• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan Desember 2016 Provinsi Kalimantan Barat 97,15 poin naik 0,39 poin atau berubah 0.40 persen dibanding NTP bulan November 2016 yaitu 96,76 poin. Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani naik 1,17 persen dan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik 0,76 persen.

NTP Tanaman Padi dan Palawija (NTPP) Desember 2016 97,03 poin mengalami penurunan 0,43 persen dibandingkan NTP November 2016 yaitu 97,45 poin.

NTP Hortikultura (NTPH) Desember 2016 101,64 poin mengalami penurunan 2,45 persen dibandingkan NTPH November 2016 yaitu 104,19 poin.

NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Desember 2016 96,39 poin naik 2,04 persen dibandingkan NTP November 2016, yaitu 94,47 poin.

NTP Peternakan (NTPT) Desember 2016 94,73 poin mengalami kenaikan 0,40 persen dibandingkan NTPT November r 2016, yaitu 94,35 poin.

NTP Perikanan (NTPN) Desember 2016 102,41 poin mengalami penurunan sebesar 0,10 persen dibandingkan NTPN November 2016 yaitu 102,52 poin.

Secara rinci NTP Perikanan dapat dipisahkan menjadi 2 subsektor, yaitu NTP Perikanan Tangkap dan NTP Prikanan Budidaya.

- NTP Perikanan Tangkap Desember 2016 104,46 poin turun 0,33 persen dibandingkan November 2016 yaitu 104,81 poin.

- NTP Perikanan Budidaya Desember 2016 99,32 poin naik 0,27 persen dibandingkan November 2016 yaitu 99,05 poin.

Dari empat Provinsi di Pulau Kalimantan yang dilaporkan pada bulan Desember 2016, NTP Provinsi Kalimantan Barat naik 0,40 persen, NTP Kalimantan Tengah naik 0,45 persen, NTP Kalimantan Selatan naik 0,08 persen, dan NTP Kalimantan Timur naik 0,07 persen.

NTP Nasional Desember 2016 tercatat 101,49 poin, naik 0,18 poin atau berubah 0,18

persen dibanding NTP Nasional November 2016 yaitu 101,31 poin.

No. 03/01/61/Th. XX, 3 Januari 2017

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

PETANI

KALIMANTAN

BARAT

BULAN : DESEMBER 2016

(2)

Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dalam persentase. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertanian, merupakan salah satu Indikator Proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.

NTP berfluktuasi setiap bulannya selama periode Januari 2016-Desember 2016. Penurunan NTP umumnya terjadi pada saat panen tanaman pangan, tanaman hortikultura (tanaman bahan makanan) maupun tanaman perkebunan rakyat, tetapi naik kembali pada waktu sesudahnya. Penurunan NTP di Kalimantan Barat terjadi pada bulan Agustus 2016 (94,25 poin) karena penurunan harga jual bahan makanan ataupun hasil tanaman bahan makanan ataupun hasil tanaman perkebunan rakyat. Meskipun demikian, fluktuasi harga komoditas konsumsi rumah tangga dan biaya produksi serta penambahan barang modal (BPPBM) juga mempengaruhi tinggi rendahnya NTP.

1.1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indek Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Desember 2016, It Kalimantan Barat mengalami kenaikan sebesar 1,17 persen dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 119,18 poin pada bulan November 2016 menjadi 120,57 poin pada bulan Desember 2016. Kenaikan It tersebut dipengaruhi oleh naiknnya indeks Tanaman Pangan sebesar 0,43 persen, penurunan indeks Hortikultura sebesar 1,72 persen, kenaikan indeks Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,80 persen, kenaikan indeks Peternakan sebesar 1,07 persen dan kenaikan indeks Perikanan sebesar 0,31 persen

1.2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada bulan Desember 2016 Ib Kalimantan Barat mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 123,17 poin pada bulan November 2016 menjadi 124,11 poin pada bulan Desember 2016. Kenaikan Ib dimana komponen pendukungnya yaitu Indeks Konsumsi Rumah Tangga mengalami kenaikan sebesar 0,92 persen, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,13 persen

(3)

Naikya Indeks Konsumsi Rumah Tangga pada bulan Desember 2016 dibandingkan November 2016 juga menunjukkan terjadinya Inflasi perdesaan pada bulan Desember 2016, indeks ini mengalami kenaikan sebesar 0,92 persen dibanding November 2016, yang disebabkan oleh ketujuh pendukung subkelompok Konsumsi Rumah Tangga, yaitu, subkelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,51 persen, subkelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau naik sebesar 0,56 persen, subkelompok Perumahan naik sebesar 0,26 persen, subkelompok Sandang naik sebesar 0,63 persen, subkelompok Kesehatan turun sebesar 0,02 persen, subkelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga tidak mengalami perubahan, subkelompok Transportasi dan Komunikasi naik sebesar 0,47 persen.

Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) Pertanian pada bulan Desember 2016 tercatat sebesar 114.21 poin mengalami kenaikan 0,13 persen Dari keenam komponen pendukung pada subkelompok indeks ini, subkelompok Bibit naik sebesar 0,08 persen, subkelompok Pupuk,Obat-obatan & Pakan naik sebesar 0,09 persen, subkelompok Biaya Sewa & Pengeluaran lain naik sebesar 0,05 persen, subkelompok Transportasi naik sebesar 0,09 persen, subkelompok Penambahan Barang Modal naik sebesar 0,10 persen, subkelompok Upah Buruh Tani naik sebesar 0,19 persen.

2. NTP Subsektor Tanaman Padi dan Pelawija (NTPP)

Pada bulan Desember 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Padi dan Palawija Provinsi Kalimantan Barat tercatat 97,03 poin, turun 0,428 poin atau berubah 0,43 persen dibanding NTP November 2016 yaitu 97,45 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Tanaman Padi dan Palawija naik sebesar 0,43 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 121,90 poin pada bulan November 2016 menjadi 122,42 poin pada bulan Desember 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,87 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 125,08 poin pada bulan November 2016 menjadi 126,16 poin pada bulan Desember 2016.

3. NTP Subsektor Hortikultura (NTPH)

Pada bulan Desember 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tercatat 101,64 poin turun 2,55 poin atau berubah 2,45 persen dibanding NTP November 2016 yaitu 104,19 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Hortikultura turun sebesar 1,72 persen, dibanding It bulan sebelumnya.yaitu dari 128,90 poin pada bulan November 2016 menjadi 126,69 poin pada bulan Desember 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,75 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 123,72 poin pada bulan November 2016 menjadi 124,64 poin pada bulan Desember 2016

(4)

4. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada bulan Desember 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perkebunan Rakyat Provinsi Kalimantan Barat tercatat 96,39 poin naik 1,92 poin atau berubah 2,04 persen dibanding NTP November 2016 yaitu 94,47 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang diterima Petani (It) Perkebunan Rakyat naik sebesar 2,80 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 115,95 poin pada bulan November 2016 menjadi 119,19 poin pada bulan Desember 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,75 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 122,74 poin pada bulan November 2016 menjadi 123,66 poin pada bulan Desember 2016

5. NTP Subsektor Peternakan (NTPT)

Pada bulan Desember 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Peternakan Provinsi Kalimantan Barat tercatat 94,73 poin mengalami kenaikan sebesar 0,38 poin atau berubah 0,40 persen dibanding NTP November 2016 yaitu 94,35 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Peternakan naik sebesar 1,07 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 113,11 poin pada bulan

November 2016 menjadi 114,32 poin pada bulan Desember 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani( Ib) naik sebesar 0,67 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 119,88 poin pada bulan November 2016 menjadi 120,68 poin pada bulan Desember 2016

6.

NTP Subsektor Perikanan (NTPN)

Pada bulan Desember 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Provinsi Kalimantan Barat tercatat 102,41 poin turun 0,11 poin atau berubah 0,10 persen dibanding NTP November 2016 yaitu 102,52 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan naik sebesar 0,31 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 124,44 poin pada bulan

November 2016 menjadi 124,83 poin pada bulan Desember 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,41 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 121,38 poin pada bulan November 2016 menjadi 121,89 poin pada bulan Desember 2016

7.

NTP Subsektor Perikanan Tangkap

Pada bulan Desember 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Tangkap Provinsi Kalimantan Barat tercatat 104,46 poin turun 0,35 poin atau berubah 0,33 persen dibanding November 2016 yaitu 104,81 poin.

(5)

November 2016 menjadi 128,01 poin pada bulan Desember 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,42 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 122,03 poin pada bulan November 2016 menjadi 122,54 poin pada bulan Desember 2016

8. NTP Subsektor Perikanan Budidaya

Pada bulan Desember 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Budidaya Provinsi Kalimantan Barat tercatat 99,32 poin naik 0,27 poin atau berubah 0,27 persen dibanding NTP November 2016 yaitu 99,05 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan Budidaya naik sebesar 0,68 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 119,27 poin pada bulan November 2016 menjadi 120,08 poin pada bulan Desember 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,57 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 120,42 poin pada bulan November 2016 menjadi 120,91 poin pada bulan Desember 2016.

Lebih rinci mengenai perbandingan lt, lb dan NTP bulan November 2016 dan Desember 2016 dapat dilihat pada tabel 1.

(6)

Tabel 1.

Perubahan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat

Bulan November-Desdember 2016

(2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN SUBSEKTOR

GABUNGAN

(NTPP, NTPH, NTPR, NTPT &NTPN)

Indeks

Perubahan

(%)

November

2016

Desember

2016

(1)

(2)

(3)

(4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

119.18

120.57

1.17

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

123.17

124.11

0.76

2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA

126.05

127.20

0.92

2.1.1. Bahan Makanan

133.18

135.19

1.51

2.1.2. Makanan Jadi

125.74

126.44

0.56

2.1.3. Perumahan

114.21

114.51

0.26

2.1.4. Sandang

127.59

128.39

0.63

2.1.5. Kesehatan

125.74

125.72

-0.02

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga

107.21

107.21

0.00

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

116.67

117.23

0.47

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN

114.06

114.21

0.13

PENAMBAHAN BARANG MODAL

(BPPBM)

2.2.1. Bibit

117.57

117.67

0.08

2.2.2. Obat-obatan dan Pupuk

113.49

113.59

0.09

2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan lainnya

108.11

108.17

0.05

2.2.4. Transportasi

119.28

119.38

0.09

2.2.5. Penambahan Barang Modal

114.47

114.59

0.10

2.2.6. Upah Buruh Tani

113.58

113.80

0.19

(7)

Tabel 2.

