• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK BIAYA INVESTASI DAN HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP PENGGUNAAN BIOENERGI DUNIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK BIAYA INVESTASI DAN HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP PENGGUNAAN BIOENERGI DUNIA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK BIAYA INVESTASI DAN HARGA MINYAK

DUNIA TERHADAP PENGGUNAAN BIOENERGI

DUNIA

SKRIPSI

Diajukan untuk

memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi

Oleh:

Benny Chrisbianto

2012110057

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN

Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013

BANDUNG

2017

(2)

UNDERGRADUATE THESIS

Submitted to complete part of the requirements

for Bachelor’s Degree in Economics

By

Benny Chrisbianto

2012110057

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY

FACULTY OF ECONOMICS

PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS

Accredited by BAN – PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013

BANDUNG

2017

IMPACT OF INVESTMENT COST AND WORLD OIL

PRICES ON THE UTILIZATION OF THE WORLD

(3)
(4)
(5)

v

ABSTRAK

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, pengembangan wilayah, dan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan pemenuhan energi listrik dan bahan bakar minyak (BBM) secara nasional semakin besar. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah di setiap tahunnya, diikuti oleh adanya tren peningkatan GDP serta tren peningkatan penggunaan fossil fuel di Indonesia pada rentang tahun 1971-2013. Selama ini kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh sumber daya yang tidak terbarukan seperti minyak bumi, batu bara, serta gas alam. Namun energi tersebut tidak selamanya bisa mencukupi seluruh kebutuhan manusia. Hal tersebut mengingat dalam jangka panjang cadangan energi yang semakin lama semakin menipis akibat proses produksinya yang membutuhkan waktu jutaan tahun, serta bahan baku utama dari bahan bakar jenis ini ialah fosil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi produksi bioenergi di berbagai negara, relatif terhadap total produksi energi. Hal ini dilakukan untuk merepresentasikan probabilitas berpindahnya penggunaan energi masyarakat Indonesia dari energi berbahan baku fosil menuju bioenergi. Untuk menjawab tujuan penelitian dilakukan analisis regresi pada unit of

analysis sektor energi di enam negara di dunia pada tahun 2000-2012. Hasil

menunjukkan bahwa hanya biaya investasi bioenergi dan harga minyak dunia yang berpengaruh terhadap perpindahan penggunaan energi masyarakat di berbagai dunia dari energi fosil menuju bioenergi.

Kata Kunci: Energi, Energi Fosil, Bioenergi, Biaya Investasi Bioenergi, Harga Minyak

(6)

vi

ABSTRACT

Along with population growth, regional development, and economic growth, the need to fulfill electricity and fuel oil nationally greater. Increasing the number of Indonesia’s population continues to grow each year, followed by a trend increase in GDP as well as the trend of increased use of fossil fuel in Indonesia in the range of 1971-2013. During the several years Indonesia’s energy nedds fulfilled by non-renewable resources such as petroleum, coal, and natural gas. But that energy can not allways fulfill all human needs. In the long-term, energy reserves that are decreasingly being affected by the production process that took million of years, as well as the main raw material of this type of fuel is fossil. This study aims to determine waht factors are influencing the production of bioenergy in many countries, relative to the total energy production. Production of bioenergy is use to represent the probability of shifting from energy use of fossil fuel to raw materials towards bioenergy. To accomplish the purpose, this study use regression analysis on the unit of analysis the energy sector in the six countries in the world in 2000-2012. The result shows that only cost of bioenergy capital and world oil prices affect shifting from energy use of fossil fuel to raw materials towards bioenergy.

Keyword: : Energy, Fossil Fuel energy, Bioenergy, Bioenergy Investation Cost, World

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan, atas selesainya skripsi yang berjudul : “Dampak Biaya Investasi dan Harga Minyak Dunia Terhadap Penggunaan Bioenergi Dunia”, sebagai syarat untuk menyelesaikan kegiatan belajar saya di Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, dan bantuan beberapa pihak yang sangat saya hargai. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung saya dalam proses belajar dan penyusunan skripsi, yaitu:

1. Orang tua saya, Anita Yustina Situmorang dan Benediktus Gultom, yang selalu memberikan saya dukungan, doa, nasihat dan kasih sayang sehingga saya dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini dengan baik dan lancar. 2. Ibu Hilda Leilani Masniarita Pohan, SE., M.Si., Ph.D, selaku dosen

pembimbing, yang telah membimbing saya selama proses skripsi dan menjadi teman diskusi saya.

