• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA PIG 1000731 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA PIG 1000731 Chapter1"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Salmin Alfajri, 2014

Analisis overlay untuk pembuatanpeta rincian penggunaan lahan di kawasan lindung hutan dan nonhutan Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki persebaran

kawasan lindung. Kawasan lindung di Jawa Barat tersebar di seluruh Kabupaten atau Kota

dengan luas yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik wilayahnya. Kawasan lindung di

Jawa Barat dibagi menjadi 2 jenis yaitu kawasan lindung hutan dan kawasan lindung non

hutan. Kawasan lindung hutan terdiri dari cadangan hutan lindung, hutan konservasi, hutan

lindung, konservasi laut dan sebagainya. Contoh kawasan lindung hutan yaitu cagar alam

arca domas dan cagar alam yan lapa di Kabupaten Bogor. Kawasan lindung non hutan terdiri

dari bahaya gunung api, penyangga hutan lindung, perlindungan geologi, rawan gerakan

tanah, daerah resapan air dan sebagainya. Contoh kawasan lindung non hutan adalah kawasan

bahaya gunung api galunggung, terletak di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.

Kondisi kawasan lindung di Jawa Barat pada tahun 2011 cukup memprihatinkan

dengan laju kerusakan hutan 23.341 ha – 33.951 ha per tahun, yang menyebabkan

terbentuknya lahan kritis. Luas lahan kritis di Jawa Barat mencapai 682.784,29 ha di dalam

kawasan hutan, dan 369.986,5 ha di luar kawasan hutan (Dinas Kehutanan Provinsi Jawa

Barat, 2009). Tingginya luas lahan kritis tersebut diantaranya disebabkan oleh konversi

kawasan hutan menjadi areal non-kehutanan, perladangan, perambahan hutan serta illegal

logging.

Padahal kawasan lindung memiliki fungsi yang spesifik terutama berkaitan dengan

ketersediaan air. Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting terhadap

keberlanjutan kehidupan bagi semua mahkluk hidup. Undang – undang Nomor 41 Tahun

1999 tentang Ketentuan Pokok Kehutanan yang menjelaskan bahwa hutan lindung

merupakan kawasan hutan karena keadaan sifat alamnya diperuntukkan guna pengaturan tata

air, pencegahan banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.

Kondisi kerusakan kawasan lindung di Indonesia termasuk kawasan lindung di Jawa

Barat saat ini telah menjadi keprihatinan banyak pihak secara nasional maupun internasional.

Fenomena alih fungsi lahan dari kawasan lindung menjadi pemukiman, pertanian,

pertambangan, industri dan fasilitas sosial pendukung lainnya harus segera diatasi. Untuk

(2)

Salmin Alfajri, 2014

Analisis overlay untuk pembuatanpeta rincian penggunaan lahan di kawasan lindung hutan dan nonhutan Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

dari kawasan lindung menjadi hal yang tersebut diatas dan di daerah mana saja kondisi

kawasan lindung yang rusak dan tidak rusak. Setelah kita tahu rincian luas dan lokasinya

maka kita bisa melakukan tindakan antisipasi perbaikan terhadap kawasan lindung yang

rusak dan pencegahan untuk kawasan lindung yang masih bagus dan terjaga.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengetahui fakta

penggunaan lahan di kawasan lindung Hutan dan Non Hutan Jawa Barat(seberapa besar

rincian penggunaan lahannya dan berada di daerah administrasi mana penggunaan lahan itu).

Atas dasar itu penulis mengambil judul dalam tugas akhir ini adalah “Analisis Overlay

untuk Pembuatan Peta Penggunaan Lahan di Kawasan Lindung Hutan dan Non Hutan Jawa Barat”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam tugas akhir ini dapat

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan “Bagaimanakah Proses Analisis Overlay dalam

Pembuatan Peta Rincian Penggunaan Lahan di Kawasan Lindung Hutan dan Non

Hutan Jawa Barat?

1.3. Pembatasan Masalah

Agar tugas akhir ini lebih terfokus dan terarah, maka diperlukan pembatasan masalah

yang akan diteliti. Maka berdasarkan rumusan masalah diatas batasan masalah pada tugas

akhir ini adalaha:

a. Mendiskripsikan fakta penggunaan lahan yang terjadi di kawasan lindung hutan dan non

hutan Jawa Barat.

b. Memetakan rincian penggunaan lahan yang terjadi di kawasan lindung hutan dan non

hutan Jawa Barat dengan mengoverlay beberapa peta yaitu peta admin kecamatan se –

Jawa Barat, peta kawasan lindung hutan se – Jawa Barat, peta kawasan lindung non

hutan se – Jawa Barat dan peta penggunaan lahan se – Jawa Barat menggunakan

software Arc GIS 10.

1.4. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai melalui tugas akhir

(3)

Salmin Alfajri, 2014

Analisis overlay untuk pembuatanpeta rincian penggunaan lahan di kawasan lindung hutan dan nonhutan Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

a. Untuk menghasilkan deskripsi fakta penggunaan lahan yang terjadi di kawasan lindung

hutan dan non hutan Jawa Barat.

b. Mampu memetakan rincian penggunaan lahan yang terjadi di kawasan lindung hutan dan

non hutan Jawa Barat menggunakan software Arc GIS 10.

1.5. Kegunaan

Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka setelah tugas akhir ini

selesai dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Melalui tugas akhir ini penulis berharap dapat memberikan sumbangan terhadap

perkembangan keilmuan sistem informasi geografis pada umumnya, serta menambah

pemahaman berkaitan dengan analisis spasial teknik overlay penggunaan lahan di

kawasan lindung hutan dan non hutan menggunakan software Arc GIS 10.

b. Secara Praktis

Bagi seluruh kalangan, baik dari kalangan akademisi ataupun pihak yang lainnya,

penulis berharap tugas akhir ini dapat memberikan pilihan tambahan ilmu dan

pemahaman berkaitan dengan analisis spasial yakni teknik overlay menggunakan

software Arc GIS 10, sehingga penulis berharap mahasiswa mampu membuat peta

Referensi

Dokumen terkait

Jenis tanah yaitu Tanah Andisol, Tanah Andisol adalah tanah yang memiliki bahan andik dengan ketebalan sebesar 60% atau lebih bila : 1) terdapat dalam 60 cm dari permukaan mineral

perubahan warna dari bening menjadi biru pekat, sedangkan pada tabung dua. penamban amilum dan HCL serta Iodium akan menyebapkan

Tanah vertisol merupakan tanah lempung yang bersifat fisik berat, dengan cirri-ciri mengandung kapur, koefisien pemuaian dan pengerutan tinggi jika diubah kadar airnya,

Hasil pengembangan pada penelitian memiliki jumlah maksimal client yang dapat terhubung dengan server sebanyak 1015 client serta rata-rata delay yang didapat

saja yang masih bertahan. Ada pula yang mencoba meningkatkan outlet mereka dengan cara lebih mengembangkan produk-produk batik yang mereka jual. Pemilihan lokasi

Siswa memiliki kemampuan mengaplikasikan konsep geometri dan trigonometri dalam masalah kehidupan sehari-hari pada topik:. -

Pada hari ini Jumat Tanggal Lima Bulan April Tahun Dua Ribu Tiga Belas (05-04-2013), berdasarkan Berita Acara Penetapan Hasil Kualifikasi Nomor 24/PBJ-PDD/2013 Tanggal 5

Setelah dilakukan proses penyidikan dan pembuatan berita acara pemeriksaan terhadap tersangka A selanjutnya pihak Kepolisian melimpahkan berkas perkara