• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Internal Staf Medis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peraturan Internal Staf Medis"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN INTERNAL

RUMAH SAKIT

(HOSPITAL BYLAWS)

DAN

PERATURAN INTERNAL

STAF MEDIK RUMAH SAKIT

(MEDICAL STAF BYLAWS)

TAHUN 2011

RSB PERMATA SARANA HUSADA

Jl. Pamulang Permai blok D3 no 1-3 Pamulang

Telp. (021) 7407421 / 22 fax (021)7496346

Peraturan Internal Rumah Sakit Harapan Bunda Hal. 0

(2)

Tentang

PEMBERLAKUKAN PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT DAN

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIK RUMAH SAKIT

(HOSPITAL BY LAWS AND MEDICAL STAFF BY LAWS)

RSB PERMATA SARANA HUSADA

DIREKTUR UTAMA RSB PERMATA SARANA HUSADA

Menimbang : a. Bahwa rumah sakit tidak lagi sebagai lembaga sosial yang kebal

hukum, tetapi telah bergeser menjadi lembaga yang dapat menjadi sebagai subjek hukum.

b. Bahwa RSB Permata Sarana Husada perlu memiliki suatu tatanan peraturan-peraturan sebagai acuan aspek hukum seluruh kegiatan organisasi dari manajemen rumah sakit.

c. Bahwa untuk mewujudkan adanya suatu tatanan peratuan termaksud diatas maka dipandang perlu adanya Peraturan Internal (Hospital By Laws) di RSB Permata Sarana Husada.

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit

2. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Undang-undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MenKes/PER/III/2008 tentang

Pesetujuan Tindakan Kedokteran

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 631/MenKes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (medical Staf By Laws) di rumah sakit

6. Keputusan Direktur Utama RSB Permata Sarana Husada Nomor 004/SK/RSBPSH/VI/11 tentang organisasi dan tata kerja RSB Permata Sarana Husada

7. Keputusan Direktur Utama RSB Permata Sarana Husada Nomor 088/SK/RSBPSH/VI/11 tentang pengangkatan Direktur RSB Permata Sarana Husada

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA

RSB PERMATA SARANA

HUSADA

TENTANG PEMBERLAKUKAN PERATURAN INTERNAL

RUMAH SAKIT DAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIK RUMAH SAKIT (HOSPITAL BY LAWS AND MEDICAL STAFF BY LAWS) RSB PERMATA SARANA HUSADA

Kedua : Pemberlakuan Peraturan Internal Rumah Sakit Dan Peraturan Internal Staf

Medik Rumah Sakit (Hospital by Laws and Medical Staff by Laws RSB Permata Sarana Husada yang dimaksud pada diktum pertama sebagaimana tercantum dalam buku yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keputusan ini.

Ketiga : Peraturan Internal Rumah Sakit Dan Peraturan Internal Staf Medik Rumah

(3)

kegaiatannya secara baik dan benar

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila dikemudian hari

terdapat kekeliruan atau perubahan dengan keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan seperlunya

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 1 Juli 2011

DIREKTUR

RSB PERMATA SARANA HUSADA

dr. Novi Gracia, SpOG

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Direksi RSB Permata Sarana Husada

dr. Novi Gracia, SpOG

: ………

Direktur Utama

Dr. Reza Kamal, SpOG

: ………

Direktur

Tuti Amalia

: ………

Direktur Keuangan

: ………

Wakil Direktur Pelayanan Medik

: ………

Wakil Direktur Umum

(5)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

RSB PERMATA SARANA HUSADA.

Salam Sejahtera

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan karuniannya, maka Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws dan Medical Staf Bylaws) RSB Permata Sarana Husada dapat tersusun dan diselesaikan dengan baik.

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang tertua dan paling rumit. Tujuan rumah sakit adalah untuk melindungi, menyembuhkan dan mengurangi penderitaan orang-orang yang sedang jatuh sakit. Hal ini membuat rumah sakit tidak lagi sebagai lembaga social yang kebal hokum, akan tetapi bergeser menjadi lembaga yang dapat sebagai subyek hokum. Perubahan paradigm tersebut, perlu ditindak lanjuti dengan penyusunan peraturan internal yang diatur peran dan fungsi pemilik, pengelola dan staf medis.

