• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bisnis Elektronik (E-Business) Dan Kerja Sama Global

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bisnis Elektronik (E-Business) Dan Kerja Sama Global"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerja Sama Global

Disusun Oleh :

Nuzulul Evita Rizki (150810301006)

Safira Damayanti (150810301026)

Sherly Mardita Pratami Negara (150810301038)Dizzy Asrinda Siswi Ramadhani (150810301043)

Kelompok 5 Kelas B

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, dan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerja Sama Global”. Serta kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Moch. Shulthoni S.E., MSA yang telah membimbing kami dari awal penyusunan sampai terselesaikannya makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada teman-teman serta seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai hubungan sistem informasi dengan proses bisnis serta peran dan fungsi sistem informasi dalam organisasi bisnis.

Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, dan kami harap kepada dosen pembimbing dan kepada pembaca sekalian dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif, sehingga dapat menjadi pelajaran bagi kami, dan semoga dapat diperbaiki pada kesempatan yang lain dan dalam makalah yang lain pula.

Semoga makalah ini berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca dan kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Selanjutnya semoga kami bisa menyusun makalah di waktu lain dengan lebih sempurna.

Jember, Februari 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1...LATAR BELAKANG.. ...1 1.2...RUMUSAN MASALAH.. ...1 1.3...TUJUAN PENULISAN.. ...1 BAB II PEMBAHASAN...3

2.1...PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI.. ...3 2.1.1. Proses Bisnis...

3

2.1.2. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis... 4... 2.2...JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI..

...4 2.2.1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda...

4

2.2.2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung... 5

2.2.3. E-Business, E-Commerce, dan E-Government... 5

2.3...SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL.. ...8 2.3.1. Apa yang Dimaksud dengan Kolaborasi?...

8

2.3.2. Apa yang Dimaksud dengan Bisnis Jejaring Sosial... 8

2.3.3. Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial... 8

2.3.4. Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif... 9

2.3.5. Perangkat dan Teknologi Untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial... 10

(4)

2.4...FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS.. ...11 2.4.1. Departemen Sistem Informasi...

11

2.4.2. Pengorganisasian Fungsi Sistem Informasi... 12

BAB III PENUTUP...13 3.1...KESIMPULAN..

...13 3.2...SARAN..

...13 DAFTAR PUSTAKA ...14

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bisnis global sekarang ini sudah berkembang. Oleh karena itu, untuk menunjang bisnis dan kerjasama global tentunya dibutuhkan informasi yang berkualitas dan juga teknologi yang canggih. Dengan adanya kemajuan sistem informasi dan teknologi yang kita miliki, maka kita biasa mancari infromasi secara cepat dan mudah serta kita dapat bersaing atau berkerjasama dengan perusahaan dunia lainnya.

commerce merupakan hal yang tidak terlepas dari bussiness, dimana cakupan E-bussiness lebih luas tidak sebatas perniagaan tetapi juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan kerja, dll. E-commerce juga membutuhkan teknologi lain selain jaringan komputer, yakni teknologi basis data, teknologi non komputer lain seperti sistem pengiriman barang dan alat pembayaran untuk E-commerce ini.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan E-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus. Dengan keadaan bisnis global yang sangat maju inilah maka diperlukan kerja sama global antara perusahaan-perusahaan bisnis agar E-bussiness tetap terjaga.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang terdapat di makalah ini adalah sebagai berikut.

a. Apa itu Bisnis Elektronik (E-Business) dan Perdagangan Elektronik (E-Commerce)? b. Bagaimana Sistem untuk kolaborasi dan kerja sama tim?

1.3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menjawab rumusan masalah yang ada diatas, yaitu diantaranya sebagai berikut.

(6)
(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI 2.1.1. Proses Bisnis

Proses Bisnis adalah kumpulan kegiatan yang didukung oleh aliran material, informasi, dan pengetahuan dari berbagai pihak dan dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Banyak proses bisnis yang berkaitan dengan area fungsional tertentu, misalnya : fungsi – fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab untuk merekrut pekerja.

