• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA DISUSUN OLEH : NAMA : SANTI MARLINAH KELAS : 1EA26 NPM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA DISUSUN OLEH : NAMA : SANTI MARLINAH KELAS : 1EA26 NPM :"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS UPAYA MELESTARIKAN

BUDAYA BANGSA

DISUSUN OLEH :

NAMA : SANTI MARLINAH

KELAS : 1EA26

NPM : 16211599

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

(2)

i

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Analisis Upaya Melestarikan Budaya Bangsa

Kelas : 1-EA26

Tanggal Penyerahan Makalah : 21 November 2011 Tanggal Upload Makalah : 22 November 2011

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n

N P M Nama Lengkap Tanda Tangan

16211599 SANTI MARLINAH

Program Sarjana Ekonomi Manajemen UNIVERSITAS GUNADARMA

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan tekad yang kuat dan rasa tanggung jawab akhirnya makalah ini dapat disusun guna melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, penyusun berusaha untuk dapat mencapai hasil yang sebaik mungkin meski dalam penyusunan makalah ini menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan terbatasnya waktu. Terima kasih yang sebesar-besar nya kami sampaikan kepada Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi, karenanya kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Jakarta, November 2011 Santi Marlinah

(4)

iii DAFTAR ISI Pernyataan Kata Pengantar ……… ……… i ii

Daftar Isi ……… iii

Bab I Pendahuluan ……… 1 1.1 Latar Belakang ……… 1 1.1 Tujuan ……… 1 1.3 Sasaran ……… 2 Bab II Permasalahan ……… 3 I. Kekuatan ……… 3 II. Kelemahan ……… 4 III. Peluang ……… 5 IV. Hambatan ……… 5

Kesimpulan & Rekomendasi ……… 7

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Secara etimologi, kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal, dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.

Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan daerah, mulai dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari bahasa, pakaian daerah, tradisi, tari-tarian, aneka seni rupa dan lain-lain. Kebudayaan bangsa merupakan kumpulan dari kebudayaan daerah itu sendiri, cerminan dari budaya daerah yang beragam.

Keanekaragaman budaya menjadi salah satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mempertahankan budaya daerah yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak budaya daerah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini membuat system informasi dan komunikasi menjadi begitu sangat cepat, dalam hitungan beberapa menit saja kita dapat mengetahui kejadian – kejadian dan kemajuan – kemajuan gaya hidup yang ada dibelahan bumi ini, hal ini tentu saja berpengaruh kepada pola hidup manusia yang ada dibelahan bumi lainya.

Pengaruh budaya asing pada era globalisasi ini semakin kuat, hal ini perlu mendapat perhatian kita semua sebab kita menyadari bahwa desakan globalisasi tidak mungkin dihadapi secara konfromatif, karena hal ini akan merusak sendi – sendi kehidupan dan kebudayaan bangsa.

Indonesia dengan letak geografis sebagai negara kepulauan memiliki aneka ragam adat dan budaya yang tersebar merata di seluruh tanah air. Bentuk geografis ini di satu sisi juga perlu diwaspadai akan pelestarian aneka ragam budayanya.

II. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain : 1. Menambah Pengetahuan Tentang Kebudayaan 2. Mengidentifikasi permasalahan budaya bangsa 3. Menganalisa solusi untuk pelestarian budaya bangsa 4. Meningkatkan rasa cinta terhadap budaya bangsa

(6)

2 III. Sasaran

Penyusunan makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para generasi muda untuk selalu melestarikan budaya bangsa, yang merupakan kekayaan sekaligus merupakan ciri dari bangsa Indonesia sendiri. Serta untuk mengajak masyarakat untuk mencegah pudarnya budaya bangsa ini oleh kebudayaan-kebudayaan yang kerap menimbulkan masalah-masalah sosial. Agar kebudayaan nasional dimasa mendatang akan tetap lestari.

