TATA CARA
PENGADAAN
BARANG/JASA
Narasumber :
NARASUMBER
Drs. H. CECEP FAUZY CHAIDIR, MM. MSi.
Pangkat/Gol : Pembina Utama - IV/e
Jabatan
: Instruktur PBJ / Widyaiswara Utama
Instansi
: Badiklatda Provinsi Jawa Barat –
Jln. Windu No.26 Bandung.
e - mail
: fauzy_chaidir@yahoo.com
HP
: 0818 224 107
Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa
oleh Kementerian / Lembaga /
Pemerintah Daerah / Institusi lainnya
(K/L/D/I) yang
prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan
memperoleh Barang/Jasa
KEDUDUKAN PENGADAAN
4
Pemrograman (Programming)
Perencanaan (Planning)
Pemanfaatan dan pemeliharaan
(Operation and maintenance)
Penganggaran (Budgeting)
Pengadaan (Procurement) :
Pelaksanaan kontrak dan
pembayaran (Contract
Implementation and payment)
Penyerahan pekerjaan/barang
(Handover)
Perencanaan Pengadaan
Pemilihan Penyedia)
Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
KEBUTUHAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH DIPERLUKAN KEGIATAN PENGADAAN BAGAIMANA CARA PENGADAANNYA (HOW) PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT MELALUI SWAKELOLA RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA BARANG / JASA KEGIATAN PENGADAANTATA NILAI (PRINSIP DAN PROSEDUR) PARA PIHAK PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI USAHA KECIL PELELANGAN INTERNATIONAL PINJAMAN / HIBAH LN KEIKUTSERTAAN USAHA ASING KONSEP RAMAH LINGKUNGAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK, DLL
5
DPA
PERPRES 54/2010 jo. 35/2011 jo. 70/2012 PERKA LKPP 14/2012, 15/2012. 18/2012 dll
RUANG LINGKUP PERATURAN PRESIDEN
• Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan K/L/D/I
yang pembiayaannya baik
sebagian atau
seluruhnya
bersumber dari APBN/APBD.
• Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi di
lingkungan Bank Indonesia, Badan Hukum Milik
Negara dan Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah yang pembiayaannya
sebagian atau seluruhnya
dibebankan pada
APBN/APBD.
PERATURAN DLM PBJ
1. Peraturan Presiden RI No.54/2010 ttg
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang
telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden RI No.70/2012 ttg Perubahan Kedua
atas Peraturan Presiden RI No.54/2010 ttg
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
2. Peraturan Kepala LKPP No.12/2011 tentang
Pedoman Umum Perencanaan PBj Pemerintah
3. Peraturan Kepala LKPP No.13/2012 tentang
PERATURAN DLM PBJ
4. Peraturan Kepala LKPP No.14/2012 tentang
Petunjuk Teknis Peraturan Presiden RI
No.70/2012 ttg Perubahan Kedua atas
Peraturan Presiden RI No.54/2010 ttg
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
5. Peraturan Kepala LKPP No.15/2012 tentang
Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
6. Peraturan Kepala LKPP No.18/2012 tentang E
– tendering.
PERATURAN DLM PBJ
7. Peraturan – Peraturan Teknis :
1) Pekerjaan Konstruksi Permen PU.
2) Alkes dan Obat Permenkes.
3) Industri Peraturan Menteri
Perindustrian.
4) Perpajakan PMK atau Perdirjen Pajak.
5) Perdagangan Permendag.
6) Informatika Permen Kominfo.
7) Dll.
PA
MENGUMUMKAN
RENCANA UMUM
PENGADAAN
MELALUI SUB
ADMIN PPE LPSE
ATAU ADMIN
RUP
PPK BERSAMA POKJA ULP MENGKAJI ULANG PENETAPAN PAKET DAN JADWAL PENGADAAN DALAM RUP PENGUSULAN PERUBAHAN PAKET DAN JADWAL (APABILA DIPERLUKAN) PPK MENYUSUN SPEK, HPS DAN JENIS SERTA RANCANGAN KONTRAK PPK MEMBUAT SRT PERMOHONAN PELELANGAN KPD ULP DGN DILAMPIRI SPEK, HPS DAN JENIS SERTA RANCANGAN KONTRAK KEPALA ULP MENUGASKAN POKJA ULP UNTUK MELAKSANA KAN PELELANGAN KAJI ULANG SPEK, HPS, DAN DRAFT/ JENIS KONTRAK10
ADMIN ULP MENG-UP LOAD DATA LELANG KEDALAM APLIKASI SPSE POKJA ULP MENYUSUN DOKUMEN PENGADAAN DAN JADWAL PELELANGAN POKJA ULP MEMBUAT PAKET LELANG PADA APLIKASI SPSE DAN MENGUMUMKAN PELELANGAN POKJA ULP MELAKSANA KAN PENJELASAN PEKERJAAN POKJA ULP MENGUSULKAN KEPADA PPK PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN/SPEK, HPS DAN/ATAU DRAFT KONTRAK (APABILA DIPERLUKAN) POKJA ULP MEMBUAT ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN APABILA SUDAH DISETUJUI OLEH PPK
11
POKJA ULP MEN-DOWN LOAD DOKUMEN PENAWARAN DAN DOKUMEN KUALIFIKASI YANG MASUK POKJA ULP MEMASUKAN HARGA PENAWARAN PESERTA KEDALAM APLIKASI SPSE POKJA ULP MELAKUKAN EVALUASI PENAWARAN DAN EVALUASI KUALIFIKASI POKJA ULP MELAKUKAN KLARIFIKASI TEKNIS (APABILA DIPERLUKAN) DAN PEMBUKTIAN KUALIFIKASI KEPADA CALON PEMENANG POKJA ULP
