• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Corresponding Author : nurbayani347@gmail.com, Dahlan_ali@unsyiah.ac.id

JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 3, Agustus 2017

(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)

PEMAHAMAN DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN

TRANSAKSI ELEKTRONIK

(Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

UNDERSTANDING AND STUDENTS ATTITUDES AGAINST LAW NO. 11 OF 2008 CONCERNING INFORMATION AND ELECTRONIC

TRANSACTION

(A Study on law and Communication students at Syiah Kuala University of Social Media Users)

Siti Nurbayani1), Dahlan Ali2)

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK - Penelitian ini berjudul “Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik. Populasi penelitian ini adalah 1.738 orang dan setelah menggunakan rumus Slovin dengan kelonggaran ketidaktelitian 10% dari jumlah populasi, maka besarnya sampel yang diambil adalah 100 responden berasal dari mahasiswa Fakultas Hukum dan Program Studi Ilmu Komunikasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dependensi efek komunikasi massa yang pengaruh media ditentukan oleh hubungan timbal balik antara media dan masyarakat. Keinginan individual untuk informasi dari media adalah variabel utama dalam menjelaskan mengapa pesan media memiliki 3 efek yaitu : efek kognitif, afektif dan behavior. Data primer dalam penelitian ini

(2)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017

diperoleh dari kuesioner yang skala pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 21.0 yaitu uji validitas dan reliabilitas, analisis tabel tunggal, dan analisi statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap UU ITE Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 45 ayat (1) dikategorikan tinggi atau sebanyak 65 orang (65%) menjawab setuju. Kemudian sikap responden terhadap kedua pasal tersebut dikategorikan tinggi atau sebanyak 50 orang (50%) menjawab setuju.Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan sikap mahasiswa terhadap UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik berada pada kategori tinggi.

Kata Kunci : Pemahaman, Sikap, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)

ABSTRACT - This study entitled "Understanding and Students Attitudes Against Law No. 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transaction (A Study on law and Communication students at Syiah Kuala University of Social Media Users)". This study aims to determine the Student Attitudes Toward Understanding and students attitudes against law No. 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions (UU ITE). The method used in this research was descriptive method with quantitative approach in order to do statistical analysis. The population was 1,738 people, and after using the slovin formula with concession of inaccuracy 10% of the total population, therefore, the size of the sample taken was 100 respondents came from the student of Law Faculty and Communication Studies. The theory used in this study was the effect of dependency theory of mass communication which media influenced is determined by the reciprocal relationship between media and society. The willingness of individuals to information from the media is the main variable in explaining why media messages has three effects, namely: effects of cognitive, affective and behavioral. Primary data in this study were obtained from the questionnaire using a Likert scale measurement scale and statistically processed with SPSS version 21.0 is test validity and reliability, a single table analysis, and analysis of descriptive statistics. Based on the results of this study, it can be

(3)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017

concluded that students' understanding of the information and electronic transaction Law Article 27 section (3) and Article 45 section (1) categorized as high or as many as 65 people (65%) responded to agree. Then the attitudes of respondents to both articles categorized as high or as many as 50 people (50%) responded to agree. Thus, it can be concluded that the understanding and attitudes of students to Law No. 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transaction at the high category.

Keywords: Understanding, Attitude, Law on Information and Electronic Transactions (UU ITE)

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi membawa pengaruh yang cukup berdampak kepada masyarakat global. Salah satu perkembangan teknologi informasi yaitu kehadiran media baru seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan beberapa media lainnya sebagai wadah interaksi dan komunikasi bagi sebagian masyarakat untuk berbagi berbagai hal seperti foto, video, dan status kegiatan sehari-hari.

Sejak tahun 2008 Indonesia sudah memiliki aturan yang dapat digunakan untuk menuntut pelaku kejahatan di dunia maya, Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang didalam UU ini sudah diatur berbagai ancaman hukuman kejahatan melalui internet khususnya pasal 27 ayat (3) yang berisikan “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan, membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik, Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”. Sehingga, jika ada orang yang melakukan perbuatan dengan sengaja menyebarkan info atau dokumen yang menghina seseorang maka diancam pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun, serta denda maksimal Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah) yang tercantum pada pasal 45 ayat (1).

(4)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konsep komunikasi massa, konsep media sosial, konsep undang-undang no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, konsep pasal 27 ayat (3), konsep pasal 45 ayat (1), konsep pemahaman, konsep sikap dan teori dependensi efek komunikasi massa serta melakukan survey dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitiannya pada mahasiswa untuk melihat sejauh mana pemahaman dan sikap terhadap UU ITE pasal 27 ayat (3) dan pasal 45 ayat (1) pada mahasiswa hukum dan ilmu komunikasi Universitas Syiah Kuala.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dan dapat menambah kajian literatur khususnya pada khazanah Ilmu Komunikasi bidang hukum media.Selain itu, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberi masukan bagi praktisi yang bergerak dibidang Kementerian Komunikasi dan Informatika dan praktisi komunikasi yang bergerak di bidang hukum media.

