• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bulletin of Science Education

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bulletin of Science Education"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Procedures for Evaluating Learning Outcomes of Islamic Education

(

Prosedur Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

)

Amalia1*, Muslimah2

1,2Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Indonesia

abdulazis@iain-palangkaraya.ac.id ARTICLE INFO Article history: Received December 30, 2020 Revised January 08, 2021 Accepted January 10, 2021 Abstract

This study is motivated by the fact that decisions have a very important importance in the teaching and learning process. If learning has an important role in educating students both in terrms of cognitive, affective and psychomotor, then function evaluation as away of obtaining information to assess learning success is needed. Without evaluation activities, educators will find it dificult to find information about the advantages and disadvantages of the learning activities that have been implemented. This article uses the library research method (library research). The results of the study concluded from the results of the evaluation of PAI; collecting data; perform data levers; processing ang analizyzing data; interpreting or interpreting and drawing; and following results.

Keywords: Procedures Evaluation, learning Outcome Islamic Education

Published by CV. Creative Tugu Pena

Website https://www.attractivejournal.com/index.php/bse/ This is an open access article under the CC BY SA license

https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha untuk menjadikan manusia berkembang ke arah lebih baik dan menjadi insan kamil. Langkah untuk membuat perubahan tersebut tidak terlepas dari peran pendidik dan proses belajar mengajar. Evaluasi merupakan proses yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang telah dilakukan, untuk mengetahui tepat atau tidaknya memilih metode, strategi, bahan ajar dan komponen pembelajaran lainnya (Yusuf, 2017; Maulida, 2017). Evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dari waktu ke waktu, sehinggal pendidik dapat mengetahui perkembangan peserta didik dari awal hingga akhir (Pujiyanto, 2018). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistm Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat 1, evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan (Sulistyorini, 2009).

Berdasarkan Permendikbud Nomor Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran, kompetensi muatan/ kompetensi program, dan kompetensi proses.

Vol. 1, No. 1, January 2021

https://www.attractivejournal.com/index.php/bse/index

(2)

17

Evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis terencana yang dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh informasi tentang keefektifan proses belajar mengajar, membantu pendidik meningkatkan mutu pembelajaran dan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal (Suardipa, I. P., & Primayana, K. H. 2020; Indah Komsiyah, 2012). Tanpa adanya evaluasi, maka pendidik maupun peserta didik akan kesulitan menemukan informasi terakit kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan untuk pencapaian tujuan pembelajaran.

Sementara itu, masih banyak guru PAI yang melaksanakan evaluasi hasil belajar PAI tanpa menggunakan prosedur evaluasi yang tersusun sistematis, evaluasi hasil belajar yang telah dilaksanakan hanya menjadi pengetahuan tanpa adanya tindak lanjut, sehingga fungsi dan tujuan diadakannya evaluasi tidak tercapai maksimal. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan membahas tentang prosedur evaluasi pembelajaran PAI yang sistematis.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan). Penelitian kepustakaan adalah usaha yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tema atau masalah yang sedang diteliti (Muslimah, 2020). Informasi yang dikumpulkan dapat diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan evaluasi hasil belajar dan peraturan-peraturan terkait evaluasi pembelajaran. Data dideskripsikan secara sistematis dan dianalisis logis serta dianalisis dengan menyandingkan dan menhubungkan dengan pendapat para ahli pendidikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Salah satu fungsi evaluasi secara umum pembelajaran PAI adalah untuk mengetahui sejauh mana atau sampai di mana hasil pendidikan wahyu yang diaplikasikan. Sebagaimana yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Misalnya tercantum dalam QS. An-Naml:40

ََلاَق َْيِذَّنا َ َِدُِْع َ ىْهِع ٍََِّي َِبٰتِكْنا َ اَََا ََكٍِْتٰا َ ِّب ََمْبَق ٌََْا ََّدَت ْزٌَّ ََكٍَْنِا َ َكُف ْزَط اًََّهَف َُِٰا َر ا ًّزِقَتْسُي َ َِدُِْع ََلاَق اَذ ْٰ ٍَِْي َِمْضَف َ ًِّْب َر َ ًَِْ َُٕهْبٍَِن َُزُكْشَاَء َْوَا َ ُزُفْكَا ٍََْي َٔ ََزَكَش اًَََِّاَف َُزُكْشٌَ َ ِّسْفَُِن ٍََْي َٔ ََزَفَك ٌََِّاَف ًَِّْب َر َ ًَُِغ َ ىٌْ ِزَك Artinya:

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha kaya, Maha mulia.” (Qs. An-Naml:40) (Al-Qur’an dan Terjemahan, 2002). Ayat di atas menegaskan jika apapun perbuatan yang dilakukan seseorang, akan kembali kepada yang bersangkutan hasilnya. Karenanya, setiap perbuatan dan tindakan dalam pendidikan selalu menghendaki hasil, agar kembali kepada kemanfaatan sebagai targetnya. Seorang pendidik senantiasa berharap bahwa hasil yang diperoleh lebih baik dari hasil sebelumnya. Untuk membandingkan hasil sebelumnya dan hasil yang diperoleh sekarang memerlukan evaluasi. Fungsi lain dari evaluasi pembelajara PAI adalah untuk mengukur kognitif, daya pengetahuan siswa terhadap materi yang telah disampaikan, seperti evaluasi yang dipraktikkan terhadap Nabi Adam a.s tentang asma-asma yang diajarkan Allah SWT yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah: 31

(3)

18

ََىَّهَع َٔ ََوَدٰا ََءۤاًَْسَ ْلْا آََّهُك ََّىُث َْىَُٓض َزَع ىَهَع َِةَكِٕىٰۤهًَْنا ََلاَقَف ًََِْ ُْٕٔـِبََْْۢا َِءۤاًَْسَاِب َِءۤ َلُْؤ ْٰ ٌَِْا َْىُتُُْك ٍٍََِْقِد ٰص Artinya:

Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”. (Qs. Al-Baqarah: 31)

Evaluasi hasil belajar PAI dilaksanakan dengan mengacu pada beberapa hal, yakni: 1. Fungsi dan tujuan dari evaluasi, yaitu untuk mengetahui hasil yang didapatkan siswa

selama atau setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

2. Aspek-aspek yang dinilai, yaitu tentang kemajuan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), meliputi aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspke keterampilan (psikomotorik).

3. Waktu pelaksanaan, yakni selama proses atau setelah selesai mengikuti pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Ahmad Suryadi, 2020).

Adapun yang menjadi ruang lingkup hasil belajar itu sendiri terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif berkaitan dengan pengetahuan, aspek afektif berkaitan dengan sikap, dan aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan. Pelaksanaannya melalui beberapa tahap, agar informasi atau data yang digali dapat terkumpul sesuai tujuan evaluasi (Kadek Ayu Astiti, 2012).

Selanjutnya masuk kepada inti pembahasan dari kajian ini, yaitu prosedur evaluasi hasil belajar. Paling tidak sebagaimana yang dituliskan berikut:

1. Menyusun rencana penilaian atau hasil belajar. Pelaksanaan dari menyusun perencanaan ini adalah:

a. Menentukan tujuan dilaksanakannya evaluasi hasil belajar. Tujuan adalah hal yang pertama dan utama yang harus ditentukan, karena evaluasi yang dilakukan tanpa tujuan yang jelas, maka hasil evaluasi tidak akan dapat terukur dengan jelas pula. b. Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai dalam evaluasi hasil belajar, seperti

aspek kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan siswa, afektif berkaitan dengan sikap siswa, dan psikomotorik berkaitan dengan keterampilan siswa. c. Merumuskan masalah evaluasi. masalah pelaksanaan pembelajaran guru di kelas,

dapat dilihat dari hasil belajar siswa apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dari masalah-masalah tersebut, diperlukan usaha untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan menganalisis kelebihan dan kekurangan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas baik dari segi metode, media, sumber belajar maupun komponen lainnya. Setelah merumuskan masalah, pendidik bisa melanjutkan dengan menentukan jenis data yang akan dikumpulkan untuk kepentingan evaluasi tersebut. Jenis data dalam evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu jenis data kualitatif dan kuantitatif.

d. Menentukan jenis evaluasi hasil belajar yang akan dilaksanakan, meliputi (1) evaluasi formatif, evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar pada mata Pelajaran PAI; (2) evaluasi sumatif, evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran PAI selama satu semester atau satu tahun pelajaran; (3) evaluasi penempatan (placement), evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahu situasi dan kondisi belajar yang sesuai dengan karakter siswa; (4) evaluasi diagnosik, evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui hambatan atau kesulitan yang ditemui saat pembelajaran PAI.

e. Menentukan teknik penilaian yang akan digunakan, teknik evaluasi yang umumnya dipakai oleh pendidik antara lain adalah tes, pengukuran sikap, survey dan kuesioner survey, wawancara, pengamatan dan sebagainya. Penentuan alat evaluasi hendaknya sesuai dengan tujuan evaluasi hasil belajar. Contohya,

(4)