MENG-UP LOAD BA EVALUASI PENAWARAN DAN BAHP KEDALAM APLIKASI SPSE POKJA ULP MENETAPKAN PEMENANG LELANG atau MENGUSULKAN PEMENANG KPD PA ( UNTUK PAKET BERNILAI ˃ 100 M BRG-PK-JL ATAU 10 M JK
12
POKJA ULP MENGUMUMKAN HASIL PELELANGAN/ MENGUMUMKAN PEMENANG LELANG POKJA ULP MENJAWAB SANGGAHAN (APABILA ADA SANGGAHAN) POKJA ULP MELAPORKAN ADANYA SANGGAHAN BANDING (APABILA ADA SANGGAHAN BANDING) POKJA ULP MEMBUAT LAPORAN HASIL PELELANGAN KEPADA ULP KEPALA ULP MEMBUAT SURAT KEPADA PPK TENTANG HASIL PELELANGAN PPK MENERBITKAN SPPBJ (APABILA SETUJU DENGAN HASIL POKJA ULP)
ATAU MELAPORKAN KETIDAK SETUJUAN
KEPADA PA
PA MENGKAJI
LAPORAN PPK
ATAS KETIDAK
SETUJUAN PPK
APABILA PA SETUJU DENGAN HASIL POKJA ULP,PA MEMERINTAHKAN PPK UNTUK MNERBITKAN SPPBJ
PPK
MENERBIT
KAN SPPBJ
POKJA ULP
MENINDAK LANJUTI
KEPUTUSAN PA,
DENGAN A.L. :
EVALUASI ULANG,
PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN ULANG
ATAU LELANG ULANG
APABILA SETUJU ATASKEBERATAN PPK, MAKA PA MENYATAKAN LELANG
GAGAL DAN
MEMERINTAHKAN POKJA ULP UNTUK MENINDAK
LANJUTI KPTS PA
BEBERAPA KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
DALAM PENGADAAN
BARANG/JASA
PENGGUNA
ANGGARAN/
KUASA
PENGGUNA
ANGGARAN
TIDAK MENYUSUN PERENCANAAN
UMUM PENGADAAN
TIDAK MENGUMUMKAN RENCANA
UMUM PENGADAAN
ORGANISASI PENGADAAN TIDAK
SESUAI KETENTUAN
SALAH MENETAPKAN PAKET
PENGADAAN
SALAH MENETAPKAN CARA
PENGADAAN
DALAM KAK TIDAK
MENCANTUMKAN SPESIFIKASI
BARANG/JASA YG DIINGINKAN
TIDAK MENETAPKAN KERANGKA
ACUAN KEGIATAN (KAK)
PA APBD
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN
TIDAK MENYUSUN & MENETAPKAN
HPS DENGAN BENAR
SPESIFIKASI DISUSUN TIDAK
BERDASARKAN KEBUTUHAN
END USER
TIDAK MENETAPKAN JENIS DAN
DRAFT KONTRAK
MENETAPKAN SPESIFIKASI
MENGARAH PADA MERK/
PENYEDIA TERTENTU
TIDAK MAMPU MENGAWASI
DAN/ATAU MENGENDALIKAN
KONTRAK
MELAKUKAN INTERVENSI
KEDALAM PROSES LELANG
POKJA ULP /
PEJABAT
PENGADAAN
MENG-ELEKTRONIK-KAN LELANG
MANUAL
MERUBAH SPESIFIKASI DAN/ATAU
HPS TANPA IJIN PPK
MEMENANGKAN PENAWARAN
YANG BUKAN TERENDAH TANPA
DASAR/ALASAN YANG JELAS
MELAKUKAN EVALUASI
PENAWARAN TIDAK SESUAI
DENGAN DOKUMEN PENGADAAN
DAN/ATAU PERPRES
KRITERIA PENILAIAN/EVALUASI
TIDAK DIRINCI DGN JELAS DALAM
DOKUMEN PENGADAAN
MERUBAH JADWAL TANPA
ALASAN ATAU MEMBUAT JADWAL
YG TIDAK RASIONAL
KPA
APBN
APBD
Pejabat yang
memperoleh
kewenangan dan
tanggung jawab dari
Pengguna Anggaran
untuk menggunakan
anggaran yang
dikuasakan kepadanya
Pejabat yang diberi
kuasa untuk
melaksanakan sebagian
kewenangan Pengguna
Anggaran
dalam
melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi SKPD
APBN
KPA mempunyai tugas dan wewenang:
1. menyusun DIPA;
2. menetapkan
PPK
untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja Negara;
3. menetapkan PPSPM untuk melakukan pengujian tagihan dan
menerbitkan SPM atas beban anggaran belanja Negara;
4. menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
dan pengelola anggaran/keuangan;
5. menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan
dana;
6. memberikan supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan
dan penarikan dana;
7. mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan
8. menyusun laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan anggaran
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
.APBD
Pejabat pengguna anggaran dalam melaksanakan tugas dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerja pada SKPD selaku kuasa
pengguna anggaran/pengguna barang Tugas PA a.l :
1. menyusun RKA-SKPD; 2. menyusun DPA-SKPD;
3. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja; 4. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
5. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran; 6. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
7. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
8. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya; 9. mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD
yang dipimpinnya;
10. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya; 11. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
12. melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah;
13. bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Pasal 11 – PP 58/2005
(1) Pejabat pengguna anggaran dalam melaksanakan tugas dapat
melimpahkan sebagian kewenangannya kepada
Kepala Unit Kerja
pada SKPD selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.
