• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility dengan Stakeholder Sebagai Variabel Intervening.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility dengan Stakeholder Sebagai Variabel Intervening."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of the application of environmental management accounting to corporate social responsibility with stakeholders as an intervening variable.

Data collection methods used in this research is purposive sampling. There are 16 companies that the population of the Indonesian Textile Association. The raw data is processed with Microsoft Excel, followed by descriptive statistical processing, estimating model of path analysis, and hypothesis test using SPSS 19.0 for Windows. The analysis showed that the simultaneous implementation of environmental management accounting effect on stakeholders at 9.11%, environmental management accounting does not significantly influence corporate social responsibility with a percentage of 4.39% influence, stakeholder significant effect on the corporate social responsibility of 7.95% and final testing states that environmental management accounting does not significantly influence corporate social responsibility with stakeholders as an intervening variable, with a total effect of only 1.00%.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan akuntansi manajemen lingkungan terhadap corporate social responsibility dengan stakeholder sebagai variabel intervening.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Terdapat 16 perusahaan yang pada populasi Asosiasi Pertekstilan Indonesia. Data mentah diolah dengan Microsoft Excel yang dilanjutkan dengan pengolahan statistik deskriptif, pengestimasian model analisis jalur, dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS 19.0 for Windows.

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan penerapan akuntansi manajemen lingkungan berpengaruh terhadap stakeholder sebesar 9,11%, akuntansi manajemen lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility dengan persentase pengaruh sebesar 4,39%, stakeholder berpengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility sebesar 7,95% dan pengujian terakhir menyatakan bahwa akuntansi manajemen lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility dengan stakeholder sebagai variabel intervening, dengan total pengaruh hanya sebesar 1,00%.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

(4)

2.1.1. Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 7

2.1.1.1. Manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 12

2.1.2. Stakeholder ... 14

2.1.2.1 Teori Legitimasi ... 17

2.1.2.2 Hubungan Stakeholder dengan Lingkungan Bisnis 20

2.1.3. Social Responsibility ... ... 22

2.1.3.1 Prinsip Social Responsibility ... ... 24

2.1.3.2. Pengertian Corporate Social Responsibility ... 26

2.2. Pengembangan Hipotesis ... 27

2.2.1 Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Stakeholder ... 27

2.2.2. Stakeholder dan Corporate Social Responsibility ... .. 29

2.2.3. Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Corporate Social Responsibility ... ... 32

2.2.4. Akuntansi Manajemen Lingkungan, Stakeholder, dan Corporate Social Responsibility ... 33

2.3. Model Penelitian …. ... 35

BAB III Metode Penelitian 3.1. Objek Penelitian ... 36

3.1.1. Sejarah Perusahaan ... 36

3.2. Definisi Operasional ... 38

3.2.1. Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 38

(5)

3.2.3. Corporate Social Responsibility ... 40

3.3. Populasi dan Sampel ... 41

3.3.1 Populasi ... 41

3.3.2 Sampel ... 41

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 43

3.5. Metode Analisis Data ... 44

3.5.1. Uji Validitas ... 44

3.5.2. Uji Reabilitas Data ... 44

3.5.3. Uji Asumsi Klasik ... 45

3.5.3.1. Uji Normalitas ... 46

3.5.4. Uji Analisis Jalur ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data ... 48

4.2. Profil Responden ... 49

4.3. Uji Validitas ... 52

4.4. Uji Reabilitas ... 55

4.5. Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 56

4.5.1. Akuntansi Manajemen Lingkungan (X) ... 57

4.5.2. Stakeholder (Y) ... 60

4.5.3. Corporate Social Responsibility ... 65

(6)

4.6.1. Uji Normalitas ... 71

4.6.2. Analisis Jalur : Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan

(X) Terhadap Stakeholder (Y) ... 72

4.6.2.1 Pengujian Hipotesis ... 74

4.7. Analisis Jalur Sub Struktur 2 : Pengaruh Stakeholder (Y)

Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) (Z) ... 75

4.7.1. Uji Asumsi Dasar : Uji Normalitas ... 75

4.7.2. Analisis Jalur : Pengaruh Stakeholder (Y) Terhadap

Corporate Social Responsibility (CSR) (Z) ... 76

4.7.2.1. Pengujian Hipotesis ... 78

4.8. Analisis Jalur Sub Struktur 3 : Pengaruh Akuntansi

Manajemen Lingkungan(X) Terhadap Corporate Social

Responsibility (CSR) (Z) ……… 79

4.8.1 Uji Asumsi Dasar : Uji Normalitas ……… 79

4.8.2. Analisis Jalur : Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan

(X) Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) (Z) 80

4.8.2.1 Pengujian Hipotesis ……… 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 85

5.2. Saran ... 86

(7)

