• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL REORDER POINT PADA PT. BSM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL REORDER POINT PADA PT. BSM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG BERBASIS WEB

MENGGUNAKAN MODEL REORDER

POINT PADA PT. BSM

Enrico, Ferddy Putrawan Tanzil, Mecarine

(Ir. Andre Michael Ricky Wajong, M.B.A , Johan Muliadi Kerta, S.Kom, M.M.)

Binus University, Jurusan Sistem Informasi dan Teknik Industri, Fakultas Teknik

Jl. KH Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia

icoatelier@yahoo.com, ferddyputrawantanzil@gmail.com, mecarine.wangsadjaja@yahoo.com

ABSTRAK

Persaingan bisnis dalam dunia industri semakin ketat seiring berkembangnya dunia

teknologi dan informasi. Semakin banyak perusahaan yang terus melakukan usaha dalam

mempertahankan bisnisnya. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran perusahaan dalam

mengelola persediaan barang untuk dapat memenuhi permintaan dari pelanggan

semaksimal mungkin. Salah satunya adalah PT. Bangkit Sukses Mandiri yang merupakan

perusahaan yang sekarang mengalami perkembangan bisnis dan tetap terus berusaha

memenuhi permintaan pelanggan. Perusahaan ingin tetap mengelola persediaan dan

dengan dilakukannya penelitian, penulis membantu permasalahan perusahaan dengan

merancang

dan

menerapkan

sebuah

sistem

informasi

berbasis

web

dengan

mengintegrasikan model Reorder Point dan Safety Stock.

Kata kunci: persediaan, sistem informasi berbasis web, Reorder Point, Safety Stock

Business competition in industries is more challenging as a development of technology

and information. There are many companies continue to maintaining their business. This

success can’t be separated from the company’s role in managing inventory to meet demands

from the customer.For an example, PT. Bangkit Sukses Mandiri is a growing company and

having business development in competitive industry. Company wants to continue to manage

their inventory. By doing some research, authors help the company's problems by designing

and implementing a web-based information systems integrated with models of Reorder Point

and Safety Stock.

Keywords:

inventory, web-based information system, Reorder Point, Safety Stock

PENDAHULUAN

Memenuhi kebutuhan customer merupakan tugas bagi semua perusahaan. Hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan customer adalah pengendalian persediaan. Menurut Render, B., Stair, R.M., & Hanna, M.E, persediaan merupakan salah satu aset

(2)

termahal dan terpenting yang menyumbang 50% dari total modal yang diinvestasikan sehingga pengendalian persediaan yang baik merupakan hal yang sangat penting (Render, 2012, p.196). Perusahaan yang mampu mengendalikan dan mengelola persediaannya dengan baik akan dapat memenuhi kebutuhan customer dan tentu saja dapat menjaga kelangsungan bisnisnya dalam dunia industri saat ini.

Namun pada kenyataannya, masih banyak perusahaan yang tidak mampu mengendalikan persediaan secara baik. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti, tidak lengkapnya pencatatan mengenai informasi stok barang serta transaksi penjualan dan pembelian barang yang dilakukan. Faktor-faktor tersebut menyebabkan perusahaan tidak mengetahui dengan jelas kapan harus memesan barang sehingga perusahaan sering kehabisan stok barang dan pada akhirnya tidak mampu memenuhi kebutuhan customer. Selain itu, catatan transaksi penjualan dan pembelian yang tidak lengkap juga menyebabkan customer harus menunggu lama karena proses penjualan kepada

customer yang tidak efisien.

PT. Bangkit Sukses Mandiri adalah perusahaan innovatif, dinamis dan konsisten yang bergerak dalam bidang penyediaan alat-alat listrik, teknik dan telekomunikasi. Saat ini, PT. Bangkit Sukses Mandiri sudah memiliki tiga cabang dan telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan produsen alat-alat listrik. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa PT. Bangkit Sukses Mandiri tidak memiliki catatan lengkap mengenai informasi stok barang serta transaksi penjualan dan pembelian barang yang dilakukan. Hal ini menyebabkan customer harus menunggu lama karena proses penjualan kepada customer yang tidak efisien. Selain itu, PT. Bangkit Sukses Mandiri juga tidak mengetahui dengan jelas titik pemesanan barang sehingga perusahaan sering mengalami kehabisan stok barang dan pada akhirnya tidak mampu memenuhi kebutuhan customer. PT. Bangkit Sukses Mandiri tidak mengetahui jumlah persediaan barang minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan.