(2) Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh
Kepala Daerah
atas usul kepala SKPD.
(3) Penetapan
Kepala Unit Kerja pada SKPD
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berdasarkan pertimbangan :
tingkatan daerah,
besaran SKPD,
besaran jumlah uang yang dikelola,
beban kerja,
lokasi,
kompetensi dan/atau
rentang kendali dan
pertimbangan objektif lainnya.
(4) Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugasnya kepada Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.
Permendagri 21 / 2011
Pasal 10A
• Dalam rangka pengadaan barang/jasa,
Pengguna Anggaran bertindak sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen
sesuai
peraturan perundang-undangan di
bidang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Permendagri 21 / 2011
Pasal 11
(1)
Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dalam
melaksanakan tugas-tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10
dapat melimpahkan sebagian kewenangannya
kepada Kepala Unit Kerja pada SKPD
selaku kuasa
pengguna anggaran/kuasa pengguna barang.
(2)
Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berdasarkan
pertimbangan tingkatan daerah,
besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban
kerja, lokasi, kompetensi, rentang kendali, dan/atau
pertimbangan objektif lainnya.
(3)
Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul
Permendagri 21 / 2011
Pasal 11
(3a) Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), meliputi:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;
b. melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya; c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran;
d. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
e. menandatangani SPM-LS dan SPM-TU;
f. mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinnya; dan
g. melaksanakan tugas-tugas kuasa pengguna anggaran lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat pengguna anggaran.
Permendagri 21 / 2011
Pasal 11
(4) Kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna
barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya
kepada pengguna anggaran/pengguna barang.
(5)
Dalam pengadaan barang/jasa, Kuasa Pengguna
Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sekaligus bertindak sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen.
Perpres 70/2012
Pasal 12
1) PPK merupakan Pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA untuk
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
2) Untuk ditetapkan sebagai PPK harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. memiliki integritas; b. memiliki disiplin tinggi;
c. memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk melaksanakan tugas;
d. mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat KKN; e. menandatangani Pakta Integritas;
f. tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) atau Bendahara; dan
Perpres 70/2012
Pasal 12
(2b) Dalam hal tidak ada personil yang memenuhi
persyaratan untuk ditunjuk sebagai PPK,
persyaratan pada ayat (2) huruf g dikecualikan
untuk:
• PPK yang dijabat oleh pejabat eselon I dan
II di K/L/D/I; dan/atau
SE MENDAGRI - LKPP
TAHAPAN PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan Rencana Umum Pengadaan
Perencanaan Pemilihan Penyedia B/J:
• Pengkajian ulang paket
• Pengkajian ulang jadwal kegiatan pengadaan
Penyusunan dan Penetapan Rencana
Pelaksanaan Pengadaan, yang terdiri dari :
• Spesifikasi Teknis, • Penetapan HPS, dan
• Rancangan Kontrak (termasuk Jenis Kontrak)
3. Pemilihan sistem Pengadaan B/J :
• Penetapan metode Pemilihan
• Penetapan metode Penyampaian Dokumen • Penetapan Metode Evaluasi Penawaran • Pemilihan metode penilaian kualifikasi
pengadaan
4. Penyusunan Tahapan dan Jadwal Pengadaan 5. Penyusunan Dokumen Pengadaan
PA/ KPA PPK & ULP PPK POKJA ULP/ PP
30
RENCANA UMUM PENGADAAN
• Kegiatan yang terdiri dari
identifikasi kebutuhan B/J
yang diperlukan K/L/D/I,
penyusunan penetapan
rencana penganggaran
sampai dengan penyusunan
Kerangka Acuan Kerja.
