9
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:6 ), “A system is a
collection of interrelated components that function together to achieve some outcome.” Apabila diartikan bahwa sistem adalah kumpulan dari
komponen yang saling terkait yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai beberapa hasil.
Menurut James A. Hall (2011:5), “A system is a group of two on more
interrelated components or subsystems that serve a common purpose. ”Apabila diartikan sistem adalah sekelompok komponen atau sub sistem
yang memiliki tujuan yang sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling terkait yang memiliki tujuan yang sama.
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Agustinus Mujilan (2012:1), “Informasi adalah data yang berguna yang telah diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”.
Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2014:13), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah data yang berguna yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya salah satunya adalah menjadi dasar mengambil keputusan yang tepat.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Satzinger, Jacson, dan Burd (2010:6) “An information
system is collection of interrelated component that collect, process, store, and provide as output the information needed to complete a business task.” Apabila diartikan sebuah sistem informasi merupakan
kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas bisnis.
Menurut James Hall (2011:7) “The information system is the set
of formal procedures by which data are collected, processed into information, and distributed to user.” Apabila diartikan bahwa sistem
informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pengguna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pengguna dimana
2.2 Analisis Sistem
Menurut Stair dan Reynolds (2010:497), analisis sistem adalah fase pengembangan sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah ada dengan mempelajari sistem dan proses kerja untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk perbaikan.
Menurut Laudon dan Laudon (2010:515), analisis sistem terdiri dari mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sistem.
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah fase pengembangan sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan terdiri dari mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sistem dimana hal tersebut dilakukan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk perbaikan.
2.3 Perancangan Sistem
Menurut Merlyana dan Abbas (2008:374), perancangan Sistem adalah suatu proses penyiapan spesifikasi dalam menerjemahkan kebutuhan pemakai dalam pengembangan sistem baru.
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:4)
“Systems means specifying in detail how the many components of the information system should be physically implemented.” Apabila diartikan sistem
berarti menentukan secara rinci bagaimana banyak komponen dari sistem informasi harus di implementasikan secara fisik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses penyiapan spesifikasi dalam menerjemahakan kebutuhan pemakai serta proses
penentuan secara rinci bagaimana banyak komponen dari sistem informasi harus diimplementasikan secara fisik.
2.4 Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Lilis puspitawati dan Sri dewi anggadini (2014:57), “Sistem informasi akuntansi secara garis besar dapat digambarkan sebagai rangkaian aktivitas yang menggambarkan pemprosesan data-data dari aktivitas bisnis pengolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem informasi computer yang terintegrasi secara harmonis.”
Menurut Lilis puspitawati dan Sri dewi anggadini (2014:57), “Sistem informasi akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah secara garis besar dapat digambarkan sebagai rangkaian aktivitas suatu sistem yang saling terintegrasi dimana memiliki fungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan.
2.4.1 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Gary B Shely, Thomas J, Cashman, et al yang dikutip dari buku Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2014:22), meyatakan bahwa komponen sistem informasi terdiri dari lima komponen:
a. Brainware/People/Orang
Alasan utama keberadaan seuah sistem informasi adalah untuk menyediakan informasi bagi orang/people baik indvidu maupun organisasi baik sebagai internal customer maupun eksternal customer artinya people disini mencangkup pihak manajemen atau pihak lain di luar organisasi yang membutuhkan informasi.
b. Procedure/Prosedur
Serangkaian langkah/ kegiatan klerikal yang tersusun secara sitematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan.
c. Hardware/Piranti Keras
Seluruh piranti keras yang digunakan oleh sistem untuk menghasilkan informasi.
d. Software/Piranti Lunak
Adalah piranti lunak yang digunakan oleh sistem dan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan fungsinya:
•Operating system software/piranti lunak sistem informasi yang
berfungsi untuk mengontrol piranti keras.
•Application software/piranti lunak aplikasi yang berfungsi secara
langsung untuk mendukung sistem informasi dalam pemprosesan data guna menghasikan informasi yang diperlukan.
e. File/File-File
File adalah data-data yang disusun dalam tempat penyimpanan (data Store) baik dalam sistem komputer maupun sistem manual.
f. Bagian Komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang harus digunakan agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik.
2.4.2 Aktivitas/Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Lilis puspitawati dan Sri dewi anggadini (2014:66), sistem informasi akuntansi akan melakukan lima fungsi utama dalam aktivitas kegiatanya sehari-hari:
a. Aktivitas mengidentifikasikan, mengumpulkan dan menyimpan data dari seluruh operasi perusahaan.
b. Melakukan pemprosesan data menjadi informasi yang berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
c.Melakukan manajemen data-data yang ada ke dalam kelompok-kelompok sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Melakukan kontrol data yang cukup sehingga aset organisasi dapat terjaga.
e.Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi berbagai pihak yang berkepentingan seperti manajemen, investor, pimpinan perusahaan dan masih banyak lagi yang lainnya.