TINJAUAN PUSTAKA

Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin L.DeFleur pada tahun 1976. Menurut Sendjaja (Bungin, 2008: 282) teori ini memfokuskan perhatiannya pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini pada dasarnya merupakan suatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu mayarakat modern (atau masyarakat massa), di mana media massa dapat dianggap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat, kelompok atau individu dalam aktivitas sosial.

Menurut Sendjaja (Bungin, 2008: 283) pembahasan lebih lanjut mengenai teori ini ditujukan pada jenis-jenis efek yang dapat dipelajari

(5)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017

melalui teori ini. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Kognitif, Afektif dan Behavioral.

Berikut ialah merupakan kerangka berfikir dalam penelitian ini yang diperoleh dari penjelasan teori dependensi efek komunikasi massa.

Tahu Meningkatnya kasus pencemaran nama

baik

Kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah terkait UU ITE

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap UU ITE Pasal 27 ayat (3)

dan Pasal 45 ayat (1)

Teori Depedensi Efek Komunikasi Massa

Afektif TidakTahu

(6)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian ini bertempat di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala. Alasan peneliti memilih Fakultas Hukum karena sebagai mahasiswa yang memang mempelajari tentang aturan hukum, penting bagi mereka untuk mengetahui serta memahami mengenai aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Alasan peneliti memilih jurusan Ilmu Komunikasi karena sebagai mahasiswa yang memang berada di ranah ini, wajib untuk mengetahui serta memahami secara mendetail tentang aturan beretika yang baik di internet agar ketika mereka mengakses dan menyebarkan informasi mereka bisa lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. (Rakhmat, 2004: 4 ).

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif Fakultas Hukum dan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala yang berjumlah 1.738 orang. Penarikan sampelnya menggunakan rumus Slovin maka jumlah sampel yang didapat adalah 100 responden.

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling. Sugiono (2013: 126) mengatakan bahwa teknik sampling purposif adalah teknik yang mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset. Adapun kriteria dari sampel yang dipilih, yaitu:

a. Sampel adalah mahasiswa aktif Fakultas Hukum dan Program Studi Ilmu Komunikasi.

b. Sampel adalah mahasiswa yang memiliki smartphone atau gadget. c. Sampel adalah mahasiswa yang memiliki akun media sosial. d. Sampel adalah mahasiswa yang memahami tentang UU ITE.

(7)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017

Metode dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Kuesioner adalah dokumen yang berisi sejumlah pertanyaan yang dirancang khusus untuk memperoleh informasi yang dapat di analisis (Morissan, 2012: 180). Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif, peneliti menanyakan ke beberapa orang yang disebut responden tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu objek dan perilaku yang telah lalu dan sekarang (Neuman W Lawrence, 2003, dalam Sugiyono, 2013: 12). Variabel-Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Skala Indikator

pemahaman mahasiswa

terhadap UU ITE Kognitif Likert

a. Kesadaran

b. Pengetahuan

c. Pemahaman

Sikap Mahasiswa Terhadap UU ITE

Afektif Likert

a. Penerimaan

b. Tanggapan

c. Penilaian

Behavior Likert a. Tindakan

Setiap indikator pertanyaan dari kuesioner penelitian ini menggunakan skala Likert yang menjumlahkan skor respons responden dan jumlah ini merupakan total skor. Skala pengukuran bertujuan untuk membantu periset, karena dengan menentukan skala pengukuran berarti periset telah mengklasifikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya (Kriyantono, 2006 :134-138).

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, analisis tabel tunggal dan analisis statistik deskriptif.

(8)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini di lakukan pada pada Hukum dan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala. Sejarah Fakultas Hukum Unsyiah berasal dari Fakultas Hukum Swasta yang diberi nama Perguruan Tinggi Rakyat Ilmu Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Dalam pembentukan Unsyiah, Gubernur dan beberapa pihak terkait mengajak pendiri perguruan tinggi hukum untuk bergabung di Unsyiah dan mengajukan permohonan kepada Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan. Atas dasar tersebut Fakultas Hukum swasta dijadikan Fakultas Hukum Negeri.