Penyusunan Peraturan Internal rumah Sakit (Hospital Bylaws dan Medical Staf Bylaws) RSB Permata Sarana Husada ini sebagai salah satu upaya untuk menghindari kesalahan dan pelanggaran dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Penyusunan Peraturan Internal Rumah Sakit dapat dilaksanakan berkat kerja keras Tim penyusun yang telah meluangkan dan megorbankan waktu, tenaga dan pikiran, untuk itu saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang stinggi-tingginya kepada semua tim Penyusun, para kontributor serta semua pihak terkait sehingga dapat tersusunnya Peraturan Internal Rumah Sakit ini dengan baik.

Akhir kata, saya mengharapkan, dengan tersusunnya Peraturan Internal Rumah Sakit ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam menyelesaikan konflik tuntutan pelayanan kesehatan di RSB Permata Sarana Husada.

Sekian dan terima kasih

Jakarta, Maret 2015

Direksi RSB Permata Sarana Husada Direktur Utama

(6)

PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT

DAFTAR ISI

KETERANGAN Hal.

SURAT KEPUTUSAN

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA DAFTAR ISI

PEMBUKAAN

BAB I KETENTUAN UMUM PERATURAN INTERNAL RSB PERMATA SARANA HUSADA

1

Istilah dan Pengertian 1 Nama, Tujuan, Visi Dan Misi Rumah Sakit 3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit 4 BAB II PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT 5

Dewan Komisaris 5

Direktur Utama RSB Parmata Sarana Husada 5

Direksi Rumah Sakit 5

Pengangkatan Direksi 6 Persyaratan menjadi Direktur dan Wakil Direktur 7 Pemberhentian Direksi 8 Tugas dan kewajiban, fungsi, wewenang dan Tanggung Jawab Direksi 8

Rapat Direksi 12

BAB III Komite Medik 13

Sub Komite Medik 13

Staf Medis Fungsional 13

Bab IV Instalasi 14

Tim 15

BAB V KETENTUAN PENUTUP 16 Tata Urutan Peraturan 16

(7)

PERATURAN INTERNAL RSB PERMATA SARANA HUSADA

PEMBUKAAN

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang tertua dan paling rumit. Tujuan pelayanan rumah sakit adalah untuk melindungi, menyembuhkan dan mengurangi penderitaan orang-orang yang sedang jatuh sakit.

Untuk mencapai visi “Menjadi rumah sakit pilihan dengan memberikan kwalitas pelayanan terbaik”, tentu memerlukan upaya yang maksimal, baik dari sumber daya ,manusia maupun sarana pendukungnya. Rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dengan berorientasi pada pelanggan. Untuk itu perlu kerjasama yang baik antara pemilik, pengelola dan staf medik yang mempunyai peranan penting dalam menentukan masa depan rumah sakit.

Manajemen harus mampu terciptanya hubungan yang harmonis diantara ketiga unsure di atas, diperlukan suatu landasan hokum yang mengatur hubungan antara Direktur Utama,Direktur serta Staf Medik dalam bentuk Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws)

Peraturan Internal RSB Permata Sarana Husada berfungsi sebagai pedoman bagi Direktur Utama dalam melakukan pengawasan rumah Sakit, pedoman bagi Direktur dalam mengelola Rumah Sakit dan menyususn kebijakan yang bersifat teknis operasional dan sebagai sarana untuk menjamin efektivitas,efisiensi dan mutu pelayanan. Juga berfungsi sebagai sarana perlindungan hokum bagi semua pihak dan sebagai referensi dalam menyelesaikan konflik di Rumah Sakit.

Semua peraturan-peraturan Internal rumah Sakit yang telah dan akan dibuat dikemudian hari tidak bertentangan dengan Peraturan Internal RSB Permata Sarana Husada.

(8)

BAB I

KETENTUAN UMUM PERATURAN INTERNAL RSB PERMATA SARANA HUSADA

Istilah dan Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Internal Rumah Sakit ini yang dimaksud dengan: 1. Rumah Sakit adalah RSB Permata Sarana Husada

2. Peraturan Internal rumah sakit adalah suatu produk hukum yang merupakan konstitusi sebuah rumah sakit yang ditetapkan oleh pemilik rumah sakit atau yang mewakili juga sebagai aturan dasar yang mengatur hubungan penyelenggara rumah sakit antara Direktur Utama, Direktur dan Staf Medik.

3. Dewan Komisaris adalah seorang atau lebih yang melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi RSB Permata Sarana Husada

4. Direktur RSB Permata Sarana Husada adalah pejabat yang diangkat dan merupakan perwakilan RSB Permata Sarana Husada yang bertugas melakukan pengawasan dan kebijakan direksi RSB Permata Sarana Husada dalam menjalankan pelayanan dan operasional rumah sakit serta memberikan nasehat kepada direksi RSB Permata Sarana Husada.

5. Direksi adalah pejabat penanggung jawab pengelolaan rumah sakit yang terdiri dari Direktur, Wadir Keuangan, Wadir Pelayanan Medis dan Wadir Umum.

6. Direktur Rumah Sakit adalah pejabat yang diangkat oleh Direktur Utama RSB Permata Sarana Husada berdasarkan Surat Keputusan pengangkatan yang berfungsi sebagai penanggung jawab rumah Sakit.

7. Wadir Keuangan adalah pejabat yang berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan Rumah sakit.

8. Wadir Pelayanan Medik adalah pejabat yang berfungsi sebagai penanggung jawab pelayanan medik dan keperawatan Rumah sakit.

9. Wadir Umum adalah pejabat yang berfungsi sebagai penanggung jawab pengelolaan layanan umum oprasional, perencanaan dan pemasaran Rumah sakit.

10. Komite Medik adalah Komite yang dibentuk/ditunjuk oleh direktur rumah sakit yang bekerja secara kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus yang berhubungan dengan pelayanan medis.

11. Sub Komite adalah sekelompok tenaga medis yang bertugas membantu pelaksanaan tugas komite medik.

(9)

12. Staf Medik Fungsional (SMF) adalah seorang dokter atau dokter gigi yang memiliki ijin praktek di Rumah sakit dan terikat perjanjian kerja dengan rumah sakit dan karenanya diberi kewenangan melakukan praktek kedokteran.

13. Rapat rutin adalah Rapat-rapat yang dilaksanakan oleh Direktur dengan jajarannya dan terjadwal

14. Rapat khusus adalah Rapat-rapat yang dilaksanakan oleh Direktur dan dapat dilakukan tanpa terjadwal atau mendadak.

15. Intalasi pelayanan adalah instalasi yang menyelenggarakan upaya kesehatan, yaitu Gawat Darurat, RawatJalan, Rawat Inap, Laboratorium, Radiologi, Rehabilitasi medis, Rawat Intensive dan lain lain

16. Pelayanan medis spesialistik dasar adalah pelayanan medis spesilis penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, bedah dan kesehatan anak.

17. Pelayanan medis spesialistik luas adalah pelayanan spesalistik dasar ditambah dengan pelayanan spesialis THT, Mata, Syaraf, Jiwa, Kulit dan Kelamin, Jantung, Paru, Radiologi, Anesthesi, Rehabilitasi medis, Patologi klinis, Gigi dan mulut, kedokteran forensik dan medicolegal serta pelayanan spesialis lain sesuai dengan kebutuhan.

18. Dokter mitra adalah dokter yang direkrut oleh rumah sakit karena keahliannya, berkedudukan sejajar dengan rumah sakit, bertanggung jawab secara mandiri dan bertanggung jawab gugat secara proporsional sesuai kesepakatan atau ketentuan yang berlaku di rumah sakit

19. Dokter tamu adalah dokter yang karena keahliannya atau reputasinya diundang oleh rumah sakit untuk melakukan tindakan yang tidak atau belum dapat dilakukan oleh staf medis yang ada di rumah sakit atau untuk melaksanakan alih ilmu pengetahuan dan teknologi.

20. Tenaga administrasi adalah orang atau sekelompok orang yang bertugas melaksanakan administrasi perkantoran guna menunjang pelaksanaan tugas-tugas pelayanan.

21. Karyawan adalah mereka yang mempunyai hubungan kerja dengan RSB Permata Sarana Husada Sejahtera dan menerima gaji atau honor dengan surat pengangkatan

(10)

Nama, Tujuan, Visi dan Misi Rumah Sakit Pasal 2

1. Nama Rumah Sakit ini adalah RSB Permata Sarana Husada sesuai keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: HK.07.06/III/649/07 tentang izin penyelenggaraan.

2. Kedudukan Jl. Pamulang Permai blok D3 no. 1-3 Pamulang, Tangerang Selatan 3. Logo RSB Permata Sarana Husada adalah

4. Nomor pendaftaran Ciptaan: 042054 dikeluarkan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 22 April 2009

5. Visi Rumah Sakit adalah “

Menjadi rumah sakit bersalin dengan memberikan pelayanan

optimal dan suasana kekeluargaan menjadi pedoman kami dalam merawat pasien”.

6. Misi RSB Permata Sarana Husada adal

ah “Memberikan pelayanan kesehatan yang

profesional, dengan fasilitas yang baik dengan suasana rumah yang kekeluargaan

dengan biaya terjangkau.

Rumah Sakit Bersalin Permata Sarana Husada merupakan

rumah sakit dengan fasilitas rumah sakit khusus untuk pelayanan penyakit kandungan

dan kebidanan. Fasilitas Rumah Sakit Bersalin Permata Sarana Husada terus

dikembangkan mengingat Pamulang merupakan daerah yang cukup padat pemukiman,

sehingga sangat dibutuhkan suatu tempat pelayanan kesehatan yang baik.”.

7. Tujuan Rumah Sakit adalah “Menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan untuk meningkatkan kesehatan dan senantiasa beorientasi kepada kepentingan masyarakat”

8. Motto Rumah Sakit adalah “3S IH =Senyum, Sapa, Sopan, Informatif dan Hati

9. Untuk mendukung terwudjudnya visi dan misi RSB Paermata Sarana Husada, telah ditetapkan budaya kerja yang wajib diketahui dan dilaksanakan dengan sungguh sungguh oleh jajaran RSB Permata Sarana Husada dari Atas sampai bawah yaitu Direksi dan seluruh karyawan yang bekerja di lingkungan RSB Permata Sarana Husada

10. Budaya kerja perusahaan diaktualisasikan dengan jargon :RCTI Jujur Yes! Yang dapat dijelaskan sebagi berikut:

R : Ramah (Senyum,Sapa,Sopan Santun)

C : Cepat merespon kebutuhan pelanggan(Pasien & pengunjung) T : Teliti dalam memberikan Pelayanan kepada pelanggan I : Informatif

Jujur dalam bekerja

! : Tanda simbol Optimis dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan dalam tugas.

(11)

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Pasal 3

1. RSB Permata Sarana Husada sebagai rumah sakit kesehatan perorangan milik swasta yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang pelayanan kesehatan perorangan yang dipimpin oleh seorang Direktur.

2. Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pengobatan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui rawat inap, rawat jalan, rawat darurat (emergency) dan tindakan medis, secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan pelayanan pengobatan dan pencegahan serta melaksanakan pelayanan rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimanan dimaksud pada ayat (2) rumah sakit mempunyai fungsi:

a) Perencanaan rumah sakit, yang meliputi perencanaan pelayanan medis, sarana prasarana penunjang medis dan non medis, administrasi kepegawaian serta keuangan, dalam rangka pelayanan kesehatan.

b) Penyelenggaraan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis dan pelayanan rujukan medis.

c) Penyelenggaraan pengelolaan teknis admininstrasi tata usaha, administrasi keuangan dan akuntansi, kepegawaian dan adminsitrasi pengelolaan sarana dan praarana rumah sakit. d) Penyelenggaraan asuhan keperawatan serta Asuhan Kebidanan.

e) Penyelenggaraan pengadaan, pengakatan dan pemberhentian tenaga medis, tenaga perawat fungsional dan non medis

f) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan tenaga medis, para medis fungsional dan tenaga non medis untuk memenuhi kebutuhan rumahs sakit.

g) Penyelenggaraan upaya pemasaran rumah sakit dalam bentuk pemasaran sosial dan pemasaran umum.

h) Penyelenggaraan kerjasama dengan pihak ketiga untuk pelayanan rumah sakit melalui system kerjasama operasi

i) Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan medis,pelayanan penujang medis, pelayanan non medis dan pelayanan pengelolaan administrasi dengan menggunakan system akuntabilitas.

(12)

BAB II

PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT

Dewan Komisaris Pasal 4

1. Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi RSB Permata Sarana Husada dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada direksi RSB Permata Sarana Husada.

2. Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi.

Direktur RSB Permata Sarana Husada Pasal 5

1. Direktur Utama RSB Permata Sarana Husada diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Direktur Utama RSB Permata Sarana Husada melakukan pengawasan dan kebijakan direksi RSB Permata Sarana Husada dalam menjalankan pelayanan dan operasional rumah sakit serta memberikan nasehat kepada direksi RSB Permata Sarana Husada.

Direksi Rumah Sakit Pasal 6

Pengelolaan Rumah Sakit dilakukan oleh Direksi. Anggota direksi adalah sebagai berikut:

1. Direktur Rumah Sakit

2. Wakil Direktur Pelayanan Medik 3. Wakil Direktur Keuangan 4. Wakil Direktur Umum

(13)

Pasal 7

1. Direktur bertanggung jawab kepada Direktur Utama terhadap oprasional dan keuangan rumah sakit secara umum dan keseluruhan

2. Semua wakil direktur bertanggung jawab kepada Direktur sesuai bidang tanggung jawab masing-masing

Pasal 8

1. Susunan direksi rumah sakit dapat dilakukan perubahan, baik jumlah maupun jenisnya, setelah melalui analisis organisasi dan analisis jabatan guna memenuhi tuntutan perubahan.

2. Perubahan susunan direksi sebagimanan dimaksud pada ayat (1) Direktur Utama PT.

Pengangkatan Direksi Pasal 9

1. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan direksi rumah sakit ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat,memiliki keahlian, Intergritas, kepemimpinan, pengalaman di bidang perumah sakitan dan berkelakuan baik serta memilki dedikasi untuk mengembangkan usaha guna kemandirian Rumah Sakit

2. Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan keahlian berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam tugas jabatan, yang mengacu kepada peraturan perundang undangan yang berlaku

3. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan keseuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi sesuai kemampuan keuangan rumah sakit. 4. Direksi rumah sakit diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Direktur Utama RSB

Permata Sarana Husada

5. Direksi diangkat untuk masa jabatan 2 (dua) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan Direktur RSB Permata Sarana Husada

(14)

Persyaratan menjadi Direktur dan Wakil Direktur Pasal 10

Syarat untuk dapat diangkat menjadi Direktur adalah:

1. Seorang tenaga medis yang mempunyai keahlian dalam manejemen administrasi perumahsakitan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku

2. Memiliki kompetensi berupa keahlian dan kemapuan dalam melaksanakan tugas jabatan 3. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan praktek bisnis yang sehat di

rumah sakit dengan meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat bagi masyarakat.

4. Berkelakuan baik dan memiliki dedikasi untuk mengembangkan pelayanan yang professional 5. Tidak pernah terlibat dengan masalah hukum atau pengguna obat obatan terlarang seperti

Narkoba

Pasal 11

Syarat untuk dapat diangkat menjadi Wakil Direktur Pelayanan adalah:

1. Memenuhi kriteria keahlian, intergritas, kepepimpinan dan pengalaman di bidang pelayanan. 2. Memiliki kemapuan melaksanakan koordinasi di lingkup pelayanan rumah sakit

3. Berkelakuan baik dan memiliki dedikasi untuk mengembangkan pelayanan yang professional 4. Terlibat dalam suatu perbuatan melanggar hukum yang telah mempunyai ketetapan hukum

Pasal 12

Syarat untuk dapat diangkat menjadi Wakil Direktur Keuangan adalah:

1. Seorang yang memiliki pendidikan strata satu dan memenuhi criteria keahlian, Integritas, kepemimpinan dan pengalaman di bidang administrasi keuangan rumah sakit atau akuntansi rumah sakit

2. Mampu melaksanakan kordinasi di lingkup administrasi dan keuangan serta bersedia dan sanggup untuk menjalankan prisip pengelolaan keuangan yang sehat di rumah sakit

3. Berkelakuan baik dan memiliki dedikasi untuk mengembangkan pelayanan di bagian administrasi dan keuangan rumah sakit secara professional

(15)

Pasal 13

Syarat untuk dapat diangkat menjadi Wakil Direktur Umum adalah:

1. Seorang yang memiliki pendidikan strata satu dan memenuhi kriteria keahlian, Integritas, kepemimpinan dan pengalaman di bidang teknik, administrasi perumah sakitan, sarana prasarana rumah sakit

