• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I 1"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

MOTTO iv

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR LAMPIRAN xxv

DAFTAR NOTASI xxvi

BAB I 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1

1.2 RUMUSAN MASALAH 3 1.3 TUJUAN PERENCANAAN 4 1.4 BATASAN PERENCANAAN 4 1.5 KEASLIAN PERENCANAAN 5 1.6 MANFAAT PERENCANAAN 5 1.7 LOKASI PERENCANAAN 5 BAB II 7 2.1 TINJAUAN UMUM 7

(2)

ix

2.2 PUSTAKA YANG BERKAITAN DENGAN PERENCANAAN JEMBATAN 7

2.2.1 Satria Indra Permana (2012) 7

2.2.2 Arief Prasetyo dan Arief Prehardiyanto (2008) 8

2.2.3 Ade Gustama (2009) 8

2.3 PERENCANAAN SEKARANG 9

BAB III 10

3.1 PENGERTIAN UMUM JEMBATAN 10

3.2 JENIS-JENIS JEMBATAN 10

3.3 KOMPONEN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE WARREN 14

3.3.1 Struktur Atas (Upper Structure) 15

3.3.2 Struktur Bawah Jembatan (Sub Structure) 16

3.4 PEMEBEBANAN MENURUT RSNI T-02-2005 17

3.4.1 Beban Permanent (Tetap) 17

3.4.2 Beban Lalu lintas 20

3.4.3 Beban Lingkungan 26

3.4.4 Kombinasi Pembebanan 37

3.5 ANALISIS JEMBATAN RANGKA BAJA BERDASARKAN METODE

LRFD 41

3.5.1 Asumsi Awal 41

3.5.2 Kapasitas Nominal Batang Tekan 41

3.5.3 Kapasitas Batang Tarik 41

3.5.4 Analisis Sistem Batang Pengekang 41

3.5.5 Kekuatan Baut 42

(3)

x

3.6 PERENCANAAN STRUKTUR BAWAH 47

3.6.1 Abutment 47 3.6.2 Pilar 50 3.6.3 Fondasi 54 BAB IV 65 4.1 TINJAUAN UMUM 65 4.2 DATA STRUKTUR 65 4.3 TAHAP PERENCANAAN 65 BAB V 69

5.1 DATA PERENCANAAN JEMBATAN 69

5.2 PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN 70

5.2.1 Sandaran (railing) 71

5.2.2 Perencanaan Trotoar 77

5.2.3 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan 83

5.2.4 Perencanaan Gelagar Memanjang 101

5.2.5 Perencanaan Gelagar Melintang 108

5.2.6 Perencanaan Rangka Batang Jembatan 113

5.2.7 Desain Sambungan 159

5.2.8 Cek Block Shear 168

5.3 PERENCANAAN STRUKTUR BAWAH JEMBATAN ABUTMENT 177

5.3.1 Perencanaan Abutment Jembatan 177

5.3.2 Pembebanan Abutment Jembatan Nambangan 181 5.3.3 Stabilitas Terhadap Guling dan Geser pada Abutment 213 5.3.4 Perhitungan Fondasi Bored Pile pada Abutment 223

(4)

xi

5.3.5 Perhitungan Pile cap pada Abutment 248

5.3.6 Perencanaan Breast Wall 258

5.3.7 Perhitungan Back Wall 276

5.3.8 Perhitungan corebel 294

5.3.9 Perhitungan wing wall 299

5.3.10 Rekapitulasi Penulangan 307

5.4 PERENCANAAN STRUKTUR BAWAH PILAR (PIER) 308

5.4.1 Perencanaan Pilar Jembatan 308

5.4.2 Stabilitas Terhadap Guling dan Geser pada Pilar 343 5.4.3 Perhitungan Pondasi Bored Pile pada Pilar 351

5.4.4 Perhitungan Pile Cap Pilar 368

5.4.5 Perhitungan Kolom Pilar 382

5.4.6 Perhitungan headstock Pilar 392

5.4.7 Perhitungan Corebel 395

5.4.8 Rekapitulasi Penulangan 399

BAB VI 400

DAFTAR PUSTAKA 402

(5)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta lokasi jembatan nambangan 6