19

apabila evaluasi hasil belajar yang diinginkan adalah tentang pengetahuan siswa maka teknik penilaian yang cocok adalah teknik penilaian tes ataupun non tes. f. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam evaluasi hasil belajar (tes,

angket, wawancara, observasi, dokumentasi atau lainnya). g. Menentukan metode penskoran.

h. Menentukan waktu digunakan untuk melakukan evaluasi hasil belajar. Suatu program akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah dilaksanakan bila kita memiliki suatu jadwal kegiatan, yang terdiri dari jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan dan waktu yang tersedia. Dengan adanya jadwal, akan lebih memudahkan untuk mengorganisasi pelaksanaan evaluasi dan menjaga agar waktu yang digunakan untuk evaluasi tidak terbuang untuk hal di luar perencanaan, dengan adanya jadwal kita bisa menentukan hal apa saja yang akan dilakukan hari ini, tes ataupun bentuk evaluasi apa yang akan dilaksanakan pada hari ini sesuai dengan jadwal yang telah disusun.Namun, meskipun jadwal yang telah dibuat tetap harus bersifat fleksibilitas, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal di luar dugaan saat pelaksanaan evaluasi.

i. Melakukan validitas dan reliabilitas atas instrumen yang telah disusun; dan meninjau ulang hal-hal yang berkaitan dengan persiapan evaluasi hasil belajar PAI. Hal ini bertujuan agar instrumen yang telah kita susun benar-benar valid dan layak untuk digunakan sebagai alat evaluasi hasil belajar PAI yang diharapkan.

2. Mengumpulkan data. Pada tahap ini pendidik melaksanakan evaluasi dengan mengumpulkan data sesuai dengan jenis data yang dirancang, jenis data kualitatif atau data kuantitatif dengan melakukan pengukuran menggunakan instrumen yang telah disusun dan divaliditas serta reliabilitas untuk mengetahui hasil belajar siswa. Pengukuran ini dilakukan sesuai dengan teknik evaluasi yang digunakan.

3. Melakukan verifikasi data. Setelah data dikumpulkan, perlu dilakukan verifikasi agar pendidik dapat mengecek kembali kelengkapan identitas peserta didik, kemudian memilih dan memilah data yang dapat digunakan untuk memperjelas gambaran mengenai hasil belajar peserta didik yang sedang dievaluasi dan memisahkan data yang kurang baik, yaitu data yang dapat mengaburkan gambaran mengenai hasil belajar peserta didik.

4. Mengolah dan menganalisis data. Langkah ini dilakukan untuk memberi makna pada data yang telah diperoleh dan diverifikasi. Pengolahan dan analisis data dapat juga dilakukan dengan menggunakan statistik sesuai dengan jenis data yang telah digali. 5. Melakukan penafsiran atau interpretasi dan menarik kesimpulan. Tahap ini

merupakan proses verbalisasi terhadap makna yang terkandung pada data yang telah diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan sejumlah kesimpulan. Kesimpulan dari data yang telah diolah dan dianalisis mengacu pada tujuan evaluasi hasil belajar yang telah ditetapkan pada tahap awal.

6. Menindaklanjuti hasil evaluasi. Data yang telah digali, dihimpun, diverifikasi, diolah, dianalisis, dan disimpulkan, selanjutnya dapat dilakukan pengambilan keputusan atau merumuskan kebijakan sebagai brntuk tindakan konkret untuk tindak lanjut dari hasil evaluasi yang dilakukan. Dengan demikian, seluruh kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan akan memberikan banyak manfaat karena dengan adanya tindak lanjut akan terjadi perubahan dan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.

Deskripsi dan pembahasan di atas menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran termasuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam, tidak bisa dilaksanakan dengan cara asal-asalan dan sekehendak guru yang mengajar, tetapi ada prosedur yang harus diikuti, dan prosedur tersebut sudah terencana dalam perencanaan pembelajaran yaitu RPP, dan betul-betul diimplementasikan dalam proses pelaksanaannya.

(5)

20

Hasil penelitian ini senada dengan beberapa kajian terdahulu bahwa evaluasi pembelajaran itu sendiri juga harus dilakukan evaluasi, sebagai untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dari perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang sudah dilakukan dan apa perbaikan ke depannya (Hutapea, 2019). Hasil evaluasi ini harus betul-betul ditindak lanjuti sesuai rekomendasi dari hasil evaluasi, untuk perbaikan evaluasi pembelajaran selanjutnya (Muslimah, 2016). Evaluasi pembelajaran dimaksudkan adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan RPP itu merupakan tujuan yang disusun oleh lembaga dan guru sebagai pelaksana. Sedangkan tujuan sesungguhnya dari pembelajaran PAI adalah menanamkan kesadaran kepada seseorang dalam hal ini adalah kepada siswa agar menjadikan kebutukan akan ibadah dan merasa diawasi oleh Yang Maha Kuasa dalam pelaksanaannya.