Sejarah terbentuknya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dimulai sejak tahun 1982, kemudian pada tahun 1999 gagasan untuk membuka Fakultas Isip dimulai, namun belum juga dapat diwujudkan. Melalui SK Rektor Nomor 608 Tahun 2009, tanggal 2 September 2009 terbentuklah Fakultas Isip dan juga tiga jurusan lainnya, salah satunya adalah Program Studi Ilmu Komunikasi.

Karakteristik responden menggambarkan identitas responden yang dilihat dari fakultas/program studi, jenis kelamin, dan memiliki serta aktif menggunakan media sosial yang didapat dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang berdasarkan kriteria yang ditentukan. Responden yang berasal dari Fakultas Hukum sebanyak 75 orang (75%) dan dari Program Studi Ilmu Komunikasi sebanyak 25 orang (25%). Responden terbanyak pada penelitian ini adalah perempuan dengan jumlah responden sebanyak 53 orang (53%) dan laki-laki sebanyak 47 orang (47%).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jawaban responden sebanyak 92 orang (92%) setiap hari menyaksikan iklan kaki gajah dengan frekuensi menyaksikan iklan lebih dari 7 kali dalam seminggu sebanyak 80 orang (80%). Namun tingkat perhatian yang diberikan masyarakat kepada tayangan iklan masih kurang intensif dibuktikan dengan jawaban responden sebanyak 61 orang (61%) tidak setuju menghentikan aktifitas lain saat penayangan iklan kaki gajah dan sebanyak 53 orang (53%) juga

(9)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017

menyatakan ketidaksetujuannya memperhatikan tayangan iklan secara seksama.

Untuk meneliti tentang pemahaman dan sikap mahasiswa terhadap Undang-Undang No 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE), teori yang menjadi acauan dalam penelitian ini adalah teori dependensi efek komunikasi massasebagai kerangka teori yang menjelaskan bahwa pengaruh media ditentukan oleh hubungan timbal balik antara media dan masyarakat. Keinginan individual untuk informasi dari media adalah variabel utama dalam menjelaskan mengapa pesan media memiliki 3 efek yaitu : efek kognitif (pengetahuan, pembentukan sikap, penegasan/penjelasan nilai-nilai), efek afektif (menciptakan ketakutan/kecemasan, perasaan emosional) dan efek behaviour (perilaku/kecenderungan perilaku).

Efek kognitif pada penelitian dapat dilihat bahwa rata-rata mahasiswa yang aktif menggunakan media sosial sudah memiliki pengetahuan terhadap UU ITE, khususnya pada pasal pencemaran nama baik beserta sanksinya dibuktikan dengan jawaban 57 orang (57%) pernah mendengar, melihat dan membaca UU tentang aturan bermedia sosial. Selain itu, responden yang mengetahui pasal 27 ayat (3) sebanyak 49 orang (49%) dan responden yang setuju bahwa penting untuk mengetahui pasal 27 ayat (3) dan pasal 45 ayat (1) sebanyak 47 orang (47%). Setelah mengetahui tentang UU ITE pada pasal 27 ayat (3) dan pasal 45 ayat (1), maka mahasiswa sudah memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang adanya suatu aturan yang mengatur masyarakat agar ketika menggunakan internet tetap mematuhi etika bermedia sosial. Dalam memahami maksud dari kedua pasal terkait UU Informasi dan Transaksi Elektronik sebanyak 48 orang (48%) menjawab netral atau ragu-ragu. Responden mengalami kendala dalam memahami pasal 27 ayat (3) sebanyak 39 orang (39%) menjawab netral dan responden yang mengetahui serta dapat menjelaskan kembali isi pasal pencemaran nama baik sebanyak 47 orang (47%) menjawab netral. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari mahasiswa dalam memahami aturan pasal pencemaran nama baik masih kurang. Banyak mahasiswa

(10)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017

hanya mengetahui adanya pasal ini namun tidak begitu memahami isi dari kedua pasal dikarenakan sosialisasi yang tidak merata.

Setelah mengetahui tentang aturan berinternet, muncul keinginan (efek afektif) responden untuk tidak melanggar nilai-nilai etika yang baik, sebagian besar dari responden atau sebanyak 67 orang (67%) setuju akan hal tersebut. sebanyak 40 orang (40%) juga menjawab setuju bahwa setelah adanya UU yang mengatur tentang etika bermedia sosial dapat mengurangi kasus pelanggrana di dunia maya. sebanyak 40 orang (40%) setuju atau hampir setengah dari responden merasa pasal 27 Ayat (3) merupakan pasal yang membatasi ruang kebebasan berpendapat di dunia maya.