2.5 Perusahaan Jasa
Menurut Rudianto (2012:85), “Perusahaan jasa adalah perusahaan yang produknya berupa sesuatu yang bersifat nonfisik, seperti perusahaan transportasi, biro wisata, konsultan, kantor akuntan, dan sebagainya. Transaksi yang dilakukan perusahaan jasa disertai dengan dokumen transaksi, baik berupa faktur, nota, kwitansi, bukti pengeluaran uang, bukti penerimaan uang, atau dokumen yang lain.”
2.6 Kas
Menurut Rudianto (2012:188), “ kas merupakan alat pertukaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan dalam transaksi perusahaan, setiap saat diinginkan. dalam laporan posisi keuangan, kas merupakan aset yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar perusahaan kas akan selalu terpengaruh.”
2.7 Pengertian Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2010:439), sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
2.8 Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2010:455), sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang adalah berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penerimaan kas.
2.9 Pengertian Piutang
Menurut Rudianto (2012:210), piutang adalah klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi masa lalu. Piutang diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan jenis dan asalnya piutang didalam perusahaan yaitu:
a. Piutang Usaha
Yaitu piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan normal perusahaan, piutang usaha biasanya akan dilunasi dalam tempo kurang dari satu tahun, sehingga piutang usaha dikelompokan menjadi aset lacar.
b. Piutang Bukan Usaha
Yaitu piutang yang timbul bukan sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan, contohnya: piutang dividen.
2.9.1 Penerimaan Kas dari Piutang
Menurut Mulyadi (2010:493), menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan:
1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindah bukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan, akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindah bukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.
2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.
Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara, adalah sebagai berikut:
a. Melalui penagihan perusahaan b. Melalui pos
c. Melalui Lock-box collection plan
2.10 Pajak Pertambahan Nilai
Menurut Suparmono dan Damayanti (2010:125), pajak pertambahan nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi dai dalam negeri (daerah pabean) baik konsumsi Barang Kena Pajak (BKP) maupun konsumsi Jasa Kena Pajak). Barang Kena Pajak (BKP) adalah semua barang berwujud dan tidak berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPN dan PPnBM.
Menurut Suparmono dan Damayanti (2010:125), pajak keluaran merupakan PPN yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. Menurut Undang-Undang No. 8/1983 tarif atas PPN sebesar 10%.
2.11 Jurnal
Menurut Rudianto (2012:16), “Jurnal (journal) adalah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan secara kronologis, sedangkan menjurnal adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan di buku jurnal dengan menggunakan urutan tertentu berdasarkan dokumen dasar yang dimiliki.
Menurut Rudianto (2012:88), jurnal-jurnal yang berhubungan dengan transaksi jasa secara tunai, kredit, dan pencatatan penerimaan piutang pelanggan adalah:
a. Mencatat penjualan jasa secara tunai
Kas xxx
Pendapatan xxx
b. Mencatat penjualan jasa secara kredit
Piutang Usaha xxx
Pendapatan xxx
c. Mencatat penerimaan piutang pelanggan
Kas xxx
Piutang Usaha xxx
2.12 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:60) pengertian Object
Oriented Analysis and Design with the Unified Process (OOAD) adalah:
1. Object-Oriented Programming (OOP) menuliskan tentang pernyataan
dalam bahasa pemprograman untuk mendefinisikan tipe dari masing-masing objek.
2. Object-Oriented Analysis (OOA) adalah semua jenis objek yang
melakukan pekerjaan dalam sistem dan menunjukan interaksi pengguna apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Objek diartikan sebagai suatu hal dalam sistem komputer yang dapat merespon pesan-pesan.
3. Object-Oriented Design (OOD) adalah semua jenis objek yang
diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang dan perangkat dalam sistem, menunjukan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan menyempurnakan definisi dari masing-masng jenis objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa tertentu.
2.13 Pengertian Unified Model Language (UML)
Menurut satzinger et al. (2010:48) UML adalah serangkaian standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk pengembangan object-oriented.
2.14 Modelling and Requirement Dicipline 2.14.1 Requirement Dicipline
2.14.1.1 Activity Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:141),
“An activity diagram is simply a workflow diagram that describes the various user (or system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities.” Sebuah diagram aktivitas hanyalah
sebuah diagram alur kerja yang menggambarkan berbagai pengguna (atau sistem) kegiatan, orang yang melakukan setiap kegiatan, dan aliran sekuensial kegiatan ini.
