• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP DESAIN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONSEP DESAIN

4.1. Landasan Teori

4.1.1. Teori Desain Komunikasi Visual

Terapan ilmu dalam Desain Komunikasi Visual sebagai sarana berkomunikasi yang berfungsi:

• To identify • To inform • To persuade

Bentuk karya Desain Komunikasi Visual mempunyai struktur yang mirip dengan karya seni murni. Terdapat perbedaan yang mendasar yaitu Desain Komunikasi Visual mempunyai tujuan dan fungsi sebagai sarana komunikasi, oleh sebab hal itu nilai yang juga penting adalah komunikatif. Apabila bentuk desain tidak mempunyai struktur dan kualitas komunikatif dapat dikatakan gagal.

Masalah yang harus dipecahkan secara komunikasi visual 1. Cermat menangkap perhatian masyarakat

2. Mengidentifikasikan kelompok sasaran 3. Mengetahui titik perhatian dan motivasi

(2)

4. Mengkarakterisasikan maksud dan manfaat dari ide dan jasa yang dikomunikasikan

Dengan mengidentifikasikan (identity) target audience, maka dapat dirumuskan hal – hal yang dapat menjadi fokus dalam desain komunikasi visual. Dalam kaitannya dengan tujuan meningkatkan kunjungan target audience maka hal hal menjadi fokus adalah hal hal yang menarik minat mereka untuk datang. Dengan memposisikan Oriental Circus Indonesia khususnya.

Dari hal – hal yang terangkum, maka dapat diinformasikan (inform) kepada target audience melalui media media promosi (persuade) dengan media – media promosi yang tepat dan menarik. Diharapkan dengan promosi yang menarik, dapat menarik minat audience dan berhasil menaikan jumlah target audience. Dan mempromosikan Oriental Circus Indonesia sebagai sirkus yang penuh inspirasi dalam setiap atraksinya.

4.1.2. Teori Logo

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, logo berarti huruf atau lambang yang mengandung suatu makna yang terdiri dari atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut, logo bukan hanya sekedar symbol atau lambang melainkan mempunyai makna tersendiri. Sebuah logo akan mudah diingat bila logo tersebut mempunyai keunikan tersendiri yang berbeda tetapi pada saat bersamaan mampu memberikan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan. Logo dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

(3)

1. Logotype (visual logo yang menggunakan type / huruf)

2. Logogram (visual logo yang menggunakan symbol / atau karakter) Yang harus diperhatikan dalam merangcang sebuah logo event atau program :

1. Karakter event 2. Tema

3. Target Audience

4. Content acara atau program 5. Atmosphere (lingkungan) Kriteria suatu logo yang baik :

1. Original atau asli dan berbeda (distinctive) 2. Mudah dibaca (legible)

3. Sederhana (simple)

4. Mudah diingat (memorable) 5. Ada kesesuaian dan karakteristik

6. Mudah diaplikasikan dalam media grafis Menurut Shim Logo yang baik adalah

1. Mudah dikenali

2. Menyampaikan arti dan maksud utama yang sama kepada audience 3. Menimbulakan rasa dan sentuhan yang positif

Dalam membuat logo event Oriental Circus Indonesia, akan menggunakan stilasi atau penyederhanaan, sehingga akan tercipta logo yang simple, legible dan memorable bagi target audience yang dituju.

(4)

4.1.3. Teori Warna

Warna mempunyai kekuatan untuk menciptakan emosi, mengekspresikan kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan sensasi Menggunakan wana yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu yang cukup rumit, hal ini disebabkan warna mempunyai konotasi yang berbeda disetiap kebudayaan dan masyrakat yang berbeda. Seperti dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut.

Warna juga dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu terang, sedang, gelap dan sebagai pertimbangan dari daya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut :

• Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata

• Warna keras/ hangat seperti merah, orange, kuning, warna-warna ini dapat menjadi daya tarik dan dampak sangat besar, dan sangat tepat diaplikasikan pada media

• Warna lembut/dingin seperti hijau dan biru, warna ini sangat dinamis dan cocok untuk produk-produk tertentu

• Warna tua, seperti coklat dan hitam, warna ini harus dikomposisikan dengan warna yang tingkat pantulnya tinggi serta latar belakang yang harus diletakkan dengan warna yang lebih kontras

(5)

Dalam event Oriental Circus Indonesia kali ini, warna mood yang ingin ditampilkan lebih membawa mood amazed yang meriah, ditambah dengan sedikit sentuhan warna oriental, namun berkesan fun dan ekspresif agar suasana sirkusnya lebih terasa.

4.1.4. Teori Tipografi

Menurut kutipan dari buku karya Danton Sihombing MFA, “ Tipografi dalam Desain Grafis “ sebagai berikut, Tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual, tetapi sudah menjadi sajian utama komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog, ataupun brosur. Baik sebagai pelengkap suatu bentuk komunikasi visual, maupun sebagai unsure utama, huruf memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi grafis.

Pemilihan typeface yang dipakai dalam pembuatan logo dan implementasi desain lainnya sangatlah penting. Suatu jenis typeface dapat mengkomunikasikan identitas, karakter atau sikap tertentu. Huruf atau aksara bukan hanya sekedar dibaca, melainkan suatu fenomena visual yang dilihat sekaligus dapat dirasakan. Pemilihan jenis huruf atau typeface yang tepat, beberapa criteria yang harus dipenuhi antara lain:

• Clearity : bahwa suatu huruf mempunyai fungsi tertentu yaitu harus dapat dilihat secara jelas.

• Readibility : keterbacaan dari jenis huruf tersebut.

(6)

• Visibility : lebih menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut.

Tipe huruf yang akan digunakan dalam Judul acara menggunakan font jenis script namun lebih berkesan santai untuk menciptakan kesan groovy serta ekspresif. Untuk tetap membawa mood universal didalamnya, Pemakaian huruf jenis sans serif diterapkan pada penggunaan body text hal itu dapat menciptakan suatu korelasi yang baik terhadap karakter visual/ elemen yang akan digunakan.

4.1.5. Teori Layout

Menurut Jefkins (1997) ada delapan hukum desain yang dapat diterapkan dalam suatu layout sebuah iklan. Delapan hukum desain itu adalah:

1. Hukum Kesatuan, Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk keseluruhan layout

2. Hukum Keberagaman, Dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan pengkontrasan seperti menggunakan jenis huruf tebal dan medium, atau juga memanfaatkan ruang kosong dalam keseluruhan layout. Setidaknya tidak menimbulkan kesan monoton

3. Hukum Keseimbangan, suatu Layout harus menampilkan keseimbangan

4. Hukum Ritme, menimbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat dibawa dan diarahkan ke seluruh bagian layout

(7)

5. Hukum Harmoni, seluruh unsurnya harus harmonis, serta membantu menciptakan kesatuan

6. Hukum Proporsi, hal ini khususnya berkenaan dnegan jenis ukuran huruf dengan ukuran media

7. Hukum Skala, jarak penglihatan tergantung pada skala nada serta warna, beberapa tampak kurang mencolok, sementara yang lain terlalu mencolok.

8. Hukum Penekanan, bila semua ditonjolkan maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan.

Menurut Frank F. Jefkin, untuk menghasilkan layout yang baik diperlukan : • Kesatuan

Untuk menghasilkan komposisi yang baik dan enak dilihat • Variasi

Agar tidak monoton atau membosankan. • Keseimbangan

Diperlukan dalam layout agar terlihat sepadan, serasi dan selaras. • Irama

Dapat berupa pengulangan bentuk atau warna • Harmoni

Keselarasan atau keserasian hubungan antara elemen-elemen yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan.

• Proporsi

(8)

• Kontras

Perpaduan antara warna terang dan gelap, gambar yang besar dan kecil, dan lain-lain.

Dalam  item  promosi  event  Oriental  Circus  Indonesia,  pentingnya  menggunakan hukum kesatuan dan hukum harmoni, agar lebih menunjukan  adanya kesatuan antara fotografi, huruf, warna dan elemen – elemen desain  yang akan ditampilkan. Dan  juga hukum penekanan yang berperan  dalam  menekankan  atau  menonjolkan,  apa  yang  diperlukan,  sehingga  identitas,  maksud  dan  tujuan  dari  promosi  akan  lebih  cepat  dipahami  oleh  target  audience.  

4.1.6. Teori Fotografi

Sebuah Foto akan terlihat baik apabila foto tersebut dapat mengungkapkan atau pun menceritakan banyak hal kepada audience tentang sesuatu yang ada dalam foto tersebut.

Berdasarkan Yozardi (2003) dituliskan bahwa pencahayaan alami maupun buatan bisa memberikan efek yang bervariasi. Hal ini bergantung pada arah datangnya sumber cahaya sehingga memberikan kesan yang berbeda – beda. Cahaya samping dapat mebuat foto menjadi berdimensi dan dramatis. Efek cahaya dari belakang menginformasikan mengenai bentuk objek atau yang kita kenal dengan nama siluet. Foto siluet mengesankan efek dramatis.

(9)

4.1.7. Teori Periklanan

Berdasarkan tulisan Sudarto (1986), yang berjudul periklanan dalam surat kabar indonesia menyatakan bahwa iklan adalah adalah suatu bentuk komunikasi yang harus memenuhi empat kriteria :

1. Komunikasi tidak langsung, 2. Melalui media massa,

3. Dibayar berdasarkan tarif yang berlaku

4. Diketahui secara jelas sponsor atau pemasang iklan

Lebih lanjut mengenai tulisan ini, ia mengatakan kalau teori iklan terdiri atas 2 jenis yaitu :

1. Iklan Komersil, iklan yang khusus mengenalkan barang dan jasa.

2. Iklan Layanan Masyarakat, iklanyang digunakan untuk mengerakan solidaritas masyarakat ketika menghadapi masalah social yang dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah sosialyang mereka hadapi, yaitu kondisi yang dapat mengancam keserasian dan kehidupan masyarakat umum.

Dalam dunia periklanan, dikenal dengan berbagai macam teknik – teknik untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Tujuan dari penggunaan teori adalah agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah diterima oleh target yang ingin dituju. Tujuan lainnya adalah memberikan diferensiasi antara iklan

(10)

yang satu dengan iklan yang lainnya, meskipun berbeda dalam penyampaiannya tetapi maksud dan tujuan tetap sama.

Teknik-Teknik dalam periklanan antara lain : 1. Repetisi

Pengulangan pesan yang sama secara berulang-ulang dengan tujuan mempercepat penyerapan pesan oleh target audience.

2. Bandwagon

Memperlihatkan bahwa seolah-olah suatu produk atau jasa digunakan oleh sebagian besar masyarakat.

3. Testimonial

Sebuah iklan yang menunjukan kepuasan atau kekaguman dari konsumen terhadap produk atau jasa yang mereka gunakan.

4. Pressure

Iklan yang berusaha menekan target audience dengan kata-kata yang mendorong agar target audience mau membeli barang tersebut secepat-secepatnya.

5. Asosiasi

Teknik penyampaian iklan yang menyamakan produk atau jasa dengan satu hal (model, bangunan terkenal, dsb) yang dikira mampu mengangkat nilai jual atau menimbulkan kesan positif dari produk dan jasa tersebut

6. Kontroversi

Iklan yang mengangkat hal-hal yang menimbulkan perdebatan dan tabu untuk dibicarakan di masyarakat.

(11)

Iklan yang pesan-pesannya mampu mempengaruhi para target audience melalui alam bawah sadar

8. Metaphor atau Analogi

Iklan yang menyampaikan pesan menggunakan perbandingan antara produk dan jasa dengan suatu barang yang memiliki fungsi, bentuk dianggap menyerupai.

Ada tiga hal pendekatan iklan yaitu : 1. Factual

2. Persuasive 3. Imaginative.

4.1.8. Teori Pemasaran

Menurut Leonard H.Hoyle, Jr., terdapat konsep dasar 5P pada pemasaran event yaitu:

1. Product (produk)

Produk merupakan aspek yang pertama kali harus dipahami oleh pemasar event. Bila sedang memasarkan event, sebaiknya anda mengetahui beberapa pertanyaan yang harus anda ajukan kepada pemrakarsa event. Seperti, apa latar belakang event, apa manfaat produknya, apa keunikan produknya.

(12)

Tanggung jawab utama seorang pemasar event adalah memahami sasaran keuangan organisasi. Event memang diciptakan untuk mendapatkan uang, tetapi ada beberapa event yang dirancang untuk impas biaya saja, tidak sedikit pula event yang diposisikan “merugi dulu”, dengan harapan akan mendapat keuntungan dari sumber lainnya, misalnya peningkatan perhatian masyarakat. Riset pasar akan sangat bermanfaat untuk memperkirakan berbagai tingkat kemampuan penonton untuk membeli tiket. Perkiraan semacam ini harus menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam perencanaan.

3. Place (tempat/ lokasi)

Lokasi sangat berpengaruh pada pemasaran event. Lokasi penyelenggaraan event tidak hanya akan menentukan siapa pesertanya/ hadirinnya, tetapi juga karakter event itu sendiri. Oleh karena itu, tempat harus menjadi pertimbangan pertama dalam merencanakan sebuah event.

4. Public Relation (kehumasan)

Kehumasan merupakan bagian utama dari bauran pemasaran. Melalui kehumasan, anda dapat mempromosikan apa saja yang diinginkan. Kehumasan dapat mengarahkan pemikiran orang lain kepada anda dan misi anda. Kampanye kehumasan ini bukan hanya sebagai upaya untuk membangun citra positif organisasi dan produk yang dihasilkan, tetapi seharusnya merupakan hal yang harus selalu dilaksanakan.

(13)

Pemasaran event sangat tergantung pada ketetapan positioning produk. Penjualan event yang efektif tergantung pada rencana pemasarannya, dan kunci keberhasilan rencana pemasaran adalah “positioning”.

Positioning merupakan strategi penetapan kebutuhan konsumen yang bisa dipenuhi oleh event yang akan diselenggarakan. Penetapan ini biasanya dilakukan berdasarkan intuisi, riset, maupun evaluasi.

4.1.9. Teori Promosi

Promosi adalah suatu kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain, untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

Tujuan Promosi adalah :

1. Memperkenalkan produk seluas mungkin.

2. Menyusun produk agar tampil semenarik mungkin

3. Menyampaikan isi pesan semenarik mungkin, tanpa harus berbohong. Isi pesan tersebut harus membangkitkan kesadaran dan hasrat yang kuat sebagai saingan terhadap pesan – pesan promosi lainnya.

Menurut Beatrix ( 2006, pp 38-43 ), promosi bisa menjadi tidak efektif apabila salah memilih media. Banyak terjadi pada iklan, mereka sudah terlanjur mengeluarkan biaya yang sangat besar namun ternyata tidak mampu menjaring audience yang diinginkan. Oleh karena itu untuk melakukan promosi yang tepat bagi sebuah event, perlu ditimbang beberapa hal seperti :

(14)

1. Segmen

Pilihan media promosi harus sesuai dengan segmen audience yang

akan kita jadikan target, biasanya meliputi tingakatan ekonomi, usia, jenis kelamin, life style, dan lain – lain.

2. Lokasi.

Lokasi sangat menentukan efektifitas media penyebaran informasi 3. Waktu dan frekuensi tayang

Waktu dan frekuensi tayang menjadi bagian terpenting dalam berpromosi, misalkan di radio, televisi atau koran.

4. Ukuran.

Spesifikasi , yakni ukuran halaman , jenis penjilidan, jenis kertas, kualitas cetakan, dan penggunaan warna tidak dapat dipisahkan dari format keseluruhan.

5. Jenis Media.

Golongan jenis media yang akan menjadi tempat promosi , indera apa saja yang disentuh, dan citra yang bagaimana yang akan ditampilkan.

6. Desain materi yang eye-catching.

Pada desain materi promosi, narasi dan tampilan merupakan faktor utama yang menentukan menarik atau tidaknya sebuah desain. Perilaku audience, gaya bahasa, tampilan taste-nya harus sesuai tema.

(15)

Bedasarkan Suseno bahwa faktor promosi merupakan suatu bentuk kemasan komunikasi yang berisi tentang nama pentas, materi / penampil pentas, waktu, tempat dan harga tiket. Promosi itu harus menarik, informatif, kreatif, lugas, jelas dan merata. Desain yang dibuat, harus mampu menarik calon penonton ke dalam suasana misi dari pertujukan tersebut.

Divisi promosi sangat berperan penting dalam event Oriental Circus Indonesia. Bedasarkan pendapat para ahli, bahwa dalam penyebaran flyer atau informasi tentang konser yang akan digelar harus melihat situasi dan kondisi dari target audiencenya. Media yang digunakan juga harus tepat, agar calon penonton tahu seperti apa pertunjukan yang akan mereka tonton.

Selain itu juga dalam desain tiket, harus tercantum semua informasi tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan penonton, kelas tempat duduk, pintu masuk, posisi nomor urut tiket, warna yang berbeda dalam tiap kelas, denah venue, informasi tanggal hari – waktu – tempat, tiket berlaku untuk berapa orang, harga tiket, serta judul/ headline event beserta penyelenggaranya.

4.2. Strategi Komunikasi 4.2.1. Strategi Kreatif

4.2.1.1 Fakta Kunci

Adanya upaya Oriental Circus Indonesia untuk mempromosikan dirinya melalui media elektronik (internet/ website), dan perbaikan di setiap event

(16)

pertunjukannya. Hal tersebut membawa dampak kepada masyarakat dan target audience untuk lebih mengenal dan melihat pertunjukan Oriental Circus Indonesia dan berharap akan “Amazing Wonderland” bisa menjadi event yang berkelanjutan di masa yang akan datang.

4.2.1.2 Masalah yang akan dikomunikasikan

• Kurang adanya kesinambungan/ benang merah di dalam identitas Oriental Circus Indonesia.

• Identitas warna dan layout yang kurang tereksplor.

4.2.1.3 Objective

• Ingin melihat adanya pembaharuan dari event yang lama karena dapat dibuat lebih baik lagi.

• Ingin memeperbaiki serta membuat identitas dari Oriental Circus Indonesia lebih baik lagi di masa mendatang.

4.2.1.4 Unique Selling Point

Event Oriental Circus Indonesia merupakan atraksi sirkus satu – satunya di Indonesia yang sudah dapat menampilkan atraksi sirkus setaraf atraksi internasional.

(17)

4.2.1.5 Profil Target

1. Geografis : Domisili Indonesia khususnya Jakarta dan sekitarnya

(Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi) 2. Demografis : 35 – 45 tahun (berkeluarga) SES C-A

Pria dan Wanita (primer) 19 - 25 (mahasiswa), SES C-A

Pria dan Wanita (sekunder)

3. Psikografis : Pria dan wanita yang senang dengan pertunjukan langsung memiliki passion terhadap akrobatik, gemar

berekplorasi serta mencari hiburan yang berbeda untuk diri dan keluarganya.

4.2.1.6 Positioning

Oriental Circus Indonesia merupakan satu-satunya sirkus dan sirkus tertua di Indonesia dengan pertunjukan atraksi berdasarkan kiblat dari Cina.

(18)

“Amazing Wonderland” ini adalah event yang memperkenalkan sirkus kepada target audience, dengan misi memperkenalkan Oriental Circus Indonesia, sebagai show festival yang seru, fun, dan atraktif yang dapat membuat penonton takjub.

4.2.1.7 Key Message/ Core Message

Sebuah event yang dapat mengajak masyarakat untuk merasakan atraksi sirkus secara langsung.

4.2.1.8 Respon yang diharapkan

Proses komunikasi yang ingin dituju adalah AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action). Adapun proses komunikasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Attention

Menarik perhatian dari target audience untuk mengetahui adanya event “Amazing Wonderland” dan keunikan yang dimilikinya.

2. Interest

Timbulnya ketertarikan lebih jauh dari target audience untuk datang ke event “Amazing Wonderland”

(19)

3. Desire

Membangkitkan emosi dari audience untuk menghilangkan kesan negatif tentang sirkus dan datang untuk melihat langsung pertunjukan sirkus ini.

4 Action

Menginsipirasi target audience untuk datang membeli tiket masuk dan menikmati acara “Amazing Wonderland”

4.2.1.9 Big Idea

Amazing Wonderland

4.2.1.10 Pendekatan Kreatif

4.2.1.10.1 Pendekatan Emosional

Pendekatan yang dilakukan pada promosi event ini lebih bersifat emosional, hal ini penting dilakukan karena lebih dapat menarik target audience untuk datang ke event ini, yaitu dengan memperlihatkan visual yang sesuai dengan ciri khas sirkus sekaligus menggugah rasa ingin tahu mereka terhadap event ini. Dengan menunjukan visual yang menarik dimana akan mewakili dan menekankan pada Oriental Circus Indonesia

(20)

sebagai sirkus yang penuh dengan atraksi yang seru dan menakjubkan, sehingga membuat masyarakat secara emosional menjadi ingin tahu bagaimana pertunjukan sirkus ini akan berlangsung.

4.2.1.10.2 Pendekatan Rasional

Dengan menujukan visual berupa foto dari ciri/ image sirkus yang berbaur di dalam event ini digabungkan dengan foto tenda camp dari sirkus, dan juga penggunaan text – text yang memberikan informasi kepada target audience, sehingga membuat target audience tertarik untuk mengikuti event ini.

4.2.1.11 Keyword

Sirkus , Oriental , Imajinatif

4.2.2 Strategi Desain 4.2.2.1 Tone & Manner

Universal, amaze, festival “meriah” 4.2.2.2 Strategi Verbal

Sesuai dengan profil target audience dan konsep promosi event ini maka digunakanlah gaya bahasa yang sesuai dan menarik, namun deskriptif dan tidak kaku.

(21)

Warna : Merah, kuning, cokelat. Warna – warna vivid mendominasi dalam desain promosi ini sebagai

pengungkapan kesan ekspresif namun fun, meriah, dan seru yang dapat mewakili image karnival/ sirkus.

Tipografi : Penggunaan jenis type berjenis script/ decorative pada

judul acara untuk membawa kesan amazed, namun masih membawa mood sirkus pada font body copy di dalamnya.

Layout : Elemen dan motif desain disesuaikan dengan mood

yang diinginkan dengan ditambah sedikit sentuhan oriental.

Fotografi : Fotografi yang digunakan memakai tehnik digital imaging, dengan penggabungan beberapa foto.

4.2.3 Penulisan Teks/ Copywriting 4.2.3.1 Headline

(22)

4.2.3.2 Bodycopy

Jadwal Pertunjukan Senin – Jumat Pukul 18.30

Sabtu, Minggu/ Hari Libur Pukul 10.00, 16.00, 18.30.

Harga Tiket VVIP Rp.150,000 VIP Rp.100,000 Utama Rp.75,000 Kelas 1 Rp.50,000 Kelas 2 Rp.30,000

(23)

4.2.4 Pemilihan Item

Item – item yang digunakan adalah : 1. Poster

2. Flyer 3. Iklan Koran

4. Iklan Majalah (Cinemagz) 5. Postcard 6. Umbul-umbul 7. T-banner 8. Ticket 9. Pin 10. Daftar Informasi 11. Id Card 12. Standee Promotion 13. Gantungan Kunci 14. Bendera 15. Stiker

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan redaksional RRI WORLD SERVICE, VOICE OF INDONESIA dijamin dalam undang-undang, UU RI No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, pasal 14: menyatakan bahwa RRI

Adapun tujuan dalam melakukan penelitian adalah melakukan perancangan lemari alat perkuliahan yang ergonomis di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi

Perilaku kewargaan organisasional adalah perilaku yang sifatnya tidak mengikat, sukarela, diluar yang telah diisyaratkan oleh organisasi dan diluar yang tertuang

Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar

Event Sehari Bersama Satwa ini belum pernah diadakan secara formal sebelumnya, ditambah lagi, Taman Satwa Anak sendiri tidak memiliki logo sendiri, maka dari itu penerapan logo

Ukuran format ini disesuaikan dengan media kit dari brand koran yang menjadi media partner dalam event ini, yaitu Kompas... Terdiri dari tiga varian, dengan jenis warna dominan

Kajian kesuburan tanah pada lahan pertanian untuk menilai dan memantau kesuburan tanah, sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui unsur hara yang menjadi

Bagaimana membuat konsep promosi event “wayang festival 2014” yang efektif untuk target audience kaum remaja usia 16-18 di Jakarta dan dapat menarik minat kaum remaja untuk