• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumusan Masalah Tujuan Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rumusan Masalah Tujuan Masalah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN, SEMANGAT KERJA,

KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI

SIPIL PADA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA

TENGAH

DESI SETIYA ARIANI

Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang

URL : http://dinus.ac.id/

Email : 211201202589@mhs.dinus.ac.id

ABSTRACT

The purpose this research is to know the influence of education variables, passion, leadership and motivation toward the assessment of civil servant achievement and also to analyze and prove the influence of education, passion, leadership and motivation toward the assessment of civil servant achievement. Some efforts to increase employees’ achievement are based on some factors such as education, passion, leadership and motivation.

This research is conducted at forestry department Central Java province. To obtain the data, the researcher uses questionnaires which are distributed to 140 respondents. Besides that, the SPSS version 20 and also using census method to analyze the data. Meanwhile, the technique of data analysis is using reliability test by employing Alpha Cronbach, validity test for examining factor analysis. Classic assumption test and multiple linier regression analysis are used to tes and to prove the hypothesis of this research. The result shows that education, passion, leadership and motivation give positive and significant impact toward the assesssment of civil servant achievement.

Keywords: education, leadership, motivation, passion and assessment ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan dan motivasi terhadap penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil, serta untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan dan motivasi terhadap penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil. Usaha untuk meningkatkan penilaian prestasi kerja, diantaranya adalah dengan memperhatikan beberapa faktor yaitu pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan dan motivasi.

Penelitian dilakukan di Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada 140 orang. Selain kuesioner data juga dikumpulkan melalui wawancara singkat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 20. Teknik sampling yang dipakai adalah metode sampling jenuh (sensus) dan teknik pengujian data yangdigunakan dalam penelitian ini meliputi ujireliabilitas dengan Alpha Cronbach, uji validitas dengan analisis faktor. Uji asumsi klasik dan analisis regresi linearberganda, untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian.Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil.

Kata Kunci: Pendidikan; Semangat Kerja;Kepemimpinan; Motivasi dan Penilaian Prestasi Kerja

(2)

PENDAHULUAN

Di jaman yang sudah maju ini, sumber daya manusia merupakan penggerak utama dalam perusahaan atau instansi. Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dan paling banyak dalam menjalankan aktivitas maupun kegiatan pada perusahaan/instansi. Walaupun di dorong dengan teknologi yang canggih, fasilitas yang memadai serta sumber dana yang berlebih tapi tidak dapat memiliki sumber daya manusia yang bagus tentu aktivitas perusahaan tak bisa berjalan dengan bagus. Kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia menentukan berhasil atau tidaknya perusahaan mencapai tujuan yang diharapkan. Sumber daya manusia maksudnya yaitu orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan usahanya secara maksimal untuk perusahaan.

Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas atau handal tidak secara otomatis muncul, namun memerlukan suatu penilaian prestasi kerja karyawan yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Penilaian prestasi kerja karyawan harus dilakukan dengan kontinuitas yang terpelihara dengan baik serta terarah. Penilaian prestasi kerja sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja pegawai secara optimal.

Penilaian prestasi kerja(performance appraisal) merupakan proses penilaian prestasi kerja karyawan yang dikerjakan pimpinan perusahaan dengan cara sistematik didasarkan pada pekerjaan yang sudah ditugaskan padanya (Moses, 2011). Masalah penilaian prestasi kerja adalah merupakan hal yang terbilang penting, itu karena penilaian prestasi kerja memiliki banyak manfaat, untuk karyawan ataupun perusahaan. Penilaian prestasi kerja juga perlu diperhatikan karyawan untuk pengembangan karier karyawan. Penilaian prestasi kerja itu dilakukan dengan baik, tertib dan betul, untuk menolong menaikkan motivasi kerja dan meaikkan loyalitas organisasi daripada pegawai (anggota organisasi).

