Page | 1
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN STRATEGI PROSPEKTOR TERHADAP
INOVASI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG ADA DI INDONESIA
Nando Mokodompit1, Yeasy Darmayanti1, Novia Rahmawati1 1
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email: Mokodompitnando@yahoo.co.id
ABSTRACT
Awareness increasing of environmental issues has encouraged the organisations to use environmental management accounting, which gives many benefits to users, include the improvement of innovation. If innovation increase, organization growth also increase. The purpose of this study is to examine the influence of environmental management accounting and prospector strategic on product innovation and process innovation. The sample of this study are manufacturing companies in Indonesia. This study used two variables: dependent variable and independent variables. The results showed that environmental management accounting have a significant effect on product innovation and process innovation. While prospector strategic have no effect on product innovation and process innovation.
Keywords : Environmental Management Accounting, Prospector Strategic, Product Innovation, and Process Innovation.
PENDAHULUAN
Pada zaman modern seperti sekarang ini sudah tidak asing lagi bagi kita isu-isu lingkungan seperti global warming yang semakin parah. Hal itu terjadi akibat ulah tangan manusia yang memberikan dampak buruk terhadap lingkungan disekitarnya. Sebuah perusahaan menetapkan kebijakan yang berfokus pada hal-hal yang cenderung berhubungan dengan dampak langsung dari proses bisnis oleh suatu perusahaan seperti membersihkan polusi yang ada dan mencoba untuk mengurangi polusi dari sumber titik pembuangan, kemudian strategi manajemen berpindah ke arah
modifikasi proses-proses produksi sehingga dapat meminimalkan jumlah polusi yang dihasilkan (Purwanto, 2007).
Tanggung jawab perusahaan mengenai lingkungan akan memberikan dampak pada kinerja perusahaan itu sendiri. Sebuah pandangan muncul bahwa tanggung jawab lingkungan perusahaan dapat berperan untuk kinerja finansial sebuah perusahaan. Pendekatan ini telah
diuraikan sebagai “enlightened
shareholder approach”, menyatakan
bahwa pembuat keputusan perusahaan harus mempertimbangkan berbagai hal mengenai sosial dan lingkungan jika
Page | 2
mereka memaksimalkan keuntungan jangka panjang (Darmayanti, 2011).
Menurut Kusumah (2013)
perusahaan yang menerapkan akuntansi manajemen lingkungan hanya bertujuan untuk pengelolaan dan pengawasaan kinerja lingkungan tidak untuk berinovasi. Perusahaan menganggap tidak perlu untuk membuat laporan akuntansi manajemen lingkungan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan inovasi.
Selain itu, dalam dunia bisnis pada saat ini perusahaan dituntut untuk mempunyai strategi yang handal supaya dapat bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat. Pada dasarnya strategi merupakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan agar tetap bersaing dengan para kompetitornya. Menurut Hamel dan Prahalat (1995) strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat (incremental) secara terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan.
Penerapan strategi juga
berpengaruh terhadap inovasi. Dengan menerapkan strategi yang efektif, akan terjadi interaksi dengan mitra kerja menuju proses saling belajar, saling tukar
sumberdaya, teknologi, pengalaman sehingga mampu mendorong munculnya nilai-nilai baru yang mendukung dan mendorong terjadinya inovasi organisasi (Suaedi, 2005).
Inovasi juga dibutuhkan dalam suatu bisnis. Inovasi umumnya dianggap sebagai aspek penting dari sebagian proses bisnis, karena dapat memberikan keunggulan kompetitif (Ramadhani, 2011). Dengan inovasi maka seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, pemasaran, sistem pengiriman, dan kebijakan, tidak hanya bagi perusahaan tapi juga stakeholder dan masyarakat (Jong & Hartog, 2003).
Penelitian ini merupakan
modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rustika pada tahun 2011. Peneliti sebelumnya melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang berada di
Jawa Tengah. Kategori-kategori
perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah objek yang diteliti merupakan perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi Manajemen Lingkungan
Akuntansi manajemen lingkungan merupakan sub dari akuntansi lingkungan.
Page | 3
Akuntansi lingkungan berdasarkan tujuan pelaporannya terbagi atas 2, yaitu internal manajemen perusahaan dan eksternal perusahaan. Pada internal manajemen perusahaan, akuntansi lingkungan sering disebut akuntansi manajemen lingkungan (Carolina et al, 2009).
