• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tailrace Sebuah PLTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tailrace Sebuah PLTA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Tidak ada satu pun yang meragukan itu. Terbukti pada saat masyarakat mengeluh ketika air di saluran air tidak keluar. Manfaat air sangat dirasakan betul sebagai penyelamat” kehidupan. Salah satu pemanfaatan air yang cukup cerdas adalah dibentuknya pembangkit listrik tenaga air.

Manfaat air yang cukup besar dan berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan ini harusnya diimbangi dengan kesadaran menjaga sumber air yang ada di bumi. Membuang-buang air untuk sesuatu hal yang tidak perlu bukan pekerjaan yang mulia. Pemanfaatan air untuk digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air akan jauh lebih berguna bagi kehidupan.

Air dan listrik menjadi dua kebutuhan yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Kegiatan sehari-hari akan sangat terganggu ketika pasokanair dan listrik terganggu. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga agar dua hal tersebut tidak terjadi pun dilakukan. Jika membicarakan Pembangkit Listrik Tenaga Air, maka yang dibicarakan di sini adalah upaya untuk tetap menjaga agar pasokan listrik tetap ada.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah : 1.Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga air? 2.Bagaimana konsep kerja pembangkit listrik tenaga air? 3.Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air?

4.Apa saja komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga air? 5.Bagaimana prinsip PLTA dan konversi energinya?

6.Bagaimana perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)? 7.Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga air?

(2)

2 1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:

1.Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga air. 2.Mengetahui konsep kerja pembangkit listrik tenaga air. 3.Mengetahui cara kerja pembangkit listrik tenaga air.

4.Mengetahui komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga air. 5.Mengetahui prinsip PLTA dan konversi energinya.

6.Mengetahui perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

1.4 Manfa’at

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu : 1.Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga air.

2.Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pembangkitan Listrik.

(3)

3 BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air

Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah suatu Pembangkitan Energi Listrik dengan mengubah Energi Potensial air menjadi Energi Mekanik oleh turbin dan di ubah lagi menjadi Energi Listrik oleh Generator dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan air. upaya membangkitkan daya listrik melalui tenaga yang dimiliki oleh air.Sederhananya, kemunculan listrik dipancing menggunakan air.Tentu saja dengan ilmu penerapan yang tidak sembarangan.

Tenaga air yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah tenaga kinetik serta energi potensial yang dimiliki oleh air. Meskipun tergolong tenang, air ternyata memiliki tenagayang cukup besar. Air bahkan bisa digunakan untuk membangkitkan energi listrik. Energy listrik yang berhasil dibangkitkan oleh tenaga air tersebut dikenal dengan istilah hidroelektrik.

Untuk mengakomodasi tenaga air yang besar tersebut, beberapa peralatan dan sistem pun diterapkan. Peralatan yang umum digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air tersebut adalah turbin. Turbin lah yang nantinya akan dikenai tenaga besar dari air sehingga mampu membangkitkan listrik.

Turbin yang berguna dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini merupakan sebuah mesin. Mesin ini mendapatkan energidari aliran fluida. Aliran fluida tersebut bisa untuk menggerakkan baling-baling yang ada di dalam mesin turbin. Baling-baling itulah yang berperan untuk menggerakkan rotor. Jadi, singkatnya Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah memanfaatkan kekuatan air untuk membangkitkan sumber energi listrik.

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini bukan satu-satunya sistem pembangkit listrik yang dikenali dan digunakan oleh seluruh masyarakat. Ada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap, sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.

(4)

4 2.2 Prinsip Kerja PLTA

Pada dasarnya PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) bekerja dengan cara mengubah energi potensial (dari DAM atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air), kemudian dari energi mekanik tersebut dikonversi menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Di wilayah yang bergunung-gunung dengan banyak sumber air, PLTA sangat ideal. Pembangkit listrik ini biasanya disatukan dengan waduk yang digunakan untuk pertanian dan penanggulangan banjir.