Contoh Proses Bisnis Fungsional

Area Fungsional Proses Bisnis

Manufaktur dan produksi

Menyusun produk Pemeriksaan kualitas

Menyediakan kebutuhan material

Penjualan dan pemasaran

Mengidentifikasi pelanggan

Memperkenalkan produk kepada konsumen Menjual produk

Keuangan dan akuntansi

Membayar Kreditur

Menyusun laporan keuangan Mengelola keuangan

Sumber daya manusia

Merekrut karyawan

Mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan Melibatkan karyawan dalam rencana yang menguntungkan

Ada juga proses bisnis yang bertentangan dengan area fungsional lainnya dan memerlukan koordinasi lintas departemen, misalnya : memenuhi pesanan pelanggan. Proses awalnya, departemen penjualan menerima pesanan penjualan. Pesanan tersebut berkaitan dengan bidang akutansi dalam hal pembayaran barang yang dipesan baik secara kredit atau pembayaran langsung saat proses pengiriman. Setelah kredit pelanggan

disetujui, departemen produksi menarik produk dari persediaan atau menghasilkan produk. Lalu produk tersebut dikirimkan. Tagihan atau faktur dikeluarkan oleh departemen

(8)

akuntansi. Departemen penjualan menerima informasi pengiriman dan bersiap untuk melayani pelanggan dengan menjawab panggilan telepon.

2.1.2. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis

Informasi sistem mengotomatisasi banyak langkah dalam proses bisnis yang sebelumnya dilakukan manual, seperti memeriksa kredit klien, atau menghasilkan faktur dan ketertiban pengiriman. Tapi hari ini, teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak lagi. Baru teknologi benar-benar dapat mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan untuk lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, menggantikan langkah-langkah berurutan dengan tugas-tugas yang dapat dilakukan secara bersamaan, dan menghilangkan penundaan pengambilan keputusan.

Teknologi selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Teknologi dapat digunakan untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan bersamaan, menghilangkan hambatan hambatan dalam pengambilan keputusan, serta mengubah cara organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model bisnis baru secara menyeluruh.

2.2. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

2.2.1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda Sistem Pemrosesan Transaksi

Manajer operasional membutuhkan sistem yang melacak kegiatan dan transaksi organisasi, seperti penjualan, penerimaan, deposito kas, penggajian, keputusan kredit, dan aliran bahan di pabrik. Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan rutin dan untuk melacak aliran transaksi melalui organisasi.

Sistem untuk Intelijen Bisnis

Manajemen menengah membutuhkan sistem untuk membantu dengan pemantauan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan kegiatan administrasi.

1. Cara Sistem Informasi Manajemen Mengelola data yang diterima dari Organisasi

Tiga pasokan TPS diringkas data transaksi ke MIS sistem pelaporan pada akhir periode waktu. Manajer mendapatkan akses ke data organisasi melalui

(9)

MIS, yang menyediakan mereka dengan pelaporan yang tepat, produksi, dan akuntansi ke dalam file MIS yang digunakan untuk memberikan laporan kepada manajer .

2. Decision-Support System(DSS)

Sebaliknya, sistem pendukung keputusan (DSS) dukungan lebih non-rutin pengambilan keputusan. Mereka fokus pada masalah yang unik dan cepat berubah, yang prosedur untuk tiba di solusi mungkin tidak sepenuhnya ditentukan sebelumnya terlebih dahulu.

2.2.2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung Aplikasi Perusahaan

Aplikasi enterprise membantu bisnis menjadi lebih fleksibel dan produktif dengan mengkoordinasikan mereka proses bisnis lebih dekat dan mengintegrasikan kelompok proses sehingga mereka fokus pada manajemen sumber daya yang efisien dan layanan pelanggan.

Ada empat aplikasi perusahaan utama:

 Sistem perusahaan,

 Sistem manajemen rantai pasokan

 Sistem manajemen hubungan pelanggan

 Sistem manajemen pengetahuan

Aplikasi perusahaan mengotomatisasi proses yang berlangsung beberapa fungsi bisnis dan organisasi tingkat dan dapat memperpanjang luar organisasi.

Intranet dan Ekstranet

Aplikasi perusahaan membuat perubahan yang mendalam dalam cara perusahaan melakukan bisnis, menawarkan banyak kesempatan untuk mengintegrasikan bisnis penting data ke dalam sistem tunggal.

2.2.3. E-Business, E-Commerce, dan E-Government

Sistem dan teknologi yang telah kami jelaskan adalah mengubah perusahaan ‘ hubungan dengan pelanggan, karyawan, pemasok, dan mitra logistik kehubungan digital menggunakan jaringan dan Internet. Begitu banyak bisnis sekarang diaktifkan oleh atau berdasarkan jaringan digital yang kita gunakan istilah “elektronik bisnis“ dan

(10)

“commerce“. E-commerce adalah bagian dari e-bisnis yang berhubungan dengan pembelian dan penjualanbarang dan jasa melalui internet. Hal ini juga mencakup kegiatan penunjang transaksi-transaksi pasar, seperti periklanan, pemasaran, dukungan pelanggan,keamanan, pengiriman, dan pembayaran.