32
• Diumumkan di Website K/L/D/I, Papan Pengumum an Resmi dan Inaproc.• Setelah RKA disetu
jui DPR / Setelah APBD disetujui Pemda dan DPRD • Dpt mengumumkan Pengadaan yang kontraknya dilaksanakanTA berikutnya. Isi Pengumuman paling kurang:
• Nama & Alamat PA • Nama Paket Pekerjaan • Lokasi pekerjaan • Perkiraan biaya
Output
RU
P
oleh
P
A
/KP
A
Barang/Jasa Pemerintah yang dibutuhkan oleh K/L/D/I mencakup jenis, spesifikasi, jumlah/volume barang/jasa yang dibutuhkan
Menyusun dan Menetapkan Rencana Anggaran dalam DIPA/DPA : biaya paket, honorarium, dan biaya lainnya
Kebijakan umum tentang Pemaketan, Cara Pengadaan, dan Pengorganisasian PBJ
Menyusun Kerangka Acuan Kerja, paling sedikit memuat: Uraian kegiatan, waktu pelaksanaan, spek. Teknis dan perkiraan biaya
• Rencana Umum Pengadaan pada
intinya terdiri dari empat dokumen
pokok sebagai berikut:
– Identifikasi Kebutuhan
– Penyusunan dan penetapan
anggaran
– Kebijakan Umum
KERANGKA ACUAN
KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
1. uraian kegiatan yang akan dilaksanakan
meliputi latar belakang, maksud, dan
tujuan, lokasi kegiatan, sumber
pendanaan, serta jumlah tenaga yang
diperlukan;
2. waktu yang diperlukan dalam
melaksanakan kegiatan/pekerjaan
tersebut mulai dari pengumuman, rencana
pengadaan sampai dengan penyerahan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
3. spesifikasi teknis barang/jasa yang akan
diadakan; dan
4. besarnya total perkiraan biaya pekerjaan
termasuk kewajiban pajak yang harus
KAK Sederhana
1. Maksud dan tujuan pengadaan
barang/jasa dikaitkan dengan Renstra
(visi, misi, tujuan) dan dikaitkan dengan
tugas pokok dan fungsi satuan kerja
2. Sumber pendanaan dan total biaya
pengadaan
3. Waktu pengadaan (kapan mulai dan
kapan selesai)
4. Spesifikasi teknis (dimensi, tipe, output/
kinerja, metode, usia pakai).
KAK Sederhana
• Contoh 1: Pengadaan komputer jinjing,
spesifikasi teknisnya komputer jinjing
dengan kemampuan setara Pentium i7
dengan
software
dasar Windows 8
terpasang/Original dll.
• Contoh 2: Rehabilitasi gedung kantor
seluas 50 m2 mencakup plafon,
pengecatan dinding dan pelapisan
lantai keramik.
KAK Semi Kompleks
• Penjelasan latar belakang, maksud dan tujuan
diadakan barang tersebut (terutama untuk
barang investasi) harus dapat diungkapkan
kenapa barang/jasa tersebut harus diadakan,
barang/jasa yang diadakan memang sudah
direncanakan dalam Renstra/Renja, persiapan
terkait dengan barang/jasa tersebut sudah
dilakukan. Informasi bahwa barang/jasa sudah
ada kajian akademik, feasibility study, AMDAL,
penyiapan lahan sudah selesai, DED/EE data
BMN/D yang sudah dimiliki terkait dengan B/J
yang akan diadakan.
KAK Semi Kompleks
• Kejelasan sumber dana pengadaan barang/jasa
apakah APBN/APBD, PHLN, dan/atau
co-financing.
• Informasi terkait dengan waktu pengadaan barang/jasa
yang lebih detail kapan diumumkan, kapan diadakan,
kapan diimplementasikan dan kapan diserahkan
barang/jasa tersebut.
• Terkait dengan
spesifikasi teknis, selain seperti
substansi dalam KAK sederhana maka perlu
ditambahkan informasi terkait dengan, brosur barang,
Detailed Enginering Design (DED), kinerja/output
setelah barang terpasang dan/atau jasa
diimplementasikan.
KAK Kompleks
• Substansi KAK kompleks informasi yang dicakup sama
dengan KAK Semi kompleks dan ditambahkan terkait
dengan :
– Barang/jasa yang berasal dari luar negeri diberi informasi tata
cara impor dan minimal mencakup pelabuhan/lokasi tempat
destinasi barang/jasa tersebut, serta daftar barang yang boleh
diimpor dari bea dan cukai.
–
Informasi terkait dengan detail, tipe, ukuran/spesifikasi barang,
Detail Engineering Design (DED), kajian AMDAL, kesiapan
lahan/tanah.
– Informasi terkait dengan beban pembayaran apakah APBN/D,
PHLN, pembiayaan bersama
co-financing
. Termasuk
penggunaan mata uang dalam pembayaran apakah rupiah atau
valuta asing.
PENGUMUMAN
RENCANA UMUM
PENGUMUMAN RUP
1. PA mengumumkan rencana umum Pengadaan
Barang/Jasa di masing-masing K/L/D/I secara
terbuka kepada masyarakat luas
setelah
rencana
kerja dan anggaran K/L/D/I disetujui oleh
DPR/DPRD sebelum pengumuman pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa oleh Pokja ULP.
2. K/L/D/I mengumumkan rencana umum
Pengadaan Barang/Jasa pada tahun anggaran
berjalan yang kontraknya akan dilaksanakan pada
tahun anggaran yang akan datang.
PENGUMUMAN RUP
3. Pengumuman RUP yang dilaksanakan secara
Swakelola maupun oleh Penyedia B/J.
