• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Matrix, Relation and Function. Discrete Mathematics 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. Matrix, Relation and Function. Discrete Mathematics 1"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Discrete Mathematics

1. Set and Logic

2. Relation

3. Function 4. Induction

5. Boolean Algebra and Number Theory MID

6. Graf dan Tree/Pohon 7. Combinatorial

(3)

Previous Study

• Set :

– Definition and characteristic of set

– Operation

• Logic :

– Logic operation

– Proofing

(4)
(5)

1. Matrix

1.1. Type (Jenis)

1.2. Matrix Arithmetic Operation

(Operasi Aritmatika Matriks)

(6)

1. Matriks

• Matriks adalah susunan skalar elemen-elemen

dalam bentuk

baris

dan

kolom

.

• Ukuran (baris x kolom)

– A adalah matiks dengan ukuran 3x2

6

5

4

3

2

1

A

(7)

1.1. Jenis Matriks

Matriks

diagonal

Matriks

identitas

Matriks

segitiga atas /

bawah

Matriks

transpose

Matriks

setangkup

(symmetry)

Matriks 0/1 (

zero/one )

(8)

a. Matriks Diagonal.

• adalah matriks bujur sangkar yang

semua elemennya sama dengan nol,

kecuali

elemen

pada

diagonal

utamanya.

• Contoh 3.2

:

3

0

0

0

2

0

0

0

1

(9)

b. Matriks Identitas

• Matriks identitas, dilambangkan dengan

I

,

adalah matriks diagonal dengan semua

elemen diagonal = 1

• Contoh 3.3

:

1

0

0

0

0

1

0

0

0

0

1

0

0

0

0

1

(10)

c. Matriks segitiga atas / bawah

Contoh matriks segitiga bawah: Contoh matriks segitiga atas:

5

0

0

4

3

0

1

4

1

4

1

2

0

4

6

0

0

2

(11)

d. Matriks Transpose

• Jika

baris

dan

kolom

suatu matriks

dipertukarkan

.

– Baris pertama menjadi kolom pertama – Baris kedua menjadi kolom kedua

– Baris ketiga menjadi kolom ketiga, dst

6

3

5

2

4

1

,

6

5

4

3

2

1

T

A

A

(12)

e. Matriks setangkup (symmetry)

• A adalah matriks simetri jika A

T

= A.

• Contoh :

6

2

4

2

2

3

0

6

4

0

7

5

2

6

5

1

(13)

f. Matriks 0 / 1 (zero-one)

• Matriks 0 / 1 adalah matriks yang setiap

elemennya hanya bernilai 0 atau 1.

• Contoh :

1

0

0

0

1

1

1

1

0

(14)

1.2. Operasi Aritmetika Matriks

Operasi penjumlahan 2 buah matriks.

Operasi perkalian 2 buah matrik.

(15)
(16)
(17)
(18)

2. Relation (Relasi)

2.1 Representasi

Relasi 2.2 Relasi Inversi

2.3 Mengkombinasikan Relasi 2.4 Komposisi Relasi 2.5 Sifat Relasi

Biner 2.6 Relasi n-ary

2.7 Operasi Relasi Tabel

(19)

2. Relation (Relasi)

• Hubungan antara elemen himpunan dengan elemen

himpunan lain dinyatakan dengan struktur yang disebut relasi. • Relasi antara himpunan A dan B disebut relasi biner,

didefinisikan sebagai berikut :

Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B.

Notasi : R (A x B)

• a R b adalah notasi untuk (a, b) R, yang artinya a

dihubungankan dengan b oleh R

• a R b adalah notasi untuk (a, b) R, yang artinya a tidak

dihubungkan dengan b oleh relasi R.

• Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R.

(20)

2.1 Representasi Relasi

Diagram Panah

Tabel

Matriks

Graf Berarah

(21)

a. Representasi Relasi dengan

Diagram Panah

Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan

B , gambar dua buah lingkaran lalu tuliskan

elemen-elemen A dan B pada masing-masing lingkaran.