Salah satu faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja adalah pendidikan. Pendidikan adalah faktor penting yang bisa mempengaruhi penilaian prestasi kerja baik dalam perusahaan maupun instansi.Diharapkan, dengan pendidikan yang diperoleh karyawan atau sumber daya manusia memiliki beraneka ragam kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang cocok dengan bidangnya. Pendidikan bagi pegawai adalah salah satu investasi yang sangat penting bagi suatu organisasi atau instansi dalam memudahkan jalannya roda aktivitas pembangunan.

Penilaian prestasi kerja akan meningkatkan semangat kerja karyawan. Semangat kerja didefinisikan sebagai keinginan dari masing- masing orang atau kelompok untuk saling bekerja sama dengan rajin, di siplin dan memiliki tanggung jawab saat melakukan target yang dijadikan oleh instansi/perusahaan. Namun dalam hal ini, tiap orang di pengaruhi oleh kemauan atau motif tertentu yang sama dengan kebutuhannya. Apabila kemauan atau motif itu tidak terpenuhi, hingga membuat turun semangat kerja pegawai, dan sebalik nya misal kebutuhan dipenuhi maka menaikkan semangat kerja pegawai (Purwaningrum,dkk, 2014). Supaya tercapai prestasi kerja maksimal diperlukan semangat kerja yang tinggi. Semangat kerja tinggi yang dimiliki karyawan dapat meningkatkan kinerjanya sehingga organisasi atau instansi dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam menentukan penilaian prestasi kerja karyawan. Kepemimpinan mempunyai peran yang penting pada pengelolaan sumber daya manusia dan memberikan dorongan bagi bawahannya. Pemimpin efektif tak hanya dapat mempengaruhi bawahannya, tetapi juga dapat menberikan jaminan bahwa para bawahannya bekerja dengan kemampuan maksimal yang dimiliki. Kemampuan pemimpin yang efektif menentukan keberhasilan suatu organisasi atau instansi dalam mencapai tujuannya. Dalam melakukan usaha tersebut seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh positif untuk

(3)

para karyawannya.Dalam melakukan aktivitas kegiatan, pemimpin punya berbagai gaya tersendiri dalam proses mempengaruhi dan mengarahkan karyawan sehingga bersedia bersama – sama mencapai tujuan. Pengarahan dari seorang pimpinan adalah alat agar mendapatkan hasil positif dan juga agar menghindaridari hasil negatif agar tercapai tujuan maupun hasil dan prestasi kerja yang bagus.

Penilaian prestasi kerja itu dilakukan dengan baik, tertib dan benar, dapat membantu meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus juga meningkatkan loyalitas organisasi-organisasional dari pada karyawan (anggota organisasi). Malayu (2005) dalam Theodora Yatipai (2015:2) menyatakan, bahwa motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan bagus, karyawan memerlukan motivasi yang kuat dari dalam dirinya. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan motivasi yang bagus, dari dalam diri pgawai untuk menolong menaikkan produktifitas kerjanya atau kerjanya secara optimal.

Penilaian prestasi kerja pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dimaksudkan untuk mewujudkan pegawai negeri sipil yang profesional berdasarkan sistem penilaian prestasi kerja dan sistem karir yang lebih baik. Ada dua kepentingan dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja yang rasional dan obyektif, yaitu kepentingan terhadap pegawai negeri sipil itu sendiri bagi pengembangan diri dan karirnya serta untuk kepentingan organisasi dalam pengambilan keputusan, contohnya identifikasi kebutuhan program pendidikan, pelatihan, program pengembangan, penempatan, promosi dan sistem gaji serta aspek – aspek lainnya.

Kendala yang dialami dalam melakukan penilaian prestasi kerja karena masih ada pegawai yang belum mengetahui sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja yang baik dan benar. Dalam sasaran kerja pegawai beberapa aspek sudah tercapai dengan cukup baik, namun dalam segi kuantitas dan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan belum optimal. Sedangkan, dalam penilaian perilaku kerja masih ada permasalahan dari segi kedisiplinan, kerja sama dan kepemimpinan. Dalam hal ini diperlukan upaya perbaikan bagi para pegawai agar dapat memenuhi semua aspek dan mencapai hasil yang memuaskan dalam melakukan penilaian prestasi kerja.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah?