Komponen terakhir dari sikap adalah responden memberikan tindakan perilaku (efek behavior). Dalam penelitian ini sebanyak 47 orang (47%) atau hampir setengah dari responden setuju akan menyebarluaskan informasi pasal 27 ayat (3) dan pasal 45 ayat (1) kepada masyarakat. Mematuhi pasal 27 ayat (3) akan mengurangi tingkat kasus pencemaran nama baik di media sosial. Hasil dari jawaban responden sebanyak 59 orang (59%) atau sebagian besar dari responden menjawab setuju.

Adapun pada tabel distribusi frekuensi data secara keseluruhan dari pertanyaan jawaban responden dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden atau sebanyak 65% pada kategori tinggi dalam memahami dan mengetahui tentang UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada pasal 27 Ayat (3) dan pasal 45 Ayat (1). Sedangkan setengah dari responden atau sebanyak 50% pada kategori tinggi dalam menyetujui dan mendukung dengan adanya pasal pencemaran nama baik tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan sikap mahasiswa terhadap UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik berada pada kategori tinggi. Pernyataan ini berdasarkan hasil gambaran interpretasi data pada analisis tabel tunggal.

(11)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis tabel tunggal, hampir setengah dari responden dalam memahami aturan pasal pencemaran nama baik dan pasal sanksinya masih kurang. Banyak mahasiswa hanya mengetahui adanya pasal ini namun tidak begitu memahami isi dari kedua pasal terkait. Hal tersebut dibuktikan dari penelitian, sebanyak 48 orang (48%) menjawab netral atau ragu-ragu dalam memahami maksud isi pasal 27 ayat (3) dan pasal 45 ayat (1). Kemudian, responden yang mengetahui dan dapat menjelaskan kembali isi kedua pasal sebanyak 47 orang (47%) menjawab netral. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari responden saja yang memahami maksud dari isi kedua pasal yang peneliti teliti.

Namun hasil analisis data secara keseluruhan, data pemahaman

mahasiswa terhadap UU Informasi dan Transaksi Elektronik

dikategorikan tinggi atau sebanyak 65 orang (65%) menjawab setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar dari responden yang aktif menggunakan media sosial sudah memahami mengenai isi dari pasal tersebut.

Sikap responden tentang pasal 27 ayat (3) dan pasal 45 ayat (1) dikategorikan tinggi atau sebanyak 50 orang (50%) menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa setengah dari responden mendukung dan menaati aturan kedua pasal terkait. Responden berpendapat dengan ditetapkannya aturan pasal pencemaran nama baik (27 ayat 3) dan pasal sanksi (45 ayat 1) akan mengurangi kejahatan di dunia maya terbukti sebagian dari responden atau sebanyak 59 orang (59%) menjawab setuju akan hal tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat memberi masukan atau saran Kepada pemerintah daerah atau dinas terkait segera melaksanakan penyebaran informasi mengenai UU ITE, terutama pada pasal 27 ayat (3) (pencemaran nama baik) dan juga pasal 45 ayat (1) (pasal sanksi). Penyebaran informasi dapat dilakukan pada media informasi, seperti media cetak, elektronik dan media tatap muka (sosialisasi) ke semua daerah di Indonesia.

(12)

Pemahaman dan Sikap Mahasiswa Terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Pengguna Media Sosial)

(Siti Nurbayani, Dahlan Ali)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kriyantono, Rachmat. 2008. PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana.

Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

• Analisa Dengan Metode Simpleks Tujuan analisa ini adalah untuk menda- patkan komposisi optimal jumlah rumah dari tiap tipe rumah yang akan dibangun pada proyek

Pada perkara ini dapat disimpulkan Penggugat telah berhasil membuktikan dalil gugatannya, sedangkan Tergugat I tidak berhasil untuk membuktikan dalil bantahannya,

a. Perpanjangan keikutsertaan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari perasaan asing di lokasi penelitian dan menghilangkan distrorsi data. Perpanjangan keikutsertaan

Penelitian ini penting dilakukan karena adanya wacana 2019 ganti presiden berawal dari penggunaan media sosial yang kian menyemarakkan aktivitas politik masyarakat sehingga

Sedangkan untuk strategi komunikasi pemasaran yang dapat diterapkan oleh nelayan untuk jangka pendek adalah memberikan kesan positif dimulai dari cara berkomunikasi dengan

 Mengidentifi kasi kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasar-kan bentuk dan wujudnya yang disajikan melalui teks tulis, lisan dan visual dalam bahasa Indonesia atau

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai pengaruh pendidikan keluarga terhadap pembentukan karakter anak cenderung harus diperhatikan dan orang tua

berkesimpulan sudah tidak mungkin lagi dapat meneruskan dan mempertahankan hidup rumah tangga bersama Tergugat walaupun Penggugat sudah berusaha untuk rukun kembali