Ex: Relasi R= {(2,2),(2,4),(2,8),(3,3),(3,9)}

Amir Budi Cecep IF221 IF251 IF342 IF323 2 3 4 2 4 8 9 15 2 3 4 8 9 2 3 4 8 9 A B P Q A A

(22)

b. Representasi Relasi dengan Tabel

• Jika relasi direpresentasikan dengan tabel, maka

kolom pertama tabel menyatakan daerah asal,

(23)

b. Representasi Relasi dengan Tabel

A

B

Amir Amir Budi Budi Cecep IF 251 IF 323 IF 221 IF 251 IF 323 P Q 2 2 4 2 4 3 3 2 4 4 8 8 9 15 Relasi R= {(2,2),(2,4),(2,8),(3,9),(3,15) ,(4,4) ,(4,8)}

(24)

c. Representasi Relasi dengan Matriks

Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [M

ij

]

Amir Budi Cecep IF 221 IF 251 IF 342 IF 323 A B (a)

1

0

1

0

0

0

0

1

1

0

1

0

(25)

d. Representasi Relasi dengan

Graf Berarah.

(26)

2.2 Relasi Inversi

Jika diberikan relasi R pada himpunan A ke

himpunan B, kita bisa mendefinisikan relasi

baru dari B ke A dengan cara membalik urutan

dari setiap pasangan terurut di dalam R. Relasi

baru tersebut dinamakan inversi dari relasi

(27)

2.2 Definisi Relasi Inversi :

Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke

himpunan B. Invers dari relasi R,

dilambangkan dengan R

-1

, adalah relasi dari B

ke A yang didefinisikan oleh :

R

-1

= {(b,a) | (a,b)

R }

(28)
(29)

2.2 Contoh Relasi Invers

• Jika M adalah matriks yang merepresentasikan

relasi R,

• Maka matriks yang merepresentasikan relasi

R

-1

, misalkan

N

0

1

0

0

1

0

1

1

0

0

0

0

1

1

1

M

0

1

0

0

1

0

1

0

1

1

0

1

0

0

1

T

M

N

(30)

2.3 Mengkombinasikan Relasi

• Karena relasi biner merupakan himpunan pasangan

terurut, maka operasi himpunan antara 2 relasi atau

lebih juga berlaku. Hasil operasi tersebut juga berupa

relasi.

• Dengan kata lain jika R

1

dan R

2

masing-masing adalah

relasi dari himpunan A ke himpunan B, maka R

1

R

2

, R

1

R

2

, R

1

R

2

, dan R

1

R

2

juga relasi dari A ke

B.

(31)
(32)
(33)

2.4 Komposisi Relasi

Definisi :

• Misalkan:

– R

adalah relasi dari himpunan

A

ke himpunan

B

– S

adalah relasi dari himpunan

B

ke himpunan

C

– Komposisi

R

dan

S

, dinotasikan dengan

• S o R = {(a,c)|a  A, c  C, dan untuk beberapa b  B, (a,b) 

(34)

2.4 Komposisi Relasi

• Misalkan:

• R

= {(1, 2), (1, 6), (2, 4), (3, 4), (3, 6), (3, 8)} adalah

relasi dari himpunan

{1, 2, 3}

ke himpunan

{2, 4,

6, 8}

• S

= {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)} adalah relasi

dari himpunan

{2, 4, 6, 8}

ke himpunan

{s, t, u}

.

• Maka komposisi relasi R dan S adalah:

(35)

2.4 Komposisi Relasi

1 2 3 2 4 6 8 s t u

(36)
(37)

2.5 Sifat-sifat Relasi Biner

• Refleksif

• Setangkup dan Tak Setangkup

• Menghantar

(38)

a. Refleksif

Definisi :

• Relasi R pada himpunan A

disebut refleksif jika (a,a)

R untuk setiap a 

A

Ciri :

• Diagonal utama Matrix

semua bernilai 1

• Memiliki gelang pada

setiap simpul Graf

berarah.

