• Tidak ada hasil yang ditemukan

MERANCANG POLICY BRIEF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MERANCANG POLICY BRIEF"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MERANCANG POLICY BRIEF

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - RI

Tim Perancang Lesson Plan DIKLATPIM TINGKAT I (Dari berbagai sumber) Jakarta, 26 Agustus 2013

(2)

SASARAN

1.

Memahami dengan baik penggunaan, isi,

struktur, dan desain policy brief.

2.

Membuat outline policy brief yang sesuai

(3)

OUTLINE PRESENTASI

Sebuah pengantar tentang policy briefs:

Apa itu Policy Brief?

Mengapa policy brief dibuat?

Untuk siapa policy brief dibuat?

Teknik Umum menyusun Policy Brief

Membuat Outline Policy Brief

(4)

APA ITU POLICY BRIEF??

Dokumen ringkas dan berdiri sendiri yang fokus

pada isu tertentu yang membutuhkan perhatian

kebijakan.

Dokumen yang memaparkan alasan atau

rasional pemilihan alternatif kebijakan tertentu

yang ada pada tataran perdebatan kebijakan

 Menjelaskan dan meyakinkan urgensi isu terkait  Menyajikan rekomendasi kebijakan

 Memberikan bukti yang mendukung rekomendasi tsb  Menunjukkan pembaca PB sumber-sumber lainnya

(5)

APA ITU POLICY BRIEF??

DUA TIPE POLICY BRIEF

PB sebagai memo PB sebagai publikasi

Fokus ke dalam (internal) Fokus keluar (eksternal)

Demand-driven Supply-driven

Sasaran terbatas Sasaran luas Pandangan umum tentang

subyek tertentu dari berbagai sudut

Fokus kepada penelitian yang memperkuat argumen PB

Dapat menyajikan banyak

solusi Menyajikan rekomendasi yang kuat, jelas dan menyeluruh

(6)

MENGAPA POLICY BRIEF?

ADA PEMBAGIAN ANTARA KEBIJAKAN DAN

RISET/STUDI

 Bukti berdasarkan penelitian/kajian dapat

memberikan masukan bagi kebijakan yang secara dramatis berdampak positif.

 Menjembatani jurang antara komunitas peneliti dan

pengambil kebijakan yang dikarenakan:

 Kebutuhan dan tekanan yang berbeda mengenai

penggunaan informasi

 Ekspertis penelitian yang spesifik vs pengetahuan umum  Perbedaan ruang dan waktu antar komunitas

 Kompetisi pengaruh mempengaruhi terhadap keputusan

(7)

ODI/ Sci-DevNet survey dengan para pembuat

kebijakan dalam bidang Ilmu, Teknologi dan

Inovasi menemukan bahwa:

 50% pembuat kebijakan dan 65% peneliti beranggapan bahwa diseminasi temuan riset untuk pengambilan keputusan masih kurang

79% responden menempatkan policy brief sebagai alat komunikasi yang bermanfaat

Sumber: Jones, N and C Walsh (2008) „Policy briefs as a communication tool for development research‟. ODI Background Note. London: ODI.

Mengapa

Policy Brief

?

(8)

“Saya sering membaca policy brief untuk keperluan

resmi/kantor atau keperluan lainnya. Saya pikir

saya tidak bisa memutuskan lebih lanjut sebelum

saya menyimak PB. PB menambah dan

memperluas wawasan tentang apa yang terjadi di

sekeliling saya.”

(Pembuat Kebijakan, India)

Mengapa

Policy Brief

?

(9)
(10)

TAHAPAN DALAM PROSES KEBIJAKAN

Inisiasi kebijakan

Formulasi kebijakan

Pengambilan Kebijakan

Implementasi Kebijakan

Monitoring dan Evaluasi Kebijakan

Feedback

(11)

UNTUK SIAPA POLICY BRIEF?

Penulis

Peneliti

Lembaga Riset yang berorientasi pada kebijakan

Think tanks

Civil society organizations Advocacy organizations International NGOs Multilateral organizations Institusi pemerintah Jaringan/koalisi

Pembaca

Non-academic/non-specialist

Pengambil kebijakan dengan berbagai tingkat keahlian pada isu terkait

Pada kasus tertentu, dapat menyasar para praktisi

pembangunan

Tidak lazim menyasar kepada masyarakat umum

(12)

KONTEN DARI SEBUAH POLICY BRIEF

BAGAIMANA MEMBANGUN ELEMEN KUNCI?

1 • Identifikasi tujuan dan lingkup pesan dari PB

2 • Tentukan 3 rekomendasi kunci kebijakan

3

• Bangun alur logika yang mendukung rekomendasi-rekomendasi tersebut

4

• Indentifikasi satu atau dua entry points pesan berdasarkan pemahaman terhadap konteks isu/persoalan

(13)

STRUKTUR POLICY BRIEF

Judul

Executive summary/Abstrak

Konteks dan Pentingnya Masalah

Kritik terhadap pilihan Kebijakan (Policy)

Rekomendasi Kebijakan

Apendiks

(14)

STRUKTUR POLICY BRIEF

JUDUL

Bertujuan untuk mencuri perhatian

seseorang untuk membaca dan

memahami

(15)

STRUKTUR POLICY BRIEF

EXECUTIVE SUMMARY/ABSTRAK

Untuk meyakinkan pembaca bahwa policy

brief ini layak dibaca.

