244
PENGARUH JENIS SHELTER BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
KELANGSUNGAN HIDUP BENIH LOBSTER REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS)
EFFECT OF DIFFERENT TYPES OF SHELTER ON THE GROWTH AND SURVIVAL SEED
LOBSTER REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS)
Verry Johanis Pandey
1), Julius Sampekalo
2), Max Runtuwene
2)1)
Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Sariputra Tomohon
2)Dosen Universitas Sariputra Tomohon
ABSTRACT.
Redclaw Lobster (Cherax quadricarinatus) is one commodity lively introduction cultivation
developed in Indonesia. Development of aquaculture in tropical Indonesia relatively faster than
native Queensland, Australia. Naturally redclaw has cannibalism characteristic and growth of
germs in redclaw frequent molting (shedding its skin) that causes the body in a weakened condition
redclaw so easily eaten by healthy redclaw. Useful shelter for redclaw use the moulting as refugia.
This study aims to determine the type of shelter is best for the growth and survival of redclaw
lobster germs with size 2 - 3cm. This study was conducted from February to March 2013. at the
Freshwater Aquaculture Center Tatelu. The experiments are designed according to a completely
randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications per treatment so there are 9 units
experiment. Treatment is attempted is a different kind of shelter, that shelter the pipe A, B and palm
leaf shelter, shelter C raffia. Data on the number of individuals of each treatment converted to
survival rates, the length and weight data is converted to absolute growth. ANOVA statistical
analysis with the CRD to see if there are differences in the effect of the treatment applied using
SPSS version 19 analysis. Results of this study showed the survival rate of animals redclaw lobster
germ test F value of 20 067 with a significant level of 0.002 < 1% showed significantly different
treatment tested. Never an absolute growth was significantly different because length added of F
value of 1,803 with a significant level of 0.244 > 1% and gain F value of 1.360 with a significant
level of 0.326>1%.
keywords: germ of redclaw lobster, shelter, survival, absolute growth.
ABSTRAK.
Lobster redclaw (cherax quadricarinatus) merupakan salah satu komoditas introduksi budidaya
yang marak dikembangkan di Indonesia.Pengembangan budidaya di Indonesia yang beriklim tropis
relatif cepat dibanding dengan daerah asalnya Queensland,Australia.Secara alami redclaw
memiliki sifat kanibalisme dan dalam pertumbuhan benih redklaw sering mengalami moulting
(berganti kulit) yang menyebabkan tubuh redclaw tersebut dalam kondisi lemah sehingga mudah
dimakan oleh redclaw yang sehat.Penggunaan shelter berguna bagi redclaw yang moulting
sebagai tempat perlindungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis shelter terbaik bagi
pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih lobster redclaw ukuran 2-3cm.Penelitian ini
dilaksanakan Februari sampai Maret 2013 di Balai Bididaya Air Tawar Tatelu.Percobaan dirancang
menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kalli ulangan,sehingga
terdapat 9 satuan percobaan.Perlakuan yang dicobakan adalah jenis shelter yang berbeda ,yaitu:A
Shelter pipa paralon,B Shelter daun kelapa,C Shelter tali rafia.Data jumlah individu pada setiap
perlakuan dikonversi menjadi tingkat kelangsungan hidup,data pertambahan panjang dan berat
dikonversi menjadi pertumbuhan mutlak.Analisis statistik dengan Anova dalam RAL untuk melihat
apakah ada perbedaan efek dari perlakuan yang diterapkan menggunakan analisis SPSS versi
19.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelangsungan hidup hewan uji benih lobster redclaw
nilai F sebesar 20.067 dengan tingkat signifikan sebesar 0.002 < 0.01 menunjukan perlakuan yang
dicobakan berbeda nyata. Pertumbuhan mutlak tidak berbeda nyata karena pertambahan panjang
nilai F sebesar 1.360 dengan tingkat signifikan 0.244 > 0.01 dan pertambahan berat nilai F sebesar
1.360 dengan tingkat signifikan 0.326 > 0.01.
245
PENDAHULUAN.
Lobster
air
tawar
redclaw
(cherax
quadricarinatus)
merupakan
salah
satu
komoditas introduksi budidaya yang marak
dikembangkan di Indonesia.Pengembangan
budidaya di Indonesia yang beriklim tropis
relatif cepat dibanding dengan daerah asalnya
Queenland,
Australia (O”Sullivan, 1998).