Gambar 2.1 Contoh Activity Diagram Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:252)
2.14.2 Use Case and Domain Classes 2.14.2.1 Event Table
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:141),
“An event table includes rows and columns, representing events and their details, respectively.” Each row in the event table records information about one event and its use case”. Apabila diartikan bahwa evet table meliputi
baris dan kolom yang mewakili setiap peristiwa dan rinciannya masing-masing.
Gambar 2.2 Informasi didalam Event Table Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:169)
Gambar 2.3 Contoh Event Table
Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:170)
2.14.2.2 Domain Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:187),”The class diagram is used to show classes of
objects for a system. The notation is from the Unified Modeling Language (UML), which has become the standard for models used with object oriented system development.” Apabila diartikan bahwa kelas diagram
digunakan untuk menunjukkan kelas objek untuk sistem. Notasi tersebut dari Unified Modeling Language (UML), yang telah menjadi standar untuk model yang digunakan dengan berorientasi objek pengembangan sistem.
Gambar 2.4 UML Domain Class Symbol Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:184)
Gambar 2.5 Contoh Domain Model Class Diagram Notation Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:188)
2.14.3 Usecase Modelling and Detailed Requirement 2.14.3.1 Usecase Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd, (2010:160), “A use case is an activity the system performs, usually in
response to a request by a user.” Apabila diartikan
sebuah use case adalah kegiatan sistem melakukan, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna.
Gambar 2.6 A Simple Usecase Dengan Aktor Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:243)
Gambar 2.7 Contoh Use Case Diagram Dengan System Boundary Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:244)
2.14.3.2 Usecase Description
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:171),
“A list of use cases and an event table provide an overview of all the use cases for a system. Detailed information about each use case is described with a use case description. A use case description lists and describes the processing details for a use case.” Apabila
diartikan daftar use case dan event table memberikan gambaran dari seluruh use case untuk sistem. Rincian informasi untuk setiap use case dijelaskan dengan use
case description. List use case description menjelaskan
rincian proses use case.
Terdapat tiga jenis use case description menurut Satzinger, Jackson, dan Burd yaitu:
1. Brief Description
Brief description digunakan untuk kasus-kasus penggunaan yang sangat sederhana, terutama untuk sistem yang dibangun dengan skala kecil sehingga aplikasi dapat dipahami dengan baik.
Gambar 2.8 Contoh Brief Description of Use Case Description Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:244)
2. Intermediate Description
Merupakan usecase decription pengembangan dari brief
description yang mencakup internal flow aktivitas dari usecase.
Gambar 2.9 Contoh Intermediate of Use Case Description Sumber Satzinger, Jackson(2010:172)
3. Fully Developed Description
Fully developed description adalah metode yang paling
frmal untuk medokumentsikan usecase meskipun dibutuhan sedikit lebih banyak pekerjaan unuk mendefinisikan semua komponen pada tingkat ini.
Gambar 2.10 Contoh Fully Developed Desciption of Use Case Description Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:174)
2.14.3.3 System Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:252),
“A system sequence diagram (SSD) is used to describe this flow of information into and out of the automated system. So, an SSD documents the inputs and the outputs and identifies the interaction between actors and the system. An SSD is a type of interaction diagram”.
Apabila diartikan bahwa sistem sequence diagram digunakan untuk menggambarkan aliran informasi yang secara informasi ke dalam dan keluar sistem. Jadi dokumen SSD input dan output mengidentifikasi interaksi antara aktor dan sistem. SSD merupakan sebuah diagram interaksi.
Gambar 2.11 Sample System Sequence Diagram Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:253)
Gambar 2.12 Detailed Notation and Alternate Notation Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:253)
2.15 Design Dicipline
2.15.1 Design Activities and Environtment
2.15.1.1 The Deployment Environtment and Application Architecture 2.15.1.1.1 Single Computer Architecture
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:340) “As its
name implies, single-computer architecture employs a single computer system and its directly attached peripheral devices. Even though a single computer architecture can refer to a stand-alone PC, a single PC has limited capabilities even at today’s computer speeds. The primary advantage of single computer architecture is its simplicity. Information systems deployed on a single-computer system, even though the software may be complex, usually do not have complex interactions with other systems and thus operate in a less complex and less cluttered environment.” Apabila diartikan
Seperti bahwa arsitektur single-komputer menggunakan sistem komputer dan perangkat pendukungnya langsung terpasang. Meskipun arsitektur komputer dapat merujuk ke PC yang berdiri sendiri, satu PC memiliki kemampuan terbatas bahkan pada kecepatan komputer saat ini. Keuntungan utama dari arsitektur komputer adalah kesederhanaannya. Sistem informasi digunakan pada sistem
single-komputer, meskipun perangkat lunak mungkin rumit,
biasanya tidak memiliki interaksi yang kompleks dengan sistem lain dan dengan demikian beroperasi di lingkungan yang kurang kompleks dan kurang berantakan.
