• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, AUDIT TENURE DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA KECEPATAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, AUDIT TENURE DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA KECEPATAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, AUDIT TENURE

DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA

KECEPATAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN

(Studi Empirik pada Consumer Goods Industry yang terdaftar di

BEI periode 2016-2018)

Desi Anggreani

Program Studi D3 Akuntansi, Universitas Pelita Bangsa

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan, audit tenure dan good corporate governance pada kecepatan publikasi laporan keuangan. Pada penelitian variabel independen yang digunakan adalah umur perusahaan, audit tenure dan good corporate governance, sedangkan untuk variabel dependen adalah kecepatan publikasi laporan keuangan. Penellitian ini menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia sektor consumer goods industry periode 2016-2018 yang berjumlah 52 perusahaan. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 31 perusahaan yang memenuhi syarat. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis logistik dengan tingkat signifikasi 5% (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur perusahaan, audit tenure dan good corporate governance secara pasrsial tidak berpengaruh terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan.

Kata Kunci : Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan, Umur Perusahaan, Audit Tenure Dan Good Corporate Governance

(2)

EFFECT OF COMPANY AGE, AUDIT TENURE, AND

GOOD CORPORATE GOVERNANCE IN

PUBLICATION SPEED OF FINANCIAL STATEMENTS

(Empirical Study on Consumer Goods Industry in Indonesia Stock

Exchange in 2016-2018)

DESI ANGGREANI

Accounting Diploma, Pelita Bangsa University

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of age on the Consumer Goods Industry in Indonesia Stock Exchange in 2016-2018) DESI ANGGREANI D3 Accounting Study Program, STIE Pelita Bangsa ABSTRACT company, audit tenure and good corporate governance at the speed of publication of financial statements. In the study of independent variables used are the age of the company, audit tenure and good corporate governance, while the dependent variable is the speed of publication of financial statements. This research uses secondary data. The population in this study were companies listed on the Indonesia stock exchange in the consumer goods industry sector in the 2016-2018 period, amounting to 52 companies. Determination of the research sample using purposive sampling technique in order to obtain a sample of 31 companies that meet the requirements. The analysis technique used in this study is logistic analysis with a significance level of 5% (0.05). The results showed that company age, audit tenure and good corporate governance partially did not affect the speed of publication of financial statements.

Keywords: Speed of Publication of Financial Statements, Company Age, Audit Tenure and Good Corporate Governance

(3)

PENDAHULUAN

Pengertian laporan keuangan menurut Kasmir (2013:7) dimana pengertian laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau periode kedepannya, maksud dan tujuan laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan.

Menurut Hanafi (2005) “Semakin cepat dipublikasikannya suatu informasi maka semakin cepat pula pengguna laporan keuangan dapat menggunakan informasi tersebut, bagi perusahaan yang sudah go public menyampaikan laporan keuangan auditannya secara terus menerus dan cepat merupakan suatu kewajiban, sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan, laporan keuangan sebaiknya disajikan secara akurat dan tepat waktu sehingga kemanfaatan dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan akan bernilai”. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan publikasi laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diantara nya adalah umur perusahaan, audit tenure, dan good corporate

governance.

Menurut Jeva dan Ratnadi (2015) “Umur perusahaan merupakan sebuah pembuktian bagaimana suatu peruahaan dapat tetap bertahan menghadapi segala masalah yang ada serta sekaligus perusahaan tersebut dapat melihat suatu kesempatan yang ada guna dalam pengembangan perusahaan agar menjadi perusahaan maju serta terjalinnya sebuah proses keuangan atau kondisi keuangan yang lebih baik lagi dari sebelumnya”.

Menurut Ashton et al (1987) “Audit tenure adalah panjangnya masa suatu KAP atau auditor mengaudit perusahaan dalam kurun waktu berturut – turut, Audit tenure yang panjang akan mempersingkat audit delay”. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa “pemberian jasa audit oleh KAP kepada suatu perusahaan dilakukan paling lama enam tahun berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama tiga tahun berturut-turut”.

