• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan Penerapan Teorema Pappus dalam Berbagai Kasus.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan dan Penerapan Teorema Pappus dalam Berbagai Kasus."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan dan Penerapan Teorema Pappus dalam Berbagai Kasus.

Oleh

Hasriati dan Asli Sirait

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Riau Hasri @unri.ac.id

Abstract

In this paper we discuss about The Pappus theorem with colinearitas of three points which is the intersection of six points on two different lines. Furthermore, if there are four lines that intersect and form a triangles, the triangle formed through the orthocenter is show coliniearitas.

Key Words : The Pappus theorem, coliniearitas. The orthocenter. Abstrak

Pada makalah ini membahas Teorema Pappus dengan kolinearitas dari tiga buah titik yang merupakan perpotongan dari enam buah titik yang terletak pada dua garis yang berbeda.Selanjutnya kolinier garis juga terdapat pada satu segitiga, dua segitiga, maka dengan menggunakan Teorema Menelaus' dibuktikan kolinieritas terbentuknya satu garis.

Kata Kunci: Teorema Pappus, kolinearitas, Teorema Menelaus'. . l.Pendahuluan

Bila pada dua garis / dan myang tidak berpotongan diberikan tiga titik pada masing-masing garis yaitu ^ , 5 , C d a n A',B'-,C'. Dari titik-titik tersebut dihubungkan sedemikian hingga 5C'berpotongan dengan CB', C4'berpotongan dengan ^ C ' d a n AB' berpotongan dengan BA'. Maka terdapat titik potong dari garis-garis tersebut yaitu D,E,F. Jika ketiga titik tersebut dihubungkan, maka ketiga titik tersebut segaris ( kolinear), Teorema Pappus [2, 3, 14, 15, 16 dan 18].

Seianjutnya jika terdapat 4 buah garis a,b,c dan d yang mana keempat garis tersebut saling berpotongan. Dari perpotongan tiga garis akan membentuk 4 buah segitiga. Pada segitiga-segitiga yang terbentuk terdapat orthocenter, dan jika dihubungkan orthocenter dari keempat segitiga tersebut akan segaris, Teorema Steiner [1, 2, 3, 7 dan 16].Pada sebuah segitiga juga terdapat garis kolinier, yaitu dengan menhubungkan titik tengah. Sedangkan untuk dua buah segitiga yang perspektif

(2)

2.Kongkurensi dan Kolinier Garis

Salah satu persoalan yang sering muncul dalam geometri adalah bagaimana menunjukkan bahwa tiga buah titik berada pada garis yang sama. Begitu juga bagaimana menunjukkan bahwa tiga buah garis akan berpotongan di satu titik. Kalau secara analitik, maka akan mudah ditunjulkan dengan menggunakan determinant. Akan tetapi ini adalah untuk tiga buah titik yang berada pada sisi-sisi suatu segitiga. Salah satu Teorema yang terkenal untuk kewujudan untuk kongkurensi adalah apa yang disebut dengan Teorema Ceva dan kewujudan kolinearitas adalah apa yang disebut dengan Teorema Menelaus [2, 3, 5, 15, 16, 17 da, 18] yaitu sebagai berikut:

Teorema .1. (Teorema Ceva). Jika D, E dan F masing-masing adalah titik pada sisi BC, CA dan AB pada segitiga ABC. Maka garis AD, BE dan CF adalah kongkuren (bertemu di satu titik) jika dan hanya jika

AF BD CE FB DC EA = 1

Bukti : =>. Misalkan ketiga garis AD, BE dan CF kongkuren (bertemu disatu titik), katakan titik P. Misalkan pula LAABC menyatakan luas segitiga ABC , maka berlaku

AF _ LAACF _ LAAPF FB ~ LAFCB ~ LAFPB _ LAACF - LAAPF ~ LAFCB-LAFPB LAAPC LABPC

Dengan cara yang sama akan diperoleh BD LABPA DC LACPA dan

(3)

Jadi

CE LACPB EA LAAPB

AF BD PCE LAAPC LABPA LACPB FB DC EA LABPC LACPA LAAPB = I

<= Untuk membuktikan sebaliknya misalkan hasi' kali perbandingan ketiga garis bemilai 1, akan ditunjukkan bahwa ketiga garis bertemu di suatu titik. Untuk itu misalkan AD dan BE berpotongan di titik P, seianjutnya buat garis CP dan perpanjang sehingga memotong garis AB, katakan titik potongnya adalah F, berdasarkan hipotesis maka berlaku