Berikut beberapa E-Commerce di Indonesia :

 Iklan Baris: Merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh iklan baris: OLX.co.id (sebelumnya Tokobagus), Berniaga, dan FJB-Kaskus.

 Retail: Merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail: Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.

 Marketplace: Bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

o Menyediakan harga kompetitif

(11)

o Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.

o Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. o Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.

o Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.

o Mempermudah kegiatan perdagangan

Manfaat dari perdagangan melalui jaringan elektronik dapat dilihat dari segi pengelompokkan manfaatnya, yaitu :

 Keuntungan bagi perusahaan

o Perluasan jaringan mitra bisnis. o Efisien.

o Perluasan pasar. o Memperpendek Jarak

 Keuntungan Bagi Konsumen

o Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara cepat dan murah.

o Aman secara fisik. Konsumen tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen dapat bertransaksi dengan aman sebab didaerah-daerah tertentu mungkin sangat berbahaya jika berkendaraan dan membawa uang tunai dalam jumlah yang sangat besar.

o Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet atau tempat lainnya.

 Keuntungan Bagi Masyarakat Umum

o Mengurangi Polusi dan Pencemaran Lingkungan. o Membuka Peluang Kerja Baru.

o Menguntungkan Dunia Akademis.

o Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia

Banyak hal positif dari e-commerce yang dapat diperoleh oleh perusahaan atau perorangan, akan tetapi terlepas dari itu semua, ada hal-hal atau permasalahan yang perlu diperhatikan dalam e-commerce. Berikut ini adalah beberapa masalah yang terjadi dalam dunia e-commerce :

 Penipuan dengan cara pencurian identitasTidak sampainya barang kepada pelanggan

 Rentan masalah jika melakukan pembayaran elektronik

 Tidak sampainya barang ke pelanggan

(12)

2.3. SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL 2.3.1. Apa yang Dimaksud dengan Kolaborasi?

Kolaborasi (Collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi lainnya, atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Kolaborasi dapat berlangsung singkat atau dalam jangka waktu yang lebih lama. Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya karena:

 Mengubah sifat pekerjaan

 Pertumbuhan bidang pekerjaan professional

 Mengubah struktur organisasi perusahaan

 Mengubah ruang lingkup perusahaan

 Menitikberatkan pada inovasi

 Mengubah budaya kerja dan bisnis

2.3.2. Apa yang Dimaksud dengan Bisnis Jejaring Sosial

Bisnis jejaring sosial dapat diartikan dengan bisnis yang menggunakan media sosial untuk berhubungan dengan karyawan, pemasok juga pelanggan. Banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social business). Media yang digunakan seperti, facebook, twitter, dan perangkat lainnya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial adalah untuk memperdalam interaksi dengan kelompok-kelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi dan pengambilan keputusan. Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah “percakapan” untuk meningkatkan keterlibatan emosi mereka dalam perusahaan.

2.3.3. Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial

Investasi dalam bidang teknologi kolaborasi mendatangkan peningkatan kinerja organisasi yang memberikan tingkat pengembalian 4 kali lipat. Selain itu, penggunaan teknologi jejaring sosial antar-perusahaan berpotensi meningkatkan produktivitas karyawan.

2.3.4. Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif

Di dalam perusahaan bisnis, kolaborasi tidak dapat terjadi secara spontan, terutama jika tidak ada budaya dan proses yang mendukung. Perusahaan bisnis, terutama yang berskala besar, memiliki reputasi pada masa lalu sebagai organisasi yang bersifat

(13)

“memerintah dan mengendalikan” dimana semua masalah dan pemikiran penting dibebankan pada petinggi perusahaan, dan kemudian memerintahkan bawahannya untuk menjalankan rencana dari manajemen senior.

Untuk membangun budaya bisnis dan proses yang kolaboratif, perusahaan harus lebih bersifat “sosial” yaitu manajemen senior membangun kolaborasi dan tim kerja sebagai bagian penting dalam organisasi dan biasanya menerapkan budaya kolaborasi antar-pejabat senior di dalam organisasi tersebut.

o Produktivitas

Orang yang bekerja sama dapat menyelesaikan tugas yang kompleks lebih cepat dari jumlah orang yang sama yang bekerja di isolasi dari satu sama lain.

o Kualitas

Orang yang bekerja sama dapat berkomunikasi kesalahan, dan benar tindakan cepat, ketika mereka bekerja bersama-sama daripada jika mereka bekerja perorangan.

o Inovasi

Orang yang bekerja sama dalam kelompok bisa datang dengan lebih ide-ide inovatif untuk produk, layanan, dan administrasi dari jumlah yang sama bekerja di isolasi dari satu sama lain.

o Layanan pelanggan

Orang yang bekerja sama dalam tim dapat menyelesaikan keluhan pelanggan dan masalah lebih cepat dan lebih efektif daripada jika mereka bekerja di isolasi dari satu sama lain.

o Kinerja keuangan

Sebagai hasil dari semua hal di atas, perusahaan kolaboratif telah penjualan, dan pertumbuhan penjualan, pertumbuhan penjualan yang unggul dan kinerja keuangan.