(7)

3 BAB II PERMASALAHAN

Harus diakui bahwa ancamanan globalisasi tak bisa dihindari. Ketahanan budaya ini tentu harus selalu kita artikan secara dinamis, dimana unsur-unsur kebudayaan dari luar ikut memperkokoh unsur-unsur kebudayaan lokal. Untuk itu, perlu kita kemukakan bahwa proses globalisasi, yang dikatakan dapat mempertajam “clash of civilizations”, dan – meminjam istilah Samuel Huntington – juga dapat mengakibatkan perusakan berat terhadap peradaban, kemasyarakatan dan kesadaran etnis (exacerbation of civilizational, societal and ethnic self-consciousness), tidak perlu mengakibatkan pelumpuhan yang memarginalisasi eksistensi bangsa ini, selama kita memiliki ketahanan budaya yang tangguh. Dalam pengertian ini, jelas bahwa bila kita bicara mengenai ketahanan budaya, pada dasarnya kita berbicara pula mengenai pelestariannya dan pengembangannya secara dinamis dengan upaya-upaya yang lebih khusus.

Analisis permasalahan upaya melestarikan budaya bangsa dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi :

I. Kekuatan (Strength)

a. Keanekaragaman budaya

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya daerah, aset berharga dan tidak dapat disamakan dengan budaya daerah negara lain. Budaya daerah yang dimiliki Indonesia berbeda-beda dan memiliki ciri khas, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian daerah, alat musik, ataupun adat-istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasiona

b. Kekhasan budaya

Kekhasan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memiliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain.

(8)

4 c. Kebudayaan yang telah mengakar

Ada kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

d. Peraturan Perundang-undangan

Adanya Kode Etik Pariwisata Dunia dan perundang-undangan tentang kebudayaan menjadi salah satu kekuatan untuk tetap menjaga, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, tidak hanya agar kebudayaan tersebut tetap eksis namun juga mempertahankan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya.

II. Kelemahan (Weakness)

a. Lemahnya Kesadaran Masyarakat

Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya daerah dewasa ini masih belum maksimal. Cenderung lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Masyarakat baru tergerak secara emosional saat terjadi pengakuan budaya oleh negara tetangga.

b. Kurang Pembelajaran

Para pelaku budaya kesulitan untuk melakukan transfer pengetahuan mengenai budaya kepada generasi selanjutnya, minat untuk mempelajari budaya kalah pamor dengan mempelajari teknologi yang dianggap lebih modern.

c. Ketiadaan inventarisasi budaya dan ketegasan pemerintah

Pemerintah telah menghimbau kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan inventarisasi hasil, bentuk, karya seni budaya di daerahnya masing-masing, namun baru tercatat tiga provinsi (Bali, Daerah Istimewa Jogjakarta dan Nusa Tenggara Barat) yang memasukkan daftar khasanah seni dan budayanya dari tiga puluh tiga provinsi yang ada di Indonesia. ketiadaan reward dan punishment serta kurangnya ketegasan pemerintah memperlambat proses inventarisasi budaya.

d. Inkonsistensi implementasi peraturan

Peraturan perundangan yang telah diterbitkan oleh Pemerintah cenderung pada perlindungan cagar budaya dan dititik beratkan pada sector pariwisata, belum mengakomodir segala bentuk budaya yang dimiliki. Ditambah lemahnya

(9)

5 III. Peluang (Opportunity)

a. Perkembangan IPTEK

Perkembangan dunia IPTEK memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan segala aktifitasnya, termasuk memberikan kontribusi penting bagi perkembangan budaya, mempermudah proses pengenalan dan pembelajaran terhadap budaya untuk pelestarian budaya bangsa.

b. Industri Pariwisata

Dalam sektor pembangunan kepariwisataan bukan hanya memanfaatkan kekayaan budaya, namun mencakup upaya untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia (melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan), dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Budayalah yang kini menjadi kunci utama dalam setiap aktivitas pariwisata. Pelestarian budaya melalui pariwisata dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

c. Akulturasi Budaya

Interaksi kebudayaan yang terjadi baik melalui perkembangan IPTEK maupun pariwisata mempermudah terjadinya proses akulturasi budaya. Kebudayaan yang kita miliki telah menunjukan sifat fleksibel dan adaptif, senantiasa mampu menerima dan mengolah unsur-unsur asing didalam rangka memperkaya kebudayaan yang ada tanpa harus melenyapkan kepribadian sendiri.

d. Industri Kreatif

Budaya bangsa Indonesia memiliki sejuta potensi yang bisa dikembangkan menjadi industri kreatif sehingga dapat perlahan mengubah sifat konsumerisme masyarakat menjadi budaya produktif dengan menjadikan potensi seni budaya menjadi industri kreatif.

IV. Hambatan (Threats) a. Arus Globalisasi

Arus Globalisasi yang menganut kebebasan dan keterbukaan begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat, terutama berpengaruh terhadap perilaku generasi muda. Hal ini ditunjukan dalam cara hidup mereka sehari-hari; misalnya dari cara berpakaian mereka berdandan seperti selebriti yang cenderung budaya barat, menggunakan pakaian minim bahan hinga memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak terlihat, tentu saja hal tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia.

(10)

6 b. SDM kurang berkualitas

Upaya pelestarian budaya bangsa ditengah pesatnya arus globalisasi tentunya memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, kreatif dan inovatif, namun kurangnya keinginan dan sarana pembelajaran menjadikan ketersediaan SDM sangat terbatas.

c. Orientasi ekonomi jangka pendek

Keterbatasan biaya dalam pelestarian budaya masih menjadi hambatan yang cukup berat, penerapan teknologi maju memerlukan penanaman modal yang besar, menggandeng investor menjadi salah satu pilihan namun tidak sedikit investor yang tidak peduli dengan persoalan pelestarian budaya, yang penting bagi mereka modal yang telah ditanam harus cepat kembali dan mendatangkan keuntungan materi yang optimal.

d. Keterbatasan Lingkungan

Penggunaan teknologi tidak hanya membutuhkan modal besar, namun juga membutuhkan sumberdaya alamnya, hal tersebut tentu saja menimbulkan eksploitasi terhadap lingkungan, mempercepat proses global warming. Perubahan lingkungan alam yang sangat berpengaruh terhadap kebudayaan.

(11)

7 BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan

a. Melestarikan budaya bangsa merupakan salah satu wujud kecintaan terhadap bangsa dan negara. Upaya pelestarian budaya bangsa tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah saja, masyarakat sebagai pelaku budaya harus berperan aktif dalam pelestariannya.

b. Pendidikan adalah wahana pembelajaran segala bentuk kemampuan bagi sang pembelajar agar menjadi manusia dewasa. Antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama yakni nilai-nilai. Dalam konteks kebudayaan justru pendidikan memiliki peranan sebagai agen pengajaran nilai-nilai budaya.

c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempermudah masuknya informasi-informasi yang bedampak pada kebudayaan, memperkaya atau pun menumbuhkan budaya baru. Pesatnya arus globalisasi perlu disikapi dengan bijaksana oleh setiap individu, harus pandai-pandai menyaring arus globalisasi yang masuk, agar tetap sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.

d. Kebudayaan menjadi wahana pengembangan pariwisata nasional, memberikan kontribusi untuk peningkatan taraf hidup masyarakat. Walaupun pariwisata merupakan kegiatan positif tidak berarti diijinkan untuk merusak sumber daya.

2. Rekomendasi

a. Peran Pemerintah

diharapkan menerbitkan dan melaksanakan peraturan perundangan yang akan memberikan kepastian adanya proteksi budaya bangsa dan memfasilitasi pengembangan budaya bangsa dalam segala bentuknya yang sesuai. Serta memberikan reward dan punishment yang seimbang sebagai bentuk pengawasan terhadap implementasi peraturan perundangan. Menginventarisir budaya bangsa yang dimiliki dan mendaftarkan hak atas kekayaan intelektual agar tidak diclaim oleh negara lain.

b. Peran Akademisi

Prioritas pada pendidikan yang mengarah pada kesadaran akan budaya bangsa pada tiap tingkat, termasuk pengajaran komparatif agama sebagai bagian dari pengertian akan budaya lain. Lembaga pendidikan harus mengerti bahwa

(12)

8

pengembangan pariwisata yang lestari membutuhkan keterampilan yang sangat tinggi didalam banyak disiplin ilmu yang terkait dan bahwa sumberdaya manusia yang cukup harus dialokasikan untuk program ini agar berhasil. Mereka yang inovatif dan kreatif yang akan menjadi pemenang di era globalisasi. Inovasi dan kreatifitas lahir dari sumber daya manusia yang berkualitas.