Gambar 2.13 Single Computer Architecture Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:341)
2.15.1.1.2 Multitier Architecture
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:340),
multitier architecture mempekerjakan beberapa sistem
komputer dalam upaya kerja sama untuk memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi. Arsitektur multitier dapat dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu:
b. Clustered architecture
sekelompok komputer yang sama yang berbagi beban
processing dan bertindak sebagai sistem komputer
tunggal yang besar.
c. Multicomputer architecture
Beberapa komputer yang berbeda, yang berbagi beban pengolahan melalui spesialisasi fungsi.
Selain itu menurut Satzinger et al. (2010:341) dari sisi
perangkat lunak terdiri dari :
• Centralized Architecture, merupakan arsitektur yang
menempatkan semua sumber daya komputasi di lokasi
kontrol.
• Distributed Architecture, merupakan arsitektur yang
menyebarkan sumber daya komputasi dibeberapa tempat
yang terhubung oleh sebuah jaringan komputer.
Gambar 2.14 Clustered and Multicomputer Architecture Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:341)
2.15.1.2 Software Architecture
Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2010:344),
Software Architecture memiliki 2 bagian yaitu:
• Client/ Server Architecture, merupakan model umum
perangkat lunak organisasi dan dapat
diimplementasikan dengan berbagai cara. Ada 2 jenis
yaitu:
a. Server: proses, modul, objek, atau komputer yang
menyediakan layanan melalui jaringan.
b. Client: Modul, proses, objek, atau komputer yang
permintaan jasa dari satu atau lebih server.
• Three layer architecture/ server architecture,
merupakan arsitektur client/server yang membagi
aplikasi ke dalam data layer, business logic layer, dan
view layer.
2.16 Usecase Realization : The Design DiciplinesWith UP Iterations 2.16.1 First Cut Design Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2010:413) , “The
first-cut design class diagram is developed by extending the domain model class diagram. It requires two steps: (1) elaborating on the attributes with type and initial value information and (2) adding navigation visibility arrows.” Apabila
domain model class diagram. Hal ini membutuhkan dua langkah:
(1) mengelaborasi pada atribut dengan jenis dan informasi nilai awal dan (2) menambahkan panah visibilitas navigasi.
Gambar 2.15 First Cut Class Diagram Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:413)
2.16.2 Complete Three Layer Design Sequence Diagram
Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2010:435), bahwa
sequence diagram memiliki tujuan utama yaitu untuk
mengidentifikasi suatu kolaborasi kelas dan untuk mengetahui apakah kelas tersebut harus mengirim pesan antara satu sama lain.
Gambar 2.16 Contoh SSD untuk Create Customer Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:434)
Gambar 2.17 First Cut Class Diagram Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:435)
2.16.3 Communication Diagram
Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2010:435),
“Communication diagrams and sequence diagrams are both interaction diagrams, and they capture the same information. The process of designing is the same whether you use communication diagrams or sequence diagrams.” Apabila diartikan bahwa communication diagrams dan sequence diagrams keduanya
diagram interaksi, dan mereka menangkap informasi yang sama. Proses perancangan adalah sama apabila menggunakan
communication atau sequence diagrams.
Gambar 2.18 Simbol Communication Diagram Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:435)
Gambar 2.19 Contoh Commucation Diagram Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:435)
2.16.4 Updated and PackagingThe Design Classes
Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2010:457),
“Design class diagrams can now be developed for each layer. In the view layer and the data access layer, several new classes must be specified. The domain layer also has some new classes added for the use case controllers.” Apabila diartikan
pengembangan design class diagram dapat dibangun di setiap
layer. Di setiap view layer dan data access layer, beberapa class
ditambahkan untuk berfungsi sebagai use case controller. Penambahan method untuk setiap class dalam updated class
diagram dapat dilakukan, dimana method tersebut terdiri dari 3
jenis, yaitu:
a. Constructor methods, merupakan method yang membentuk instance dari suatu obyek.
b. Data get and set methods, merupakan method yang
mengambil dan mengubah nilai atribut.
c. Use case specific methods, merupakan method yang
mewakili use case yang ada.
