• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN LATAR BELAKANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

KERANGKA ACUAN

Mendengar proses penerapan Free, Prior, Informed And Consent atau (FPIC) pada area proyek Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD+) di

Kalimantan Tengah

LATAR BELAKANG

Pembangunan rendah karbon atau yang biasa dikenal dengan Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) atau dalam bahasa Indonesia adalah Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, yang dilaksanakan pada beberapa provinsi di Indonesia saat ini proses masih terus berjalan. Informasi tentang proyek atau kegiatan ini tataran masyarakat yang lokasinya terkena dampak (baik dan buruk) masih terlihat belum tersampaikan dengan memadai. Hal inilah kenapa proses Free, Prior, Informed And Consent atau atau FPIC penting hadir dalam proses setiap pembangunan yang berdampak terhadap masyarakat luas.

Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 15,3 juta ha, mempunyai kawasan hutan seluas 10,2 juta Ha dan kawasan non kawasan hutan seluas 5,1 juta Ha. Kondisi ekosistem hutan di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah merupakan hutan dataran tinggi dan hutan dataran rendah yang di dominasi oleh lahan Gambut dengan luas kurang lebih dari 3 juta. Sejak akhir tahun 2010 yang lalu, provinsi Kalimantan tengah menjadi salah satu wilayah provinsi Pilot untuk penerapan model program Reducing Emissions From Deforestation and Forest Degradation (REDD) atau Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia.

Namun jauh sebelum itu, sejak tahun 2008 sudah ada beberapa program kegiatan berkaitan dengan perubahahan iklim seperti Kalimantan Forest Climate Partnership atau KFCP yang didukung oleh pemerintah Australia di kabupaten Kapuas yang mencakup pada areal blok E dan E kawasan eks PLG. Ada beberapa kegiatan penyelamatan hutan melalui isu REDD yang dikelola oleh swasta seperti, IUPHHK Restorasi Ekosistem PT. Rimba Makmur Utama (RMU) di kabupaten Katingan dan IUPHHK Restorasi Ekosistem Ekosistem PT. Rimba Raya Conservation (RRC) yang di dukung oleh Infinitive Earth di Kabupaten Seruyan. Situasi lain adalah bagaimana melihat kondisi sosial masyarakat sudah sejak lama melakukan/menerapkan aktivitas menjaga hutan dengan membuat kebun karet, kebun rotan, kebun buah serta menjaga kawasan keramat, kawasan produksi masyarakat. Proyek atau program REDD harusnya mengadaptasi aktivitas masyarakat yang sudah dari dulu mereka lakukan.

Kenapa FPIC penting? Pemahaman masyarakat tentang pembangunan rendah Emisi atau program REDD haruslah terus dibangun sejak akan dilakukan kegiatan tersebut. Free, Prior,

(2)

2

Informed And Consent atau disingkat FPIC atau dalam bahasa sederhana adalah keputusan bebas didahulukan dan diinformasikan merupakan instrumen dan alat yang digunakan dan didukung oleh kesepakatan internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam setiap pembangunan yang akan berdampak merubah fungsi kawasan, sosial dan ekologi. FPIC juga harus dilakukan dan ditawarkan kepada masyarakat yang berada dan hidup di dalam dan disekitar kawasan yang menjadi program REDD. Dalam pembangunan tersebut masyarakat harus bisa mengambil keputusan untuk menerima atau menolak. Pemahaman publik tentang pembangunan rendah karbon dan program REDD haruslah terus dibangun sejak akan dilakukan kegiatan tersebut.

Oleh karena itulah prinsip-prinsip FPIC dalam proses menjalankan program REDD maupun program pemerintah adalah sebagai bagian dari instrument yang digunakan untuk memastikan program REDD bisa sinergis dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah. Dan terpenting adalah keterlibatan dan peran serta semua pihak terutama masyarakat dalam pembangunan rendah emesi dan program REDD adalah hal yang menjadi tujuan utama tanpa mengabaikan hak masyarakat atas sumberdaya alam dan lingkungan. Melihat realita hal tersebut, Kelompok Kerja Sistem Hutan Kerakyatan (POKKER SHK) mencoba untuk melihat sisi lain dan sebagai proses pembelajaran bersama pelaksanaan penerapan Free, Prior, Informed And Consent atau (FPIC) pada area proyek Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) di Kalimantan Tengah.

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

1. Menggali proses pembelajaran dan pelaksanaan penerapan FPIC di Kalimantan Tengah

2. Menghimpun berbagai masukan dan pandangan dari masyarakat di sekitar area proyek REDD terhadap pelaksanaan proyek.

HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Adanya informasi dan pembelajaran di tingkat masyarakat proses penerapan FPIC terhadap implikasi proyek pembangun rendah karbon di berbagai temapt di Kalimantan Tengah.

