• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JENIS SHELTER BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH LOBSTER REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH JENIS SHELTER BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH LOBSTER REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

244

PENGARUH JENIS SHELTER BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

KELANGSUNGAN HIDUP BENIH LOBSTER REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS)

EFFECT OF DIFFERENT TYPES OF SHELTER ON THE GROWTH AND SURVIVAL SEED

LOBSTER REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS)

Verry Johanis Pandey

1)

, Julius Sampekalo

2)

, Max Runtuwene

2)

1)

Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Sariputra Tomohon

2)

Dosen Universitas Sariputra Tomohon

ABSTRACT.

Redclaw Lobster (Cherax quadricarinatus) is one commodity lively introduction cultivation

developed in Indonesia. Development of aquaculture in tropical Indonesia relatively faster than

native Queensland, Australia. Naturally redclaw has cannibalism characteristic and growth of

germs in redclaw frequent molting (shedding its skin) that causes the body in a weakened condition

redclaw so easily eaten by healthy redclaw. Useful shelter for redclaw use the moulting as refugia.

This study aims to determine the type of shelter is best for the growth and survival of redclaw

lobster germs with size 2 - 3cm. This study was conducted from February to March 2013. at the

Freshwater Aquaculture Center Tatelu. The experiments are designed according to a completely

randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications per treatment so there are 9 units

experiment. Treatment is attempted is a different kind of shelter, that shelter the pipe A, B and palm

leaf shelter, shelter C raffia. Data on the number of individuals of each treatment converted to

survival rates, the length and weight data is converted to absolute growth. ANOVA statistical

analysis with the CRD to see if there are differences in the effect of the treatment applied using

SPSS version 19 analysis. Results of this study showed the survival rate of animals redclaw lobster

germ test F value of 20 067 with a significant level of 0.002 < 1% showed significantly different

treatment tested. Never an absolute growth was significantly different because length added of F

value of 1,803 with a significant level of 0.244 > 1% and gain F value of 1.360 with a significant

level of 0.326>1%.

keywords: germ of redclaw lobster, shelter, survival, absolute growth.

ABSTRAK.

Lobster redclaw (cherax quadricarinatus) merupakan salah satu komoditas introduksi budidaya

yang marak dikembangkan di Indonesia.Pengembangan budidaya di Indonesia yang beriklim tropis

relatif cepat dibanding dengan daerah asalnya Queensland,Australia.Secara alami redclaw

memiliki sifat kanibalisme dan dalam pertumbuhan benih redklaw sering mengalami moulting

(berganti kulit) yang menyebabkan tubuh redclaw tersebut dalam kondisi lemah sehingga mudah

dimakan oleh redclaw yang sehat.Penggunaan shelter berguna bagi redclaw yang moulting

sebagai tempat perlindungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis shelter terbaik bagi

pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih lobster redclaw ukuran 2-3cm.Penelitian ini

dilaksanakan Februari sampai Maret 2013 di Balai Bididaya Air Tawar Tatelu.Percobaan dirancang

menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kalli ulangan,sehingga

terdapat 9 satuan percobaan.Perlakuan yang dicobakan adalah jenis shelter yang berbeda ,yaitu:A

Shelter pipa paralon,B Shelter daun kelapa,C Shelter tali rafia.Data jumlah individu pada setiap

perlakuan dikonversi menjadi tingkat kelangsungan hidup,data pertambahan panjang dan berat

dikonversi menjadi pertumbuhan mutlak.Analisis statistik dengan Anova dalam RAL untuk melihat

apakah ada perbedaan efek dari perlakuan yang diterapkan menggunakan analisis SPSS versi

19.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelangsungan hidup hewan uji benih lobster redclaw

nilai F sebesar 20.067 dengan tingkat signifikan sebesar 0.002 < 0.01 menunjukan perlakuan yang

dicobakan berbeda nyata. Pertumbuhan mutlak tidak berbeda nyata karena pertambahan panjang

nilai F sebesar 1.360 dengan tingkat signifikan 0.244 > 0.01 dan pertambahan berat nilai F sebesar

1.360 dengan tingkat signifikan 0.326 > 0.01.