Gambar 3. 1 Jenis-jenis jembatan rangka baja 13

Gambar 3. 2 Jembatan rangka baja tipe warren 14

Gambar 3. 3 Bagian-bagian jembatan rangka baja tipe warren 15

Gambar 3. 4 Tambahan beban hidup 19

Gambar 3. 5 Beban terbagi merata 21

Gambar 3.6 Grafik besar intensitas beban berdasarkan panjang bentang yang

dibebani. 21

Gambar 3. 7 Penyebaran pembebanan pada arah melintang 23

Gambar 3. 8 Pembebanan truk “T” (500 kN) 24

Gambar 3. 9 Gaya rem perjalur 2,75 meter 25

Gambar 3. 10 Grafik pembebanan pejalan kaki 26

Gambar 3. 11 Peta spektrum respon percepatan periode pendek (SS) kelas situ sb 31 Gambar 3.12 Peta spektrum respons percepatan perioda 1,0 detik (S1) kelas situs SB.

32 Gambar 3. 13 Koefisien seret dan angkat untuk bermacam-macam bentuk pilar 35

Gambar 3. 14 Pemodelan struktur rangka atas 43

Gambar 3. 15 Pemodelan 3D pada SAP2000 v.14 43

Gambar 3. 16 Pemberian dukungan sendi-rol pada jembatan Nambangan 44 Gambar 3. 19 Rangka batang yang di-release secara 3 dimensi 45 Gambar 3. 17 Intersecting line pada perspective toggle 45

Gambar 3. 18 Rangka batang yang di-release 45

Gambar 3. 20 Gaya aksial pada struktur rangka bawah 46 Gambar 3. 21 Gaya geser dan momen pada struktur rangka bawah 47

Gambar 3. 22 Abutment 48

Gambar 3. 23 Diagram interaksi Mn-Pn 52

(6)

xiii

Gambar 3.25 Grafik hubungan k & n (NAVFAC DM-7.2, 1982 dalam Manual Pondasi Tiang Edisi 3 Universitas Parahyangan) 55 Gambar 3. 26 Pola-pola kelompok tiang khusus (sadjono,1991) 58

Gambar 3. 27 Jarak antar tiang bore pile 58

Gambar 3. 28 Pengaruh tiang akibat pemancangan (Sardjono, 1991) 59 Gambar 3. 29 Faktor Kapasitas dukung ujung Nc dan Nq(Sumber : Braja M. Das,

1990) 60

Gambar 3. 30 Potongan fondasi tiang 62

Gambar 3. 31 Bidang geser satu arah 63

Gambar 3. 32 Bidang geser dua arah 64

Gambar 4.1 Flow chart perhitungan jembatan Nambangan 68

Gambar 5. 1 Desain jembatan Nambangan 70

Gambar 5. 2 Struktur bangunan atas jembatan Nambangan 71 Gambar 5. 3 Tampak samping sandaran pada struktur rangka jembatan. 71 Gambar 5. 4 Detail potongan I-I pada gambar tampak samping railing 72

Gambar 5. 5 Detail tampak samping railing 73

Gambar 5. 6 Perbandingan segitiga 73

Gambar 5. 7 Pembebanan pada Railing 74

Gambar 5. 8 Pembebanan pada railing 75

Gambar 5. 9 Pipa Railing HSS3x0,250 76

Gambar 5. 10 Beban pejalan kaki pada trotoar 78

Gambar 5. 11 Pembebanan pada Trotoar 79

Gambar 5. 12 Detail penampang pelat trotoar 80

Gambar 5. 13 Pelat lantai kendaraan jembatan rangka baja 84 Gambar 5. 14 Pembebanan dan BMD berat sendiri pelat lantai 85 Gambar 5. 15 Pembebanan dan BMD berat tambahan pelat lantai 87 Gambar 5. 16 Pembebanan dan BMD beban Truk T` pelat lantai 88 Gambar 5. 17 Pembebanan dan BMD beban angin pelat lantai. 90