4. Pengumuman dilakukan di website K/L/D/I
masing-masing dan papan pengumuman resmi
untuk masyarakat serta Portal Pengadaan
Nasional melalui LPSE.
5. Pengumuman pengadaan dapat dilakukan di
website komunitas internasional, jika dari hasil
identifikasi sebagaimana tertuang dalam KAK
ternyata tidak ada Penyedia dalam negeri yang
mampu mengerjakan atau pada
• Pengumuman Rencana Umum Pengadaan
Barang Jasa dari pemerintah pusat maupun
daerah pada tahun 2014 akan lebih mudah
dengan menggunakan Sistem Informasi
Rencana Umum Pengadaan atau disingkat
dengan SIRUP yang dikeluarkan oleh Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah
(LKPP)
SPESIFIKASI
BARANG/JASA
PA/KPA
PPK
POKJA ULP
MENETAP
KAN
SPESIFI
KASI
UMUM
MENYUSUN
SPESIFIKASI
TEKNIS
LEBIH
DETAIL
BERDASAR
KAN SPESIFI
KASI UMUM
SPESIFIKASI
YANG
DITETAPKAN
OLEH PPK
DIMASUKAN
KEDALAM
DOKUMEN
PENGADAAN
PA/KPA
PPK
POKJA ULP
Contoh :
Pengadaan
Ruang
kantor
untuk
peningka
tan
pelayanan
seluas ...
m2
Detail
Engineering
Design (DED
)
dan
Spesifikasi
Alat, Bahan
dan Personil
DED dan
Spesifikasi
Alat, Bahan
dan Personil
dimasukan
kedalam
Dokumen
Pengadaan
PENETAPAN SPESIFIKASI BARANG/JASA
49
• Spesifikasi teknis benar-benar sesuai
dengan kebutuhan pengguna/penerima
akhir
end user
;
• Tidak mengarah kepada merek/produk
tertentu, kecuali untuk pengadaan suku
cadang;
• Memaksimalkan penggunaan produksi
dalam negeri;
• Memaksimalkan penggunaan Standar
Nasional Indonesia (SNI)
atau registrasi
Instansi Teknis dan/atau standar lain
PENETAPAN PAKET
PENGADAAN
Ketentuan Umum Pemaketan dalam RUP
51
Memaksimalkan
penggunaan
produksi dalam
negeri
Menetapkan sebanyak-banyaknya paket yangbisa dilaksanakan untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil dengan
tetap memperhatikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, dan
kualitas kemampuan teknis.
Paket pekerjaan s/d Rp 2.500.000.000,-diperuntukkan bagi
Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
koperasi kecil, dengan syarat kompetensi teknis yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dapat dipenuhi
52
Usaha Mikro/
Kecil/Koperasi
kecil
Untuk Usaha
Non-Kecil
Barang/PK
/JL ≤ 2,5
Milyar
TIDAK YAMenuntut Kompetensi
Teknis dan/atau
kesatuan sistem
dan/atau kualitas
Yang dimaksud dengan kompetensi teknis adalah memiliki kemampuan sumber daya manusia, teknis, modal dan peralatan yang cukup, contohnya pengadaan kendaraan, peralatan elektronik presisi tinggi, percetakan dengan security paper, walaupun nilainya dibawah Rp. 2.500.000.000, diberikan kepada
53
Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar
dibeberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat
efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-masing
Menyatukan/menggabungkan beberapa paket pengadaan yang bila
dipisah seharusnya bisa dilaksanakan oleh Usaha Mikro dan Usaha
Kecil serta koperasi kecil;
Memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket
untuk menghindari pelelangan
Menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang
diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif
11
MENETAPKAN CARA
PEMILIHAN PENYEDIA
METODA PEMILIHAN BARANG/PK/JL
KRITERIA
BARANG
PK
JL
Pada prinsipnya
PELELANGAN UMUM
Penyedia terbatas
dan komplek
PELELANGAN TERBATAS
---s/d 5 M dan tdk
komplek
PELELANGAN SEDERHANA PEMILIHAN LANGSUNG PELELANGAN SEDERHANA Barang/JasaKhusus dan
Keadaan Tertentu
PENUNJUKAN LANGSUNG
Tdk ada Hrg
Satuan/pasar KONTES - SAYEMBARA
METODA PEMILIHAN JK
KRITERIA
JASA KONSULTANSI
Pada prinsipnya
SELEKSI UMUM
s/d 200 Juta
SELEKSI SEDERHANA
Jasa Konsultansi
Khusus dan Keadaan
Tertentu
PENUNJUKAN
LANGSUNG
Tdk ada Hrg
Satuan/pasar
SAYEMBARA
PEKERJAAN KOMPLEK
• pekerjaan yang memerlukan teknologi
tinggi,
• mempunyai risiko tinggi,
• menggunakan peralatan yang didesain
khusus,
dan/atau
• pekerjaan yang bernilai diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah)
KRITERIA PENUNJUKAN LANGSUNG
• KEADAAN TERTENTU:
Penanganan darurat:
Pertahanan Negara serta keamanan dan ketertiban
masyarakat
Bencana alam/non alam/ sosial; pencegahan bencana;
kerusakan sarana/prasarana yng menghentikan kegiatan
pelayanan publik
Pek.spesifik hanya bisa oleh satu penyedia Paten, HAKI
• BARANG KHUSUS:
Pek. berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah
Pek. kompleks dengan teknologi khusus
Distribusi obat/alkes tertentu ditetapan oleh Menkes
Kendaraan bermotor dengan harga khusus untuk
KRITERIA PENUNJUKAN LANGSUNG
• KONSTRUKSI KHUSUS :
Pek. kompleks dengan teknologi khusus
Pek. konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem
konstruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas resiko
kegagalan bangunan pekerjaan lanjutan
• JL KHUSUS:
Pek. berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah
Pek. kompleks dengan Penyedia tunggal
Sewa penginapan/hotel/ ruang fullday, fullboard, halfday
Lanjutan sewa gedung/kantor/ruang terbuka/tertutup
• JASA KONSULTANSI KHUSUS :
Hanya bisa dilakukan pemegang hak paten
Pek. yang menyangkut pertahanan/keamanan dan ketertiban
masyarakat
KRITERIA PENGADAAN LANGSUNG
– KEBUTUHAN OPERASIONAL K/L/D/I
Yang
dimaksud dengan kebutuhan operasional K/L/D/I
adalah kebutuhan rutin K/L/D/I dan tidak menambah
aset atau kekayaan K/L/D/I.
– TEKNOLOGI SEDERHANA;
– RISIKO KECil; dan/atau
– DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA BARANG/JASA
USAHA ORANG-PERSEORANGAN DAN/ATAU
BADAN USAHA KECIL SERTA KOPERASI KECIL,
kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut
kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh
usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi kecil.
PENETAPAN
ORGANISASI
PENGADAAN
62
a. PA/KPA
b. PPK
c. ULP/Pejabat Pengadaan
d. PPHP
1
PENGADAAN
MELALUI
PENYEDIA
a. PA/KPA
b. PPK
c. ULP/Pejabat Pengadaan
d. Tim Swakelola
e. PPHP
2
PENGADAAN
DENGAN
SWAKELOLA
Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat
pada organisasi pengadaan tidak terikat tahun
anggaran
ORGANISASI PENGADAAN B/J
MELALUI PENYEDIA
PA
KPA
POKJA ULP/PEJABAT PENGADAANPPK
PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASILPEKERJAAN
PPTK
PP-58
P-54 jo P-70
PPK - SKPD
NS profesional
Tidak Wajib
Bersertifikat
13
PARA PIHAK DALAM PENGADAAN
BARANG JASA PEMERINTAH
64
PENGGUNA
ANGGARAN
1 Menetapkan dan mengumumkan
RUP
2 Mengawasi pelaksanaan anggaran
3 Menetapkan PPK, PP, PPHP, Tim
teknis, dan Tim Juri
4 Menetapkan Pemenang Pengadaan:
Barang/Pek. Konstruksi/Jasa
lainnya > Rp100 Milyar
Jasa Konsultasi > Rp.10 Milyar
5 Pelaporan Keuangan
6 menyimpanan seluruh dokumen
7 menyelesaikan perselisihan pihak
yang diangkat
PPK – POKJA/PP-PPHPPARA PIHAK DALAM PENGADAAN
BARANG JASA PEMERINTAH
65
PPK
1. Menetapkan rencana pelaksanaan
PBJ
(Spek Teknis, HPS, Jenis
dan Rancangan Kontrak)
2. Menerbitkan SPPBJ dan
Penandatangan Kontrak
3. Melaksanakan dan
mengendalikan kontrak (bukti
perjanian)
4. Melaporkan kemajuan pekerjaan
dan hambatannya
5. Melaporkan pelaksanaan dan
menyerahkan hasil pekerjaan:
6. Menyimpanan seluruh dokumen
PERSYARATAN PPK
66
memiliki integritas;
a
memiliki disiplin tinggi;
b
memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta
manajerial untuk melaksanakan tugas;
c
mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat KKN;
d
menandatangani Pakta Integritas;
e
Tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda- Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) atau Bendahara ; (Psl 12 (2a)
f
memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa
(Pasal 12 – 2b)
Persyaratan tidak menjabat sebagai PPSPM
dikecualikan untuk PA/KPA yang bertindak sebagai
PPK.
Dalam hal tidak ada personil yang memenuhi
persyaratan
untuk ditunjuk sebagai PPK,
persyaratan
“memiliki sertifikat”
dikecualikan
untuk:
a. PPK (APBN) yang dijabat oleh pejabat eselon I dan II di
K/L/I; dan/atau
b. PA/KPA (APBD) yang bertindak sebagai PPK.
Persyaratan manajerial:
a.