2. Bagaimana pengaruh semangatkerjaterhadap penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah?

3. Bagaimana pengaruh kepemimpinanterhadap penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah?

4. Bagaimana pengaruh motivasiterhadap penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah?

Tujuan Masalah

1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh variabel pendidikan terhadap penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provnsi Jawa Tengah.

2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh variabel semangat kerja terhadap penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provnsi Jawa Tengah.

3. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh variabel kepemimpinan terhadap penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provnsi Jawa Tengah.

(4)

4. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh variabel motivasi terhadap penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja adalah proses pengukuran prestasi kerja karyawan berdasarkan peraturan yang sudah ditetapkan, dengan pembandingkan sasaran (hasil kinerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yakni standar pekerjaan yang sudah ditetapkan selama periode tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat bagus secara kualitatif maupun kuantitatif (Widodo dalam Sami'an, 2012:1).

Definisi Pendidikan

Pendidikan adalah sebagai usaha yang terprogram dalam menciptakan kondisi belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan rohani keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan diri nya,masyarakat, bangsa serta negara (Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003).

Definisi Semangat Kerja

Semangatkerja atau moralkerja yaitu sikap kemauan perasan dimana mungkin seseorang pegawai dapat membuat hasil kerja yang tidak sedikit dan membuat kelelahan, yang mengakibatkan pegawai dengan semangat ikutserta saat aktivitas dan usaha berkelompok sekerjanya, dan membikin pegawai tidak gampang terkena imbas dari luar, yang utama dari pegawai - pegawai yang mendasarkan sasaran mereka di atas tanggapan bahwa menjadi satu - satunya kepentingan pemimpin perusahaan tersebut pada diri nya untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari nya dan memberi paling sedikit (Halsey dalam Arwani dan Ashari, 2012:216).

Definisi Kepemimpinan

Dalam melakukan bahasan mengenai komponen kepemimpinan sebagai inti manajemen ada beberapa hal yang dijelaskan jika dalam upaya membuktikan kebenaran pendapat yang dapat dikatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti manajemen, dua definisi perlu dijadikan titik tolak berpikir, yaitu :

1) Kepemimpinan adalah kemampuan dan seni memperoleh hasil melalui kegiatan dengan dipengaruhi orang lain dalam rangka mencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 2) Kepemimpinan merupakan kemampuan dipengaruhi orang lain dalam hal ini untuk bawahan sehingga ingin dan mampu melakukan kegiatan tertentu meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenanginya.

Definisi Motivasi

Motivasi merupakan keinginan untuk melakukan sesuatu sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan – tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kenutuhan suatu individual (Robbins, 2008).

(5)
(6)

Hipotesis

H1 : Terdapat Pengaruh yang Positif dan Signifikan Antara Pendidikan Terhadap Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. H2 : Terdapat Pengaruh yang Positif dan Signifikan Antara SemangatKerja Terhadap

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

H3 : Terdapat Pengaruh yang Positif dan Signifikan Antara Kepemimpinan Terhadap Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

H4 : Terdapat Pengaruh yang Positif dan Signifikan Antara Motivasi Terhadap Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

(7)
(8)

Sampel

Sampel pada penelitian adalah 140 orang pegawai negeri sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

Teknik pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini yaitu Sensus (Sampling

Jenuh) artinya teknik penentuan pengambilan sampel jika semua anggota populasi digunakan

sebagai contoh pada seluruh pegawai negeri sipil Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk memperbandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk

degree of freedom (df) = n-2, pada hal ini n merupakan jumlah sampel. Besar (df) = 140-2

didapat angka 138, dan alpha = 0,05 didapat rtabel bernilai 0,1396. Hasil ujivaliditas dapat dilihat pada tabel berikut:

(9)

Hasil uji validitasdiatas menunjukkan, nilai rhitung tiap indikator lebih besar dibandingkan nilai rtabel, menunjukkan indikator dari variabel pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan,motivasi, dan penilaian prestasi kerja adalah valid menjadi alat ukur dalam variabel penelitian.