Berdasarkan kondisi yang dialami perusahaan saat ini, penulis melakukan penelitian dan mengajukan solusi dengan merancang sistem informasi berbasis web. Menurut Setiyawan, Purnama & Sukadi (2013), sistem informasi berbasis web merupakan perancangan dan pembuatan sistem informasi menggunakan web sehingga informasi dapat diakses dengan waktu dan tempat yang tidak ditentukan. Sistem yang akan dirancang memiliki beberapa fungsi yaitu, membantu proses penjualan kepada customer agar lebih cepat dan efisien, membantu mendata serta mencatat informasi stok barang, transaksi penjualan dan transaksi pembelian dan memberikan informasi bagi perusahaan untuk segera memesan barang. Sistem informasi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi aktivitas perusahaan.

Akan diintegrasikan pula model Reorder Point dan Safety Stock ke dalam sistem. Menurut Opperman, model Reorder Point mampu mengotomasikan proses persediaan barang secara baik sehingga dapat membantu perusahaan menentukan batas dari jumlah persediaan untuk dapat melakukan pemesanan kembali. Dalam menentukan titik atau batas dari jumlah persediaan tersebut, dibutuhkan konsep peramalan (forecasting) untuk meramalkan jumlah pemintaan pada periode berikutnya. Model Safety Stock akan digunakan untuk menentukan jumlah persediaan barang minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya barang sehingga kebutuhan customer selalu terpenuhi.

METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan untuk penelitian secara singkat dijelaskan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 1 dan 2.

(3)

MULAI Pengajuan Surat Survei PT. Bangkit Sukses Mandiri (BSM)

Observasi Perusahaan

• Wawancara dengan Direktur PT. BSM

• Pengamatan perusahaan Perumusan Masalah

• Informasi penjualan barang dan stok barang tidak jelas.

• Titik pemesanan barang atau Reorder Point dan jumlah persediaan pengaman tidak diketahui.

• Konsumen sering menunggu lama karena proses yang tidak efisien.

Penentuan Tujuan

• Merancang sistem informasi penjualan dan persediaan.

• Memberikan titik pemesanan dan jumlah persediaan pengaman hasil perhitungan.

• Menerapkan sistem informasi sebagai alat untuk membantu proses bisnis perusahaan dan mengukur peningkatan efisiensi proses menggunakan simulasi.

Diterima? Tidak

Ya

A

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian (bagian 1)

Penelitian dilakukan pada bulan November 2013 hingga Juni 2014 dan diawali dengan mengajukan surat survei kepada pihak perusahaan yaitu PT. Bangkit Sukses Mandiri. Setelah disetujui, dilakukan observasi untuk mengetahui kondisi umum perusahaan tempat penelitian yaitu PT. Bangkit Sukses Mandiri. Observasi dilakukan dengan mewawancarai direktur serta melakukan pengamatan pada tiga cabang workshop perusahaan. Dari observasi perusahaan, ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi pada PT. Bangkit Sukses Mandiri. Selanjutnya dirumuskan masalah agar penelitian cakupannya lebih terbatas, serta dirangkum tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

(4)

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian (Lanjutan)

Setelah menentukan topik yang sesuai dengan fokus penelitian, dilakukan studi pustaka berdasarkan referensi baik dari sumber literatur maupun media lainnya. Studi pustaka ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai topik yang telah ditentukan untuk penelitian. Referensi yang diambil berasal dari buku, jurnal, maupun artikel terkait yang berhubungan dengan topik yang telah diambil.