Min S1 (kecuali jumlah PNS yang S1 terbatas, maka dapat
dijabat oleh pegawai dg golongan min setara dengan III/a)
b.
punya pengalaman/terlibat aktif di PBJ min 2 tahun
c.
mampu bekerja secara kelompok
PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG
JASA PEMERINTAH
68
POKJA
ULP
PEJABAT PENGADA AN 1. Mengusulkan Perubahan Perencanaan Teknis (apabila ada); 2. Menyusun Rencana Pemilihan; 3. Menetapkan Dokumen Pengadaan;4. Menetapkan Nilai Jaminan Penawaran kecuali yang dilaksanakan PP;
5. Mengusulkan Tenaga Ahli; 6. Melakukan Proses
Pemilihan;
7. Membuat laporan proses dan hasil Pengadaan
kepada Pimpinan K/L/D/I; 8. Membuat Pertanggung
Jawaban atas Pelaksanaan kegiatan pengadaan
kepada PA/KPA. 1. Wajib Melaksanakan Proses
Pemilihan:
• Barang/Pek. Konstruksi/Jasa
lainnya diatas Rp.200 juta
• Jasa Konsultasi diatas Rp.50
juta 2. Menetapkan Penyedia: • Barang/Pek. Konstruksi/Jasa lainnya s.d Rp.100 Milyar • Jasa Konsultasi s.d Rp.10 Milyar 3. Menjawab Sanggah I
Melaksanakan Proses Pemilihan dengan Pengadaan Langsung dan menetapkan Penyedia untuk :
• Barang/Pek. Konstruksi/Jasa lainnya s.d Rp.200 juta
PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL
PEKERJAAN
69
1. melakukan pemeriksaan
hasil pekerjaan
Pengadaan
Barang/Jasa sesuai dengan Kontrak;
2. menerima hasil
Pengadaan Barang/Jasa setelah
melalui pemeriksaan/pengujian; dan
3. membuat dan menandatangani Berita Acara Serah
Terima Hasil Pekerjaan
.
Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa memerlukan
keahlian teknis khusus, dapat dibentuk tim/tenaga
ahli.
Dalam hal pengadaan Jasa Konsultansi,
pemeriksaan pekerjaan dilakukan setelah
berkoordinasi dengan Pengguna Jasa Konsultansi
yang bersangkutan.
PERSYARATAN PPHP
70
• memiliki integritas, disiplin dan
tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas;
•
memahami isi Kontrak;
• memiliki kualifikasi teknis;
• menandatangani Pakta Integritas; dan
• tidak menjabat sebagai Pejabat
Penanda Tangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) dan Bendahara.
PENYUSUNAN
HPS
PENYUSUNAN HARGA PERHITUNGAN SENDIRI
72
HPS disusun dan ditetapkan oleh PPK,
kecuali untuk kontes/sayembara dan
Pengadaan langsung barang yg
menggunakan bukti pembelian
ULP/pejabat pengadaan mengumumkan nilai
total HPS
Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia,
sedangkan rinciannya bersifat rahasia, kecuali
DIPA/DPA sudah dirinci
HPS disusun paling lama 28 hari kerja
sebelum batas akhir pemasukan penawaran
HPS bukan sebagai dasar untuk
menentukan besaran kerugian Negara
Riwayat HPS harus didokumentasikan
Kete
ntuan
Umu
m
PENGGUNAAN HARGA PERHITUNGAN SENDIRI
73
• Alat untuk menilai kewajaran penawaran
harga termasuk rinciannya
apabila
ditemukan harga satuan tidak wajar ???
• Dasar untuk menetapkan batas tertinggi
penawaran yang sah
kecuali JK yg PA
• Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan
Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya
lebih rendah dari 80% nilai total HPS
HPS bukan sebagai dasar
untuk menentukan besaran
Data / Informasi untuk membuat HPS
74
Penyusunan HPS dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan
meliputi:
a. Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa
dilokasi barang/jasa diproduksi/diserahkan/
dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya
Pengadaan Barang/Jasa
b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara
resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS);
c. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara
resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain
yang dapat dipertanggungjawabkan;
Data / Informasi untuk membuat HPS
75
d. Daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh
pabrikan/distributor tunggal;
e. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan
dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya;
f.
inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau
kurs tengah Bank Indonesia;
g. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang
dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain;
h. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh
konsultan perencana (engineer’s estimate);
i.
norma indeks
; dan/atau
j.
informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan
PENETAPAN
JENIS
PENETAPAN JENIS KONTRAK
77
lump sum
harga satuan
gabungan lump sumdan harga satuan
terima jadi
(turnkey)
Persentase
pembebanan tahun anggarantahun tunggal
kontrak pengadaan tunggal; kontrak pengadaan bersama.tahun jamak
kontrak payung
jenis pekerjaan pekerjaan tunggal pekerjaan terintegrasi sumber pendanaan cara pembayaranPENETAPAN JENIS KONTRAK
• PPK menetapkan jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dalam
rancangan kontrak.
• Kontrak Lump Sum
merupakan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. jumlah harga pasti dan tetap serta
tidak dimungkinkan
penyesuaian harga;
b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
Barang/Jasa;
c. pembayaran didasarkan pada
tahapan produk/keluaran
yang dihasilkan
sesuai dengan isi Kontrak;
d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);
e. total harga penawaran bersifat mengikat; dan
• Kontrak Harga Satuan
merupakan Kontrak
Pengadaan Barang/ Jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap
satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu;
b.
volume atau kuantitas pekerjaannya masih
bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani;
c. pembayarannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan
yang benar-benar telah dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa; dan
d.
dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang
berdasarkan hasil pengukuran bersama atas
• Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
adalah Kontrak yang merupakan gabungan
Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu)
pekerjaan yang diperjanjikan.