KESIMPULAN

Prosedur evaluasi hasil belajar PAI harus dirumuskan secara jelas dan spesifik, terurai dan komprehensif dimulai dari: (1) Menyusun rencana penilaian atau hasil belajar; (2) Mengumpulkan data; (3) Melakukan verifikasi data; (4) Mengolah dan menganalisis data; (5) Melakukan penafsiran atau interpretasi dan menarik kesimpulan; dan (6) Menindaklanjuti hasil evaluasi, sehingga program evaluasi hasil belajar PAI dapat dilaksanakan dengan maksimal dan bermakna serta dapat menghasilkan informasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan evaluasi yang telah ditentukan pada tahap awal. Prosedur evaluasi hasil belajar PAI yang matang akan memudahkan menetapkan indikator yang akan dievaluasi, dapat mempersiapkan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu yang tepat. Bagi guru PAI agar melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran PAI sesuai dengan prosedur, agar mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang dirancang; Bagi Kepala sekolah hendaknya lebih memperhatikan pelaksanaan evaluasi yang dilakukan guru dan melakukan tindak lanjut hasil evaluasi guna meningkatkan mutu pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Suryadi, Evaluasi Pembelajaran Jilid I, Jawa Barat: CV Jejak, 2020. Al-Qur’an dan Terjemahan, Kementrian Agama RI, 2002.

Hamdanah, Ilmu Pendidikan Islam, Banjarmasih: Pustaka Benua, 2017.

Hutapea, R. H. (2019). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Pada Kurikulum 2013. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 1(1), 18-30.

Indah Komsiyah, Belajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2012. Kadek Ayu Astiti, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Andi, 2017.

Pujiyanto, P. (2018). Evaluasi Pendidikan. Jurnal Mathlaul Fattah: Jurnal Pendidikan Dan

Studi Islam, 9(1), 86-96.

Maulida, A. (2017). Metode dan Evaluasi Pendidikan Akhlak dalam Hadits Nabawi. Edukasi

Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 4(07), 197.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di

Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.

Muslimah, dkk., Cara Mudah Membuat Proposal Penelitian, Palangka Raya: Narasi Nara, 2020.

Muslimah, Nilai Religioius Culture di Lembaga Pendidikan, Yogyakarta: Aswaja, 2016, h. 125-156.

Rahmat, Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Bening Pustaka, 2019.

Suardipa, I. P., & Primayana, K. H. (2020). Peran desain evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Widyacarya: Jurnal Pendidikan, Agama dan

(6)

21

Sulistyorini, Evaluasi Pendidikan (dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan), Yogyakarta: Teras, 2009.

Yusuf, A. M. (2017). Asesmen dan evaluasi pendidikan. Prenada Media.

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, 2020.

Copyright Holder :

© Amalia, A., & Muslimah, M. (2021). First Publication Right :

© Bulletin of Science Education This article is under:

Referensi

Dokumen terkait

Program Keusahawanan Komuniti Mobile E-Kasih Amal Rice 2019 (MEKAR’19) merupakan projek keusahawanan sosial yang telah diperkenalkan oleh Kolej Komuniti Jerantut bertujuan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan dan ketentuan Pasal 4 ayat (3)

Dengan mengamati video yang disajikan dan diskusi kelompok serta penugasan, siswa dapat menyajikan karya tentang cara melakukan penghematan energi dan usulan sumber alternatif

peningkatan kebutuhan yang signifikan Pusat Krisis Kesehatan dapat memperoleh APD secara cepat • BNPB untuk berbagi informasi logistik berkala.

Apabila perjanjian sewa menyewa rumah tersebut bukan dibuat dalam bentuk akta otentik (bukan dibuat oleh notaris atau dibuat di hadapan notaris), maka sebagai akta di

Pada Sub Menu Data Mahasiswa terdapat detail data Mahasiswa dan pengguna dapat mengelola data tersebut jika terdapat kesalahan atau penambahan data.Berikut ini langkah

Pada model kesuksesan terdapat hubungan yang terjadi antara variabel yaitu : Kualitas informasi (KI) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna(KPG), Kualitas sistem

(alternating current) Baterai adalah perangkat kimia yang menyimpan tenaga listrik dari tenaga surya. Tanpa baterai energi matahari hanya dapat digunakan saat ada