2. Adanya rumusan, rekomendasi dan rencana tindak terhadap kebijakan/program dalam penerapan REDD+ di Kalimantan Tengah.

METODE KEGIATAN

1. Pemaparan materi tentang proses pelaksanaan REDD+ dan FPIC 2. Diskusi, tanya jawab, Pemaparan hasil Diskusi, Rekomendasi WAKTU DAN TEMPAT

(3)

3

Tempat : Hotel Fairuz Jalan Damang Leman Nomor 9 Palangka Raya PESERTA, NARASUMBER DAN FASILITATOR

Peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan dari masyarakat yang berada di sekitar lokasi proyek REDD+ dan Restorasi Ekosistem di Kalimantan Tengah. Fasilitator dalam kegiatan ini berasal dari Yayasan Pusaka dan FPP Jakarta.

Daftar Peserta :

1. Masyarakat pelaksana HKm di kabupaten Kotawaringin Barat (2 Orang) 2. Perwakilan masyarakat Desa Baung Kecamatan Sembuluh (2 orang) 3. Perwakilan masyarakat Desa Palingkau Kecamatan Sembuluh (2 orang) 4. Perwakilan masyarakat Telaga Pulang Kecamatan Sembuluh (2 orang)

5. Perwakilan masyarakat kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau (2 orang) 6. Perwakilan masyarakat Desa Tarantang Kecamatan Seranau (2 orang)

7. Perwakilan masyarakat Desa Ganefo Kecamatan Seranau (2 orang) 8. Perwakilan masyarakat Desa Baun Bango Kecamatan Kamipang (2 orang) 9. Perwakilan masyarakat Desa Jahanjang Kecamatan Kamipang (2 orang) 10. Perwakilan masyarakat Desa Galinggang Kecamatan Kamipang (2 orang) 11. Perwakilan masyarakat Desa Tumbang Bulan Kecamatan Kamipang (2 orang) 12. Perwakilan masyarakat Desa Parigi Kecamatan Mendawai (2 orang)

13. Perwakilan masyarakat Desa Tewang Kampung Kecamatan Mendawai (2 orang) 14. Perwakilan masyarakat Lawang Kajang Kecamatan Timpah (2 orang)

15. Perwakilan masyarakat Desa Desa Aruk Kecamatan Timpah (2 orang) 16. Perwakilan masyarakat Desa Petak Puti Kecamatan Timpah (2 orang) 17. Perwakilan masyarakat Desa Katunjung Kecamatan Mantangai (2 orang) 18. Perwakilan masyarakat Desa Mantangai Hulu Kecamatan Mantangai (2 orang) 19. Yayorin, Pangkalan Bun (1 orang)

20. Yayasan Puter, Bogor (1 orang)

21. Yayasan Cakrawala Indonesia (YCI), Palangka Raya (1 orang)

(4)

4

23. Yayasan Petak Danum (YPD) Kapuas, (1 orang) Narasumber :

1. KOMDA REDD+ Provinsi Kalteng

2. PT. Rimba Raya Conservation (PT. RRC) 3. PT. Rimba Makmur Utama (PT. RMU)

4. Kalimantan Forest Climate Partnership (KFCP)

5. Kelompok pelaksana Hutan Kemasyarakatan (HKm), Pelangi KOBAR Bersatu, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat

Fasilitator

Untuk fasilitator kegiatan ini adalah Y.L Franky dan Emil Kleden dari yayasan PUSAKA Jakarta dan terlibat aktif di Forest People Program (FPP).

PELAKSANA KEGIATAN

Pelaksanaan adalah Kelompok Kerja Sistem Hutan Kerakyatan (POKKER SHK) Palangka Raya dan di dukung oleh Clinton Climate Iniative/Clinton Foundatian.

AKOMODASI DAN KONTAK PERSON

Peserta akan di sediakan penginapan dan di Hotel Fairuz Jalan Damang Leman Nomor 9, Palangkaraya. Kontak person untuk kegiatan ini adalah Hendra Susanto (085751901120), Elvina (082156727102) dan Nurhadi (085386835121). Peserta diharapkan sudah tiba di Palangka Raya pada tanggal 26 November 2013.