Uji Reliabilitas

Suatu variabel disebut reliabel, kalau memberikan nilai cronbach alpha ≥ 0,70. Berikut pengujian reliabilitas yang dilakukan terhadap variabel pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan, motivasi, dan penilaian prestasi kerja pegawai.

Pada tabel diatas memperlihatkan, cronbach alpha dari masing-masing indikator lebih besar dibandingkan standar reliabilitas. Menunjukkan indikator pada variabel pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan, motivasi dan penilaian prestasi kerja adalah sah sebagai alat ukur pada variabel penelitian.

Uji Normalitas

Hasil uji normalitas data memakai grafik normal p-plot memperlihatkan titik-titik meluas didekat garis diagonal dan juga persebarannya mengikuti arah garis diagonal, mempunyai arti data distribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Hasil grafik normal p – p plot menunjukkan titik pada grafik berhimpit mengikuti garis diagonal, sehingga data berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilihat pula melalui Uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :

(10)

Hasil diatas menunjukkan asymp sig. (2-tailed) >0.05, jadi bisa dibuat kesimpulan model regresi adalah normal.

Uji Heterokedastisitas

Dari scatterplots dapat dilihat titik meluas secara berantakan juga tersebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Berikut ini adalah gambar heterokedastisitas:

Grafik scatterplot diatas menunjukkan titik pada grafik tak dapat membentuk pola tertentu dengan jelas, dimana titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Pada tabel ini tak ada satupun variabel bebas yang mempunyai VIF >10, oleh karena itu data ini bebas dari multikolinearitas. Dan berdasarkan nilai tolerance tak ada satupun variabel bebas yang mempunyai tolerance <0,1. Seperti bisa dilihat selengkapnya pada tabel dibawah ini :

(11)

Nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas dalam persamaan memiliki nilai kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka semua variabel dalam model tidak terkena masalah multikolinearitas karena tidak ada hubungan korelasi antar variabel bebas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan, dan motivasi terhadap penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan dari hasil regresi maka akan dibuat persamaan linear antara pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan dan motivasi terhadap penilaian prestasi kerja pegawai sebagai berikut :

Y = 0,452+ 0,257 X1 + 0,150 X2 + 0,244 X3+ 0,210 X4 Persamaan regresi dapat diartikan sebagai sebagai berikut :

1. Konstanta (α) positif bernilai 0,452. Hasil ini menunjukkan apabila

saat variabel pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan, dan motivasi dalam keadaan tetap, maka penilaian prestasi kerja terhadap pegawai akan meningkat.

2. Koefisienregresipendidikansebesar 0,257dengan arah positif. Hasil

yaitu setiap ada peningkatan pendidikan (diklat) maka akan mampu meningkatan penilaian prestasi kerja terhadap pegawai negeri.

3. Koefisienregresi semangatkerja positif sebesar 0,150. Hasil ini berarti yaitu setiap ada peningkatan semangat kerjamaka dapat menaikkan penilaian prestasi kerja terhadap pegawai.

(12)

4. Kepemimpinan mempunyai koefisien regresi sebesar 0,244 dengan arah positif.Hasil ini menunjukkan bahwa apabila dalam kepemimpinan mengalami peningkatan maka penilaian prestasi kerja terhadap pegawai akan mengalami peningkatan.

5. Motivasi mempunyai koefisien regresi sebesar 0,210 dengan arah positif. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan motivasi maka akan mampu meningkatkan penilaian prestasi kerja terhadap pegawai.

Uji – t

1. Pengaruh pendidikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai

H1 : pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai. Dapat diketahui dari hasil uji – t = 5,564 dengan sig.0,000. Tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil (<) α = 0,05, sehingga dapat H1diterima yang menyatakan bahwa pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai. 2. Pengaruh semangat kerja terhadap penilaian prestasi kerja pegawai

H2 : semangatkerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai.

Dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 3,063dengan sig.0,003. Tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil (<) α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan H2 diterima semangat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai.

