• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

NOMOR 7 TAHUN 2013

TENTANG

RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANDEGLANG,

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa apabila Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan telah ditetapkan sesuai peraturan Perundang-undangan, maka Jabatan Struktural di bawah Inspektur Pembantu dihapus;

b. bahwa dalam Surat Menteri Dalam Negeri Nomor:

700/875/sj, tanggal 14 Maret 2012, Hal :

Impelementasi Kebijakan Jabatan Fungsional

Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2PUPD), pada angka 3 huruf a disebutkan

bahwa Jabatan struktural eselon IV dibawah

Inspektorat Pembantu beralih ke Jabatan Fungsional P2UPD tanpa menunggu Revisi Peraturan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b, dalam rangka implementasi Kebijakan Jabatan Fungsional pengawas Penyelenggaraan urusan Pemerintahan di daerah, perlu diatur kembali Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pandeglang dengan Peraturan Bupati;

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

(3)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

11. Keputusan Presiden RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang

Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun

2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun

2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun

2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun

2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun

2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun

2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota;

19. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala

Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2010 dan Nomor 03 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya;

(4)

Memperhatikan :

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1

Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6

Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor 4 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010;

Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 700/875/sj, tanggal 14 Maret 2012, Hal : Implementasi Kebijakan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (P2UPD);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS,

FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

3. Bupati adalah Bupati Pandeglang.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang.

5. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Pandeglang.

6. Inspektur adalah Kepala Inspektorat Kabupaten Pandeglang.

7. Pejabat Pengawas Pemerintah adalah orang yang karena jabatannya

melaksanakan tugas pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk dan atas nama Kepala Daerah.

8. Jabatan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah

adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS).

(5)

9. Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah, yang selanjutnya disebut Pengawas Pemerintahan, adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

10. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang

dilakukan secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan untuk menilai kebenaran, keakuratan, kredibilitas dan keandalan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan.

11. Pembinaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah agar

pemerintahan daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

12. Pengawasan adalah proses kegiatan yang ditunjukkan untuk menjamin

agar pemerintahan Daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Monitoring adalah kegiatan mengamati, mengawasi keadaan dan

pelaksanaan di tingkat lapangan yang secara terus menerus atau berkala disetiap tingkatan atas program sesuai rencana.

14. Evaluasi adalah proses kegiatan penilaian kebijakan daerah, akuntabilitas

kinerja Daerah atau program dan kegiatan pemerintahan daerah untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

15. Wilayah adalah wilayah kerja pembinaan dan pengawasan yang meliputi

Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang.

16. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) adalah Inspektorat Jenderal

Kementerian, Unit Pengawasan Lembaga Pemerintah Nonkementerian, Inspektorat Provinsi, dan Inspektorat Kabupaten/Kota.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

(1) Susunan Organisasi Inspektorat, terdiri dari :

a. Unsur Pimpinan adalah Inspektur.

b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :

1. Subbagian Perencanaan;

2. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;

3. Subbagian Administrasi dan Umum.

c. Unsur Pelaksana adalah Inspektur Pembantu, terdiri dari :

1. Inspektur Pembantu Wilayah I, terdiri dari :

a) Auditor

b) Pengawas Pemerintahan

(6)

2. Inspektur Pembantu Wilayah II , terdiri dari :

a) Auditor

b) Pengawas Pemerintahan

3. Inspektur Pembantu Wilayah III, terdiri dari :

a) Auditor

b) Pengawas Pemerintahan

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu

Umum Pasal 3

(1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah, dipimpin oleh seorang Inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

(2) Inspektorat mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah kabupaten di bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, pelaksanaan pembinaan

atas penyelenggaraan pemerintahan desa dibidang pembangunan,

pemerintahan dan kemasyarakatan dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

(3) Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan perencanaan bidang pengawasan;

b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

c. penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan

pemerintahan daerah dan pemerintahan desa dan kasus pengaduan;

d. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas

pengawasan;

e. pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan evaluasi kegiatan pengawasan;

f. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Inspektorat;

g. pelaksanaan pemeriksaan atas permintaan Instansi lain;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Pasal 4

(1) Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi :

a. Administrasi Umum Pemerintahan

(7)

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan terhadap:

a. Pengawasan Teknis Pelaksanaan Kegiatan;

b. Kelembagaan;

c. Pegawai Daerah;

d. Keuangan Daerah;

e. Barang Daerah.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan

terhadap:

a. Urusan Wajib;

b. Urusan Pilihan;

c. Dana Dekonsentrasi;

d. Tugas Pembantuan;

e. Kebijakan Pinjaman Hibah Luar Negeri.

Pasal 5

(1) Rencana Pengawasan Tahunan disusun dalam bentuk Program Kerja

Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan berpedoman pada kebijakan pengawasan.

(2) Penyusunan PKPT didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan,

menghindari tumpang tindih dan pemeriksaan berulang-ulang serta memperhatikan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan sumber daya pengawasan.

(3) PKPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) meliputi :

a. Ruang Lingkup;

b. Sasaran Pemeriksaan;

c. SKPD yang Diperiksa;

d. Jadwal Pelaksanaan Pemeriksaan;

e. Jumlah Tenaga;

f. Anggaran Pemeriksaan;

g. Laporan Hasil Pemeriksaan Yang Diterbitkan.

Pasal 6

(1) Kegiatan Pemeriksaan meliputi :

a. Pemeriksaan Berkala dan Komprehensif terhadap kelembagaan, Pegawai

Daerah, Keuangan Daerah, Barang Daerah, Urusan Pemerintahan;

b. Pengujian terhadap laporan berkala dan atau sewaktu-waktu dari Unit

Kerja atau Satuan Kerja;

c. Pengusutan atas kebenaran laporan mengenai adanya indikasi

terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme;

d. Penilaian atas manfaat dan keberhasilan kebijakan, pelaksanaan

program dan kegiatan;

e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah

(8)

(2) Jenis Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi :

a. Pemeriksaan Reguler;

b. Penanganan Kasus Pengaduan;

c. Pemeriksaan Khusus Pelayanan Masyarakat;

d. Pemeriksaan Tematik;

e. Audit Kinerja;

f. Desk Audit;

g. Pemeriksaan Akhir Jabatan;

h. Pengawasan Represif;

i. Pemeriksaan Perhitungan Anggaran;

j. Pemantauan Tindak Lanjut;

k. Pengawasan Terpadu; l. Inspeksi Mendadak; m. Post Audit. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 7

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Inspektur.

(2) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan koordinasi

pengawasan dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat.

(3) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program

kerja pengawasan;

b. penghimpunan, pengolahan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil

pengawasan aparat fungsional daerah;

c. penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;

d. penyusunan, penginventarisasian dan pengolahan data dalam rangka

penatausahaan proses penanganan pengaduan;

e. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah

tangga, kehumasan dan protokol;

(9)

(4) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Sekretariat mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program, mengatur dan mengawasi pelaksanaan penyusunan

Arah Kebijakan Umum (AKU), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) belanja tidak langsung dan belanja langsung, evaluasi program penyusunan Renstra, Lakip dan laporan;

b. menyusun program, mengatur dan mengawasi pelaksanaan anggaran,

pembayaran, pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan;

c. menyusun program, mengatur dan mengawasi pelaksanaan urusan surat

menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, keprotokolan, perjalanan dinas dan kehumasan;

d. menyusun program, mengatur dan mengawasi pelaksanaan urusan

pengumpulan dan pengolahan data pegawai, administrasi pegawai dan pembinaan ketatalaksanaan; dan

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugas.

Paragraf 1

Subbagian Perencanaan Pasal 8

(1) Subbagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(2) Subbagian Perencanaan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan

penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian

Perencanaan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan konsep juklak/juknis pelaksanaan kegiatan perencanaan;

b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan

perencanaan;

c. penyelenggaraan kegiatan perencanaan.

Pasal 9

Rincian tugas Subbagian Perencanaan adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan koordinasi dan menyiapkan rencana/program kerja

pengawasan dan fasilitasi;

b. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan anggaran inspektorat;

c. Menyiapkan bahan laporan dan statistik kegiatan inspektorat;

d. Menyiapkan bahan koordinasi dan menyiapkan peraturan

perundang-undangan;

(10)

f. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisa dan penyajian data;

g. Menyiapkan laporan dan statistik;

h. Menyiapkan peraturan perundang-undangan;

i. Melakukan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Paragraf 2

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Pasal 10

(1) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok menyiapkan

bahan penyusunan laporan, menghimpun, mengolah, meyimpan laporan

hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional dan melakukan

administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun laporan kegiatan pengawasan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian

Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan konsep juklak/juknis pelaksanaan kegiatan evaluasi dan

pelaporan;

b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan

evaluasi dan pelaporan;

c. penyelenggaraan kegiatan evaluasi dan pelaporan.

d. melakukan inventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil

pengawasan;

e. melaksanakan pengadministrasian laporan hasil pengawasan;

f. pelaksanaan evaluasi laporan hasil pengawasan;

g. menyusun statistik hasil pengawasan;

h. menyelenggarakan kerjasama pengawasan;

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Pasal 11

Rincian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan adalah sebagai berikut :

a. Menginventarisasi Hasil Temuan Pengawasan Inspektorat Kabupaten,

Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jenderal, Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI);

b. Membuat Matrik Temuan Hasil Pengawasan Inspektorat Kabupaten,

(11)

c. Merekapitulasi Temuan Hasil Pengawasan Inspektorat Kabupaten, Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jenderal, BPKP dan BPK-RI baik yang sudah ditindaklanjuti maupun yang belum ditindaklanjuti;

d. Melaksanakan dan Menghimpun Tindak Lanjut Hasil Pengawasan,;

e. Mengarsipkan Dokumen Tindak Lanjut Hasil Pengawasan;

f. Pelaksanaan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan;

g. Pelaksanaan Evaluasi Laporan Hasil Pengawasan;

h. Menyelenggarakan Kerjasama Pengawasan;

i. Menyampaikan Dokumen Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dari SKPD kepada

Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jenderal, BPKP dan BPK-RI;

j. Mendistibusikan Hasil Temuan Pengawasan kepada SKPD;

k. Memantau Perkembangan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan;

l. Membuat Ikhtisar Kerugian Negara/Daerah;

m. Menyampaikan Data Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi

kepada Majelis Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi;

n. Memantau Perkembangan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan dan

Tuntutan Ganti Rugi;

o. Memantau Pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

(LHKPN);

p. Penyusunan Data Hasil Kegiatan berupa Laporan Bulanan, Laporan

Triwulanan dan Laporan Tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten serta Evalusi Hasil Pengawasan;

q. Pelaksanaan Tugas Lain Yang Diberikan Oleh Atasan Sesuai Dengan Tugas

dan Fungsinya.

Paragraf 3

Subbagian Administrasi dan Umum Pasal 12

(1) Subbagian Administrasi dan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(2) Subbagian Administrasi dan Umum mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan surat menyurat,

penggandaan, rumah tangga dan perlengkapan, keprotokolan dan

kehumasan serta menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan

kepegawaian.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian

Administrasi dan Umum menyelenggarakan fungsi :

c. penyiapan konsep juklak/juknis pelaksanaan kegiatan Administrasi dan

Umum;

d. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan

Administrasi dan Umum;

(12)

Pasal 13

Rincian tugas Subbagian Administrasi dan Umum adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;

b. Melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. Melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga;

d. Menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit dan

Rencana Tahunan Barang Unit (RKBU dan RTBU);

e. Melaksanakan penataan administrasi pendistribusian sarana alat kantor

dan keperluan alat kantor terhadap unsur-unsur organisasi unit;

f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan,

penghapusan barang / aset unit;

g. Melaksanakan penataan administrasi kepegawaian yang meliputi kebutuhan

pegawai (bezetting), formasi, Daftar Urut Kepangkatan (DUK), data pegawai dan rekapitulasi absensi pegawai;

h. Menghimpun bahan usulan mutasi kepegawaian meliputi pengusulan,

kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun;

i. Menghimpun data pelaksanaan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P); dan

j. Melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas, akomodasi tamu,

humas dan keprotokolan;

k. Menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan kerja

tahunan;

l. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategis serta

laporan akuntabilitas satuan kerja;

m. Menyusun rencana anggaran bulanan/triwulan satuan kerja;

n. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja dan

anggaran (RKA) sebagai bahan rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang) dan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN);

o. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran tidak

langsung satuan kerja;

p. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi pembayaran belanja satuan

kerja;

q. Melakukan pengelolaan pembayaran gaji pegawai dan keperluan/kebutuhan

kantor;

r. Menyiapkan bahan dan membuat pertanggungjawaban pelaksanaan

anggaran;

s. Melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data keuangan sebagai bahan

perhitungan anggaran;

t. Menyiapkan dan menyusun laporan keuangan dan memelihara pengarsipan

administrasi keuangan; dan

u. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

(13)

Bagian Ketiga Inspektur Pembantu

Pasal 14

(1) Inspektur Pembantu dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur.

(2) Inspektur Pembantu mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan

pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa di bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, serta

kasus pengaduan di bidang pembangunan, pemerintahan dan

kemasyarakatan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur

Pembantu menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program pengawasan pada masing-masing wilayah kerja;

b. pengorganisasian pelaksanaan kegiatan pengawasan;

c. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan

pemerintahan dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan

kemasyarakatan;

d. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa

dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan;

e. pelaksanaan perencanaan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan

penilaian tugas pengawasan, bimbingan, supervisi, konsultasi, koordinasi, fasilitasi, penelitian, pengembangan, pemantauan, monitoring dan evaluasi.

f. Pelaksanaan proses pemeriksaan Tuntutan Perbendaharaan dan

Tuntutan Ganti Rugi.

(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dan (3), Inspektur Pembantu mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur,

mengendalikan dan mengevaluasi penyusunan dan pengusulan program pengawasan tahunan di wilayah kerjanya;

b. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur,

mengendalikan dan mengevaluasi penyiapan dan pembuatan PKP pelaksanaan pemeriksaan;

c. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur,

mengendalikan dan mengevaluasi pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah;

d. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur,

mengendalikan dan mengevaluasi pengawasan terhadap penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan masyarakat;

(14)

e. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan daerah;

f. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur,

mengendalikan dan mengevaluasi pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;

g. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur,

mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pemeriksaan, pengusutan dan pengujian;

h. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur,

mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan penilaian hasil-hasil

pengawasan;

i. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur,

mengendalikan dan mengevaluasi penyusunan laporan hasil

pemeriksaan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya.

Pasal 15

(1) Inspektur Pembantu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, terdiri dari:

a. Inspektur Pembantu Wilayah I; b. Inspektur Pembantu Wilayah II; c. Inspektur Pembantu Wilayah III.

(2) Inspektur Pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melaksanakan

pembinaan dan pengawasan pada Satuan Kerja yang meliputi :

a. Sekretariat Daerah;

b. Sekretariat DPRD;

c. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu;

d. Dinas Daerah :

1. Dinas Pendidikan;

2. Dinas Kesehatan;

3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

6. Dinas Pekerjaan Umum;

7. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

8. Dinas Pemuda dan Olahraga;

9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

10. Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset;

11. Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan;

12. Dinas Kelautan dan Perikanan;

13. Dinas Pertanian dan Perkebunan;

14. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

15. Dinas Kehutanan;

16. Dinas Pertambangan dan Energi;

(15)

e. Lembaga Teknis Daerah :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;

3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

4. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga

Berencana;

5. Badan Kepegawaian Daerah;

6. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

7. Kantor Lingkungan Hidup;

8. Kantor Ketahanan Pangan;

9. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;

10. Rumah Sakit Umum Daerah Berkah;

11. Rumah Sakit Umum Daerah Labuan.

f. Satuan Polisi Pamong Praja;

g. Kecamatan : 1. Kecamatan Sumur; 2. Kecamatan Cimanggu; 3. Kecamatan Cibaliung; 4. Kecamatan Cikeusik; 5. Kecamatan Cigeulis; 6. Kecamatan Panimbang; 7. Kecamatan Munjul; 8. Kecamatan Angsana; 9. Kecamatan Picung; 10. Kecamatan Bojong; 11. Kecamatan Saketi; 12. Kecamatan Cisata; 13. Kecamatan Pagelaran; 14. Kecamatan Patia; 15. Kecamatan Labuan; 16. Kecamatan Jiput; 17. Kecamatan Cikedal; 18. Kecamatan Menes; 19. Kecamatan Mandalawangi; 20. Kecamatan Cimanuk; 21. Kecamatan Cipeucang; 22. Kecamatan Banjar; 23. Kecamatan Kaduhejo; 24. Kecamatan Pandeglang; 25. Kecamatan Cadasari; 26. Kecamatan Karangtanjung; 27. Kecamatan Cibitung; 28. Kecamatan Carita; 29. Kecamatan Sukaresmi; 30. Kecamatan Mekarjaya; 31. Kecamatan Sindangresmi; 32. Kecamatan Pulosari;

(16)

33. Kecamatan Koroncong; 34. Kecamatan Majasari; 35. Kecamatan Sobang. h. Kelurahan : 1. Kelurahan Pandeglang; 2. Kelurahan Kabayan; 3. Kelurahan Sukaratu; 4. Kelurahan Karaton; 5. Kelurahan Saruni;

6. Kelurahan Babakan Kalanganyar;

7. Kelurahan Kadomas; 8. Kelurahan Pagerbatu; 9. Kelurahan Cilaja; 10. Kelurahan Kadumerak; 11. Kelurahan Cigadung; 12. Kelurahan Juhut; 13. Kelurahan Pagadungan.

i. Satuan Perangkat Kerja Lainnya

1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma;

2. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD.BPR)

/Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PD.PK);

3. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD);

4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

(3) Pembagian tugas dan wilayah Kerja Inspektur Pembantu sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2) ditetapkan oleh Inspektur.

Bagian Ketiga

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 16

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Inspektorat sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 terdiri

dari :

a. Auditor; dan

b. Pengawas Pemerintahan (P2UPD).