2. Mampu melaksanakan kordinasi di lingkup yang menjadi tanggung jawabnya

3. Berkelakuan baik dan memiliki dedikasi dalam pemeliharaan sarana prasaran rumah sakit secara professional

4. Terlibat dalam suatu perbuatan melanggar hukum yang telah mempunyai ketetapan hukum

Pemberhentian Direksi Pasal 14

Direktur dan Wakil Direktur dapat dibehentikan karena: 1. Meninggal Dunia

2. Berhalangan secara tetap selama 3(tiga) bulan berturut-turut 3. Tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik

4. Melanggar misi,kebijakan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah digariskan 5. Mengundurkan diri karena alas an yang dapat diterima

6. Terlibat dalam suatu perbuatan melanggar hukum yang telah mempunyai ketetapan hokum

Tugas dan kewajiban, fungsi, wewenang dan Tanggung Jawab Direksi Pasal 15

Tugas dan kewajiban Direktur:

1. Memimpin dan mengelola rumah sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit yang telah ditetapkan dengan senatiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna

2. Memelihara dan mengelola aset Rumah Sakit

3. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola Rumah Sakit sebagai mana digariskan oleh Direksi RSB Permata Sarana Husada

4. Menetapkan Kebijakan Operasional Rumah Sakit

5. Menyiapkan strategi bisnis RSB Permata Sarana Husada dan rencana bisnis anggaran tahunan Rumah Sakit

6. Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi Rumah Sakit sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi Rumah Sakit

(16)

7. Membuat uraian tugas dan jabatan serta tata hubungan kerja yang disesuaikan dengan struktur organisasi dan tatakerja RSB Permata Sarana Husada yang ditetapkan Direktur Utama RSB Permata Sarana Husada Sejahtera

8. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan yang berlaku

9. Menyiapkan Laporan tahunan dan Laporan berkala

Pasal 16

Fungsi Direktur adalah:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan

2. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan

3. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan

4. Penyelenggara pelayanan medis,penunjang medis dan non medis, keperawatan, pelayanan rujukan

5. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihanpengelolaan akuntansi dan keuangan

6. Pengeloaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana, serta rumah tangga, sarana dan prasarana rumah sakit

Pasal 17

Wewenang Direktur adalah:

1. Memberikan perlindungan dan bantuan hukum kepada seluruh karyawan rumah sakit, yang berkaitan dengan pelayanan

2. Menetapkan kebijakaan oprasional rumah sakit

3. Menetapkan peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan prosedur tetap rumah sakit

4. Menetapkan dan memberhentikan pegawai rumah sakit sesuai peraturan tata tertib rumah sakit yang berlaku

5. Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pegawai rumah sakit sesuai peraturan tata tertib rumah sakit yang berlaku

6. Memberikan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi dan sanksi bagi pegawai yang melanggar sesuai peraturan tata tertib rumah sakit yang berlaku

7. Mendatangkan ahli, professional, konsultan atau lembaga independen sesuai kebutuhan 8. Menetapkan organisasi fungsional sesuai kebutuhan

9. Mengangkat dan meberhentikan pejabat fungsional sesuai dengan peraturan tata tertib rumah sakit yang berlaku

10. Menanda tangani perjanjian dengan pihak lain untuk jenis perjanjian yang bersifat teknis operasional pelayanan

(17)

11. Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada jajaran di bawahnya

12. Meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari semua Wakil Direktur

Pasal 18

Tanggung Jawab Direktur adalah:

1. Perencanaan, penyelenggaraan dan akuntabilitas, kebenaran kebijakan rumah sakit 2. Kelancaran, efektivitas dan efisiensi kegiatan rumah sakit

3. Kebenaran program kerja,pengendalian, pengawasan dan pelaksanaan serta laporan kegiatannya

4. Meningkatkan akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan.

Pasal 19

Tugas dan kewajiban Wakil Direktur Pelayanan adalah:

1. Menyususn rencana pelayanan medis dengan mempertimbangkan rekomendasi dari komite komite yang ada di rumah sakit

2. Melaksanakan kegiatan pelayanan medis sesuai dengan Rencana Bisnis Strategis 3. Memonitor pelaksanaan kegiatan pelayanan medis

4. Mepertanggungjawabkan kinerja oprasinal di bidang pelayanan medis 5. Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur

(18)

Pasal 20

Fungsi Wakil Direktur Pelayanan adalah:

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan medis

2. Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan keperawatan

3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 21

Tugas dan kewajiban Wakil Direktur Keuangan adalah:

1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana Bisnis Anggaran dan menyiapkan daftar pelaksanaan Anggaran rumah sakit serta melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya

2. Menyelenggarakan pengelolaan kas, utang-piutang

3. Menyususn kebijakan pengelolaan barang, asset tetap dan investasi

4. Menyelenggarakan system informasi manajemen keuangan,akuntansi dan penyusunan laporan keuangan

5. Mengkoordinasi pengelolaan system remunerasi, pola tariff dan pelayanan administrasi keuangan

6. Mengkoordianasikan pelaksanaan serta pemantauan pelaksanaan dengan bekerjasanma dengan Satuan Pengawas Internal

7. Menyusun rencana kegiatan di bidang administrasi rumah sakit dan melaksanakan kegiatan di bidang administrasi sesuai Rencana Bisnis Strategis

8. Memonitor pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi dan mepertanggungjawabkan kinerja oprasional di bidang administrasi

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur

Pasal 22

Fungsi Wakil Direktur Keuangan adalah:

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis,pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang anggaran dan perbendaharaan

2. Penyiapan perumusan kebijakan teknis,pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang akuntansi dan verivikasi

3. Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pengeloaan pendapatan dan perencanaan

(19)

Pasal 23

Tugas dan kewajiban Wakil Direktur Umum adalah:

1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit 2. Menyelenggarakan pengelolaan sarana dan prasaran baik medis mapun non medis 3. Menyususn kebijakan pengelolaan barang,asset tetap dan investasi

4. Menyelenggarakan system perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit

5. Mengkoordianasikan pelaksanaan serta pemantauan pelaksanaan perbaikan sarana dan prasaran rumah sakit

6. Menyusun rencana kegiatan di bidang Umum sesuai Rencana Bisnis Strategis 7. Memonitor pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan kesekretariatan 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur

Pasal 24

Fungsi Wakil Direktur Umum adalah:

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan

2. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang organisasi dan kepegawaian 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai tugas dan fungsinya

Rapat Direksi Pasal 25

1. Rapat Direksi RSB Permata Sarana Husada diselenggarakan sekurang-kurangnya 1(satu) bulan sekali atau sewaktu-waktu bila diperlukan untuk membahas berbagai masalah yang bersifat mendesak di RSB Permata Sarana Husada

2. Dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan RSB Permata Sarana Husada sesuai dengan tugas kewenangan dan kewajibannya 3. Keputusan rapat Direksi diambil atas dasar Musyawarah untuk Mufakat

4. Dalam hal tidak tercapai kata mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak 5. Untuk setiap rapat harus disertai daftar hadir dan notulen rapat.

BAB III Komite Medik

Pasal 26

1. Komite Medik adalah Komite yang dibentuk/ditunjuk oleh direktur ruamh sakit yang bekerja secara kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus yang berhubungan dengan pelayanan medis.

(20)

2. Komite Medik merencanakan pengembangan rumah sakit dan pengendalian mutu bidang medik.

3. Pengurus Komite Medik berwenang memberikan rekomendasi atau usulan kepada direksi RSB Permata Sarana Husada.

4. Pengurus Komite Medik diangkat oleh Direktur RSB Permata Sarana Husada.

5. Masa jabatan Pengurus Komite Medik adalah 2 (dua) tahun dan dapat diangkat kembali. 6. Hasil rapat-rapat Komite Medik dilaporkan kepada direksi RSB Permata Sarana Husada.

Sub Komite Medik Pasal 27

1. Untuk menjalankan tugasnya Komite Medik dapat mengangkat berbagai sub komite 2. Sub Komite Medik tersebut bertanggungjawab kepada Komite Medik.

a. Sub Komite Kredensial b. Sub Komite Mutu Profesi

c. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi

3. Pengangkatan dan tata cara kerja masing-masing Sub Komite akan diatur tersendiri dalam Peraturan Staf Medis.

Staf Medis Fungsional Pasal 28

1. Staf medis fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungisonal.

2. Staf medis fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitaian dan pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran.

Pasal 29

Dalam melaksanakan tugasnya, staf medis fungsional dikelompokan sesuai dengan keahliannya a. Staf Medik Spesialis Kebidanan dan Kandungan

b. Staf Medik Spesialis Anak

Bab IV Instalasi Pasal 30

1. Penyelenggara kegiatan pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian kesehatan dibentuk instalasi yang merupakan unit pelayanan non struktural

(21)

3. Instalasi dipimpin oleh kepala inslatalasi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur 4. Dalam melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kepala instalasi wajib berkoordinasi

dengan bidang atau seksi terkait.

