• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Universitas Telkom (Tel-U)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Universitas Telkom (Tel-U)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Objek Penelitian

Dalam Penelitian ini, mahasiswa strata satu Universitas Telkom (Tel-U) berperan sebagai objek penelitian. Hal ini didasarkan pada latar belakang penelitian dan tujuan dari penulis ketika memutuskan penelitian

1.1.1 Profil Universitas Telkom (Tel-U)

Telkom University (disingkat Tel-U) berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013. Universitas Telkom adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan dari empat Perguruan Tinggi Swasta, yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom). Tel-U mengkhususkan program studinya pada bidang “Information and Communications Technologies, Management and Creative Industries” sebagai jawaban atas tuntutan perkembangan industri TIK yang begitu pesat.

Rata-rata pertumbuhan sektor bisnis telekomunikasi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 20% tiap tahunnya. Pertumbuhan ini meliputi bisnis layanan komunikasi berbasis seluler, telepon tetap, internet, dan akses pita lebar. Dengan jumlah pertumbuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan tenaga infokom pada tahun 2010 di Indonesia sebesar 320.000 orang.

Saat ini penyedia lulusan infokom berasal dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, termasuk Tel-U. Namun jumlah lulusan dari perguruan-perguruan tinggi ang memiliki program studi terkait dengan bidang infokom tersebut, baru 20.000 orang per tahun.

(2)

2

Tel-U mencanangkan di tahun 2017 nanti akan menjadi Perguruan Tinggi berkelas internasional yang unggul di bidang Infokom dan menjadi agen perubahan dalam membentuk insan cerdas dan kompetitif.

Tel-U saat ini memiliki 3 (tiga) Program pasca sarjana, 17 (tujuh belas) Program strata satu (S1), dan 7 Program diploma tiga (D3). Kampus Tel-U berada di 2 (dua) lokasi, yaitu Kampus Dayeuh Kolot, Gegerkalong, dimana keduanya berada di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Tabel 1.1 Daftar Program Studi Tel-U

No Fakultas Program Studi

1

Fakultas Teknik Elektro

S1 Teknik Elektro

S1 Teknik Telekomunikasi

S1 Teknik Fisika

S1 Sistem komputer

2 Fakultas Rekayasa Industri

S1 Teknik Industri

S1 Sistem Informasi

3 Fakultas Teknik Informatika

S1 Teknik Informatika

S1 Ilmu Komputasi

4 Fakultas Ekonomi Bisnis

S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika

S1 Akuntansi

5 Fakultas Komunikasi dan Bisnis

S1 Administrasi Bisnis

S1 Ilmu Komunikasi

(3)

3 6 Fakultas Industri Kreatif

S1 Kriya Tekstil dan Mode

S1 Desain Interior

S1 Desain Produk

S1 Seni Rupa Murni

S1 Desain Komunikasi dan Visual

7 Fakultas Ilmu Terapan

D3 Teknik Komputer D3 Manajemen Pemasaran D3 Perhotelan D3 Manajemen Informatika D3 Komputerisasi Akuntansi D3 Teknik Telekomunikasi D3 Teknik Informatika

8 Program Pasca Sarjana

S2 Teknik Elektro Komunikasi

S2 Teknik Informatika

S2 Manajemen

(Sumber: telkomuniversity.ac.id)

Dalam penelitan ini yang menjadi objek penelitan adalah seluruh mahasiswa aktif Universitas Telkom Program Strata Satu angkatan 2013, 2014, sebagai berkut:

(4)

4 Tabel 1.2.

Jumlah Mahasiswa Strata Satu Universitas Telkom Angkatan 2013-2015 Angkatan Jumlah

2013 4119

2014 4481

TOTAL 8600

Sumber :Bagian Sistem dan Informasi Universitas Telkom (8 September 2015)

1.1.2 Visi, Misi, Nilai, Tujuan, Logo: A. Visi

Menjadi Perguruan tinggi berkelas dunia (A World Class University) yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi

B. Misi

1) Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional; 2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen,

dan seni yang diakui secara internasional;

3) Memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni, untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa.