(3) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai rincian tugas :

a. Melaksanakan program kerja pemeriksaan yang telah disusun oleh

inspektur pembantu sesuai bidang tugas meliputi pengawasan kinerja organisasi dan urusan pemerintahan daerah serta penanganan kasus – kasus pengaduan masyarakat;

(17)

b. Melaksanakan tugas pembinaan wilayah kerja dan pengawasan pada instansi / satuan kerja di lingkungan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2), dan desa atau sebutan lainnya yang meliputi pengawasan dalam bidang pembangunan , bidang pemerintahan dan kemasyarakatan;

c. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan secara

terpadu dengan Inspektur Kabupaten dan unsur – unsur terkait lainnya dalam rangka optimalisasii pelaksanaan tugas;

d. Melaksanakan pengumpulan data / informasi dalam ranka pemeriksaan

pendahuluan;

e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan

pemerintahan daerah;

f. Mendampingi dan membantu memberikan keterangan dalam proses

penyidikan dan atau peradilan kasus atas hasil pengawasan / audit;

g. Memberikan saran / telaahan kepada atasan sesuai dengan tugas wilayah

kerjanya;

h. Menyusun dan membuat laporan hasil pemeriksaaan dan tindak lanjut

hasil pemeriksaan.

Pasal 17

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, terdiri

dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang diangkat dan ditetapkan oleh Bupati.

(2) Pembagian tugas dan wilayah Kerja setiap Kelompok Jabatan Fungsional

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Inspektur.

(3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V

KEPEGAWAIAN Pasal 18

Para pejabat di lingkungan Inspektorat diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 19

Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Inspektorat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pandeglang serta sumber lain yang sah.

(18)

BAB VII TATA KERJA

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja dalam satuan kerja Inspektorat dan kelompok jabatan fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masing-masing maupun antar unit kerja dalam lingkungan Inspektorat serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 21

(1) Apabila Inspektur berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat diwakili oleh Sekretaris.

(2) Apabila Sekretaris berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat diwakili oleh Inspektur Pembantu dalam lingkungan Inspektorat dengan memperhatikan senioritas kepangkatan.

Pasal 22

Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Inspektorat, wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang di perlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 23

Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Inspektorat bertanggung jawab dalam memimpin dan membina bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 24

Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Inspektorat dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi, wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan hasil pelaksanaan tugas dilaporkan tepat pada waktunya.

Pasal 25

Inspektur dan pimpinan unit kerja dalam lingkungan Inspektorat, wajib mengadakan rapat staf secara berkala dalam rangka pemberian arahan, petunjuk dan bimbingan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

(19)

Pasal 26

Inspektur dalam melaksanakan tugas, wajib menyampaikan laporan kepada Bupati dan tembusan laporan disampaikan kepada satuan kerja perangkat daerah dan instansi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 27

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku,Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten pandeglang (Berita Daerah Tahun 2008 Nomor 13), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 28

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

Pasal 29

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pandeglang.

Ditetapkan di Pandeglang pada tanggal 21 Februari 2013

BUPATI PANDEGLANG, Cap/ttd

ERWAN KURTUBI Diundangkan di Pandeglang

pada tanggal 21 Februari 2013

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG, Cap/ttd

DODO DJUANDA

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian promosi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang dilakukan untuk menyebarkan

Dengan adanya faktor-faktor resiliensi dalam diri seorang pecandu narkoba, maka hal ini akan membantu mereka untuk bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami,

Dalam Penelitian ini masalah dibatasi pada mengkaji pengujian model p g j p g j regresi spasial dengan keberadaan korelasi error spasial menggunakan statistik uji LM dan Robust LM

Kesamaan pembilang yang dibandingkan dalam proses perhitungan recall dan precision (number of relevant items retrieved) memiliki arti bahwa hanya dokumen yang relevan

mengunduh informasi pornografi adalah bertentangan dengan keyakinan (belief) terhadap pornografi, namun karena rasa ingin tahu yang besar terhadap informasi seksualitas yang mereka

Perubahan sitem pemerintahan pada tahun ini dibuktikan dengan adanya dua kepala pemerintahan didalam kerajaan Gorontalo yang pertama adalah; pengangkatan seorang

informasi dan data ilmiah yang dapat diakses oleh pengguna melalui perangkat elektronik dan komunikasi; keuntungan penggunaan aplikasi ini digunakan untuk perbaikan dan peningkatan

Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Damanik (2012) yang menyatakan bahwa adaptasi dalam teman sebaya tidak memiliki pengaruh yang signifikan