Menurut Sagung, Badera dan Sudana (2017) “Upaya perusahaan untuk mendapatkan laporan keuangan yang berkualitas maka diperlukan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance), Perusahaan yang telah menerapkan good corporate governance seharusnya telah memenuhi prinsip GCG antara lain fairness, transparancy, accountability, dan responsibility, komisaris independen memainkan peranan yang aktif dalam peninjauan kebijakan dan praktik pelaporan keuangan sehingga dapat mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan dalam suatu perusahaan”.

Berdasarkan latar belakang tersebutlah maka dapat disimpulkan rumusan masalah dari penelitian ini yaitu apakah umur perusahaan, audit tenure, dan good corporate governance mempengaruhi kecepatan publikasi laporan keuangan.

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan, audit tenure dan good corporate governance pada kecepatan publikasi laporan keuangan.

KAJIAN LITERATUR

Menurut Irafitriana Jeva N. dan Ni Made Dwi Ratnadi (2015) dalam penelitianya menyampaikan bahwa “Kecepatan publikasi laporan keuangan adalah karakteristik

(4)

penting bagi informasi akuntansi, sebab informasi historis yang tersedia dengan cepat akan memengaruhi pengguna laporan keuangan dalam proses pembuatan keputusan ekonomi, kecepatan publikasi laporan keuangan juga merupakan salah satu tolak ukur bagi perusahaan yang sudah go public, semakin cepat laporan keuangan dipublikasikan maka semakin baik manfaatnya bagi para pengguna laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan”.

Di Indonesia telah ditetapkan regulasi mengenai batas waktu maksimum yang diwajibkan bagi emiten untuk menyampaikan laporan keungan auditan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Regulasi ini diatur melalui Peraturan Bapepam yang telah diperbaharui pada tahun 2011 yakni Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-346/BL/2011 pada tanggal 5 Juli 2011 menyatakan bahwa “laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK serta diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan, laporan keuangan tahunan tersebut wajib dipublikasikan dalam paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional”.

Menurut Jeva dan Ratnadi (2015) “Umur perusahaan merupakan sebuah pembuktian bagaimana suatu peruahaan dapat tetap bertahan menghadapi segala masalah yang dihadapinya serta sekaligus membuat sebuah perusahaan dapat melihat suatu kesempatan yang ada guna dalam pengembangan perusahaan agar menjadi perusahaan maju serta terjalinnya sebuah proses keuangan atau kondisi keuangan yang lebih baik lagi dari sebelumnya, semakin tua umur suatu perusahaan atau semakin lamanya suatu perusahaan itu beroperasi maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tesebut telah berhasil mengatasi segala hambatannya dengan pengalaman yang dia miliki.

Dalam penelitiannya Kadek Indah Kusuma Dewi dan Ni Made Dwi Ratnadi (2016) menyatakan bahwa “Audit Tenure atau masa perikatan audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah lamanya masa sebuah perusahaan mamakai jasa audit pada KAP yang tetap dalam waktu tertentu”. Seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat (1) yang menyebutkan “pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama 6 (enam) tahun buku berturut-turut, sedangkan oleh auditor dilakukan paling lama 3 (tiga) tahun berturut-turut, aturan tersebut muncul untuk tetap menjaga independensi auditor dan KAP dalam menjalankan tanggungjawabnya terhadap klien”.alaman yang didapatnya pula”.

Menurut Boediono (2005) “Mekanisme good corporate governance adalah suatu sistem yang mengendalikan dan mengarahakan operasional perusahaan”. Menurut Beasley (1996) dalam Arief & Bambang (2007) menyatakan bahwa “selain dewan komisaris independen dan komite audit, terdapat struktur kepemilikan dalam mekanisme corporate governance perusahaan yang telah menerapkan good corporate governance dengan baik, seharusnya telah memenuhi prinsip-prinsip GCG antara lain fairness, transparancy, accountability dan responsibility, keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip GCG secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan”.