1 – 2 paragraf yang berisi:

Penjelasan masalah: pernyataan mengapa opsi

kebijakan atau pendekatan harus diubah

(16)

CONTOH EXECUTIVE SUMMARY:

Perubahan yang terjadi secara internasional dan tantangan di dalam negeri perlu disikapi pemerintah dengan hati-hati, namun progresif,

melalui penyediaan infrastruktur ke-PU-an yang mampu mengantisipasi dan menjawab berbagai peluang dan kebutuhan yang diperkirakan akan muncul. Kebutuhan peningkatan daya saing infrastruktur ke-PU-an

memerlukan reformasi yang gradual dan terencana dari pemerintah, baik dalam bidang pembiayaan, kelembagaan, maupun sumber daya manusia. Studi yang berjudul “Kerangka Sistem Penyelenggaraan Infrastruktur Ke-PU-an Menghadapi Globalisasi” yang disusun oleh Pusat Kajian Strategis Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2008 ini akan membahas hal ini secara mendalam.

(17)

STRUKTUR POLICY BRIEF

KONTEKS DAN PENTINGNYA PERMASALAHAN

 Untuk meyakinkan bahwa problem yang ada

sekarang ini perlu ditangani

Merupakan pendahuluan dari Policy Brief yang

meliputi:

 Pernyataan singkat, fokus, dan merupakan akar

permasalahan

 Pernyataan singkat mengenai implikasi

kebijakan dari permasalahan yang menunjukkan pentingnya serta relevansi kebijakan terhadap isu yang diangkat

(18)

STRUKTUR POLICY BRIEF

KRITIK TERHADAP OPSI KEBIJAKAN

 Bagian ini bertujuan untuk memaparkan

kekurangan-kekurangan dari pendekatan yang digunakan saat ini. Di bagian ini juga dijelaskan perlunya perubahan dan aspek-aspek mana saja yang perlu diubah.

 Kritik terhadap opsi kebijakan umumnya meliputi hal-hal

sebagai berikut:

 pandangan singkat dari opsi kebijakan yang menjadi fokus

 sebuah argumen yang mengilustrasikan mengapa dan bagaimana

pendekatan yang digunakan saat ini atau yang lalu gagal

(19)

STRUKTUR POLICY BRIEF

REKOMENDASI KEBIJAKAN

 Rekomendasi kebijakan bertujuan untuk menyajikan

proposal yang detail dan meyakinkan tentang perlunya perubahan atas pendekatan kebijakan yang selama ini telah terbukti gagal.

 Untuk mencapai tujuan tersebut, upayakan

mencantumkan hal-hal berikut:

 Breakdown dari langkah-langkah praktis dan spesifik

yang perlu dilakukan.

 Seringkali juga dengan membuat paragraf penutup

yang menegaskan kembali pentingnya aksi langkah-langkah tersebut.

(20)

CONTOH REKOMENDASI KEBIJAKAN:

Kebutuhan pembiayaan infrastruktur ke-PU-an sebesar 2,7% dari GDP merupakan prasyarat maupun pendukung bagi sasaran tingkat pendapatan masyarakat sebesar USD (PPP) 8.000 – 12.000 yang ingin dicapai pada tahun 2025. Untuk itu, pemerintah harus mulai melakukan proses yang berjenjang dan bertahap dalam kebijakan

berikut, yaitu : (1) Restrukturisasi dan konsolidasi kelembagaan pemerintah dalam bidang ke-PU-an; (2) Penyediaan infrastruktur yang tidak saja memenuhi standar pelayanan minimal tetapi memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk pembangunan sosial dan ekonomi; (3) Peningkatan produktifitas SDM ke-PU-an yang progresif; (4) Pembiayaan infrastruktur yang kreatif disamping melakukan konsolidasi pembiayaan konvensional; dan (5) Reformasi birokrasi Departemen Pekerjaan Umum mengarah pada sistem korporat yang mengutamakan fungsi tanpa meninggalkan kompetensi teknisnya. 

(21)

STRUKTUR POLICY BRIEF

APPENDICES

Meskipun Policy Brief adalah dokumen ringkas dan

dengan target yang spesifik, penulis juga seringkali

memerlukan dukungan-dukungan tambahan untuk

memperkuat argumennya. Oleh karena itu, seringkali

mencantumkan pula appendices.

Appendices

hanya dicantumkan jika benar-benar

(22)

STRUKTUR POLICY BRIEF

SUMBER RUJUKAN DAN REFERENSI

Masih

banyak

penulis

yang

tidak

mencantumkan sumber temuan mereka dan

kurang mengindahkan etika akademis.

Jika anda memutuskan untuk mancantumkan

daftar pustaka singkat, tempatkan di akhir

dengan daftar bacaan-bacaan lebih lanjut

lainnya

(23)

STRUKTUR POLICY BRIEF

Executive statement (10%)

Pendahuluan (10-15%)

Metodologi (5-10%)

Hasil-hasil dan kesimpulan (25%)

Rekomendasi (25%)

Referensi/rujukan dan sumber lainnya

Catatan: Policy Brief yang baik terdiri dari 2, 4 atau MAKSIMAL 8 panjang halaman (sekitar 1200, 2200, 4000 kata)

(24)

Susunan Outline

Judul

Penulis

Ringkasan

Pernyataan tentang isu atau permasalahan

Latar Belakang

Situasi dan Kondisi Kebijakan Existing

Opsi-opsi kebijakan yang diusulkan

 Kelebihan dan kekurangan tiap opsi  Temuan berdasarkan penelitian

Rekomendasi anda

(25)

Judul, lead, dan

headings

Foto

Tabel dan grafik

Text boxes

Kutipan

Side bars

DESAIN POLICY BRIEF

Elemen-eleman ini dapat memperjelas pesan kunci, gagasan, fakta, maupun data statistik. Ini juga cara cerdas menceritakan hal-hal penting dan perlu

perhatian lebih

dibandingkan dengan memasukkannya dalam tulisan dalam teks.

(26)

Kandungan Kunci dari Policy Brief yang Efektif

Bukti/Temuan

(Evidence)

Argumen yang

persuasif Tujuan yang jelas; argumen yang kohesif, kualitas data/bukti; kejelasan dan transparansi bukti/data yang menopang rekomendasi kebijakan (mis. studi tunggal, review thd bukti-bukti yang ada, dsb.)

Otoritas Penyampai pesan (individu maupun organisasi) memiliki

kredibilitas di mata para pembuat kebijakan

Konteks Kebijakan

Spesifikasi konteks

audiens PB dibuat untuk konteks yang jelas, spesifik dan sesuaidengan kebutuhan sasaran (audiens) Rekomendasi yang

bisa ditindaklanjuti (diimplementasikan)

Berhubungan dengan proses kebijakan tertentu, infromasi jelas, dan rekomendasi dapat ditindaklanjuti dengan pengambilan kebijakan

Keterkaitan Presentasi Opini

yang didasari dengan bukti dan temuan

Presentasi pandangan/opini penulis PB seputar implikasi kebijakan dari temuan riset; perjelas juga argumen yang merupakan pandangan pribadi

Bahasa/tulisan yang

mudah dicerna Dapat dipahami oleh orang yang berpendidikan meski bukanspesialisasinya

Tampilan/desain Secara visual menarik, mendukung penyampaian argumen,

dilengkapi dengan foto, tabel, grafik, kutipan, dll.

(27)

REFERENSI BAHAN AJAR

DARI BERBAGAI SUMBER, ANTARA LAIN:

1. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemim pinan Tingkat I (Diklatpim Tingkat I)

2. Agenda Perubahan, Rekomendasi Kebijakan, dan Utilisasi Informasi, Agus Dwiyanto, Kepala LAN-RI, 2013

3. Grand Design Diklat Kepemimpinan Tingkat I dan Diklat Kepemimpinan Tingkat II, Adi Suryanto, LAN-RI, 2013

4. Mengenal Alat Komunikasi: Policy Brief, Yuyu Komariah, B-Trust,

Bandung, 2009

5. How to Write a Policy Brief: Toolkit for Researchers, IDRC – CRDI, Canada, 2010

6. Membuat Makalah Kebijakan (Policy Paper) dan Risalah Kebijakan (Policy

Brief), Wahyudi Kumorotomo, LIPI, 2013

7. Infrastruktur Ke-PU-an Indonesia Tahun 20125 Dalam Perubahan Global dan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa data yang telah dilakukan dari stasiun 1 hingga stasiun 3 memiliki nilai indeks keseragaman tinggi yaitu mendekati nilai 1 dimana pada ke tiga stasiun

Penelitian ini bersifat kuantitatif, dalam pembahasannya lebih mengedepankan mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, peneriaman

Ο Mudah dibawa kemana-mana (moveable). Karena Flipchart hanya berukuran antara 60 sampai 90 cm maka menjadi mudah untuk di bawa ke tempat yang dibutuhkan. Apalagi kalau kita

Dari penelitian Hurlock, yang diamati dalam waktu satu minggu diperoleh kesimpulan bahwa jumlah permainan yang dimainkan oleh anak pada kelompok umur yang jumlah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan dengan melihat nilai X1

Teknik ghost notes mempelajari tentang bagaimana menggunakan rhythm pattern beat menjadi sebuah groove yang baik, serta menambah pengetahuan lebih dalam tentang ghost notes

Berdasarkan tujuannya penelitian ini secara anatomi terdapat 2 lapisan yaitu lapisan atas yang terdiri dari jalinan Fungi tipis dan Alga yang berwarna hijau muda setiap

package  arum.jiyu.com; import   java.io.BufferedReader; import   java.io.InputStream; import   java.io.InputStreamReader; import   java.io.UnsupportedEncodingException; import