3. Ibu Siwi Nugraheni, Dra., M. Env, sebagai dosen wali selama saya belajar di Program Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan.

4. Seluruh dosen-dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan, terima kasih atas pengetahuan dan pengalaman yang telah diberikan selama saya saya berkuliah di Program Studi ini.

5. Kolega selama di Bandung: Cecillia Laras, Jaya, Vito, Vincent, Benny, Vhil, Paul, Imen, Ajoy, Nicholas, Hardianto, Vander, Amanda Meinerva, Radit E.S.P, Mawar, Rendy, Eric, Swenanda, Dary, Abe, Alif, Wito, Adit, Alvi, dan Tanto. Terimakasih untuk semua kenangan manis, bantuan dan dukungan yang kalian berikan selama ini. Tanpa kalian, penulis tidak akan betah di Bandung.

7. Bapak dan Ibu kost saya yang sangat membantu mempermudah kehidupan saya sebagai anak kost.

(8)

viii 6. Teman-teman Ekonomi Pembangunan lainnya, terima kasih atas

kebersamaan selama perkuliahan.

Semoga segala usaha, kegiatan, studi, kehidupannya selalu diberkati dan diberikan kebahagiaan, serta diberikan kesehatan. Akhir kata, saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan kontribusi dalam penelitian selanjutnya.

Bandung, 5 Juni 2017

(9)

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

1. PENDAHULAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Pertanyaan Penelitian ... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitan ... 4

1.5 Kerangka Pikir ... 5

2. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

3. METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 15

3.1 Metode Penelitian ... 15

3.1.1 Model Analisis ... 15

3.1.2 Data ... 17

3.2 Objek Penelitian ... 19

3.2.1 Proporsi Produksi Bioenergi di Enam Negara ... 19

3.2.2

Jumlah Pekerja di Sektor Pertambangan

... 20

3.2.3

Biaya Kapital Bioenergi

... 20

3.2.4

Harga Minyak Dunia

... 21

3.2.5

PDB per Kapita Enam Negara

... 22

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

4.1 Pemilihan Model ... 25

(10)

x 4.1.2 Koefisien Determinasi ... 30 4.2 Pembahasan... 31 5. PENUTUP ... 36 5.1 Simpulan ... 36 DAFTAR PUSTAKA ... 39 LAMPIRAN ... A-1 RIWAYAT HIDUP PENULIS ... A-2

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Total Penduduk Indonesia 1971-2013 (jiwa) ... .1

Gambar 2. GDP Indonesia 1971-2013, dalam USD ... 1

Gambar 3. Penggunaan Energi Fosil Indonesia 1971-2013, dalam persen ... 2

Gambar 4. Penggunaan Energi Fosil Dunia 1971-2013, dalam persen ... 2

Gambar 5. Kerangka Pemikiran ... 5

Gambar 6.Rata-rata Proporsi Produksi Bioenergi 2000-2012, dalam persen ... 19

Gambar 7.Rata-rata Jumlah Pekerja di Sektor Pertambangan 2000-2012 ... 20

Gambar 8.Rata-rata Biaya Kapital Bioenergi 2000-2012 ... 21

Gambar 9. Harga Minyak Dunia 2000-2012, dalam USD per barrel ... 22

Gambar 10.Rata-rata PDB per Kapita 2000-2012, dalam USD ... 23

Gambar 11.Kurva Produksi Energi ... 31

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keterangan Variabel ... .18

Tabel 2. Hasil Regresi Panel ... 24

Tabel 3. Uji Redundant Fixed Effect ... 26

Tabel 4. Uji Correlated Random Effect ... 26

Tabel 5. Uji Multikolinearitas... 27

Tabel 6. Kriteria Uji Autokorelasi ... .28

Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi ... 28

(13)

1 0 50000000 100000000 150000000 200000000 250000000 300000000 1971 1973 1975 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 0 1E+11 2E+11 3E+11 4E+11 5E+11 6E+11 7E+11 8E+11 9E+11 1E+12 1971 1973 1975 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, pengembangan wilayah, dan

pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan pemenuhan energi listrik dan bahan bakar minyak

(BBM) secara nasional semakin besar. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang

terus bertambah disetiap tahunnya, diikuti oleh adanya tren peningkatan GDP serta tren

peningkatan penggunaan fossil fuel di Indonesia pada rentang tahun 1971-2013.

Gambar 1.Total Penduduk Indonesia 1971-2013 (jiwa)

(14)

2 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 1971 1973 1975 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013

Gambar 3. Penggunaan Energi Fosil Indonesia 1971-2013 (%)

Sumber : Worldbank (diolah)

Dari ketiga tabel diatas (lihat gambar 1, 2, dan 3) dapat terlihat bagaimana pertambahan

jumlah penduduk sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta

peningkatan persentase untuk pemakaian energi berbahan baku fosil.

Selama ini kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh sumber daya yang tak

terbarukan seperti minyak bumi,batu bara, serta gas alam. Namun energi tersebut tidak

selamanya bisa mencukupi seluruh kebutuhan manusia. Mengingat dalam jangka panjang

cadangan energi yang semakin lama semakin menipis akibat proses produksinya yang

membutuhkan waktu jutaan tahun, serta bahan baku utama dari bahan bakar jenis ini ialah

fosil (IEA, 2014).

Gambar 4. Penggunaan Energi Fosil Dunia 1971-2013 (%)

(15)

3

Gambar 4, memperlihatkan persentase penggunaan energi berbahan baku fosil

diseluruh dunia selama lima dasawarsa. Terlihat bahwa pemakaian energi berbahan baku

fosil mengalami penurunan akibat lamanya proses produksi energi berbahan baku fosil. Hal

ini menimbulkan kekhawatiran di jangka panjang terkait total produksi dan permintaan

energi berbahan baku fosil (IEA, 2014). Keadaan tersebut memaksa pemerintah Indonesia

untuk mencari energi alternatif yang dianggap dapat mengatasi masalah kesenjangan jumlah

permintaan dan penawaran energi di Indonesia. Hal tersebut menjadi tanggung jawab

pemerintah karena di Indonesia, pemerintah masih memegang kendali utama dalam produksi

dan pemanfaatan berbagai jenis energi.

Bioenergi adalah sumber energi alternatif yang dapat mengurangi penggunaan energi

berbahan baku utama fosil. Hal ini dirasa penting karena fossil fuel memiliki beberapa

dampak buruk apabila digunakan sebagai sumber energi utama. Selama tahun 1990-an,

diperkirakan bahwa lebih dari tiga perempat emisi NOx dan SO

2

di Jakarta dihasilkan dari

konsumsi bahan bakar, terutama transportasi. Sekitar 90 persen emisi karbon monoksida

berasal dari kendaraan, sementara penggunaan bahan bakar menghasilkan dua pertiga emisi

partikulat, jauh lebih tinggi dari negara tetangga. Penurunan kondisi lingkungan tersebut

menyebabkan biaya ekonomi yang signifikan, seperti diindikasikan oleh sebuah studi

baru-baru ini yang memperkirakan bahwa masalah kesehatan akibat polusi udara dapat merugikan

perekonomian Indonesia lebih dari 400 juta dolar setiap tahunnya (World Bank, 2007).

Beaton & Lontoh (2010) memaparkan bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang

diberikan oleh sejumlah negara dipandang telah mendorong pemborosan dalam konsumsi

energi, mengurangi keamanan energi, menghambat investasi dalam sumber-sumber energi

yang ramah lingkungan dan menghambat upaya-upaya untuk mengatasi perubahan iklim.

Berbagai penelitian terkait manfaat penggunaan bioenergi sudah dilakukan di

beberapa negara. Dengan menggunakan salah satu bioenergi yaitu biogas, setidaknya Nepal

telah menerima enam manfaat terkait penggunaan biogas sebagai salah satu alternatif

penggunaan energi dalam kegiatan rumah tangga. Selain itu terdapat beberapa negara yang

sudah mulai melakukan perpindahan penggunaan energi berbahan baku fosil menuju

bioenergi baik dalam kegiatan rumah tangga maupun industri, antara lain AS, Kanada, India,

Thailand, Cina, Filipina, Jepang, dan Brazil (Gautam, Baral, & Herat, 2009 ; Kominfo News,

2012).

(16)

4

Terbatasnya sumber energi berbahan baku fosil, terkait proses produksi yang

memakan waktu cukup lama, serta peningkatan konsumsi energi berbahan baku fosil,

diprediksi dapat mempengaruhi ketahanan energi di Indonesia. Tingginya potensi

pengembangan bioenergi di Indonesia yang dapat terlihat dari besarnya potensi bioenergi

sebesar 49.810 MW seperti yang disampaikan oleh lembaga kementrian ESDM (2011),

seharusnya dapat dijadikan alternatif sumber energi bagi Indonesia guna menanggulangi

dampak negatif dari ketergantungan pemakaian energi bersumber dari bahan fosil. Namun

pada kenyataannya penggunaan bioenergi di Indonesia hanya terealisasi sebesar 3,25% dari

total potensi sebesar 49.810 MW. Fenomena diatas juga dapat ditunjukkan oleh realisasi

investasi pada sektor ini yang tidak sesuai dengan target. Tercatat pada tahun 2013 rencana

kementrian ESDM investasi energi sektor bioenergi mencapai 200.000.000 USD, namun

yang tererealisasi hanya sebesar 150.000.000 USD dalam rangka pengembangan energi

berbahan baku bioenergi (ESDM, 2014).

1.2

Pertanyaan Penelitian

 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi probabilitas berpindahnya penggunaan

energi masyarakat dunia dari energi berbahan baku fosil menuju bioenergi?

1.3

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi produksi

bioenergi di Dunia, relatif terhadap total produksi energi. Hal ini dilakukan untuk

merepresentasikan probabilitas berpindahnya penggunaan energi masyarakat Indonesia dari

energi berbahan baku fosil menuju bioenergi.

1.4

Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan hasil yang ditemukan dapat dijadikan sebagai salah satu

saran kebijakan guna optimalisasi sektor energi Indonesia. Selain itu diharapkan penelitian

ini dapat dijadikan salah satu pedoman guna penelitian selanjutnya terkait topik energi-energi

terbarukan.

(17)

5

1.5

Kerangka Pikir

Gambar 5. Kerangka Pemikiran

Gambar diatas (lihat Gambar 5) menjelaskan tentang hubungan positif antara peningkatan

kegiatan sosial dan ekonomi terhadap peningkatan volume konsumsi energi Indonesia.

Persentase penggunaan energi berbahan baku fosil sebagai sumber energi di Indonesia

terbilang relatif tinggi. Tingginya penggunaan fossil fuel sebagai sumber energi

memunculkan kekhawatiran ketahanan energi dalam jangka panjang, terkait proses produksi,

serta beberapa dampak buruk penggunan fossil fuel. Bioenergi sebagai salah satu sumber

energi alternatif diharapkan mampu memenuhi kondisi keseimbangan antara produksi dan

konsumsi energi dalam negeri, guna mencapai ketahanan energi di jangka panjang.

Gambar

Gambar 2. GDP Indonesia 1971-2013 (US$)
Gambar 3. Penggunaan Energi Fosil Indonesia 1971-2013 (%)
Gambar 5. Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

Uji lanjutan Duncan diantaranya menunjukkan nilai warna gel cincau hitam instan (3.5) pada interaksi tepung sagu dan proporsi tepung serta ekstrak kering tanaman cincau

Jika ada selisih suara pada tingkat suara antara pemancar, navigasikan ke menu Offset (Audio>Offset) pada pemancar untuk meningkatkan atau menurunkan Offset secara realtime

Masa berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering and hunting period) adalah masa dimana cara manusia purba mengumpulkan makanan-makanan yang dibutuhkan

Konsumsi RAM server saat idle adalah 54 MB, sedangkan konsumsi RAM untuk satu proses aplikasi server setelah melayani permintaan untuk halaman peta dan

Pengendalian erosi pada setiap penutupan unit lahan dilakukan dengan merubah serta memperbaiki pengelolaan tanaman dan teknik konservasi tanah secara terpadu yang

Studi yang lebih lokal dengan memanfaatkan gempa volcanotectonic (VT) menunjukkan bahwa gempa-gempa tersebut terjadi di kedalaman maksimal 5 km di bawah

Strukturmikro dan komposisi unsur bongkah Fe-Cr hasil variasi sintering tertera pada Gambar 4, dan hasil analisis komposisi unsur dengan EDS tertera pada Tabel