2.3.5. Perangkat dan Teknologi Untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring SosialSurel dan Pesan Instan (Instant Messaging-IM)

Surat elektronik dan pesan instan telah menjadi perangkat utama dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Beberapa tahun belakangan ini, penggunaan surel terus menurun karena melonjaknya penggunaan pesan singkat dan media sosial sebagai media komunikasi.

Wiki

Wiki adalah perangkat yang sangat berguna bagi perusahaan dalam menyimpan serta saling berbagi pengetahuan dan wawasan. Wiki juga salah satu jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan dalam bahsa pemrogaman dan pengembangan web untuk berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan gambar. Contoh yang paling terkenal adalah Wikipedia.

(14)

Virtual Worlds

Lingkungan 3D yang dihuni oleh “penduduk/warga” yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka, yang dikenal sebagai avatar.

Platform kolaborasi dan bisnis jejaring sosial

Tersedianya perangkat lunak yang menyediakan platform multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang bekerja di berbagai lokasi berbeda.

o Virtual meeting systems (system pertemuan virtual)

System yang memungkinkan tatap muka antar partisipan secara online melalui dua jalur transmisi video dan audio untuk kegiatan pembahasan tentang perusahaan.

o Google apps/ google sites dan cloud collaboration services

Suatu layanan yang memungkinkan pengguna menciptakan situs web untuk kelompok secara online yang dapat diedit secara cepat dan dapat memposting berbagai macam file dalam hitungan menit.

o Microsoft Share Point

Platform kolaborasi dan dan pengolahan data berbasis browser, yang digabungkan dengan fitur mesin pencariyang di-instal pada server perusahaan. Layanan ini digunakan untuk menjadikan pusat kegiatan komunikasi situs web internal perushaan guna mengorganisasikan dan menyimpan informasi pada satu area kerja terpusat.

o Lotus Notes

Merupakan contoh awal dari perangkat untuk membentuk dan berkomunitas didalam sebuah grup. System aplikasi kolaborasi dengan kemampuan mensharing kalender, penulisan dan pengeditan dokumen secara bersama, berbagi akses database, serta pertemuan secara elektonis dimana setiap partisipan dapat saling melihat dan menampilkan informasi dan kegiatan yang dilakukan satu sama lain.

2.4. FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS

Dalam setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya pasti membutuhkan sistem informasi. Pihak yang bertanggung jawab dalam sistem informasi seperti memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktu TI yang dimiliki perusahaan adalah departemen sistem informasi.

(15)

Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialisasi seperti, pemrogram, analis sistem, pemimpin proyek dan manajer informasi. Pemrogram adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk komputer. Analisis sistem bertugas untuk menerjemahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan menjadi persyaratan infromasi dan sistem. Manajer sistem informasi adalah pimpinan dari tim pemrogram dan analis, manajer proyek, manajer fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun spesialisasi database dan juga merupakan manajer bagian input data sekaligus manajer bagi spesialis eksternal.

Di banyak perusahaan, departemen sistem informasi dipimpin oleh direktur informasi (chief information officer – CIO). CIO diharapkan memliki latar belakang di bidang bisnis yang kuat, serta keahlian di bidang sistem informasi dan memainkan peran sebagai pemimpin dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam strategi bisnis perusahaan.

Sekarang ini, perusahaan-perusahaan besar juga memiliki posisi untuk direktur keamanan sistem informasi, chief knowledge officer dan chief privacy officer, yang semuanya berhubugan erat dengan CIO. Direktur keamanan sistem informasi (chief

security officer – CSO) bertanggung jawab terhadap keamanan sistem informasi

perusahaan dan memperkuat kebijakan keamanan perusahaan. Keamanan data pribadi juga merupakan prioritas perusahaan, hal ini menyebabkan tersedianya lowongan bagi chief

privacy officer (CPO) yang bertanggung jawab dalam memastikan perusahaan memenuhi

prosedur hukum mengenai data pribadi yang telah ditetapkan..

Chief knowledge officer (CKO) bertanggung jawab dalam program pengelolaan

pengetahuan yang membantu merancang progra dan sistem untuk menemukan sumber pengetahuan baru atau memperbaiki penggunaan ilmu pengetahuan yang telah ada bagi proses manajemen dan organisasi. Penggunaan akhir (end user) adalah perwakilan dari departemen di luar kelompok sistem informasi dimana aplikasi yang dikembangkan diperuntukkan bagi mereka.

Departemen sistem informasi menyodorkan strategi bisnis yang baru, produkserta layanan berbasis informasi yang baru, serta mengoordinasikan antara perkembangan teknologi dengan perubahan yang direncanakan dalam organisasi.

(16)

Perusahaan kecil tidak akan memiliki kelompok sistem informasi yang formal, mungkin hanya memiliki satu orang karyawan yang bertanggung jawab memelihara jaringan dan menjalankan aplikasinya atau menggunakan jasa konsultan. Sedangkan perusahaan besar memiliki departemen sistem informasi tersendiri, yang diatur melalui cara-cara yang berbeda, bergantung sifat dan kepentingan perusahaan. Departemen sistem informasi disusun oleh tata kelola TI. Tata kelola TI melibatkan strategi dan kebijakan dalam penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola TI menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung strategi dan tujuan organisasi.

(17)

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Proses bisnis adalah seperangkat aktivitas yang berhubungan secara logis yang dimana suatu pekerjaan terorganisir, terkoordinasi, dan fokus untuk menghasilkan produk atau jasa yang memiliki nilai. Proses bisnis adalah aliran kerja yang konkret dari bahan baku, informasi dan pengetahuan. Proses ini juga tergantung pada seberapa baik bisnis dirancang dan dikoordinasikan selain itu juga menjadi sebuah kekuatan kompetitif perusahaan.

commerce merupakan hal yang tidak terlepas dari business, dimana cakupan E-business lebih luas tidak sebatas perniagaan tetapi juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan kerja, dll. E-commerce juga membutuhkan teknologi lain selain jaringan komputer, yakni teknologi basisdata, teknologi non komputer lain seperti sistem pengiriman barang dan alat pembayaran untuk E-commerce ini.

Informasi sistem mengotomatisasi banyak langkah dalam proses bisnis yang sebelumnya dilakukan manual, seperti memeriksa kredit klien, atau menghasilkan faktur dan ketertiban pengiriman. Tapi hari ini, teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak lagi. Baru teknologi benar-benar dapat mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan untuk lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, menggantikan langkah-langkah berurutan dengan tugas-tugas yang dapat dilakukan secara bersamaan, dan menghilangkan penundaan pengambilan keputusan.

3.2. SARAN

Sebaiknya setiap perusahaan dapat menggunakan E-business dalam menjalankan proses bisnisnya serta dapat melakukan kerja sama dengan perusahaan lainnya agar dapat memperluas jangkauan pasarnya.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Laudon, Kenneth C., dan Jane P. Laudon. 2015. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola

Referensi

Dokumen terkait

Individu atau pelaku bisnis yang terlibat dalam e-commerce , baik itu pembeli ataupun penjual mengandalkan teknologi berbasis internet untuk melaksanakan transaksi mereka..

Yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan adalah suatu kenyataan bahwa tim penanggung jawab pengembangan dan implementasi E-Commerce tidak hanya harus terdiri

Untuk dapat beroperasi, organisasi bisnis harus berurusan dengan banyak hal yang berbeda terkait informasi mengenai pemasok, pelanggan, pegawai, faktur, pembayaran, serta tentu

Strategi Komunikasi Pemasaran (E-commerce) Jasa Reservasi Hotel Melalui Website Klik.hotel.com (Studi Kasus Komunikasi Pemasaran melalui E-commerce Website

Individu atau pelaku bisnis yang terlibat dalam e-commerce , baik itu pembeli ataupun penjual mengandalkan teknologi berbasis internet untuk melaksanakan transaksi mereka..

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perjanjian dalam e-commerce (elektronik commerce) mempunyai kekuatan mengikat bagi para pihak dan

Website e-commerce ini dirancang sesuai dengan kebutuhan dari penjual yang menginginkan sistem yang memiliki fitur yang lengkap dan handal seperti penentuan biaya pengiriman

e-Business merupakan suatu sistem bisnis yang lebih luas dari e- Commerce, tidak hanya sekedar melakukan transaksi, melayani pelanggan, berkolaborasi dengan rekan