The International Federation of Accountants (1998) dalam Ikhsan (2009) mendefinisikan akuntansi manajemen lingkungan sebagai pengembangan manajemen lingkungan dan kinerja ekonomi seluruhnya serta implementasi dari lingkungan yang tepat dengan hubungan sistem akuntansi dan praktik. Ketika ini mencakup pelaporan dan audit dalam beberapa perusahaan, akuntansi
manajemen lingkungan khususnya
melibatkan siklus hidup biaya, akuntansi biaya penuh, penilaian keuntungan dan perencanaan strategi untuk manajemen lingkungan.
Fokus akuntansi manajemen lingkungan untuk suatu perusahaan berbeda-beda, tergantung pada tujuannya, informasi apa yang hendak dicapai dalam
penerapan akuntansi manajemen
lingkungan, misalnya untuk manajer suatu departemen akan berfokus terhadap informasi mengenai akuntansi manajemen lingkungan yang diterapkan untuk departemennya saja, atau misalnya perusahaan ingin mendapatkan informasi
mengenai pelaksanaan akuntansi
manajemen lingkungan dalam satu siklus hidup sebuah produk (Singgih, 2007).
Strategi Prospektor
Menurut Porter (2002) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selanjutnya David (2004) mengatakan strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Jadi, strategi merupakan pondasi yang penting bagi perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.
Miles dan Snow (1978)
mendefenisikan strategi prospektor sebagai kebalikan dari strategi Defender. Kekuatan dari strategi ini adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar. Inovasi lebih penting daripada keuntungan besar. Strategi prospektor berfokus pada inovasi produk dan peluang pasar. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi strategi ini cenderung untuk menekankan pada kreatifitas dan fleksibilitas diatas efisiensi dalam perintah untuk merespon secara cepat pada perubahan kondisi pasar dan mengambil keuntungan dari peluang pasar baru.
Page | 4 Inovasi Perusahaan
Menurut Prakosa (2005) inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan.
Menurut Rademakers (2005) inovasi produk merupakan ide-ide atau gagasan-gagasan baru yang berfokus pada penciptaan atau pengembangan produk dan jasa. Sedangkan inovasi proses, menurut
Rademakers (2005) merupakan
pengembangan metode baru dalam menjalankan kegiatan yang bernilai tambah (misalnya distribusi atau produksi) yang mengedepankan efisiensi dan efektivitas.
HIPOTESIS
Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan Terhadap Inovasi Produk
Ferreira et al (2009) yang juga menjadi acuan penelitian ini telah meneliti pengaruh penerapan akuntansi manajemen lingkungan dan strategi terhadap inovasi perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Variabel-variabel yang digunakan meliputi: akuntansi manajemen lingkungan, strategi,
inovasi produk dan inovasi proses. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap akuntansi manajemen lingkungan dan strategi sedangkan penerapan akuntansi manajemen lingkungan memiliki hubungan positif dengan inovasi proses, bukan inovasi produk yang juga dproksikan dalam penelitian ini.
Kusumah (2013) yang meneliti pengaruh penerapan akuntansi manajemen lingkungan terhadap inovasi produk. Objek yang diteliti merupakan perusahaan manufaktur peserta PROPER 2012 di kota dan kabupaten Bandung. PROPER adalah salah satu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia melalui Kementrian Lingkungan Hidup melalui instrumen
informasi sehingga kemungkinan
perusahaan telah menerapkan akuntansi manajemen lingkungan sangat besar. Hasil penelitian ini menyatakan penerapan akuntansi manajemen lingkungan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap inovasi produk.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
H1: Akuntansi Manajemen Lingkungan Berpengaruh Terhadap Inovasi Produk
Page | 5 Pengaruh Akuntansi Manajemen
Lingkungan Terhadap Inovasi Proses
Ferreira et al (2009) berpendapat
bahwa inovasi terkadang tidak
bergandengan dengan dampak yang dihasilkan perusahaan sehingga diperlukan juga adanya inovasi proses dalam menghasilkan suatu produk agar tidak terjadi risiko lingkungan. Peningkatan kesadaran tentang isu-isu lingkungan telah mendorong organisasi untuk menggunakan akuntansi manajemen lingkungan yang dikatakan memberikan banyak manfaat bagi pengguna termasuk peningkatan inovasi.
