PENGARUH PEMBERIAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP KADAR KADMIUM (Cd) PADA KERANG (Bivalvia)
YANG BERASAL DARI LAUT BELAWAN TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh:
NIM. 061000012 RINA HUDAYA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH PEMBERIAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP KADAR KADMIUM (Cd) PADA KERANG (Bivalvia)
YANG BERASAL DARI LAUT BELAWAN TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh:
NIM. 061000012 RINA HUDAYA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judu l :
PENGARUH PEMBERIAN BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi) TERHADAP KADAR KADMIUM (Cd) PADA KERANG (Bivalvia)
YANG BERASAL DARI LAUT BELAWAN TAHUN 2010
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
Nim. 061000012 RINA HUDAYA
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 6 Desember 2010 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji
Ketua Penguji Penguji I
Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS dr. Devi Nuraini Santi, MKes NIP. 19650109 199403 2 002 NIP. 19700219 199802 2 001
Penguji II Penguji III
Ir. Indra Chahaya S, MSi Ir. Evi Naria, MKes NIP. 19681101 199303 2 005 NIP. 19680320 199303 2 001
Medan, 20 Desember 2010 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Dekan,
Dr. Drs. Surya Utama, MS NIP. 19610831 198903 1 001
ABSTRAK
Kadmium (Cd) yang terdapat di perairan menyebabkan biota laut termasuk kerang (Bivalvia) turut terkontaminasi. Hal ini berdampak bagi kesehatan masyarakat melalui rantai makanan sehingga kerang tidak aman untuk dikonsumsi. Untuk mencegah dampak tersebut, perlu dilakukan upaya menurunkan kadar kadmium pada kerang dengan pemberian larutan asam seperti belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai sekuestran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kadmium pada kerang dan pengaruh pemberian belimbing wuluh terhadap kadar kadmium pada kerang yang berasal dari Laut Belawan.
Penelitian ini merupakan eksperimen murni di laboratorium kesehatan Medan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x2 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi belimbing wuluh dengan 3 taraf yaitu 5%, 15% dan 25%. Faktor kedua adalah waktu pemberian dengan 2 taraf yaitu 30 menit dan 60 menit yang dibandingkan dengan perlakuan kontrol (konsentrasi 0%). Kerang yang digunakan adalah kerang hijau (Mytilus viridis), kerang darah (Anadara granosa) dan kerang bulu (Anadara antiquata). Sampel yang digunakan sebanyak 600 gr untuk setiap jenis kerang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerang yang berasal dari perairan belawan telah tercemar oleh kadmium. Rata-rata kadar kadmium pada kerang hijau sebesar 0,247 ppm, kerang darah sebesar 0,249 ppm dan kerang bulu sebesar 0,380 ppm. Kadar tersebut telah melebihi batas maksimum yang diperbolehkan oleh BPOM RI (0,2 ppm). Hasil Analisis Sidik Ragam menunjukkan bahwa pemberian belimbing wuluh yang paling berpengaruh untuk menurunkan kadar kadmium pada kerang hijau yaitu konsentrasi 15% selama 60 menit dengan penurunan sebesar 94,73%, kerang darah pada konsentrasi 5% selama 60 menit dengan penurunan sebesar 88,76% dan kerang bulu pada konsentrasi 15% selama 60 menit dengan penurunan sebesar 71,58%.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa belimbing wuluh dapat menurunkan kadar kadmium pada kerang sehingga perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat belimbing wuluh dalam rangka menurunkan kadar kadmium pada kerang. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh pemberian belimbing wuluh terhadap kadar logam berat lainnya pada kerang serta perubahan kandungan gizi (protein dan lemak) akibat pemberian belimbing wuluh. Kata kunci: Kadmium, Kerang, Belimbing wuluh
ABSTRACT
Cadmium (Cd) contained at waters, made the sea animal include shellfish (Bivalvia) contaminated. It would effect to public health through food chain so that shellfish wasn’t safe to eat. In order to prevent those effects, it should be efforted to reduce value of cadmium in shellfish by giving weak acid solution such as sour carambola (Averrhoa bilimbi) as chelating agents. This research had goals to know value of cadmium in shellfish and the influence of giving sour carambola towards value of cadmium in shellfish from Belawan sea.
This research was true experiment in Medan health laboratory. The experiment design used Completely Randomized Design in factorial pattern 3x2 with three replication. The first factor was sour carambola with three levels concentration i.e. 5%, 15% and 25%. The second factor was giving time with two levels i.e. 30 minutes and 60 minutes compared with control (concentration 0%). The shellfish in this research was kerang hijau (Mytilus viridis), kerang darah (Anadara granosa) and kerang bulu (Anadara antiquata). Six hundred gram (600 gram) samples for each kind of shellfish were included in this research.
The Result of research showed that shellfish from Belawan sea had been already polluted by cadmium. The average value of cadmium in kerang hijau was 0,247 ppm, kerang darah was 0,249 ppm and kerang bulu was 0,380 ppm. Those values were extremely higher than the threshold limit value recommended by BPOM RI 0,2 ppm. Analysis of variance showed that giving sour carambola on kerang hijau was the most influential to reduce value of cadmium into 15% during 60 minutes with a decrease of 94,73% , kerang darah 5% during 60 minutes with a decrease of 88,76% and kerang bulu 15% during 60 minutes with a decrease of 71,58%.
Based on the research, it was known that sour carambola could reduce value of cadmium in shellfish so it should be socialized to society about usefulness of sour carambola to reduce value of cadmium in shellfish. It was also expected to execute next research to know the influence by giving sour carambola towards other heavy metal and the change of nutrient content (Protein and lipid) because of giving sour carambola.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rina Hudaya
Tempat/ Tanggal Lahir : Takengon/ 17 Maret 1988
Agama : Islam
Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat Rumah : Kompleks SMK Negeri 2 Takengon
Jl. Takengon- Isaq km 6,5. A. Tengah, NAD Riwayat Pendidikan Formal :
1. SD Negeri 1 Wih Nareh 1994-2000
2. SLTP Negeri 1 Pegasing 2000-2003
3. SMU Negeri 1 Bebesen 2003-2006
4. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 2006-2010 Riwayat Pendidikan Non Formal :
1. Masa Orientasi Pengenalan (MOP) HMI Komisariat FKM USU Tahun 2006 2. Training Mahasiswa Islam (Tamsil) PHBI FKM USU Tahun 2007
3. Latihan Kader I HMI Cabang Medan Tahun 2007 Riwayat Organisasi :
1. Anggota Departemen Eksternal KOHATI HMI Komisariat FKM USU Periode 2007-2008
2. Anggota Departemen Pembinaan Anggota HMI Komisariat FKM USU Periode 2007-2008
3. Wakil Sekretaris Umum Ikatan Mahasiswa Takengon Periode 2007-2008 4. Anggota Majelis Musyawarah Fakultas (MMF) FKM USU Periode 2008-2009 5. Bendahara Umum KOHATI HMI Komisariat FKM USU Periode 2008-2009
6. Ketua Bidang Penelitian Pengembangan dan Pembinaan Anggota HMI Komisariat FKM USU Periode 2008-2009
7. Wakil Sekretaris Umum Bidang Penelitian Pengembangan HMI Cabang Medan Periode 2009-2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segenap rasa syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, karena limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pemberian Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal Dari Laut Belawan Tahun 2010” yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini penulis persembahkan bagi Ayahanda Ali Amran dan Ibunda Rahima yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan tidak henti-hentinya memberikan dukungan, nasehat dan doa pada penulis.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakutas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Ir. Indra Chahaya S, MSi selaku Kepala Bagian Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS selaku dosen pembimbing I dan dr. Devi Nuraini Santi, MKes selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan sumbangan pikiran dengan keikhlasan untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
4. Dr. Ir. Albiner Siagian, MSi selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah membimbing penulis selama melaksakan perkuliahan di FKM USU.