AGENDA (TENTATIF)

Waktu Agenda Keterangan

Hari I, 27 November 2013

08.00-08.30 Registrasi Peserta Panitia dan LPHD

08.30-09.00 1. Pembukaan

2. Penyampaian Tujuan Kegiatan 3. Pembacaan Doa

1. Panitia 2. Panitia

3. Perwakilan peserta

09.00-11.00 Paparan dari KOMDA REDD+ Kalimantan Tengah,

tentang Kondisi dan informasi perkembangan REDD+ Di Kalimantan Tengah. Strategi penerapan FPIC dalam STRADA Kalteng dan regulasi pembangunan ekonomi rendah karbon di Kalteng;

Komda REDD+ Kalteng

Pembelajaran dari proses FPIC di sekitar lokasi proyek KFCP di kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.

(5)

5

Peranserta PT. RRC dalam mendorong masyarakat disekitar kegiatan Restorasi di Kabupaten Seruyan dalam. Persiapan dalam Pemenuhan Hak Masyarakat dan Penerapan Prinsip FPIC: Tantangan dan Usaha Pemenuhannya;

Perwakilan PT. RRC

Pembelajaran dari proses FPIC di sekitar lokasi proyek restorasi PT. RMU di kabupaten Kotawaringin Timur dan Katingan. Persiapan dalam Pemenuhan Hak Masyarakat dan Penerapan Prinsip FPIC: Tantangan dan Usaha Pemenuhannya;

Perwakilan PT. RMU

Pembelajaran FPIC dalam pengusulan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di kabupaten Kotawaringin Barat Penerapan Prinsip FPIC dalam mendukung pengelolaan hutan dan perdagangan Karbon : Tantangan dan Usaha yang dilakukan

Perwakilan Pelangi KOBAR Bersatu.

Diskusi dan Tanya Jawab Moderator

11.00-11.30 Rehat Kopi Panitia

11.30-12.30 Perkenalan dan Kesepakatan waktu Panitia

12.30-14.00 ISHOMA Panitia

14.00-16.30 Pembelajaran dari desa . Pemahaman Masyarakat tentang Prinsip FPIC dan Praktiknya oleh Unit Manajemen, KOMDA REDD dan SKPD dalam memenuhi Prinsip FPIC

Perwakilan dari desa

Hari II, 28 November 2013

08.30-00.00 Review Hari I Fasilitator

08.30-10.30 Lanjutan Pembelajaran dari desa Fasilitator

10-30-11.00 Rehat kopi Panitia

11.00-12.00 Refleksi atas Konsep FPIC dan Penerapannya Prasyarat Pemenuhan Prinsip FPIC

Tahapan Pemenuhan Prinsip FPIC

Fasilitator

12.00-13.00 ISHOMA Panitia

13.00-15.00 Lanjutan Refleksi atas Konsep FPIC dan Penerapannya Prasyarat Pemenuhan Prinsip FPICTahapan Pemenuhan Prinsip FPIC

Fasilitator

15.00-15.30 Rehat kopi Panitia

15.30-16.30 Lanjutan Refleksi atas Konsep FPIC dan

Penerapannya Prasyarat Pemenuhan Prinsip FPIC Tahapan Pemenuhan Prinsip FPIC

Fasilitator

Hari I, 29 Oktober 2013

08.00-08.30 Review Hari II Fasilitator

08.30-12.00 Bermain Peran: Komunikasi untuk Penerapan FPIC Fasilitator

12.00-13.00 ISHOMA Panitia

13.00-15.00 Bermain Peran: Strategi Penerapan FPIC Fasilitator

(6)

6

15.30-14.30 Rencana Aksi Fasilitator

14.30-15.00 Penutup kegiatan POKKER SHK

Demikianlah TOR ini kami sampaikan sebagai bahan pendukung informasi kegiatan yang akan dilaksanakan.

Referensi

Dokumen terkait

1) Pengeluaran biaya OP&M terbesar berturut-turut adalah untuk kegiatan pemeliharaan saluran dan bangunan yaitu 40,5% dan untuk kegiatan operasi 25,06%, sehingga

Setelah melakukan analisis dengan membandingkan perhitungan komisi agent asuransi yang dilakukan pada PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan dan menurut penulis

(2) Tunjangan yang dimaksud dalam pasal 1 peraturan ini diberikan kepada Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia yang menjadi tidak cakap bekerja karena cacat fisik atau

Pada hari ini Senin Tanggal Satu Bulan Juli Tahun Dua Ribu Tiga Belas, dimulai pukul 13.01 Wita dengan mengambil tempat Pada Portal LPSE Kabupaten Bone

Masalah pokok tesis ini adalah Efektivitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP dalam Meningkatkan Kompetensi Guru PAI di Kota

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research ) yang dilaksanakan di SMP Negeri 5 Baraka dengan rumusan masalah apakah hasil belajar

Pokja Konstruksi pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan/Drainase Desa Cot Lampise, maka kami mengundang saudara untuk klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi