• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam terbitan (KDT) Qashashul Quran Penulis : Ahmad Sarwat, Lc.,MA 37 hlm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam terbitan (KDT) Qashashul Quran Penulis : Ahmad Sarwat, Lc.,MA 37 hlm"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

(3)

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam terbitan (KDT) Qashashul Quran

Penulis : Ahmad Sarwat, Lc.,MA 37 hlm

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Dilarang

mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Judul Buku Qashashul Quran Penulis Ahmad Sarwat, Lc. MA Editor Fatih

Setting & Lay Out

Fayyad & Fawwaz

Desain Cover

Faqih

Penerbit

Rumah Fiqih Publishing Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan

Setiabudi Jakarta Selatan 12940

(4)
(5)

Daftar Isi

Daftar Isi... 5

A. Pengertian Qashash Al-Quran ... 7

B. Qashash Al-Quran : Fakta Atau Imagner? ... 9

1. Pertama ... 9

2. Kedua ... 9

3. Ketiga ... 10

C. Kisah-kisah Ghaibiyah ... 12

1. Kisah Ghaib di Masa Lalu ... 12

a. Dialog Malaikat & Kekhalifahan Manusia ... 12

b. Kisah Penciptaan Alam Semesta ... 15

c. Kisah Penciptaan Nabi Adam ... 15

d. Kisah nabi Nuh, Musa dan kisah Maryam .. 19

2. Kisah Ghaib di Masa Seakrang ... 20

a. Turunnya Para Malaikat ... 20

b. Makhluk Ghaib ... 21

3. Kisah Ghaib di Masa Yang Akan Datang ... 22

a. Kejadian di dalam Surga dan Neraka Nanti 22 b. Masa Depan Diukur Dari Turunnya Ayat .... 22

D. Ditinjau dari Tokoh... 24

(6)

2. Tokoh Orang Shalih Di Masa Lalu ... 28

a. Kisah tentang Luqman ... 28

b. Dzul Qarnain ... 28

c. Ashabul Kahfi ... 29

d. Thalut dan Jalut ... 29

e. Maryam ... 30

3. Kisah Tokoh dan Kejadian Di Masa Kenabian ... 31

E. Ditinjau dari Segi Panjang Pendeknya ... 32

a. Kisah Panjang ... 32

b. Kisah yang Lebih Pendek dari Bagian yang Pertama (Sedang) ... 32

c. Kisah Pendek ... 32

F. Faedah dalam qashash al-Quran ... 33

(7)

A. Pengertian Qashash Al-Quran

Ilmu Qashashil Qur’an ialah ilmu yang membahas kisah-kisah yaitu jejak-jejak umat dan Nabi terdahulu serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di dalam al-Qur’an.1

Kata al-qashash adalah bentuk masdar seperti firman Allah SWT pada ayat berikut :

اَم َكِلََٰذ َلاَق

اًصَصَق اَِهِِرَثَآ َٰىَلَع اَّدَتْراَف ۚ ِغْبَ ن اَّنُك

Dia (Musa) berkata “itulah (tempat) yang kita cari” Lalu keduanya kembali mengikuti jejak mereka

semula. (QS. Al-Kahfi : 64)2

Maksudnya, kedua orang itu kembali lagi untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang. Qashash berarti berita yang berurutan. FirmanAllah

1 Mucotob Hamzah, Studi Al Qur’an Komprehensif (Yogyakarta:

Gama Media, 2003), hlm.201.

2 Qomari, Al-Qur’an Terjemah Paralel Indonesia Inggris, ... , hlm.

301. 4 Qomari, Al-Qur’an Terjemah Paralel Indonesia Inggris, ... , hlm. 58.

(8)

pada QS. Ali-Imran ayat 62 berbunyi:

Sungguh ini adalah kisah yang benar, tidak ada Tuhan selain Allah, dansungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. Serta firman Allah berikut :

ْدَقَل

ِباَبْلَْلِا ِلِوُِلِ ٌةَْبِْع ْمِهِصَصَق ِفِ َناَك

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orangyang mempunyai akal. (QS. Yusuf : 111). 3

Qashash al-Qur’an adalah pemberitaan Qur’an ihwal umat yang telahlalu, nubuwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yangtelah terjadi.

Qur’an banyak mengandung keterangan

tentang kejadianpada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat. Ia menceritakan semua keadaanmereka dengan cara yang menarik dan

memesona (mengagumkan).4

3 Qomari, Al-Qur’an Terjemah Paralel Indonesia Inggris, ... , hlm.

248.

4 Syaikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Terj

Mifdhol Abdurrahman(Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2005), hlm. 431.

