• Tidak ada hasil yang ditemukan

2113039027_002002_MESIN_PENYAYAT_BAMBU_SEMI_OTOM(1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2113039027_002002_MESIN_PENYAYAT_BAMBU_SEMI_OTOM(1)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

MESIN PENYAYAT BAMBU SEMI OTOMATIS DENGAN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK GUNA MENINGKATKATKAN

PRODUKTIVITAS UD. PUTRI RAGIL DI MAGETAN BIDANG KEGIATAN :

PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh :

Alfiana Nur Hidayati (2113039027) angkatan 2013 Muhamad Faisol (2113039043) angkatan 2013 Sarlita Pigafeta (2113039001) angkatan 2013 Febby Ayu Ramadhani (2213030062) angkatan 2013 Lukman Santoso Fittra Abdurrochman (2115039031) angkatan 2015

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

(2)

ii USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

MESIN PENYAYAT BAMBU SEMI OTOMATIS DENGAN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK GUNA MENINGKATKATKAN

PRODUKTIVITAS UD. PUTRI RAGIL DI MAGETAN BIDANG KEGIATAN :

PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh :

Alfiana Nur Hidayati (2113039027) angkatan 2013 Muhamad Faisol (2113039043) angkatan 2013 Sarlita Pigafeta (2113039001) angkatan 2013 Febby Ayu Ramadhani (2213030062) angkatan 2013 Lukman Santoso Fittra Abdurrochman (2115039031) angkatan 2015

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

(3)
(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... v RINGKASAN ... vi BAB 1. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan ... 2

1.4 Luaran yang Diharapkan ... 2

1.5 Manfaat Program ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Bambu ... 3

2.2 Sistem Elektro Pneumatik ... 3

2.2.1 Energi Supply (Pemasok Energi) ... 3

2.2.2 Komponen Input (Sensor-Sensor) ... 4

2.2.3 Komponen Pemroses (Prosessor) ... 5

2.2.4 Aktuator dan Komponen Kontrol Akhir ... 6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 7

3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Program ... 7

3.2 Pengamatan Permasalahan Mitra ... 7

3.3 Studi Literatur ... 8

3.4 Perancangan Alat dan Pemilihan Komponen ... 8

3.5 Pembuatan Alat ... 8

3.6 Uji Coba Alat ... 8

3.7 Kesimpulan ... 8

3.8 Penyusunan Laporan Akhir ... 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 9

4.1 Anggaran Biaya ... 9

(5)

v

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 11

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Anggaran Biaya... 9

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ... 9

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Anyaman Bambu ... 1

Gambar 1.2 Proses Manual Penyayatan Bambu.. ... 1

Gambar 2.1 Bambu Apus ... 3

Gambar 2.2 Kompressor ... 4

Gambar 2.3 Limit Switch ... 4

Gambar 2.4 Sensor Proximity ... 5

Gambar 2.5 Selenoid Valve ... 5

Gambar 2.6 Air Service Unit ... 6

Gambar 2.7 Silinder Pneumatik ... 6

(6)

vi RINGKASAN

Sebagian besar masyarakat di daerah Magetan merupakan pengrajin bambu, baik industri rumah tangga maupun industri kecil dan menengah. Salah satunya terletak di kecamatan Poncol, Magetan. Jenis kerajinan bambu yang dihasilkan adalah capil, tampah, kipas bambu, bakul, keranjang buah, dsb. Salah satu UD PUTRI RAGIL kerajinan bambu tersebut adalah milik bapak Wardi.

Kerajinan tersebut memerlukan bahan baku bambu yang telah disayat dengan ukuran sesuai yang dibutuhkan. Hingga kini proses menyayat bambu di UD PUTRI RAGIL ini masih menggunakan cara manual menggunakan pisau. Hasil tebal sayatan yang dihasilkan tidak teratur sehingga hasil kerajinan kurang maksimal. Selain itu proses menyayat memakan waktu yang lama.

Melalui program kreativitas mahasiswa ini kami merancang suatu mesin penyayat bambu otomatis dengan sistem elektro pneumatik. Dimana alat ini dilengkapi dengan dua pisau yang berlawanan arah potongnya untuk meningkatkan jumlah sayatan bambu dan tebal sesuai yang dibutuhkan. Alat ini dirancang otomatis menggunakan sistem elektro pneumatik. Dengan demikian akan dihasilkan jumlah sayatan bambu yang lebih banyak dan memiliki tebal yang sesuai. Tidak hanya memberikan ukuran dan bentuk yang sama, tetapi juga memberikan kecepatan serta ketepatan pada proses penyayatan.

Dengan adanya alat ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari industri skala rumah tangga kerajinan bambu. Alat ini memiliki efisiensi yang tinggi. Secara manual pengrajin hanya dapat menghasilkan 100 sayatan per jam sedangkan alat ini dapat memproduksi lebih dari 500 sayatan per jam. Selain itu, diharapkan alat ini juga dapat meningkatkan pendapatan dari para pengrajin bambu, yang semula hanya sekitar Rp 30.000,- per hari akan menjadi Rp 150.000,- per hari.

(7)

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bambu mudah ditemukan diseluruh pelosok Indonesia. Pertumbuhannya sangat cepat dan dapat ditanam tanpa memerlukan pemeliharaan khusus, salah satunya di daerah Magetan. Di Magetan, bambu banyak dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan seperti capil, tampah, keranjang buah, topi, tempat tissu, dll. Usaha ini sangat menjanjikan untuk dikembangkan, terlebih lagi di pedesaan. Kami bekerjasama dengan UD. Putri Ragil, sebuah industri kerajinan bambu yang beralamat di desa Gonggang kecamatan Poncol kabupaten Magetan. Proses pembuatam kerajinan bambu dimulai dari pembuangan kulit bambu, pemotongan bambu menjadi beberapa bagian, penyayatan, penghalusan dan penganyaman. Disini kami menemukan permasalahan yang sering dialami kebanyakan pengrajin bambu, yaitu pada proses penyayatan.

Gambar 1.1 Anyaman Bambu

Gambar 1.2 Proses Manual Penyayatan Bambu

Bambu memiliki sifat-sifat baik untuk dimanfaatkan, antara lain : memiliki pertumbuhan cepat disegala musim, batangnnya kuat, lurus, rata, mudah dibentuk, mudah dibelah maupun dikerjakan dan lebih murah.(Ridwanti Batubara, S.HUT)

Usaha anyaman bambu sangat menarik karena tidak mengenal masa paceklik bahkan hampir setiap waktu pesanan meningkat. Kenaikan BBM pun tidak mempengaruhi pemasaran kerajinan ini (Suparno, 2013).

Afristian dan Didik Supriyanto (2011) pernah membuat alat penyayat bambu, alat ini dapat menyayat bambu menjadi dua bagian. Mekanisme kerja alat tersebut menggunakan motor dengan daya 0,719 HP dan dapat menghasilkan sayata bambu sekitar 200 sayatan/jam.

(8)

2 Melalui program kreativitas mahasiswa ini kami merancang alat penyayat bambu otomatis dengan sistem elektro pneumatik guna meningkatkan produktivitas pengrajin bambu. Alat ini dilengkapi dengan rangkaian dua mata pisau dengan sistem elektro pneumatik, sehingga akan menghasilkan sayatan yang lebih banyak dengan tebal sesuai kebutuhan. Dengan pemakaian alat ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan penghasilan UD Putri Ragil. Secara manual, pa Wardi hanya bisa membuat sekitar 100 sayatan per jam dengan pendapatan Rp 30.000,- per hari. Sedangkan dengan mesin penyayat bambu dapat menghasilkan lebih dari 500 sayatan per jam dan meningkatkan pendapatan lebih dari Rp 150.000,- per hari.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menciptakan alat penyayat bambu sebagai alternatif tepat bagi pengrajin bambu untuk meningkatkan produktivitas kerajinan bambu? 2. Bagaimana merancang dan membuat alat penyayat bambu guna efisiensi

pembuatan kerajinan bambu?

3. Bagaimana merancang dan membuat alat penyayat bambu yang menghasilkan tebal sayatan yang sama sesuai kebutuhan? 1.3 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan alat penyayat bambu sebagai alternatif tepat bagi pengrajin bambu untuk meningkatkan produktivitas kerajinan bambu.

2. Merancang dan membuat alat penyayat bambu guna efisiensi pembuatan kerajina bambu.

3. Merancang dan membuat alat penyayat bambu yang menghasilkan tebal sayatan yang sama sesuai kebutuhan.

1.4 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya suatu produk mesin untuk proses penyayatan bambu dengan sistem elektro pneumatik yang mudah dioprasikan dan bermanfaat bagi pengrajin anyaman bambu.

2. Mendapatkan Standard Operation Product (SOP) untuk menjadi pedoman bagi para pengrajin anyaman.

3. Paten alat dengan judul “MESIN PENYAYAT BAMBU SEMI OTOMATIS DENGAN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK”

4. Mendapatkan Artikel ilmiah : “PENYAYAT BAMBU SEMI OTOMATIS DENGAN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK”.

(9)

1.5 Manfaat Program

Manfaat dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah sebagai berikut : 1.5.1 Bagi Mitra Usaha

Program ini dapat membantu pengrajin bambu meningkatkan produktivitas dengan mempercepat proses penyayatan dan penghalusan, dan meningkatkan produktivitas pengrajin bambu.

1.5.2 Bagi Konsumen

Program ini dapat membantu tersedianya bahan baku bambu guna pembuatan kerajinan bambu sebagai peralatan dan perlengkapan rumah tangga untuk kebutuhan masyarakat umum.

1.5.3 Bagi Mahasiswa

Program ini dapat membantu mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan teknologi yang lebih efektif dan efisien sesuai kebutuhan masyarakat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bambu

Bambu tergolong anggota Germineae (rumput-rumputan) disebut juga Hiant Grass (rumput raksasa). Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas berongga, berdinding keras (Otjo dan Atmadja, 2006). Salah satu bambu yang sudah banyak dimanfaatkan masyarakat adalah bambu apus. Bambu ini termasuk dalam genus Gigantochloa. Bambu ini sering dimanfaatkan untuk membuat anyaman.

Gambar 2. 1 Bambu apus

2.2 Sistem Elektro Pneumatik

Pada sistem kontrol elektro pneumatik terdapat empat kelompok yaitu : 2.2.1 Energi Supply (Pemasok Energi)

2.2.1.1 Kompresor

Kompresor adalah suatu alat mekanikal yang bertujuan untuk menaikkan tekanan suatu gas dengan cara menurunkan volumenya. Komponen inilah yang mensupply udara bertekanan

(10)

4 untuk sistem pneumatik, serta menjaga tekanan sistem agar tetap berada pada tekanan kerjanya.

Cara kerja kompresor adalah ketika piston compressor ditarik naik ke atas maka tekanan silinder bagian bawah akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara luar akan masuk melalui celah katup hisap. Setelah itu, udara masuk ke dalam pompa kemudian piston turun ke bawah untuk memampatkan udara tersebut sehingga volume nya menjadi kecil atau udara tersebut mengalir ke tempat yang tekanan nya lebih rendah.

Gambar 2.2 Kompresor

2.2.2 Komponen Input (Sensor-Sensor) 2.2.2.1 Limit Switch

Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak.

(11)

2.2.2.2 Sensor Proxymity

Proximity Switch atau Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak obyek (bambu) pada kotak terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah menditeksi obyek benda dengan jarak 1 mm sampai beberapa centi meter saja sesuai type sensor yang digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja antara 10-30 Vdc dan ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC.

Gambar 2.4 Proxymity sensor 2.2.3 Komponen Pemroses (Prosessor)

2.2.3.1 Selenoid Valve

Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC. Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (service unit)

Gambar 2.5 Katub selenoid 2.2.3.2 Air Service Unit

Pada alat air service unit terdapat tiga proses utama, yaitu penyaringan udara agar udara yang keluar bebas kotoran dan uap air, pengaturan tekanan udara yang keluar (regulator

(12)

6 udara), dan pelumasan udara. Pada umumnya air service unit terdiri dari air filter sebagai saringan udara, air regulatorsebagai pengatur tekanan udara kerja, dan air lubricator sebagai pelumas udara.

Gambar 2.6 Filter, regulator dan lubricator 2.2.4 Aktuator dan Komponen Kontrol Akhir

2.2.4.1 Silinder Pneumatik

Silinder pneumatik adalah aktuator atau perangkat mekanis yang menggunakan kekuatan udara bertekanan (udara yang terkompresi) untuk menghasilkan kekuatan dalam gerakan bolak – balik piston secara linier.

(13)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Program

Gambar 3. 1 Diagram alir pelaksanaan program 3.2 Pengamatan Permasalahan Mitra

Pengamatan permasalahan ke mitra dilakukan untuk mengetahui masalah yang dihadapi mitra. Kami melakukan pengamatan ini di UD Putri Ragil, Kabupaten Magetan.

Dari semua proses pembuatan bambu untuk anyaman, kami menemukan masalah dalam proses penyayatan bambu. Oleh karena itu, kami membuat alat penyayat bambu menggunakan sistem elektro pneumatik

START

Pengamatan permasalahan mitra

Studi literatur

Perencanaan alat dan pemilihan komponen

Pembuatan alat

Uji coba alat

Baik

Kesimpulan

Penyusunan laporan Akhir

FINISH TIDAK

(14)

8 sebagai solusi masalah yang dihadapi tersebut. Selain itu kami dapat mempertimbangkan peralatan apa yang harus dirancang ulang supaya penggunaannya lebih efektif dan efisien.

3.3 Studi Literatur

Studi literatur merupakan tahap pencarian data dan literatur untuk mencari sumber-sumber yang relevan dan dapat dipercaya sehingga dapat memperkuat penulisan PKM ini. Literatur yang kami gunakan adalah sistem elektro pneumatik. Literatur yang digunakan berasal dari jurnal, buku ilmiah, dan beberapa artikel dari internet.

3.4 Perancangan Alat dan Pemilihan Komponen

Perancangan dimulai dari bentuk penyusunan dan ukuran alat yang dibuat menggunakan software autocad. kemudian dilakukan pemilihan bahan yang dibutuhkan untuk perangkaian alat, dimana komponen-komponen tersebut memiliki kualitas yang baik dan harga yang sesuai.

3.5 Pembuatan Alat

Proses ini dimulai dari pembuatan kerangka alat dan pemasangan pisau potong beserta alat pengontrolnya. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan komponen elektro pneumatik.

3.6 Uji Coba Alat

Pengujian dilakukan di mitra kami yaitu UD. Putri Ragil. Apabila hasil uji coba yang dilakukan baik maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, tetapi apabila hasil uji coba buruk maka dilakukan perbaikan ulang pada pembutan alat.

3.7 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian alat dan hasilnya baik, kami menarik kesimpulan mengenai alat penyayat bambu ini.

3.8 Penyusunan Laporan Akhir

Tahap terakhir yang perlu dilakukan adalah penyusunan laporan akhir yang bertujuan untuk adanya bukti tertulis bahwa pernah dilakukan penelitian mengenai hal ini.

(15)

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

No Jumlah Pengeluaran Biaya (Rp) Presentase 1 Peralatan penunjang 2.964.000 25% 2 Bahan habis pakai 4.742.000 40%

3 Perjalanan 2.370.000 20%

4 Lain-lain 1.777.000 15%

Jumlah 11.853.000 100%

Tabel 4.1 Anggaran Biaya 4.2 Jadwal Kegiatan No KEGIATAN BULAN I II III IV V 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengamatan mitra 2 Studi literature 3 Perencanaan alat pemilihan komponen 4 Pembuatan alat 5 Pengujian alat dan evaluasi 6 Penyusunan laporan akhir

(16)

10 DAFTAR PUSTAKA

Croser, P. 1989. Pneumatics: Textbook and Workbook Basic Level 101. Festo Didactic KG

Cundiff, J.S. 2002. Fluid Power Circuits and Controls. CRC Press

Esposito, A. 2009. Fluid Power with Applications 7th Edition. Pearson Education Inc

Merkle D, Rupp K, Scholz M. 1994. Electrohydraulics : Textbook and Workbook Basic Level TP 601. Festo Didactic KG

Merkle D, Schrader B, Thomas M. 1998. Hydraulics : Textbook and Workbook Basic Level TP 501. Festo Didactic GmbH and Co

Parr, Andrew. 2003. Hidrolika dan Pneumatika Pedoman Untuk Teknisi dan Insinyur Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Peter C, Frank E. 2000. Pneumatics. FESTO

Prede D, Scholz D. 2002. Electropneumatics : Textbook and Workbook Basic Level TP 201. Festo Didactic GmbH and Co

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

16 ii. Biodata Dosen Pembimbing

(23)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang Peralatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Gerinda tangan

Memotong besi siku 1buah

750.000,- 750.000,-

Solder Membuat rangkaian elektronik

1 buah 64.000,- 64.000,-

Bor tangan Melubangi kerangka mesin 1 buah 500.000,- 500.000,- Penyedot Timah Membuat rangkaian elektronik 1 buah 55.000,- 55.000,- Jasa Manufaktur Membuat komponen - komopnen alat 1.050.000,- Jasa Pengelasan Membuat kerangka 545.000,- SUB TOTAL (Rp) 2.964.000

2. Bahan Habis Pakai

Peralatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Kompressor Sebagai supply

tekanan udara

1 buah 2.000.000,- 2.000.000,-

Air service unit Sebagai penyaring, pengontrol, dan pelumasan udara 1 buah 200.000,- 200.000,- Rellay Pengontrol kelistrikan untuk meneruskan udara ke selenoid 3 buah 150.000,- 450.000,-

(24)

18 supply udara Silinder pneumatik panjang 60cm Untuk mendorong kotak yang berisi bambu dengan gerakan maju dan mundur

1 buah 800.000,- 800.000,-

Besi Plat 25 cm x 15 cm ( tebal 2mm)

Sebagai frame mesin 2 buah 175.000,- 350.000,-

Besi siku 5 cm x 5 cm x 5 m ( tebal 5 mm)

Sebagai frame mesin 2 buah 125.000,- 250.000,-

Pegas Penekan pada saat bambu disayat dalam kotak

3 buah 30.000,- 90.000,-

Kabel kawat Ø 2 mm

Media pengahantar listrik dari sumber listrik

3 meter 5.000,- 15.000,-

Steker Media pengahantar listrik dari sumber listrik

1 buah 7.000,- 7.000,-

Saklar Skakel Memutus aliran listrik dari sumber listrik 1 buah 20.000,- 20.000,- Mur Ø 5 mm Memasang komponen pada frame 15 buah 1.000,- 15.000,- Baut Ø 5 mm Memasang komponen pada frame 15 buah 1.000,- 15.000,-

Roda Terdapat pada kaki frame, untuk memindahakan mesin

(25)

Pisau penyayat 20cm tebal 2 mm

Menyayat bambu 2 buah 50.000,- 100.000,-

SUB TOTAL (Rp) 4.742.000

3. Perjalanan

Peralatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Perjalanan pembelian perlengkapan Bensin untuk 5x Pertemuan 5 orang 200.000,- 1.000.000, - Biaya masuk jalan tol

Tiket masuk tol pulang pergi untuk perjalanan ke mitra 5 kali 40.000,- 200.000,- Perjalanan ke mitra Pembelian bahan bakar minyak (BBM) 5 kali 150.000,- 750.000,- Sewa pick Up

Mengangkut alat dari bengkel ke mitra 1 kali 580.000,- SUBTOTAL (Rp) 2.370.000 4. Lain-lain Peralatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Komunikasi Biaya pulsa tim

selama 5 bulan 5 orang 200.000,- 1.000.000,- Kertas a4 1 rim Untuk pembuatan rancangan dan proposal 5 buah 100.000,- 500.000,- Tinta Printer Untuk pembuatan rancangan dan proposal 4 buah 375.000,- 150.000,-

(26)

20 Pengadaan Laporan Untuk keperluan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan dan pembuatan mesin

10 kali 10.000,- 100.000,-

ATK Untuk menulis 1 kali 27.000,- 27.000,- SUB TOTAL (Rp) 1.777.000,- TOTAL KESELURUHAN 11.853.000,-

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/mi nggu) Uraian Tugas 1. Alfiana Nur Hidayati /2113039027 D3 Teknik Mesin Produksi Mechanical engineering 8 1. Mengkoordinasi tim untuk pengerjaan proposal, alat, bimbingan dengan dosen,dll 2. Mencari permasalahan di mitra 3. Merencanakan dan mendesain alat 2. Muhamad Faisol/ 2113039043 D3 Teknik Mesin Produksi Mechanical engineering 8 1. Mencari materi 2. Beratanggungjawab pada penyusun laporan dan proposal 3. Membantu pelaksanaan setiap kegiatan dalam program 3. Sarlita Pigafeta/ 2113039001 D3 Teknik Mesin Produksi Mechanical engineering 8 1. Mencari materi 2. Bertanggungjawab

pada pembuatan alat 3. Membantu

pelaksanaan setiap kegiatan dalam program

(27)

4. Febby Ayu Ramadhani/ 2213030062 D3 Teknik Elektro Electrical engineering 8 1. Mencari materi 2. Bertanggungjawab pada kelistrikan 3. Membantu pelaksanaan setiap kegiatan dalam program 5. Lukman Santoso Fittra Abdurrochma n / 21150390313 114030103 D3 Teknik Mesin Mechanical engineering 8 1. Mencari materi 2. Bertanggungjawab pada pembuatan desain alat 3. Membantu pelaksanaan setiap kegiatan dalam program

(28)

22 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

(29)
(30)

24 Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan

MESIN PENYAYAT BAMBU SEMI OTOMATIS DENGAN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK

Keterangan gambar :

1. Panel Box (Air service unit, katub selenoid, rellay) 2. Silinder Pneumatik

3. Kotak tempat bambu (Spring, pemberat, dan sensor proximity) 4. Pisau sayat

5. Limit Switch Prinsip kerja mesin :

1. Udara bertekanan disupply dari kompressor, lalu udara bertekana masuk ke Air Service Unit yang ditempatkan pada panel box.

2. Air service unit berfungsi penyaring dan pengatur udara bertekan yang masuk menuju katub selenoid yang berada pada panel box.

3. Katup selenoid akan memberikan udara bertekanan ke silinder pneumatik setelah dihubungkan ke rellay yang berfungsi penyambung arus listrik.

4. Silinder pneumatik akan bergerak maju bersamaan dengan kotak tempat bambu yang dibawahnya terdapat 2 pisau dengan menekan tombol pada panel box.

5. Kotak bambu dan silinder pneumatik akan bergerak maju, bambu akan terkena pisau dan terjadi proses penyayatan.

1

3

2 4

(31)

6. Ketika kotak bambu dan silinder pneumatik bergerak maju dan telah menyayat bambu, kotak bambu akan menyentuh limit switch yang mengakibatkan kotak dan silinder bergerak mundur.

7. Ketika gerak mudur akan terjadi proses penyayatan kembali karena terdapat pisau.

8. Mesin akan terus berjalan sampai bambu dalam kotak habis.

9. Ketika bambu dalam kotak habis, sensor proximity akan membaca dan mesin pun berhenti sehingga bambu perlu diisi kembali pada kotak.

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra

MAGETAN

Gambar

Gambar 1.1 Anyaman Bambu
Gambar 2. 1 Bambu apus
Gambar 2.2 Kompresor
Gambar 2.4 Proxymity sensor
+4

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang diperoleh yaitu: Ibunya jarang mengajarkan anaknya menanamkan keagamaan dan moral, orang tuanya sering mengajarkan keteladan mana yang baik dan

Communication Objective Dari riset penyelenggara pasca event yang dilakukan melalui 60 responden yang mengetahui Klub sepatu roda kota Semarang, sebanyak 43, yang berminat gabung

Kemiskinan dan ketimpangan yang terkait dengan aspek ekonomistik, kita akan menuju pada debat klasik mana yang menjadi... penyebab dan mana

Metode rancang bangun dari mendisain alat, menghitung dan menetukan sistem mekanik, dengan hasil memilih Ballscrew untuk gerak rotasi dan memindah daya, serta

Proses nasionalisasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, berdampak pada perkebunan tembakau Deli di Bulu Cina masuk ke dalam naungan PT.. Batas akhir skop temporal pada

Hipotesis Tindakan: Apabila pembelajaran Keterampilan Berbicara ba- hasa Prancis pada matakuliah Expression Orale I dilaksanakan dengan metode ber- main peran dalam

Sehingga dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui media gelang karet dapat meningkatkan mengenal bentuk geometri pada anak kelompok A TK