Gambar 5. 18 Detail penampang pelat lantai 92

(7)

xiv

Gambar 5. 20 Dimensi deck slab 99

Gambar 5. 21 Tampak atas gelagar memanjang 101

Gambar 5. 22 Beban Lajur pada Jembatan 104

Gambar 5. 23 Tampak melintang pembebanan BGT 104

Gambar 5. 24 Grafik FBD tehadap panjang bentang jembatan 105 Gambar 5. 25 Momen perlu pada gelagar memanjang 107 Gambar 5. 26 Gambar tampak atas jalan dan peletakan gelagar melintang 108 Gambar 5. 27 Pembebanan pada gelagar melintang 109 Gambar 5. 28 Momen perlu pada gelagar melintang 112 Gambar 5. 29 Profil IWF 12.279 pada gelagar memanjang 114 Gambar 5. 30 Input beban akibat QMS pada gelagar memanjang 115

Gambar 5. 31 Input beban akibat Qma pada gelagar memanjang 118 Gambar 5. 32 Input beban akibat beban lalulintas (Q BTR) 120

Gambar 5. 33 Input beban akibat beban lalulintas (Q BGT) 121

Gambar 5. 34 Pembebanan untuk pejalan kaki 122

Gambar 5. 35 Input beban akibat Q Tp 123

Gambar 5. 36 Gaya rem per lajur 2,75 m 124

Gambar 5. 37 Input beban akibat beban rem (Tb) 125 Gambar 5. 38 Input beban akibat beban angin (Tew) 127 Gambar 5. 39 Peta spektrum respons percepatan perioda 0,2 detik (Ss) situs SB 131 Gambar 5. 40 Gempa maksimum yang dipertimbangkan resiko target (MCEr) kelas

situs SB. 132

Gambar 5. 41 Input beban spektrum respons pada program SAP 2000 v.14 134 Gambar 5. 42 Gaya geser dasar pada jembatan akibat beban gempa 134 Gambar 5. 43 Hasil analisis struktur SFD secara 3D 141 Gambar 5. 44 Hasil analisis struktur SFD secara 2D dari arah kanan 141 Gambar 5. 45 Hasil analisis struktur BMD secara 3D 142 Gambar 5. 46 Hasil analisis struktur BMD secara 2D 142 Gambar 5. 47 Hasil analisis struktur gaya aksial secara 3D 143 Gambar 5. 48 Hasil analisis struktur gaya aksial secara 2D 143

(8)

xv

Gambar 5. 49 Profil IWF 33.318 144

Gambar 5. 50 IWF 33.318 150

Gambar 5. 51 Potongan profil IWF 33.318 157

Gambar 5. 52 Profil IWF 33.318 161

Gambar 5. 53 Desain sambungan baut pada jembatan rangka baja 167

Gambar 5. 54 Detail sambungan joint 7 167

Gambar 5. 55 Detail tampak samping joint 7 168

Gambar 5. 56 Detail tampak samping Ln v dan Ln t pada sambungan 169 Gambar 5. 57 Tampang melintang jembatan Nambangan 177 Gambar 5. 58 3D struktur atas jembatan Nambangan dari program SAP2000 v.14 177

Gambar 5. 59 Abutment jembatan Nambangan 178

Gambar 5. 60 Bagian-bagian abutment jembatan dan wing wall 182 Gambar 5. 61 Bagian-bagian dari tanah pada abutment jembatan 183 Gambar 5. 62 Diagram tekanan tanah aktif pada abutment 186 Gambar 5. 63 Faktor beban dinamis untuk BGT untuk pembebanan lajur “D” 190

Gambar 5. 64 Pembebanan untuk pejalan kaki 191

Gambar 5. 65 Gaya rem per lajur 2,75 m 192

Gambar 5. 66 Beban gempa pada abutment 196

Gambar 5.67 Peta spektrum respon percepatan periode 0,2 detik (Ss) dengan redaman 5% di batuan dasar (SB ) untuk probabilitas terlampui 2% dalam 5

tahun 199

Gambar 5. 68 Peta spektrum respon percepatan periode 1 detik (S1) dengan redaman 5% di batuan dasar (SB ) untuk probabilitas terlampui 2% dalam 5

tahun. 200

Gambar 5. 69 Desain respon spektra 204

Gambar 5. 70 Beban gesekan perletakan pada abutment 209

Gambar 5. 71 Stabilitas guling arah memanjang 213

Gambar 5. 72 Stabilitas guling arah melintang 215

Gambar 5. 73 Stabilitas geser arah memanjang 216

(9)