C. Tujuan

1) Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan;

2) Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi, dan daya saing nasional dan internasional;

3) Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa 4) kewirausahaan di kalangan sivitas akademika;

(5)

5

5) Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional

D. Nilai

Profesionalism, Recognition of achievement, Integrity, Mutual respect Entrepreneurship (PRIME)

E. Logo

Gambar 1.1 Logo Universitas Telkom (Tel-U)

(sumber: telkomuniversity.ac.id)

1) Bentuk dasar logo Tel-U berupa perisai melambangkan institusi yang kokoh dan memiliki daya juan yang tinggi, dengan huruf T dari “Telkom” menandakan ciri/identitas dan kebanggaan untuk bersama mengembangkan diri.

2) Dasar perisai berupa huruf U dari “University sebagai landasan konsep komunitas dan riset tingkat tinggi.

3) Bentuk utama pada puncak berupa “buku terbuka” melambangkan keterbukaan pikiran dan imajinasi, siap mengembangkan inovasi dan pedoman keilmuan baru dalam globalisasi dunia

1.2 Latar Belakang

Wirausahawan memainkan peran penting dalam, pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja pada suatu negara. Pendidikan kewirausahaan merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan, dan meningkatkan minat berwirausaha pada kalangan mahasiswa (Basu dan Virick, 2008)

(6)

6

Pendorong perubahan dan kemajuan suatu negara adalah wirausahawan. Para wirausahawan tersebut membantu negara dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang terbuka bagi masyarakat luas serta meberikan banyak pilihan barang maupun jasa bagi para konsumen domestik maupun mancanegara. Intinya, para wirausahawan memberikan kontribusi yang sangat tinggi bagi kesejahteraan suatu negara (salimath dan Cullen, 2010)

Berdasarkan data BPS, hingga bulan Agustus 2015, terdapat pengangguran terbuka dari kalangan sarjana sebesar 486.400 (BPS, 2015). Jumlah pengangguran terbuka sarjana ini naik dibandingkan data pada bulan Februari 2015 sebesar 395.160 orang (BPS, 2015). Sehingga dibutuhkan solusi alternatif untuk menyerap tenaga kerja dari kalangan sarjana selain menjadi seorang karyawan.

Pada situs www.depkop.go.id (diakses pada 3 Maret 2015) disebutkan saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia hanya sebesar 1,65 % dari jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa. Jumlah ini masih kalah jauh dengan Negara tetangga. Misalnya Singapura sebesar 7%, Malaysia 5%, dan Thailand 4%. Padahal menurut Anak Agung Gede Puspayoga (Menkop dan UKM) (dalam www.depkop.go.id diakses pada 3 Maret 2015), idealnya dari jumlah itu jumlah entrepreneur kita minimal 2%. Serta Menkop dan UKM menargetkan dalam lima tahun ke depan jumlah entrepreneur atau wirausahawan di Indonesia mencapai 2% dari total penduduk Indonesia.

Ditengah kondisi masih banyaknya angka pengangguran dari kalangan sarjana, tuntutan terhadap perguruan tinggi dalam upaya membina, mendidik, dan meningkatkan kualitas lulusan yang dihasilkan semakin bertambah. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja namun dapat dan siap untuk menjadi pencipta pekerjaan. Diharapkan setelah mereka lulus, para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi individu-individu yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan

(7)

7

sendiri, serta mampu menghadapi kondisi persaingan global, yaitu pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Terdapat berbagai faktor dominan dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan, yang mempengaruhi minat berwirausaha pada mahasiswa diantaranya adalah: Kebutuhan untuk pembuktian diri merupakan dorongan dalam berusaha bertanggung jawab dengan sempurna untuk meraih kesuksesan (Sagie dan Elizur, 1999) ; Universitas sebaiknya menanamkan kesadaran mengenai entrepreneurship pada awal pendidikan pada mahasiswa tingkat lanjut sebagai alternatif karir (Amran et al, 2013) ; untuk mendorong timbulnya niat berwirausaha setelah lulus sarjana nanti, perlu mendapat dukungan dari pihak keluarga dan teman-teman terdekat (Suharti dan Sirin, 2011) ; Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang menimbulkan minat berwirausaha (Suhartini, 2011) ; Wirausaha merupakan pekerjaan yang menantang dan memungkinkan untuk sekreatif mungkin sesuai keinginan masing-masing (Aristo dan Ati, 2012)