                1 1 1 1 

(39)

a. Refleksif

Misalkan A={1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini

didefinisikan pada himpunan A, maka :

• Relasi R =

{(

1,1

),(1,3),(2,1),(

2,2

),(

3,3

),(4,2),(4,3),(

4,4

)}

bersifat reflektif karena terdapat elemen yang

berbentuk (a,a), yaitu

(1,1),(2,2),(3,3)

dan

(4,4).

• Relasi R = {(

1,1

),(

2,2

),(2,3),(4,2),(4,3),(

4,4

)}

(40)

b. Setangkup (symetric)

dan tolak setangkup (antysymetric)

Definisi :

• Relasi R pada himpunan A disebut setangkup jika untuk semua a,b  A, jika (a,b)  R, maka (b,a)  R.

Contoh:

• Misalkan A={1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka

– Relasi R {(1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4)}

bersifat setangkup karena jika (a,b) R maka (b,a) juga R. Di sini (1,2) dan (2,1)R begitu juga (2,4) dan (4,2)R

– Relasi R {(1,1),(2,3),(2,4),(4,2)} tidak setangkup karena (2,3)  R, tetapi (3,2) R

(41)

• Relasi R pada himpunan A disebut tolak setangkup jika untuk semua a,b  A , (a,b)  R dan (b,a)  R hanya jika a = b

Contoh

• Relasi R {(1,1),(2,2),(3,3)} tolak setangkup karena (1,1)  R dan 1=1 , (2,2)  R dan 2=2 , (3,3)  R dan 3=3.

– Perhatikan bahwa R juga setangkup.

• Relasi R {(1,1),(1,2),(2,2),(2,3)} tolak setangkup karena (1,1)  R dan 1=1 , dan (2,2)  R dan 2=2.

– Perhatikan bahwa R tidak setangkup.

b. Setangkup (symetric)

(42)

b. Setangkup dan tak setangkup

Ciri Relasi Setangkup

• Matrix bersifat Symetris

• Pada graf berarah, jika ada busur dari a ke b, maka juga ada busur dari b ke a.

Ciri Relasi Tolak Setangkup

• jika mij = 1 dengan ij,

maka mji = 0.

• Pada graf berarah, jika dan hanya jika tidak pernah ada dua busur dalam arah

berlawanan antara dua simpul berbeda.

(43)

c. Menghantar

Definisi 3.9

• Relasi R pada himpunan A disebut menghantar jika (a,b)  R dan (b,c)

 R, maka (a,c)  R, untuk a, b, c  A

Contoh:

• Misalkan A={1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka

Relasi R

{(2,1),(3,1),(3,2),(4,1),(4,2),(4,3)} bersifat menghantar.

Periksa dengan membuat tabel berikut :

Ciri:

Pada graf berarah, jika ada busur dari a ke b dan dari b ke c, maka juga terdapat busur berarah dari a ke c.

(a,b) (b,c) (a,c) (3,2) (2,1) (3,1) (4,2) (2,1) (4,1) (4,3) (3,1) (4,1) (4,3) (3,2) (4,2)

(44)

2.6 Relasi n-ary

Relasi n-ary

 Relasi biner hanya menghubungkan antara dua buah himpunan.

 Relasi yang lebih umum menghubungkan lebih dari dua buah himpunan. Relasi tersebut dinamakan relasi n-ary (baca: ener).

 Jika n = 2, maka relasinya dinamakan relasi biner (bi = 2). Relasi n-ary mempunyai terapan penting di dalam basisdata.

 Misalkan A1, A2, …, An adalah himpunan. Relasi n-ary R pada himpunan-himpunan tersebut adalah himpunan bagian dari A1 A2  …  An , atau dengan notasi R A1 A2  …

An. Himpunan A1, A2, …, An disebut daerah asal relasi dan n disebut derajat.

(45)

2.6 Relasi n-ary (pada basis data)

Contoh 22. Misalkan

NIM = {13598011, 13598014, 13598015, 13598019, 13598021, 13598025}

Nama = {Amir, Santi, Irwan, Ahmad, Cecep, Hamdan} MatKul = {Matematika Diskrit, Algoritma, Struktur Data,

Arsitektur Komputer} Nilai = {A, B, C, D, E}

Relasi MHS terdiri dari 5-tupel (NIM, Nama, MatKul, Nilai):

(46)

2.6 Relasi n-ary (pada basis data)

Satu contoh relasi yang bernama MHS adalah

MHS = {(13598011, Amir, Matematika Diskrit, A),

(13598011, Amir, Arsitektur Komputer, B), (13598014, Santi, Arsitektur Komputer, D),

(13598015, Irwan, Algoritma, C), (13598015, Irwan, Struktur Data C),

(13598015, Irwan, Arsitektur Komputer, B), (13598019, Ahmad, Algoritma, E),

(13598021, Cecep, Algoritma, A),

(13598021, Cecep, Arsitektur Komputer, B), (13598025, Hamdan, Matematika Diskrit, B), (13598025, Hamdan, Algoritma, A, B),

(13598025, Hamdan, Struktur Data, C), (13598025, Hamdan, Ars. Komputer, B) }

(47)

2.6 Relasi n-ary (pada basis data)

Relasi MHS di atas juga dapat ditulis dalam bentuk Tabel: NIM Nama MatKul Nilai 13598011 13598011 13598014 13598015 13598015 13598015 13598019 13598021 13598021 13598025 13598025 13598025 13598025 Amir Amir Santi Irwan Irwan Irwan Ahmad Cecep Cecep Hamdan Hamdan Hamdan Hamdan Matematika Diskrit Arsitektur Komputer Algoritma Algoritma Struktur Data Arsitektur Komputer Algoritma Algoritma Arsitektur Komputer Matematika Diskrit Algoritma Struktur Data Arsitektur Komputer A B D C C B E B B B A C B

(48)

2.6 Relasi n-ary (pada basis data)

• Setiap tabel pada basisdata diimplementasikan secara fisik sebagai sebuah file.

• Satu baris data pada tabel menyatakan sebuah record, dan setiap atribut menyatakan sebuah field.

• Secara fisik basisdata adalah kumpulan file, sedangkan file adalah kumpulan record, setiap record terdiri atas sejumlah

field.

• Atribut khusus pada tabel yang mengidentifikasikan secara unik elemen relasi disebut kunci (key).

(49)

2.6 Relasi n-ary (pada basis data)

• Basisdata (database) adalah kumpulan tabel.

• Salah satu model basisdata adalah model basisdata relasional (relational database). Model basisdata ini didasarkan pada

konsep relasi n-ary.

• Pada basisdata relasional, satu tabel menyatakan satu relasi. Setiap kolom pada tabel disebut atribut. Daerah asal dari

atribut adalah himpunan tempat semua anggota atribut tersebut berada.

(50)

2.6 Relasi n-ary (pada basis data)

 Operasi yang dilakukan terhadap basisdata dilakukan dengan perintah pertanyaan yang disebut query.

 Contoh query:

“tampilkan semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah Matematika Diskrit”

“tampilkan daftar nilai mahasiswa dengan NIM = 13598015” “tampilkan daftar mahasiswa yang terdiri atas NIM dan mata kuliah yang diambil”

 Query terhadap basisdata relasional dapat dinyatakan secara

abstrak dengan operasi pada relasi n-ary.

 Ada beberapa operasi yang dapat digunakan, diantaranya adalah seleksi, proyeksi, dan join.

(51)

2.7 Operasi dalam Relasi Tabel (n-array)

Selection – Seleksi

Projection – Proyeksi

(52)

a. Seleksi

Seleksi

Operasi seleksi memilih baris tertentu dari suatu tabel yang memenuhi persyaratan tertentu.

