• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MINGGUAN DASAR DASAR ILMU TANAH (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN MINGGUAN DASAR DASAR ILMU TANAH (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MINGGUAN DASAR – DASAR ILMU TANAH

ACARA I : PENETAPAN KADAR LENGAS TANAH

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah sangat dibutuhkan dalam kehidupan sebab tanah dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh. Selain itu, tanah juga merupakan alat produksi pertanian, yaitu sebagai media tumbuh baik tanaman. Tanah dapat diartikan sebagai hasil transportasi mineral dan organic di permukaan bumi, yang terbentuk dibawah pengaruh factor-faktor lingkungan yang bekerja dalam masa yang sangat penjang. Komponen tanah (mineral, organic, air dan udara) tersusun antara satu dengan yang lainnya membentuk tubuh atau struktur tanah.

Pertumbuhan tanaman tidak akan lepas dari kandungan air (lengas) dalam tanah, sebab air digunakan tumbuhan untuk menjalankan berbagai proses biologi dalam pertumbuhan. Lengas tanah yang merupakan salah satu sifat fisik tanah sangat berperan penting dalam menjaga kelembapan tanah. Lengas menyusun dua per tiga bagian dari pori – pori tanah pada suhu kamar dan menjadi satu pertiga baguan jika suhu meningkat. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai kadar lengas sangatlah penting agar dapat mengetahui kebutuhan air utuk suatu jenis tanah serta mengetahui kemampuan jenis tanah mengenai daya simpan air.

Tanah merupakan hal yang banyak ditemui di berbagai belahan dunia. Berbagai mata pencaharian dan usaha-usaha banyak yang memanfaatkan tanah sebagai media pengahasilan. Seperti halnya dibidang pertanian dan perkebunan. Untuk mempelajari tanah telah dilakukan melalui beberapa disiplin ilmu yaitu kimia tanah, fisika tanah, mineralogy tanah, klasifikasi tanah, mikrobiologi tanah, pedologi tanah dan sebagainya. Karakteristik tanah yang utama bahwa dalam mempelajari masalah tanah dibatasi oleh satuan pewakil pedosfer dalam bentuk analisis tanah. Analisis tanah dapat berupa pengukuran secara kimia, fisika dan biologi yang bertujuan untuk memahami sifat tanah dan kesesuaiannya untuk pertumbuhan tanaman.

(3)

air maka meningkat dengan semakin pekatnya larutan, sedang gaya kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan tegangan.

Pertumbuhan tanaman tidak akan lepas dari kandungan air (lengas) dalam tanah, sebab air digunakan tumbuhan untuk menjalankan berbagai proses biologi dalam pertumbuhan. Lengas tanah yang merupakan salah satu sifat fisik tanah sangat berperan penting dalam menjaga kelembaban tanah. Lengas menunjukan kegiatan dari pori-pori tanah pada suhu kamar dan menjadi satu pertiga bagian jika suhu meningkat.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka pengetahuan mengenai kadar lengas tanah sangatlah penting dan bisa dianalisis melalui praktikum atau pengamatan di laboratoriaum.

1.2. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar lengas contoh tanah kering udara.

BAB II . PENDAHULUAN

(4)

selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya (Amilcar, 2004).

Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oIeh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian Iengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan (Notohadiprabowo,2006).

Keberadaan Iengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan takanan air. Status energi bebas (tekanan) Iengas tanah dipangaruhi oIeh perilaku dan keberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi (Bridges, 1979).

Inceptisol merupakan tanah muda. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti permulaan. Umumnya mempunyai horison kambik. Tanah ini belum berkembang lanjut, sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur (Hardjowigeno, 1992).

Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Pada saat kering, tanah mengkerut sehingga tanah menjadi pecah-pecah dan keras. Jika basah, tanah vertisol akan mengembang dan lengket (Hardjowigeno, 1993).

Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan ini jumlah tanah yang disimpan didalam tanah merupakan jumlah air maksimum disebut kapasitas penyimpanan air maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian Iainnya terisi air. Dalam kaadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh (Hillel,1983).

(5)

air dalam bentuk cair dalam tanah, sampai lapisan kedap air, air tanah dalam (ground water) yaitu lapisan air tanah kontinu yang berada ditanah bagian dalam (Yammilah, 2008).

Penetapan kadar lengas tanah dapat dilakuakn secara tidak langsung atau langsung. Metode langsung diartikan sebagai metode dimana air dikeluarkan dari sampel misalnya melalui evaporasi selanjutnya jumlah air yang dikeluarkan tersebut ditentukan. Cara yang paling umum digunakan dalam menentukan jumlah air yang dikeluarkan adalah dengan mengukur kehilangan berat sample (Sarwono, 2007).

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Mei 2014, pukul 15.30 sampai selesai dan bertempat di Laboratorium Kimia dan Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain, dua buah cawan kosong, sebuah timbangan analitik dan oven.

(6)

3.3. Prosedur Kerja

1) Ditimbang cawan kosong bersih dan kering (a gr).

2) Dimasukkan contoh tanahnya kedalam cawan kosong tadi kira-kira separuh penuh kemudian ditimbang (b gr).

3) Dimasukkan cawan yang berisi tanah tadi kedalam oven dalam temperature 1050C – 1100C, dibiarkan paling sedikit 48 jam.

4) Dikeluarkan dari oven, lalu ditimbang kembali berat cawan yang berisi tanah setelah di oven tadi (c gram).

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

Tabel Hasil Pengamatan

Ulangan Inseptisol Vertisol

Kelompok I 4,57% 5,51%

Kelompok II 5.72% 3,90%

Kelompok III 5,42% 5,44%

Kelompok IV 5,31% 4,94%

Kelompok I :

Dik: a inseptisol = 16,76 a vertisol = 16,92 b inseptisol = 25,46 b vertisol = 28,59 c inseptisol = 25,08 c vertisol = 27,98 Dit: Kadar lengas pada tanah inseptisol dan vertisol ? Jawab :

- Kadar lengas pada tanah inseptisol = bcc

a x 100 % = 25,46−25,08

(7)

= 8,3238 % = 4,57 % - Kadar lengas pada tanah vertisol = bcc

a x 100 % = 28,59−27,98

27,98−16,92 x 100 % = 11,0661 %

= 5,51 % 4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum kadar lengas tanah, pada tanah vertisol memiliki kadar lengas yang lebih tinggi yaitu sebanyak 5,51% dari pada tanah inseptisol yang hanya memiliki kadar lengas 4,57%. Hal ini disebabkan karena tanah vertisol memiliki tekstur yang lempung berliat, karena fraksi liat lebih dominan dari yang lainnya, memiliki daya rekat yang kuat dan basah serta teksturnya yang kasar sehingga tanah vertisol memiliki kadar lengas yang lebih tinggi.

Sedangkan tanah inseptisol memiliki tekstur yang kering, mengembang dan sudah mengalami perkembangan, serta berpasir. Tanah ini mempunyai kemampuan menahan air yang lebih kecil.

Tanah vertisol merupakan tanah lempung yang bersifat fisik berat, dengan cirri-ciri mengandung kapur, koefisien pemuaian dan pengerutan tinggi jika diubah kadar airnya, konsistensinya liat, bahan induk kedap air. Tanah vertisol tersusun dari banyak lempung montmorilonit, sehingga tanah ini mempunyai daya adsorbsi tinggi, karena hal tersebut maka ketika disirami air tidak langsung merembes tapi sebagian tersimpan dalam pori tanah. Sedangkan tanah inseptisol merupakan jenis tanah yang relative muda sehingga memilik kadar lempung yang relatif rendah dan didominasi oleh pasir.

(8)

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1) Kadar lengas tanah adalah kandungan air yang terdapat dalam pori-pori tanah. 2) Tanah inseptisol memiliki kadar lengas 4,57 %.

3) Tanah vertisol memiliki kadar lengas 5,51 %.

4) Tanah vertisol memiliki kadar lengas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanah inseptisol.

5.2. Saran

Sebelum praktikum dimulai, sebaiknya dilakukan pengecekkan pada alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum. Hal ini penting dilakukan untuk berlangsungnya praktikum, karena jika keadaan alat sudah rusak maka akan mempengaruhi pada pengamatan data.

DAFTAR PUSTAKA

Amilcar.2004.Ecohydrology of Water-controlled Ecosystem: Soil Moisture and Plant Dynamics.London.Cambridge University Press.

Bridges,E.M.1979.World Soils.New York. Cambridge University Press.

(9)

Hardjowigeno, S.1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo.Jakarta. Hillel,D.1983.Fundamental of Soil Dynamics.New York,academic Press

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan tambahan dan perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, dalam Tahun Anggaran 1993/94 terdapat sisa anggaran kurang sebesar Rp 1.808.703.000.000,00

[r]

[r]

Hasil menunjukkan pada perlakuan umur kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter, pada perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap tingi tanaman pada 5

[r]

1. Penilaian dan pengakuan dari masyarakat internasional bahwa Indonesia peduli terhadap masalah lingkungan hidup dunia, yang menyangkut bidang keanekaragaman hayati, dan

Indentifikas Tumbuhan Paku Epifit Pada Batang Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis J. ) Di Lingukunga Universitas Brawijaya.. Jurnal