• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

13 4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual

Esensi dari desain komunikasi visual adalah bagaimana desainer memecahkan masalah dalam mengorganisir elemen dan mengisi desain dengan kualitas visual dan simbolik secara kreatif sehingga mampu menyampaikan informasi visual/verbal secara ekspresif dan jernih (Jurnal Lokakarya Jurusan Desain, Sumbangan Pikiran tentang Pendidikan Desain dan Kebudayaan).

Fungsi desain komunikasi visual :

1. Information, desain selalu menyampaikan informasi dari pengirim pesannya secara visual. Kampanye “Jalur Sepeda di Jakarta” ingin menginformasikan bahwa telah tersedianya jalur sepeda di Jakarta yang layak pakai dan terjamin keselamatannya serta mendukung para pengguna sepeda dengan fasilitasnya. 2. Identification, desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim

pesannya lewat karakter visual. Identitas kampanye divisualkan lewat logo kampanye dan penyelenggara (mandatoris).

3. Persuation, desain mampu mengekspresikan isi pesan dan menghadirkan resonasi atau gentaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musical) sehingga dapat menimbulkan efek persuasi. Fungsi desain kampanye “Jalur Sepeda di Jakarta” , yaitu agar mampu mengajak masyarakat untuk bersepeda dimana keselamatan dan fasilitasnya terjamin.

4.1.2 Teori Garis

Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis.

Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan.

Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkannya seperti, garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan, pertumbuhan. Berikut beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya :

1. Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak. 2. Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.

(2)

3. Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika. 4. Lengkung S : Grace, keanggunan.

5. Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat. 6. Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.

7. Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya.

8. Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb. 9. Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.

10. Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan. 11. Spiral : Kelahiran atau generative forces.

12. Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.

13. Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh. 14. Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.

15. Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.

16. Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat. 17. Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan. 18. Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.

19. Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.

20. Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan. 4.1.3 Teori Layout

Menurut Gavin Amborse & Paul Harris, Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam suatu bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini juga bisa disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar pada teks agar menjadi komunikastif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Grid system

Sebuah grid di ciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid system di gunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid system dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetika.

Menurut Frank F Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya: 1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat.

2. Variasi, agar tidak monoton / membosankan;

3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi, dan selaras; 4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsure-unsur layout dan warna;

(3)

5. Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan;

6. Proporsi merupakan suatu perbandingan;

7. Kontras merupakan pengaduan antara warna gelap dan terang. 4.1.4 Teori Warna

Pemahaman tentang warna dibagi dalam dua bagian berdasarkan sifat warna antara lain sebagai berikut :

1. Warna menurut ilmu Fisika.

Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna.

2. Warna menurut ilmu Bahan.

Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang gelombang sinar dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya plastik, tinta karet dan lenolum.

Dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol-simbol-simbol tersebut. Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Berikut potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :

1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).

2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dsb.

3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.

(4)

4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).

5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.

6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.

7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :

1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.

2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.

3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

4.1.5 Teori Pictogram

1. Menurut Collins :

 Pictogram : sebuah kata lain dari pictograph.

 Pictograph : sebuah gambar atau symbol yang terdiri dari

kata atau kumpulan kata.

2. Menurut Otto Neurath : pictogram adalah elemen dari validitas yang pasti.

3. Menurut Otl Aicher : pictogram harus memiliki karakter dari suatu tanda dan tidak boleh ilustrasi.

4. Menurut Herbert W. Kapitzki : pictogram adalah sebuah tanda yang

iconic dan memiliki kedalaman karakter dari apa yang direpresentasikan

dan keabstarakannya mencerminkan kualitas dari sebuah tanda itu. 5. Berdasarkan buku “Pictograms Icons and Signs (A Guide To

Information Graphics) , karya Rayan Abdulah dan Roger Hubner :  Iconogram : representasi ilustratif. Sebuah tanda yang

mencerminkan representasi ilustratif, emphasis antara sang penanda dan yang ditandai.

 Pictogram : representasi bergambar, ISOTYPE. Sebuah tanda yang merepresentasikan fakta kompleks, tidak secara kata-kata atau suara tetapi secara visual yang memiliki arti.

(5)

 Cartogram : representasi topografi dengan fungsi yang kompleks dan fakta.

 Diagram : representasi fungsional. Sebuah tanda yang memiliki bagian bagian , tetapi lebih fungsional disbanding ilustrasi, sebagai contoh pencerminan fakta atau fungsi.

 Ideogram : representasi dari konsep. Korespondensi tanda sebagai symbol yang berelasi kepada objek atau konsep yang memiliki identifikasi formal.

 Logogram : representasi konsepsual seperti tulisan. Sebuah visual, pemakaian huruf yang tidak memiliki dimensi suara ke dalam konsiderasi.

 Typogram : representasi tipografikal. Sebuah tanda, yang juga terdiri dari huruf alphabet yang dapat terbaca.  Phonogram : representasi bunyi. Sebuah tanda yang

menjabarkan suatu bunyi atau suara. 4.1.6 Teori Media

Sebuah kampanye memerlukan sarana implemenasi yaitu lewat penggunaan media. Tujuan media yaitu menentukan kebutuhan atas jangkauan (reach), frekuensi (frequency), dan kesinambungan (continuity) atas kampanye yang dilakukan. Ada beberapa tipe media yang digunakan dalam kampanye ini;

1. Below the Line, sebuah teknik periklanan untuk mempromosikan kampanye melalui media poster, sticker, buku panduan, billboard, spanduk, dll.

2. Alternatif media, pemanfaatan medium seperti sarung ban mobil, bus ad, taxi ad, balon, dll sebagai media iklan untuk kegiatan komunikasi.

3. Ambient media, pemanfaatan medium publik untuk kegiatan komunikasi, sering juga disebut media tak terduga bersifat kejutan. Keunggulannya yaitu untuk target audien yang segmented tertentu. Misalnya pemanfaatan toilet, tempat sampah, lift, tempat parkir, dll.

4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Kata Kunci : 1. Jalur 2. Jalan 3. Sepeda 4. Rambu 5. Lingkungan 6. Kesehatan

(6)

4.2.1.2 Fakta Kunci :

1. Jalur sepeda di Jakarta sudah mulai dibangun di daerah Taman Ayodya, Jalan Melawai sampai Jalan Sisingamaraja.

2. Jakarta Selatan adalah bagian Jakarta yang pertama kali membangun jalur untuk sepeda.

3. Rambu yang telah disetujui oleh menteri perhubungan baru satu rambu.

4. Penghormatan kepada pengendara sepeda di Jakarta masih sangat kurang.

5. Sosialisasi kepada masyarakat belum ada sama sekali. 4.2.1.3 Uniqueness:

“Jalur sepeda di Jakarta adalah satu-satunya jalur sepeda yang dibangun oleh pemerintah Jakarta di kota Jakarta.”

4.2.1.4 Profil Target Komunikasi Demografis :

 Usia : 18 - 40 Tahun.  Gender : Pria-Wanita.

Geografis :  Wilayah : Jakarta

 Kepadatan : pusat perkotaan Psikografis :

 Kelas sosial : Kelas A, B

 Gaya hidup : Modern, simple, sibuk 4.2.1.5 Positioning

Kampanye jalur sepeda di Jakarta ini memposisikan dirinya sebagai kampanye jalur sepeda yang dapat memberikan informasi secara lengkap tentang jalur sepeda dan mengajak masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama.

4.2.1.6 Pesan yang akan dikomunikasikan

1. Jalur sepeda Jakarta aman dan nyaman untuk dipakai

2. Jalur sepeda Jakarta memiliki rambu yang lengkap mendukung keselamatan pengguna.

3. Pengguna sepeda merasa ditinggikan dan posisinya dihargai oleh pengendara lain.

4. Sepeda merupakan alternatif kendaraan yang baik dibandingkan mobil dan sepeda motor.

(7)

4.2.1.7 Big Idea

Sebuah kampanye dan “Jalur Sepeda di Jakarta” yang menggunakan pendekatan yang unik agar orang mau menanggapai.

