• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menempuh Derajat Sarjana S-1 Ilmu Administrasi Negara. Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menempuh Derajat Sarjana S-1 Ilmu Administrasi Negara. Oleh :"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI APLIKASI DETEKSI DINI GANGGUAN

KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN

MASYARAKAT BERBASIS IT OLEH

SATUAN PERLINDUNGAN

MASYARAKAT PROVINSI

SUMATERA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menempuh Derajat Sarjana S-1

Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

Syifariani Debi Junianti

NIM. 07011381419160

Konsentrasi Kebijakan Publik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar

dari ketakutanmu akan kegagalan “

Skripsi ini, saya persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua saya, Ayah dan Bunda

2. Adik saya

3. Rachmad Irawan

4. Keluarga Besar saya

5. Seluruh dosen yang selalu membimbing saya

6. Almamater saya

(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.. Kepada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan kewajiban guna melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana (S-1) Ilmu Administrasi Negara.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT. Yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua saya yaitu, Ayah dan Bunda yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik secara moril maupun materil serta semangat, motivasi, bimbingan, kepercayaan, dan kasih sayang selama ini tanpa henti.

3. Adik perempuan saya yang selalu memberikan dukungan dan saran kepada saya.

4. Rachmad Irawan orang spesial yang selalu memberikan dukungan, saran, ide serta bimbingan kepada saya dan selalu menemani saya dalam keadaan apapun meskipun terkadang sering menganggu saya dalam proses pembuatan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Kiagus Muhammad Sobri, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

6. Bapak Prof. Dr. Alfitri, M.Si. Selaku Wakil Dekan I dan Bapak Dr. Andy Alfatih, MPA. Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

7. Bapak Zailani Surya Marpaung, S,Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

8. Bapak Drs. Mardianto, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Zailani Surya Marpaung, S.Sos., MPA. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, yang sabar dalam memberikan solusi terbaik, memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis selama bimbingan.

9. Bapak Dr. M. Husni Thamrin, M.Si selaku Dosen Penguji I Seminar Usulan Skripsi dan Bapak Dr. Raniasa Putra, S.IP., M.Si selaku Dosen Penguji II Seminar Usulan

(8)

Skripsi saya yang telah banyak memberikan saran dan masukan agar skripsi saya lebih baik.

10. Bapak Drs. Gatot Budiarto, M.S. selaku Dosen Penguji I Ujian Komperehensif dan Ibu Ermanovida, S.Sos., M.Si. Selaku Dosen Penguji II Ujian Komprehensif saya yang telah banyak memberikan masukan agar skripsi saya lebih baik lagi.

11. Bapak Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan ilmu pengetahuannya dan sabar dalam memberikan solusi terbaik.

12. Seluruh Dosen, Staf, Karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

13. Bapak H. Riki Junaidi,AP,M.Si. Selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumatera Selatan.

14. Tasya Yunita, Soleha Agustina, Aliyah Nafilah, Fadhil Reyhan yang selalu memberikan saran tanpa jalan keluar, dan memberikan dukungan lisan tanpa materi kepada saya dalam pembuatan skripsi ini.

15. Teman- teman sehari hari saya di kampus yaitu Vinta Putriana, Ilmatia Zahira, Indah Yuan, Belta Ramadhona, Yeyen Dwi Valeta yang tergabung dalam gensterek reborn yang memberikan infromasi dan dukungan terhadap saya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Dengan segenap kerendahan hati, penulis mengaharapkan saran dari semua pihak demi skripsi ini. Semoga skripsi yang dibuat ini dapat bermanfaat dikemudian hari sebagai refrensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Palembang, Agustus 2018 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv KATA PENGANTAR………..v ABSTRAK………..vi ABSTRACT………vii DAFTAR ISI………ix DAFTAR TABEL……… xi DAFTAR GAMBAR………xii DAFTAR LAMPIRAN………..xiii PENDAHULUAN………2 BAB I PENDAHULUAN………..2 1.1 Latar Belakang……….……..2 1.2 Rumusan Masalah……….………..7 1.3 Tujuan Penelitian……….8 1.4 Manfaat Penelitian………..8 1.4.1 Manfaat Praktis………8 1.4.2 Manfaat Teoritis………..9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….10

(10)

2.2 Implementasi………..10

2.3 Teori Implementasi Kebijakan Publik………11

2.3.1 Model Van Meter dan Van Horn (1975)………11

2.3.2 Model Daniel A Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983)…………12

2.3.3 Model George C Edward III (1980)………13

2.3.4 Model Merille S Grindle (1980)………14

2.3.5 Model Rippley dan Franklin (1982)………16

2.3.6 Model Brinkerhoff dan Crosby (2002)………16

2.4 Aplikasi………21

2.5 Teori Implementasi yang di Pilih………22

2.6 Kerangka Pemikiran………..23

2.6.1 Kerangka Pemikiran……….………25

BAB III METODE PENELITIAN………26

3.1 Desain Penelitian………26

3.2 Aspek Penelitian……….26

3.3 Fokus Penelitian………27

3.3.1 Definisi Konsep………27

3.3.2 Fokus Penelitian………..27

3.4 Unit Analisis Data………29

3.5 Key Informan………30

(11)

3.7 Teknik Pengumpulan Data………30

3.8 Teknik Analisis Data………. 32

3.9 Sistematika Penulisan……….32

BAB IV GAMBARAN UMUM……… 34

4.1 Sejarah Singkat Kantor SatPolPP Prov Sumsel………34

4.2 Struktur Organisasi………36

4.3 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi………36

4.4 Kondisi Lingkungan Fungsional dan Sosial………47

4 . 4 . 1 F u n g s i o n a l … … … . 4 7 4.4.2 Sosial……… 48

BAB V ANALISIS DAN INTREPRESTASI DATA………50

5.1 Legitimasi Kebijakan………50

5.2 Pengembangan Konstituen………54

5.3 Akumulasi Sumber Daya………55

5.4 Desain Organisasi dan Modifikasi………57

5.5 Mobilisasi Sumber Daya dan Aksi……… 61

5.6 Pemantauan Kemajuan dan Dampak Perubahan Kebijakan………64

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………67

6.1 Kesimpulan………67

6.2 Saran………68

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kondisi Satlinmas………5 Tabel 3.3.2 Fokus Penelitian………28 Tabel 5.3 Jumlah Anggota Satlinmas……….56

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3.6 Model Brinkerhoff dan Crosby (2002)………21

Gambar 4.1 Peta Letak Kantor Satpol PP Prov. Sumsel………47

Gambar 4.2 Gedung Kantor Satpol PP Prov. Sumsel………48

Gambar 5.1 Satgas Linmas dan Satpol PP Prov. Sumsel………51

Gambar 5.2 Satgas Linmas dan Satpol PP Prov. Sumsel………51

Gambar 5.3 Pembongkaran Bangunan Liar……….52

Gambar 5.4 Pembongkaran Bangunan Liar……….52

Gambar 5.5 Tampilan Awal dari Aplikasi Deteksi Dini………54

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Form Revisi Seminar Proposal

3. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi 4. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi

5. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 33 Tahun 2012 tanggal 24 September 2012 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumatera Selatan 6. Surat Keterangan Pengambilan Data

(15)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam mewujudkan terciptanya Provinsi Sumatera Selatan yang tertib, tentram danaman perlu adanya suatu pengaturan mengenai ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat yang merupakan harapan pemerintah dan warga masyarakat Provinsi Sumatera Selatan. Dalam penyelenggaraan ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, yang harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja angka II sub angka 1 Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat akan menjadi kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumatera Selatan merupakan suatu badan untuk melaksanakan dan menegakkan Peraturan Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Selatan dan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2000, tentang susunan organisasi Dinas-dinas, Badan-badan, Insatnsi-instansi di daerah Provinsi Sumatera Selatan. Sebagai suatu lembaga, Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi. Keberadaannya sangat ditentukan oleh operasionalisasi dan implementasi sebagai bagian kegiatan yang telah menjadi Tanggung jawab Satuan Polisi Pamong Praja yang dijabarkan dari Visi dan Misi yang diemban. Sebagai bahan penunjang yang membantu Gubernur selaku Kepala Daerah. Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas memimpin, mengatur, membina, memotivasi, dan mengendalikan ketentraman dan ketertiban umum dan Penegakkan Peraturan Daerah.