c. Peran Pengusaha/Investor

Industri Pariwisata & industri kreatif agar melatih stafnya dan mempersiapkan pelanggannya untuk sensitif dan menghargai budaya nasional tuan rumah, melestarikan sumber daya alam dan budaya dengan program pelestarian, konservasi, interpretasi. Pendekatan pemasaran tidak lagi berorientasi pada berapa Wisatawan yang akan didatangkan, namun Wisatawan seperti apa yang akan didatangkan, tentu saja mereka yang bisa menghargai budaya bangsa kita dan

mampu meningkatkan kualitas hidup.. Penggunaan media elektronik

dimaksimalkan untuk memberikan informasi-informasi yang harus disampaikan kepada Wisatawan dan masyarakat agar dapat saling menghargai budayanya. Kepentingan ekonomi jangan sampai di trade off dengan kepentingan budaya. Pembangunan berkelanjutan dari budaya berarti bagaimana upaya kita bersama agar kondisi perilaku tidak begitus aja mencabut diri kita dari apa yang sudah menjadi kebiasaan, norma, nilai kita bersama, tapi tetap berubah dengan dinamis sesuai dengan kehendak zaman tapa lepas dari apa yang memberi kita satu identitas tertentu. Boleh hidup modern didalam artian lebih efektif dan efisien tapi tetap menghargai norma nilai dan kebiasaan perilaku luhur yang memberi kita identitas sebagai orang Indonesia.

d. Peran Insan seni & budaya

Pelestarian dan pengembangan budaya bangsa tidak bisa dilepaskan dari peran seniman dan budayawan. Seniman dapat memberikan contoh kepada masyarakat melalui karya budaya yang ditampilkan, menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai positif untuk masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat memberikan ruang, memfasilitasi kegiatan-kegiatan para seniman untuk terus berkreatifitas serta memberikan pengakuan & apresiasi terhadap insan seni & budaya. Perangkat adat didaerah pun harus diupayakan mendapat penghargaan dan perlakuan yang sama dengan perangkat pemerintahan lainnya.

(13)

9

REFFERENSI

Http://id.wisatapesisir.com/berita/1384-budaya-sebagai-kekuatan-pariwisata-indonesia Http://www.wikimu.com/news/displaynewsremaja.aspx?id=5142

Tinjauan Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Kebudayaan, - M. Burhan Amin, Dosen Ilmu Budaya Dasar Universitas Gunadarma.

http://isbdti.blog.uns.ac.id/2009/11/09/makalah-perubahan-kebudayaan-karena-pengaruh-dari-luar/ http://www.javanologi.info/main/themes/images/pdf/Budaya_Lokal-Agus.pdf http://www.anneahira.com/kebudayaan-daerah.htm http://staff.undip.ac.id/sastra/agusmaladi/2009/07/21/ketahanan-budaya-kesenian-dan-globalisasi/ http://www.balihesg.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=84 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/pengaruh-globalisasi-terhadap-kebudayaan-indonesia/

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara regulasi emosi dengan burnout pada perawat rawat inap RSJD Dr

Berikut adalah perhitungan jarak Euclidean (d) antara centroid 1 dan dataset hasil preprocessing (lampiran 3) data ke-1.. 26 Setelah perhitungan jarak selesai, jarak

SitiKomariah, P.hD, SelakuKetua Program StudiPendidikanSosiologi yang takhenti-hentimembimbingdanmemberikan saran, motivasi, sertadukungandalammenyelesaikantesisini. SitiNurbayani

[r]

positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena. merupakan hama &

• KURS VALUTA ASING → HARGA SUATU MATA UANG ASING JIKA DIPERTUKARKAN DENGAN MATA UANG LAIN (MATA UANG DALAM NEGERI/MATA UANG NEGARA LAINNYA).2. FUNGSI VALUTA ASING

Penetapan Indikator Kinerja Daerah untuk Misi Kesatu (Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi) RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018. Urusan dan Indikator Kinerja Satuan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi proses produksi patung jangir dengan tungku ukuran kecil dan mengumpulkan variabel keuangan