• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera Utara Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera Utara Tahun 2014"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA YANG BERKUNJUNG KE SUMATERA UTARA TAHUN 2014

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

NURUL AFLAH SUHENI 102407071

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera Utara Tahun 2014.

(3)

DAFTAR ISI

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 4

1.4.1 Tujuan Penelitian 4

1.4.2 Manfaat Penelitian 4

1.5 Metodelogi Penelitian 5

1.6 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Kegunaan dan Peranan Peramalan 8

2.3 Metode Peramalan 10

2.4 Metode Peramalan yang Digunakan 13

2.5 Menghitung Kesalahan Peramalan 15

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 17

3.2 Visi dan Misi 18

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik 19 3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statistik 20

3.5 Tugas Badan Pusat Statistik 20

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 23

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data 24

4.2 Pengolahan Data dengan Metode Rata-Rata Bergerak 25

4.2.1 Proses Peramalan 30

(4)

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 38

5.2 Tujuan Implementasi Sistem 38

5.3 Pengertian Microsoft Excel 39

5.4 Struktur Microsoft Excel 39

5.5 Pengoperasian Microsoft Excel 39

5.6 Pemrosesan Data dengan Microsoft Excel 42 5.6.1 Prosedur Perhitungan Peramalan Rata-rata Bergerak Ganda 42 5.6.2 Prosedur Perhitungan Kesalahan dengan Microsoft Excel 46 5.7 Prosedur Pembuatan Grafik dengan Software Excel 48

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 51

6.2 Saran 52

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung 24

ke Sumatera Utara Tahun 2002 sampai 2011

Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang 26 Berkunjung ke Sumatera Utara

Tabel 4.3 Hasil peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara 34 yang Berkunjung ke Sumatera Utara

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bagan Struktur BPS 23

Gambar 4.1 Grafik Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang 27 berkunjung ke Sumatera Utara tahun 2002-2011

Gambar 4.2 Grafik hasil Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang 28 berkunjung ke Sumatera Utara tahun

Gambar 5.1 Tampilan saat Membuka Excel pada Windows 40 Gambar 5.2 Tampilan Buku Kerja (Workbook) yang kosong pada excel 40

Gambar 5.3 Tampilan Saat Menyimpan File 42

Gambar 5.4 Tampilan Menu Utama Data 43

Gambar 5.5 Tampilan Kotak Dialog Data Analysis 43 Gambar 5.6 Tampilan Kotak Dialog Moving Average 44 Gambar 5.7 Tampilan Pemrosesan Peramalan Data pada Excel 45 Gambar 5.8 Tampilan Perhitungan Nilai Kesalahan Peramalan 46

Gambar 5.9 Data Untuk Pembuatan Chart 48

Gambar 5.10 Tampilan Memilih Jenis Chart 49

(7)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia memiliki banyak potensi untuk untuk dikembangkan baik dalam sektor pertanian, perkebunan, pertambangan, industri dan pariwisata.Selain kekayaan sumber daya alam yang melimpah, unsur keindahan alam, keunikan budaya, peninggalan sejarah, keanekaragaman flora dan fauna serta keramahan penduduk lokal menjadi nilai tambah bagi pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.

(8)

pengembangan dari berbagai macam industri pariwisata, sehingga tidak hanya industri dalam skala kecil dan menengah saja tetapi juga industri pariwisata dalam skala besar akan dapat memperoleh manfaat.

Provinsi Sumatera Utara mempunyai potensi wisata yang berada di daerah sekitar Danau Toba, Pulau Samosir, Karo, Nias dan Langkat (Proyek Orang Utan) dimana objek wisata tersebut terdiri dari keindahan alam dan iklim, kebudayaan dan kesenian rakyat. Sumatera Utara merupakan salah satu daerah tujuan Wisatawan Mancanegara terpenting di Indonesia setelah provinsi Bali, provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam rangka pengembangan Pariwisata Internasional (Wisatawan Mancanegara) perlu dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan arus Wisatawan Mancanegara yang biasa ditempuh dengan cara meningkatkan kegiatan pemasaran dan penyempurnaan berbagai fasilitas yang diperlukan oleh Wisatawan seperti sarana angkutan, perbankan, akomodasi, restoran, biro perjalanan, informasi mengenai daerah wisata, dan lainnya.

Peningkatan kegiatan pemasaran memerlukan perencanaan yang baik, berlandaskan informasi kuantitatif maupun kualitatif mengenai penampilan pariwisata internasional dimasa yang lalu.Tanpa mempelajari data yang sudah lalu sulit untuk menyusun perencanaan yang terarah guna meningkatkan usaha promosi pariwisata yang lebih baik.

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis bermaksud mengambil judul :

(9)

Utara Tahun 2014” dengan tujuan untuk mengetahui apakah jumlah wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara mengalami peningkatan atau justru akan mengalami penurunan hingga pada tahun 2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah penulis uraikan diatas, maka dapat dirumuskan yang menjadi permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah meramalkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Utara pada tahun 2014.

1.3 Batasan Masalah

(10)

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam Penulisan Tugas Akhir adalah :

a. Mengetahui penggunaan metode rata-rata bergerak ganda (Double Moving

Average) untuk menghitung jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Sumatera

Utara.

b. Meramal berapa besar jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Sumatera Utara pada tahun 2014 ?

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat Penulisan Tugas Akhir adalah : a. Bagi Penulis

1) Membantu penulis mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan sehingga menunjang kesiapan terjun di dunia kerja.

2) Memberi wacana, wawasan, dan pengalaman baru kepada penulis selama pembuatan Tugas Akhir (TA).

b. Bagi Jurusan

(11)

c. Bagi Pemerintah Sumatera Utara

Sebagai bahan pertimbangan atau masukan dalam mengambil suatu keputusan yang tepat, dan sebagai sumbangan dalam pemikiran untuk peramalan.

1.5 Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan tugas akhir ini, maka penulis membutuhkan data-data yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset maupun pengambilan data. Beberapa metodologi penelitian yang dilakukan penulis guna mengumpulkan data-data yang dibutuhkan adalah :

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Suatu metodologi yang dilakukan oleh penulis mengumpulkan bahan-bahan dari buku-buku yang memuat teori-teori yang berkaitan erat dengan judul tugas akhir yang dipilih, serta informasi lainnya yakni internet, dan catatan-catatan kuliah penulis yang berhubungan dengan masalah yang ingin dibahas. b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian dilakukan penulis dengan langsung ke objek lapangan yang dipilih untuk mendapatkan data, dimana penulis melakukan pengumpulan data dengan cara riset ke kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara.

1.6 Sistematika Penulisan

(12)

Bab 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metode penelitian dan landasan teori serta sistematika penulisan.

Bab 2 : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan dan dibahas mengenai pengertian-pengertian yang menyangkut peramalan dan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistika (BPS) Sumatera Utara.

BAB 4 : PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini penulis menjelaskana mengenai pembahasan tentang metode penghitung jumlah wisatawan mancanegara, pengumpulan data dan meramalkan jumlah wisatawan mancanegara di Sumatera Utara pada tahun 2014.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

(13)

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

(14)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara, diantaranya adalah Metode Pemulusan Eksponensial, Rata-rata Bergerak Linier. Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar kata yang releven pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

2.2 Kegunaan dan Peranan Peramalan

(15)

Adapun peranan peramalan sebagai berikut :

1. Penelitian

Salah satu tujuan penelitian adalah melakukan analisa terhadap situasi dan kondisi sekarang untuk memperkirakan situasi dan kondisi yang akan terjadi di masa depan. Gambaran perkembangan tersebut merupakan perkiraan apa yang akan terjadi, sehingga dapat dikatakan peramalan selalu diperkirakan dalam penelitian.

2. Perencanaan

Peramalan merupakan dasar untuk menyusun rencana. Dalam penyusunan rencana sering terjadi adanya perbedaan waktu dalam kegiatan penyusunan rencana berupa penentuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan, kapan pelaksanaannya dan oleh siapa dilaksanakan. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peranan peramalan sangat dibutuhkan, terutama dalam menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi sehingga dapat dipersiapkan tindakan – tindakan apa yang perlu dilakukan.

3. Pengambilan keputusan

Peramalan juga berperan dalam hal pengmbilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan – pertimbangan apa saja yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan yang disusun atau dibuat, maka makin kurang baiklah keputusan yang kita ambil.

(16)

maka hasil peramalan disusun juga akan sukar dipercaya akan ketetapanya.

2.3 Metode Peramalan

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan permasalahan pada peramalan adalah mempertimbangkan skala waktu peramalannya yaitu seberapa jauh rentang waktu data yang ada untuk diramalkan. Terdapat tiga kategori waktu yaitu jangka pendek (minggu → bulan), menengah (bulan → tahun) dan jangka panjang (tahun →

dekade).

Selain rentang waktu yang ada dalam proses peramalan, terdapat juga teknik atau metode yang digunakan dalam peramalan. Metode peramalan dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu :

1. Metode Kuantitatif

Penggunaan metode ini didasari ketersediaan data mentah disertai serangkaian kaidah matematis untuk meramalkan hasil dimasa depan. Terdapat beberapa macam model peramalan yang tergolong metode kualitatif, yaitu :

a. Model Deret Berkala (Time Series)

(17)

1) Metode Smoothing

3) Metode Perkiraan Trend dengan regresi b. Model Kausalitas

Model ini mengasumsikan bahwa faktor yang digunakan menunjuklkan suatu hubungan sebab akibat dengan satu atau lebih variabel bebas. Metode peramalan dengan model kausalitas, yaitu :

1) Metode Regresi dan Korelasi 2) Metode Ekonometrika

3) Metode Analisis input – output

Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila memenuhi 3 (tiga) kondisi berikut :

1. Tersedianya informasi tentang masa lampau

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik (angka/bilangan)

3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang.

(18)

datang, karena segala sesuatunya akan berubah secara tidak konstan. Tapi setelah mengenal data dan teknik peramalan, maka terjadilah jelas walaupun tidak ada metode yang benar yang membuktikan bahwa hasil peramalan tersebut seratus persen dapat menggambarakan keadaan yang sebenarnya yang akan terjadi di masa yang akan datang, tetapi hasil peramalan tersebut akan memberikan ataupun menjelaskan bagaimana bentuk dan peningkatan peramalan yang terjadi.

2. Metode Kualitatif ( Teknologis )

Metode peramalan kualitatif adalah metode peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Metode ini digunakan dimana tidak ada model matematik, biasanya dikarenakan data yang ada tidak cukup representatif untuk meramalkan masa yang akan datang (long term forecasting). Peramalan kualitatif menggunakan pertimbangan pendapat – pendapat para pakar ahli atau experd dibidangnya.Adapun kelebihan dari metode ini adalah biaya yang dikeluarkan sangat murah (tanpa data) dan cepat diperoleh.Sementara kekurangannya yaitu bersifat sehingga seringkali dikatakan kurang ilmiah.

Metode kualitatif ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Model Eksploratif

Model ini dimulai dari data atau masalah – masalah dari masa lalu dan masa kini sebagai titik awalnya dan bergerak ke arah masa depan dengan melihat semua kemungkinan yang ada.

(19)

Model ini dimulai dengan cara menetapkan sasaran tujuan yang akan datang kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat dicapai berdasarkan kendala, sumber daya dan teknologi yang tersedia.

2.4 Metode Peramalan yang Digunakan

Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode peramalan yang tepat. Dalam meramalkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara tahun 2014, maka penulis menggunakan metode analisisderet berkala (Time Series) melalui metode smoothing yaitu “ Metode Rata – Rata Bergerak Ganda (Double Moving Average).”

Metode yang sering digunakan untuk meratakan deret berkala yang bergelombang adalah metode rata – rata bergerak. Metode ini dibedakan atas dasar jumlah tahun yang digunakan untuk mencari rata – ratanya.Misalnya jika digunakan satu tahun sebagai dasar pencarian rata – rata bergerak, teknik tersebut dinamakan rata – rata bergerak per satu tahun.Jika digunakan tiga tahun sebagai dasar pencarian rata – rata bergerak, teknik tersebut dinamakan rata – rata bergerak tiga tahun.

Ada beberapa langkah dalam menentukan ramalan dengan metode double moving

average, antara lain sebagai berikut :

a) Menghitung moving average/ rata-rata bergerak pertama, diberi simbol S’t, dihitung dari data historis yang ada. Hasilnya diletakkan pada periode terakhir

(20)

b) Menghitung moving average/rata-rata bergerak kedua, diberi simbol S”t, dihitung dari rata-rata bergerak kedua. Hasilnya diletakkan pada periode terakhir moving

averagekedua.

c) Menentukan besarnya nilai αt (Konstanta)

d) Menentukan besarnya nilai bt (slope)

e) Menentukan besarnya forecast Ft+m = αt + bt(m)

Keterangan :

1. =Rata – rata bergerak tunggal pada waktu t

2. =Rata – rata bergerak ganda pada waktu t

3. =Banyaknya nilai masa lalu

4. =Konstanta untuk m periode ke muka

5. =Komponen kecenderungan

6.

=

Jangka waktu rata-rata bergerak

7. m =Jumlah periode ke muka yang digunakan

(21)

2.5 Menghitung Kesalahan Ramalan

Hasil proyeksi yang akurat adalah forecast yang bisa meminimalkan kesalahan meramal (forecast error). Besarnya forecast error dihitung dengan mengurangi data riil dengan besarnya ramalan.

Error (E) = Xt- Ft

Dalam menghitung forecast error digunakan:

a. Percentage Error (PE)

Percentage Error merupakan Kesalahan persentase dari suatu peramalan,

PE = x100 ft =nilai ramalan periode ke-t n =banyaknya data

b. Absolute Percentage Error (APE)

(22)

c. Mean Percentage Error

Mean Percentage Error adalah persentase rata-rata kesalahan absolut.

MPE =

c. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan persentase

(23)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Seiring dengan adanya perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mangalami empat kali perubahan struktur organisasi :

1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS 2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS

4. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik 5. Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 1998 tentang BPS

6. Keputusan Kepala BPS N0. 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan data kerja BPS

(24)

Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan data kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan Presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.2 Visi dan Misi

Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

(25)

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Keppres No. 86 tahun 1998), dalam malaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No. 16 tentang statistik

2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang BPS

3. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik

Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :

1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan meraca nasional.

2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama di bidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian sendiri maupun dari data sekunder.

(26)

5. Pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing-masing dan harus melaporkan kepada Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan signifikasi, baik dalam lingkungan masing- masing antara aturan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing-masing.

3.5 Tugas Badan Pusat Statistik

Menurut keputusan Presiden RI No. 6 tahun 1992 tugas BPS adalah :

1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain di bidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pendidikan dan keagamaan.

2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam panggunaan definisi, klasifikasi dan lain-lain. 3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan

(27)

Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden serta mempunyai tugas :

1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasilguna.

2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara fungsional menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis ststistik yang diperlukan, serta malaksanakan kerjasama di bidang ststistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas :

1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdaya guna dan berhasilguna.

2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas-tugas Deputi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik dan Perwakilan di daerah.

3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.

(28)

Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan perencanaan program dan metodologi statistik, pengolahan hasil sensus, survei dan data sekunder serta analisis dan pengembangan statistik.

Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertambangan dan energi, kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.

(29)

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

(30)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, data yang diambil adalah data jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara melalui pintu masuk Bandar Udara Polonia Medan dan pelabuhan laut Belawan, dan pelabuhan laut Tanjung Balai Asahan tahun 2002 sampai 2011.

Tabel 4.1 Data Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera Utara Tahun 2002 sampai 2011

Tahun

Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

(31)

Untuk menganalisa data di atas, untuk memperoleh nilai m periode kedepan sebagai perbandingan terhadap data tahun sebelumnya. Dalam hal ini digunakan data jumlah wisatawan mancanegara yang diperoleh dari BPS Sumatera Utara. Adapun data yang diambil adalah jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu masuk bandara udara Polonia Medan, pelabuhan laut Belawan dan pelabuhan Tanjung Balai dari tahun 2002 sampai 2011 dengan M dan N adalah periode.

(32)

Tabel 4.2 Ramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera Utara

Tahun Periode Nilai Aktual (X)

2007 6 134.130 125.676,00 118.216,89 133.135,11 7.459,11 128.684,11

2008 7 152.498 136.158,00 126.746,56 145.569,44 9.411,44 140.594,22

2009 8 163.159 149.929,00 137.254,33 162.603,67 12.674,67 154.980,89

2010 9 202.296 172.651,00 152.912,67 192.389,33 19.738,33 175.278,34

2011 10 223.126 196.193,67 172.924,56 219.462,78 23.269,11 212.127,66

2012 11 242.731,89

2013 12 266.001,00

(33)

Adapun bentuk atau plot data tersebut adalah seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Grafik Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera Utara Tahun 2002-2011

0 50000 100000 150000 200000 250000

Bandara Polonia

Pelabuhan Belawan

(34)

Setelah diperoleh hasil ramalan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara, maka hasil ramalan tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.2 Grafik hasil peramalan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Nilai Aktual

Rata Bergerak Tunggal

Rata Bergerak Ganda

(35)

1. Kolom 4 merupakan rata – rata 3 tahun terakhir dari data Xt pada kolom 3, kemudian dimasukkan pada kolom 4 pada tahun terakhir, dihitung dengan menggunakan rumus :

2. Kolom 5 adalah rata – rata 3 tahun terakhir dari kolom 4 (S’t), kemudian dimasukkan pada kolom 5 pada tahun terakhir. Dihitung dengan menggunakan rumus :

3. Kolom 6 adalah a (konstanta) untuk persamaan peramalan yang akan dibuat. Dapat dihitung dengan rumus :

t t S

S' "

Tiap pergantian tahun peramalan, nilai a selalu berubah.

4. Kolom 7 adalah b (slope) unuk persamaan peramalan. Dapat dihitung dengan rumus :

v = jangka waktu moving average

5. Kolom 8 adalah ramalan yang dihitung dengan rumus :

(36)

4.2.1 Proses Peramalan

a. Ramalan untuk periode 10

Untuk rata – rata bergerak pertama :

,00

Untuk rata – rata bergerak kedua :

Untuk nilai a :

(37)

Untuk nilai b :

= 19.738,33 = 19.738

Untuk nilai ramalan

= 192.389,33 + 19.738,33 (1) = 212.127,66

= 212.127

b. Ramalan untuk periode 11

Untuk rata – rata bergerak pertama :

(38)

Untuk nilai a :

219.462,78 219.463 Untuk nilai b :

= 23.269,11 = 23.269

Untuk nilai ramalan

= 219.462,78+ 23.269,11 (1) = 242.731,89

= 242.732

(39)

= 219.462,78 + 23.269,11(1) = 242.731,89

= 242.732

Nilai at dan bt didapat dari periode 10

a. Ramalan untuk periode 11

= 219.462,78 + 23.269,11 (1) = 242.731,89

= 242.732

b. Ramalan untuk periode 12

= 219.462,78 + 23.269,11 (2) = 266.001,00

= 266.001

c. Ramalan untuk periode 13

= 219.462,78 + 23.269,11 (3) = 289.270,11

(40)

Setelah angka – angka peramalan m periode kedepan diperoleh sebanyak 3 (tiga) tahun kedepan, maka selanjutnya nilai peramalan yang diperoleh akan ditabulasikan dalam tabel khusus yaitu :

Tabel 4.3 Hasil Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang

Berkunjung ke Sumatera Utara

No. Tahun Nilai Peramalan (dalam jiwa)

1. 2012 242.732

2. 2013 266.001

3. 2014 289.270

Dari nilai – nilai peramalan pada tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara. Nilai peramalan tersebut dapat dikatakan meningkat secara linier, disebabkan hasil peramalan tersebut tergantung nilai at dan btterakhir.

4.2.2 Nilai Kesalahan dari Peramalan

(41)

Tabel 4.4 Nilai Kesalahan

Tahun Periode Nilai Observasi (Xt) JUMLAH 1.450.581 811.665,22 63.543,78 35.163,2 35.163,2

Keterangan dari tabel 4.4 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Nilai Kesalahan:

b. Kesalahan yang dihitung secara persentase:

c. Nilai Kesalahan persentase absolut:

Sebagai contoh perhitungan diambil dari periode 10 yang telah dihitung pada tabel diatas:

a. Kesalahan

(42)

b. Kesalahan persentase

c. Kesalahan persentase absolut

Berdasarkan hasil penjumlahan nilai PE (Percentage Error) dan APE (Absolute

Percentage Error) maka diperoleh nilai sebagai berikut :

(43)

b. Mean Absolute Percentage Error

n x X

F X

MAPE t

t

t 100

5

10

6

i APE MAPE

(44)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk menginstal, menguji dan memulai sistem baru yang diperbaiki.

5.2 Tujuan Implementasi Sistem

Adapun tujuan dari implementasi sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui sebelumnya.

2. Memastikan bahwa pemakai (user) dapat mengoperasikan sistem baru. 3. Menguji apakah sistem baru tersebut sesuai dengan pemakai.

4. Memastikan bahwa konversi kesistem baru berjalanya itu dengan membuat rencana,mengontrol dan melakukan instalansi baru secara benar.