(2)

245

PENDAHULUAN.

Lobster

air

tawar

redclaw

(cherax

quadricarinatus)

merupakan

salah

satu

komoditas introduksi budidaya yang marak

dikembangkan di Indonesia.Pengembangan

budidaya di Indonesia yang beriklim tropis

relatif cepat dibanding dengan daerah asalnya

Queenland,

Australia (O”Sullivan, 1998).

Secara

alami

redclaw

memiliki

sifat

kanibalisme dan dalam pertumbuhannya benih

redclaw sering mengalami moulting (berganti

kulit) yang menyebabkan tubuh redclaw

tersebut dalam keadaan tubuh lemah sehingga

mudah

dimakan

oleh

redclaw

yang

sehat.Lobster

yang

siap

moulting

akan

mencari tempat perlindungan yang aman dari

serangan

individu

yang

lain

(Masch,1991).Redclaw

menyukai

tempat-tempat terlindung seperti dibalik bebatuan atau

potongan

kayu

dan

apabila

air

dilingkungannya mengering redclaw akan

membuat lubang sebagai tenpat perlindungan

(Lukito dan Prayugo,2007). Menurut Setiawan

(2006)

terdapat

beberapa

fungsi

shelter,yaitu:Shelter

sebagai

tempat

perlindungan,Shelter

berguna

untuk

meminimalkan

kanibalisme

dan

Shelter

berfungsi untuk menambah jumlah redclaw

dalam wadah budidaya.Untuk meningkatkan

produksi benih dan redclaw yang siap

konsumsi secara insentif, perlu adanya

kajian-kajian yang bermanfaat pada budidaya

redclaw

(Romero,1997).Kebutuhan

pasar

internasional meningkat sedangkan produksi

dari

Negara-negara

pengeksport

seperti

Australia,cina,Jepang dan Amerika Serikat

belum

mencukupi

kebutuhan

tersebut

(Iskandar,2003),Peningkatan produksi benih

lobster redclaw pada pemeliharaan secara

intensif dalam budidaya, dibutuhkan suatu

strategi untuk melindungi redclaw yang sedang

berganti

kulit.Pengaplikasian

shelter

merupakan

suatu

alternatif

untuk

meningkatkan produksi benih (Lim,2006).

Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya

penelitian tentang Pengaruh Jenis Shelter

Berbeda

Terhadap

Pertumbuhan

Dan

Kelangsungan Hidup Benih Lobster Redclaw

(Cherax Quadricarinatus).

METODOLOGI.

Penelitian dilaksanakan di Unit Pembenihan

Crustacea,Balai Budidaya Air Tawar Tatelu,

Minahasa Utara, Sulawesi Utara,Februari

sampai Maret 2013,selama 42 hari. Penelitian

ini menurut percobaan dalam Rancangan Acak

Lengkap( Gaspersz,1991), sehingga terdapat

faktor yang diuji yaitu jenis shelter terdiri dari 3

jenis. Masing-masing perlakuan dilakukan 3

kali ulangan sehingga terdapat 9 satuan

percobaan.3 jenis shelter yang dicobakan

adalah:A Shelter pipa paralon,B Shelter daun

kelapa,C.Shelter tali rafia.Shelter ditempatkan

didasar setiap akuarium menurut,perlakuan

yang diterapkan.Kepadatan masing-masing

perlakuan 20 ekor benih redclaw,panjang

2-3cm,berat awal rata-rata 0.4gr,menggunakan

akuarium 60x40x40cm,9,unit,setiap akuarium

diisi air sebanyak 40 liter,pemberian pakan

secara ad libitum 2 kali sehari10% dari berat

badan

redclaw,setiap

akuarium

sama

banyak,pada pukul 06.00 pagi dan pukul18.00

dengan pelet udang merek Irawan, protein

kasar 30%,kelembaban 11%,lemak 5%,serat

kasar 4%,berbentuk crumbel 0,425x1mm.

Penimbangan

menggunakan

timbangan

digital O”haus berketelitian 0.01gr dan

pengukuran panjang menggunakan mistar.

Selama penelitian dilakukan penimbangan dan

pengukuran panjang redclaw uji setiap 14

hari,(4 kali penimbangan dan pengukuran

panjang

termasuk

penimbangan

dan

pengukuran panjang awal).Setiap perlakuan

diambil 5 ekor sebagai sampel untuk

penimbangan

dan

pengukuran

panjang.Pengukuran kualitas air : suhu

dengan

thermometer

batang

celsius.pH

dengan pH meter,kandungan oksigen terlarut

dengan DO meter. Analisis statistik dengan

Anova dalam RAL untuk melihat apakah ada

perbedaan

efek

dari

perlakuan

yang

diterapkan.Jika hasil uji F pada taraf nyata 5%

dan 1% dalam Anova menunjukkan ada

perbedaan

pertumbuhan

dan

tingkat

kelangsungan hidup,maka dilakukan uji lanjut

beda nyata pada taraf 5% dan 1% untuk

melihat

pertumbuhan

redclaw

uji

pada

perlakuan mana saja yang berbeda.

(3)

246

PEMBAHASAN.

Tabel 1. Data kelangsungan hidup benih Lobster redclaw (cherax quadriccarinatus) (%).

Ulangan

Perlakuan

A

B

C

1

75

85

65

2

70

95

55

3

85

95

55

Jumlah

230

275

175

Rata-rata

76.67

91.67

58.33

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa

kelangsungan hidup benih lobster redclaw

selama penelitian dari yang tertinggi

berturut-turut Perlakuan B (91.67%), diikuti oleh

perlakuan A dengan hasil (76.67 %), dan

perlakuan C (58.33%). Hasil perhitungan

menunjukkan bahwa perlakuan yang

memberikan kelangsungan hidup tertinggi

adalah perlakuan B dan kelangsungan hidup

terendah adalah perlakuan C. Histogram data

kelangsungan hidup benih lobster red claw

selama penelitian tersaji pada gambar1

.

Gambar 1. Kelangsungan Hidup Benih Lobster Redclaw

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan

terhadap kelangsungan hidup benih lobster

redclaw

dilakukan

analisa

dengan

menggunakan analisis SPSS versi 19

Tabel 2. Analisa Sidik Ragam (Anova) Kelangsugan hidup Benih Lobster Redclaw

Sum of Squares df

Mean Square F

Sig.

Between Groups 1672.222

2

836.111

20.067

.002

Within Groups

250.000

6

41.667

Total

1922.222

8

Dari hasil analisa sidik ragam pada Tabel 2

menunjukkan bahwa nilai F sebesar 20.067

dengan tingkat signifikan sebasar 0.002 yang

lebih kecil dari 0.01 atau 1%. Ini menunjukkan

bahwa perlakuan yang dicobakan berpengaruh

sangat nyata. Hal ini berarti bahwa jenis

sangat nyata terhadap kelangsungan hidup

benih Lobster redclaw. Karena pengaruh

perlakuan

sangat

nyata,

maka

untuk

mengetahui perbedaan pengaruh dari tiap

perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata

yang hasil perhitunganya tersaji pada tabel 3.

Shelter berbeda memberi pengaruh yang

Perlakuan K e la n g su n g a n Hi d u p Ra ta -r a ta ( % )

Keterangan:

A

: Shelter pipa paralon

B

: Shelter daun kelapa

C

: Shelter tali rafia

(4)

247

Tabel 3. Data Uji Beada Nyata (LSD) Kelangsungan Hidup Benih Lobster Red Claw

(I) Perlakuan

(J)

Perlakuan

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

1

2

-15.00000

*

5.27046

.029

-27.8964

-2.1036

3

18.33333

*

5.27046

.013

5.4370

31.2297

2

1

15.00000

*

5.27046

.029

2.1036

27.8964

3

33.33333

*

5.27046

.001

20.4370

46.2297

3

1

-18.33333

*

5.27046

.013

-31.2297

-5.4370

2

-33.33333

*

5.27046

.001

-46.2297

-20.4370

Dari tabel 3 di atas menunjukan bahwa untuk

perlakuan 1 dan 2 terlihat berbeda nyata

karena nilai signifikan 0.029 < 0.05. Hasil,yang

sama juga terlihat untuk perlakuan 1 dan 3

nilai signifikan 0.013 < 0.05. Begitu juga

perlakuan 2 dan 3 nilai signifikan 0.001 < 0.05

yang

berbeda

nyata

Tabel 4. Data Pertambahan Panjang Rata-rata Benih Lobster Redclaw (cm)

Ulangan

Perlakuan

A

B

C

1

2.20

2.26

2.40

2

2.08

2.50

1.86

3

1.46

2.38

2.50

Jumlah

5.74

7.14

6.76

Rata-rata

1.91

2.38

2.25

Dari tabel 4 terlihat bahwa pertambahan

panjang rata-rata benih lobster red claw

selama

penelitian

berturut-turut

dari

yang,tertinggi adalah perlakuan B(2,38 cm),

perlakuan C(2,25 cm) dan terendah perlakuan

A(1,91 cm). histogram data pertambahan

panjang tersaji pada gambar 2

Gambar 2. Pertambahan Panjang Rata-rata Benih Lobster Redclaw

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan

terhadap

pertambahan

panjang

benih

lobster redclaw dilakukan analisa dengan

menggunakan analisis SPSS versi 19. Hasil

analisa tersaji pada tabel 5.

Perlakuan

P e rta m b a h a n P a n ja n g r a ta -r a ta ( cm )

ccc

(c

cc

((

cm)

Keterangan:

A

: Shelter pipa paralon

B

: Shelter daun kelapa

C

: Shelter tali rafia

(5)

248

Tabel 5. Analisa Sidik Ragam (Anova) Pertambahan Panjang Benih Lobster Redclaw

Sum of Squares df

Mean Square F

Sig.

Between Groups .349

2

.175

1.803

.244

Within Groups

.581

6

.097

Total

.931

8

Hasil analisa sidik ragam pada Tabel 5

menunjukkan bahwa nilai F sebesar 1.803

dengan tingkat signifikan sebasar 0.224 > 0.01

atau 1% Ini menunjukkan bahwa,perlakuan

yang dicobakan tidak berpengaruh nyata. Hal

ini berarti bahwa jenis shelter berbeda tidak

memberi pengaruh yang nyata terhadap

pertambahan panjang benih Lobster red claw.

Tabel 6. Data Pertambahan Berat Rata-rata Benih Lobster Redclaw (g)

Ulangan

Perlakuan

A

B

C

1

2.08

2.20

2.02

2

1.96

2.44

1.66

3

1.14

2.02

2.28

Jumlah

5.18

6.66

5.96

Rata-rata

1.73

2.22

1.98

Berdasarkan data pada tabel 7 terlihat bahwa

pertambahan berat rata-rata benih lobster

redclaw selama penelitian yang tertinggi

adalah perlakuan B (2,22g), perlakuan C (1,98

g) dan terendah perlakuan A (1,73 g).

histogram data pertambahan berat rata-rata

benih lobster redclaw selama penelitian tersaji

pada gambar 3.

Gambar 3. Pertumbuhan Berat Rata-rata benih lobster Redclaw.

Tabel 7 Analisa Sidik Ragam Data Pertambahan Berat Rata-rata Benih Lobster Redclaw.

Sum of Squares df

Mean Square F

Sig.

Between Groups .365

2

.183

1.360

.326

Within Groups

.806

6

.134

Total

1.172

8

Dari tabel 7 menunjukan bahwa nilai F sebesar

1.360 dengan tingkat signifikan sebesar 0.326

> 0.01 atau 1%.Hal ini berarti bahwa

penggunaan shelter berbeda tidak memberi

pengaruh yang nyata terhadap pertambahan

berat

benih

Lobster

red

claw.

Perlakuan

P er ta mb ah an B er at R ata -r ata (g )

Keterangan:

A

: Shelter pipa paralon

B

: Shelter daun kelapa

C

: Shelter tali rafiah

(6)

249

Hasil penelitian ini mendapatkan jenis shelter

berbeda secara nyata mempengaruhi tingkat

kelangsungan hidup benih redclaw uji,dimana

secara rataan kelangsungan hidup terbaik

ditunjukkan

redclaw

yang

dipelihara

menggunakan shelter daun kelapa,diikuti

perlakuan

menggunakan

shelter

pipa

paralon,kemudian perlakuan menggunakan

shelter tali rafia. Hasil uji statistik menunjukkan

kelangsungan hidup benih redclaw dipelihara

menggunakan shelter daun kelapa secara

nyata berbeda dengan kelangsungan hidup

benih redclaw dipelihara menggunakan shelter

pipa paralon dan shelter tali rafia. Daun kelapa

yang bersifat alami selain untuk shelter dapat

menghasilkan organisme yang bermanfaat

bagi kebutuhan nutrisi benih redclaw (pakan

alami).Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian

Watung

(2008)

dimana

kelangsungan hidup redclaw uji secara nyata

dipengaruhi

oleh

perbedaan

tipe

shelter.Redclaw yang dipelihara pada wadah

menggunakan shelter selang plastik secara

nyata berbeda dengan redclaw yang dipelihara

menggunakan tipe shelter lain.Begitu juga

penelitian

Tumbilung(2008)

mengatakan

redclaw yang dipelihara menggunakan shelter

pipa PVC, menunjukkan kelangsungan hidup

tetinggi dibandingkan dengan wadah tanpa

shelter dan wadah menggunakan roster

beton.Du Boulai et al. (1993) mendapatkan

bahwa tipe shelter berbeda memberikan efek

berbeda

terhadap

kelangsungan

hidup

redclaw.Sebaliknya

Karpus

et

al.(1995)

mengatakan bahwa tipe shelter berbeda,yakni

pipa PVC,nampan telur,dan kerikil secara

nyata berpengaruh pada pertumbuhan,dimana

nampan telur merupakan tipe shelter yang

dapat

menunjang

pertumbuhan

tertinggi.Demikian juga Verhoef and Austin

(1999),yang melakukan percobaan selama 6

minggu untuk melihat pengaruh perbedaan

tipe shelter,yaitu: kantong bawang,pipa karet

dan batu kerikil,terhadap pertumbuhan juvernil

Yabbie

(cherax

destruktor).

Mereka

mendapatkan tidak ada perbedaan yang nyata

pada pertumbuhan dari lobster uji pada tiga

wadah dengan tipe shelter yang berbeda.Hal

ini sama dengan hasil penelitian yang

dilakukan mendapatkan bahwa jenis shelter

berbeda yaitu: Shelter pipa paralon, daun

kelapa dan tali rafia yang dicobakan tidak ada

perbedaan yang nyata pada pertumbuhan

dari

redclaw

uji

yang

dipelihara

menggunakan ketiga shelter tersebut.Selama

percobaan kualitas air berada pada kisaran

layak

untuk

kehidupan

hewan

uji

redclaw.Suhu

berada

diantara

24º-27ºC,kandungan oksigen terlarut (DO) antara

4,5

– 6,5 ppm,dan pH 7 – 8. Wiyanto dan

Hartono, (2005), menyatakan bahwa kisaran

suhu untuk kehidupan redclaw adalah antara

20º- 29ºC,sedangkan pH yang baik untuk

redclaw antara pH 7

– 8. Kandungan oksigen

terlarut yang layak untuk kelangsungan hidup

dan pertumbuhan redclaw adalah diatas 3 ppm

(Sukmajaya dan Suharjo 2003). Sebaiknya

oksigen terlarut untuk pemeliharaan redclaw

adalah 5 ppm (Masser dan Rouse 1997 dalam

Anonim 2005).

KESIMPULAN.

Perbedaan jenis shelter yang dicobakan

menghasilkan panjang,berat dan pertumbuhan

mutlak rata-rata benih lobster redclaw berbeda

pada setiap perlakuan,namun uji statistik tidak

menunjukkan

perbedaan

yang

nyata.

Perbedaan jenis shelter yang dicobakan

mempengaruhi kelangsungan hidup benih

lobster redclaw dimana kelangsungan hidup

terbaik diperlihatkan oleh shelter daun kelapa.

SARAN.

Pemanfaatan daun kelapa sebagai shelter

benih lobster redclaw dapat meningkatkan

kelangsungan

hidupnya,untuk

itu

perlu

dipertimbangkan

secara

komersial

penggunaanya kedepan.

(7)

250

DAFTAR PUSTAKA.

Anonim. 2005.Kajian Teknis dan Finansial

Usaha Pembenihan Lobster Air Tawar (cherax

quadricarinatus) BPBAT. Sukabumi Jawa

Barat.106 hal.

Gaspersz.V.1991.Metode

Perancangan

Percobaan.Penerbit CV Acmico Bandung.475

hal.

Iskandar.2003.Budidaya

Lobster

Air

Tawar.Agromedia Pustaka Jakarta.76 hal.

Karpus et al.1995.Effects of Kinship and

Shelter On Grouth and Survival of Juvernil

Australian

Redclaw

Crayfish

(Cherax

quadricarinatus). Fresh Water Crayfish 10:

498-505

Lim C.W.K.2006.Pembenihan Lobster Air

Tawar.Agromedia Pustaka Jakarta. 76 hal.

Lukito

A

dan

S.Prayugo.2007.Panduan

Lengkap Lobster Air Tawar. Penebar Swadaya

Jakarta.291 hal.

Masch

B.1991.Crayfish

From

Pond

to

Plater.Aebis Publishing Australia. Pgs 29.

O”Ssllivan D.1998.The Culture of Fresh Water

Crayfish.National Key Center for Teaching and

Researc

In

Aquakulture

Universitas

of

Tasmania at Launceston, Australia.Pgs 22.

Romero

M.X.1997.Redclaw

Crayfish

Aquaculture in Ecuador.The New Boom.Naga

The Iclarm Quaterly.18-21 pgs.

Sukmajaya Y dan I.Suharjo.2003. Mengenal

Lebih Dekat Lobster Air Tawar Komoditas

Perikanan

Prospektif.Agromedia

Pustaka

Jakarta,

Setiawan 2006.Teknik Pembenihan dan Cara

Cepat Pembesaran Lobster Air Tawar.Penerbit

PT Agromedia Pustaka Jakarta.88 hal.

Verhoef G.D and Austin C.M.1999.Combined

Effects of Shelter and Density on The Growth

and Survival of the Australian Fresh Water

Crayfish Cherax Destructor, Clark.

Wiyanto H dan R Hartono.2003.Lobster Air

Tawar

Pembenihan

dan

Pembesaran.

Penebar Swadaya Jakarta.

Watung Jasmin 2008.Skripsi Pertumbuhan

dan Tingkat Kelangsungan Hidup Lobster

Redclaw

(Cerax

Quadricarinatus)

Yang

Dipelihara Pada Wadah Dengan Tipe Shelter

Yang Berbeda.35 hal

.

Gambar

Tabel 2. Analisa Sidik Ragam (Anova) Kelangsugan hidup Benih Lobster Redclaw  Sum of Squares df  Mean Square  F  Sig
Tabel 3. Data Uji Beada Nyata (LSD) Kelangsungan Hidup Benih Lobster Red Claw
Tabel 5. Analisa Sidik Ragam (Anova) Pertambahan Panjang Benih Lobster  Redclaw  Sum of Squares df  Mean Square  F  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan jenis pakan alami tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan, namun berpengaruh terhadap sintasan benih lobster air tawar (Cherax

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan salinitas terhadap sintasan dan pertumbuhan lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) serta untuk mengetahui

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan padat tebar lobster air tawar (cherax quadricarinatus) dalam budidaya sistem EDU (Extreme Density Unit) tidak berpengaruh

Bahan yang digunakan berupa lobster air tawar jenis Red Claw ( Cherax quadricarinatus ) berumur 2 bulan yang berasal dari kolam budidaya diploma IPB,

Nilai kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan bobot harian, efisiensi pakan, koefisien keragaman panjang lobster capit merah ( Cherax

Respon Pertumbuhan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) Terhadap Penambahan Kalsium Karbonat CaCO 3 Pada Media.. Pemeliharaan dibimbing oleh KHUSNUL KHOTIMAH

Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan bubu bambu dan bubu paralon pada penelitian ini berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan lobster (Cherax quadricarinatus) dimana

Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan bubu bambu dan bubu paralon pada penelitian ini berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan lobster (Cherax quadricarinatus) dimana