(9)

B. Qashash Al-Quran : Fakta Atau Imagner?

Karena ada demikian banyak kisah-kisah di dalam Al-Quran, maka para ulama membaginya sesuai dengan klasifikasi tertentu.

1. Pertama

Kisah-kisah di dalam Al-Quran memang ada yang merupakan kejadian nyata yang berada pada lini waktu tertentu (kisah hakiki), dan ada juga yang merupakan kisah-kisah yang merupakan kisah sekedar perumpamaan-perumpamaan saja.

2. Kedua

Namun kebanyakan kisah-kisah Al-Quran itu adalah kisah yang hakiki, menempati timeline sejarah.

Meski pun kita masih bisa membagi lagi kisah-kisah Al-Quran dari sisi panca indera. Maksudnya apakah kisah itu bisa dicerap indera (zhahir) atau yang tidak tidak bisa dicerap indera (ghaib). Kalau yang ghaib secara istilah kita menyebutnya sebagai kisah-kisah ghaibiyah, namun bukan berarti kisah imajiner.

(10)

3. Ketiga

Memang ada kisah Al-Quran yang sifatnya

imajiner, dalam arti hanya merupakan

perumpamanan saja, sementara kejadian yang sesungguhnya tidak ada alias tidka pernah terjadi.

Keberadaannya memang harus diakui, misalnya ketika Al-Quran membuat berbagai macam perumpamaan dengan menggunakan sebuah kisah tertentu. Kisahnya tentu fiktif, karena tujuannya hanya sekedar sebuah perumpamaan saja.

Namun akan menjadi keliru besar ketika ada yang mengatakan bahwa seluruh kisah Al-Quran itu sifatnya imaginer, tidak nyata dan hayal.

Muhammad A. Khalafullah (1916-1997) dalam disertasinya al-Fann al-Qashashi fi Al-Qur'an al-Kaîim mengatakan bahwa kebenaran cerita itu adalah tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh Al-Qur'an itu, bukan pembenaran atas unsur-unsur sejarah yang ada dalam kisah tersebut. Menurutnya semua hanya merupakan pesan-pesan moral saja, bukan kejadian yang sesungguhnya.

Tidak hanya berbeda, Khalafullah menyalahkan semua mufassir yang menyatakan bahwa semua kisah dalam Al-Qur'an adalah fakta sejarah yang diungkap untuk menjadi pelajaran dan petunjuk bagi umat manusia.

Khalafullah menulis:

(11)

terjebak ke dalam posisi yang demikian fatal dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an adalah karena kesalahan mereka dalam menggunakan metodologi.

Selama ini metodologi yang umum dipakai untuk mempelajari tafsir kisah-kisah Al-Qur'an adalah melalui pendekatan sejarah (historis). Artinya, mereka membaca kisah-kisah dalam Al-Qur'an tersebut sebagaimana mereka membaca teks-teks sejarah. Padahal yang lazim digunakan untuk menangkap pesan-pesan dari kisah-kisah Al-Qur'an adalah dengan membacanya sebagai teks-teks keagamaan dan teks-teks-teks-teks sastra yang memiliki keindahan dan keistimewaan sendiri."

Justru disitulah letak kesalahan utama Khalafallah, menilai kisah-kisah dalam Al-Qur'an sama saja dengan karya-karya sastra belaka.

Untuk memperkuat pandangannya bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur'an bukan fakta sejarah, Khalafullah mengatakan dalam kisah shhâbul Kahfi, jika memang benar fakta, kenapa Allah raguragu menyebutkan berapa lama mereka berada dalam gua. Kenapa tidak disebutkan saja angka yang pasti. Kenapa harus disebut:

"Dan mereka tinggal dalam gua tiga ratus dan ditambah sembilan lagi" (Q.S. Al-Kahfi 18: 35)

(12)

C. Kisah-kisah Ghaibiyah

Di dalam Al-Quran ada banyak sekali kisah yang sifatnya tidak bisa dicerap oleh panca indera (ghabi), namun tetap kita yakini kebenarannya. Bukan mitos dan bukan dongeng.

Kisah hal-hal gaib itu sendiri bisa kita bagi lagi menjadi tiga periode waktu, yaitu :

▪ Pada masa lalu atau qashashul ghuyub

al-madhiyah (ةيضاملا بويغلا).

▪ Pada masa sekarang atau masih berlangsung atau al-qashashul ghuyub al-hadhirah (ةيضاملاةرضاحلا).