xvi

Gambar 5. 75 Grafik parameter kekuatan (bearing capacity factor) 220

Gambar 5. 76 Susunan bored pile pada abutment 225

Gambar 5. 77 Diagram tanah pasif bored pile 228

Gambar 5. 78 Susunan fondasi bored pile pada abutment 231

Gambar 5. 79 Diagram Mn-Pn fondasi bored pile 245

Gambar 5. 80 Pembebanan pile cap pada abutment 250

Gambar 5. 81 Ptongan breast wall 259

Gambar 5. 82 Gaya akibat tekanan tanah breast wall 260 Gambar 5. 83 Gaya akibat beban gempa pada breast wall 261 Gambar 5. 84 Grafik Mn-Pn pada desain penulangan breast wall 274

Gambar 5. 85 potongan back wall atas 277

Gambar 5. 86 Tekanan tanah pada back wall atas 278 Gambar 5. 87 Potongan beban gempa back wall atas 280

Gambar 5. 88 Potongan back wall bawah 282

Gambar 5. 89 Tekanan tanah pada back wall bawah 283

Gambar 5. 90 Potongan beban gempa back wall 285

Gambar 5. 91 Potongan corebel 294

Gambar 5. 92 Potongan wing wall arah horizontal 299

Gambar 5. 93 Tekanan tanah pada wing wall 300

Gambar 5. 94 Tinjauan wing wall arah vertikal 302

Gambar 5. 95 Tinjauan wing wall arah horizontal 305

Gambar 5. 96 Struktur bawah pilar 309

Gambar 5. 97 Potongan headstock pilar 312

Gambar 5. 98 Potongan kolom pilar 313

Gambar 5. 99 Potongan pilecap pilar 314

Gambar 5.100 Faktor beban dinamis untuk BGT untuk pembebanan lajur “D” 318

Gambar 5. 101 Pembebanan untuk pejalan kaki 319

Gambar 5. 102 Gaya rem per lajur 2,75 m 320

Gambar 5. 103 Beban gaya seret arah Y 326

(10)

xvii

Gambar 5. 105 Beban gempa arah x pada pilar 331

Gambar 5. 106 Beban gempa arah y pada pilar 335

Gambar 5. 107 Gaya gesekan pada perletakan 339

Gambar 5. 108 Stabilitas guling arah memanjang jembatan 343 Gambar 5. 109 Stabilitas guling arah melintang jembatan 345

Gambar 5. 110 Susunan bored pile pada pilar 352

Gambar 5. 111 Diagram tanah pasif bored pile 356

Gambar 5. 112 Susunan fondasi bored pile Pilar 358 Gambar 5. 113 Diagram Mn-Pn Fondasi bored pile 365

Gambar 5. 114 Pembebanan pile cap arah X 371

Gambar 5. 115 Pembebanan pilecap arah y 378

Gambar 5. 116 Kolom pier jembatan 387

Gambar 5.117 Diagram Mn-Pn pada desain tulangan lentur kolom pier Plot nilai Pn dan Mn masing masing kombinasi beban ke dalam diagram interaksi

bored pile, diperoleh rasio tulangan, ρ =1,5 % 390

Gambar 5. 118 Potongan headstock pilar 392

(11)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Berat Sendiri Jembatan 18

Tabel 3. 2 Koefisien Seret Cw 28

Tabel 3. 3 Kecepatan Angin Rencana Vw 28

Tabel 3.4 Klasifikasi Situs 29

Tabel 3. 5 Koefisien Situs (Fa) 31

Tabel 3. 6 Koefisien Situs (FV) 32

Tabel 3. 7 Lendutan Ekuivalen untuk Tumbukan Batang Kayu 36 Tabel 3. 8 Pengaruh Umur Rencana pada Faktor Beban Ultimit 37 Tabel 3. 9 Kombinasi Beban untuk Keadaan Batas Daya Layan 37 Tabel 3. 10 Kombinasi Beban Umum untuk Keadaan Batas Kelayanan dan Ultimit 38

Tabel 3. 11 Nilai Faktor Kombinasi 39

Tabel 3. 12 Kombinasi Pembebanan 40

Tabel 3. 13 Kriteria Jenis Perilaku Tiang 55

Tabel 3. 14 Keruntuhan Geser Umum Terzahghi 56

Tabel 5. 1 Rekapitulasi Pembebanan pada Trotoar 79 Tabel 5. 2 Rekapitulasi Momen Pada Pelat Lantai Jembatan 91 Tabel 5. 3 Rekapitulasi Momen Pada Pelat Lantai Jembatan 91 Tabel 5. 4 Rekapitulasi Pembebanan pada Gelagar Memanjang 106 Tabel 5. 5 Pembebanan pada Gelagar Memanjang Tepi 110 Tabel 5. 6 Rekapitulasi Pembebanan dan Factor Pemebebanan pada Gelagar Melintang 111 Tabel 5. 7 Beban Mati pada Rangka Utama Jembatan 114 Tabel 5. 8 Beban Mati Tambahan pada Rangka Utama Jembatan 118

Tabel 5. 9 Berat Sendiri Rangka Utama 128

Tabel 5. 10 Berat Sendiri Wind Bracing 128

Tabel 5. 11 Berat Sendiri Jembatan Bagian Gelagar Memanjang 129 Tabel 5. 12 Berat Sendiri Jembatan Bagian Gelagar Melintang 129

Tabel 5. 13 Beban Mati Tambahan 129

(12)

xix

Tabel 5. 15 Faktor Amplikasi untuk Periode Pendek (Fa) 131 Tabel 5. 16 Faktor Amplikasi untuk Perioda 1 detik (Fv) 133 Tabel 5. 17 Rekapitulasi Input Beban Pada Struktur Rangka Jembatan 135

Tabel 5. 18 Kombinasi Pembebanan 136

Tabel 5. 19 Rekapitulasi Analisis Struktur Rangka Utama Bagian Atas (Gaya Aksial,

SFD dan BMD) 137

Tabel 5. 20 Rekapitulasi Analisis Struktur Rangka Utama Bagian Bawah (Gaya

Aksial, SFD dan BMD) 138

Tabel 5. 21 Rekapitulasi Analisis Struktur Rangka Utama Arah Diagonal (Gaya

Aksial, SFD dan BMD) 139

Tabel 5. 22 Rekapitulasi Hasil Analisis Struktur Terbesar pada Struktur Rangka Utama 143 Tabel 5. 23 Momen Pada Setiap Tinjauan Bentang Batang 148 Tabel 5. 24 Momen Pada Setiap Tinjauan Bentang Batang 154 Tabel 5. 25 Rekapitulasi Hasil analisis perhitungan jumlah baut pada bentang bawah

profil IWF 33.318 163

Tabel 5. 26 Hasil Rekapitulasi analisis peritungan desain sambungan baut pada

bentang diagonal 164

Tabel 5. 27 Hasil Rekapitulasi analisis peritungan desain sambungan baut pada

bentang atas 165

Tabel 5. 28 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Block Shear pada Struktur Rangka Utama

Bentang Bawah 172

Tabel 5. 29 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Block Shear pada Struktur Rangka Utama

Bentang Bawah 173

Tabel 5.30 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Block Shear pada Struktur Rangka Utama

Bentang Diagonal atau Miring 175

Tabel 5. 31 Estimasi Awal Dimensi Abutment 179

Tabel 5. 32 Berat Sendiri Struktur Atas Jembatan Nambangan 181 Tabel 5. 33 Perhitungan Gaya dan Momen pada Abutment 184 Tabel 5. 34 Rekapitulasi Berat Sendiri Jembatan (MS) 185

(13)

xx

Tabel 5. 36 Beban Horizontal Akibat Tekanan Tanah Aktif 187 Tabel 5. 37 Beban Lajur “D” pada lantai kerja 70 m 190 Tabel 5. 38 Faktor Amplifikasi untuk Periode Pendek (Fa) 200 Tabel 5. 39 Faktor Amplifikasi untuk Periode 1 detik (Fv) 201