Perubahan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat

Dirinci Menurut Sub Sektor

Bulan November-Desember 2016

( 2012=100 )

URAIAN SUB SEKTOR

Indeks

Perubahan

November

2016

Desember

2016

(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

1.INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

119.18

120.57

1.17

1.1. Petani Padi Palawija

121.90

122.42

0.43

1.2. Petani Hortikultura

128.90

126.69

-1.72

1.3. Petani Perkebunan Rakyat

115.95

119.19 2.80

1.4. Petani Peternakan

113.11

114.32

1.07

1.5. Petani Perikanan

124.44

124.83

0.31

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

127.90

128.01

0.09

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

119.27

120.08

0.68

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

123.17

124.11

0.76

1.1. Petani Padi Palawija

125.08

126.16

0.87

1.2. Petani Hortikultura

123.72

124.64

0.75

1.3. Petani Perkebunan Rakyat

122.74

123.66 0.75

1.4. Petani Peternakan

119.88

120.68

0.67

1.5. Petani Perikanan

121.38

121.89

0.41

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

122.03

122.54

0.42

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

120.42

120.91

0.40

3. NILAI TUKAR PETANI

96.76

97.15

0.40

1.1. Petani Padi Palawija (NTPP)

97.45

97.03

-0.43

1.2. Petani Hortikultura (NTPH)

104.19

101.64

-2.45

1.3. Petani Perkebunan Rakyat (NTPR)

94.47

96.39 2.04

1.4. Petani Peternakan (NTPT)

94.35

94.73

0.40

1.5. Petani Perikanan (NTPN)

102.52

102.41

-0.10

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

104.81

104.46

-0.33

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

99.05

99.32

0.27

(8)

9. Perbandingan Antar Provinsi (Kalimantan) dan Nasional

Bila dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) antar Provinsi di pulau Kalimantan dari empat provinsi dan NTP Nasional yang dilaporkan pada bulan Desember 2016 Provinsi Kalimantan Barat naik sebesar 0,40 persen, Provinsi Kalimantan Tengah naik sebesar 0,45 persen, Provinsi Kalimantan Selatan naik sebesar 0,08 persen, dan Provinsi Kalimantan Timur naik 0,07 persen. Sedangkan NTP Indonesia (Nasional) naik sebesar 0,18 persen.

Perbandingan perubahan NTP untuk Pulau Kalimantandan dan NTP Nasional dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.

Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP)

Oktober-November 2016 dan November-Desember 2016

Di Pulau Kalimantan dan Nasional (2012=100)

No Provinsi N T P Perubahan ( % ) Oktober 2016 November 2016 Desember 2016 Oktober-November 2016 November-Desember 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Kalimantan Barat

95,07

96,76

97,15

1,77 0,40 2 Kalimantan Tengah

97,96

98,38

98,81

0,42 0,45 3 Kalimantan Selatan

97,52

97,76

97,84

0,25 0,08 4 Kalimantan Timur

98,37

98,49

98,56

0,13 0,07 5 Nasional 101,71 101,31 101,49 -0,40 0,18

(9)

Informasi lebih lanjut hubungi: Edi Rahman Asmara, SSi, MM Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi [email protected]

Website : http://kalbar.bps.go.id

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

VISI BPS :

Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua

Informasi lebih lanjut hubungi:

Arianto,SSi.SE.MSi

PLT.Kabid. Statistik Distribusi Telepon: 0561-735345

E-mail : distribusi [email protected] Website : http://kalbar.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Promosi penjualan menurut morissan (2010:331), Perusahaan seringkali mengguna- kan metode promosi (sales promotion) untuk menarik pengguna internet untuk kembali

Penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) antecdent dari klub-klub di Kota Magelang untuk memajukan perbulutangkisan di Kota Magelang, sarana dan prasarana yang ada cukup,

Untuk mempertahankan produktivitas rambak yang dihasilkan oleh UKM, salah satu caranya adalah peningkatan proses pemotongan gendar dari cara konvensional menjadi

Penurunan ekuitas disebabkan adanya pencatatan kerugian yang belum terealisasi atas efek yang tersedia untuk dijual dan saldo laba (defisit) yang belum ditentukan

Atas permintaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Republik Indonesia, Asian Development Bank (ADB) pada bulan Desember 2013 telah menyetujui

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru matematika Sekolah Menengah Kejuruan

Bagi umat manusia, Alquran adalah pedoman dan rujukan hukum untuk setiap perbuatan manusia di bumi ini. oligarki ekonomi adalah system pemerintahan yang di mana kekuasaan

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka ( Library Research) dengan pendekatan historis, dengan sumber data primer adalah buku Saleh Ritual Saleh Sosial