3. Pengaruh kepemimpinan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai

H3 : kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai.

Dapat diketahui dari hasil uji – t bahwa t hitung sebesar 3,648dengan sig.0,000. Tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil (<) α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan H3 diterima yang menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai.

4. Pengaruh motivasi terhadap penilaian prestasi kerja pegawai

H4 : motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai. Dapat diketahui bahwa t hitung = 3,349dengan sig.0,001. Tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil (<) α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan H4 diterima bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai.

Uji F

Hasil uji – F antara Pendidikan, Semangat Kerja, Kepemimpinan, dan Motivasi terhadap penilaian prestasi kerja pegawai diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :

Hasil dari uji – F dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 47,488dengan sig.0,000. Tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil (<) α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan, dan motivasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai.

(13)

KoefisienDeterminasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauhkemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Hasil koefesien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Koefisien determinasi dapat dilihat pada AdjustedRSquare sebesar (0,572). Artinya 57,2% variasi variabel penilaian prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variasi variabel pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan, dan motivasi. Sementara sisinya 42,8% (100% - 57,2%) dapat dijelaskan oleh variabel selain pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan, dan motivasi.

Pembahasan

Hasil penilaian yang mempunyai nilai rata-rata tertinggi yaitu metode yang digunakan dalam diklat dapat diserap baik oleh pegawai. Untuk menjaga prestasi kerja, pegawai selalu berusaha konsisten dalam bekerja termasuk mengikuti diklat yang dibutuhkan oleh para pegawai. Materi diklat yang diperoleh pegawai atau sumber daya manusia dapat menambah beraneka ragam kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan sesuai bidang tugasnya agar dapat bekerja secara optimal. Pegawai yang telah mengikuti diklat dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan atau tugas. Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki para pegawai setelah mengikuti diklat dapat mendukung penilaian prestasi kerja pegawai.

Diperlukan peningkatan semangat kerja dalam diri para pegawai agar dapat berkerja sebaik – baiknya dan semaksimal mungkin sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Memiliki hubungan yang baik dan erat dengan rekan sekerja akan mendorong semangat kerja pegawai. Selain itu, dengan menciptakan kenyamanan, kedisiplinan dan keamanan dalam bekerja diharapkan akan meningkatkan semangat kerja para pegawai sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan rasa penuh tanggung jawab.

Pegawai memiliki keterkaitan dengan kepemimpinan dari pimpinan/atasan yang dapat mempengaruhi prestasi kerja mereka selama bekerja di Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Dimana pegawai selalu berusaha menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktu yang ditentukan dengan hasil kerja yang memuaskan sehingga dapat membuat pimpinan merasa senang dan puas serta dapat mencapai hasil yang ditargetkan oleh pimpinan maupun instansi tersebut. Pada saat bekerja, selalu melakukan koordinasi dengan pimpinan dan rekan sekerja sehingga dapat saling membantu jika mengalami kesulitan. Hal tersebut dapat meningkatkan hubungan interpersonal antara pegawai dengan pimpinan maupun rekan sekerja.

Pemberian motivasi oleh pimpinan sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan oleh pimpinan baik secara langsung maupun tidak langsung berupa penghargaan (reward), bonus/insentif dan pujian

(14)

yang diberikan jika hasil pekerjaan pegawai sesuai dengan target dan memuaskan. Dengan ada atau tidaknya motivasi, pegawai mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam menyelesaiakan pekerjaan/tugas yang diberikan. Jadi artinya bahwa pegawai menerima sebuah motivasi atau tidak menerima, pegawai akan tetap konsisten dalam bekerja.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan, semangat kerja, kepemimpinan dan motivasi terhadap penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, hingga didapat kesimpulan dibawah ini :

1. Hasil pengujian hipotesis pertama bahwa variabel pendidikan secara individu atau parsial memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai. Hal ini memberikan arti bahwa semakin baik pendidikan pegawai maka akan semakin meningkatkan penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua bahwa variabel semangat kerja secara individu atau parsial memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai. Hal ini memberikan arti bahwa semakin baik atau tinggi semangat kerja pegawai maka akan semakin meningkatkan penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga bahwa variabel kepemimpinan secara individu atau parsial memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai. Hal ini memberikan arti bahwa semakin baik kepemimpinan pegawai maka akan semakin meningkatkan penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

4. Hasil pengujian hipotesis keempat bahwa variabel motivasi secara individu atau parsial memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap penilaian prestasi kerja pegawai. Hal ini memberikan arti bahwa semakin baik atau tinggi motivasi pegawai maka akan semakin meningkatkan penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.

DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, Muhammad. 2010. “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Wahana Mandiri Indonesia (PT.WMI) Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu”. Skripsi. Universitas Islam Riau

Asnawi, Nur dan Masyhuri. 2009. Metodologi Riset Manajemen Pemasaran. UIN-Malang Press : Malang

Gozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE :Yogyakarta

Hasibuan, Malayu S.P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.Bumi Aksara : Jakarta Marlia, Elfina. 2007. “Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja

Karyawan Pada PT. INTI (Persero) Bandung”. Skripsi. Universitas Widyatama Bandung

(15)

Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE : Yogyakarta

Nawawi, Hadadari. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1, Cetakan Ke 4. Gajah Mada Press : Yoyakarta

Nitisemito, Alex S. 2002. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta : Jakarta Purwaningrum, Erlinda Listyanti, M. Al Musadieq dan Ika Ruhana. 2014. “Pengaruh

Penilaian Kinerja Terhadap Semangat Kerja (Studi Pada Karyawan Tetap Pt. Aggiomultimex)”

Ratnaningtyas, Airin dan Utik Bidayati. 2011. “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Karyawan PT. Sai Indonesia Cabang Yogyakarta”

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Alfabeta : Bandung

Uha, Ismail Nawawi. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan Dan Kinerja Proses

Terbentuk, Tumbuh Kembang, Dinamika Dan Kinerja Organisasi Edisi Pertama.

Kencana Prenadamedia Group : Jakarta

Wahyuni, Sri. 2009. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan LAZIS (UII) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Gambar

Grafik  scatterplot  diatas  menunjukkan  titik  pada  grafik  tak  dapat  membentuk  pola  tertentu  dengan  jelas,  dimana  titik  menyebar  di  atas  dan  di  bawah  angka  0  pada  sumbu  Y,  dengan demikian tidak terjadi heteroskedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

Pada kasus gadai mobil sewa tersebut sebagai pelaku adalah M. Ubaidillah Effendi dan Agus Sumaryanto yang berposisi sebagai penyewa mobil milik Cycilia Cyntia

Pada Isian Nomor Rekening : Isikan dengan 9 Digit Nomor/ID Pendaftaran yang didapat pada saat mengisi form pendaftaran online.. Pada Isian Nama : Isikan Nama Calon Mahasiswa Baru

Hal ini disebabkan karena otot, tulang, dan sendi akan bekerja berlebihan memberikan tekanan untuk mempertahankan keseimbangan posisi tubuh.Intinya pustakawan yang

Hasil dari penelitian ini adalah produk bakso baru yang berbahan dasar ikan mayus dan disajikan dengan cara digoreng saja tanpa menggunakan kuah kaldu. Saran untuk bentuk dapat

Dengan menggunakan metode certainty factor untuk menentukan kepastian besarnya prosentase gejala dan menggunakan metode fuzzy untuk menentukan besarnya gangguan sehingga orang

Pemajemukan yang terdapat dalam dialek Melayu Bali terbentuk dengan memadukan dua kata atau lebih menjadi satu kata barn dengan arti barn pula. Unsur-unsur pembentuknya

keseimbangan moneter di Indonesia, bank Islam juga dapat ikut berperan dengan melakukan investasi dalam pasar uang syariah dengan menggunakan instrumen pasar uang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pemahaman Bank Perkreditan Rakyat yang terdapat di kota Pasir Pengarain terhadap penerapan SAK-ETAP sebagai