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN ... 90

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Manfaat dan Keuntungan Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 14

Gambar 2.2 Daerah Legitimacy Gap ... 18

Gambar 2.3 Linkage Stakeholder dan Perusahaan ... 20

Gambar 2.4 Model Penelitian ... 34

Gambar 4.1 Rentang Interval Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 58

Gambar 4.2 Rentang Interval Stakeholder ... 62

Gambar 4.3 Rentang Interval Corporate Social Responsibility ... 67

Gambar 4.4 Konsep Diagram Sub Struktur 1 ... 72

Gambar 4.5 Diagram Path Antara Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Stakeholder ... 73

Gambar 4.6 Konsep Diagram Sub Struktur 2 ... 76

Gambar 4.7 Diagram Path Antara Stakeholder dengan Corporate Social Responsibility ... 77

Gambar 4.8 Konsep Diagram Sub Struktur 3 ... 79

Gambar 4.9 Diagram Path Antara Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Corporate Social Responsibility ... 80

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Apakah Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 8

Tabel 2.2 Interest Stakeholder terhadap Perusahaan ... 21

Tabel 3.1 Perusahaan yang terdaftar di API di Kabupaten Bandung Barat ... 42

Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 48

Tabel 4.2 Karaktersitik Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 4.3 Karaktersitik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.4 Karaktersitik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 50

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 50

Tabel 4.6 Karaktersitik Responden Berdasarkan Divisi ... 51

Tabel 4.7 Karaktersitik Responden Berdasarkan Jabatan ... 51

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Akuntansi Manajemen Lingkungan (X) ... 52

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Stakeholder (Y) ... 53

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Corporate Social Responsibility (Z) ... 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner Penelitian ... 56

Tabel 4.12 Skor Jawaban Terhadap Item- Item Pertanyaan Variabel Akuntansi Manajemen Lingkungan (X) ... 57

(10)

Tabel 4.14. Skor Jawaban Terhadap Item – Item Pertanyaan Variabel Stakeholder 60

Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang Variabel Stakeholder ... 63

Tabel 4.16 Skor Jawaban Terhadap Item – Item pertanyaan Variabel Corporate Social Responsibility ... 65

Tabel 4.17 Tanggapan Responden tentang Variabel Corporate Social Responsibility (Z) ... 67

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas ... 71

Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas ... 75

Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas ... 79

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A ……….. 90

Lampiran B ……….. 91

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tantangan dalam dunia industri maupun perdagangan sedemikian pesat.

Hal ini menuntut adanya strategi efektif dalam mengembangkan industri, sehingga

dapat bersaing dengan negara-negara lain yang lebih maju. Pembangunan terfokus

pada pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengesampingkan kebutuhan mendatang

yang mana hal ini dikaitkan dengan kelestarian dan kesehatan lingkungan alam.

Perkembangan bisnis tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia

mengalami perkembangan tren positif, salah satunya adalah produk pewarna tekstil.

Ini ditandai dengan banyaknya merek produk pewarna tekstil yang beredar di pasar

Indonesia, baik produk lokal maupun produk impor. Agresifnya produk pewarna

tekstil impor telah merambah di pasar-pasar pusat tekstil di Indonesia. Beberapa

produsen pewarna tekstil baik lokal maupun asing bersaing dalam meraih pasar

Indonesia karena pangsa pasar yang besar.

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mendukung kegiatan

perindustrian, tentunya perusahaan industri seharusnya melakukan kegiatan produksi

yang bersifat ramah lingkungan. Menurut badan pusat statistik, pada tahun 2014

tercatat sebanyak 70 industri tekstil di Bandung. Dengan berbagai macam limbah

yang dihasilkan dari kegiatan produksi industri tekstil seperti limbah cair,padat dan

(13)

BAB I PENDAHULUAN 2

dan perusahaan itu sendiri, karena lingkungan merupakan faktor yang mendukung

kegiatan perindustrian, maka perusahaan harus mengurangi pencemaran lingkungan

dari kegiatan produksi, atau setidaknya meminimalisir dampak negatif yang

ditimbulkan oleh perusahaan sehingga lingkungan terjaga dan pihak masyarakat

merasa nyaman dengan kehadiran perusahaan di tengah-tengah mereka.

Perusahaan yang hanya memberikan perhatian pada manajemen dan

pemilik modal, kini harus melihat kesisi baru yakni tanggung jawab perusahaan

terhadap stakeholder, hal ini berkaitan dengan adanya kesadaran suatu perusahaan

atau institusi untuk tidak hanya menghasilkan laba setinggi-tingginya, tetapi juga

bagaimana laba tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Semakin

berkembangnya kegiatan perusahaan dalam menghasilkan laba secara otomatis

menimbulkan konsekuensi lingkungan hidup di sekitarnya. Dalam hal ini,

perkembangan industri tekstil dapat mengancam lingkungan sekitarnya dengan

limbah-limbah yang dihasilkan berupa limbah padat, cair dan gas melalui proses

produksi.

Lingkungan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan bagi

perusahaan karena merupakan sebuah tanggung jawab perusahaan kepada

masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dari pencemaran yang disebabkan oleh

limbah-limbah perusahaan.. Perusahaan perlu menetapkan kebijakan yang berfokus

pada hal-hal yang cenderung berhubungan langsung dengan dampak langsung dari

proses bisnis suatu perusahaan seperti membersihkan polusi yang ada dan mencoba

untuk mengulangi polusi dari sumber titik pembuangan, kemudian strategi

(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

meminimalkan jumlah polusi yang dihasilkan (Purwanto,2007). Akuntansi

manajemen lingkungan dapat membantu organisasi untuk menghadapi tanggung

jawab sosial dan berperan penting dalam mengidentifikasi manfaat lingkungan dan

ekonomi dari aktivitas suatu organisasi (Burritt et al., 2002).

Ikhsan (2009), akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu

sub sistem dari akuntansi lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan

mengenai persoalan penguantifikasian dampak-dampak bisnis perusahaan ke

sejumlah unit moneter. Akuntansi manajemen lingkungan juga dapat digunakan

sebagai suatu tolak ukur dalam kinerja lingkungan, melayani manajer bisnis dalam

mengambil sejumlah keputusan modal investasi, penentuan pembiayaan,

proses/keputusan desain produk, evaluasi kinerja dan sejumlah besar keputusan

bisnis masa depan lainnya.

Dalam hubungannya dengan stakeholder, informasi akuntansi manajemen

lingkungan dapat digunakan pada kebanyakan jenis-jenis dari aktivitas manajemen

atau pengambilan keputusan dalam satu organisasi, terutama sekali bermanfaat

dalam aktivitas manajemen lingkungan yang proaktif. Dengan informasi yang

dihasilkan akuntansi manajemen lingkungan, dapat meningkatkan citra perusahaan

pada stakeholders, pelanggan, masyarakat lokal, karyawan, dan pemerintah (Ikhsan,

2009).

Hadi (2009), mengemukakan bahwa perusahaan merupakan bagian dari

masyarakat yang lebih luas (stakeholder), sehingga eksistensinya tak dapat

dipisahkan dengan kepentingan stakeholder, baik dari sisi fisik maupun psikis.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 4

orang-perorang maupun kelompok. Dampak negatif yang ditimbulkan perusahaan

ditengah-tengah masyarakat, menimbulkan tuntutan stakeholder terhadap perusahaan

untuk melakukan tanggung jawab sosial. Pada sisi tanggungjawab perusahaan secara

ethic, perusahaan berkewajiban melakukan aktivitas bisnis didasarkan etika bisnis

yang sehat. Dengan adanya tuntutan tersebut, perusahaan harus mengembalikan

sebagian keuntungan yang diperoleh untuk kesejahteraan masyarakat, perbaikan

kerusakan yang ditimbulkan, serta memberikan nilai timbal balik kepada para

pemangku kepentingan. Dengan demikian, perusahaan harus melakukan tindakan

tanggungjawab sosial dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari operasionalnya.

Penerapan akuntansi manajemen lingkungan dalam perusahaan yang

membantu organisasi dalam mengidentifikasi manfaat lingkungan tentunya tidak

terlepas dari pengaruh stakeholder sebuah organisasi. Stakeholder adalah kelompok

atau individu yang memengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan

tertentu. Sedangkan Biset (1998) mendefinisikan stakeholder sebagai orang dengan

suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan. Stakeholder dalam hal ini juga

dapat disebut sebagai pemangku kepentingan. Keberadaan perusahaan di tengah

lingkungan memiliki dampak positif maupun negatif. Khusus dampak negatif

(negative externalities) memicu reaksi dan protes stakeholder, sehingga perlu

penyeimbangan lewat peran social responsibility sebagai salah satu strategi

legitimasi perusahaan .