Rustika (2011) mengatakan
penerapan akuntansi manajemen
lingkungan sangat bermanfaat bagi organisasi. Organisasi akan cenderung menggunakan teknik ini untuk mencapai tujuan organisasi agar dapat meningkatkan
dan mempertahankan keunggulan
kompetitif. Salah satu caranya adalah dengan melakukan inovasi.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
H2: Akuntansi Manajemen Lingkungan Berpengaruh Terhadap Inovasi Proses
Pengaruh Strategi Prospektor Terhadap Inovasi Produk
Pada dasarnya, tujuan perusahaan yang menerapkan strategi prospektor, tujuan utamanya adalah pasar (Miles dan Snow, 1978). Hal ini dapat dilihat ketika sebuah perusahaan merespon dengan cepat hal-hal atau isu yang berkaitan dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, semakin besar tekanan yang terjadi di pasar,
diharapkan perusahaan dapat
meningkatkan inovasi produk mereka agar tetap bertahan di pasar tersebut.
Rustika (2011) yang juga meneliti pengaruh penerapan akuntansi manajemen lingkungan dan strategi terhadap inovasi perusahaan berpendapat bahwa perusahaan yang menerapkan strategi prospektor adalah penggerak dari terciptanya inovasi, karena salah satu tujuan dari strategi adalah efisiensi dan efektivitas.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
H3 : Strategi Prospektor Berpengaruh Terhadap Inovasi Produk
Pengaruh Strategi Prospektor Terhadap Inovasi Proses
Rustika (2011) berpendapat bahwa perusahaan yang menerapkan strategi prospektor cenderung akan menerapkan EMA sebagai bagian dari inovasi
Page | 6
perusahaan. Strategi prospektor merupakan penggerak inovasi bagi perusahaan. Semakin tinggi perusahaan mengadopsi strategi prospektor maka, akan semakin tinggi pula dorongan untuk melakukan.
Menurut Suaedi (2005) strategi merupakan kebutuhan, bukan beban. Strategi yang efektif dapat menjadi alternatif untuk mendongkrak kemampuan
organisasi dalam mengembangkan
kompetensinya sehingga mampu
mendorong munculnya nilai-nilai baru yang mendukung dan mendorong terjadinya inovasi organisasi.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
H4 : Strategi Prospektor Berpengaruh Terhadap Inovasi Proses
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang berada di Indonesia. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dalam skala besar dan menengah. Penelitian ini ditentukan berdasarkan purposive sampling. Pada penelitian ini penentuan sampel berdasarkan kriteria sebagai berikut,
1. Perusahaan terdaftar dalam Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.
2. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Perusahaan memiliki kinerja terhadap lingkungan.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah berasal dari data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden. Data diperoleh dengan cara mengirim kuesioner melalui email kepada perusahaan.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Konsep inovasi mempunyai sejarah yang panjang dan pengertian yang berbeda-beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaan-perusahaan dan strategi yang berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing. Menurut Rademakers (2005) inovasi produk merupakan suatu proses menciptakan ide atau pemikiran baru pada produk, jasa, atau kombinasi keduanya.
Instrumen ini diadopsi dari kuesioner Rustika (2011), diukur dengan menggunakan skala likert 5 point dengan 7
Page | 7
item pertanyaan. Angka 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju.
Inovasi Proses
Menurut Rademakers (2005) inovasi proses merupakan metode baru dalam menjalankan kegiatan bernilai tambah yang lebih baik atau lebih murah,
contohnya inovasi pada proses
pendistribusian. Inovasi proses dengan inovasi produk keduanya saling
melengkapi untuk meningkatkan
profitabiltas perusahaan.
Instrumen ini diadopsi dari kuesioner Rustika (2011), diukur dengan menggunakan skala likert 5 point dengan 4 item pertanyaan. Angka 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju.
Akuntansi Manajemen Lingkungan
Akuntansi manajemen lingkungan merupakan variabel independen pada penelitian ini. Menurut The International Federation of Accountants (1998) dalam Ikhsan (2009) menjelaskan akuntansi
manajemen lingkungan sebagai
pengembangan dari manajemen
lingkungan dan kinerja ekonomi seluruhnya serta implementasi dari lingkungan yang tepat dengan hubungan sistem akuntansi dan praktik. Ketika ini mencakup pelaporan dan audit dalam
beberapa perusahaan, akuntansi
manajemen lingkungan khususnya
melibatkan siklus hidup biaya, akuntansi biaya penuh, penilaian keuntungan dan perencanaan strategi untuk manajemen lingkungan.