5. Seluruh dosen dan staf pegawai FKM USU, khususnya di peminatan Kesehatan Lingkungan.
6. Dra. Norma Sinaga, Apt selaku pembimbing laboratorium serta seluruh staf di Balai Kesehatan Medan yang telah banyak membantu penulis melaksakan penelitian ( Pak Jumari dan Pak Yono).
7. Untuk kak Ayu, Bang Mukhlis, Ari, Fitri, Uchti dan Fadhil yang telah memberikan doa, cinta dan motivasi untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. 8. Seluruh sanak keluarga Nenek, Kakek, Paman, Bibi serta sepupuku yang
senantiasa mengingatkanku agar selalu menjadi kebanggan keluarga.
9. Sahabat-sahabat terbaikku Yeyen, Diana, Enda, Bela dan Elvi, Stripe-9, Juli, Wiwin, Sinta, Irma, Yori dan Afdal serta Pendi yang memberikan saran, dukungan, perhatian serta menemani hari-hari penulis sebagai pengalaman yang tidak akan terlupakan.
10. Kakanda dan Abangda senioren yang telah banyak memberikan sumbangan ide-ide cerdas, dukungan, pengalaman berharganya dan bantuan dalam menghadapi dinamika kampus.
11. Keluarga besar HMI Komisariat FKM USU dan Kohati FKM USU, terkhusus bagi kakak-kakak eks MPKPK periode 2009-2010 (kak evi, kak ratna, kak rina, kak tania dan kak inur) dan Adik-adik tersayang stambuk 2007-2009 yang telah memberikan warna di setiap hari-hari penulis dan senantiasa menakjubkan. 12. Terkhusus kepada Ranti, Sari dan Kiki yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian. Teman- teman seperjuangan Stambuk 2006 khususnya di Peminatan Kesehatan Lingkungan yang telah mengisi hari-hari penulis selama melaksanakan perkuliahan di FKM USU.
13. Kepada semua pihak yang telah banyak terlibat dan membantu penulis selama menjalankan aktivitas perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tulisan yang disajikan dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan sehingga membutuhkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun untuk memperkaya materi skripsi ini. Walaupun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Medan, 15 Desember 2010
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman persetujuan ...ii
Abstrak ...iii
Riwayat Hidup Penulis...v
Kata Pengantar ...vi
Daftar Isi ...viii
Daftar Tabel ...xi
Daftar Gambar ...xii
BAB I PENDAHULUAN ...1 1.1. Latar Belakang ...1 1.2. Perumusan Masalah ...6 1.3. Tujuan Penelitian ...6 1.3.1. Tujuan Umum ...6 1.3.2. Tujuan Khusus ...6 1.4. Manfaat Penelitian ...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...8
2.1. Pencemaran Air ...8
2.2. Pencemaran Laut ...11
2.2.1. Bentuk- bentuk Pencemaran Laut ...13
2.2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran Laut ...14
2.3. Pencemaran Logam Berat ...14
2.3.1. Logam berat dalam Perairan ...15
2.3.2. Logam berat dalam Sedimen ...16
2.3.3. Logam Berat Dalam Organisme Air ...17
2.4. Kadmium (Cd) ...18
2.4.1. Karakteristik Kadmium (Cd) ...18
2.4.2. Kegunaan Kadmium (Cd) ...19
2.4.3. Kadmium (Cd) dalam Lingkungan ...19
2.4.4. Metabolisme (Absorbsi, Distribusi dan Ekskresi) Kadmium dalam Tubuh ...20
2.4.5. Penilaian Resiko Kadmium ...22
2.4.6. Efek Kadmium (Cd) ...23
a. Efek Kadmium Terhadap Tumbuhan dan Hewan ...23
b. Efek Kadmium Terhadap Kesehatan Manusia ...24
2.5. Kerang (Bivalvia) ...27
2.5.1. Karakteristik Kerang (Bivalvia) ...27
2.5.2. Jenis-jenis Kerang ...30
a. Kerang Hijau (Mytilus viridis) ...30
b. Kerang Darah (Anadara granosa) ...31
2.5.3. Kadmium (Cd) Pada Jenis Kerang...33
2.6. Penurunan Kadar Logam Berat ...34
2.6.1. Karakteristik Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ...35
2.6.2. Kandungan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ...36
2.6.3. Kegunaan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ...37
2.7. Kerangka Konsep Penelitian ...38
2.8. Hipotesis Penelitian ...38
BAB III METODE PENELITIAN ...39