Studi Pustaka • Peramalan atau ForecastingModel Reorder PointSafety Stock

• Permodelan Sistem dan Simulasi • Perancangan Sistem Informasi

Pengumpulan Data • Profil perusahaan

• Data penjualan barang • Data barang yang dijual

• Data waktu kedatangan pelanggan • Data waktu proses

Pengolahan Data • Membuat pola data permintaan • Peramalan permintaan

• Perhitungan kesalahan peramalan • Perhitungan Reorder PointPerhitungan Safety Stock

• Simulasi proses menggunakan Arena Analisis dan Pembahasan • Analisis pola data permintaan

• Analisis perbandingan metode peramalan • Analisis Reorder Point dan Safety Stock • Analisis perbandingan simulasi proses

SELESAI Data cukup?

Tidak

Ya

Simpulan dan Saran A

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi • Kebutuhan Sistem

(5)

Studi pustaka diambil dari kedua tinjauan yaitu dari sisi Teknik Industri dan Sistem Informasi. Dari ilmu Teknik Industri diterapkan teori mengenai peramalan, model Reorder Point, Safety Stock serta penggunaan permodelan sistem untuk simulasi dan dari ilmu Sistem Informasi mengenai metode pengembangan sistem dan diagram Unified Modeling Language (UML) yang akan digunakan. Selain itu, digunakan pula software ARENA untuk mensimulasikan sistem. Penelitian dilakukan dengan mengolah data yang telah dikumpulkan baik data penjualan barang, data waktu, data nama barang dengan menggunakan perhitungan yang dibutuhkan dalam penerapan model Reorder Point dan Safety

Stock.

HASIL DAN BAHASAN

Pola Data Permintaan dan Perhitungan Kesalahan Peramalan

Penelitian yang dilakukan mengambil sampel 3 kategori merk produk yang paling sering terjual di perusahaan yaitu lampu Philips, lampu Shinyoku, dan kabel Eterna dengan total sampel adalah 17 jenis produk. Dikumpulkan data permintaan untuk setiap produk dalam periode Maret 2013 hingga Febuari 2014. Masing-masing data permintaan bulanan digambarkan pola datanya terhadap rata-rata permintaan untuk mengetahui pola data dari setiap sampel penelitian. Diperoleh untuk setiap produk memiliki pola data siklis sehingga dilakukan peramalan dengan menggunakan metode Moving

Average, Weighted Moving Average, serta Exponential Smoothing. Pada gambar 3 ditunjukkan salah

satu contoh pola data sampel penelitian, yaitu Philips PLC 18 Watt.

Gambar 3. Pola Data Lampu Philips 18 Watt

Dilakukan perbandingan metode peramalan untuk menentukan metode peramalan yang paling baik digunakan berdasarkan tiga kriteria yaitu Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square of

Error (MSE), dan Mean Absolute Percentage of Error (MAPE). Dari hasil yang dirincikan pada tabel

1, kecenderungan nilai MAD, MSE, dan MAPE yang terkecil terdapat pada metode Exponential

Smoothing. Dari total 17 produk diperoleh 14 produk yang memiliki seluruh nilai MAD, MSE, dan

MAPE yang terkecil pada metode Exponential Smoothing dibanding metode lainnya, dan pengecualian 3 produk yaitu lampu Philips 11 Watt, kabel Eterna NYA 1 x 2,5, dan lampu Shinyoku 8 Watt.

Untuk produk lampu Philips 11 Watt nilai MAD terkecil terdapat pada metode Weighted

Moving Average, sedangkan dua kriteria lainnya yaitu MSE dan MAPE nilai terkecilnya terdapat pada

metode Exponential Smoothing. Kemudian untuk produk kabel Eterna NYA 1 x 2,5 nilai terkecil MSE terdapat pada metode Moving Average , sedangkan dua kriteria lainnya yaitu MAD dan MAPE nilai terkecilnya terdapat pada metode Exponential Smoothing. Dan untuk produk lampu Shinyoku 8 Watt nilai MSE terkecil terdapat pada metode Weighted Moving Average, sedangkan dua kriteria lainnya yaitu MAD dan MAPE nilai terkecilnya terdapat pada metode Exponential Smoothing.