(5)

Menurut Irafitriana Jeva N. dan Ni Made Dwi Ratnadi (2015) pada penelitiannya menyebutkan bahwa “umur perusahaan berpengaruh positif pada kecepatan publikasi laporan keuangan, semakin lama umur suatu perusahaan menyebabkan kecepatan publikasi laporan keuangan meningkat atau cenderung lebih cepat”. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis untuk pengaruh umur perusahaan terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan adalah sebagai berikut :

H1 = Umur Perusahaan berpengaruh positif terhadap kecepatan publikasi laporan Keuangan

Irafitriana Jeva N. dan Ni Made Dwi Ratnadi (2015) mengungkapkan bahwa “semakin panjang masa perikatan suatu perusahaan dengan KAP, semakin singkat audit delay, hal ini dikarenakan karakteristik perusahaan dan sistem pengendalian internalnya tidak perlu dipelajari kembali akuntan publik dan hal ini yang menyebabkan semakin lama audit tenure maka akan semakin cepat pula publikasi laporan keuangan suatu perusahaan, karena semakin meningkat audit tenure maka pemahaman auditor atas operasi, risiko bisnis, serta sistem akuntansi perusahaan akan turut meningkat sehingga menghasilkan proses audit yang lebih efisien. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis untuk pengaruh audit tenure terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan adalah sebagai berikut :

H2 = Audit Tenure berpengaruh positif terhadap Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan

Menurut I Gede Wahyu Krisnanda dan Ni Made Dwi Ratnadi (2017) “Good Corporate Governance (dewan komisaris independen) memiliki pengaruh signifikan secara positif pada kecepatan publikasi laporan keuangan tahunan, semakin banyak proporsi dewan komisaris yang berkompetensi dalam akuntansi, keuangan serta bisnis akan menambah jumlah hari dalam mempublikasikan laporan keuangan tahunan guna mendapatkan laporan keuangan tahunan yang berkualitas. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis untuk pengaruh Good Corporate Governance terhadap Publikasi Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

H3 = Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2012) “Jenis penelitian yag dilakukan adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik”.

Objek dari penelitian ini adala perusahaan sektor industri barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016 sampai tahun 2018. Dari seluruh populasi yang ada, diambil beberapa perusahaan sebagai sampel melalui metode purposive sampling dengan kriteria selama urutan waktu tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sehingga dari total populasi yang berjumlah 53 hanya tersisa 31 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.

(6)

Lapoan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan auditan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Dari tekhnik sampling tersebut diperoleh sebanyak 31 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria diatas, yang merupakan perusahaan yang termasuk dalam kriteria penelitian adalah Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018, Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit berturut-turut dari tahun 2016-2018, serta Laporan keuangan harus mempunyai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember.

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda, analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk menunjukkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Adapun uji asumsi klasik yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis, diantaranya : uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak; uji multikolinearitas untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas; uji heteroskedastisitas untuk mengetahui bahwa pada model regresi terjadi ketidaksamaan varian; uji autokorelasi untuk menguji model regresi linear tentang ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode 1 dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya.

Selanjutnya dilakukan analisis regresi linear berganda yang dibantu dengan program Statisstical Package for Social Science (SPSS), dengan nilai α adalah 5 persen. Berikut adalah model persamaannya :

Y = α+ β1AGE+ β2AT + β3GCG + e... Dimana :

Y = kecepatan publikasi laporan keuangan α = nilai konstanta

AGE = umur perusahaan AT = audit tenure

GCG = good corporate governance

β1 β2 β3 = koefisien regresi untuk masing-masing variabel AGE, AT, GCG e = kesalahan/standar error

HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak, karena model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal” (Imam Ghozali, 2009:107). Atau dapat juga diuji dengan menggunakan uji kolmogrov-smirnov. Caranya adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu :

Ho : data terdistribusi secara normal

(7)

Gambar 1 Uji Normalitas

(Sumber : output spss)

Berdasarkan gambar diatas, dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar didaerah garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Oleh karena itu, hasil uji normalitas dengan mengunakan Normal P-P Plot diatas, dapat dinyatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal atau telah memenuhi asumsi normalitas.

Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, sebagai berikut :

Tabel 1

Uji Normalitas K-S Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 93 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,86788666 Most Extreme Differences Absolute ,048 Positive ,048 Negative -,046 Test Statistic ,048

(8)

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil output SPSS pada gambar diatas dilihat bahwa nilai Asymp. Sign (2-tailed) sebesar 0,200 hal ini menunjukkan bahawa hasil uji Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari nilai taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dengan nilai VIF. Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10 atau variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Tabel 2 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,852 6,483 3,062 ,003

UMUR -,266 ,199 -,150 -1,337 ,185 ,876 1,141

AUDIT TENURE -,240 4,616 -,006 -,052 ,959 ,891 1,122

GCG ,086 ,137 ,067 ,622 ,535 ,955 1,047

a. Dependent Variable: KECEPATAN

Berdasarkan hasil output SPSS pada gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari Umur (X1) sebesar 0,876 dan nilai VIF sebesar 1,141, nilai tolerance Audit Tenure (X2) sebesar 0,891 dan nilai VIF sebesar 1,122, nilai tolerance GCG (X3) sebesar 0,955 dan nilai VIF sebesar 1,047 yang artinya nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam data penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Pada uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varience pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Hasil Heteroskedastisitas dilihat berupa grafik scatterplot yang menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi (Imam Ghozali, 2011:39).

(9)

Gambar 3

Uji Heteroskedastisitas

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan penganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji Durbin-Watson (DW-test).

Tabel 3 Uji Autokorelasi

Dari tabel hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbi-Watson (DW-test) sebesar 1,929. Untuk D-W tabel dengan nilai signifikan (α) = 5% atau 0,05, k = 4 dan n = 93 maka besar du 1,7295. Sehingga mendapatkan nilai 1,7295<1,929<2,2705 ( du < DW < 4-du ). Dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. Dengan demikian asumsi nonautokorelasi terpenuhi.

5. Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menganalisis pengaruh Umur Perusahaan (X1), Audit Tenure (X2), dan Good Corporate Governance (X3) terhadap Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan (Y) pada perusahaan sektor industry makanan yang tercatat di BEI periode 2016-2018. Hasil persamaan regresi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut : Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,153a ,023 -,009 16,60082 1,929

a. Predictors: (Constant), GCG, AUDIT TENURE, UMUR b. Dependent Variable: KECEPATAN

(10)

Tabel 4 Persamaan Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,852 6,483 3,062 ,003

UMUR -,266 ,199 -,150 -1,337 ,185 ,876 1,141

AUDIT

TENURE -,240 4,616 -,006 -,052 ,959 ,891 1,122

GCG ,086 ,137 ,067 ,622 ,535 ,955 1,047

a. Dependent Variable: KECEPATAN

Dari tabel output SPSS diatas diperoleh hasil regresi linier berganda yaitu sebagai berikut :

Y = 19,852 – 0,266 X1 - 0,240 X2 + 0,086 X3

Dari pembahasan model regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa :

a. Konstanta (nilai mutlak y) apabila Umur Perusahaan (X1), Audit Tenure (X2), dan Good Corporate Governance (X3) = 0, maka Kecepatan Publikasi Laporan keuangan sebesar 19,582.

b. Koefisien regresi Umur Perusahaan (X1) sebesar -0,266 artinya apabila umur perusahaan naik 1 maka akan menyebabkan penurunan kecepatan publikasi laporan keungan sebesar 0,266 ; bila variabel lain konstan.

c. Koefisien regresi Audit Tenure (X2) sebesar -0,240 artinya apabila periode audit tenure naik sebesar 1 akan menyebabkan penurunan kecepatan publikasi laporan keuangan sebesar 0,240 ; bila variabel lain konstan.

d. Koefisien regresi Good Corporate Governance (X3) sebesar 0,086 artinya apabila banyaknya komisaris independen naik sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan kecepatan publikasi laporan keuangan sebesar 0.086 ; bila variabel lain konstan.