5.3 Pengertian Microsoft Excel

(45)

untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa data serta mempresentasikan kedalam grafik atau diagram. Microsoft excel dapat membantu penyelesaian tugas-tugas dari penyiapan invoice sederhana atau budget, pembuatan grafik 3 dimensi sampai mengatur buku besar akuntansi untuk sebuah perusahaan tingkat menengah.

5.4 Struktur Microsoft Excel

Tampilan Microsoft excel berupa bentuk standart dari menu bar, toolbar, formula bar, status badan sebuah buku kerja (workbook) baru.Workbook memuat minimum (1) atau maksimum (225) worksheet (kertaskerja) jumlah worksheet dalam keadaan default ada (3) dan worksheet yang aktif bernama “sheet1” alamat sel kiri atas dan alamat sel kanan bawah. Sedangkan “pointer” adalah penunjuk sel yang aktif.

5.5 Pengoperasian Microsoft Excel

Cara mengaktifkan microsoft excel sama dengan pengaktifan program-program aplikasi lainnya yang ada dalam Microsoft Office yaitu:

1. Klik tombol “start” yang ada pada taskbar

2. Bawa pointer mouse ke program folder, kemudian

(46)

Gambar 5.1 Tampilan saat membuka Excel pada windows

Selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja (workbook) yang kosong

(47)

Setelah Microsoft Excel aktif maka akan ditampilkan lembar kerja baru yang tersusun atas sel-sel yang terbentuk dalam baris dan kolom. Sebuah lembar kerja (worksheet) dapat memuat 65536 baris dan 256 kolom (kolomA-IV), sedangkan satu sel dapat memuat 32000 karakter.

Sel aktif memiliki border gelap disekelilingnya dan alamat sel aktif ditampilkan pada kotak diatas tepi kiri lembar kerja. Sewaktu mengetik teks atau rumus, karakter akan terlihat pada formula bar. Tanda + (plus) yang terlihat pada lembar kerja menandakan keberadaan mouse.

Untuk mengetik rumus maka dimulai dengan tanda “=” (sama dengan menjumlahkan) Misalnya,“=sum (range)“ digunakan untuk menjumlahkan range tertentu nilai yang dihasilkan apabila rangkaian nilai dalam rumus tertentu.

4. Memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut: a. Tempatkan penunjuk sel pada sel tempat yang diinginkan. b. Ketik data yang akan dimasukkan.

c. Untuk mengakhiri tekan enter atau tanda panah pada keyboard,untuk berpindah sel yaitu dengan menggerakkan mouse ke sel yang diinginkan.

5. Menyimpan Data

Setelah lembar kerja diisi dalam Microsoft Excel disimpan dengan nama file “PeramalanWisatawan”. Adapun langkah-langkah dalam menyimpan lembar kerja

(48)

b. Save as data c. Klik OK atau enter

Eksitensi penyimpan data akan tersimpan secara otomatis sehingga nama file data akan bertambah menjadi Microsoft Excel – peramalan wisatawan.

Gambar 5.3 Tampilan saat Menyimpan File

6. PemrosesanData

5.6 PemrosesanDataDenganExcel

5.6.1 Prosedur PerhitunganPeramalan Rata-rata Bergerak Ganda

Dalam prosedur perhitungan dengan menggunakan microsoft excel, prosedur perhitungan peramalan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung Sumatera Utara dengan langkah - langkah sebagai berikut :

(49)

Gambar 5.4 Tampilan Menu Utama Data

2) Pilih Data Analysis kemudian klik OK

Gambar 5.5 Tampilan Kotak Dialog Data Analysis

(50)

Gambar 5.6 Tampilan Kotak Dialog Moving Average

4) Pada input range isi dengan data yang akan diolah, karena metode yang digunakan adalah metode rata – rata bergerak tunggal 3 tahunan,maka pada input range isi dengan data yang akan diolah.

5) Pada kotak interval isi dengan angka 3 sesuai dengan perhitungan yang ditetapkan. 6) Pada kotak output range pada menu output option diisi sebagai tempat hasil akhir

penyelesaian atau sebagai tempat untuk hasil output.

7) Klik OK, maka hasil output untuk rata – rata bergerak tunggal akan muncul pada range yang telah ditentukan.

(51)

Gambar 5.7 Tampilan Pemrosesan Peramalan Data pada Excel

1. Langkah Perhitungan kolom G a. Klik sel G10.

b. Ketiklah rumus “=((2/(3-1))*(E10-F10))” c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G11 sampai G15) arahkan pointer ke ujung bawah sel G10 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel G15, kemudian lepaskan tombol mouse.

2. Langkah Perhitungan kolom H a. Klik sel H 10

(52)

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H11 sampai H15) arahkan pointer ke ujung bawah sel H10 hingga berubah menjadi lambang (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel H15, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah Perhitungan kolom I a. Klik sel I11

b. Ketiklah rumus “=G10 +(H10*1)”. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I12 sampai I15) arahkan pointer ke ujung bawah sel I11 hingga berubah menjadi lambang (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel I15, kemudian lepaskan tombol mouse.

5.6.2 Prosedur Perhitungan Kesalahan dengan Microsoft Excel

(53)

1. Langkah perhitungan pada kolom E telah dijelaskan pada prosedur perhitungan peramalan diatas.

2. Langkah Perhitungan kolom F a. Klik sel F11

b. Ketiklah rumus “=D11-E11”. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F12 sampai F15) arahkan pointer ke ujung bawah sel F11 hingga berubah menjadi lambang (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel F15, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah Perhitungan kolom G a. Klik sel G11.

b. Ketiklah rumus “=(((D11-E11)/D11)*100)”. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G12 sampai G15) arahkan pointer ke ujung bawah sel G11 hingga berubah menjadi lambang (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel G15, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah Perhitungan kolom H a. Klik sel H11.

(54)

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H12 sampai H15) arahkan pointer ke ujung bawah sel H11 hingga berubah menjadi lambang (+). Draglah mouse ke bawah sampai sel H15, kemudian lepaskan tombol mouse.

5.7 Prosedur Pembuatan Grafik dengan Software Excel

Langkah-langkah membuat grafik:

1. Buat dan seleksi data yang akan dijadikan sumber pembuatan grafik.

Gambar 5.9 Data untuk pembuatan chart

(55)

Gambar 5.10 Tampilan memilih jenis chart

Setelah itu klik OK, maka secara otomatis chart sudah terbentuk seperti gambar beikut :

Gambar 5.11Tampilan Chart yang Telah dibuat

(56)

layoutnya, kemudian klik Quick Layout, yang terdapat pada charts layout ( Ribbon

Design ), atur sesuai dengan keinginan pengguna.

Gambar 5.12 TampilanChart yang Telah Diatur

Grafik yang terbentuk berhubungan langsung dengan data pada woksheet, artinya jika terjadi perubahan pada data, secara otomatis grafik akan berubah sesuai dengan perubahan data tersebut.

(57)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1) Berdasarkan plot data dari tahun 2002 sampai 2011, dapat kita perhatikan bahwa keadaan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

2) Berdasarkan data yang telah diramalkan dapat diketahui bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung Sumatera Utara untuk tahun 2014 mengalami peningkatan.

(58)

6.2 Saran

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari.1997.Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta : BPFE Arga W, Ir. 1985. Analisa Runtun Waktu Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Arifin, Johar. 2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel

2007.Cetakan Pertama. Jakarta : Alex Media Komputindo J. Supranto. 1994. Statistik Teori dan Aplikasi, Jilid I. Jakarta: Erlangga Hasan, Iqbal.1999. Pokok-pokok Materi Statistika I. Jakarta : Bumi Aksara

Kustituanto, Bambang. 1984. Statistik Analisa runtut Waktu dan Regresi

korelasi.Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE

Makridakis,S.1993. Metode dan Aplikasi Peramalan.Edisi Ke-1.Jakarta : Erlangga.

Sudjana, Prof.DR.M.A.,M.Sc. 1992. Metode Statistika. Bandung. Edisi ke-6 : Tarsito

Gambar

Gambar  3.1 Bagan Struktur BPS
Tabel 4.1 Data Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera
Tabel 4.2 Ramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumatera Utara Tahun 2002-2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

bukan pikirannya sendiri, Yesus berkat a, orang sepert i inilah yang akan menj adi t erbesar dalam.. Keraj

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penentuan nilai estimasi kedalaman dengan menggunakan Model Mogi pada Gunungapi Sinabung, maka dapat ditarik

[r]

Bagan

Gagasan pela-gandong dan “katong samua basudara” sebagai kekuatan budaya masyarakat Maluku dapat dijadikan sebagai etika yang fundamental oleh seluruh pengguna media sosial