• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok getaran dan gelombang diajarkan dengan menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok getaran dan gelombang diajarkan dengan menggunakan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

58

Materi pokok getaran dan gelombang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan pada proses pembelajaran. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014, pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 26 April 2014, pertemuan III dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2014. Pengambilan data tes hasil belajar (THB) kognitif dilakukan pada pertemuan IV yang dilaksanakan pada tanggal 14 mei 2014.

1. Pengelolaan Pembelajaran Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

Pengelolaan pembelajaran fisika dengan menerapakan model pembelajaran teams games tournament oleh guru dinilai dengan instrumen 1 yaitu lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran teams games touenament. Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu Mahasiswa IAIN Palangka Raya yang sudah selesai penelitian dan dosen Fisika di IAIN Palangka Raya. Penilaian terhadap pengelolaan ini meliputi pendahuluan, Kegiatan inti dan kegiatan penutup.Penilaian pengelolaan pembelajaran secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

(2)

Tabel 4.1 Penilaian Pengelolaan Pembelajaran Fisika Dengan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

No. Aspek Yang Diamati

Nilai Pengamatan

Setiap Pertemuan

Rata-Rata Kategori I II III 1 Kegiatan Awal 3,5 3,75 3,6 3,6 Baik 2 Kegiatan Inti 3,2 3,8 3,6 3,5 Baik 3 Penutup 3,3 3,6 3,8 3,6 Baik Rata-Rata 3,3 3,7 3,7 3,6 Baik

(Sumber: Hasil pengolahan data, 2014.)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, penilaian pengelolaan pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran teams games tournament menunjukkan pada tahap pendahuluan, kegiatan inti dan penutup guru memperoleh penilaian rata dengan kategori cukup baik. Pada aspek lain yaitu pengelolaan waktu guru memperoleh nilai rata – rata dengan kategori cukup baik. Penilaian pengelolaan pembelajaran fisika secara keseluruhan didapat rata – rata penilaian sebesar 3,6 dengan kategori baik. (Lampiran 4.3 halaman 138)

2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Setelah Menerapkan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

Tes hasil belajar kognitif digunakan untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.Tes hasil belajar siswa dianalisis menggunakan ketuntasan individual, ketuntasan klasikal, dan ketuntasan TPK.Pedoman penentuan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa

(3)

mengacu pada standar ketuntasan dari MTs Negeri 2 Palangka Raya yang menggunakan standar ketuntasan sebesar≥ 70%.

a. Ketuntasan Individu

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 33 soal yang sudah diuji keabsahannya. Siswa yang mengikuti tes hasil belajar hanya berjumlah 35 siswa dari 36 yang menjadi smapel penelitian. Siswa yang tidak hadir berjumlah 1 siswa tidak dapat diketahui ketuntasannya karena tidak mengikuti tes hasil belajar yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil ketuntasan individu dari tes hasil belajar kognitif terhadap 35 orang siswa secara singkat disajikan dalam tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Ketuntasan Siswa pada Tes Hasil Belajar (THB) kognitif

No Nama Siswa Skor % Keterangan

1 M I N 28 85 Tuntas 2 S M 28 85 Tuntas 3 N 26 79 Tuntas 4 S S D 25 76 Tuntas 5 N A N 26 79 Tuntas 6 I F A 29 88 Tuntas 7 M A 20 61 Tidak Tuntas 8 I B P 29 88 Tuntas 9 M R W B 28 85 Tuntas 10 A Y 27 82 Tuntas 11 I R 27 82 Tuntas 12 I A 28 85 Tuntas 13 M I 28 85 Tuntas 14 W I M 29 88 Tuntas 15 S N A 18 55 Tidak Tuntas 16 R W 20 61 Tidak Tuntas 17 R A 28 85 Tuntas

(4)

18 W 27 82 Tuntas 19 S T W 27 82 Tuntas 20 R P A 21 64 Tidak Tuntas 21 M L 30 91 Tuntas 22 M E 26 79 Tuntas 23 J A 30 91 Tuntas 24 I S 29 88 Tuntas 25 N N 27 82 Tuntas 26 A F 20 61 Tidak Tuntas 27 A E F 22 67 Tidak Tuntas 28 A K 22 67 Tidak Tuntas 29 N H 25 76 Tuntas 30 N R 25 76 Tuntas 31 H P 25 76 Tuntas 32 M 25 76 Tuntas 33 S Y S 24 73 Tuntas 34 I D S 24 73 Tuntas 35 E S T 29 88 Tuntas

Jumlah Siswa Tuntas 28

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 7

Persentase siswa yang tuntas 80,00% persentase siswa yang tidak tuntas 20,00% (Sumber: Hasil pengolahan data, 2014)

Tabel 4.2 menunjukkan secara individu terdapat 28 (80%) siswa yang tuntas dan terdapat 7 (20%) siswa yang tidak tuntas sesuai dengan syarat ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sekolah, yaitu ≥ 70 %. Siswa yang belum tuntas tersebut adalah Melayana Amainda (60,6%), Suvia Nur Azizah (54,5%), Rahmah Wati (60,6%), Ria Putri Ani (63,6%), Achmad E Pratama (67) Ahmad Fauzi (66,7%), dan Aris K (66,7%). (Lampiran 4.4 halaman 140)

(5)

b. Ketuntasan Klasikal

Tabel 4.3Keberhasilan siswa secara klasikal

(Sumber: Hasil penelitian, 2014)

Kelas VIII-D Secara klasikal dikatakan tuntas, karena persentase siswa yang tuntas mencapai 80% melebihi syarat kriteria ketuntasan minimal sekolah yaitu ≥ 70%. (Lampiran 4.4 halaman 140)

c. Ketuntasan TPK

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) dikatakan tuntas apabila siswa yang mencapai TPK tersebut memenuhi syarat kriteria ketuntassan minimal sekolah yaitu≥ 70%. Apabila dalam 1 TPK terdapat soal lebih dari 1 soal maka nilai tersebut harus dicari nilai rata-rata terlebih dahulu baru dipersentasekan.Hasil analisis ketuntasan TPKterdapat pada tabel 4.4dibawah ini:

Ketuntasan TPK pada Tes Hasil Belajar (THB) kognitif

TPK No Soal Aspek Ketercapaian Kategori TPK (%)

1 2 3 4 5

1 Menjelaskan Pengertian

1 97 Tuntas

Getaran

2 Menyebutkan contoh getaran

2 66 Tidak

dalam kehidupan sehari-hari Tuntas

3 Menjelaskan pengertian

3, 4 52,8 Tidak

amplitudo suatu getaran Tuntas

4 Menjelaskan Pengertian

5, 6 88,6 Tuntas

periode suatu getaran 5 Menjelaskan Pengertian

7, 8 67,2 Tidak

frekuensi suatu getaran Tuntas

6 Menyelesaikan soal-soal

9, 10 88,6 Tuntas

yang berkaitan dengan getaran Jumlah Siswa Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan Klasikal (%)

(6)

7 Menjelaskan Pengertian 11, 12 64,3 Tidak Resonasi Tuntas 8 Menjelaskan Pengertian 13, 14 60 Tidak Gelombang Tuntas

9 menjelaskan gelombang mekanik

15, 16 78,6 Tuntas

dan gelombang elektromagnetik 10 Perbedaan antara gelombang

17 80 Tuntas

mekanik dan elektromagnetik 11 Menjelaskan Pengertian

18 71 Tuntas

gelombang transversal dan gelombang longitudianal

12 Menyebutkan contoh gelombang

19, 20 67,1

Tidak

transversal dan gelombang Tuntas

Longitudinal

13 Menjelaskan pengertian panjang

21 91 Tuntas

Gelombang

14 Menjelaskan pengertian cepat

22, 23 92,8 Tuntas

rambat gelombang

15 Menyelesaiakan soal-soal yang

24, 25,

85,7

Tuntas berhubungan dengan periode,

frekuensi, cepat rambat dan

26, 27 Tuntas

panjang gelombang

16 Menghitung kedalaman laut 28, 29 91,4 Tuntas 17 Menyebutkan pemantulan

30, 31 85,7 Tuntas

gelombang pada tali

18 Menyebutkan contoh manfaat

32, 33 77,1 Tuntas

gelombang dalam kehidupan sehari-hari

Ketuntasan 67 %

(Sumber:Hasil pengelolaan data,2014)

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan dari 18 TPK terdapat 12 TPK yang tuntas yaitu 9 TPK aspek pengetahuan(C ), 8 TPK aspek pemahaman(C ), dan 5 TPK aspek penerapan(C ), sedangkan ada 6 TPK yang tidak tuntas yaitu 5 TPK aspek pengetahuan(C ) dan 6 TPK aspek pemahaman(C ). Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games

(7)

Tournament materi getaran dan gelombang dengan persentase ketuntasan TPK sebesar 67 %. (Lampiran 4.4 halaman 140)

3. Respon Siswa

Respon siswa terhadap pembelajaran dapat diketahui dengan menggunakan angket respon siswa. Angket ini diberikan setelah seluruh pembelajaran usai dan diikuti seluruh siswa kelas VIII-D yang berjumlah 36 siswa ( 1 orang siswa tidak hadir). Siswa yang mengisi lembar angket diminta untuk memberi tanda cek list (√) pada kolom skor serta komentar sesuai dengan perasaanya masing-masing terhadap uraian yang diberikan.

Hasil respon siswa tehadap pembelajaran fisika pada materi getaran dan gelombang menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) secara singkat disajikan pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5

Respon Siswa terhadap model pembeajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

No Uraian Senang Tidak Senang

F % F %

1 Bagaimana perasaan Anda selama

32 91 3 9

mengikuti kegiatan pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada materi getran dan gelombang? 2 Bagaimana perasaan Anda terhadap

33 94 2 6

materi pelajaran getaran dan gelombang?

3 Bagaimana perasaan Anda terhadap

28 80 7 20

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) getaran dan gelombang?

4 Bagaimana perasaan Anda terhadap

32 91 3 9

soal-soal tentang getaran dan gelombang?

(8)

5 Bagaimana perasaan Anda terhadap

28 80 7 20

suasana belajar di kelas

Baru Tidak Baru

F % F %

6 Bagaimana pendapat anda tentang

31 89 4 11

kegiatan pembelajaran dengan model Kooperatif tipe TGT

7 Bagaimana pendapat anda terhadap

29 83 6 17

materi getaran dan gelombang 8 Bagaimana pendapat anda terhadap

31 89 4 11

Lembar Kerja Peserta Dididk (LKPD) getaran dan gelombang

9 Bagaimana pendapat anda terhadap

34 97 1 3

soal-soal tentang getaran dan Gelombang

Mudah Sulit

f % F %

10 Bagaimana perasaan anda terhadap

31 89 4 11

Lembar Kerja Peserta Dididk (LKPD) getaran dan gelombang

11 Bagaimana perasaan anda terhadap

26 74 9 26

soal-soal tentang getaran dan Gelombang

Ya Tidak

f % F %

12 Apakah pembelajaran menggunakan

35 100 0 0

model Kooperatif tipe TGT ini bermamfaat bagi anda?

13 Apakah pembelajaran dengan model

33 94 2 6

Kooperatif tipe TGT ini membuat anda lebih mudah untuk memahami konsep getaran dan gelombang? (Sumber : Hasil pengelolaan data 2014)

Tabel 4.5 di atas menunjukkan hasil respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Berdasarkan tabel

(9)

tersebut dapat diketahui bahwa siswa senang selama mengikuti pembelajaran menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) mencapai 91 % dan siswa tidak senang mencapai 8,6 %. Siswa senang terhadap materi pelajaran mencapai 94 % dan siswa tidak senang 6 % Siswa senang terhadap lembar kerja peserta didik ( LKPD ) mencapai 80 % dan siswa tidak senang 17 %. Siswa senang terhadap soal-soal mencapai 91 % dan siswa tidak senang 6 %. Siswa senang terhadap suasana di kelas mencapai 80 % dan siswa tidak senang 20 %. Siswa mengatakan baru terhadap penggunaan model pembelajaran ini mencapai 89 % dan tidak baru mencapai 11 %. Siswa mengatakan baru terhadap materi pelajaran mencapai 83 % dan tidak menarik mencapai 17 %. Siswa mengatakan baru terhdap LKPD pelajaran ini mencapai 89 % dan tidak baru mencapai 11 %. Siswa mengatakan baru terhadap soal-soal materi pelajaran ini mencapai 97 % dan tidak baru 2,9 %. Siswa mengatakan mudah terhadap LKPD getaran dan gelombang mencapai 89 % dan sulit mencapai 11 %. Siswa mengatakan mudah terhadap soal-soal getaran dan gelombang mencapai 74 % dan sulit mencapai 26 %. Siswa mengatakan ya terhadap manfaat model TGT mencapai 100 % dan tidak 0 %. Siswa mengatakan ya dalam memahami konsep getaran dan gelombang dengan menggunakan model TGT mecapai 94 % dan tidak 5,7 %. (Lampiran 4.5 halaman 141)

B. Pembahasan

1. Pengelolaan Pembelajaran

Penilaian kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT)

(10)

menggunakan instrumen 1. Berdasarkan pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran yang termuat dalam tabel 4.1 terlihat bahwa penilaian pengelolaan pembelajaran pada tahap persiapan (Poin I) secara sederhana ditunjukan pada gambar 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1 Diagram pengelolaan pembelajaran Kegiatan awal

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat pada aspek pendahuluan. Pertemuan I memperoleh nilai 3,5 artinya dalam penyampaian motivasi dan apresiasinya baik. Pertemuan II disini guru sudah belajar dari pengalaman pertama sehingga pada saat memberikan apersepsi dan motivasi siswa baik juga dengan memperoleh nilai 3,75. Pertemuan III dalam kegiatan pendehuluannya menurun karena dalam penyampaian apresiasi dan motivasinya kurang menarik perhatian siswa sehingga memperoleh nilai 3,6 yang berkategori baik. Jumlah rata-rata penilaian aspek pengelolaan pendahuluan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir adalah 3,6 dengan kategori baik.

3.5 3.75 3.6 3.6 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 RPP I RPP II RPP III Rata-Rata Kegiatan Awal

(11)

Berdasarkan data dari tabel 4.1 penilaian pengelolaan pada kegiatan Inti secara sederhana ditunjukan pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Diagram pengelolaan pembelajaran tahap kegiatan inti.

Pada kegiatan inti, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran secara keseluruhan pada pertemuan pertama memperoleh skor 3,2. Hal ini terjadi karena siswa sudah mengikuti pelajaran dengan baik secara menyeluruh namun masih ada sebagian siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran dan mengerjakan LKPD masih ribut dengan temannya. Pertemuan kedua memperoleh skor 3,8. Hal ini terjadi karena siswa mulai disiplin dan memperhatikan penjelasan dari guru dan memperhatikan teman saat maju mempersentasikan hasil LKPDnya. Pertemuan ketiga memperoleh skor nilai menurun dari pertemuan yang kedua yaitu 3,6. Hal ini terjadi karena kurang dapat mengatur suasana kelas. Jumlah rata – rata penilaian aspek kegiatan inti dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir adalah 3,5 dengan kategori baik.

3.2 3.8 3.6 3.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 RPP I RPP II RPP III Rata-Rata Kegiatan Inti

(12)

Berdasarkan data dari tabel 4.1 penilaian pengelolaan pada kegiatan penutup secara sederhana ditunjukan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3Diagram pengelolaan pembelajaran pada kegiatan penutup. Aspek ketiga yaitu kegiatan penutup, pada pertemuan 1 memperoleh nilai 3,3 hal ini menunjukkan guru sudah mulai melaksanakan kegiatan penutup dengan baik dan menginformasikan pertemuan selanjutnya dengan baik. Pertemuan kedua memperoleh nilai 3,6 hal ini di karenakan siswa sudah dapat menyimpulkan sendiri hasil pelajaran. Pertemuan ketiga memperoleh nilai 3,8 hal ini menunjukkan bahwa guru sudah mulai mampu melaksanakan kegiatan penutup dengan baik saat memberikan evaluasi dan kegiatan selanjutnya. Jumlah rata – rata penilai pada aspek penutup dan pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir memperoleh nilai 3,6 dengan kategori baik. Rata – rata penilaian setiap aspek pengelolaan pembelajaran pada setiap pertemuan disajikan pada grafik berikut ini:

3.3 3.6 3.8 3.6 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 RPP I RPP II RPP III Rata-Rata Kegiatan Penutup

(13)

Gambar 4.4

Berdasarkan grafik di atas, terlihat jelas bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru mengalami peningkatan ke

baik. Pertemuan pertama penilaian pen

termasuk kategori cukup baik. Angka ini menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama peneliti cukup baik mengembangkan pengetahuan awal dalam PBM. Pertemuan kedua, Penilai

termasuk kategori cukup baik. Hal ini terjadi guru sudah belajar dari pengalaman sebelumnya sehingga sudah mengerti situasi dan kondisi kelas sehingga dapat melakasanakan PBM lebih baik dari pertemuan se

Pertemuan ketiga, penilaian pengelolaan rata

kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah bisa mengelola pembelajaran dengan lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Guru juga lebih mengerti situasi dan kondisi k

melaksanakan PBM dengan baik serta mengelola waktu lebih baik dari 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Grafik Penilaian Rata – Rata Pengelolaan Pembelajaran Berdasarkan grafik di atas, terlihat jelas bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru mengalami peningkatan ke

baik. Pertemuan pertama penilaian pengelolaan rata – rata adalah 3,3 termasuk kategori cukup baik. Angka ini menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama peneliti cukup baik mengembangkan pengetahuan awal dalam PBM. Pertemuan kedua, Penilaian pengelolaan rata – rata meningkat menjadi 3,7 termasuk kategori cukup baik. Hal ini terjadi guru sudah belajar dari pengalaman sebelumnya sehingga sudah mengerti situasi dan kondisi kelas sehingga dapat melakasanakan PBM lebih baik dari pertemuan se

Pertemuan ketiga, penilaian pengelolaan rata – rata tetap yaitu 3,7

kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah bisa mengelola pembelajaran dengan lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Guru juga lebih mengerti situasi dan kondisi kelas serta memahami siswa, sehingga dapat melaksanakan PBM dengan baik serta mengelola waktu lebih baik dari

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Rata-Rata

3.3 3.7 3.7 3.6

Rata-Rata Penilaian

Rata Pengelolaan Pembelajaran Berdasarkan grafik di atas, terlihat jelas bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru mengalami peningkatan ke arah yang lebih rata adalah 3,3 dan termasuk kategori cukup baik. Angka ini menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama peneliti cukup baik mengembangkan pengetahuan awal dalam PBM. rata meningkat menjadi 3,7 dan termasuk kategori cukup baik. Hal ini terjadi guru sudah belajar dari pengalaman sebelumnya sehingga sudah mengerti situasi dan kondisi kelas sehingga dapat melakasanakan PBM lebih baik dari pertemuan sebelumnya. tetap yaitu 3,7 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah bisa mengelola pembelajaran dengan lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Guru juga lebih elas serta memahami siswa, sehingga dapat melaksanakan PBM dengan baik serta mengelola waktu lebih baik dari

Rata 3.6

(14)

pertemuan sebelumnya. Jumlah rata dengan menerapkan model pembelajaran dengan pertemuan terakhir adalah 3,6

dikatakan bahwa guru mampu mengelola pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran

2. Tes Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif siswa diukur

mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar fisika siswa secara individu, klasikal dan TPK dengan mengacu pada tingkat ketuntasan yang telah ditentukan dalam pengajaran fisika di MTs Negeri 2

a. Ketuntasan Indi

Hasil analisis tes hasil belajar siswa secara kognitif yang diukur sebanyak satu kali. Berdasarkan tabel 4.4 yaitu

orang siswa yang meng memperoleh nilai melebihi sta ditetapkan sekolah sebesar THB kognitif ditunjukkan

Gambar 4. 7 Orang

pertemuan sebelumnya. Jumlah rata – rata penilaian pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TGT dari pertemuan pertama sampai

n pertemuan terakhir adalah 3,6 dan termasuk kategori

dikatakan bahwa guru mampu mengelola pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran TGT dengan baik.

Tes Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif siswa diukur dengan tes yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar fisika siswa secara individu, klasikal dan TPK dengan mengacu pada tingkat ketuntasan yang telah

ukan dalam pengajaran fisika di MTs Negeri 2 Palangka Raya. Ketuntasan Individu

Hasil analisis tes hasil belajar siswa secara kognitif yang diukur sebanyak satu kali. Berdasarkan tabel 4.4 yaitu tes hasil belajar siswa dari 3 orang siswa yang mengikuti ujian tes hasil belajar, 28 siswa yang berhasil memperoleh nilai melebihi standar ketuntasan hasil belajar IPA yang telah ditetapkan sekolah sebesar ≥70%. Bila dilihat dalam bentuk grafik ketuntasan THB kognitif ditunjukkan seperti pada gambar 4.5 di berikuti :

Gambar 4.5. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 28 Orang

80% 7 Orang

20%

Tuntas Tidak Tuntas Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

rata penilaian pengelolaan pembelajaran dari pertemuan pertama sampai dan termasuk kategori baik. Jadi dapat dikatakan bahwa guru mampu mengelola pembelajaran fisika dengan

dengan tes yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar fisika siswa secara individu, klasikal dan TPK dengan mengacu pada tingkat ketuntasan yang telah

Palangka Raya.

Hasil analisis tes hasil belajar siswa secara kognitif yang diukur tes hasil belajar siswa dari 35 siswa yang berhasil an hasil belajar IPA yang telah %. Bila dilihat dalam bentuk grafik ketuntasan

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 28 Orang

(15)

Berdasarkan gambar 4.5 diatas menunjukkan bahwa THB pada soal tes akhir pertemuan sebanyak 28 siswa tuntas dan 7 siswa tidak tuntas. Siswa-siswa yang tuntas hasil belajarnya disebabkan antara lain Siswa-siswa yang aktif dan antusias pada setiap pembelajarannya (mempunyai ketekunan dalam belajar) dan aktif dalam bertanya, berdiskusi dan mampu bekerjasama dengan baik terutama dalam mengerjakan LKPD. Selain itu siswa juga siap menghadapi tes yang diberikan guru dan menganggap tesnya tidak terlalu sulit, baik soal dari aspek pengetahuan, aspek pemahaman maupun aspek penerapan. Ketika pembelajaran berlangsung dengan menerapakan model pembelajaran TGT siswa sangat serius memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran serta mengembangkan pengetahuan dan pengalaman dimiliki mereka dalam pembelajaran

Siswa yang belum tuntas hasil belajarnya adalah siswa Melayana Amainda, Suvia Nur Azizah, Rahmah Wati, Ria Putri Ani, Achmad E Pratama, Ahmad Fauzi, dan Aris K. Ketidaktuntasan 7 orang siswa ini karena hasil belajarnya di bawah kriteria ketuntasan yang ditetapkan sekolah yaitu 70 %. Siswa ini dalam kegiatan belajar mengajar kurang aktif bertanya kepada guru ataupun sesama siswa. Pada saat diskusi juga lebih banyak membicarakan hal lain sehingga menimbulkan keributan dikelas.

b. Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan secara klasikal dari tes hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran model pembelajaran TGT sebesar 80% sehingga pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TGT

(16)

dikatakan tuntas karena memenuhi KKM di sekolah yaitu sebesar

Belajar fisika menggunakan model kooperatif Tipe TGT membuat siswa termotivasi untuk lebih giat belajar, dan mempermudah siswa dalam memahami materi getaran dan gelomban

c. Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

TPK dikatakan tuntas apabila persentase siswa yang tersebut sebesar

menerapkan model pembelajaran seperti di berikut ini;

Berdasarkan gambar 4.6 menerapkan model pembelajaran pembelajaran dari 18

dirumuskan. diperoleh 12 TPK aspek pemahaman pengetahuan (C pemahaman C

menunjukkan materi yang terkait dalam pembelajaran yang berkaitan dalam

11 Soal & 6 PTK

dikatakan tuntas karena memenuhi KKM di sekolah yaitu sebesar

Belajar fisika menggunakan model kooperatif Tipe TGT membuat siswa termotivasi untuk lebih giat belajar, dan mempermudah siswa dalam memahami materi getaran dan gelombang.

Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

TPK dikatakan tuntas apabila persentase siswa yang

tersebut sebesar ≥ 70%. Hasil analisis data ketuntasan TPK deng menerapkan model pembelajaran TGT dapat digambarkan dalam b

ini;

Gambar 4.6. Diagram Ketuntasan TPK

Berdasarkan gambar 4.6 tingkat ketuntasan TPK pada pembelajaran menerapkan model pembelajaran TGT dapat dilihat ba

pembelajaran dari 18 tujuan pembelajaran khsusus (TPK) yan dirumuskan. diperoleh 12 TPK tuntas yaitu 9 TPK aspek pengetahuan TPK aspek pemahaman C , dan 5 TPK aspek penerapan C

C tuntas dikarenakan mudah dipahami siswa

tuntas karena siswa bisa menjelaskan, membedakan dan menunjukkan materi yang terkait dalam pembelajaran yang berkaitan dalam

67 % 33%

Ketuntasan TPK

Tuntas Tidak Tuntas 11 Soal 6 PTK 25 Soal & 12 PTK

dikatakan tuntas karena memenuhi KKM di sekolah yaitu sebesar ≥ 70%. Belajar fisika menggunakan model kooperatif Tipe TGT membuat siswa termotivasi untuk lebih giat belajar, dan mempermudah siswa dalam

TPK dikatakan tuntas apabila persentase siswa yang mencapai TPK Hasil analisis data ketuntasan TPK dengan dapat digambarkan dalam bentuk grafik

tingkat ketuntasan TPK pada pembelajaran dapat dilihat bahwa setelah tujuan pembelajaran khsusus (TPK) yang telah tuntas yaitu 9 TPK aspek pengetahuan C , 8 C , Untuk aspek tuntas dikarenakan mudah dipahami siswa. aspek tuntas karena siswa bisa menjelaskan, membedakan dan menunjukkan materi yang terkait dalam pembelajaran yang berkaitan dalam

Tuntas Tidak Tuntas

(17)

kehidupan sehari-hari.Aspek aplikasi (C3) tergolong soalnya sukar tetapi siswa mampu memecahkan masalah dalam mengerjakan soal-soal hitungan yang berkaitan dengan pembelajaran sehingga soal pada aspek ini tuntas.Aspek yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menjawab soal juga dipengaruhi oleh soal evaluasi yang diberikan guru tiap akhir pertemuan (RPP) dan soalnya hampir mirip dengan soal tes akhirserta soal tambahan yang diberikan guru khususnya untuk soal hitungan yang dikerjakan dirumah sebagai latihan.

TPK yang tidak tuntas sebesar 6 TPK yaitu pada aspek Pengetahuan dan pemahaman. Hal ini menunjukkan bahwa penyebab tidak tuntasnya TPK adalah tingkat aspek kognitif TPK yang cukup tinggi yang berarti soal untuk TPK tersebut cukup sulit bagi siswa sehingga TPK tersebut tidak tuntas, serta ada beberapa siswa yang pemahaman tentang materi masih kurang.

Dengan tercapainya 67 % TPK, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah menguasai tujuan pembelajaran yang diinginkan dalam pembelajaran. Adanya keterbatasan didalam menyampaikan materi dan juga kurangnya waktu dalam pembelajaran karena hanya 2 jam (2x40 menit) seharusnya untuk fisika diperlukan waktu lebih banyak sehingga mereka dapat lebih mengerti dan memahaminya terutama aplikasi dan menyelesaikan soal-soal hitungan.

3. Respon Siswa terhadap pembelajaran

Siswa kelas VIII-D MTs Negeri 2 Palangka Raya juga dimintai tanggapannya seputar pembelajaran yang telah mereka lalui yaitu

(18)

pembelajaran fisika menerapakan model pembelajaran getaran dan gelombang

siswa yang diberikan kepada siswa setelah seluruh kegiatan pembelajaran termasuk tes hasil belajar telah berakhir.

Hasil analisis terhadap 35

di tabulasikan pada tabel 4.4 terlihat respon siswa terhadap pertanyaan nomor 1 Bagaimana perasaan anda selama mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran

diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.7 Diagram persentase respon siswa untuk angket no 1. Berdasarkan

menyenangi pembelajaran dengan dengan menerapkan model pembelajaran TGT terdapat

pembelajaran dengan menerapkan gelombang lebih

bisa mengembangkan pengetahuan mereka. tidak senang, siswa beralasan karena

dan pembelajaran ini membuat mereka tidak se

pembelajaran fisika menerapakan model pembelajaran TGT

getaran dan gelombang. Instrumen yang digunakan berupa angket respon erikan kepada siswa setelah seluruh kegiatan pembelajaran termasuk tes hasil belajar telah berakhir.

Hasil analisis terhadap 35 angket respon siswa yang telah di isi siswa di tabulasikan pada tabel 4.4 terlihat respon siswa terhadap pertanyaan nomor aimana perasaan anda selama mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 1.

Berdasarkan gambar 4.7 diatas terlihat bahwa siswa yang menyatakan menyenangi pembelajaran dengan dengan menerapkan model pembelajaran at 32 siswa (91%). Siswa mengatakan senang karena pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran materi

lebih menyenangkan dan asyik karena bisa langsung praktek dan a mengembangkan pengetahuan mereka. Ada 3 (9%) siswa menyatakan

, siswa beralasan karena dia beranggapan bahwa fisika itu su pembelajaran ini membuat mereka tidak sempat belajar.

91% 9%

Senang Tidak Senang Angket No 1

TGT pada materi . Instrumen yang digunakan berupa angket respon erikan kepada siswa setelah seluruh kegiatan pembelajaran

angket respon siswa yang telah di isi siswa di tabulasikan pada tabel 4.4 terlihat respon siswa terhadap pertanyaan nomor aimana perasaan anda selama mengikuti kegiatan belajar dengan dapat digambarkan dalam bentuk

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 1.

diatas terlihat bahwa siswa yang menyatakan menyenangi pembelajaran dengan dengan menerapkan model pembelajaran Siswa mengatakan senang karena materi getaran dan bisa langsung praktek dan %) siswa menyatakan dia beranggapan bahwa fisika itu sulit

(19)

Angket respon untuk pertanyaan nomor 2 anda terhadap materi pelajaran

dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.8

Berdasarkan gambar 4.8 terdapat 33 orang (94%

menerapakn model pembelajaran seperti ini mereka dapat memahami materi ditunjak dengan adanya praktek. Sebanyak 2 orang (6

senang karena fisika susah untuk dipahami.

Angket respon untuk pertanyaan nomor 3 anda terhadap LKPD

digambarkan dalam

Gambar 4.9

respon untuk pertanyaan nomor 2, yaitu bagaimana perasaan anda terhadap materi pelajaran getaran dan gelombang dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

8 Diagram persentase respon siswa untuk angket no

Berdasarkan gambar 4.8 diatas bahwa siswa yang menyatakan senang terdapat 33 orang (94%). Siswa menyatakan senang karena dengan menerapakn model pembelajaran seperti ini mereka dapat memahami materi engan adanya praktek. Sebanyak 2 orang (6 %) menyatakan tidak senang karena fisika susah untuk dipahami.

respon untuk pertanyaan nomor 3, yaitu bagaiman perasaan anda terhadap LKPD getaran dan gelombang secara sederhana dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 94%

6%

Senang Tidak Senang

80% 20%

Senang Tidak Senang Angket No 2

Angket No 3

, yaitu bagaimana perasaan dapat digambarkan

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 2.

ng menyatakan senang ). Siswa menyatakan senang karena dengan menerapakn model pembelajaran seperti ini mereka dapat memahami materi %) menyatakan tidak

, yaitu bagaiman perasaan secara sederhana dapat

(20)

Berdasarkan dari gambar 4.9 terhadap LKPD berjumlah 28 orang (80 berpendapat bahwa dengan mengguna

mengerjakan soal dan LKPD merupakan rangkuman dari semua materi yang dipelajari. Siswa yang men

karena siswa beranggapan pelajaran fisika sulit

rendah. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru tentang cara LKPD sebelum mereka mulai mengerjakannya.

Angket respon perasaan anda terhadap

dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.10

Berdasarkan dari gambar 4.10 soal menyenangkan sebanyak 32 beralasan untuk soal

soalnya mereka senang. Ada 3 orang (9 karena siswa beranggapan bahwa

Berdasarkan dari gambar 4.9 diatas siswa yang menyatakan s PD berjumlah 28 orang (80 %). Hal ini terjadi karena siswa berpendapat bahwa dengan menggunakan LKPD mereka jadi mengerti cara mengerjakan soal dan LKPD merupakan rangkuman dari semua materi yang dipelajari. Siswa yang menyatakan tidak senang sebanyak 7 orang (20 karena siswa beranggapan pelajaran fisika sulit dan minat untuk memperlajari rendah. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru tentang cara LKPD sebelum mereka mulai mengerjakannya.

Angket respon siswa untuk pertanyaan nomor 4, yaitu bagaimana perasaan anda terhadap soal-soal getaran dan gelombang dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

10 Diagram persentase respon siswa untuk angket no

Berdasarkan dari gambar 4.10 di atas Siswa yang menyatakan soal soal menyenangkan sebanyak 32 orang (91%). Hal ini terjadi karena siswa

untuk soal-soalnya mudah dipahami sehingga ketika menja soalnya mereka senang. Ada 3 orang (9%) menyatakan tidak menyenangkan. karena siswa beranggapan bahwa soal-soalnya tidak mudah untuk dipahami.

91% 9%

Senang Tidak Senang Angket No 4

diatas siswa yang menyatakan senang %). Hal ini terjadi karena siswa kan LKPD mereka jadi mengerti cara mengerjakan soal dan LKPD merupakan rangkuman dari semua materi yang ak 7 orang (20 %), dan minat untuk memperlajari rendah. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru tentang cara LKPD

, yaitu bagaimana pat digambarkan

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 4.

Siswa yang menyatakan soal-terjadi karena siswa soalnya mudah dipahami sehingga ketika menjawab %) menyatakan tidak menyenangkan. soalnya tidak mudah untuk dipahami.

(21)

Angket respon s perasaan anda terhadap

bentuk diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.11 Berdasarkan

suasana belajar menyenangkan sebanyak 28 orang (80%). Hal ini terjadi karena siswa beralasan selain belajar mandiri juga belajar secara kelompok sehingga bisa berinteraksi dengan kelompok dan gurunya bisa membimbing siswa dalam kegiatan kelompok. Ada 7 orang (20%) menyatakan tidak menyenangkan. karena siswa beranggapan bahwa masih ada siswa yang masih ngobrol dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru serta bingung dengan pelajaran meskipun guru sudah menje

langkah – langkah dan syarat

Angket respon untuk pertanyaan nomor 6, yaitu bagaimana pendapat anda jika materi selanjutnya

pembelajaran berikutnya dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut:

Angket respon siswa untuk pertanyaan nomor 5, yaitu bagaiman perasaan anda terhadap suasana belajar di kelas dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

11 Diagram persentase respon siswa untuk angket no

Berdasarkan dari gambar 4.11 di atas Siswa yang menyatakan suasana belajar menyenangkan sebanyak 28 orang (80%). Hal ini terjadi karena siswa beralasan selain belajar mandiri juga belajar secara kelompok sehingga bisa berinteraksi dengan kelompok dan gurunya bisa membimbing lam kegiatan kelompok. Ada 7 orang (20%) menyatakan tidak menyenangkan. karena siswa beranggapan bahwa masih ada siswa yang masih ngobrol dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru serta bingung dengan pelajaran meskipun guru sudah menje

langkah dan syarat – syarat kelulusannya.

respon untuk pertanyaan nomor 6, yaitu bagaimana pendapat anda jika materi selanjutnya menggunakan model pembelajaran TGT pembelajaran berikutnya dapat digambarkan dalam bentuk diagram

80% 20%

Senang Tidak senang Angket No 5

, yaitu bagaiman dapat digambarkan dalam

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 5.

di atas Siswa yang menyatakan suasana belajar menyenangkan sebanyak 28 orang (80%). Hal ini terjadi karena siswa beralasan selain belajar mandiri juga belajar secara kelompok sehingga bisa berinteraksi dengan kelompok dan gurunya bisa membimbing lam kegiatan kelompok. Ada 7 orang (20%) menyatakan tidak menyenangkan. karena siswa beranggapan bahwa masih ada siswa yang masih ngobrol dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru serta bingung dengan pelajaran meskipun guru sudah menjelaskan

respon untuk pertanyaan nomor 6, yaitu bagaimana pendapat menggunakan model pembelajaran TGT pada pembelajaran berikutnya dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran

(22)

Gambar 4.12

Berdasarkan dari gambar 4.1

31 orang (89%) siswa beranggapan karena ingin mencoba pembelajaran yang baru, mengajarkan kita untuk menggali materi terlebih dahulu untuk mendapat gagasan dan bebas mengeluarkan pendapat serta dapat mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki dan siswa yang mengatakan senang karena pelajarannya disertai dengan LKPD unt penunjang pembelajaran. Ada 4 orang (11

merasa capek dan untuk sekali Angket respo

pendapat anda terhadap materi dalam bentuk diagr

Gambar 4.13

12 Diagram persentase respon siswa untuk angket no

Berdasarkan dari gambar 4.12 diatas siswa mengatakan baru sebanyak %) siswa beranggapan karena ingin mencoba pembelajaran yang mengajarkan kita untuk menggali materi terlebih dahulu untuk mendapat gagasan dan bebas mengeluarkan pendapat serta dapat mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki dan siswa yang mengatakan senang karena pelajarannya disertai dengan LKPD unt

pembelajaran. Ada 4 orang (11%) mengatakan ti merasa capek dan untuk sekali – kali saja.

Angket respon untuk pertanyaan soal nomor 7, yaitu bagaimana anda terhadap materi getaran dan gelombang, dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

13 Diagram persentase respon siswa untuk angket no 89%

11%

Baru Tidak Baru

83% 17%

Baru Tidak Baru Angket No 6

Angket No 7

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 6.

diatas siswa mengatakan baru sebanyak %) siswa beranggapan karena ingin mencoba pembelajaran yang mengajarkan kita untuk menggali materi terlebih dahulu untuk mendapat gagasan dan bebas mengeluarkan pendapat serta dapat mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki dan siswa yang mengatakan senang karena pelajarannya disertai dengan LKPD untuk %) mengatakan tidak baru karena

, yaitu bagaimana dapat digambarkan

(23)

Berdasarkan gam sebanyak 29 orang (83

karena dilengkapi dengan praktek dan LKPD dalam penunjang pembelajaran Ada 6 orang (17

selalu berhitung dan membahas rumus siswa mengatakan bosan.

Angket respon sisw pendapat anda terhadap LKPD berikut:

Gambar 4.14

Berdasarkan dari gambar 4.14 mengatakan baru sebanyak 31 orang (89

LKPD itu sesuatu yang baru bagi mereka . Ada 4 tidak baru karena

hal yang baru.

Angket respon sis pendapat anda terhadap soal diagram 4.15 berikut

Berdasarkan gambar 4.13 diatas siswa yang mengatakan baru sebanyak 29 orang (83%) karena siswa menganggap pelajaran fisika itu baru karena dilengkapi dengan praktek dan LKPD dalam penunjang pembelajaran Ada 6 orang (17%) siswa mengatakan tidak baru karena pembelajaran fisika selalu berhitung dan membahas rumus – rumus sehingga siswa membuat siswa mengatakan bosan.

Angket respon siswa untuk pertanyaan soal nomor 8, yaitu

pendapat anda terhadap LKPD digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran

14 Diagram persentase respon siswa untuk angket no Berdasarkan dari gambar 4.14 diatas dapat dilihat siswa yang mengatakan baru sebanyak 31 orang (89%) karena siswa menggagap

LKPD itu sesuatu yang baru bagi mereka . Ada 4 orang (11%) mengatakan karena bagi mereka LKPD itu biasa saja bagi mereka bukan suatu

Angket respon siswa untuk pertanyaan soal nomor 9, yaitu

pendapat anda terhadap soal-soal getaran dan gelombang dapat dilihat pada diagram 4.15 berikut:

89% 11%

Baru Tidak Baru Angket No 8

as siswa yang mengatakan baru an fisika itu baru karena dilengkapi dengan praktek dan LKPD dalam penunjang pembelajaran. karena pembelajaran fisika rumus sehingga siswa membuat

, yaitu bagaimana digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 8. diatas dapat dilihat siswa yang

%) karena siswa menggagap bahwa 11%) mengatakan bagi mereka LKPD itu biasa saja bagi mereka bukan suatu

, yaitu bagaimana dapat dilihat pada

(24)

Gambar 4.15

Berdasarkan pada dari gambar 4.15 mengatakan baru sebanyak 34 orang (97

dalam soal-soal yang telah diberikan oleh guru terdapat hal pengetahuan yang baru. Siswa yang mengatak

karena didalam soal Angket resp

terhadap LKPD getaran dan gelombang diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.16

Berdasarkan dari gambar 4.16 sebanyak 31 orang (89

dengan menggunakan LKPD mereka getaran dan gelombang

tidak terlalu dalam memahami LKPD ketika belajar.

15 Diagram persentase respon siswa untuk angket no

erdasarkan pada dari gambar 4.15 berikut dapat dilihat siswa yang aru sebanyak 34 orang (97%) karena siswa menganggap bahwa soal yang telah diberikan oleh guru terdapat hal-hal yang baru dan pengetahuan yang baru. Siswa yang mengatakan tidak baru 1 orang karena didalam soal-soal tersebut dia tidak menemukan hal-hal yang baru.

Angket respon untuk pertanyaan soal nomor 10, yaitu

terhadap LKPD getaran dan gelombang dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

16 Diagram persentase respon siswa untuk angket no

Berdasarkan dari gambar 4.16 diatas siswa yang mangatakan Mudah sebanyak 31 orang (89%). Hal ini terjadi karena siswa berpendapat bahwa dengan menggunakan LKPD mereka terasa mudah untuk belajar materi getaran dan gelombang. Ada 4 orang (11%) mengatakan sulit karena mereka tidak terlalu dalam memahami LKPD ketika belajar.

97% 3%

Baru Tidak Baru

89% 11%

Mudah Sulit Angket No 10 Angket No 9

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 9.

berikut dapat dilihat siswa yang karena siswa menganggap bahwa hal yang baru dan an tidak baru 1 orang (3%)

hal yang baru. , yaitu perasaan anda digambarkan dalam bentuk

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 10.

diatas siswa yang mangatakan Mudah Hal ini terjadi karena siswa berpendapat bahwa terasa mudah untuk belajar materi mengatakan sulit karena mereka

(25)

Angket resp anda terhadap soal

bentuk diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.17

Berdasarkan dari mudah sebanyak 26 orang (74

(26%). Siswa yang mengatakan mudah memahami

soal-mengatakan sulit

sehingga mereka terasa sulit untuk menjawabnya. Angket sis

pembelajaran TGT ini bermamfaat bagi anda, bentuk diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.18

Angket respon untuk pertanyaan soal nomor 11, bagaimana perasaan anda terhadap soal-soal getaran dan gelombang nagdapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

17 Diagram persentase respon siswa untuk angket no

Berdasarkan dari gambar 4.17 dapat dilihat siswa yang mengatakan mudah sebanyak 26 orang (74%) dan siswa yang mengatakan sulit

(26%). Siswa yang mengatakan mudah beralasan karena

-soal yang telah diberikan oleh guru Sedangkan siswa yang mengatakan sulit beralasan karena soal-soalnya terasa tidak mudah dipahami sehingga mereka terasa sulit untuk menjawabnya..

Angket siswa untuk pertanyaan soal nomor 12

pembelajaran TGT ini bermamfaat bagi anda, dapat digambarkan dalam diagram lingkaran berikut:

18 Diagram persentase respon siswa untuk angket no 74% 26% Mudah Sulit 100% 0% Ya Tidak Angket No 11 Angket No 12 bagaimana perasaan digambarkan dalam

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 11.

ilihat siswa yang mengatakan ang mengatakan sulit 9 orang beralasan karena mereka mudah gkan siswa yang soalnya terasa tidak mudah dipahami

12, yaitu apakah digambarkan dalam

(26)

Berdasarkan pada dari gambar 4.18

mengatakan bermanfaat sebanyak 35 orang (100%) dan tidak ada satu siswa yang mengatakan tidak bermanfaat. Siswa beranggapan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran TGT siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan pola piki

dapat mengingat lagi materi yang pernah dipelajari. Siswa juga beranggapan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat membuat mereka lebih mudah memahami materi

Angket resp

dengan model kooperatif tipe TGT ini membuat anda lebih mudah untuk memahami konsep getaran dan gelombang

diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.19

Berdasarkan dari gambar 4.19 mengatakan Ya 33 orang (

TGT ini mempermudah siswa untuk memahami materi dan tidak bosan dalam proses belajar mengajar karena terdapat gamesnya.

mengatakan tidak karena mereka tidak memahami secara jelas tentang erdasarkan pada dari gambar 4.18 berikut dapat dilihat siswa yang mengatakan bermanfaat sebanyak 35 orang (100%) dan tidak ada satu siswa yang mengatakan tidak bermanfaat. Siswa beranggapan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran TGT siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan pola pikir yang menunjang untuk materi selanjutnya serta dapat mengingat lagi materi yang pernah dipelajari. Siswa juga beranggapan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat membuat mereka lebih mudah memahami materi

Angket respon untuk pertanyaan soal nomor 13, apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT ini membuat anda lebih mudah untuk memahami konsep getaran dan gelombang digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut:

19 Diagram persentase respon siswa untuk angket no

Berdasarkan dari gambar 4.19 diatas dapat dilihat siswa yang Ya 33 orang (94%) hal ini dilihat bahwa dengan menggunakan TGT ini mempermudah siswa untuk memahami materi dan tidak bosan dalam proses belajar mengajar karena terdapat gamesnya. Ada 2 orang ( mengatakan tidak karena mereka tidak memahami secara jelas tentang

94% 6%

Ya Tidak

Angket No 13

berikut dapat dilihat siswa yang mengatakan bermanfaat sebanyak 35 orang (100%) dan tidak ada satu siswa yang mengatakan tidak bermanfaat. Siswa beranggapan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran TGT siswa dapat mengembangkan r yang menunjang untuk materi selanjutnya serta dapat mengingat lagi materi yang pernah dipelajari. Siswa juga beranggapan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat membuat mereka

apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT ini membuat anda lebih mudah untuk digambarkan dalam bentuk

Diagram persentase respon siswa untuk angket no 13.

diatas dapat dilihat siswa yang %) hal ini dilihat bahwa dengan menggunakan TGT ini mempermudah siswa untuk memahami materi dan tidak bosan dalam Ada 2 orang (6%) mengatakan tidak karena mereka tidak memahami secara jelas tentang

(27)

menggunakan model TGT sehingga mereka kesulitan mengerti materi pelajarannya.

Gambar

Tabel 4.1 Penilaian Pengelolaan Pembelajaran Fisika Dengan   Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
Tabel  4.2  menunjukkan  secara  individu  terdapat  28  (80%)  siswa  yang  tuntas  dan  terdapat  7  (20%)  siswa  yang  tidak  tuntas  sesuai  dengan  syarat  ketuntasan  minimal  yang  telah  ditetapkan  sekolah,  yaitu  ≥  70  %
Tabel 4.3Keberhasilan siswa secara klasikal
Tabel 4.5 di atas menunjukkan hasil respon siswa terhadap penerapan  model  pembelajaran  Teams  Games  Tournament  (TGT)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya kasih sayang dalam keluarga dan rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa keluarga yang bahagia.(communication) 22..

Ada pengaruh yang signifikan pengaruh modifikasi permainan bolavoli terhadap kerjasama siswa dalam pembelajaran pendidikan, jasmani, olahraga dan kesehatan siswa kelas X Boga 1

Infus : Bahan injeksi serbuk larutkan dalam pelarut , ambil sejumlah vol obat sesuai dosis, encerkan dgn sejumlah vol larutan infus yang sesuai dgn obat, beri ke pasien secara

Selain itu, peneliti tertarik untuk melakukan pengembangan model penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan growth terhadap

Jika banyaknya pohon pada setiap sisi taman adalah sama, tentukan banyaknya pohon pada setiap sisi taman.. Penanggalan bulan Februari 2015 sangat istimewa, karena

Adapun pendekatan yang digunakan adalah historis persepektif diakronik dan pendekatan sisiologis dengan teori peranan dan lembaga kemasyarakatan (social-institution). Dari hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi Tepung jangkrik dalam pakan tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi ransum, namun berpengaruh terhadap pertambahan

Bagi anda yang mempunyai masalah dengan jeraat dan kulit berminyak, anda dapat mencoba untuk menggunakan teh hijau untuk mengatasinya. aranya adalah dengan menuangkan teh hijau