Pengujian Hipotesis

1. Uji Parsial / uji t

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas : Umur perusahaan (X1), Audit Tenure (X2), dan Good Corporate Governance (X3) terhadap Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan (Y). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan besarnya nilai probabilitas (p-value) masing-masing koefisien regresi variabel independent dibandingkan dengan tingkan signifikansi (α). Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Jika nilai sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

(11)

2. Jika nilai sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruhu terhadap variabel terikat (Y).

Tabel 5 Uji Parsial / Uji t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,852 6,483 3,062 ,003

UMUR -,266 ,199 -,150 -1,337 ,185 ,876 1,141

AUDIT TENURE -,240 4,616 -,006 -,052 ,959 ,891 1,122

GCG ,086 ,137 ,067 ,622 ,535 ,955 1,047

a. Dependent Variable: KECEPATAN

Uji t (uji parsial) juga dapat dianalisa berdasarkan nilai t hitung dan t tabel. Rumus untuk mencari t tabel adalah :

T tabel = (α/2, n-k-1) T tabel = (0,05/2, 93-3-1)

T tabel = (0,025, 89) = (1,98698)

Nilai t hitung bisa dilihat dari hasil output spss “cofficients” yaitu sebagai berikut : Nilai t hitung X1 = -1,331

Nilai t hitung X2 = -0,052 Nilai t hitung X3 = 0,622

Dari tabel diatas, maka hasil regresi linear berganda dapat dianalisis sebagai berikut :

Variabel Umur Perusahaan (X1) terhadap variabel kecepatan publikasi laporan keuangan (Y)

Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai sig. dari Umur perusahaan (X1) adalah sebesar 0,185 > 0,05 dan nilai t hitung dari X1 sebesar

-1,331 < 1,98698 yang artinya bahwa umur perusahaan (X1) tidak berpengaruh terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan (Y), sehingga dapat disimpulkan jika hipotesis 1 ditolak.

Variabel Audit Tenure (X2) terhadap Kecepatan publikasi laporan keuangan (Y) Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai sig. audit tenure (X2) sebesar 0,959 > 0,05 dan nilai t hitung X2 sebesar -0,052 < 1,98698 yang

artinya bahwa audit tenure (X2) tidak berpengaruh terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan (Y), sehingga dapat disimpulkan jika hipotesis 2 ditolak. Variabel Good Corporate Governance (X3) terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan (Y)

(12)

Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai sig Good

Corporate Governance sebesar 0,535 > 0,05 dan nilai t hitung X3 sebesar 0,622

nilai t tabel 1,98698 (0,622<1,98698) yang artinya bahwa good corporate

governance tidak berpengaruh terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 ditolak.

2. Uji Simultan (Uji F)

Tabel 6 Hasil Uji F ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6,959 3 2,320 ,643 ,589b

Residual 320,988 89 3,607

Total 327,947 92

a. Dependent Variable: SQRT_Y

b. Predictors: (Constant), SQRT_X3, SQRT_X2, SQRT_X1

Dari tabel uji F dapat diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,643 jika dibandingkan

dengan nilai Ftabel 2,71 (0,643>2,71) nilai signifikansi sebesar 0,589 lebih besar

dari 0,05 (0,589 > 0,05) menunjukkan umur perusahaan, audit tenure, dan good

corporate governance bukan variasi variabel penjelas yang baik bagi kecepatan

publikasi laporan keuangan.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 Menurut Imam Ghozali (2009;15) “Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh keampuan model dalam menerangkan variasi dependen, nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1), tujuan

menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika dalam proses mendapatkan R2 yang tinggi

adalah baik, tetapi jika nilai R2 rendah tidak berarti model regresi jelek”.

Tabel 7

Output Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,264a ,070 ,032 9,64982

a. Predictors: (Constant), GCG, AUDIT TENURE, UMUR b. Dependent Variable: KECEPATAN

(13)

Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,070. Hal ini berarti Umur

perusahaan (x1), audit tenure (X2), good corporate governance (X3) berpengaruh sebesar 7%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 100% - 7% = 93% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti diatas.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Pengaruh Umur Perusahaan (X1) terhadap Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan (Y)

H1 = Umur Perusahaan berpengaruh positif terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan

Berdasarkan perhitungan dari pengujian SPSS statistik menunjukkan hasil dari pengujian dapat dilihat pada tabel diatas yang menunjukkan bahwa Umur Perusahaan (X1) menghasilkan Probabilitas signifikansi sebesar 0,185 lebih besar dibandingkan tingkat signifikansinya 0,05 dan hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa Umur Perusahaan (X1) mempunyai arah koefisiensi regresi negatif dengan debt ratio sebesar b1 = -0,266 yang berarti bahwa setiap kenaikan umur perusahaan sebesar 1% maka kecepatan publikasi Laporan keuangan berkurang sebesar 26,6% dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Hal ini berarti H1 ditolak, karena hasil perhitungan hipotesis tidak sesuai dengan hipotesis arah yang menyatakan H1 terdapat pengaruh negatif antara Umur Perusahaan dengan kecepatan publikasi laporan keuangan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Arl Jonathan Paulalengan dan Ni Made Dwi Ratnadi (2019) dalam penelitiannya menyatakan “Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan tahunan semakin tua umur perusahaan sub – sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tidak menyebabkan perusahaan dapat mempublikasikan laporan keuangannya lebih cepat”.

2. Pengaruh Audit Tenure (X2) terhadap Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan (Y).

H2 = Audit Tenure berpengaruh positif terhadap Kecepatan Publikasi Laporan keuangan

Berdasarkan perhitungan hasil dari pengujian SPSS statistik menunjukkan hasil dari pengujian audit tenure dapat dilihat pada tabel diatas yang menunjukkan bahwa berdasarkan output yang dihasilkan nilai audit tenure sebesar 0,959 jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat signifikansi nya yaitu 0,05 dan hasil persamaan regresi linear menunjukkan bahwa audit tenure mempunyai arah koefisien regresi negatif dengan debt ratio sebesar b2 = 0,240 yang berarti setiap kenaikan audit tenure sebesar 1% maka kecepatan publikasi laporan keuangan akan turun sebesar 24% dengan asumsi variabel independen lainya konstan. Hal ini berarti H2 ditolak, karena hasil perhitungan hipotesis tidak sesuai dengan hipotesis arah yang menyatakan H2 terdapat pengaruh positif antara audit tenure dengan kecepatan publikasi laporan keuangan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Irafitriana Jeva N. dan Ni Made Dwi Ratnadi (2015)

(14)

dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa “audit tenure berpengaruh negatif terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan, artinya semakin panjang masa perikatan auditor atau semakin jarang suatu perusahaan mengganti-ganti jasa auditor yang digunakan, maka menyebabkan kecepatan publikasi laporan keuangan menurun atau cenderung lambat”.

3. Pengaruh Good Corporate Governance (X3) terhadap kecepatan Publikasi Laporan Keuangan (Y)

H3 = Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan

Berdasarkan perhitungan hasil dari pengujian SPSS statistik menunjukkan hasil dari pengujian Good Corporate Governance dapat dilihat pada tabel diatas yang menunjukkan bahwa berdasarkan output yang dihasilkan nilai Good

Corporate Governance sebesar 0,535 yang jauh lebih besar dibandingkan

dengan tingkat signifikansinya yaitu 0,05 dan hasil persamaan regresi linear menunjukkan bahwa Good Corporate Governance mempunyai arah koefisien regresi positif dengan debt ratio sebesar b3 = 0,086 yang berarti setiap kenaikan

Good Corporate Governance sebesar 1% maka kecepatan publikasi laporan

keuangan akan naik sebesar 8,6% dengan asumsi variabel independen lain konstan. Hal ini berarti H3 ditolak karena hasil perhitungan hipotesis tidak sesuai dengan hipotesis arah yang menyatakan H3 terdapat pengaruh negatif antara

Good Corporate Governance dengan kecepatan publikasi laporan keuangan. Hal

ini dikuatkan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kadek Indah Kusuma Dewi dan Ni Made Dwi Ratnadi (2016) bahwa “good corporate governance berpengaruh negatif pada kecepatan publikasi laporan keuangan tahunan, semakin banyak dewan komisaris independent yang ada maka akan memperlambat perusahaan tersebut dalam menerbitkan laporan keuangannya karena perbedaan kepentingan, kompetensi dewan, serta latar belakang”.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh umur perusahaan, audit tenure, dan good corporate governance terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

umur perusahaan tidak berpengaruh pada kecepatan publikasi laporan keuangan. Audit tenure berpengaruh negatif pada kecepatan publikasi laporan keuangan. Good corporate governance berpengaruh negatif pada kecepatan publikasi laporan keuangan.