Penelitian yang dilakukan Suhartini (2011) meneliti faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam berwiraswasta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara faktor pendapatan, perasaan senang, lingkungan keluarga dan pendidikan terhadap minat berwiraswasta, dengan faktor dominan adalah memperoleh pendapatan. Sedangkan penelitian Suharti dan Sirin (2011) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat kewirausahaan. Hasil menunjukkan tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan pendidikan kewirausahaan dengan niat kewirausahaan mahasiswa. Lingkungan dunia usaha dalam penelitian ini tidak terbukti berpengaruh terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Hal ini dapat menjadi indikasi adanya keraguan para mahasiswa terhadap dukungan kondisi lingkungan usaha di Indonesia terhadap kegiatan dunia usaha. Namun, dukungan dari pihak keluarga dan teman-teman terdekat dapat menjadi

(8)

8

motivasi guna mendorong timbulnya niat mahasiswa untuk berwirausaha setelah lulus sarjana nanti.

Penelitian Xue Fa Tong et al (2011) menjelaskan bahwa mahasiswa dapat memilih untuk menjadi seorang entrepreneur asalkan ada suatu penghargaan, latar belakang keluarga pebisnis, serta pengaruh subjektif dari masyarakat. Di dalam penelitian ini, penulis mencari persepsi dari mahasiswa secara umum, tetapi tidak secara spesifik meneliti tentang persepsi mahasiswa yang mempunyai keluarga pebisnis. Dalam penelitian ini, mereka berpendapat mahasiswa ini akan mencari pekerjaan yang stabil untuk memulainya. Sementara itu kondisi serta situasi yang terjadi pada mahasiswa Tel-U tidak jauh berbeda dengan apa yang telah di teliti oleh Xue Fa Tong, yaitu mahasiswa akan mencari pekerjaan yang stabil setelah lulus dari

universitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Amran et al (2013) yang berfokus kepada mahasiswa Universiti Teknologi Malasyia menyatakan bahwa pentingnya peran pemerintah dan universitas untuk membuat kebijakan tentang berwirausaha untuk memahami bagaimana mengembangkan serta membina wirausahawan muda potensial bahkan ketika masih menjadi mahasiswa. Penelitian ini dimaksudkan untuk memajukan tingkat pengetahuan umum mengenai penciptaan bisnis baru dengan masyarakat muda yang berpendidikan tinggi dan inovatif dalam ekonomi yang berubah-ubah secara cepat pada era globalisasi ini. Pada penelitian Aristo dan Ati (2012) pada perguruan tinggi wilayah kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) wilayah tiga, yang mencakup DKI Jakarta khususnya Universitas Katolik Atma Jaya, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, Universitas Bina Nusantara, dan Institut Teknologi Indonesia. Menyatakan bahwa kreatifitas merupakan faktor yang paling mendorong minat berwirausaha, kemudian diikuti faktor mandiri, status, investasi, serta peluang pasar. Pada Tel-U sendiri saat ini telah didirikan Reteilpreneur Lab sebagai salah satu wadah pengembahangn wirausaha bagi mahasiswa Tel-U.

(9)

9

Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran kewirausahaan yang kongkrit berdasarkan masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong semangat mahasiswa untuk berwirausaha (Yohnson 2003, Wu & Wu, 2008).

Beradasarkan penelitian yang telah dilakukan Atik Wardhana (2013) mengenai Analisis faktor pendukung kewirausahaan pada mahasiswa Strata Satu Institut Manajemen Telkom Angkatan 2009-2011 mendapatkan hasil yaitu, terdapat enam faktor yang mendukung kewirausahaan mahasiswa antara lain faktor layanan, dukungan pengembangan kemampuan, sarana prasarana, dan pemasaran. Serta menjadikan faktor layanan menjadi faktor yang dominan dalam mendukung keberhasilan kewirausahaan. Banyak sekali pelatihan maupun seminar mengenai kewirausahaan baik itu dari internal universitas, eksternal universitas,serta dari organisasi mahasiswa. Namun Belum mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini Tercermin dari pie chart alumni Tel-U mengenai pekerjaan yang sedang dijalankan.