Dengan penerapan akuntansi manajemen lingkungan dalam

mengidentifikasi manfaat lingkungan, hal tersebut membuat perusahaan lebih

(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

perusahaan melakukan corporate social responsibility. Pelaksanaan aktivitas

corporate social responsibility tentunya juga tidak terlepas dari pihak stakeholder

yang juga merupakan pihak yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap

perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, penerapan akuntansi manajemen lingkungan

memiliki dampak positif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga

penulis tertarik melakukan suatu penelitian yang berjudul. Pengaruh Akuntansi

Manajemen Lingkungan Terhadap Social Responsibility dengan Stakeholder sebagai

Variabel Intervening.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas maka penulis

mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh penerapan akuntansi manajemen lingkungan terhadap

pihak stakeholder?

2. Bagaimana pengaruh akuntansi manajemen lingkungan terhadap corporate social

responsibility?

3. Bagaimana pengaruh stakeholder terhadap corporate social responsibility?

4. Bagaimana pengaruh akuntansi manajemen lingkungan terhadap corporate social

(17)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Tujuan pertama untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi manajemen

lingkungan terhadap pihak stakeholder

2. Setelah tujuan pertama memiliki pengaruh positif, maka tujuan kedua untuk

mengetahui pengaruh stakeholder melakukan social responsibility

3. Jika penerapan akuntansi manajemen lingkungan memiliki pengaruh positif

terhadap stakeholder dan stakeholder berpengaruh positif terhadap social

responsibility, maka peneliti membuktikan adanya hubungan tak langsung antara

akuntansi manajemen lingkungan dengan corporate social responsibility

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan kontribusi yang menjelaskan bahwa

perusahaan yang menerapkan akuntansi manajemen lingkungan di dalam prakteknya,

dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan perluasan tanggung jawab dalam

bentuk social responsibility dengan memperhatikan kepentingan stakeholder.

Kontribusi riset yang dimaksud menjelaskan bahwa hubungan perusahaan

terhadap stakeholder, tercipta dalam penerapan akuntansi manajemen lingkungan

dan membuktikan bahwa dengan penerapan tersebut, akan mempengaruhi kegiatan

corporate social responsibility, mempunyai kontribusi teori yaitu menerapkan teori

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh

Akuntansi Manajemen Lingkungan Terhadap Social Responsibility dengan

Stakeholder sebagai Variabel Intervening”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan akuntansi manajemen lingkungan berpengaruh signifikan terhadap

pihak stakeholder, dengan persentase pengaruh sebesar 9,11%; artinya bahwa

penerapan akuntansi manajemen lingkungan memiliki manfaat terhadap semua

pihak, termasuk pihak stakeholder dilihat dari kepuasan dan kontribusi

stakeholder. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, Jayanti dan

Mutmainah (2013), terdapat kesamaan terhadap pengaruh akuntansi manajemen

lingkungan terhadap stakeholder.

2. Penerapan akuntansi manajemen lingkungan tidak berpengaruh signifikan

terhadap corporate social responsibility, artinya bahwa penerapan akuntansi

manajemen lingkungan tidak dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan untuk

melakukan corporate social responsibility, yang merupakan perluasan tanggung

jawab perusahaan terhadap masyarakat luas.

3. Stakeholder berpengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility,

dengan persentase pengaruh sebesar 7,95%; artinya bahwa stakeholder memiliki

(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 86

dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan produksi perusahaan terhadap

lingkungannya. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, Carlson dan

Högsten (2011) stakeholder terdapat kesamaan dalam hipotesis , yaitu

stakeholder memiliki pengaruh terhadap corporate social responsibility

4. Akuntansi Manajemen Lingkungan (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap

Corporate Social Responsibility (CSR) (Z) dengan Stakeholder (Y) sebagai

Intervening, dengan total pengaruh hanya sebesar 1,00%.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, penulis mencoba untuk

memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain.