▪ Pada masa yang akan datang dan berlum terjadi. atau qashashul ghuyub

al-mustaqbalah (ةلبقتسملا بويغلا). 1. Kisah Ghaib di Masa Lalu

Kisah yang menceritakan kejadian-kejadian gaib yang sudah tidak bisa ditangkap panca indra yang

terjadi di masalampau. Contohnya:

(13)

Kisah tentang dialog malaikat dengan Tuhannya mengenai penciptaan khalifah Bumi adalah kisah di masa lampau, namun sifatnya kisah yang ghaib. Sebagaimana tertuang di dalam awal-awal surat Al-Baqarah berikut ini :

ْذِإَو

َلاَق

َكُّبَر

ِةَكِئ َلََمْلِل

ِّنِإ

ٌلِعاَج

ِفِ

ِضْرَْلِا

ًةَفيِلَخ

ۖ

اوُلاَق

ُلَعَْتََأ

ِف

اَهي

ْنَم

ُدِسْفُ ي

اَهيِف

ُكِفْسَيَو

َءاَمِّدلا

ُنَْنََو

ُحِّبَسُن

َكِدْمَِبِ

ُسِّدَقُ نَو

َكَل

ۖ

َلاَق

ِّنِإ

ُمَلْعَأ

اَم

َل

َنوُمَلْعَ ت

30

. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada

para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

َمَّلَعَو

َمَدآ

َءاَْسَْْلِا

اَهَّلُك

َُّث

ْمُهَضَرَع

ىَلَع

ِةَكِئ َلََمْلا

َلاَقَ ف

ِنوُئِبْنَأ

ِءاَْسَِْبِ

ِء َلُؤََٰه

ْنِإ

ْمُتْ نُك

َيِقِداَص

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama

(benda-benda) seluruhnya, kemudian

mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar"!

(14)

اوُلاَق

َكَناَحْبُس

َل

َمْلِع

اَنَل

َّلِإ

اَم

اَنَ تْمَّلَع

ۖ

َكَّنِإ

َتْنَأ

ُميِلَعْلا

ُميِكَْلْا

Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana ."

َلاَق

َي

ُمَدآ

ْمُهْ ئِبْنَأ

ْمِهِئاَْسَِْبِ

ۖ

اَّمَلَ ف

ْمُهَأَبْ نَأ

ْمِهِئاَْسَِْبِ

َلاَق

َْلَأ

ْلُقَأ

ْمُكَل

ِّنِإ

ُمَلْعَأ

َبْيَغ

ِتاَواَمَّسلا

ِضْرَْلِاَو

ُمَلْعَأَو

اَم

َنوُدْبُ ت

اَمَو

ْمُتْ نُك

َنوُمُتْكَت

Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah

sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa

sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan

apa yang kamu sembunyikan"?

ْذِإَو

اَنْلُ ق

ِةَكِئ َلََمْلِل

اوُدُجْسا

َمَد ِلِ

اوُدَجَسَف

َّلِإ

َسيِلْبِإ

ََٰبَأ

ََبْْكَتْساَو

َناَكَو

َنِم

َنيِرِفاَكْلا

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan

(15)

b. Kisah Penciptaan Alam Semesta

يِذَّلا

َقَلَخ

ِتاَواَمَّسلا

َضْرَْلِاَو

اَمَو

اَمُهَ نْ يَ ب

ِفِ

ِةَّتِس

مَّيَأ

َُّث

َٰىَوَ تْسا

ىَلَع

ِشْرَعْلا

ۚ

ُنََْٰحَّرلا

ْلَأْساَف

ِهِب

اًيرِبَخ

Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas ´Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang

Allah) kepada yang lebih mengetahui

(Muhammad) tentang Dia. (QS. Al-Furqan : 59)

اَمَو مَّيَأ ِةَّتِس ِفِ اَمُهَ نْ يَ ب اَمَو َضْرَْلِاَو ِتاَواَمَّسلا اَنْقَلَخ ْدَقَلَو

بوُغُل ْنِم اَنَّسَم

Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan. (QS. Qaf : 38)

c. Kisah Penciptaan Nabi Adam

Kisah tentang penciptaan Nabi Adam dan kehidupannya ketikadi Surga

ْدَقَلَو

ْمُكاَنْقَلَخ

َُّث

ْمُكَنَْرَّوَص

َُّث

اَنْلُ ق

ِةَكِئ َلََمْلِل

اوُدُجْسا

ِلِ

َمَد

اوُدَجَسَف

َّلِإ

َسيِلْبِإ

َْل

ْنُكَي

َنِم

َنيِدِجاَّسلا

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang

(16)

bersujud.

َلاَق

اَم

َكَعَ نَم

َّلَأ

َدُجْسَت

ْذِإ

َكُتْرَمَأ

ۖ

َلاَق

َنََأ

ٌْيرَخ

ُهْنِم

ِنَتْقَلَخ

ْنِم

رَنَ

ُهَتْقَلَخَو

ْنِم

يِط

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah ."

َلاَق

ْطِبْهاَف

اَهْ نِم

اَمَف

ُنوُكَي

َكَل

ْنَأ

ََّبَْكَتَ ت

اَهيِف

ْجُرْخاَف

َكَّنِإ

َنِم

َنيِرِغاَّصلا

Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina ."

َلاَق

ِنْرِظْنَأ

ََٰلِإ

ِمْوَ ي

َنوُثَعْ بُ ي

Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan ."

َلاَق

َكَّنِإ

َنِم

َنيِرَظْنُمْلا

Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."

َلاَق

اَمِبَف

ِنَتْ يَوْغَأ

َّنَدُعْ قََلِ

ْمَُلَ

َكَطاَرِص

َميِقَتْسُمْلا

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah

menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau

(17)

yang lurus,

َُّث

ْمُهَّ نَ يِت َلِ

ْنِم

ِْيَب

ْمِهيِدْيَأ

ْنِمَو

ْمِهِفْلَخ

ْنَعَو

ْمِِنِاَْيَْأ

ْنَعَو

ْمِهِلِئاََشَ

ۖ

َلَو

ُدَِتَ

ْمُهَرَ ثْكَأ

َنيِرِكاَش

kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan

mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

َلاَق

ْجُرْخا

اَهْ نِم

اًموُءْذَم

اًروُحْدَم

ۖ

ْنَمَل

َكَعِبَت

ْمُهْ نِم

َّنََلَْمََلِ

َمَّنَهَج

ْمُكْنِم

َيِعَْجَْأ

Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam

dengan kamu semuanya."

َيَو

ُمَدآ

ْنُكْسا

َتْنَأ

َكُجْوَزَو

َةَّنَْلْا

َلَُكَف

ْنِم

ُثْيَح

اَمُتْ ئِش

َلَو

َبَرْقَ ت

ِهِذََٰه

َةَرَجَّشلا

َنَوُكَتَ ف

َنِم

َيِمِلاَّظلا

(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua

termasuk orang-orang yang zalim."

َسَوْسَوَ ف

اَمَُلَ

ُناَطْيَّشلا

َيِدْبُ يِل

اَمَُلَ

اَم

َيِروُو

اَمُهْ نَع

ْنِم

اَمِِتِآْوَس

اَقَو

َل

اَم

اَمُكاََنِ

اَمُكُّبَر

ْنَع

ِهِذََٰه

ِةَرَجَّشلا

َّلِإ

ْنَأ

َنَوُكَت

(18)

ِْيَكَلَم

ْوَأ

َنَوُكَت

َنِم

َنيِدِلاَْلْا

Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga) ."

اَمُهََسْاَقَو

ِّنِإ

اَمُكَل

َنِمَل

َيِحِصاَّنلا

Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang

memberi nasehat kepada kamu berdua,"

اَُهِ َّلَدَف

روُرُغِب

ۚ

اَّمَلَ ف

اَقاَذ

َةَرَجَّشلا

ْتَدَب

اَمَُلَ

اَمُُتِآْوَس

اَقِفَطَو

ِناَفِصَْيَ

اَمِهْيَلَع

ْنِم

ِقَرَو

َّنَْلْا

ِة ۖ

اَُهِاَدَنََو

اَمُُّبَُّر

َْلَأ

اَمُكَْنَِأ

ْنَع

اَمُكْلِت

ِةَرَجَّشلا

ْلُقَأَو

اَمُكَل

َّنِإ

َناَطْيَّشلا

اَمُكَل

وُدَع

ٌيِبُم

maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua"?

َلاَق

اَنَّ بَر

اَنْمَلَظ

اَنَسُفْ نَأ

ْنِإَو

َْل

ْرِفْغَ ت

اَنَل

اَنَْحْرَ تَو

َّنَنوُكَنَل

َنِم

(19)

َنيِرِساَْلْا

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk

orang-orang yang merugi .

َلاَق

اوُطِبْها

ْمُكُضْعَ ب

ضْعَ بِل

وُدَع

ۖ

ْمُكَلَو

ِفِ

ِضْرَْلِا

رَقَ تْسُم

ٌعاَتَمَو

ََٰلِإ

يِح

Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan."

َلاَق

اَهيِف

َنْوَ يَْتَ

اَهيِفَو

َنوُتوَُتَ

اَهْ نِمَو

َنوُجَرُْتُ

Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu

akan dibangkitkan. (QS. Al-A’raf : 11-25)

d. Kisah nabi Nuh, Musa dan kisah Maryam Seperti yang diterangkan dalam surat

َكِلََٰذ

ْنِم

ِءاَبْ نَأ

ِبْيَغْلا

ِهيِحوُن

َكْيَلِإ

ۚ

اَمَو

َتْنُك

ْمِهْيَدَل

ْذِإ

َنوُقْلُ ي

ْمُهَم َلَْقَأ

ْمُهُّ يَأ

ُلُفْكَي

ََيْرَم

اَمَو

َتْنُك

ْمِهْيَدَل

ْذِإ

َنوُمِصَتَْيَ

Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu

(20)

(ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa. (QS. Ali Imran : 44)

2. Kisah Ghaib di Masa Seakrang

Kisah-kisah gaib pada masa kini al-qashashul

ghuyub al-hadhirah (ةرضاحلا صصقلا) adalah kisah yang

menerangkan hal gaib pada masa sekarang, meski sudah ada sejak dulu dan masih akan tetap ada sampai masa yang akan datang.

a. Turunnya Para Malaikat

Kisah tentang turunnya malaikat-malaikat pada malam Lailatul Qadar

َّنَِإ

ُهاَنْلَزْ نَأ

ِفِ

ِةَلْ يَل

ِرْدَقْلا

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

اَمَو

َكاَرْدَأ

اَم

ُةَلْ يَل

ِرْدَقْلا

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

ُةَلْ يَل

ِرْدَقْلا

ٌْيرَخ

ْنِم

ِفْلَأ

رْهَش

3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

(21)

ُلَّزَ نَ ت

ُةَكِئ َلََمْلا

ُحوُّرلاَو

اَهيِف

ِنْذِِبِ

ْمِِّبَُّر

ْنِم

ِّلُك

رْمَأ

4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

ٌم َلََس

َيِه

ََّٰتَّح

ِعَلْطَم

ِرْجَفْلا

5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadar ayat 1-5)

b. Makhluk Ghaib

Kisah tentang kehidupan makhluk-makhluk gaib seperti jin atau iblis.

ْلُق

َيِحوُأ

ََّلِِإ

ُهَّنَأ

َعَمَتْسا

ٌرَفَ ن

َنِم

ِّنِْلْا

اوُلاَقَ ف

َّنَِإ

اَنْعَِسْ

ًنَآْرُ ق

اًبَجَع

Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (QS. Al-Jinn : 1)

َلاَق

ْطِبْهاَف

اَهْ نِم

اَمَف

ُنوُكَي

َكَل

ْنَأ

ََّبَْكَتَ ت

اَهيِف

ْجُرْخاَف

َكَّنِإ

َنِم

َلاَق َنيِرِغاَّصلا

ِنْرِظْنَأ

ََٰلِإ

ِمْوَ ي

ُثَعْ بُ ي

َنو

Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka

(22)

dibangkitkan". (QS. Al-A’raf ayat 13-14)

3. Kisah Ghaib di Masa Yang Akan Datang

Kisah hal-hal gaib pada masa yang akan datang (al-qashashul ghuyub al-mustaqbilah). Misalnya tentang kehidupan kita nanti setelah kematian, apa yang akan terjadi nanti di surga atau di neraka. a. Kejadian di dalam Surga dan Neraka Nanti

ُّلُك

سْفَ ن

اَِبِ

ْتَبَسَك

َّلِإ ٌةَنيِهَر

َباَحْصَأ

ِفِ ِيِمَيْلا

تاَّنَج

ِنَع َنوُلَءاَسَتَ ي

اَم َيِمِرْجُمْلا

ْمُكَكَلَس

ِفِ

اوُلاَق َرَقَس

َْل

ُكَن

َنِم

َيِّلَصُمْلا

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat (QS. Al-Muddatstsair : 38-43)

b. Masa Depan Diukur Dari Turunnya Ayat

Jenis yang kedua adalah kisah yang

menceritakan peristiwa yang akan datang menurut ukuran waktu turunnya suatu ayat.

Contohnya seperti kisah nabi Muhammad bermimpi akan dapat masuk Masjidil Haram bersama para sahabat.

(23)

Pada saat perjanjian Hudaibiyah nabi gagal masuk Makkah sehingga dihina oleh orangorang kafir. Maka turunlah ayat yaitu surat Al-Fath ayat 27.

ْدَقَل

َقَدَص

َُّللّا

ُهَلوُسَر

َيْؤُّرلا

ِّقَْلِْب

ۖ

َّنُلُخْدَتَل

َدِجْسَمْلا

َماَرَْلْا

ْنِإ

َءاَش

َُّللّا

َيِنِمآ

َيِقِّلَُمُ

ْمُكَسوُءُر

َنيِرِّصَقُمَو

َل

َنوُفاََتُ

ۖ

َمِلَعَ ف

اَم

َْل

اوُمَلْعَ ت

َلَعَجَف

ْنِم

ِنوُد

َكِلََٰذ

اًحْتَ ف

اًبيِرَق

Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. (QS. Al-Fath : 27)

(24)

D. Ditinjau dari Tokoh

Kita bisa juga membagi dan mengelompokkan kisah-kisah di dalam Al-Quran berdasarkan tokoh-tokohnya, seperti para nabi dan rasul, orang-orang shaleh di masa lalu ataupun juga terakit dengan yang terjadi di masa kenabian, seperti para shahabat ridwanullahi ‘alaihim.

1. Para Nabi dan Rasul

Sebenarnya jumlah nabi dan rasul itu ada banak sekali. Dalam salah satu riwayat disebukan jumlah mereka mencapai angka yang fantastis, yaitu 124.000 orang. Dan 300 orang dari mereka derajatnya lebih tinggi, bukan sekedar nabi tapi rasul.

Dari Abi Dzar Al-Ghifari radhiyalllahu 'anhubahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi." Para shahabat bertanya lagi, "Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?" Beliau menjawab, "Tiga ratus dua belas(312) orang." (HR At-Turmuzy)

Dari sebegitu banyak nabi dan rasul, tentu tidak semuanya disebutkan nama atau kisahnya di dalam

(25)

Al-Quran. Sebagiannya disebutkan nama-namanya secara tegas, namun sebagiannya lagi tidak disebutkan secara tegas.

Yang namanya dicantumkan secara tegas sebagai orang nabi atau utusan Allah jumlahnya ada 25 orang. Kalau Penulis urutkan berdasarkan jumlah penyebutan di dalam Al-Quran, maka urutannya sebagai berikut :

1. Nabi Musa 136 kali

2. Nabi Ibrahim 69 kali

3. Nabi Nuh 43 kali

4. Nabi Yusuf 27 kali

5. Nabi Luth 27 kali

6. Nabi Isa 25 kali

7. Nabi Adam 25 kali

8. Nabi Harun 20 kali

9. Nabi Ishaq 17 kali

10. Nabi Sulaiman 17 kali

11. Nabi Ya'qub 16 kali

12. Nabi Daud 16 kali

13. Nabi Ismail 12 kali

(26)

15. Nabi Shalih 9 kali

16. Nabi Zakaria 7 kali

17. Nabi Yahya 5 kali

18. Nabi Muhammad SAW 4 kali

19. Nabi Hud 4 kali

20. Nabi Ayyub 4 kali

21. Nabi Yunus 4 kali

22. Nabi Ilyasa' 2 kali

23. Nabi Dzulkifl 2 kali

24. Nabi Ilyas 2 kali

25. Nabi Idris 2 kali

Dan pada ayat mana saja ada kisah mereka, berikut sebagain catatan Penulis :

a. Kisah Nabi Adam (QS. Al-Baqarah ayat 30-39; QS. Al-A’rafayat 11)

b. Kisah Nabi Nuh (QS. Hud ayat 25-49)

c. Kisah Nabi Hud (QS. Al-A’raf ayat 65, 72, 50, 58)

d. Kisah Nabi Idris (QS. Maryam: 56-57; QS. Al-Anbiya ayat 85-86)

e. Kisah Nabi Yunus (QS. Yunus ayat 98; QS. Al-An’am ayat86-87)

(27)

f. Kisah Nabi Luth (QS. Hud ayat 69-83) g. Kisah Nabi Saleh (QS. Al-A’raf ayat 85-93) h. Kisah Nabi Musa (QS. Al-Baqarah ayat 49, 61;

QS. Al-A’rafayat 103-157)

i. Kisah Nabi Harun (QS. An-Nisa’ ayat 163) j. Kisah Nabi Daud (QS. Saba ayat 10; QS.

Al-Anbiya ayat 78)

k. Kisah Nabi Sulaiman (QS. An-Naml ayat 15, 44; QS. Sabaayat 12-14)

l. Kisah Nabi Ayub (QS. Al-An’am ayat 34; QS. Al-Anbiya’ayat 83-84)

m. Kisah Nabi Ilyas (QS. Al-An’am ayat 85) n. Kisah Nabi Ilyasa (QS. Shad ayat 48)

o. Kisah Nabi Ibrahim (QS. Al-Baqarah ayat 124, 132; QS. AlAn’am ayat 74-83)

p. Kisah Nabi Ismail (QS. Al-An’am ayat 86-87) q. Kisah Nabi Ishaq (QS. Al-Baqarah ayat

133-136)

r. Kisah Nabi Ya’qub (QS. Al-Baqarah ayat 132-140)

s. Kisah Nabi Yusuf (QS. Yusuf ayat 3-102) t. Kisah Nabi Yahya (QS. Al-An’am ayat 85)

(28)

u. Kisah Nabi Zakaria (QS. Maryam ayat 2-15) v. Kisah Nabi Isa (QS. Al-Maidah ayat 110-120)