AF' BD CE FB DC' EA = 1 Jadi

AF DC EA AF

FB BD CE FB

Kesamaan di atas mengatakan F = F. Jadi ketiga garis tersebut bertemu pada satu titik. V

Teorema. 2 (Teorema Menelaus). .Jika titik D, E dan F masing-masing terletak ada sisi BC, CA dan AB pada segitiga/i5C, Maka titik D, E dan Fadalah segaris jika dan hanya jika

AF BD CE _ ^

FB'DC'EA"

Bukti: => Misalkan ketiga titik D, E dan F adalah segaris, dan misalkan pula titik G pada AC sehingga DE sejajar dengan BG, maka diperoleh:

AAFE ~ A ABG yang mengakibatkan

AF _ AE

FB ~ EG

Dan dari ABCG ~ADCE, menghasilkan

BD _ GE

DC ~ EC

Sehingga diperoleh

(4)

AFlBD^CE^_AE^aEC^_ ^

FB' DC' EA~ EG' EC' EA~"

<= Misalkan perbandingan hasiikali ketiganya bemilai -1, Misalkan pula perpotongan DE dengan AB adalah f, maka berdasarkan hipotesis diperoleh

AF^BJDCE^_ J

F'B'DC'EA"

Yang mengakibatkan

AF' _ DC EA _ AF

F'B~ BD'CE~FB

Ini mengatakan bahwa F = F', jadi ketiga titik adalah segaris. T Kedudukan garis-garis yang berpotongan dari 6 titik dengan masing-masing terdapat 3 titik pada

dua garis yang berbeda. Koliner titik dapat terjadi dengan menghubungkan tiga titik pada garis/ dan bersilangan dengan titik-titik yang terletak pada garis k yang mana akan diperoleh tiga titik potong [1,2, 6, 11, 12 dan 16].

Teorema.3.(Teorema Pappus) : Jika titik A, C dan E berada pada suatu garis dan titik B, D dan F berada pada garis lainnya, dan jika terdapat garis AD, AF dan CF masing-masing berpotongan dengan BC, BE dan DE. Maka ketiga titik potongnya yaitu K, L dan Af adalah segaris.

Bukti: perhatikan gambar di bawah ini

(5)

Pada gambarJa perpanjang sisi ED dan CB sehingga berpotongan dititiic Y, perpotongan AF dengan CB adalah A'dan perpotongan /IF dengan ED adalah Z, seperti pada gambar .3b.

Pandang segitiga XYZ dengan garis transpersal adalah BDF, maka dengan menggunakan teorema Menelaus akan diperoleh

XB_Yp^ZF^^ J X^Y^ZA_^ ^

Br'DZFX" Cr'EZ AX~'

Kemudian dengan memandang AD sebagai garis transpersalnya akan diperoleh pula

XK YD ZA

KY' DZ AX

XB YE ZL

— " 1 Untuk BE sebagai garis transpersal diperoleh

= -1

BY' EZ LX

Dan CF sebagai garis transpersalnya akan diperoleh

XC_YM_ZF^_ J

CY'' MZ FX"

Maka dari kelima persamaan di atas akan mengakibatkan

XK_YM_ZL^_ J

KY'' MZ'LX"

Dan ini bermakna bahwa ketiga t i t i k ^ Fdan Zadalah segaris. V Kalau Teorema Menelaus adalah untuk menunjukkan kolinearitas dari dua titik yang

berada pada penggal garis (sisi-sisi segitiga) dan satu titik lagi berada pada perpanjangan pengal garis dari sisi lainnya. Berikut ini akan ditunjukkan kewujudan kolinearitas dari tiga buah titik yang kesemuanya tidak berada pada penggal garis dari sisi-sisi segitiga tersebut, akan tetapi berada pada perpanjangan penggal garis tersebut. Teorema tentang ini sering juga disebut dengan Teorema transversal Menelaus.

Teorema .4 ( Teorema transversal Menelaus). Jika t i t i k F d a n Z masing masing berada pada perpanjangan sisi CB, AC dan AB, maka X, Fdan Z adalah segari jika dan hanya jika

AZ BX CY

ZB XC YA

(6)

Bukti : Buat masing-masing garis tegak lurus dari titik A, B dan C ke sisi XZ (perhatikan gambar 4a dan 4b) dan misalkan panjangnya berturut-turut adalah hu h2 dan hj. Maka dengan mudah anda akan dapat Menunjukkan bahwah

A^__hi_ BJ^_ Ih AY _ h,

ZB~ h,' XC~\ YZ ~ h,

gambar 4a Gambar 4.b

Seianjutnya akan anda peroleh

AZ BX CY _ ^

ZB"XC'YA~

Untuk membuktikan sebaliknya persis sama dengan pembuktian teorema Menelaus.

