58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Subjek Penelitian
PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries atau sering disebut P.T Timatex berada di kawasan Jurang Gunting Kelurahan Ledok Salatiga. P.T Tmatex dibangun pada tahun 1975 dan pada tahun 1976, P.T Timatex salatiga diresmikan oleh mantan Presiden Soeharto dan Mentri Perindustrian M. Yusuf. P.T Tmatex berbentuk Perseroan Terbatas dan merupakan group menunggal berstatus penanaman modal asing antara perusahaan indonesia dan jepang. P.T Timatex salatiga memeiliki karyawan berjumlah 912 orang karyawan yang terbagi dalm beberapa departemen. Karyawan pria berjumlah 281 orang dan karyawan wanita 631 orang, penulis melaksanakan penelitia pada karyawan Sizing yang berjumlah 93 orang. Data karyawan berdasarkan usia dan jenis kelamin karyawan bagian zising dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Deskripsi subjek penelitian dilihat dari usia untuk karyawan laki-laki (N=21) Kategori usia Frekuensi Prosentase (%)
20-26 0 0% 27-33 1 48% 34-40 15 71,4% 41-47 3 14,3% 48-55 2 9,5% Jumlah 21 100%
59
Dari tabel 4.1 sebagian besar karyawan laki-laki berusia 34-40 tahun (71,4%)
Tabel 4.2
Deskripsi subjek penelitian dilihat dari usia untuk karyawan Perempuan (N=72) Kategori usia Frekuensi Prosentase (%)
20-26 2 2,8% 27-33 8 11,2% 34-40 20 27,4% 41-47 31 42,5% 48-55 11 15,2% Jumlah 72 100%
Dari tabel 4.2 sebagian besar karyawan perempuan berusia 41-47 tahun (42,5%)
4.2. Pengumpulan Data
Sebelum melaksanakan penelitian penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada kepala personalia P.T Timatex Salatiga pada tanggal 11 September 2011. Penulis mendapatkan ijin secara langsung dari kepala personalia P.T Timatex Salatiga untuk melaksanakan penelitian. Untuk proses pengumpulan data yang pertama dilaksanakan tanggal 5 Maret 2012 penulis membagikan angket gejala stres kerja dan angket tipe kepribadian kepada 30 responden di bagiaan sizing sebagai penelitian awal pada karyawan yang bekerja pada shift pagi, dalam proses pengumpulan data yang ke dua dilaksankan pada tanggal 1 Juni 2012 kepada karyawan yang bekerja pada shift sore dan malam, untuk shift malam penulis dilarang mengambil data karena sehubungan dengan aturan perusahaan maka dari itu penulis dibantu oleh salah satu karyawan yang dapat dipercaya dalam pembagian angket. Dalam pembagian
60
angket kepada karyawan dilakukan di saat mereka istirahat, pertama-tama penulis melakukan perkenalan diri bahwa penulis adalah mahasiswa UKSW program studi Bimbingan dan Konseling dan merekapun menyambut dengan baik, setelah itu penulis langsung membagikan kedua angket secara bersamaan dengan petunjuk pengerjaan yang sudah tertera di dalamnya untuk diisi oleh karyawan, waktu pengisian dilakukan selama 30 menit dalam proses pengisian semua karyawan tidak ada yang bertanya dan dapat mengisi angket tersebut dengan baik, setelah proses pengisian berahir tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih karyawan yang sudah bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian, tidak lupa penulis mengecek semua angket yang telah diisi untuk memastikan semuanya dikerjakan dengan benar.
4.3. Analisis Data
Setelah semua responden mengisi tes, penulis segera mengadakan analisis data. Jumlah angket yang terkumpul dalam pengolahan sebanyak 21 buah untuk karyawan laki-laki dan 72 buah untuk karyawan perempuan. Data dianalisis deskriptif dengan melihat frekuensi gejala stres kerja karyawan dengan tipe kepribadian A dan gejala stres kerja dengan karyawan yang bertipe kepribadian B. Skor dikelompokkan dalam 5 kategori, yaitu Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah. Jarak skor diperoleh dari perhitungan skor maksimal dikurangi skor minimal skala dibagi kategori atau 172-43 = 26
61
Tabel 4.3
Data kategori gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian A Karyawan Bagian zising PT Timatex Salatiga
Dari Tabel 4.3 sebagian besar gejala stres kerja dengan tipe kepribadian A karyawan berada pada kategori: Sedang (60%).
Tabel 4.4
Data kategori gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian B Karyawan Bagian zising PT Timatex Salatiga
Dari Tabel 4.4 sebagian besar gejala stres kerja dengan tipe kepribadian B karyawan berada pada kategori: Rendah (58%).
