• Tidak ada hasil yang ditemukan

X- Ray Diffraction

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "X- Ray Diffraction"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

X- RAY DIFFRACTION

Naufal Fauzan

You and Affandy

Baskoro Adhi Pradana

Gilmar Wicaksono

M. Helmi Faisal

Nicky Rahmana Putra

(2)

•Agenda Persentasi

X-ray Diffraction

Sejarah , Aplikasi da Perkembangan

Perhitungan

Latar Belakang

Definisi ,Deskripsi dan Prinsip Kerja Alat dan Hukum yang Mendasari Dasar Teori Metedologi Percobaan Perhitungan

(3)

Sejarah

•Latar Belakang

Kristal simetri, pertama kali diteliti secara eksperimental

oleh Nicolas Steno (1669), hasil experiment tersebut menunjukkan bahwa sudut

antara permukaan kristal adalah sama dalam setiap

sampel kristal

Sinar X ditemukan pertama kali oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895.

Karena asalnya tidak diketahui waktu itu maka

disebut sinar-X

X-Ray Diffraction merupakan salah satu alat yang memanfaatkan prinsip Bragg dengan menggunakan metoda karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga sekarang. Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran partikel. Bahan yang dianalisa adalah tanah halus yang telah dihomogenisasi , dan rata-rata komposisi massal yang ditentukan.

Hukum Bragg merupakan perumusan matematika tentang persyaratan yang harus dipenuhi agar berkas sinar X yang dihamburkan tersebut merupakan berkas

(4)

• Dalam Teknologi Material

Dalam ilmu material, banyak

sistem anorganik dan

organologam rumit telah

dianalisis menggunakan metode

kristal tunggal, seperti fullerenes,

metaloforfirin, dan senyawa

kompleks lainnya

.

Dalam dunia Industri

Pada perusahaan semen dan

perusahaan-perusahaan besar lain, XRD digunakan sebagai alat uji

jaminan mutu suatu bahan.

•Latar Belakang

(5)

• X-ray Diffraction

Pada tanggal 17 Oktober 2012,

rover Curiosity di planet Mars di "Rocknest" dilakukan analisis

difraksi sinar-X pertama tanah Mars. Hasil dari rover Chemin analyzer

mengungkapkan adanya beberapa mineral, termasuk

feldspar, pyroxenes dan olivin, dan menyarankan bahwa tanah Mars dalam sampel adalah mirip dengan "cuaca basaltik tanah" gunung

berapi Hawaii.

.

•Latar Belakang

(6)

Definisi

•Dasar Teori

Salah satu tempat analisa karakterisasi logam di Indonesia

adalah di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (TEKMIRA) Bandung

Analisis XRD merupakan metode yang

dapat memberikan informasi mengenai jenis mineral yang terdapat dalam suatu conto. Data hasil penyinaran Sinar X berupa spektrum difraksi Sinar X dideteksi oleh detektor dan kemudian data difraksi tersebut direkam dan dicatat oleh komputer dalam bentuk grafik peak intensitas, yang lebih lanjut dianalisis jarak antara bidang kisi kristalnya dan dibandingkan dengan hukum Bragg pada komputer dengan menggunakan software tertentu sehingga dapat menghasilkan suatu data

Hukum Bragg merupakan perumusan matematika tentang persyaratan yang harus dipenuhi agar berkas

sinar X yang dihamburkan tersebut merupakan berkas

(7)

SINAR - X

Hamburan sinar-X

dihasilkan jika suatu elektroda logam

ditembakkan dengan

elektron-elektron dengan kecepatan tinggi dalam tabung vakum. Suatu kristal dapat digunakan untuk

mendifraksi berkas sinar-X dikarenakan orde dari

panjang gelombang sinar-X hampir sama atau lebih kecil dengan orde jarak antar atom dalam suatu kristal .

Karakterisasi menggunakan

metode difraksi merupakan metode analisa yang penting untuk menganalisa suatu kristal. Karakterisasi XRD dapat digunakan untuk menentukan struktur kristal menggunakan sinar-X. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan jenis struktur, ukuran butir, konstanta kisi, dan FWHM. Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang diantara 400-800 nm.

SINAR X

•Dasar Teori

(8)

Hukum dasar

•Dasar Teori

Dasar dari prinsip pendifraksian sinar X yaitu difraksi sinar-X terjadi

pada hamburan elastis foton-foton sinar-X oleh atom dalam sebuah kisi periodik. Hamburan monokromatis sinar-X dalam fasa tersebut memberikan interferensi yang konstruktif. Dasar dari penggunaan difraksi sinar-X untuk mempelajari kisi kristal adalah berdasarkan persamaan Bragg:

n.λ = 2.d.sin θ ; n = 1,2,...

Berdasarkan persamaan Bragg, jika seberkas sinar-X di jatuhkan pada sampel kristal,maka bidang kristal itu akan membiaskan sinar-X yang memiliki panjang gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut.

(9)

Difraksi Sinar - X

•Dasar Teori

Gambar 2.1 Difraksi Sinar-X (Grant & Suryanayana, 1998)

Berdasarkan Gambar dapat dituliskan suatu persamaan yang disebut dengan hukum Bragg. Persamaan tersebut adalah :

Beda lintasan (δ) = n λ δ = DE + EC’ δ=2EC’ δ = 2EC sinθ , EC = d δ = 2 d sinθ

Dengan λ merupakan panjang gelombang, d adalah jarak antar bidang, n adalah bilangan bulat (1,2,3, …) yang menyatakan orde berkas yang dihambur, dan θ adalah sudut difraksi.

(10)

Prinsip Kerja Alat

•Dasar Teori

XRD terdiri dari tiga bagian

utama, yaitu tabung sinar-X, tempat objek yang diteliti, dan detektor sinar X. Sinar X

dihasilkan di tabung sinar X. Ketika elektron mempunyai tingkat energi yang tinggi dan menabrak elektron dalam objek sehingga dihasilkan pancaran sinar X. Objek dan detektor

berputar untuk menangkap dan merekam intensitas refleksi sinar X.

(11)

•Dasar Teori

Prinsi kerja Alat

1. Generator tegangan tinggi (A) berfungsi sebagai catu daya sumber sinar-X(B) 2. Sampel berbentuk pellet (C) diletakkan diatas tatakan (D) yang dapat diatur.

3. Berkas sinar-X didifraksikan oleh sampel dan difokuskan melewati celah (E),kemudian masuk ke alat pencacah (F). Apabila sampel berputar sebesar 2 θmaka alat pencacah berputar sebesar . Θ 4. Intensitas difraksi sinar-X direkam dalam bentuk kurva terhadap jarak antara bidang d.

(12)

KELEBIHAN

Kelebihan penggunaan

sinar-X dalam karakterisasi material adalah

kemampuan penetrasinya, sebab sinar-X memiliki

energi sangat tinggi akibat panjang gelombangnya yang pendek.

Sedangkan kekurangannya

adalah untuk objek berupa kristal tunggal sangat sulit mendapatkan senyawa dalam bentuk kristalnya. Sedangkan untuk objek

berupa bubuk (powder) sulit untuk menentukan

strukturnya.

KEKURANGAN

•Dasar Teori

(13)
(14)

Hydraulic press (Hydraulic Jack). Ayakan Neraca digital XRD Oven Cylindrical furnace

•Metedologi Percobaan

Alat dan Bahan

(15)

•Metedologi Percobaan

Alat dan Bahan

BaCl2.2H2O (Barium Chloride

dihydrate).

FeCl3.6H2O (Iron Chloride hexahydrate)

Ammonia solution 25% GR

Air (H2O)

(16)
(17)

a.Bahan yang akan di analisa (sample)

- Ukuran harus tepat dan specimen (jenis) bahan harus adalah bahan yang bisa di ukur dengan XRD.

b. Komputer untuk control XRD Nyalakan computer dan

monitornya. Nyalakan mesin XRD. Periksa apakah knops dan KV sudah pada posisi nol (0). Set 0 jika posisi belum pada 0 Jalankan control XRD yang berada pada computer.

- Pilih New kemudian Individual analize dan biarkan proses

inisialisasi berjalan. Jika proses anisialisasi gagal maka klik cancel dan ulangi lagi.

- Jika proses inisialisasi berhasil proses analisa bias dilakukan.

c. Sesuikan parameter pada XRD sesuai dengan yang di inginkan. d. Tunggu sampai proses analisa (scan) selesai. Setelah proses analisa selesai maka akan didapatkan data berupa grafis dengan peak-peak (puncak-puncak) nya. Dari grafis itu fokuskan analisa pada puncak yang paling dominan.

•Metedologi Percobaan

(18)

•METEDOLOGI PERCOBAAN

Analisa struktur kristal Ba-Hexa Ferrite (BaO.6Fe2O3) dilakukan dengan menggunakan alat X-Ray Diffractometer (XRD) yang bertujuan untuk mengamati fase-fase yang terbentuk pada sampel uji setelah proses sintering dalam pembuatan magnet permanen Barium Heksa Ferit.

(19)

Sintering 950oC

(20)

Sintering 1050oC

(21)
(22)

Pengaruh suhu sintering terhadap pembentukan fasa

(23)

•KESIMPULAN

Proses sintering memberikan peranan yang sangat penting dalam

meningkatkan sifat fisik ( densitas dan porositas), struktur mikro dan sifat magnet. Semakin tinggi suhu sintering maka densitas, porositas, sifat magnet, dan struktur mikro yang dihasilkan

semakin baik.

Dari hasil analisa struktur kristal XRD

(X-Ray Diffraction), fasa tunggal

BaO.6Fe2O3 terbentuk pada suhu

sintering 1100oC. sedangkan pada suhu

900 sampai 1050oC terdapat dua fasa

yang terbentuk yaitu fasa dominan BaO.6Fe2O3 dan fasa minor Fe2O3.

(24)
(25)
(26)
(27)

Gambar

Gambar 2.1 Difraksi Sinar-X (Grant & Suryanayana, 1998)
Diagram Flow Percobaan

Referensi

Dokumen terkait

Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan

Data difraksi sinar-X daripada sampel dibandingkan dengan kartu JCPDS (Joint Committee Powder Diftraction Stadard)). Dari nilai difraksi sinar-X yang menghasilkan

Teknik difraksi sinar x merupakan teknik umum yang dipakai untuk mengetahui karakteristik kristalografi suatu material melalui puncak-puncak intensitas yang

Rangkaian ini digunakan untuk merancang detektor fototransistor yang didekatkan layar pemendar ZnS (Ag) untuk mendeteksi sinar-x dengan keluaran berupa tegangan (Vout)

Berdasarkan hasil perbandingan pengukuran dengan database mineral dan pencocokan sudut difraksi secara manual yang dihasilkan menggunakan x-ray diffraction dapat

Puncak difraksi yang signifikan dapat dilihat dengan memplot semua data yang diperoleh kedalam grafik dan dengan menggunakan software high score plus maka akan

Contents Preface XIII Section 1 1 Inelastic X-Ray Scattering Chapter 1 3 High-Resolution Inelastic X-Ray Scattering: A Probe of Microscopic Density Fluctuations in Simple Fluids by

Chan Park , MSE -SNU Intro to Crystallography, 2021 23 Generation of X-rays  X-rays are produced when any electrically charged particle of sufficient kinetic energy rapidly