3. Hasil Utama

3.1. Kolinearitas Tiga Buah Titik

Apabila pada suatu segitiga sebarang terdapat terdapat tiga titik pada sisi, lalu dihubungkan dengan cara menyilang, maka terdapat titik-titik potong dari garis yang menyilang tersebut.Yang mana jika dihubungkan ketiga titik tersebut akan kolinier.

Teorema .5..Jika D, E dan Fmasing-masing titik potong garis dari A, B dan Cterhadap sisi-sisi segitiga A B C seperti pada gambar di bawah. Jika X, Y dan Z masing-masing merupakan titik tengah dari sisi AD, BE dan CF, tunjukkan bahwaX, Fdan Z adalah segaris.

(7)

« .4i C ^ Gambar .5

Bukti : Misalkan A}, Bj dan Cy masing-masing adalah titik tengah dari sisi BC. v4C dan AB. Maka B/Ci sejajar dengan BC, dengan 5, C/ dan X adalah segaris. Sehingga

BD _ AF_ _ B^Z

_ „ ' ~ • ^ „ Dengan cara yang sama akan diperoleh ^ ~ * dan ~' ry . UC Ax), ziv4 / C | tD Zy^i seianjutnya berdasarkan teorema Menelaus terhadap segitiga ABC dengan garis DEF diperoleh

BD CE AF

= -1

DC' EA FB

C,X B,Z A,Y ^ ^

XB, ZA, YC,

Maka diperoleh X, Fdan Zadalah segaris.

Seianjutnya akan ditunjukkan kolinier dari dua buah segitiga yang perspectif pada satu titik

Teorema .6.Misalkan ABC dan PQR dua segitiga sedemikian hingga AP,BQ,CR bertemu pada titik O ( du? segitiga perspective dari titik O). Misalkan L perpotongan dari BC dan

(8)

Gambar 6.

Bukti: Garis LQP memotong pada L,Q dan R, Dengan menggunakan Teorema Menelaus'diperoleh:

BL CR OQ _ ^ LC'RO'QB~

Garis MPR dan NQP Memotong AOC4 dan AOAB berturut-turut, maka diperoleh: CM AP OR , ^ AN BQ OP

. . ==-1 dan — - . — — = -1 MA PO RC NB QO RA

Dengan mengalikan kedua persamaan, maka diperoleh: BL CM AN _ ^

LC'MA'NB~

Sehingga pada A/IJSC berlaku Teorema Menelaus', titik L,M dan A'^ kolinier.

Teorema .7 ; Pada AABC, titik D, E dan F berturut-turut merupakan titik potong garis tinggi dari titik A, B dan C terhadap sisi BC, CA dan AB. Bila P, Q dan R adalah titik potong garis tinggi dari titik A, B dan C pada EF, FD dan DE. Tunjukkan P, Q dan R adalah segaris.

(9)

Bukti : Pertama-tama tunjukkan secara trigonometri bahwa

sin ZFAP = cos ZAFP = cos C. Dengan cara yang sama anda dapat menunjukkan

sinZPAE = cos B, sinZECR = cos B, sinZRCD = cos A, sinZDBQ = cos A dan sinZQBF = cosC. Maka

sin ZFAP sin .^ECR sin ZDBQ

= 1

sin^PAE sin ^ROD sin^RBF Ini bermaicna bahwa titik P, Q dan R adalah segaris.

Teorema .S.Jika D, E dan F masing-masing titik potong garis dari A, B dan C terhadap sisi-sisi M.BC seperti pada gambar 9.2.1 di bawah. JikaX, Fdan Zmasing-masing merupakan titik tengah dari sisi AD, BE dan CF, tunjukkan bahwa A', Fdan Z adalah segaris.

Bukti : Misalkan Ai, B\ dan C\ masing-masing adalah titik tengah dari sisi BC. AC dan AB. Maka B\C\ sejajar dengan BC, dengan B\. C\ dan X adalah segaris, sehingga

BD C,X DC ~ XB,

Dengan cara yang sama akan diperoleh CE _ AJ

EA ~ YC, dan

AF B,Z Gambar 8 FB ZA.