Kategori Skor Frekuensi Posentase
Sangat Tinggi 147 – 172 0 0% Tinggi 121 – 146 0 0% Sedang 95 – 120 20 60% Rendah 69 – 94 11 33% Sangat Rendah 43 – 68 2 7% Total 33 100%
Kategori Skor Frekuensi Posentase
Sangat Tinggi 147 – 172 0 0% Tinggi 121 – 146 0 0% Sedang 95 – 120 15 25% Rendah 69 – 94 35 58% Sangat Rendah 43 – 68 10 17% Total 60 100%
62
Untuk mengetahui perbedaan gejala stres kerja karyawan bagian sizing P.T Timatex Salatiga berdasarkan tipe kepribadian tipe A dan B menggunakan
analyze Uji-t (Independent Sample Test) pada SPSS for windows versi 16.0 . Hasil
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Group Statistics
Tipe Kepribadian N Mean Std. Deviation Std. Error Mean GEJALA
STRES
tipe A 33 83.9091 11.00955 1.91652
tipe B 60 73.4918 17.63862 2.25839
Dari Tabel terdapat ringkasan statistik dari kedua sampel rata- rata gejala stres kerja karyawan dengan tipe kepribadian A 83,9091 dengan standar deviasi 11,00955 lebih tinggi dari rata-rata gejala stres kerja karyawan dengan tipe kepribadian B 73,4918 dengan standar deviasi 17,63862.
63
Tabel 4.6
Independent Samples Test
GEJALA STRES Equal variances
assumed
Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of
Variances
F 7.024
Sig. .009
t-test for Equality of Means T 3.079 3.517
Df 92 90.009 Sig. (2-tailed) .003 .001 Mean Difference 10.41729 10.41729 Std. Error Difference 3.38285 2.96199 95% Confidence Interval of the Difference Lower 3.69866 4.53279 Upper 17.13592 16.30179
Dari tabel independent sample test kita lihat kolom Levene's Test untuk menguji kesamaan varian (homogenitas) dapat dilihat sig = 0,009 > 0.05, dengan kata lain data antara gejala stres kerja dengan tipe kepribadian mempunyai varian yang sama (homogen), karena datanya homogen berarti yang kita lihat adalah jalur Equal variances assumed. Dari tabel di atas nilai t hitung > t tabel (3,079 > 1,986) dan Sig. (2-tailed) 0.003 < 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja antara karyawan berkepribadian tipe A dengan karyawan berkepribadian tipe B, di mana karyawan dengan tipe kepribadian A memiliki rata-rata gejala stres kerja lebih tinggi dari pada karyawan dengan tipe kepribadian B.
64
4.4. Uji Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 sebagai berikut:
Hipotesis: “Ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja karyawan berdasarkan tipe kepribadian A dan B bagian sizing P.T Timatex Salatiga”.
Hasil analisis dari tabel di atas nilai t hitung > t tabel (3,079 > 1,986) dan Sig. (2-tailed) 0,003 < 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja antara karyawan berkepribadian tipe A dengan karyawan berkepribadian tipe B maka (Ho) Diterima.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini mengungkapkan ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja karyawan berdasarkan tipe kepribadian A dan B bagian sizing P.T Timatex salatiga, dengan hasil analisis Sig. (2-tailed) 0,003 < 0,05 perbedaan rata- rata gejala stres kerja karyawan dengan tipe kepribadian A 83,9091 lebih tinggi dari rata- rata gejala stres kerja karyawan dengan tipe kepribadian B 73,4918 menunjukkan bahwa gejala stres kerja karyawan bertipe kepribadian A memiliki rata-rata lebih tinggi dari pada gejala stres kerja karyawan bertipe kepribadian B.
Dari hasil pengkatagorian Tabel 4.3 faktor gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian A karyawan terbagi di kategori sangat tinggi (0%) tinggi (0%) sedang (60%) rendah (33%) sangat rendah (7%), untuk gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian A rata-rata karyawan bertipe kepribadiaan sedang. Sedangkan untuk Tabel 4.4 faktor gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian B karyawan terbagi di kategori sangat tinggi (0%) tinggi (0%) sedang (25%) rendah (58%) sangat rendah
65
(17%), untuk gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian B rata-rata karyawan bertipe kepribadiaan rendah. Jadi ada perbedaan yang signifikan perbedaan gejala stres kerja karyawan terhadap tipe kepribadian A dan B.
Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Anisa (2008). Persamaan hasil penelitian ini dimungkinkan karena karakteristik subjek penelitian yang sama. Pada penelitian Anisa dan penulis subjeknya adalah sama-sama karyawan yang bekerja pada perusahaan Textil. Sebaliknya temuan ini bertolak belakang dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Rohman (2000). Perbedaan hasil penelitian ini mungkin karena adanya perbedaan dalam menggunkan teknik pengambilan data yaitu menggunakan teknik proporsional random sampling sedangkan dalam penelitian ini mengunakan sampel total.