SARAN

Saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut : Penelitian ini hanya menggunakan banyak sampel yakni menggunakan perusahaan sektor-sektor lainnya. Penelitian ini hanya menggunakan periode tiga tahun. Akan lebih baik bila penelitian selanjutnya menambah periode penelitian, karena tambahan periode diekspektasikan dapat memberikan hasil yang lebih baik. Pada penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 1,2 persen,

(15)

hal ini menunjukkan sebesar 98,8 persen terdapat variabel lain yang mempengaruhi kecepatan publikasi laporan keuangan, karena hal tersebut pengembangan terhadap pemilihan variabel-variabel lain diperlukan, misalnya variabel yang berkaitan dengan rasio-rasio finansial sebagai variabel independen.

DAFTAR PUSTAKA

Jeva N, Irafitriana. 2014. Pengaruh Umur Perusahaan dan Audit Tenure pada Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.12.3 (2015): 530-545

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Keuangan: Nomor 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik. Jakarta

www.idx.co.id

Dewi, Indah Kusuma., dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2016. Pengaruh Umur Perusahaan,

Audit Tenure dan Good Corporate Governance pada Kecepatan Publikasi

Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.15 (1), pp: 463-494

Krisiantini, Made Dania., dan I Ketut Sujana. 2018. Pengaruh Opini Audit, Audit

Tenure, Komisaris Independen dan Kepemilikan Manajerial pada Ketepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.20.1. Juli (2017): 729-757

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory (Teori Akuntansi). Edisi kelima. Jilid pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Anggreni, Ni Kadek Ayu Asri, dan Made Yenni Latrini. 2016.Pengaruh Audit Tenure pada Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan Auditan dengan Spesialisasi Industri Auditor Sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.2. Mei (2016): 832-846

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik PSA No. 29 SA 508. 2013. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan.

Krisnanda, I Gede Wahyu, dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2017. Pengaruh Financial

Distres, Umur perusahaan, Audit Tenure, Kompetensi Dewan Komisaris Pada

Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.20.3. September (2017): 1933-1960

Budiasih, I Gusti Ayu Nyoman. Dan P. Dwi Aprisia Saputri, 2014. Corporate

Governance dan Financial Ditress pada Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan.

KINERJA, Volume 18, No.2, Th. 2014: Hal. 157-167. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Gambar

Gambar 1  Uji Normalitas
Tabel 4  Persamaan Regresi  Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  T  Sig
Tabel 5  Uji Parsial / Uji t
Tabel 6  Hasil Uji F

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan diundangkanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD 4 Muryolobo dapat disimpulkan bahwa penggunaan model group investigation dapat meningkatkan hasil

Proses pengeringan terjadi pada box dryer dengan umpan GKP sebanyak 6 ton, dimana pengeringannya menggunakan mesin dryer yang bekerja secara konveksi yaitu dengan melalukan

karena penderita memiliki lesi yang berulang seumur hidupnya sehingga akan berdampak terhadap kualitas hidup pasien yang secara tidak langsung juga

Dapatan kajian menunjukkan bahawa guru-guru Bahasa Melayu mempunyai tahap pengetahuan yang tinggi, tahap kemahiran yang sederhana, tahap sikap yang sederhana,

Oleh karena itu, perlu adanya pembentukan klaster industri pada olahan apel terutama pada produk keripik apel untuk meningkatkan daya saing UKM keripik apel di Kota

Alat bukti yang telah dikemukan diatas merupakan landasan-landasan hakim dalam memutuskan perkara tersebut, selain itu hakim juga melihat kepada unsur- unsur yang terdapat

Berdasarkan hasil analisis data distribusi frekuensi indikator objektif dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Melalui Sistem Zonasi diperoleh data sebanyak 12 atau