2. Tokoh Orang Shalih Di Masa Lalu

Kisah kesalehan orang-orang yang belum diketahui statuskenabiannya agar diteladani dan kisah tokoh-tokoh durjana masalalu agar dijauhi dan tidak diikuti.

a. Kisah tentang Luqman

ْدَقَلَو

اَنْ يَ تآ

َناَمْقُل

َةَمْكِْلْا

ِنَأ

ْرُكْشا

َِِّللّ

ۚ

ْنَمَو

ْرُكْشَي

اََّنَِّإَف

ُرُكْشَي

ِهِسْفَ نِل

ۖ

ْنَمَو

َرَفَك

َّنِإَف

ََّللّا

ِنَغ

ْذِإَو ٌديَِح

َلاَق

ُناَمْقُل

ِهِنْب ِل

َوُهَو

ُهُظِعَي

َي

ََّنُب

َل

ْكِرْشُت

َِّللِّب

ۖ

َّنِإ

َكْرِّشلا

ٌمْلُظَل

ٌميِظَع

12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, sesungguhnya

mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman ayat 12-13)

(29)

َكَنوُلَأْسَيَو

ْنَع

يِذ

ِْيَنْرَقْلا

ۖ

ْلُق

وُلْ تَأَس

ْمُكْيَلَع

ُهْنِم

َّنَِإ اًرْكِذ

اَّنَّكَم

ُهَل

ِفِ

ِضْرَْلِا

ُهاَنْ يَ تآَو

ْنِم

ِّلُك

ءْيَش

اًبَ بَس

Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan

bacakan kepadamu cerita tantangnya".

Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu. (QS. Al-Kahfi : 83-84)

c. Ashabul Kahfi

ُنَْنَ

ُّصُقَ ن

َكْيَلَع

ْمُهَأَبَ ن

ِّقَْلِْب

ۚ

ْمَُّنِِإ

ٌةَيْ تِف

اوُنَمآ

ْمِِّبَُّرِب

ْمُهَنَْدِزَو

ىًدُه

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. (QS. Al-Kahfi : 13)

d. Thalut dan Jalut

َلاَقَو

ْمَُلَ

ْمُهُّ يِبَن

َّنِإ

ََّللّا

ْدَق

َثَعَ ب

ْمُكَل

َتوُلاَط

اًكِلَم

ۚ

اوُلاَق

ََّٰنَّأ

ُنوُكَي

ُهَل

ُكْلُمْلا

اَنْ يَلَع

ُنَْنََو

ُّقَحَأ

ِكْلُمْلِب

ُهْنِم

َْلَو

َتْؤُ ي

ًةَعَس

َنِم

ْلا

ِلاَم

ۚ

َلاَق

َّنِإ

ََّللّا

ُهاَفَطْصا

ْمُكْيَلَع

ُهَداَزَو

ًةَطْسَب

ِفِ

ِمْلِعْلا

ِمْسِْلْاَو

ۖ

َُّللّاَو

ِتْؤُ ي

ُهَكْلُم

ْنَم

ُءاَشَي

ۚ

َُّللّاَو

ٌعِساَو

ٌميِلَع

Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut

(30)

menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih

berhak mengendalikan pemerintahan

daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah

Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha

Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 247) e. Maryam

ْرُكْذاَو

ِفِ

ِباَتِكْلا

ََيْرَم

ِذِإ

ْ نا

ْتَذَبَ ت

ْنِم

اَهِلْهَأ

ًنَاَكَم

اًّيِقْرَش

16. Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,

ْتَذََّتُاَف

ْنِم

ْمِِنِوُد

ًباَجِح

اَنْلَسْرَأَف

اَهْ يَلِإ

اَنَحوُر

َتَ ف

َلَّثَم

اََلَ

اًرَشَب

ًّيِوَس

17. maka ia mengadakan tabir (yang

melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

ْتَلاَق

ِّنِإ

ُذوُعَأ

ِنََْٰحَّرلِب

َكْنِم

ْنِإ

َتْنُك

اًّيِقَت

18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".

(31)

َلاَق

اََّنَِّإ

َنََأ

ُلوُسَر

ِكِّبَر

َبَهَِلِ

ِكَل

اًم َلَُغ

اًّيِكَز

19. Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".

ْتَلاَق

ََّٰنَّأ

ُنوُكَي

ِلِ

ٌم َلَُغ

َْلَو

ِنْسَسَْيْ

ٌرَشَب

َْلَو

ُكَأ

اًّيِغَب

20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" (QS. Maryam: 16-20)

3. Kisah Tokoh dan Kejadian Di Masa Kenabian

Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi padamasa Rasulullah SAW.

a. Perang Badr, Perang Uhud (QS. Ali-Imran) b. Perang Hunain dan Perang Tabuk (QS.