5. Kepala instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga fungsional dan atau tenaga non fungsional.

Pasal 31

1. Pembentukan dan perubahan instalasi didasarkan atas analisis organisasi dan kebutuhan 2. Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis intalasi dilaporkan secara tertulis kepada

Direktur Utama PT

Pasal 32

Kepala instalasi mempunyai tugas dan kewajiban, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi, serta melaporkan kegiatan pelayanan di instalasi masing-masing

Tim Pasal 33

1. Guna memungkinan dukungan penyelenggaraan kegiatan pelayanan,pendidkan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan kesehatan dibentuk Tim/panitia yang jabatan merupakan fungsional,yang berada langsung dibawah direktur

2. Pembentukan tim/panitia ditetapkan dengan keputusan Direktur 3. Tim/panitia dipimpin oleh ketua Tim/panitia

4. Dalam melaksanakan tugasnya tim/panitia berkoordianasi dengan unit lain

Pasal 34

1. Pembentukan Tim/panitia berdasarkan analisis kebutuhan

2. Perubahan tim/Panitia dilaporkan secara tertulis kepada Direktur Utama PT

1. Fungsi Satuan Pengawas Intern :

a. Melakukan pengawasan terhadap segala kegiatan di lingkungan rumah sakit b. Melakukan penelusuran kebenaran

(22)

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Tata Urutan Peraturan

Pasal 35

1. Peraturan Internal Rumah Sakit ini selanjutnya akan menjadi Pedoman semua Peraturan dan Kebijakan Rumah Sakit

2. Setiap satuan kerja harus membuat standart prosedur operasional yang mengacu pada peraturan internal Rumah Sakit

3. Semua Kebijakan Operasional, Standar prosedur operasional administrasi dan manajer Rumah Sakit tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Internal Rumah Sakit

4. Tata Urutan Peraturan yang berlaku sebagai berikut:

a. Peraturan Internal RSB Permata Sarana Husada Keputusan Direktur dan Peraturan RSB Permata Sarana Husada

b. Keputusan Instalasi, Kepala Bagian dan Hirarki struktural, Kepala kelompok Struktural Fungsional untuk hal – hal yang teknis operasional di bidangnya dan dipertanggungjawabkan kepada atasan langsungnya.

Penutup Pasal 36

1. Keputusan – keputusan Direksi dan pimpinan lainnya yang telah ada pada saat Peraturan Internal Rumah Sakit ini disahkan, dan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan – ketentuan yang tercantum didalam Peraturan Internal Rumah Sakit

2. Peraturan Internal ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh Direksi 3. Jika didalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2, ditemukan hal-hal yang sudah tidak

sesuai lagi, maka akan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan yang selanjutnya, maka akan dilakukan perbaikan dan penyempurnaannya, yang selanjutnya ditetapkan dengan surat Keputusan Direksi yang disahkan oleh Ketua Dewan Penyantun

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kondisi kesetimbangan (konsentrasi beta karoten di dalam etanol dan lama desorpsi) desorpsi isotermal beta karoten olein

Nama prototipe alat peraga pembulatan tersebut adalah “Mari Menimbang.” Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pendesainan alat peraga pembulatan ini adalah (1) Penentuan

Rekomendasi untuk perbaikan perhitungan efisiensi kedepannya: (1) meng- gunakan data yang lebih rinci seperti ming- guan atau bulanan sehingga perhitungan efisiensi dapat

Menurut Heinich, Molenida, dan Russel (1993) berpendapat bahwa teknologi atau media pembelajaran sebagai penerapan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam

Sampai saat ini pemintaan jahe untuk industri kecil dan menengah belum terdata oleh BPS maupun Kemenperin, menurut data Badan POM pada tahun 2007 terdapat 621 Industri

Melalui koleksi bahan pustaka di perpustakaan dosen dapat bekerja sama dengan mahasiswa, atau mahasiswa ketika akan melakukan penelitian mandiri dapat mencari bahan

Ucapan yang menyejukkan akan meninggalkan kesan yang positif bagi orang lain. Setidaknya, ucapan sejuk yang kita kemukakan akan menjadi modal untuk memperoleh

1) Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subjektif dan data obyektif pasien pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana.. 2)