Air dialirkan melalui pintu air yang sudah diatur untnuk mendapatkan debit air yang diinginkan. Aliran air akan melewati pipa pesat dimana pada pipa pesat ini tekanan air meningkat. Air dari pipa pesat kemudian akan jatuh pada baling-baling turbin sehingga turbin dapat berputar. Karena turbin berputar maka poros yang terpas ang pada turbin yang terhubung dengan Generator juga akan ikut berputar Generator berputar sehingga menyebabkan terjadinya medan magnet antara stator dan rotor ehingga akan terjadi aliran elektron dan inilah yang disebut listrik.Listrik yang dihasilkan generator akan dialirkan ke transfomator dan pada transfomator akan di alirkan teganganya untuk di alirkan ke gardu induk.

(5)

5 2.3 Komponen-komponen PLTA

2.3.1 Kolam Tando (reservoir)

Kolam tando (reservoir) atau waduk adalah tempat yang digunakan untuk menampung air yang kemudian akan disalurkan menuju turbin. Sumber air waduk terutama berasal dari aliran permukaan dtambah dengan air hujan langsung. Gambar 2. Merupakan contoh kolam tando.

Gambar 2. Kolam Tando (Reservoir) PLTA

Berdasarkan fungsinya, waduk diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu : a.Waduk Eka Guna (Single Purpose)

Waduk eka guna adalah waduk yang dioperasikan untuk memenuhi satu kebutuhan saja, misalnya untuk kebutuhan air irigasi, air baku atau PLTA. Pengoperasian waduk eka guna lebih mudah dibandingkan dengan waduk multi guna dikarenakan tidak adanya konflik kepentingan di dalam. Pada waduk eka guna pengoperasian yang dilakukan hanya mempertimbangkan pemenuhan satu kebutuhan. b.Waduk multi guna (multi purpose)

Waduk multi guna adalah waduk yang berfungsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan, misalnya waduk untuk memenuhi kebutuhan air, irigasi, air baku dan PLTA. Kombinasi dari berbagai kebutuhan ini dimaksudkan untuk dapat

(6)

6

mengoptimalkan fungsi waduk dan meningkatkan kelayakan pembangunan suatu waduk.

2.3.2 Dam

Dam/waduk/bendungan berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu, dam/waduk/bendungan juga berfungsi untuk pengendalian banjir. Kebanyakan dam/waduk/bendungan ini juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Gambar 3. Dam/Waduk/Bendungan 2.3.3 Pipa Pesat (Penstock)

Pipa pesat berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 meter di atas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start ½ inch.

(7)

7

Gambar 4. Pipa Pesat (Penstock) 2.3.4 Turbin

Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angina. Dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin akan mengkonversi energi potensial yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi kinetik.

Gambar 5. Turbin 2.3.5 Generator

Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling yang ada pada turbin berputar. Generator pun akan ikut berputar. Generator memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC.

(8)

8

Generator disambungkan dengan trasformator Step Up untuk menaikkan tegangan listrik sebelum listrik ditransmisikan.

Gambar 6. Generator 2.3.6 Jalur Transmisi

Jalur transmisi berfungsi untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik dikonsumsi terlebih dahulu tegangannya di turunkan dengan transformator Step Down.

(9)

9 2.3.7 Transformator

Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up.Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah-rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.

Gambar 8.Transformator 2.3.8 Intake building

Intake digunakan untuk mengatur banyaknya air yang masuk menuju pipa pesat.

(10)

10 2.3.9 Control Gate

Control gate adalah komponen pembangkit listrik tenaga air untuk mengatur debit atau besar/kecilnya aliran air yang masuk menuju turbin. Control gate dapat dibuka dan ditutup sesuai waktu operasi ataupun jika terjadi masalah pada turbin atau komponen lain. Gambar 10 contoh dari control gate.

Gambar 10. Control Gate sebuah PLTA 2.3.10 Draft tube

Draft tube merupakan saluran divergen kedap udara untuk membawa air keluar dari sudu turbin menuju ke tail race. Secara bertahap meningkatkan penampang draft tube membantu untuk mengubah energi kinetik air keluar menjadi energi tekanan.Pada gambar 11. dijelaskan bentuk dari draft tube.

(11)

11 2.3.11 Tail race/Outflow

Kanal untuk mengarahkan aliran air kembali ke saluran irigasi/sungai yang berasal dari draf tube untuk pemanfaatan lebih lanjut. Pada gambar 12. Merupakan contoh dari Tailrace PLTA.

Gambar 12. Tailrace sebuah PLTA 2.4 Potensi Air Sebagai Sumber Energi

Energi Hidroelectrik adalah energi air.Air bergerak menyimpan energi alami yang sangat besar, apakah air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di lautan.kekuatan merusak dari sungai yang merusak tempat penyimpanannya dan menyebabkan banjir atau ombak tinggi yang dapat merusak garis pantai pendek dan kamu dapat memvisualisasikan jumah kekuatan yang terlibat.

Energi ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan pembangkit listrik tenaga air tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga merupakan sumber energi terbarukan karena air secara terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua sistem hidroelectrik membutuhkan sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak sungai, tidak seperti tenaga matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus menerus selama 24 jam setiap harinya.

(12)

12 2.5 Pemanfaatan Air Sebagai Energi Listrik

Ribuan tahun yang lalu, manusia telah menemukan manfaat dari air yang mengalir. Dari pemanfaatan air yang sangat sederhana seperti penggunaan arus sungai untuk trasportasi, manusia terus mengembangkan cara- cara untuk menagkap energi air yang mengalir. Energi tersebut dapat dikonversikan menjadi energi mekanik. Hal ini dapat dilakukan dengan kincir atau turbin air dengan generator listrik. Dalam skala besar prinsip ini diterapkan pada sungai besar dengan membuat bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air.

2.6 Prinsip PLTA dan Konversi Energi

Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).

Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi, yaitu:

2.6.1. Energi Potensial

Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat adanya perbedaan ketinggian.

Besarnya energi potensial yaitu:

Ep = m . g . h (1) Dimana: Ep : Energi Potensial m : massa (kg) g : gravitasi (9.8 kg/m2) h : head (m) 2.6.2. Energi Kinetis

Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan:

(13)

13

𝐸𝐸𝐸𝐸 =12𝑚𝑚. 𝑣𝑣² (2) Dimana:

Ek : Energi kinetis (Joule) m : massa (kg)

v : kecepatan (m/s) 2.6.3. Energi Mekanis

Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi mekanis

dirumuskan:

Em = T . Ɵ . t (3) Dimana:

Em : Energi mekanis (Joule) T : torsi (N/m)

Ɵ : sudut putar ( Rad/s) 2.6.4. Energi Listrik

Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik sesuai persamaan:

E= V . I . t (4) Dimana:

E : Energi Listrik (watt) V : tegangan (Volt) I : Arus (Ampere) t : waktu (s) 2.6.5 Perhitungan Daya

Daya yng diperoleh dari aliran air adalah :

𝜂𝜂𝜂𝜂𝜂𝜂 = 𝜌𝜌. 𝑄𝑄. 𝑔𝑔. ℎ. 𝜂𝜂𝜂𝜂

(5) Dimana :

(14)

14 η = efisiensi turbin

ρ = massa jenis air (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (9,81 m/s2) H = ketinggian (m).

Q = debit air (m3/ s) 2.7 Jenia –jenis PLTA

2.7.1 Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA a. PLTA jenis terusan air (water way)

Pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan mengalirkan air kehilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang agak kecil.Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan sungai.

b. PLTA jenis DAM / bendungan

Pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai, pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energy potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik. c. PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)

Pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.

2.7.2 PLTA Berdasarkan Aliran Sungai

a. PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river)

Banyak dipakai dalam PLTA saluran air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik dengan memanfaatkan aliran sungai itu sendiri secara alamiah.

b. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond)

Mengatur aliran sungai setiap hari atau setiap minggu dengan menggunakan kolam pengatur yang dibangun melintang sungai dan membangkitkan listrik sesuai dengan beban. Disamping itu juga dibangun kolam pengatur di hilir untuk dipakai pada waktu beban puncak (peaking power plant) dengan suatu waduk yang mempunyai kapasitas besar yang akan mengatur perubahan air pada waktu beban puncak sehingga energy yang dihasilkan lebih maksimal.