Gambar 1.2 Pie Chart Pekerjaan Alumni Strata Satu Tel-U Sumber: CDC Tel-U

20% 0% 73%

7%

Pekerjaan Alumni Strata Satu

Tel-U

Instansi Pemerintah Organisasi non-profit Perusahaan Swasta Wiraswasta

(10)

10

Sebanyak 518 orang alumni menjadi seorang karyawan pada perusahaan swasta dengan presentase 73%. Sebanyak 141 orang alumni bekerja pada instansi pemerintahan (termasuk BUMN) dengan presentase 20%. Sebanyak 47 orang alumni bekerja sebagai wiraswasta atau mempunyai usaha sendiri dengan presentase 7%. Dan sebanyak 3 orang alumni bekerja pada Organisasi non-profit atau lembaga swadaya masyarakat dengan presentase 0,4%. Semua data di atas merupakan hasil tracer study Tel-U yang telah dikumpulkan pihak universitas.

Maka berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat

Kewirausahaan Mahasiswa, (Studi Kasus pada mahasiswa Strata Satu Universitas Telkom, Indonesia)” yang berangkat dari Visi, Misi, Nilai, serta Tujuan Universias

Telkom, yaitu berjiwa entrepreneur serta mendukung pembangunan kesejahteraan nasional. Institusi memiliki kewajiban untuk menciptakan iklim berwirausaha yang kondusif dengan tujuan menumbuhkan jiwa-jiwa berwirausaha dari kalangan mahasiswa Tel-U. Berperan aktif dalam meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia. serta setelah lulus nantinya mahasiswa ini akan secara langsung berkontribusi lebih terhadap perkembangan ekonomi, bukan sebagai pekerja yang di gaji melainkan sebagai seorang wirausahawan.

1.3 Perumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi niat kewirausahaan mahasiswa Universitas Telkom(Tel-U)?

2. Faktor dominan apa saja yang mempengaruhi niat kewirausahaan mahasiswa Universitas Telkom (Tel-U)?

(11)

11 1.4 Tujuan penelitan

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa Universitas Telkom (Tel-U).

2. Untuk menentukan faktor-faktor yang dominan dalam mempengaruhi niat kewirausahaan mahasiswa Universitas Telkom (Tel-U).

1.5 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi Telkom University (Tel-U) dan mahasiswa dapat saling bersinergi untuk dapat mendorong lahirnya entrepreneurs sukses dari kalangan mahasiswa Telkom University (Tel-U)

2. Kegunaan Akademis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu kewirausahaan, khususnya yang terkait dengan faktor-faktor niat kewirausahaan untuk melahirkan entrepreneurs dari kalangan mahasiswa di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai refrensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan atau berhubungan dengan masalah faktor-faktor niat kewirausahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang apa yang menjadi isi dari penelitian ini maka dikemukakan susunan dan rangkaian masing-masing bab, sebagai berikut:

(12)

12 BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang objek studi penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian dan pembahasan harus diuraikan secara rinci dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Sistematika pembahasan ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap cakupan, batasan, dan isi topik apabila disajikan dalam sub-sub judul. Setiap aspek pembahasan dimulai dari analisis data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penarikan kesimpulan sebaiknya dilakukan dengan membandingkan penelitian-penelitian sebelumnya atau landasan teori yang relevan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab V disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan. Terdapat dua alternatif cara penulisan kesimpulan, yaitu dengan cara butir demi butir dan dengan cara uraian padat. Saran merupakan implikasi kesimpulan yang berhubungan dengan masalah.

(13)

13

Selain menyentuh aspek praktis, perumusan rekomendasi juga harus ditujukan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian, dan dapat pula ditujukan kepada para peneliti berikutnya yang berminat untuk melanjutkan penelitian sebelumnya.

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Program Studi Tel-U
Gambar 1.2 Pie Chart Pekerjaan Alumni Strata Satu Tel-U  Sumber: CDC Tel-U

Referensi

Dokumen terkait

Flavonoida biasanya terdapat sebagai O-glikosida, pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida (atau lebih) terikat pada satu gula dengan ikatan hemiasetal yang tidak

Pelayanan publik adalah urusan baru pada Pemerintah Kota Ambon yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Ambon No.10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

orang ketiga, perubahan dari keadaan informal atau sebaliknya, perubahan subjek, dan untuk bergengsi. Pembicara terkadang melakukan alih kode ke lawan bicaranya untuk tujuan

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar