• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SERTA NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SERTA NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

288

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SERTA NILAI PENDIDIKAN PADA

NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK

Suci Wulandari1), Abdullah Hasibuan 2)

1Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

email: [email protected]

2Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

email: [email protected]

Abstract

Educational values are good or bad things that humans have. This study aims to determine the intrinsic elements of educational value in the novel by Andrea Hirata with a descriptive method. The approach used is a pragmatic approach. Based on the analysis that has been done, researchers can find elements and the father's novel by Andrea Hirata contains educational values. Intrinsic elements are the theme of love and the struggle of a father, the plot uses a mixed plot or back and forth, the main characters are Sabari, Marlena, Amiru, and other supporting players, the message in this novel is that in getting something we must try hard. The extrinsic element of this novel is seen from the biography of the author from Belitung which indirectly influences the literary work. The educational values in Andrea Hirata's Father's novel include: religious, patient, helpful, forgiving, hard working, compassionate, tolerant.

Keywords: intrinsic elements, education, pragmatics

Abstrak

Nilai-nilai pendidikan adalah hal-hal yang baik atau buruk yang dimiliki oleh manusia. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen intrinsik nilai pendidikan dalam novel karya Andrea Hirata dengan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalam pendekatan pragmatik. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti dapat menemukan unsur-unsur dan novel ayah karya andrea hirata mengandung nilai-nilai pendidikan. Unsur intrinsik yaitu tema kasih sayang dan perjuangan seorang ayah, alur rmenggunakan alur campuran atau maju mundur maju, tokoh utama yaitu Sabari,Marlena, Amiru, dan pemain pendukung lainnya, amanat dalam novel ini yaitu dalam mendapatkan sesuatu kita harus berusaha dengan giat. Unsur ekstrinsik darinovel ini dilihat dari biografi pengarang yang berasal dari Belitung yang secaratidak langsung mempengaruhi karya sastra tersebut. Nilai-nilai pendidikan dalamnovel Ayah karya Andrea Hirata ini di antaranya: religius, sabar, suka menolong, pemaaf, kerja keras, penuh kasih sayang, toleransi.

Kata kunci: unsur intrinsik, pendidikan, pragmatik 1. PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan karangan hasil imajinasi pengarang atau kehidupan yang telah direkayasa oleh pengarang. Meskipun suatu karya satra mirip dengan tokoh atau peristiwa dalam kehidupan dunia nyata. Satra merupakan karya seni yang memuat kehidupan manusia. Sastra termasuk seni imajinatif karena pengarang memiliki pengalaman langsung dari sebuah peristiwa yang dituliskan dalam sebuah karyanya. (Danzinger dan Johnson dalam Nurhayati, 2012: 3) membaca karya sastra sebagai suatu seni bahasa yaitu ranting seni dengan bahasa sebagai medianya. Bentuk produktif dan kreatif sastra yang menghasilkan sebuah karya bernilai estetika menggambarkan realita masyarakat. Jika diperhatikan bahasa indonesia dari kata “satra” berasal dari bahasa sansekerta berupa akal kata sas pada kata kerja turunan yang artinya instruksi atau memberi petunjuk mengarahkan dan mengajar. Akhiran tra sering menunjukkan ke alat atau sarana. Karena itu sastra bisa berupa alat untuk buku instruksi atau pengajaran, mengajar, buku petunjuk(Teeuw, 2013: 20). Puisi, roman, cerpen, dan prosa

(2)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

289 berupa bentuk perkembangan karya sastra diciptakan. novel berupa salah satu karakter yang dimiliki oleh karya sastra.

Karya sastra dalam bentuk cerita yang dituliskan itu adalah novel. novel adalah salah satu jenis fiksi yang sudah dipaparkan diatas. (Nurgiantoro, 2012: 9-10) menyatakan bahwa sebutan novel dalam bahasa Inggris berasal bahasa italia novella yang menjadi cikal bakal sebutan (Inggris: novelette). Cerita pendek dalam bentuk prosa harafiahnya yaitu novella berarti sebuah barang baru yang kecil. Saat ini novel mengandung pengertian yang sama istilahnya (dalam bahasa Inggris) mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet (Inggris:novelette) yang maksudnya karya prosa fiksi yang panjangnya cukup, tidak terlalu panjang namun juga tidak terlau pendek. Kejadian suatu konflik jiwa mengakibatkan terjadi perubahan nasip yang digambarkan dalam novel (Santoso, 2010: 46).

Novel merupakan sebuah karya sastra yang mempunyai unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Sebuah karya sastra yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsik, seperti tema, alur, tokoh dan penokohan, setting, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa. Tidak hanya unsur instriksik yang membangun sebuah karya sastra, unsur lain yang membangun karya sastra yaitu unsur ekstrinsik yang dapat kita lihat dari biografi pengarang, keadaan lingkungan pengarang, dan pandangan hidup hidup suatu bangsa.

Nilai-nilai di dalam novel memiliki sifat mendidik untuk para pembaca. Dengan membaca sebuah karya sastra, pembaca akan memperoleh nilai-nilai pendidikan yang tentunya dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu mereka dapat bercermin pada peristiwa atau sifat dari tokoh yang diceritakan dalam novel tersebut. Novel diterbitkan tahun 2015 oleh bentang yang dikaji dalam penelitian ini. Banyak kelebihan yang dimiliki oleh novel ini sehingga dipilih sebagai bahan kajian. Dari segi isi, novel Ayah karya Andrea Hirata menceritakan perjuangan seseorang dalam hidup serta cintanya, dan kasih sayang seorang ayah.

Ayah karya Andrea Hirata menceritakan kisah yang sangat menarik untuk diikuti. Dalam novel ini pembaca dapat merasakan kasih sayang seorang ayah, dan betapa kuat ikatan batin seorang anak dan orang tua yang diekspresikan oleh pengarang dalam setiap susunan kalimatnya. Cerita ini juga menggambarkan kehidupan bermasyarakat, dan menceritakan kehidupan sebuah keluarga dengan berbagai macam persoalan yang ada dalam setiap keluarga baik itu basalah antara orang tua, anak ataupun anak dengan orang tua. Andrea Hirata Seman Said Harun atau lebih dikenal sebagai Andrea Hirata (lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung, 24 Oktober 1967; umur 53 tahun) adalah novelis Indonesia yang berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung.

Novel pertamanya adalah Laskar Pelangi yang menghasilkan tiga sekuel. Saat hirata kecil orang tuanya mengubah namanya 7 kali, hirata dilahirkan digantung, di belitung. Akhirnya orang tua hirata memberi namanya andrea, ibunya memberi nama hirata. PN Timah (sekarang PT Timah Tbk.) berupa tambah timah milik pemerintah disitulah hirata tumbuh dalam keluarga sederhana. Universitas indonesia disitulah hirata meraih gelar bidang ekonomi yang merupakan awal pendidikan tinggi. Andrea menggemari sains kimia, fisika, astronomi, biologi dan sastra. Walaupun studi yang diambil andrea adalah ekonomi. Andrea seorang akademisi dan backpacker itulah dirinya yang sedang mengejar mimpi lain untuk tinggal di himalaya desa Kye Gompa. Setelah menerima beasiswa dari Uni Eropa, dia mengambil program master di Eropa, pertama di Universitas Paris, lalu di Universitas Sheffield Hallam di Inggris. Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diterjemahkan ke bahasa indonesia yang menjadi buku pertama kali yang ditulis oleh orang indonesia yang berjudul teori ekonomi telekomunikasi telah beredar sebagai literatur ilmiah.

Hirata merilis novel Laskar Pelangi pada tahun 2005. Novel ditulis berdasarkan pengalamannya di belitung dalam waktu 6 bulan. Andrea dalam novel tersebut menuliskan kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak disalah satu pulau terkaya di dunia. Edisi bajakan terjual 15 juta lebih untuk novel ini yang ori terjual 5 juta eksemplar. Karya sastra atau novel ini melahirkan trilogi novel, yakni Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah

Karpov. Adapun yang menjadi alasan peneliti menganalisis nilai pendidikan karena pendidikan merupakan kunci

utama dalam peningkatan kualitas kemajuan bangsa. Saat ini sistem pendidikan telah disempurnakan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi serta kondisi sosial kepribadian bangsa yang

(3)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

290 bermartabat dan bermoral. Dengan demikian, nilai pendidikan merupaka suatu hal yang terpenting untuk dianalisis.

Novel Ayah karya Andrea Hirata terdapat nilai-nilai pendidikan yang bisa dipelajari, termasuk nilai pendidikan religius, moral, dan sosial. Dengan adanya nilai-nilai dalam karya sastra ini maka pendekatan yang sesuai untuk penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Karya satra dengan pendekatan pragmatik berupa sarana menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca, seperti moral agama atau tujuan yang lainnya. Kajian karya satra berdasarkan tujuan untuk memberikan tujuan tertentu bagi pembaca dengan pendekata pragmatik. Semakin banyak nilai-nilai, ajaran-ajaran yang diberikan kepada pembaca maka semakin baik karya sastra tersebut. Pendekatan pragmatik ini menitik beratkan peranan pembaca dalam memahami karya sastra, karena karya sastra yang baik akan menimbulkan tanggapan dari pembacanya.

Karya sastra yang diciptakan oleh pengarang tersebut untuk menyenangkan pembacanya, oleh karena itu kritik atau tanggapan yang tepat diperoleh dari pembaca yang menikmati karya sastra tersebut. Dari pembaca kita mengetahui apakah karya sastra itu baik atau buruk, adakah nilai-nilai yang tekandung sehingga dapat kita pelajari. Pembaca menyerap dan memahami karya sastra yang mereka baca dan membuat pengalaman sendiri untuk pembaca. Pendekatan pragmatik yang memberikan perhatian utama pada pembaca tidak dapat dikesampingkan dan hal yang paling penting karena pembaca memberikan penilain yang baik dalam menilai sebuah karya sastra. Untuk mengetahui nilai pendidikan dalam novel tersebut dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur yang terdapat dalam novel tersebut sebagai awal analisis.

Disampaikan kepada pembaca melalui karya sastra fiksi ini nilai-nilai pendidikan yang sangat bermanfaat dan berguna. Demikian juga nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata akan bermanfaat bagi pembaca. Novel ini banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang dapat menjadi pelajaran bagi pembaca, novel ini terdapat nilai sosial yang terjalin antara tokoh dan masyarakat sekitar, nilai moral, nilai agama, dan nilai budaya.

Contoh bagi semua orang untuk bertingkah laku, bersikap dalam kehidupan sehari hari dan contoh seorang ayah yang mendidik dan mencintai anak-anaknya yang terkandung dalam novel ini.

Berdasarkan bantuan masalah dikemukakan di atas penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa sajakah unsur-unsur novel pada Ayah karya Andrea Hirata?

2. Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata dengan pendekatan pragmatik?

2. KAJIAN LITERATUR Ciri-Ciri Novel

Salah satu karya satra adalah novel memiliki ciri khas tersendiri dengan karya satra lainnya. Berikut adalah ciri-ciri novel:

a. Novel mempunyai jumlah kata yang mencapai 35.000 buah b. Novel mempunyai Jumlah kata100 halaman kuarto.

c. Untuk membaca novel paling diperlukan sekitar 2 jam (120 menit) dengan jumlah waktu, waktu rata-rata yang diperlukan.

d. Novel bergantung pada sikap dan mungkin lebih dari satu sikap. e. Novel mempersiapkan lebih dari satu impresi.

f. Novel memperlihatkan lebih dari satu efek. g. Novel menggunakan banyaknya emosi. h. Novel terdapat skala yang lebih luas i. Novel diseleksi dengan susah. j. Kemajuan dalam novel lebih lambat

(4)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

291 Pengertian Pragmatik

Pragmatik berupa sebahagian dari ilmu, hal ini telah diungkapkan sebelumnya oleh filosof yang bernama Charles Morris, Menurut Morris dalam kaitannya dengan ilmu bahasa, semiotika (semiotics) memiliki tiga cabang, yakni sintaktika ( studi relasi formal tanda- tanda), semantika (studi relasi tanda dengan penafsirnya). Bahasa adalah pembeda yang khas manusia dari makhluk-mahkluk lain. Bahasa secara alamiah adalah berbentuk lisan yaitu berupa bunyi- bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia yang bersifat simbolis.

Pragmatik adalah ilmu yang mengkaji bagaimana keberadaan konten dalam mempengaruhi serta menafsirkan kalimat. Telaah semantik bersifat bebas konteks disitulah letak perbedaan pragmatik dengan semantik. Simantik adalah makna kata-kata yang dituturkan, bukan tuturan penutur dengan kata lain itulah persoalan yang dikaji. Analisis yang terdapat dalam kosakata Novel Ayah sangat tepat menggunakan pendekatan pragmatik. Pramatik berupa telaah tentang ujaran langsung dan tidak langsung, implikatur, presuposisi, konvensional dengan pendekatan pragmatik dipandang paling cocok dalam menganalisis kosakata.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pragmatik merupakan penggunaan bahasa yang diungkapkan dalam kosakata yang dipengaruhi oleh konteks. Pendekatan pragmatik sebagai salah satu bagian dari ilmu sastra yang menitikberatkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan pemberi makna karya satra (Teeuw, 2013:50). Pendekatan pragmatik menitikberatkan terhadap pendapat pembaca yang membaca karya sastra tersebut dan menemukan nilai-nilai pendidikannya.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bawa dalam penelitian ini menggukan pendekatan pragmatik yang melihat dari sudut pandang pembaca novel.

Pragmatik yang Berhubungan dengan Pendidikan

Pada pembahasan ini konsep komunikasi sastra disimpulkan dengan istilah delectare (memberikan kenikmatan), docere (memberikan ajaran), dan movere (menggerakkan pembaca). Jelasnya pada uraian yang membahas berbagai konsep pramatik Richard Mc Keon dan Philip Sidney. Sidney masih senada dengan pendekatan Horatius dalam konsep pramatik sastra yaitu delight (memberikan kenikmatan) dan fungsi to teach (memberikan ajaran) hendaknya sastra sekarang mempunyai itu. Pendekatan pragmatik membahas hubungan antara karya sastra dan pembacanya, yaitu nilai pendidikan apa yang disampaikan oleh karya sastra kepada pembaca.

Dari uraian di atas pendekatan pragmatik dapat dipahami berupa pendekatan kajian khusus diperlukan teori-teori bantu agar dapat mentukan kajian yang penting oleh peneliti untuk menentukan suatu objek tertentu (khusus), begitu juga teori pendidikan dalam pembahasan yang membutuhkan pendekatan pragmatik sebagai suatu sudut pandang dalam menjelaskan kaitan antara karya sastra dengan pembacanya yaitu karya sastra menyampaikan kepada pembacanya pesan moral.

3. METODE PENELITIAN Instrumen Penelitian

Dalam hal ini instrumen penelitian kualitatif, Nasution (1998) menyatakan: Dalam penelitian kualitatif, menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama dengan maksud bahwa sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. permasalahan fokus penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan yang diperoleh, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Peneliti akan terlibat langsung dengan proses selama penelitian itu dilakukan. Peneliti menggambarkan struktur dan nilai pendidikan yang terdapat dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata dengan pendekatan pragmatik.

Pengumpulan data

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan dokumentasi berupa buku yaitu novel “Ayah” karya Andrea Hirata yang digunakan untuk mendapatkan data tentang nilai-nilai pendidikan yang terkandug dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata. Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan yaitu:

(5)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

292 2. Memperhatikan setiap kalimat yang terkandung unsur dan nilai pendidikan yang terdapat dalam novel “Ayah”

karya Andrea Hirata.

3. Menetukan nunsur dan nilai pendidikan yang terdapat pada novel “Ayah” karya Andrea Hirata.

4. Mencatat setiap penemuan unsur dan hasil pendidikan yang di dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan model analisis data ( Miles dan Huberman, 1989 dalam Sugiyono, 2011: 337), menginformasikan bahwa kegiatan dalam menganalisis data kualitatif dilaksanakan secara berlangsung interaktif dengan cara terus menerus sampai selesai, hingga datanya datanya jenuh. kegiatan analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan

conclusion drawing/verification ( penerik data ). Adapun cara peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

1. Menelaah seluruh data yang telah diperoleh berupa unsur intrinsik da ekstrinsik serta nilai-nilai pendidikan.

2. Membuat kesimpulan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Unsur intrinsik karya sastra adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur

yang dimaksud adalah tokoh, tema, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan lain-lain. Sedangkan elemen

ekstrinsik adalah elemen-elemen di luar karya sastra itu keberadaannya, tetapi secara tidak langsung d

bangunan dan organisasi karya satra mempengaruhinya (Nurgiyantoro, 2013: 4).

Unsur Intrinsik

1. Tokoh

Andi Wicaksono dalam Pengkajian Prosa Fiksi (2017), tokoh adalah yang menjalankan cerita,

sedangkan

penokohan adalah karakter yang terikat pada diri tokoh, melukiskan atau penggambaran tentang tokoh cerita.

Tokoh-tokohnya dalam novel Ayah karya Andrea Hirata

No Nama Tokoh Sifat Pragmatik

1 Sabaria tokoh utama dalam novel ini adalah Sabari; penokohan tokoh Sabari yaitu memiliki sifat lugu, selalu optimis, keras kepala, tetapi tidak pernah berpikir positif untuk merubah hidup mejadi lebih baik;

2 Marlena Sombong, angkuh, tak acuh “Buku tulis untukmu, Lena.” Kata Sabari selembut mungkn, malu dan gugup. Buku itu adalah hadiah harapan tiga lomba menulis puisi tingkat pelajar, prestasi tertinggu Sabari. Dia ingin Lena bangga kepadanya. Tak usah ya, kata Lena.

3 Tamat Baik, polos “ Karena maraton adalah

olahraga yang sangat spritual.” Kata Tamat

(6)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

293 4 Ukun Pemberi semangat dan saran. “Ri, sebenarnya ada cara

untuk melupakan

perempuan.” Kata Ukun “ Yaitu?”

“Melalui gerak badan, olah raga.”

5 Zuraida Baik “Mengapa kau terkejut,

Rai? Harusnya kau terkejut! Kecewa aku!” Dengan tenang Zuraida berkata tanpa diberi tahu pun, Sabari sudah tahu bahwa semua itu kelakuan Bogel

2. Tema

Nurgiyantoro (2009): Tema adalah gagasan dasar yang menopang karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantik serta menyangkut persamaan atau perbedaan.

Tema dalam novel Ayah karya Andrea Hirata

No Tema Wacana Pragmatik

1 Cinta kasih seorang ayah kepada anaknya

Sampai-sampai Sabari pernah ditemukan di pasar dengan pakaian yang kumal dan tertawa jika melihat orang lain sedih, begitupun sebaliknya Sabari akhirnya menuliskan pesan di kaki penyu, dan menulis di layang-layang kemudian diterbangkannya berharap ada orang yang membaca pesannya dan mengembalikan Zorro kepadanya.

2 Perjuangan keras cinta kasih seorang lelaki yang kisahnya tidak pernah putus asa, dalam masalah yang mengikuti seleksi masuk SMA, dan persahabatan.

Persahabatan: Melihat Sabari seperti itu, dua sahabatnya yakni Ukun dan Tamat telah pergi mencari Zorro dan Lena ke Sumatera dengan modal tekad dan surat yang pernah Lena kirim ke Zuraida, sahabatnya.

3. Latar

Latar tempat ataupun latar waktu dalam sebuah karya sastra akan mempengaruhi inti cerita dan pengambilan nilai-nilai yang akan diungkapkan si pengarang.

Latar dalam novel Ayah karya Andrea Hirata

No Latar Wacana Pragmatik

1 Lapangan Upacara

Waktu Sabari mengambil saputangan Lena yang jatuh di lapangan upacara. “ Siapa yang menyuruhmu mengambilnya?! Siapa? Aku bisa mengambilnya sendir!”

(7)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

294 seperti kebanyakan lelaki di Kampung Nira. Meski belum

bolehlah dikatakan panjang pengetahuannya sebab dia cuma bocah lelaki berusia sepuluh tahun, kelas lima SD.

3 Radio Sabari berdandan seronok. Dia mengantre di stasiun radio sejak pukul 19.30, setelah lima belas peserta, tibalah gilirannya. Prime

time. Penyiar memintaya bersiap-siap. Sabari mendekatkan mulut

ke mik. Dia gugup karena tahu seisi kampung akan suaranya. “Siap?”

“InsyaAllah, Bang.”

Ngeng lampu merah bertulis on air menyala. Penyiar menyapa

pendengar lalu menyapa Sabari.

4 Sekolah Sesekali jika dilanda rindu, Sabari memanfaatkan satu-satunya kesmepatan untuk menemui Lena, yaitu usai jam sekolah.

5 Pabrik batako Kerap mandor menyetopnya karena terlalu banyak mengaduk semen. Jika diperintah, dengan sigap dia menjawab “ Beres Dor!” bahkan sebelum mandor selesai bicara.

Amanat

Amanat adalah sebuah ajaran moral atau pesan yang mau disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.

No Amanat Wacana Pragmatik

1 Amanat yang

terdapat dalam novel Ayah yaitu, dalam mendapatkan sesuatu kita harus berusaha dengan sungguh- sungguh, ketika kita mencintai seseorang kita harus setia kepada orang itu.

Saat Zorro dan Sabari kembali bertemu di pelabuhan, kebahagiaan menghiasai wajah mereka. Mereka pernah menepati rumah yang dulu. Bercanda tawa, saling balas puisi, Dallam menghabiskan waktu. Zorro menuliskan sesuatu Saat Sabari meninggal, di papan ayahnya. ‘Keharuman cintamu Biarkan aku mati.’ Marlena menikah dengan lelaki lain saat itu. Zorro kembali menuruti perintah sang ibu saat marlena meninggal dunia. Disamping makan sabari Marlena minta agar dimakamkan. Dibatu nisan tulisan‘Purnama kedua belas’. Panggilan Sabari pada Marlena sejak dulu.

Alur

Alur atau plot adalah jalan cerita. Karya sastra termasuk novel harus memiliki jalan cerita yang jelas. Alur menurut urutan peristiwa yang disajikan secara kronologis dari tahap penurunan konflik, tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap peningkatan konflik, tahap klimaks, tahap penurunan konflik, dan tahap penyelesaian.

No Alur Wacana Pragmatik

1 Tahap penyituasian

Waktu Sabari mengambil saputangan Lena yang jatuh di lapangan upacara. “ Siapa yang menyuruhmu mengambilnya?! Siapa? Aku bisa mengambilnya sendir!”

2 Tahap pemunculan konflik

“ Baiklah kujelaskan padamu! Penerimaan sinyal radio di rumahmu buruk karena terlalu dekat dengan menara masjid, maka terjadilah intervensi.”

3 Peningkatan konflik

“Ri, sebenarnya ada cara untuk melupakan perempuan.” Kata Ukun

(8)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

295 “Melalui gerak badan, olah raga.”

“ Benarkah?”

“ Nah, sebenatar lagu ada llomba maraton Piala Kemerdekaan ikut saja.”

“Mengapa maraton dapat membuat lupa pada perempuan?” “ Karena maraton adalah olahraga yang sangat spritual.” Kata Tamat

“Maksudnya?”

“ Maraton menyediakan wakt yang sangat lama bagi seorang atlet untuk merenung.” Jelas Tamat

4 Klimaks Sedangkan ia mengambil zerro tanpa permisi disuatu hari yang sifatnya mudah bosan marlena sudah berkali-kali nikah cerai. Suatu hari ia mengambil Zorro tanpa permisi. Tanpa diketahui oleh sabari membawa kabur Zorro bersama suami barunya. Sudah terbiasa dengan ayahnya Zorro yang berusia tiga tahun, tidak merasakan pelukan sabari ia merasa kehilangan. Dengan suaminya marlena kembali bercerai dengan suaminya. Zorro dan dia hidup di jalanan. Saat Zorro terus menangis merasa kehilangan ayahnya zorro terus menangis, sambil memeluk kemeja beraroma ayahnya, zorro yang langsung terlelap dengan kemeja sabari yang diberikan marlena.

6 Tahap penyelesaian

Di Belitung, marlena dan zorro meninggalkan Sabari yang sudah seperti orang gila saat ditinggal. Ukun dan tamat kedua sahabat Sabari merasa iba dan memutuskan mencari marlena ke penjuru sumatera. Awalnya mereka tidak menemukan, tetapi berkat kerja keras, akhirnya Tamat dan Ukun menemukan Marlena yang sudah menikah lagi dengan Amirza, dan Zorro yang dinamai ulang menjadi Amiru.

Unsur Ekstrensik

Unsur ekstrinsik adalah diluar karya sastra itu adanya unsur-unsur tersebut, sistem organisme sastra atau bangunan mempengaruhi tindakan langsung (Nurgiyantoro, 2013:4) Unsur Ekstrinsik dalam novel Ayah dilihat dari biografi pengarang yang berasal dari Belitung, dan novel ini berlatar di Belitung. Belitung merupakan tempat kelahiran dari pengarang novel ini yaitu Andrea Hirata. Banyak novel yang ia tulis dengan latar kehidupan masyarakat Belitung yang merupakan tempat tinggalnya salah satu novel yang ia ciptakan dengan latar masyarakat Belitung adalah Novel Ayah.

Nilai Pendidikan dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Nilai-nilai pendidikan mengacu pada teori ahli yang bersumber Paul Suparno (dalam Zuriah, 2007:39) sebagai berikut:

No Nilai Pendidikan Wacana Pragmatik

1 Religius

a. Mensyukuri hidup dan percaya kepada Tuhan b. Sikap toleran

c. Mendalami ajaran agama

1. “...Lalu pontang panting berlari ke masjid agar tak terlambat dan dimarahi guru

mengaji”.

2.Gelisah hampir putus asa ke sana kemari anak kecil itu menawarkan diri, tetapi pintu tertutup

(9)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

296 untuknya. Dalam kekecewaan yang dalam, dia

berdoa dan terkabul. Di dinding kantor dinas pasar dilihatnya pengumuman lomba balap sepeda di ibu kota kabupaten.

2 Nilai sosialitas

a. Penghargaan akan tatanan hidup bersama secara positif. b. Solidaritas yang baik dan buruk.

c. Persahabatan sejati.

d. Berorganisasi dengan baik dan benar.

e. Membuat acara yang sehat dan berguna.

“yakni ramah, penolong, amat menghargai persahabatan. Itulah senang aku berteman denganmu Ukun.” Jelas Sabari

“Sejak masih SD, Lena punya hobi bersahabat pena, dan sesama sahabat pena mereka telah berjanji untuk tetap berkirim-kirim surat sampai tua nanti”.

3 Kejujuran:

Menyatakan kebenaran sebagai penghormatan pada sesama.

“Diantara kawan-kawan kerjanya, Manikam selalu mengatakan bahwa mereka adalah pegawai yang digaji dengan uang rakyat, penerima amanah tak boleh sembarangan saja bertabiat. Oleh karena itu, banyak yang tak betah bekerja dengannya”.

“Dulu ayahnya pernah bekerja di kantor semacam itu dan menjadi orang yang sangat tak disukai karena tak pernah mau diajak curang. Ayahnya yang jujur malah sering kena fitnah”.

4 Daya Juang:

a. Memupuk kemauan untuk mencapai tujuan.

b. Bersikap tidak mudah menyerah.

“Setiap hari Amiru berlatih keras, tak kenal lelh. Dia menaiki tanjakan sambil membonceng kedua adiknya sekali-kali.”

Dia mau bekerja berat membanting tulang. Dia mau tubuhnya hancur setiap pulang kerja, lalu jatuh tertidur lupa diri. Bangun tidur dan bekerja keras lagi. Semua itu karena dia mulai bertekad untuk mendapatkan sesuatu.

Pembahasan

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut, novel Ayah Karya Andrea Hirata mengunakan pendekatan pragmatik. Peneliti berpendapat judul novel yang diangkat oleh pengarang cukup berhasil membuat pembaca memiliki penafsiran yang bermacam-macam. “Ayah” yang dimaksud apakah ucapan panggilan anak kepada orangtuanya. Pembaca berpendapat novel Ayah Karya Andrea Hirata ini merupakan novel bergenre kasih sayang perjuangan dan sangat recomended untuk dibaca. Ini terlihat pada kutipan: “Dalam keharuman cintamu biarkan aku mati saat sabari meninggalkan sesuatu dia meninggalkan sesuatu pada papan ayahnya. “Saat Sabari meninggal, Zorro menuliskan sesuatu di papan ayahnya. Zorro menuruti perintah ibunya saat marlena meninggal dunia, waktu itu marlena masih menikah dengan lelaki lain, marlena meminta agar ia dimakan di samping makam sabari dengan tulisan di batu nisannya. ‘Purnama kedua belas’.

Komentar: Kutipan tersebut sudah membuktikan bahwa novel Ayah karya Andrea Hirata bergenre kasih sayang dan perjuangan. Karena terdapat unsur romantis, puitis dalam bertutur. Pembaca berpendapat novel ini menceritakan permasalahan seorang anak yang kehilangan sosok ayahnya.

Komentar: Kutipan di atas menunjukkan bahwa Marlena menyadair bahwa anaknya sangat ingin bertemu ayahnya. Pembaca berpendapat dalam novel ini juga pengarang ingin menyampaikan pesan bahwa dalam

(10)

Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), Volume 34 No 1, Juni 2021 http://ejournal.stieibbi.ac.id/index.php/jmb

297 berteman harus selalu memberi semangat ketika temannya sedang tertimpa masalah. yakni ramah, penolong, amat menghargai persahabatan. Itulah senang aku berteman denganmu Ukun.” Jelas Sabari

Komentar: Pengarang ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa jika seseorang memiliki teman jangan kita tinggalkan ketika susah justru harus diberikan semangat dan pertolongan agar bangkit dan mampu meneruskan kehidupan. Pembaca berpendapat dalam menyajikan novel ini, pengarang menambahkan unsur estetika dengan menyelipkan bahasa-bahasa puitis. Dengan tulisan di batu nisannya. ‘Purnama kedua belas’. Karena itulah panggilan Sabari pada Marlena sejak dulu.

Komentar: Ini sesuai dengan panggilan sayang yang diberikan oleh Sabari kepada Marlena sekalipun Marlena tak mencintainya.

5. KESIMPULAN

Pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang menjelaskan tanggapan/ penilaian peneliti terhadap karya sastra. Semakin banyak nilai-nilai atau pelajaran-pelajaran yang diberikan kepada pembaca maka semakin baik karya sastra tersebut. Novel Ayah Karya Andrea Hirata sangat berkesan untuk dibaca. Banyak pesan pendidikan yang disampaikan oleh pengarang kepada para pembaca melalui unsur intrinsiknya, diantaranya seseorang perlu terus berikhtiar dan berdoa untuk mendapatkan sesuatu, terutama untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan, namun juga jangan sampai mengorbankan diri jika tak ingin terluka lebih dalam. Dengan tema yang perjuangan seorang Ayah, ini menjelaskan bahwa Ayah yang terlkenal dengan sifat dingin. Ternyata memiliki sifat yang sangat penyanyang. Dalam novel Ayah Karya Andrea Hirata bahwa setiap tokohnya berkartakter. Pengarang sangat membuat penasaran pembaca dengan alur ceritanya.

6. REFERENSI

Graciarcia. 2018. Sinposis Novel Ayah Karya Andrea Hirata. http://graciaciar.blogspot.com/2018/03/sinopsis-dan-unsur-intrinsik-novel-ayah.html. Diakses 22 Juni 2021.

Nurgiantoro, B. 2012. ‘Teori Pengkajian Fiksi’. Yogyakarta: Gajah Mada.

Nurgiyantoro, B. .2013. ‘Teori Pengkajian Fiksi’. Yogjakarta: Gajah Mada University Press. Nurhayati .2012. ‘Pengantar Ringkas Teori Sastra’, Yogyakarta: Media Perkasa.

Ratna, Nyoman Khuntha. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Rampan, Korrie Layun. 2013. Antologi Apresiasi Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Narasi.

Santoso, W. H. dan W. 2010. ‘Pengantar Apresiasi Prosa.’, Surakarta: Yuma Pustaka. Tarigan, Henry Guntur. 2014. Pengajaran Pragmatik Bandung: Angkasa.

Teeuw, A. 2013. ‘Sastra dan Ilmu Satra’, Bandung: Pustaka Jaya. Wijana, I Dewa Putu 2012. Dasar dasar Pragmatik. Yogyakarta, Andi

Referensi

Dokumen terkait

Novel Ayah karya Andrea Hirata pantas untuk diterapkan dalam materi pembelajaran sastra di SMA, alasanya adalah karena novel tersebut menarik untuk dibaca, penggunaan bahasanya

KAJIAN VISUAL DESAIN SAMPUL BUKU NOVEL KARYA ANDREA HIRATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. KAJIAN VISUAL DESAIN SAMPUL

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA..

nikmat dan ridho-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis dengan judul “ Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter Novel Ayah Karya Andrea Hirata Serta

” Analisis Nilai-Nilai Pendidikan pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”.. e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa

Berdasarkan hasil pembahasan maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa terdapat unsur-unsur intrinsik yang membangun cerita dari novel “Ayah” karya Andrea

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fakta cerita dalam novel Ayah karya Andrea Hirata yakni, (a) tahap alur terdiri dari tahap eksposisi, komplikasi atau komplikasi atau

Data penelitian ini adalah novel Ayah karya Andrea Hirata, dengan masalah sosial yang meliputi kemiskinan, disorganisasi keluarga, konflik sosial, masalah generasi muda dalam