At-Taubah)

c. Perang Ahzab (QS. Al-Ahzab)

d. Hijrah dan Isra’ (QS. Al-Isra’ ayat 1) Mi’raj (QS. Al-Najm ayat 1-18)

e. Kisah tentang Abu Lahab kelak di Akhirat (QS. Al-Lahab ayat1-5)

(32)

E. Ditinjau dari Segi Panjang Pendeknya

Dilihat dari panjang pendeknya, kisah-kisah Al-Qur’an dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Kisah Panjang

Contohnya kisah Nabi Yusuf a.s dalam QS. Yusuf yang hampir seluruh ayatnya mengungkapkan kehidupan Nabi Yusuf, sejak masa kanak-kanak sampai dewasa dan memiliki kekuasaan.

b. Kisah yang Lebih Pendek dari Bagian yang Pertama (Sedang)

Seperti kisah Maryam dalam QS. Maryam, kisah Ashabul Kahfi dalam QS. Al-Kahfi, kisah Nabi Adam dalam QS. Al-Baqarah danQS. Thaha.

c. Kisah Pendek

Kisah yang jumlahnya kurang dari sepuluh ayat, misalnya kisahNabi Hud a.s, Nabi Luth a.s dalam QS. Al-A’raf.

(33)

F. Faedah dalam qashash al-Quran

Diantara faedah-faedah dari kisah atau Qashash al-Qur’an, ialah:

1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah SWT dan menjelaskan pokok-pokok syariat yang dibawa oleh para Nabi, pada QS. AlAnbiya ayat 25 telah menjelaskan:

Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun

sebelum kamumelainkan Kami wahyukan

kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku.

2. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad atas agama Allah, memperkuat

kepercayaan orang mukmin tentang

menangnya kebenaran dan para

pendukungnya serta hancurnya kebatilan dan parapembelanya.

3. Membenarkan para Nabi terdahulu,

menghidupkan kenangan terhadapmereka serta mengabadikan jejak peninggalannya.

(34)

dalam dakwahnya dengan apayang diberitakannya ihwal orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi.

5. Menyibak kebohongan para ahli kitab dengan hujjah (dalil atau dasarpemikiran)

yang membeberkan keterangan dan

petunjuk yang merekasembunyikan dan menentang mereka sebelum kitab itu diubahnya.

6. Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatianpara pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung didalamnya ke dalam jiwa. Firman Allah pada QS. Yusuf ayat 111

Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagiorang-orang yang berakal.

(35)

D. Hikmah Pengulangan Kisah dalam al-Quran

Di dalam kitab suci al-Qur’an banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan berulang-ulang. Hanya saja pengulangan kisah-kisah Itu dalambentuk yang berbeda-beda. Hal tersebut mengandung hikmah yang diantaranya:

1. Menjelaskan ketinggian mutu sastra balaghah al-Qur’an, terbukti bisamengungkapkan kisah sampai beberapa kali tetapi dalam ungkapan yang berlainan sehingga tidak membosankan bahkan mengasyikkanpendengarnya.

2. Membuktikan ketinggian mu’jizat al-Qur’an, yakni bisa menjelaskansatu makna (satu kisah) dalam berbagai bentuk kalimat yang bermacam-macam.

3. Untuk lebih memperhatikan kepada

pentingnya kisah-kisah al-Qur’an sehingga perlu disebutkan dengan berulang-ulang sampai beberapakali agar dapat lebih meresap terpatri dalam hati sanubari.

4. Menunjukkan perbedaan tujuan dari tiap-tiap kali pengulanganpenyebutan kisah al-Qur’an

(36)

itu, sehingga menunjukkan banyaknyatujuan penyebutan kisah sebanyak pengulangannya.

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui lebih jelas, maka penulis melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Laba Kotor PT Dirgantara Indonesia

Menurut Harahap (2006:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan

Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja diantaranya yakni penelitian yang dilakukan oleh (Masydzulhak et al.,

Dengan adanya program BOS bagi SMP Terbuka mulai bulan Juli 2007, maka dana bantuan “block grant” untuk tambahan biaya operasional SMP Terbuka yang selama ini diterima oleh

Dalam buku ini terlihat gambaran pelaksanaan tata kelola pemerintahan daerah, dilihat dari pelaksanaan audit internal sektor publik, kompetensi aparatur pemerintah

Jika fungsi distribusi itu adalah diskrit maka prosedur yang diperlukan untuk membangkitkan random variate dari f(x) sbb:.. Tempatkan RN yang diperoleh pada f(x) axis

Aplikasi pengeditan data geografi ini terdiri dari dua modul utama yaitu modul yang menangani data multiformat (disebut nodemap), dan modul yang menangani interaksi transaksi