4.2.1.8 Pendekatan Rasional dan Emosional

Pendekatan rasional yaitu dengan menyajikan secara jelas dan terperinci pesan-pesan yang ingin disampaikan.

Pendekatan emosional adalah dengan mengajak masyarakat dengan cara yang unik agar masyarakat mau menanggapi dan mersponi kampanye ini.

4.2.2 Strategi Desain

4.2.2.1 Tone and Manner / Mood 1. Ilustratif 2. Cerah 3. Simpel 4. Humor 5. Jenaka 4.2.2.2 Strategi Verbal

1. Menggunakan kata-kata yang jenaka yang mengundang rasa lucu. 2. Bahasa Indonesia yang mudah dimengerti tetapi jenaka.

4.2.2.3 Strategi Visual

1. Warna yang klinis dan bersih 2. Ilustrasi yang simpel

3. Tipografi menggunakan huruf-huruf sans serif. 4. Layout dengan ruang kosong

4.2.3 Pemilihan Media

1. Buku saku (buku panduan bersepeda): 1. Etika bersepeda

 Perlengkapan bersepeda  Cara pemakaian helm  Kelengkapan sepeda  Kode berhenti  Kode berbelok 2. Rambu jalur sepeda

 Marka jalur khusus sepeda  Rambu jalur khusus sepeda 3. Peta jalur sepeda Jakarta

2. Poster :

(8)

2. Poster perlengkapan bersepeda 3. Poster kelengkapan sepeda

4. Poster pengistimewaan sepeda versi “solusi”

5. Poster pengistimewaan sepeda versi “memperingati pengendara sepeda dengan sekali klakson”

6. Poster data pengendara sepeda di Jakarta 3. Sticker : 1. Logo kampanye 2. Pengistimewaan sepeda 3. Pengendara sepeda 4. Pin : 1. Kampanye 2. Pengendara sepeda 5. Billboard : 1. Billboard kampanye

2. Billboard pengistimewaan sepeda versi memperingati pengendara sepeda dengan sekali klakson

3. Billboard pengistimewaan sepeda versi solusi 4. Billboard data pengendara sepeda di Jakarta 5. Billboard ajakan mengendarai sepeda 6. Billboard besar

6. Kaos pengendara sepeda 7. Booth

8. Banner 9. Helm sepeda

10. Botol minum sepeda 11. Froglamp

12. Handuk

13. Guidelines book 14. Digital map 15. Bike tag

Referensi

Dokumen terkait

Metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray. dapat diterapkan pada materi Sistem Ekskresi terhadap ketuntasan hasil belajar siswa SMA dan dapat menunjukkan peningkatan hasil belajar

Berdasarkan karakteristik kerusakan yang terdapat pada Tube Heat Exchanger memperlihatkan bahwa tube mengalami putus berbentuk seperti rapuh (kropos) akibat terserang korosi

Nykyisten ja mahdollisten tulevien asiakkaiden mielenkiinto ylläpidetään tuomalla esiin juuri muista erottuvaa identiteettiä (Vorá č ek 2014: 31). Positiivisen

Kelas eksperimen menunjukkan pening- katan yang lebih besar dibanding kelas kon- trol, maka dapat disimpulkan bahwa pening- katan karakter percaya diri peserta didik pada

Namun, penelitian yang telah dilakukan oleh Rio Wisnu Hartanto pada tahun 2012 di Institut Teknologi Bandung dengan judul Kajian Pengaruh Latar Belakang Pekerja

Potensi perairan laut yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha budidaya laut diperkirakan mencapai 10 juta Ha, yang terdiri atas potensi budidaya ikan bersirip

Hasil analisis Chi Square yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa r hitung (27,977) > r tabel (3,481) dengan nilai p-value (Asymp.sig) 0,00 lebih kecil dari 0,05 (p-value

1) Usia reproduksi. 2) Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.. 4) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi. 5) Setelah melahirkan dan tidak