Operator: 

Contoh 23. Misalkan untuk relasi MHS kita ingin menampilkan

daftar mahasiswa yang mengambil mata kuliah Matematik Diskrit. Operasi seleksinya adalah

Matkul=”Matematika Diskrit” (MHS)

Hasil: (13598011, Amir, Matematika Diskrit, A) dan (13598025, Hamdan, Matematika Diskrit, B)

(53)

b. Proyeksi

Proyeksi

• Operasi proyeksi memilih kolom tertentu dari suatu tabel. Jika ada beberapa baris yang sama nilainya, maka hanya diambil satu kali. • Operator: 

Contoh 24. Operasi proyeksi

Nama, MatKul, Nilai (MHS)

menghasilkan Tabel 3.5. Sedangkan operasi proyeksi

NIM, Nama (MHS)

(54)

b. Proyeksi

Tabel 3.5 Tabel 3.6

Nama MatKul Nilai NIM Nama

13598011 13598014 13598015 13598019 13598021 13598025 Amir Santi Irwan Ahmad Cecep Hamdan Amir Amir Santi Irwan Irwan Irwan Ahmad Cecep Cecep Hamdan Hamdan Hamdan Hamdan Matematika Diskrit Arsitektur Komputer Algoritma Algoritma Struktur Data Arsitektur Komputer Algoritma Algoritma Arsitektur Komputer Matematika Diskrit Algoritma Struktur Data Arsitektur Komputer A B D C C B E B B B A C B

(55)

c. Join

Join

• Operasi join menggabungkan dua buah tabel

menjadi satu bila kedua tabel mempunyai atribut

yang sama.

• Operator:

Contoh 25.

• Misalkan relasi MHS1 dinyatakan dengan Tabel

3.7 dan relasi MHS2 dinyatakan dengan Tabel 3.8.

• Operasi join

(56)

c. Join

Tabel 3.7 Tabel 3.8

NIM Nama JK NIM Nama MatKul Nilai 13598001 Hananto L 13598001 Hananto Algoritma A 13598002 Guntur L 13598001 Hananto Basisdata B 13598004 Heidi W 13598004 Heidi Kalkulus I B 13598006 Harman L 13598006 Harman Teori Bahasa C 13598007 Karim L 13598006 Harman Agama A 13598009 Junaidi Statisitik B 13598010 Farizka Otomata C

Tabel 3.9

NIM Nama JK MatKul Nilai 13598001 Hananto L Algoritma A 13598001 Hananto L Basisdata B 13598004 Heidi W Kalkulus I B 13598006 Harman L Teori Bahasa C 13598006 Harman L Agama A

(57)

Gambar

Diagram Panah Tabel
Tabel 3.5      Tabel 3.6

Referensi

Dokumen terkait

O objetivo deste artigo é levar ao conhecimento dos empresários de pequenas empresas do varejo, as vantagens na migração para o comércio eletrônico, bem como

Pada lahan sulfat m asam dalam budi day a padi saw ah sudah dikenalkan penyiapan lahan yang inovatif, yakni (I) tanpa olah tanah (TO T) m eng- gunakan herbisida, (2) olah tanah m

Berdasarkan hasil dari pencarian pengetahuan pemodelan data mining , dengan melakukan evaluasi dan validasi dari pola awal yang terbentuk seperti yang ditunjukkan grafik

mudhārabah di BRISyariah Kantor Cabang Banjarmasin. Nasabah menerima bilyet deposito, bilyet ini berfungsi sebagai bukti kepemilikan deposito mudhārabah di BRISyariah

Tugas Akhir) merupakan aplikasi yang bertujuan mempermudah proses bimbingan tugas akhir antara dosen pembimbing dan mahasiswa bimbingannya, dapat menjadi forum

Bila terdapat batuan dengan tekstur forfiri, mineral penyusun dapat dilihat dengan mata telanjang, berwarna cerah, dengann komposisi plagioklas lebih dominan dan tidak

sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak abstrak, serta 1 subyek dari gaya berpikir acak konkret. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau hukum- hukum, rumus,