Jika dianalisis pengecualian tiga produk tersebut, nilai terkecil bagi ketiga kriteria masih lebih banyak didapati pada metode Exponential Smoothing sehingga tiga produk yang telah disebutkan di atas juga ditentukan peramalannya dengan menggunakan metode Exponential Smoothing. Oleh karena itu dapat dikatakan metode Exponential Smoothing merupakan metode yang terbaik untuk seluruh contoh produk.

(6)

Tabel 1. Perbandingan Kesalahan Peramalan Terkecil pada Sampel Penelitian

No Produk MAD MSE MAPE

ES MA WMA ES MA WMA ES MA WMA

1. P 18 W 52,05 63,85 60,27 3138,8 4771,6 4464,6 29,03 35,11 32,92 2. P 7 W 34,14 39,14 40,40 1629,0 1775,4 1960 22,58 23,66 24,36 3. P 9 W 49,75 56,66 58,22 3075,4 3934,1 4202,5 27,88 32,96 33,92 4. P 11 W 51,69 41,70 40,81 2751,3 2958,2 2755,6 23,10 25,01 24,52 5. P 23 W 40,07 49,37 52,07 3425,3 3467,6 3654,8 21,98 24,89 26,15 6. E 2X1.5 29,42 39,22 37,70 1434,5 2041,6 1862,1 21,97 27,37 26,02 7. E 2X2.5 28,94 35,96 33,12 1275,9 1779,4 1618,3 21,91 25,98 24,06 8. E 3X1.5 33,52 40,74 41,53 1614,0 2206,9 2341,0 23,45 28,84 29,84 9. E 3X2.5 33,09 35,53 37,44 1232,2 1594,5 1641,4 23,68 26,09 27,37 10. E 1X1.5 25,05 29,62 31,37 712,1 956,3 1086,0 26,52 33,48 35,33 11. E 1X2.5 23,32 23,51 27,92 749,6 691,5 1000,1 26,08 26,55 31,44 12. S 5 W 27,61 30,74 30,38 1219,5 1250,9 1294,5 16,40 19,56 19,18 13. S 8 W 22,50 24,70 23,92 694,3 745,5 690,3 12,40 14,30 13,82 14. S 10 W 18,98 20,51 19,40 534,2 670,3 709,9 11,70 13,07 12,26 15. S 12 W 25,67 25,88 26,77 1010,6 1108,5 1304,0 12,79 14,36 14,84 16. S 14 W 40,09 46,22 42,16 1789,3 2557,9 2261,1 22,84 26,27 23,98 17. S 16 W 25,30 27,03 30,38 891,6 935,6 1186,8 14,46 15,47 17,27 Keterangan: P : Philips PLC E : Eterna S : Shinyoku ECO2U ES : Exponential Smoothing MA : Moving Average

WMA : Weighted Moving Average

Perhitungan Model Reorder Point dan Safety Stock

Setelah diambil keputusan menggunakan metode Exponential Smoothing sebagi metode terbaik, selanjutnya dihitunglah titik pemesanan atau Reorder Point (ROP). Untuk menghitung

Reorder Point bulan Maret 2014, digunakan permintaan hasil peramalan menggunakan metode Exponential Smoothing. Permintaan bulanan tersebut dikonversi menjadi permintaan harian.

Kemudian waktu pemenuhan pemesanan dari supplier atau lead time didapatkan selama 3 hari. ROP dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

ROP = d x L

Keterangan:

ROP = Reorder Point

d = demand atau permintaan per hari

L = lead time atau waktu tunggu pemesanan (dalam hari) D = Permintaan dalam satu tahun atau satu periode

ROP yang pertama dihitung, belum ditambahkan dengan persediaan pengaman atau Safety

Stock. Untuk mengatasi permasalahan kehabisan stok yang diakibatkan variabilitas permintaan pada

saat pemesanan ke supplier digunakan Safety Stock menggunakan rumus berikut: ROP = d x L + SS

Dimana, Keterangan:

SS = jumlah safety stock

z = nilai dari tabel kurva normal berdasarkan tingkat pelayanan

(7)

Safety Stock didapat dengan memperkirakan persediaan pengaman dari data penjualan harian

bulan sebelumnya. Safety Stock bulan Maret 2014 menggunakan data penjualan harian dari bulan Februari 2014. Hasil perhitungan Safety Stock ini akan ditambahkan pada ROP. Dalam perhitungan

Safety Stock ditentukan tingkat pelayanan yang digunakan adalah 95%. Persentase tingkat pelayanan

yang semakin tinggi menunjukkan bahwa perusahaan akan memilik jumlah Safety Stock yang lebih banyak untuk memenuhi pesanan.