Adapun saran yang diberikan penulis sebagai berikut:

1. Perusahaan diharapkan dapat menerapkan akuntansi manajemen lingkungan dan

mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan produksi, sehingga

citra perusahaan di mata stakeholder meningkat. Perusahaan yang telah

melakukan akuntansi manajemen lingkungan juga diharapkan untuk menunjukan

legitimasinya terhadap stakeholder lewat kegiatan corporate social

responsibility, tidak hanya menanggulangi permasalahan limbah di dalam

perusahaan tetapi juga bersosialisasi dengan stakeholder eksternal perusahaan.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin membahas mengenai permasalahan

akuntansi manajemen lingkungan, dapat memilih sampel yang telah menerapkan

PROPER atau ISO 14000, sehingga terdapat kemudahan untuk mencari data dan

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 87

5.3 Keterbatasan

Dalam penelitian ini, masih ada keterbatasan yang dapat dipelajari bagi

peneliti selanjutnya, antara lain:

1. Dalam penelitian ini, masih sedikitnya penelitian terdahulu sehingga peneliti sulit

dalam menemukan referensi – referensi teori.

2. Perusahaan yang menjadi sampel, diharapkan perusahaan yang terdaftar dalam

PROPER dan terbuka dalam permasalahan limbah, karena peneliti mengalami

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ardila, A.A. (2013). Skripsi: Analisis Perspektif Stakeholder terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility. Makassar: Univesitas Hasanuddin.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bennet, M. and James, P. (1998). The Green Bottom Line – Environmental Accounting for Management: Current Practice and Future Trends.Sheffield: Greenleaf Publishing.

Bramono, Eduardus. (2013). Skripsi: Tanggung Jawab Sosial dan Profitabilitas Perusahaan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Burritt, R.L., Hahn, T. and Schaltegger, S. (2002). Towads a comprehensive framework for environmental management accounting – links between business actors and environmental management accounting tools, Australian Accounting Review, Vol. 12 No. 2, pp. 39-50.

David, Crowther. (2008). Corporate Social Responsibility. Guler aras & Ventus Publishing. APS.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hadi, Nor. (2011). Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.

IFAC—International Federation of Accountants. (2005). International Guidance Document: Environmental Management Accounting. New York: IFAC.

Ikhsan, Arfan. (2009). Akuntansi Manajemen Lingkungan. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

(22)

DAFTAR PUSTAKA 89

Jayanti, Dwi dan Mutmainah, Siti. (2013). Analysis of Relationship Among Stakeholder Pressures, Environmental Management Accounting Use, Strategy, And Innovation: An Empirical Evidence From Indonesia.

Kasali, Rheinald. (2005). Manajemen Public Relations. Jakarta: GHALIA INDONESIA.

Kotler dan Lee. (2005). Corporate Social Responsibility: Doing The Most Goods for your company. New jersey : John wily & Sons Inc.

Kurniati et al. (2010). Implementing Environmental Management Accounting (EMA) in Improving Eco-Efficiency on Corporate Activities: Case Study on Sugarcane.Journal of applied Science in Environmental Sanitation. Vol5,No.4.Hal.403-410.

O’Donovan. 2002. Environmental Disclosure in the Annual Report Extending the Aplicability and Predictive Power of Legitimacy Theory. Accounting, auditing, & accountability journal. Vol.15 No.3. PP.344-371.

Pratiwi, M.A. (2010). Pengaruh Stakeholder Terhadap Tanggungjawab Sosial Pada PT.PLN (Persero) Apj Sidoarjo.Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya (tidak

dipublikasikan).

Sueb, Memed. (2001). Pengaruh Biaya Sosial terhadap Kinerja Sosial, Keuangan Perusahaan Terbuka di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung, 30-31 Agustus.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Supomo, S. (2004). Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Prinsip GCG. Republika, 20 Oktober.

Referensi

Dokumen terkait

Merancang Media Promosi untuk RDT Music Studio and Home Recording di Kota Solo.TUGAS AKHIR, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas

Alat kontribusi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli

Perlindungan hak korban kekerasan fisik yang dilakukan seorang ayah terhadap anaknya ditinjau dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

yang sah dan Asli sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan Data Isian Data Isian Data Isian Data Isian Kualifikasi Kualifikasi Kualifikasi Kualifikasi yang

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan rahmat dan anugerahnya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan

Hasil dari uji regresi berganda terhadap 229 sampel pemerintah daerah dalam penelitian tersebut menunjukan bahwa ukuran pemerintah daerah dan jumlah penduduk memiliki

Pada Gambar 4.39 merupakan rancangan tampilan dari menu Data Penanganan, pada halaman ini terdapat data penanganan dari keluhan, admin dapat mengedit data penanganan

76 Tabel 6.4 Banyaknya Rumah Tangga Menurut Desa dan Jenis. Bahan Bakar Utama