• Didalam kontrak harus dijelaskan bagian mana
yang dinyatakan lumpsum dan bagian mana
yang menggunakan harga satuan.
• Ketentuan kontrak berlaku pada bagian-bagian
tersebut
catatan : yang boleh dilakukan
pekerjaan tambah/kurang (CcO) hanya bagian yang
menggunakan kontrak harga satuan
• Kontrak Persentase merupakan Kontrak
Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa
Lainnya, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya
menerima
imbalan berdasarkan persentase
dari nilai pekerjaan tertentu
; dan
b.
pembayarannya didasarkan pada tahapan
produk/keluaran
yang dihasilkan sesuai
Kontrak Terima Jadi (Turnkey)
•
Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu dengan ketentuan
sebagai berikut:
–
jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh
pekerjaan selesai dilaksanakan; dan
–
pembayaran dilakukan berdasarkan hasil
penilaian bersama yang menunjukkan bahwa
pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan
kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
Kontrak Payung
• Kontrak Payung (
Framework Contract)
merupakan
Kontrak Harga Satuan antara Pejabat K/L/D/I
dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat
dimanfaatkan oleh K/L/D/I, dengan ketentuan sbb :
– Diadakan untuk menjamin harga Barang/Jasa yang
lebih efisien, ketersediaan Barang/Jasa terjamin, dan
sifatnya dibutuhkan secara berulang dengan volume
atau kuantitas pekerjaan yang belum dapat ditentukan
pada saat Kontrak ditandatangani; dan
– pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/Satuan
Kerja yang didasarkan pada hasil penilaian/
pengukuran bersama terhadap volume/kuantitas
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa secara nyata.
lump sum
gabungan lump
sum dan harga
satuan
terima jadi
(turnkey)
Persentase
CARA
PEMBAYARAN
al. pengadaan kendaraan bermotor; pengadaan patung;
konstruksi bangunan
sederhana, seperti ruang kelas; pembuatan aplikasi komputer.
Untuk pekerjaan yang sebagian bisa mempergunakan Lumpsum
kemudian untuk bagian yang lain harus menggunakan Harga
Satuan, misalnya pengadaan bangunan yang menggunakan
pondasi pancang (bangunan atas menggunakan Lumpsum, pondasi mempergunakan Harga
Satuan)
pekerjaan yang sudah memiliki acuan persentase, misalnya perencanaan dan pengawasan pembangunan gedung pemerintah, advokat,
konsultan penilai
untuk membeli suatu barang atau instalasi jadi yang hanya
diperlukan sekali saja, dan tidak mengutamakan kepentingan untuk alih
(transfer) teknologi selanjutnya
harga
satuan
85
Bukti
Pembelian
(s/d 10 juta)
Kuitansi
(s/d 50
juta)
Surat
Perintah
Kerja (SPK)
Surat
Perjanjian/
Kontrak
BUKTI
PERJANJI
AN
• Pengadaan Jasa Konsultansi s./d Rp. 50 juta • Pengadaan Barang/Pek. Konstruksi/Jasa Lainnya s/d Rp 200 juta • Pengadaan Jasa Konsultansi di atas Rp. 50 juta • Pengadaan Barang/Pek. Konstruksi/Jasa Lainnyadi atas Rp 200 juta Hanya untuk Pengadaan Barang12
DOKUMEN
PENGADAAN
SPESIFIKASI
TEKNIS
HPS
DRAFT
KONTRAK
DUA JENIS DOKUMEN PENGADAAN
1. Dokumen Kualifikasi 2. Dokumen Pemilihan
Penyedia barang/jasa Menyusun dokumen pengadaan
Diberikan kepada
Spesifikasi, HPS,
Rancangan dan Jenis Kontrak Dasar untuk evaluasi
dokumen penawaran
Dasar dan acuan menyusun, menyampul dan menyampaikan dokumen penawaran ULP/Pejabat Pengadaan
Pejabat Pembuat Komitmen
PERSYARATAN TEKNIS BARANG
1. spesifikasi teknis barang yang ditawarkan berdasarkan
contoh, brosur dan gambar-gambar sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan/atau jadwal serah
terima pekerjaan (dalam hal serah terima pekerjaan
dilakukan per termin) yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
3. identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan tercantum
dengan lengkap dan jelas (apabila diperlukan);
4. layanan purnajual sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan (apabila dipersyaratkan);
5. tenaga teknis sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan (apabila diperlukan); dan
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
PERSYARATAN TEKNIS BARANG
• Pengadaan barang impor dilengkapi
dengan:
• Sertifikat keaslian (Cerficate of Origin);
dan
• Surat Dukungan pabrikan/prinsipal
(Supporting Letter).
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhipersyaratan substantif yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan;
2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan serah terima
pertama/Provision Hand Over (PHO) yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
4. spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan; dan
7. sertifikat garansi khususnya untuk pekerjaan Enginering Procurement and Construction/EPC (apabila dipersyaratkan).