Instrumen ini diadopsi dari kuesioner Rustika (2011), diukur dengan menggunakan skala likert 5 point dengan 7 item pertanyaan. Angka 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju.
Strategi Prospektor
Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu sarana atau upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis. Setiap perusahaan memiliki tipe strategi masing-masing dalam menjalankan usahanya. Strategi prospektor merupakan strategi yang mengidentifikasi dan mengembangkan produk baru serta memanfaatkan peluang pasar. Kekuatannya adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar. Strategi prospektor berfokus pada inovasi produk dan peluang pasar. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi strategi ini cenderung untuk menekankan pada kreatifitas dan fleksibilitas diatas efisiensi dalam perintah untuk merespon secara cepat pada
Page | 8
perubahan kondisi pasar dan mengambil keuntungan dari peluang pasar baru.
Instrumen ini diadopsi dari kuesioner Rustika (2011), diukur dengan menggunakan skala likert 5 point dengan 7 item pertanyaan. Angka 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju.
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang berada di Indonesia. Kuesioner yang disebar sebanyak 100 kuesioner, yang direspon sebanyak 38 kuesioner, sedangkan yang tidak respon sebanyak 62 kuesioner. Jadi kuesioner yang dapat diolah yaitu sebanyak 38 kuesioner.
Uji Validitas
Tabel 1
Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian KMO Cut Off Factor Loading Cut Off Kesim pulan Akuntansi Manajemen Lingkungan 0,579 0,50 0,420 – 0,930 0,40 Valid Strategi Prospektor 0,548 0,50 0,404 – 0,897 0,40 Valid Inovasi Produk 0,583 0,50 0,434 – 0,876 0,40 Valid Inovasi Proses 0,627 0,50 0,765 – 0,975 0,40 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Dari tabel 1 terlihat bahwa variabel akuntansi manajemen lingkungan yang didukung oleh 7 item pertanyaan dengan nilai Kaiser Mayers Olkin (KMO) sebesar
0,579 nilai tersebut besar dari 0,50. Didalam proses pengujian validitas terlihat nilai factor loading berkisar antara 0,420 – 0,930.
Untuk variabel strategi prospektor yang didukung oleh 7 item pertanyaan dengan nilai Kaiser Mayers Olkin (KMO) sebesar 0,548 nilai tersebut besar dari 0,50.
Variabel inovasi produk yang didukung oleh 7 item pertanyaan dengan nilai Kaiser Mayers Olkin (KMO) sebesar 0,583 nilai tersebut besar dari 0,50. Didalam proses pengujian validitas terlihat nilai factor loading berkisar antara 0,434 – 0,876.
Variabel inovasi proses yang didukung oleh 4 item pertanyaan dengan nilai Kaiser Mayers Olkin (KMO) sebesar 0,627 nilai tersebut besar dari 0,50. Didalam proses pengujian validitas terlihat nilai factor loading berkisar antara 0,765 – 0,975.
Uji Reliabilitas
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Cronbach Alpha Cut Off Kesimpula n Akuntansi Manajamen Lingkungan 0,757 0,50 Reliable Strategi Prospektor 0,674 0,50 Reliable
Inovasi Produk 0,511 0,50 Reliable
Inovasi Proses 0,694 0,50 Reliable
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Pada tabel 2 variabel akuntansi
manajemen lingkungan, strategi
Page | 9
proses memiliki cronbach alpha diatas 0,50. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan memiliki tingkat kehandalan yang tinggi. Oleh sebab itu, tahapan pengolahan data dapat segera dilanjutkan.
Uji Normalitas
Tabel 3
Hasil Pengujian Normalitas Data Variabel Asymp Sig (2-Tailed) Alpha Kesimpulan Akuntansi Manajemen Lingkungan 0,159 0,05 Normal Strategi Prospektor 0,368 0,05 Normal Inovasi Produk 0,189 0,05 Normal Inovasi Proses 0,051 0,05 Normal Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Dari tabel 3 dapat terlihat bahwa asymp.Sig (2-tailed) untuk keempat variabel yaitu akuntansi manajemen lingkungan, strategi prospektor, inovasi produk dan inovasi proses lebih besar dari nilai alpha 5%, dimana secara berturut-turut nilainya adalah 0,159, 0,368, 0,189, 0,051. Berarti data untuk keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal, dengan demikian asumsi klasik tentang data berdistribusi normal telah dipenuhi.