(15)

15

Dibuat dengan cara membangun suatu waduk yang melintang sungai, sehingga berbentuk seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau.

d. PLTA jenis pompa (pumped storage)

PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan ketika musim hujan atau pada saat pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah malam, pada waktu ini sebagian turbin berfungsi sebagai pompa untuk memompa air yang di hilir ke hulu, jaman dulu pembangkit ini memanfaatkan kembali air yang dipakai saat beban puncak dan dipompa ke atas lagi saat beban puncak terlewati.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan PLTA

Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum secara garis besar sebagai berikut :

1. Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.

2. Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.

3. PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.

4. Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.

5. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.

Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga efek negatif pembangunan PLTA/kerugiannya yaitu sebagai berikut:

1. Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.

2. Biaya investasi paling mahal.

(16)

16 4. Memerlukan lahan yang luas.

5. Di samping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang sangat besar

(17)

17 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik.

2. Konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang dimiliki oleh air untuk dapat beroperasi.

3. Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator). 4. Komponen – komponen dasar PLTA berupa Kolam Tando (reservoir),Dam, Pipa

Pesat (Penstock),Turbin,Generator,Jalur Transmisi, Transformator, Intake building,Cotrol Gate, Draft tube, Tail race / Outflow.

5. Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi

6. PLTA memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. 3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini adalah agar Indonesia dapat lebih memanfaatkan energi air sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif untuk masa depan yang akan datang.

(18)

18 DAFTAR PUSTAKA

M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. B. (1991). Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).

(Diakses pada jam 18:30, 10/10/2017)

Abdul, K. (1995). Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi. Jakarta: Edisi Kedua/ Revisi- : Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).

(Diakses pada jam 18:30, 10/10/2017)

http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html Beberapa Macam Pembangkit Listrik Tanpa Menggunkan BBM. (Diakses pada jam 18:30, 10/10/2017)

http://anekasurya.indonetwork.co.id/profile/aneka-surya-com-perakitan-penjualan-dan-penyedia-pembangkit.html

PLTA primadona ditengah krisis energi listrik (Diakses pada jam 19:00, 13/10/2017)

http://www.surya.co.id/web/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=52156 Rancangan system control PLTA

(Diakses pada jam 14:30, 15/10/2017)

http://www.fab.utm.my/download/ConferenceSemiar/ICCI2006S2PP14.pdf (Diakses pada jam 15:43, 15/10/2017)

Gambar

Gambar 1. Komponen di dalam PLTA
Gambar 2. Kolam Tando (Reservoir) PLTA
Gambar 3. Dam/Waduk/Bendungan   2.3.3 Pipa Pesat (Penstock)
Gambar 4. Pipa Pesat (Penstock)  2.3.4 Turbin
+5

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan Takengon dilaksanakan pada tahun 1976, dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan Takengon pada

Turbin aliran silang (crossflow) merupakan salah satu alat pembangkit listrik tenaga air yang mengkonversi energi potensial air menjadi energi mekanik untuk menggerakan

Turbin ini digunakan pada PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dengan tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400meter, Turbin Francis digunakan untuk

Untuk menuhi kebutuhan energi listrik saat ini telah dibangun Pembangkit Tenaga Listrik diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ). Dari pembangunan berbagai

Pembangkit (istrik )enaga /ir *P()/+ meru!akan !embangkit tenaga listrik yang mengubah energi !tensial air *energi gra%itas air+ menadi energi listrik" esin !enggerak 

Perencanaan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan Takengon dilaksanakan pada tahun 1976, dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan

Turbin merupakan komponen yang sangat penting pada Pembangkit Listrik Tenaga Air. Turbin berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanik. Air yang jatuh akan mendorong

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis, memutar turbin dan generator