3.1. Jenis Penelitian ...39
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...40
3.2.1. Lokasi Penelitian...40
3.2.2. Waktu Penelitian ...40
3.3. Objek Penelitian ...40
3.4. Metode Pengumpulan Data ...41
3.4.1. Data Primer ...41 3.4.2. Data Sekunder...41 3.5. Definisi Operasional ...41 3.6. Instrumen Penelitian ...42 3.6.1. Alat ...42 3.6.2. Bahan ...43
3.7. Cara Kerja Penelitian ...43
3.7.1. Pengambilan Sampel di Lapangan ...43
3.7.2. Pengaplikasian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ...43
3.7.3. Pemeriksaan kadmium pada sampel ...45
3.8. Pengolahan dan Analisa Data...46
BAB IV HASIL PENELITIAN ...47
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...47
4.2. Hasil Pemeriksaan Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal dari Laut Belawan ...48
4.3. Pengaruh Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang (Bivalvia) ...48
4.3.1. Pengaruh Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang Hijau ...49
4.3.2. Pengaruh Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang Darah ...51
4.3.2. Pengaruh Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang Bulu...53
4.4. Analisa Statistik Pengaruh Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang (Bivalvia) ...53
BAB V PEMBAHASAN ...59
5.1. Hasil Pemeriksaan Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal dari Laut Belawan ...59
5.2. Pengaruh Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang (Bivalvia) ...60
5.3. Sumber Pemaparan Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) ...65
5.4. Resiko Konsumsi Kerang Yang Mengandung Kadmium ...70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...72
6.1. Kesimpulan ...72
6.2. Saran ...73 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 3. Hasil Pemeriksaan Kadar Kadmium Pada Kerang
Lampiran 4. Perhitungan Penurunan Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang (Bivalvia)
Lampiran 5. Perhitungan Statistik Pengaruh Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang (Bivalvia)
Lampiran 6. Batas Maksimum Cemaran Logam Kadmium Pada Kerang Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 8. Perhitungan Acceptable Daily Intake Untuk Kadmium Dalam Kerang (Bivalvia)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Rancangan Perlakuan Pemberian Belimbing Wuluh pada Kerang ...39 Tabel 4.1. Kadar Kadmium pada Kerang (Bivalvia) yang Berasal dari
Laut Belawan Tahun 2010 ...48 Tabel 4.2. Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang Hijau Setelah
Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ...49 Tabel 4.3. Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang Darah Setelah
Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ...51 Tabel 4.4. Kadar Kadmium (Cd) pada Kerang Bulu Setelah
Pemberian Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ...53 Tabel 4.5. Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium Pada
Kerang Hijau (Mytilus viridis) ...56 Tabel 4.6. Hasil Uji Duncan Terhadap Kadar Kadmium Pada Kerang
Hijau (Mytilus viridis)...57 Tabel 4.7. Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium Pada
Kerang Darah (Anadara granosa) ...57
Tabel 4.8. Hasil Uji Duncan Terhadap Kadar Kadmium Pada Kerang
Darah (Anadara granosa) ...58 Tabel 4.9. Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium Pada
Kerang Bulu (Anadara antiquata) ...59
Tabel 4.10. Hasil Uji Duncan Terhadap Kadar Kadmium Pada Kerang
Bulu (Anadara antiquata) ...60 Tabel 4.11. Batas Asupan harian kadmium dalam daging kerang (Bivalvia) yang
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1. Perbandingan Penurunan Kadar Kadmium Pada Kerang
Hijau ...50 Gambar 4.2. Perbandingan Penurunan Kadar Kadmium Pada Kerang
Darah ...52 Gambar 4.3. Perbandingan Penurunan Kadar Kadmium Pada Kerang