Uji Multikolonieritas Tabel 4
Hasil Uji Multikolonieritas Keterangan Tolera
nce VIF Kesimpulan Akuntansi Manajemen Lingkungan 0,480 2,084 Tidak Terjadi Multikolonieritas Strategi Prospektor 0,480 2,084 Tidak Terjadi Multikolonieritas Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Terlihat dari tabel diatas nilai VIF yang ada untuk semua variabel independen masih berada dibawah nilai angka 10, artinya dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas dan model regresi yang
dihasilkan dari sudut pandang
multikolonieritas sudah cukup baik. Karena antara variabel independen tidak terjadi korelasi sehingga dengan kondisi seperti ini bisa disimpulkan bahwa masalah multikolonieritas tidak terjadi.
Hasil Pengujian Data
Hasil Pengujian Hipotesis Untuk Y1
Tabel 5
Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Penelitian Koefisie n Regresi t Sig Kesimpula n Akuntansi Manajemen Lingkungan (X1) 0.526 3.426 .002 Diterima Strategi Prospektor (X2) 0.004 0.025 .980 Ditolak R Square 0.414 Sig F 0.000 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Pada tabel 5, diketahui angka R2 didapat sebesar 0,414 atau 41,4% artinya bahwa uji determinasi (R2) variabel Akuntansi Manajemen Lingkungan (X1),
Page | 10
Strategi Prospektor (X2), Inovasi Produk
(Y1) sebesar 41,4%. Sedangkan sisanya
58,6% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Dilihat dari tabel 4.7 yang menunjukkan nilai Sig sebesar 0,00 sedangkan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 5 % ( 0,05). Dengan demikian nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel akuntansi manajemen lingkungan (X1), strategi
prospektor (X2), dapat mempengaruhi
inovasi produk (Y1).
Hasil Pengujian Hipotesis Untuk Y2
Tabel 6
Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Penelitian Koefisie n Regresi t Sig Kesimpula n Akuntansi Manajemen Lingkungan (X1) 0.384 4.058 .000 Diterima Strategi Prospektor (X2) 0.018 0.175 .862 Ditolak R Square 0.414 Sig F 0.000 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Pada tabel 6 diatas, diketahui angka R2 didapat sebesar 0,414 atau 41,4% artinya bahwa uji determinasi (R2)
variabel Akuntansi Manajemen
Lingkungan (X1), Strategi Prospektor
(X2), Inovasi Proses (Y2) sebesar 41,4%.
Sedangkan sisanya 58,6% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Hasil uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Pada tabel 4.8 menunjukkan nilai Sig sebesar 0,00 sedangkan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 5 % ( 0,05). Dengan demikian nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel akuntansi manajemen lingkungan (X1), strategi prospektor (X2), dapat
mempengaruhi inovasi proses (Y2).
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis 1
Berdasarkan hasil tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa variabel akuntansi manajemen lingkungan (X1) berpengaruh
terhadap inovasi produk dengan tingkat signifikansi 0,002 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 5 % (0,05). Dengan demikian nilai signifikan 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima, artinya
akuntansi manajemen lingkungan
berpengaruh terhadap inovasi produk. Inovasi yang tinggi akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan produk yang bermutu dan berkualitas, sehingga akan
Page | 11
meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan terhadap para kompetitornya. Selain itu, penggunaan akuntansi manajemen lingkungan yang bisa dikaitkan dengan penciptaan inovasi produk juga dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Perusahaan bisa menghasilkan inovasi yang ramah lingkungan yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tetapi juga dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan menerapkan akuntansi manajemen
lingkungan perusahaan dapat
meminimalkan biaya-biaya yang berkaitan dengan lingkungan sehingga perusahaan dapat memanfaatkan dana yang berlebih untuk berinovasi.
Hipotesis 2
Berdasarkan tabel 4.8 hipotesis kedua yaitu akuntansi manajemen lingkungan (X1) berpengaruh secara
signifikan terhadap inovasi proses dengan tingkat signifikan 0,00 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 5 % (0,05) dengan demikian, karena 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima, artinya akuntansi
manajemen lingkungan berpengaruh terhadap inovasi proses.