Tingkat 95% ditentukan karena perusahaan tidak ingin jumlah stok barang terlalu berlebihan. Perusahaan juga berharap tetap dapat memenuhi permintaan konsumen dan kemungkinan loss opportunity lebih kecil. Apabila terdapat 20 permintaan oleh customer, perusahaan hanya dapat mentolerir permintaan yang tidak terpenuhi sebanyak satu kali. Sebanyak 5% merupakan loss yang dapat ditolerir oleh perusahaan. Oleh karena itu diambil tingkat pelayanan 95%. Hasil perhitungan yang diperoleh untuk 17 sampel penelitian ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Reorder Point dan Safety Stock No Produk D F Maret 2014 F/Hari Kerja RU Lead Time ROP z S S ROP + SS 1. P 18 W 155 183.94 7.357 8 3 24 1.65 4 28 2. P 7 W 189 177.60 7.104 8 3 24 1.65 3 27 3. P 9 W 133 183.03 7.321 8 3 24 1.65 3 27 4. P 11 W 123 182.26 7.290 8 3 24 1.65 2 26 5. P 23 W 125 140.15 5.606 6 3 18 1.65 3 21 6. E 2X1.5 89 97.99 3.919 4 3 12 1.65 3 15 7. E 2X2.5 115 98.55 3.942 4 3 12 1.65 2 14 8. E 3X1.5 201 162.99 6.519 7 3 21 1.65 3 24 9. E 3X2.5 181 148.74 5.949 6 3 18 1.65 3 21 10. E 1X1.5 152 152.72 6.108 7 3 21 1.65 4 25 11. E 1X2.5 123 149.92 5.997 6 3 18 1.65 3 21 12. S 5 W 188 159.60 6.384 7 3 21 1.65 5 26 13. S 8 W 182 171.30 6.852 7 3 21 1.65 5 26 14. S 10 W 174 166.67 6.666 7 3 21 1.65 4 25 15. S 12 W 142 187.90 7.516 8 3 24 1.65 3 27 16. S 14 W 134 182.32 7.293 8 3 24 1.65 3 27 17. S 16 W 196 182.66 7.306 8 3 24 1.65 5 29

(8)

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Berbasis Web

Gambar 4. Navigation Diagram untuk Pemilik, Kasir, dan Bagian Gudang

Perancangan sistem informasi dilakukan dengan menerapkan metode System Development Life

Cycle (SDLC). Untuk mengetahui kebutuhan sistem serta kebutuhan rancangan, dibuat diagram UML (Unified Modeling Language) antara lain Activity Diagram, Event Table, Use Case Diagram, Use Case Description, Class Diagram, System Sequence Diagram dan Statechart Diagram. Setelah

kebutuhan rancangan sistem sudah dianalisis, tahap selanjutnya adalah merancang sistem informasi untuk PT. Bangkit Sukses Mandiri. Beberapa diagram UML yang akan digunakan adalah First-Cut

(9)

Class Diagram, Sequence Diagram dengan pengembangan tiga layer, Updated Design Class Diagram, Package Diagram, dan Navigation Diagram. Pada gambar 4 di halaman sebelumnya

ditunjukkan menu yang dirancang untuk membantu proses bisnis perusahaan. Sistem yang dibuat akan digunakan bagi 3 user antara lain adalah pemilik, bagian gudang, dan kasir.