Seianjutnya berdasarkan teorema Menelaus terhadap AABC dengan garis diperoleh BD CE AF

DC EA FB Lalu

(10)

C,X B,Z AJ = -\ XB, ZA, YC,

Ini bermakna bahwaX Fdan Zadalah segaris.

3.2. Kolinearitas Segitiga

Berikut ini hanya sebagai gambaran sederhana akan diberikan kondisi kolinearitas dari orthocenter dari beberapa buah segitiga.

Definisi .l.Pada sebarang segitiga terdapat:

a. Orthocenter adalah titik potong ketiga garis tinggi yang berpotongan pada satu titik. b. Incenter adalah titik potong ketiga garis bagi sudut yang berpotongan pada satu titik. c. Circumcenter adalah titik potong ketiga garis yang melalui median dan tegak lurus

dengan masing-masing sisi.

Seianjutnya bila dari 4 buah garis yang berpotongan membentuk segitiga-segitiga juga akan dapat diperoleh kolinieritas melalui orthocenter.

Teorema.9. Jika a,b,c adalah empat buah garis , maka orthocenter dari Abcd,Aacd,Aabd,Aabc adalah kolinier.

Bukti: Misalkan, D,E,F berpotongan

kolinier ,dan L,M,N juga kolinier ( Teorema Pappus).

yang tidak terbatas, maka K,L,M dari garis d dengan

mana

K = ECf]Fb,L^FaC[Dc, M = Db( , karena a,b,c adalah garis-garis K, L, M adalah orthocenter

Abed, Aacd, Aabd dan Aahc . Yang diperoleh

a,b,c dan

(11)

Kepustakaan

1. AtuI Dixit and Darij Grinberg, 2004, Orthopoies and the Pappus Theorem. Forum Geometricorum, 4, 53 - 59.

2. Brian, O.C, 2010, Misteries of the Equilateral Triangle, Hikari Ltd,

3. Bottema, O, 2008, Topics in Elementary Geometry, second editions, springer, New-York

4. D. Grinberg and P. Yiu, 2002, 2002, The Apollonius Circles as a Tucker Circle, Forum Geometricorum, 2, 175 - 182.

5. Florentin Smarandache, LP, 2012, The Geometry of Homological Triangle, The Education Publisher, Inc, Ohio,

6. F. Holland, 2007, Another Verifications of Fagnano's Theorem, Forum Geometricorum, 7, 2007 - 2010.

7. Galieh, K . 1997, Algebraic Properties of Some Conficurational Proposition, Journal of Geometri, 56, 46 - 66.

8. Hasriati, 2010, Camot's Theorem in Barycentric Coordinates, Prosiding Seminar UKM-Unri ke 6, Bangi, 513-515.

9. Jian Liu, 2008,A Weighted Geometric Inequality and its Applications, Journal of Inequality in pure and Applied Mathematics, 9(2), 1 - 9.

10. Lev Emeryanov, 2004, On the Intercepts of The 01-Line. Forum Geometricorum, 4, 8 1 - 8 4 .

11. Marian P, 1997, A Simple Proof for the Theorems of Pascal and Pappus, Journal for Geometry and Graphics, volume 1 no 1, 1 - 3.

12. Mashadi, 2010, Bukti Sederhana Dari Teorema Camot's dan Ketaksamaan Erdoss-Mordell. Proseding K N M X V , Manado, 41 - 55.

13. W. Yu-Dong,. Y . Chun-Lei and Z. Chi-Hua, A Geometry Inequality of the Generalized Erdos-Mordel Type, Journal of Inequality in Pure and Applied Mathematics, 10(4), 2009, 107 - 111.

14. Wong Yan Loi, 2009, An Introductions to Geometry, Academic press inc. 15. http://www.cut-the-knot.org/triangle/Fagnano.shtml

16. http://mathworld.wolfram.com/PappussHexagonTheorem.html 17. http://mathworld.wolfram.com/DesarguesConfiguration.html 18. Yiu-P, Euclidean Geometry, 1998, available at

Gambar

Gambar 3a Gambar 3b
gambar 4a Gambar 4.b

Referensi

Dokumen terkait

4) memilih tiga buah titik pada setiap garis yang mewakili setiap area. Titik yang dipilih harus memiliki struktur RTH pohon, semak, dan lawn /rumput di dalamnya. Setelah

n Berpotongan : dua garis yang terletak pada bidang yang sama dan memiliki titik persekutuan 0 Bersilangan : dua garis yang memiliki bidang yang berbeda dan kedua garisnya