Inovasi dibutuhkan perusahaan dalam rangka meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan dan
mempertahankan eksistensi perusahaan.
Penerapan akuntansi manajemen
lingkungan juga diperlukan dalam berinovasi supaya dapat mengefisienkan biaya-biaya yang berkaitan dengan proses produksi, pendistribusian produk dan masalah-masalah lingkungan yang timbul akibat dari proses produksi, sehingga
perusahaan dapat meningkatkan
produktifitas.
Hipotesis 3
Berdasarkan hasil tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa variabel strategi prospektor (X2) tidak berpengaruh
terhadap inovasi produk dengan tingkat signifikansi 0,980 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 5 % (0,05). Dengan demikian nilai signifikan 0,980 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak, artinya
strategi prospektor tidak berpengaruh terhadap inovasi produk.
Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya pengaruh strategi prospektor terhadap inovasi produk. Perbedaan ini bisa saja terjadi karena penerapan strategi-strategi yang berbeda pada perusahaan responden sehingga hasil dari penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang hanya meneliti perusahaan manufaktur di Jawa Tengah.
Page | 12
Strategi ini mengutamakan pada keberhasilan organisasi dalam berinovasi, selalu menciptakan produk baru dan kesempatan pasar yang baru. Tidak semua perusahaan mampu mewujudkan hal tersebut apabila kondisi suatu perusahaan dalam keadaan buruk, seperti mengalami pailit. Penerapan strategi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga tidak memungkinkan bagi perusahaan yang dalam keadaan buruk untuk menerapkan strategi ini.
Hipotesis 4
Berdasarkan hasil tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa variabel strategi prospektor (X2) tidak berpengaruh
terhadap inovasi proses dengan tingkat signifikansi 0,862 sedangkan tingkat alpha yang digunakan adalah 5 % (0,05). Dengan demikian nilai signifikan 0,862 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4) ditolak, artinya
strategi prospektor tidak berpengaruh terhadap inovasi proses.
Berdasarkan hasil yang ditemukan pada penelitian ini yang menyatakan strategi prospektor tidak berpengaruh terhadap inovasi proses. Peneliti terdahulu hanya meneliti perusahaan manufaktur yang berada di Jawa Tengah. Mungkin saja perusahaan-perusahaan manufaktur yang diteliti tidak menerapkan strategi
prospektor pada kegiatan operasionalnya. Sehingga tidak ditemukan pengaruh strategi prospektor terhadap inovasi proses.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian mengenai pengaruh akuntansi manajemen lingkungan dan strategi prospektor terhadap inovasi produk dan inovasi proses, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengujian hipotesis yang pertama
ditemukan bahwa akuntansi
manajemen lingkungan berpengaruh terhadap inovasi produk. Ini bisa dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,002 < alpha 0,05. Dengan demikian akuntansi manajemen lingkungan dapat mempengaruhi inovasi produk.
2. Pengujian hipotesis yang kedua
ditemukan bahwa akuntansi
manajemen lingkungan berpengaruh terhadap inovasi proses. Ini bisa dilihatkan dari nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05. Dengan demikian akuntansi manajemen lingkungan dapat mempengaruhi inovasi proses.
3. Pengujian hipotesis ketiga
Page | 13
prospektor tidak berpengaruh terhadap inovasi produk. Ini bisa dilihatkan dari nilai signifikan sebesar 0,980 > alpha 0,05. Dengan demikian strategi prospektor tidak dapat mempengaruhi inovasi produk.
4. Pengujian hipotesis keempat
ditemukan bahwa strategi
prospektor tidak berpengaruh terhadap inovasi proses. Ini bisa dilihatkan dari nilai signifikan sebesar 0,862 > alpha 0,05. Dengan demikian strategi prospektor tidak dapat mempengaruhi inovasi proses.
SARAN
1. Pada penelitian berikutnya perlu dilakukan pengamatan dengan objek yang lebih luas, sehingga lebih dapat dijadikan acuan bagi kepentingan generalisasi permasalahan.