(16)

3

mengatakan bahwa adanya perubahan struktur kelembagaan di Provinsi dan Kabupaten Kota khususnya Kantor Kesbangpol Linmas dengan Satpol PP. Merujuk pada aturan tersebut, fungsi perlindungan masyarakat yang selama ini merupakan salah satu seksi dalam struktur Organisasi pada Kantor Kesbangpol dan Linmas kini beralih menjadi seksi dalam struktur organisasi Satpol PP. Keberadaan Satlinmas sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat adalah Organisasi yang dibentuk oleh pemerintah Desa/Kelurahan. Satlinmas beranggotakan warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana, mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perlindungan masyarakat dalam rangka penanggulangan dan penanganan pengungsi, membantu aparat pemerintah dalam memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, serta membantu kegiatan sosial kemasyarakatan di desa / kelurahan. Selain itu, Satlinmas mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Membantu memelihara dan meningkatkan kondisi dan tata tertib dikalangan masyarakat.

2. Membantu masyarakat menanggulangi dan mengurangi akibat yang ditimbulkan oleh gangguan keamanan dan bencana alam yang dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan harta benda.

3. Membantu membina masyarakat untuk mempertinggikan kesadaran hukum, daya tahan serta daya lawan masyarakat dalam mencegah dan menghadapi segala macam pelanggaran dan kejahatan.

(17)

4

4. Perbantuan kepada Pemerintah Daerah, Kepolsian dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum.

5. Perbantuan kepada TNI dalam upaya pertahanan Negara.

6. Perbantuan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di Desa / Kelurahan.

Berdasarkan data yang ada, Jumlah Anggota Satlinmas se-Sumsel per Agustus 2016 sebanyak 25.146 orang yang tersebar di 3.231 Desa/Kelurahan (dari 17 Kab/Kota) atau rata-rata 7:1 perdesa. Angka tersebut masih kurang bila dibandingkan jumlah yang seharusnya sesuai Permendagri Nomor 84 Tahun 2014 yaitu minimal 17 orang perdesa, atau 54.927 orang. Suatu jumlah yang cukup besar yang apabila diberdayakan secara optimal diharapkan dapat membantu mewujudkan kondisi tentram dan tertib di Sumatera Selatan. Bila dibandingkan jumlah anggota Satpol PP se- Sumatera Selatan yang berjumlah 4.589 orang (1.257 PNS, 3.332 Honorer), maka jumlahnya hanya 18 persen dari jumlah Satlinmas se- Sumatera Selatan.

Saat ini Satuan Linmas belum dapat menjadi pelopor dan penggerak pengamanan swakarsa di tengah- tengah masyarakat untuk menciptakan situasi tertib, tenteram dan aman. Hal ini antara lain karena belum adanya alat deteksi dini terhadap gangguan tibum tramas di desa/kelurahan. Satlinmas selama ini hanya bekerja secara manual belum menggunakan alat yang berbasis IT.

(18)

5

Tabel 1.1 Kondisi Satlinmas

Sumber: Rancangan Proyek Perubahan Tahun 2016

Di dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No. 2 Tahun 2017 mengenai Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat menyebutkan bahwa Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kaidah hukum, norma agama, norma sosial, dan peraturan perundang-undangan sehingga terselenggara sendi-sendi kehidupan yang menjamin rasa aman dan tenang baik bagi masyarakat, bangsa dan negara. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam Ketertiban umum dan Ketenteraman masyarakat antara lain adalah :

a. Peredaran dan penyalahgunaan miras; b. Kegiatan pelacuran;

c. Masalah Perusakan kelestarian lingkungan hutan; d. Premanisme;

e. Pengemis, gelandangan dan orang terlantar yang berkeliaran; f. Pelanggaran ketertiban, kebersihan dan keindahan;

g. Kegiatan pedagang kaki lima yg masih melanggar ketentuan.

Kondisi saat ini Kondisi ideal

Belum ada deteksi dini gangguan

tramtibum di desa/kelurahan Ada deteksi dini gangguan tramtibum didesa/kelurahan berbasis IT Satlinmas belum kompeten Satlinmas kompeten

Data gangguan tibum tramas tidak

di-update Data gangguan tibum tramas riil dan update Laporan gangguan tibum tramas

(19)

6

Selain itu adanya potensi gangguan ketenteraman masyarakat, antara lain bencana alam; dampak pembangunan yang tidak sesuai harapan masyarakat; dan Pengaruh negatif globalisasi. Karena itu, Satuan Polisi Pamong Praja Sumatera Selatan yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah No.12 tahun 2012 tanggal 6 Agustus 2012 dan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 33 Tahun 2012 tanggal 24 September 2012 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumatera Selatan, perlu membangun sistem deteksi dini gangguan Ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat berbasis IT yang akan dilaksanakan pada setiap Satlinmas di Sumatera Selatan.

Deteksi dini adalah suatu usaha untuk menemukan keberadaan permasalahan yang akan timbul didalam masyarakat. Sedangkan, Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Jadi, Deteksi Dini berbasis IT adalah suatu usaha untuk menemukan keberadaan permasalahan yang timbul didalam masyarakat dengan menggunakan aplikasi Deteksi dini berbasis Android.

Namun pada saat penerapan aplikasi tersebut menemui berbagai macam kendala yang dihadapi seperti

1. Terbatasnya anggaran yang disediakan. Dalam penerapan aplikasi tersebut, dianggarkan menggunakan dana APBD sebesar Rp. 10.000.000,- untuk jasa aplikasi dan pengadaan barang

2. Terbatasnya kemampuan teknologi informasi dari Satlinmas. Anggota Satlinmas baik yang di kabupaten/desa hampir memasuki usia lansia dimana mereka sulit

(20)

7

memahami penggunaan teknologi dalam hal ini penggunaan android dan internet. 3. Keengganan instansi/SKPD terkait untuk ikut membina Satlinmas. Dalam

melakukan sosialisasi, pencanangan dan Mou aplikasi IT ini intansi yang terkait kurang berpatisipasi.

4. Keengganan dari anggota Satlinmas untuk berperan secara optimal dikarenakan aktifitas sehari-hari untuk mencari nafkah sudah menyita waktu. Anggota Satlinmas terutama anggota yang berada pada tingkat kelurahan/desa tidak menjadikan pekerjaan menjadi anggota satlinmas sebagai mata pencaharian yang utama mereka disibukan dengan berbagai aktifitas yang lain sehingga dalam menjadi anggota satlinmas mereka tidak optimal. Selain itu, aplikasi ini hanya dapat digunakan oleh para anggota Satlinmas dimana masyarakat belum bisa ikut serta menjalankan aplikasi tersebut dengan cara login atau masuk ke aplikasi tersebut menggunakan nomor induk pegawai satlinmas itu sendiri. Berdasarkan data dan latar belakang yang ada dan telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dan bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis Implementasi Aplikasi Deteksi Dini Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat berbasis IT oleh Satuan perlindungan masyarakat Provinsi Sumatera Selatan

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Aplikasi Deteksi Dini Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Berbasis IT oleh Satuan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan ?

(21)

8

Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Berbasis IT oleh Satuan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Aplikasi Deteksi Dini Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat berbasis IT oleh Satlinmas Provinsi Sumatera Selatan dan agar Satlinmas dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi mencegah tangkal secara dini timbulnya gangguan Trantibum dengan menggunakan IT. Sehingga Satlinmas dapat merespon dengan cepat, arif dan bijaksana setiap perkembangan situasi yang menjurus pada terjadinya gangguan Trantibum.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini ada 2 yaitu:

1.4.1 Manfaat Praktis

A. Bagi Pemerintah

Tugas Satpol PP, Polri dan TNI semakin optimal karena didukung oleh Satlinmas Mendukung Asian Games 2018 dan Motogp 2018 di Palembang.

B. Bagi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumatera Selatan

Sebagai bahan masukan bagi kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumatera Selatan untuk meningkatkan keefektifan dari penggunaan aplikasi tersebut.

C. Bagi Satlinmas

Satlinmas lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. B. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan,pengetahuan, dan pengalaman secara langsung dengan menerapkan teori yang diperoleh dari institusi pendidikan.

(22)

9

1.4.2 Manfaat teoritis

A. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memberikan masukan ilmu yang berguna dan sebagai bahan pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan dari hasil penelitian.

B. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan acuan atau referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya yang sesuai dengan materi yang berhubungan dengan materi yang diambil.

(23)

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solichin. 2012. Analisis Kebijakan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Agustino, Leo. 2008. Dasar - Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Cv. Alfabeta

Alfatih, Andy. 2014. Modul Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Inderalaya: FISIP Universitas Sriwijaya

Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik Pengantar. Bandung: CV. Pustaka Setia

Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dyah Ratih, Erwan Agus. 2015. Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Gava Media Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Ilmu

Administrasi Negara. Palembang: Universitas Sriwijaya

Pamungkas. 2012. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Surabaya: Giri Surya Pasolong, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung: CV. Alfabeta

Purwanto, E.A. & Sulistyastuti, D.R. 2012. Implementasi Kebijakan; Konsep dan

Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administratif. Bandung : Alfabeta

Toha Anggoro. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka

Wahab, S Abdul. 2016. Analisis Kebijakan: dari Formulasi ke Penyusunan Model-Model

Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Bumi Askara

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta: Cempaka Putih

Peraturan Perundangan

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 84 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No. 2 Tahun 2017 tentang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

(24)

71

Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 33 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumatera Selatan

Internet :

Lesmardin. 2014. Pengertian Aplikasi. (https://lesmardin1988.wordpress.com/ 2014/08/13/pengertian-aplikasi/) diakses pada tanggal 07 desember 2017 pukul 14.15 WIB.

Satpol PP Sumsel. 2016. (http://www.satpolpp.sumselprov.go.id/semua-berita.html) diakses pada tanggal 3 januari 2018 pukul 19.30 WIB

Pemerintah Desa Wolo. 2017. Tugas dan Fungsi Perlindungan Masyarakat. ( http://pemdeswolo.com/tugas-dan-fungsi-perlindungan-masyarakat-linmas/) diakses pada tanggal 5 januari 2018 pukul 10.00 WiB

Kertya Witaradya. 2010. Implementasi Kebijakan Publik. ( https://kertyawitaradya.wordpress.com/2010/01/26/tinjauan-teoritis-implementasi-kebija kan-publik/) diakses pada tanggal 14 januari 2018 pukul 01.30 WIB

Gambar

Tabel 1.1 Kondisi Satlinmas

Referensi

Dokumen terkait

1. Akan menjalankan kewajiban kami selaku Ketua dengan kesungguhan hati kami sebaik – baiknya. Akan menjalankan semua ketentuan yang berlaku sesuaI AD/ART dengan penuh

Akan tetapi, nilai Ho akan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai He jika identifikasi genetik tersebut dilakukan pada varietas komersial atau pada individu

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah “Apakah kebijakan pengelolaan Pasar Soak

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Peraturan Walikota Palembang

Berdasarkan hasil koordinasi Tim JalaHoaks, Informasi yang meyebutkan bahwa dana Jakarta Pintar Plus untuk bulan November 2020 tidak dapat diterima oleh penerima Dana Kartu Jakarta

Sesuai rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, sehingga tujuan dari penelitian ini yakni guna mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ketidakefektifan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis senantiasa diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan

Libur Kunjungan 1.. pengunjung menemui tahanan selama 30 dan 15 menit. Pagi maksimal 30 menit dan siang maksimal 15 menit. Bagi pengunjung yang ingin berkunjung lama menemui