Gambar 2.20 Contoh Updated and PackagingThe Design Classes Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:458)
2.16.5 Package Diagram
Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2010:459), “A
package diagram in UML is simply a high-level diagram that allows designers to associate classes of related groups.” Apabila
diartikan bahwa package diagram memungkinkan desainer untuk mengasosiasikan kelas kelompok terkait.
Gambar 2.21 Contoh Package Diagram Sumber Satzinger, Jackson and Burd (2010:459)
2.17 Designing The User Interface Layer 2.17.1 User Interface
Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2010:531), “User
interfaces involve inputs and outputs that more directly involve a system user. A user interface enables a user to interact with the computer to record a transaction, such as when a customer service representative records a phone order for an RMO customer. Sometimes outputs are produced after user interaction, such as the information displayed after a user query about the status of an order.” Apabila diartkan user interface melibatkan input dan output yang lebih langsung melibatkan pengguna
sistem. Sebuah user interface memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer untuk merekam transaksi, seperti ketika seorang perwakilan layanan pelanggan mencatat pesanan telepon untuk pelanggan RMO. Kadang-kadang output yang dihasilkan setelah interaksi pengguna, seperti informasi yang ditampilkan setelah permintaan pengguna tentang status pesanan.
2.18 Universitas Terbuka
Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif untuk meningkatkan daya jangkau dan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil, baik di seluruh nusantara maupun di berbagai belahan dunia.
2.19 Penjamin Kualitas
UT telah mendapatkan akreditasi, baik akreditasi nasional maupun internasional. Secara internasional, UT telah memperoleh Akreditasi
Internasional dan Sertifikasi Kualitas dari the International Council for
Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency (ISA), dan
sertifikasi ISO 9001:2000 dari Badan Sertifikasi SAI Global dan SGS. Di samping itu, sebagian besar program studi di UT telah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan TInggi (BAN-PT).
2.20 Bahan Ajar
Bahan ajar cetak (modul) merupakan bahan ajar utama yang didesain untuk dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan tutor. Modul-modul yang ada juga telah dilengkapi dengan bahan ajar non-cetak seperti kaset audio video, CD, siaran radio dan televisi, serta bahan ajar berbasis komputer dan internet (CAI dan Web-Supplement).
2.21 Layanan Bantuan Belajar
Layanan bantuan belajar terdiri atas layanan akademik dan administrasi.
a. Layanan Akademik
Layanan akademik dilakukan melalui kegiatan tutorial. Ada dua jenis layanan tutorial yaitu: tutorial tatap muka dan tutorial jarak jauh melalui radio, televisi, dan internet. Di samping itu, bimbingan praktik juga disediakan untuk mata kuliah yang memerlukan praktik.
b. Layanan Adminstrasi
Pelayanan administrasi difokuskan pada pemberian bantuan kepada mahasiswa dalam registrasi, mendapatkan bahan ajar, alih kredit, dan hal-hal lain yang dapat memengaruhi proses belajar mahasiswa.
2.22 Kerangka Berfikir Kerangka Berfikir Perencanaan Penentuan Awal: 1. Latar Belakang 2. Ruang Lingkup
3. Tujuan dan Manfaat
4. Metodologi Penelitian 5. Sistematika Penulisan
Metodologi Penelitian: 1. Penelitian Kepustakaan 2. Penelitan lapangan, terdiri dari:
• Pengamatan (Observation) • Wawancara (interview) • Dokumentasi (Documentation)
• Prosedur Analitis (Analytical Procedure)
Analisis Data yang dibutuhkan dalam melakukan analisis:
• Profil perusahaan.
• Struktur organisasi, tugas dan wewenang. • Prosedur sistem yang berjalan.
• Data dan dokumen sistem yang berjalan.
Teori yang digunakan: • Sistem informasi akuntansi.
• Dasar akuntansi penerimaan kas pada perusahaan jasa.
• Object-oriented analysis and design
(OOAD).
Metode analisis menggunakan activity diagram
Identiikasi masalah pada sistem yang berjalan
Rekomendasi solusi terhadap permasalahan yang ditemukan
Desain
Analisis dan identifikasi kebutuhan sistem baru Perancangan meliputi:
1. Activity Diagram 8. Three Layer System Sequence Diagram
2. Event Table 9. CommunicationDiagram
3. Use Case Description 10.Update Class Diagram
4. Use case Diagram 11. Package Diagram
5. Update Class Diagram 12. Persistent Object
6. System sequence diagram 13. Kamus Data
7. First Cut Digram 14. User Interface
15.Deployment & Software Architecture
Analisis dokumen dan design dokumen serta laporan Pembuatan sistem dengan visual basic dan database SQL Server