Secara
alami
redclaw
memiliki
sifat
kanibalisme dan dalam pertumbuhannya benih
redclaw sering mengalami moulting (berganti
kulit) yang menyebabkan tubuh redclaw
tersebut dalam keadaan tubuh lemah sehingga
mudah
dimakan
oleh
redclaw
yang
sehat.Lobster
yang
siap
moulting
akan
mencari tempat perlindungan yang aman dari
serangan
individu
yang
lain
(Masch,1991).Redclaw
menyukai
tempat-tempat terlindung seperti dibalik bebatuan atau
potongan
kayu
dan
apabila
air
dilingkungannya mengering redclaw akan
membuat lubang sebagai tenpat perlindungan
(Lukito dan Prayugo,2007). Menurut Setiawan
(2006)
terdapat
beberapa
fungsi
shelter,yaitu:Shelter
sebagai
tempat
perlindungan,Shelter
berguna
untuk
meminimalkan
kanibalisme
dan
Shelter
berfungsi untuk menambah jumlah redclaw
dalam wadah budidaya.Untuk meningkatkan
produksi benih dan redclaw yang siap
konsumsi secara insentif, perlu adanya
kajian-kajian yang bermanfaat pada budidaya
redclaw
(Romero,1997).Kebutuhan
pasar
internasional meningkat sedangkan produksi
dari
Negara-negara
pengeksport
seperti
Australia,cina,Jepang dan Amerika Serikat
belum
mencukupi
kebutuhan
tersebut
(Iskandar,2003),Peningkatan produksi benih
lobster redclaw pada pemeliharaan secara
intensif dalam budidaya, dibutuhkan suatu
strategi untuk melindungi redclaw yang sedang
berganti
kulit.Pengaplikasian
shelter
merupakan
suatu
alternatif
untuk
meningkatkan produksi benih (Lim,2006).
Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya
penelitian tentang Pengaruh Jenis Shelter
Berbeda
Terhadap
Pertumbuhan
Dan
Kelangsungan Hidup Benih Lobster Redclaw
(Cherax Quadricarinatus).
METODOLOGI.
Penelitian dilaksanakan di Unit Pembenihan
Crustacea,Balai Budidaya Air Tawar Tatelu,
Minahasa Utara, Sulawesi Utara,Februari
sampai Maret 2013,selama 42 hari. Penelitian
ini menurut percobaan dalam Rancangan Acak
Lengkap( Gaspersz,1991), sehingga terdapat
faktor yang diuji yaitu jenis shelter terdiri dari 3
jenis. Masing-masing perlakuan dilakukan 3
kali ulangan sehingga terdapat 9 satuan
percobaan.3 jenis shelter yang dicobakan
adalah:A Shelter pipa paralon,B Shelter daun
kelapa,C.Shelter tali rafia.Shelter ditempatkan
didasar setiap akuarium menurut,perlakuan
yang diterapkan.Kepadatan masing-masing
perlakuan 20 ekor benih redclaw,panjang
2-3cm,berat awal rata-rata 0.4gr,menggunakan
akuarium 60x40x40cm,9,unit,setiap akuarium
diisi air sebanyak 40 liter,pemberian pakan
secara ad libitum 2 kali sehari10% dari berat
badan
redclaw,setiap
akuarium
sama
banyak,pada pukul 06.00 pagi dan pukul18.00
dengan pelet udang merek Irawan, protein
kasar 30%,kelembaban 11%,lemak 5%,serat
kasar 4%,berbentuk crumbel 0,425x1mm.
Penimbangan
menggunakan
timbangan
digital O”haus berketelitian 0.01gr dan
pengukuran panjang menggunakan mistar.
Selama penelitian dilakukan penimbangan dan
pengukuran panjang redclaw uji setiap 14
hari,(4 kali penimbangan dan pengukuran
panjang
termasuk
penimbangan
dan
pengukuran panjang awal).Setiap perlakuan
diambil 5 ekor sebagai sampel untuk
penimbangan
dan
pengukuran
panjang.Pengukuran kualitas air : suhu
dengan
thermometer
batang
celsius.pH
dengan pH meter,kandungan oksigen terlarut
dengan DO meter. Analisis statistik dengan
Anova dalam RAL untuk melihat apakah ada
perbedaan
efek
dari
perlakuan
yang
diterapkan.Jika hasil uji F pada taraf nyata 5%
dan 1% dalam Anova menunjukkan ada
perbedaan
pertumbuhan
dan
tingkat
kelangsungan hidup,maka dilakukan uji lanjut
beda nyata pada taraf 5% dan 1% untuk
melihat
pertumbuhan
redclaw
uji
pada
perlakuan mana saja yang berbeda.
246
PEMBAHASAN.
Tabel 1. Data kelangsungan hidup benih Lobster redclaw (cherax quadriccarinatus) (%).
Ulangan
Perlakuan
A
B
C
1
75
85
65
2
70
95
55
3
85
95
55
Jumlah
230
275
175
Rata-rata
76.67
91.67
58.33
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa
kelangsungan hidup benih lobster redclaw
selama penelitian dari yang tertinggi
berturut-turut Perlakuan B (91.67%), diikuti oleh
perlakuan A dengan hasil (76.67 %), dan
perlakuan C (58.33%). Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa perlakuan yang
memberikan kelangsungan hidup tertinggi
adalah perlakuan B dan kelangsungan hidup
terendah adalah perlakuan C. Histogram data
kelangsungan hidup benih lobster red claw
selama penelitian tersaji pada gambar1
.
Gambar 1. Kelangsungan Hidup Benih Lobster Redclaw
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan
terhadap kelangsungan hidup benih lobster
redclaw
dilakukan
analisa
dengan
menggunakan analisis SPSS versi 19
Tabel 2. Analisa Sidik Ragam (Anova) Kelangsugan hidup Benih Lobster Redclaw
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig.
Between Groups 1672.222
2
836.111
20.067
.002
Within Groups
250.000
6
41.667
Total
1922.222
8
Dari hasil analisa sidik ragam pada Tabel 2
menunjukkan bahwa nilai F sebesar 20.067
dengan tingkat signifikan sebasar 0.002 yang
lebih kecil dari 0.01 atau 1%. Ini menunjukkan
bahwa perlakuan yang dicobakan berpengaruh
sangat nyata. Hal ini berarti bahwa jenis
sangat nyata terhadap kelangsungan hidup
benih Lobster redclaw. Karena pengaruh
perlakuan
sangat
nyata,
maka
untuk
mengetahui perbedaan pengaruh dari tiap
perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata
yang hasil perhitunganya tersaji pada tabel 3.
Shelter berbeda memberi pengaruh yang
Perlakuan K e la n g su n g a n Hi d u p Ra ta -r a ta ( % )
Keterangan:
A
: Shelter pipa paralon
B
: Shelter daun kelapa
C
: Shelter tali rafia
247
Tabel 3. Data Uji Beada Nyata (LSD) Kelangsungan Hidup Benih Lobster Red Claw
(I) Perlakuan
(J)
Perlakuan
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
1
2
-15.00000
*5.27046
.029
-27.8964
-2.1036
3
18.33333
*5.27046
.013
5.4370
31.2297
2
1
15.00000
*5.27046
.029
2.1036
27.8964
3
33.33333
*5.27046
.001
20.4370
46.2297
3
1
-18.33333
*5.27046
.013
-31.2297
-5.4370
2
-33.33333
*5.27046
.001
-46.2297
-20.4370
Dari tabel 3 di atas menunjukan bahwa untuk
perlakuan 1 dan 2 terlihat berbeda nyata
karena nilai signifikan 0.029 < 0.05. Hasil,yang
sama juga terlihat untuk perlakuan 1 dan 3
nilai signifikan 0.013 < 0.05. Begitu juga
perlakuan 2 dan 3 nilai signifikan 0.001 < 0.05
yang
berbeda
nyata
Tabel 4. Data Pertambahan Panjang Rata-rata Benih Lobster Redclaw (cm)
Ulangan
Perlakuan
A
B
C
1
2.20
2.26
2.40
2
2.08
2.50
1.86
3
1.46
2.38
2.50
Jumlah
5.74
7.14
6.76
Rata-rata
1.91
2.38
2.25
Dari tabel 4 terlihat bahwa pertambahan
panjang rata-rata benih lobster red claw
selama
penelitian
berturut-turut
dari
yang,tertinggi adalah perlakuan B(2,38 cm),
perlakuan C(2,25 cm) dan terendah perlakuan
A(1,91 cm). histogram data pertambahan
panjang tersaji pada gambar 2
Gambar 2. Pertambahan Panjang Rata-rata Benih Lobster Redclaw
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan
terhadap
pertambahan
panjang
benih
lobster redclaw dilakukan analisa dengan
menggunakan analisis SPSS versi 19. Hasil
analisa tersaji pada tabel 5.
Perlakuan