2. Penelitian dapat dikembangkan dengan menambahkan variabel lainnya yang belum diteliti, seperti strategi bisnis, persyaratan hukum dan sikap organisasi terhadap lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Bryson, John M. 2001. Perencanaan Strategik Bagi Organisasi Sosial. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Cahyandito, M. Fani. 2006. Environmental
Management Accounting (EMA)
(Akuntansi Manajemen Lingkungan). Bandung : Universitas Padjajaran. Carolina, Verani dan Martusa, Riki. 2009.
Akuntansi Lingkungan: Solusi Untuk Problematika Penerapan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional,
Problematika Hukum dalam
Implementasi Bisnis dan Investasi. Daljono. 2004. Akuntansi Biaya :
Penentuan Harga Pokok dan
Pengendalian. Edisi 2. Semarang :
Balai Penerbit Universitas
Diponegoro.
Darmayanti, Melissa Ika. 2011. Hubungan Pengakuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan Kepemilikan
Institusional pada Perusahaan
Manufaktur Go Public di Indonesia. David, Fred R. 2004. Manajemen
Strategis. Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Ferreira, A. Moulang, C, and Hendro, B. 2009. Enviromental Management Accounting and Innovation : An Exploratory Analysis. Accounting, Auditing & Accountabilty Journal Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Balai Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gray, R, Bebbington, J dan Walters, D. 1993. Accounting for Environment. ACCA. Hongkong.
Hair, J. E., et al. 1998. Multivariate Data Analysis With Reading. Prentice-Hall International, 4th Ed.
Page | 14
Hamel, Gary dan C, K Prahalad. 1995. Kompetisi Masa Depan. Ditranslate oleh Agus Maulana. Jakarta: Binarupa Aksara.
Hartini, Sri. 2004. Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.
Hermana, Budi. 2006. Mendorong Daya
Saing di Era Informasi dan
Globalisasi: Pemanfaatan Model Intelektual dan Teknologi Informasi
sebagai Basis Inovasi di
Perusahaan. Jurnal Universitas
Gunadharma.
Ikhsan, A. 2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan. Edisi Pertama. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Jong, J. De & Hartog, D D. 2003. Leadership as a determinant of innovative behaviour. AConceptual framework.
Kusumah, Eki Tirta. 2013. Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen
Lingkungan Terhadap Inovasi
Produk. Skripsi S1 Universitas Widyatama.
Miles, R.H. and Snow, C.C. 1978. Organizational Strategy, Structure and Process. McGraw-Hill Book Co. New York, NY. Diakses 5 Juli 2011. Porter, Marrus. 2002. Strategi Bersaing.
Jakarta: Erlangga
Prakosa, Bagas, 2005, Pengaruh Orientasi
Pasar, Inovasi Dan Orientasi
Pembelajaran Terhadap Kinerja
Perusahaan Untuk Mencapai
Keunggulan Bersaing (Studi Empiris
Pada Industri Manufaktur Di
Semarang). Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, Vol. 2 No.1
Purwanto, Tri A. 2007. Tools Manajemen Lingkungan. Artikel.
Rademakers, Martijn (2005), Corporate universities: driving force of knowledge innovation, Journal of Workplace Learning; 2005; 17, 1/2; ABI/INFORM Global, pg. 130. Ramadhani, Budi. 2011. Inovasi Produk
dan Proses; Implikasi Akuntansi Manajemen Lingkungan. Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh. Ramadhea, Syafira JR. 2013. Pengaruh
Strategi Customization Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Penggunaan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kota Padang).
Skripsi Universitas Negeri Padang.
Rossje. 2006. Akuntansi Lingkungan Suatu Perspektif. Artikel.
Rustika, Novia. 2011. Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Strategi terhadap Inovasi Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdapat di Jawa Tengah). Skripsi S1 Universitas Diponegoro.
Salusu, J. 1996. Proses Pengambilan
Keputusan Perencanaan. Modul
Perencanaan Pembangunan. Pusat Studi Kebijaksanaan dan Manajemen Pembangunan LPPM . Makassar: Universitas Hasanuddin.
Singgih. Moses L. 2007. Pengukuran Dampak Lingkungan Menggunakan
Enviromental Management
Page | 15
Institut Tekhnologi Sepuluh Nopember.
Suaedi, Falih. 2005. Pengaruh Struktur
Organisasi, Budaya Organisasi,
Kepemimpinan, Aliansi Strategis Terhadap Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi Hotel Bintang Tiga Di Jawa Timur. Unair.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitattif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
www.menlh.go.id/ Jdih.menlh.go.id (diakses pada tanggal 5 Juni 2014)