Hak akses gudang yaitu untuk meng-update status barang dan memasukkan jumlah stok. Hak akses kasir yaitu melakukan transaksi kepada customer dan memeriksa stok barang yang diinginkan oleh customer. Hak akses dari pemilik yaitu mengakses seluruh data dari sistem, membuka form transaksi dan menerima laporan. Dalam hubungannya dengan pencatatan data, sistem akan membantu dalam pencatatan secara lengkap dan akurat bagi data barang, data user, data kategori, data supplier, data transaksi penjualan, dan data transaksi pembelian barang. Sistem juga memungkinkan penyimpanan, penambahan, serta pengeditan data apabila data ingin diubah. Selain itu, sistem informasi yang dirancang juga membantu dalam memantau persediaan barang dengan memberikan informasi status barang. Status barang yang diberikan sistem adalah available, ROP, end, approve

order, order, dan ordered. Berdasarkan informasi sistem, pemilik dapat memantau dan mengubah

status setiap barang yang ada serta proses pemesanan barang yang dilakukan oleh bagian gudang menjadi lebih mudah. Selain itu, sistem informasi ini memiliki fungsi reporting untuk mengetahui histori transaksi penjualan dan pembelian. Sistem informasi juga membantu otomasi terkait aktivitas pencetakan struk pembayaran untuk customer.

Evaluasi Efisiensi menggunakan Konsep Simulasi

Setelah rancangan sistem informasi diuji dan diterapkan pada PT. Bangkit Sukses Mandiri, dilakukan evaluasi perbandingan terhadap proses bisnis perusahaan pada saat sebelum (manual) dan sesudah sistem informasi diimplementasikan (terkomputerisasi). Perbandingan ini dilakukan dengan memodelkan proses dan menjalankan simulasi dibantu dengan software. Sofware yang digunakan untuk membantu memodelkan proses simulasi adalah ARENA 14.0.

Perbandingan simulasi proses dilakukan dengan membandingkan hasil yang diperoleh dari kondisi proses manual dan proses terkomputerisasi. Data yang dikumpulkan adalah data kedatangan pelanggan selama 1 hari serta data lama waktu proses untuk masing-masing aktivitas. Pengumpulan data dilakukan sebanyak 30 kali dan hasilnya dimasukkan ke software untuk memperoleh hasil distribusi. Sumber data yang diambil merupakan hari dimana pelanggan banyak datang ke workshop sehingga proses dapat dikatakan berjalan pada kondisi padat (banyak pelanggan). Tabel 3 menunjukkan hasil distribusi setelah data waktu diinput ke dalam software ARENA:

Tabel 3. Hasil Distribusi Proses Perusahaan

Proses Manual Proses Terkomputerisasi Waktu kedatangan uniform(1.5,23.5) uniform(1.5,23.5) Kasir melayani pelanggan uniform(3,5) uniform(1,2) Bagian Gudang mencari dan

mengantarkan barang uniform(4,7) uniform(4,7) Kasir melayani pembayaran uniform(1,3) uniform(1,2)

Dalam menerjemahkan hasil distribusi ke dalam model, ditetapkan nilai peluang 75% untuk kondisi kemungkinan barang tersedia di gudang dengan alasan bahwa pada masing-masing workshop, barang yang dapat diletakkan pada display jumlahnya terbatas. Sebagian besar barang harus diletakkan di gudang dikarenakan banyaknya jenis barang serta ukuran dari berbagai barang yang cukup variatif. Untuk model simulasi yang dibuat, dapat dilihat pada gambar 5 dan gambar 6.

(10)

Gambar 5. Hasil Simulasi untuk Proses Manual

Gambar 6. Hasil Simulasi Setelah Diterapkannya Sistem (Sistem Terkomputerisasi)

Untuk hasil yang diperoleh pada kedua kondisi proses, ditunjukkan bahwa setelah perusahaan menerapkan sistem informasi berbasis komputer, pada acuan kondisi hari padat (banyak pelanggan) terjadi peningkatan jumlah pelanggan yang dapat dilayani dari 25 orang menjadi 28 orang. Sistem memberi dampak peningkatan jumlah pelanggan sebesar 12%. Selain itu, apabila dilihat dan dibandingkan grafik rata-rata waktu tunggu dari kedua kondisi proses, sangat jelas terlihat bahwa proses terkomputerisasi memberikan hasil grafik yang lebih rendah dibandingkan grafik pada proses manual. Hal ini didukung pada hasil matematis yang menunjukkan proses terkomputerisasi sangat berpengaruh terhadap menurunnya waktu tunggu pelanggan yang datang ke workshop. Sistem informasi mampu mengurangi waktu tunggu hingga 5.7 menit. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penerapan sistem informasi mengefisiensikan waktu proses sehingga pelanggan tidak lagi lama menunggu dan jumlah pelanggan yang dapat dilayani per hari pun meningkat.

REFERENSI

Balai Riset dan Standarisasi Industri. (2013). Peranan Teknologi Informasi di Bidang Industri., diakses 27 November 2013 dari http://baristandpadang.kemenperin.go.id/news39-peranan-teknologi-informasi-di-bidang-industri.html.

Baroto, T. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Janes, E.R. (2010). 8 Secrets of Successful Inventory Managers, 1, 1-3.

McLeod, Raymond, Schell, George, P. (2007). Management Information Systems: Tenth Edition, New Jersey: Prentice Hall.

(11)

O’Brien, J.A., Marakas, G.M. (2008). Management Information Systems: Eighth Edition, New York: McGrawHill.

Render, B., Stair, R.M., & Hanna, M.E. (2012). Quantitative Analysis for Management: Eleventh

Edition, Pearson.

Romney, Marshall, B., Steinbart, & Paul, J. (2006). Accounting Information System: Tenth Edition, New Jersey: Prentice Hall.

Satzinger, J.W. (2005). Object-Oriented Analysis and Design with the Unified Process, Thomson Course Technology.

Setiawan, A., Purnama. B.E., & Sukadi. (2013). Pembuatan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web

pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngadirojo, 1, 1-5.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Tersine, R.J. (1994). Principles of Inventory and Material Management: Fourth Edition, New Jersey: Prentice Hall.

Whitten, J.L., Bentley, L.D., & Dittman, K.C. (2004). System Analysis Design Methods: Sixth Edition, New York: McGrawHill.

Yamit, Z. (2005). Manajemen Persediaan, Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.

RIWAYAT PENULIS

Enrico lahir di kota Jakarta pada tanggal 4 Desember 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang keilmuan Teknik Industri dan Sistem Informasi pada tahun 2014. Saat ini bekerja sebagai trainer staff di PT. Indodev Niaga Internet.

Ferddy Putrawan Tanzil lahir di kota Pekanbaru pada tanggal 27 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang keilmuan Teknik Industri dan Sistem Informasi pada tahun 2014. Saat ini bekerja sebagai Junior Software Developer di departemen Finance Resource Management Binus University.

Mecarine lahir di kota Jakarta pada tanggal 29 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang keilmuan Teknik Industri dan Sistem Informasi pada tahun 2014.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian (bagian 1)
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian (Lanjutan)
Gambar 3. Pola Data Lampu Philips 18 Watt
Tabel 1. Perbandingan Kesalahan Peramalan Terkecil pada Sampel Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini subjek yang akan diteliti adalah siswa RA Riyadlotut Thalabah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh dari usahatani ternak sapi di Desa Molores, Kabupaten Morowali Utara dan

Sistem informasi barter ini dibuat dengan mengaplikasikan software PHP dan MySQL untuk basis datanya Hasil dari penelitian ini memudahkan admin untuk mengelola

Pada penelitiann ini akan dibuatkan aplikasi peramalan dengan menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), dimana metode ini dibagi menjadi 3

Dan dalam perkawinan tersebut perlindungan terhadap istri WNI yang menikah dengan stateless person tersebut dapat dilakukan itsbat nikah , sebagai bentuk

”Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

STfR merupakan petanda klinis dari aktivitas eritropoietik dimana mekanismenya berlangsung sampai 120 hari. STfR merupakan indeks ketersediaan besi jaringan yang

kemanfaatan. Adapun hukum ijarah rusak, menurut ulama Hanfiyah, jika penyewa telah mendapatkan manfaat tetapi orang yang menyewakan atau yang bekerja dibayar lebih