Tabel 5. 40 Desain Respons Spektra 203

Tabel 5. 41 Distribusi Beban Gempa pada Abutment Arah X 206 Tabel 5. 42 Perhitungan Beban Gempa pada Abutment Arah Y 207 Tabel 5. 43 Rekapitulasi Beban Gempa dan Momen Akibat Beban Gempa 208 Tabel 5. 44 Rekapitulasi Pembebanan pada Abutment Jembatan Nambangan 210 Tabel 5. 45 Kombinasi 1 Pembebanan Jembatan Nambangan 211 Tabel 5. 46 Kombinasi 2 Pembebanan Jembatan Nambangan 211 Tabel 5. 47 Kombinasi 3 Pembebanan Jembatan Nambangan 211 Tabel 5. 48 Kombinasi 4 Pembebanan Jembatan Nambangan 212 Tabel 5. 49 Kombinasi 5 Pembebanan Jembatan Nambangan 212 Tabel 5. 50 Kombinasi 6 Pembebanan Jembatan Nambangan 212 Tabel 5.51 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan pada Abutment Jembatan Nambangan 213 Tabel 5. 52 Stabilitas Guling abutment Arah Memanjang Jembatan 214 Tabel 5. 53 Stabilitas Guling Arah Melintang Jembatan 216 Tabel 5. 54 Stabilitas Geser Abutment Arah Memanjang Jembatan 217 Tabel 5. 55 Stabilitas Geser Abutment Arah Melintang Jembatan 219

Tabel 5. 56 Data Pengeboran Tanah 221

Tabel 5. 57 Rekapitulasi Hasil Daya Dukung Tanah Ijin 222

Tabel 5. 58 Tegangan pada Dasar Tanah 223

Tabel 5. 59 Rekapitulasi daya dukung aksial bored pile 227 Tabel 5. 60 tekanan tanah pasif efektif pada bored pile 229 Tabel 5. 61 Gaya dan Momen akibat tekanan pasif 229 Tabel 5. 62 Momen pada Tiang Bor Akibat Gaya Lateral 230

Tabel 5. 63 Jarak kuadrat ke pusat pile cap 232

Tabel 5. 64 Gaya Aksial Yang Diterima Bored Pile Ditinjau Arah X 233

(14)

xxi

Tabel 5. 66 Gaya Aksial Yang Diterima Bored Pile Ditinjau Arah Y 234

Tabel 5. 67 Daya dukung ijin aksial arah Y 234

Tabel 5. 68 Gaya Lateral pada Tiang Bor 235

Tabel 5. 69 Kontrol Daya Dukung Ijin Lateral 236

Tabel 5. 70 Rekapitulasi Hasil Desain Penulangan Kolom 244

Tabel 5. 71 Pembebanan Ultimate Kombinasi 1 248

Tabel 5. 72 Pembebanan Ultimate Kombinasi 2 248

Tabel 5. 73 Pembebanan Ultimate Kombinasi 3 249

Tabel 5. 74 Pembebanan Ultimate Kombinasi 4 249

Tabel 5. 75 Pembebanan Ultimate Kombinasi 5 249

Tabel 5. 76 Pembebanan Ultimate Kombinasi 6 250

Tabel 5. 77 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan Ultimate 250 Tabel 5. 78 Perhitungan Gaya Aksial Ultimate yang Dipikul Satu Tiang Bor 252 Tabel 5. 79 Perhitungan Gaya Geser dan Momen Akibat Berat Sendiri pile cap 252 Tabel 5. 80 Perhitungan Gaya dan Momen Akibat Berat Sendiri breast wall 259 Tabel 5. 81 Berat Total Akibat Berat Sendiri (MS) 260 Tabel 5. 82 Perhitungan Gaya Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall 261 Tabel 5. 83 Perhitungan Beban Gempa pada breast wall 262 Tabel 5. 84 Rekapitulasi Pembebanan pada breast wall 263 Tabel 5. 85 Pembebanan ultimate breast wall pada Kombinasi 1 263 Tabel 5. 86 Pembebanan ultimate breast wall pada Kombinasi 2 264 Tabel 5. 87 Pembebanan ultimate breast wall pada Kombinasi 3 264 Tabel 5. 88 Pembebanan ultimate breast wall pada Kombinasi 4 264 Tabel 5. 89 Pembebanan ultimate breast wall pada Kombinasi 5 265 Tabel 5. 90 Pembebanan ultimate breast wall pada Kombinasi 6 265 Tabel 5. 91 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan ultimate pada breast wall 265 Tabel 5. 92 Rekapitulasi Hasil Desain Penulangan pada 5 kondisi 273 Tabel 5. 93 Momen dan Gaya Aksial Diagram Mn-Pn 273 Tabel 5. 94 Perhitungan Berat Sendiri pada Back Wall Atas 277 Tabel 5. 95 perhitungan gaya akibat tekanan tanah pada back wall 278

(15)

xxii

Tabel 5. 96 kombinasi beban ultimate pada back wall atas 281 Tabel 5. 97 perhitungan berat sendiri pada back wall bawah 282 Tabel 5. 98 perhitungan gaya akibat tekanan tanah pada back wall bawah 283 Tabel 5. 99 kombinasi beban ultimate pada back wall bawah 286 Tabel 5. 100 Perhitungan Gaya Dan Momen Akibat Berat Sendiri Corebel 294 Tabel 5. 101 perhitungan gaya dan momen ultimate pada corebel 295 Tabel 5. 102 perhitungan gaya dan momen akibat tekanan tanah pada wing wall 300 Tabel 5. 103 perhitungan momen ultimate pada wing wall 301 Tabel 5. 104 Rekapitulasi Hasil Desain Penulangan abutment jembatan Nambangan 307 Tabel 5. 105 Diemnsi Struktur Bawah Pilar Jembatan 310 Tabel 5. 106 Perhitungan Berat Sendiri Struktur Atas 311

Tabel 5. 107 Perhitungan Beban Mati headstock 312

Tabel 5. 108 Perhitungan Beban Mati Kolom Pilar 313 Tabel 5. 109 Perhitungan beban mati pile cap pilar 314 Tabel 5. 110 Berat Total Akibat Berat Sendiri Pilar 315

Tabel 5. 111 Perhitungan beban mati tambagan 315

Tabel 5. 112 Beban Lajur “D” pada lantai kerja 70 m 318

Tabel 5. 113 Ditribusi Gaya Gempa Arah X 334

Tabel 5. 114 Perhitungan Distribusi Gaya Gempa Arah y 338 Tabel 5. 115 Rekapitulasi Bebanyang Bekerja pada Pilar Jemabatan Nambangan 340

Tabel 5. 116 Kombinasi 1 Pembebanan Pilar 341

Tabel 5. 117 Kombinasi 2 Pembebanan Pilar 341

Tabel 5. 118 Kombinasi 3 Pembebanan Pilar 342

Tabel 5. 119 Kombinasi 4 Pembebanan Pilar 342

Tabel 5. 120 Kombinasi 5 Pembebanan Pilar 342

Tabel 5. 121 Kombinasi 6 Pembebanan Pilar 343

Tabel 5. 122 Stabilitas Guling pilar arah memanjang jembatan 344 Tabel 5. 123 Stabilitas Guling pilar arah melintang jembatan 346 Tabel 5. 124 stabilitas geser pilar arah memanjang jembatan 347 Tabel 5. 125 stabilitas geser pilar arah melintang jembatan 348

(16)

xxiii

Tabel 5. 126 Data Pengeboran Tanah Bor Mesin 2 349

Tabel 5. 127 Rekap Daya Dukung Ijin Tanah 350

Tabel 5. 128 Tegangan pada Dasar Tanah pilecap Pilar 351 Tabel 5. 129 Rekapitulasi Daya Dukung Aksial bored pile pada Pilar 355 Tabel 5. 130 tekanan tanah pasif efektif pada boredpile 356 Tabel 5. 131 Gaya dan Momen akibat tekanan pasif 356 Tabel 5. 132 Momen pada Tiang Bor Akibat Gaya Lateral 357

Tabel 5. 133 Jarak Kuadrat ke pusat pilecap 359

Tabel 5. 134 Gaya Aksial yang Diterima Bored Pile Ditinjau Arah X 360

Tabel 5. 135 Daya dukung ijin aksial arah X 360

Tabel 5. 136 Gaya Aksial Yang Diterima Bored Pile Ditinjau Arah Y 361

Tabel 5. 137 Daya dukung ijin aksial arah X 361

Tabel 5. 138 Gaya Lateral pada Tiang Bor 362

Tabel 5. 139 Kontrol Daya Dukung Ijin Lateral 362

Tabel 5. 140 Hasil perhitungan rasio tulangan untuk diagram Mn-Pn 364

Tabel 5. 141 Pembebanan pile cap Kombinasi 1 368

Tabel 5. 142 Pembebanan pile cap Kombinasi 2 368

Tabel 5. 143 Pembebanan pile cap Kombinasi 3 369

Tabel 5. 144 Pembebanan pile cap Kombinasi 4 369

Tabel 5. 145 Pembebanan pile cap Kombinasi 5 370

Tabel 5. 146 Pembebanan pile cap Kombinasi 6 370

Tabel 5. 147 Rekapitulasi Pembebanan pile cap 371

Tabel 5. 148 Perhitungan Gaya Aksial Ultimate yang Dipikul Satu Tiang Bor 372 Tabel 5. 149 Perhitungan Gaya Geser dan Momen Akibat Berat Sendiri pile cap 373 Tabel 5. 150 Perhitungan Gaya Aksial Ultimate yang Dipikul Satu Tiang Bor 378 Tabel 5. 151 Perhitungan Gaya Aksial Ultimate yang Dipikul Satu Tiang Bor 379 Tabel 5. 152 Perhitungan Gaya Geser dan Momen Akibat Berat Sendiri Pile Cap 379

Tabel 5. 153 Beban Kerja pada Kolom pier 383

Tabel 5. 154 Beban Ultimate Kolom Pier Kombinasi 1 383 Tabel 5. 155 Beban Ultimate Kolom Pier Kombinasi 2 384

(17)

xxiv

Tabel 5. 156 Beban Ultimate Kolom Pier Kombinasi 3 384 Tabel 5. 157 Beban Ultimate Kolom Pier Kombinasi 4 385 Tabel 5. 158 Beban Ultimate Kolom Pier Kombinasi 5 385 Tabel 5. 159 Beban Ultimate Kolom Pier Kombinasi 6 386 Tabel 5. 160 Rekapitulasi Beban Ultimate Kolom Pier 386

Tabel 5. 161 beban ultimate kolom pier arah X 388

Tabel 5. 162 Hasil Hitungan Rasio Tulanagn untuk Diagram Mn-Pn 389 Tabel 5. 163 Momen dan Gaya Geser Ultimate Pada Headstock Pilar 392 Tabel 5. 164 gaya dan momen akibat berat sendiri corebel 395 Tabel 5. 165 Perhitungan Gaya dan Momen Ultimate pada Corbel 396 Tabel 5. 166 Rekapitulasi Hasil Desain Penulangan Pilar 399 Tabel 6. 1 Perbandingan Desain Awal dan Hasil Redesain Jembatan Nambangan 400

(18)

xxv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Detail Engineering Desain Re-desain Jembatan Nambangan Menggunakan Rangka Baja Tipe Warren

(19)

xxvi

DAFTAR NOTASI

a = tinggi balok tegangan ekivalen

ab = kedalaman beton desak dalam kondisi balance

A = luas

Ab = luas koefisien bagian samping jembatan A1D = luas satu buah tulangan geser

Ad = luas proyeksi pilar tegak lurus arah aliran (m2) dengan tinggi sama dengan kedalaman aliran

Ag = luas penampang

Ap = luas penampang dasar tiang As = luas tulangan tarik

As = luas selimut tiang As’ = luas tulangan desak Ast = luas tulangan total b = lebar tinjauan bo = perimeter kritis

B = diameter tiang atau sisi tiang c = gaya kohesi tanah

C = koefisien gesek dasar untuk daerah, waktu dan kondisi setempat yang sesuai CD = koefisien seret

Cb = kondisi balance Cc = gaya desak beton Cs = gaya tarik beton Cw = koefisien seret

d = tinggi bangunan atas, termasuk tinggi bagian sandaran yang massif d = tinggi efektif beton

d’ = tebal selimut beton ditambah sengakang dan titik tengah tulangan pada daerah desak

(20)

xxvii D = lendutan elastis ekuivalen

Eg = beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan Ep = modulus elastis tiang

f = unit tahanan friksi f’c = mutu beton

Fa = faktor amplikasi percepatan getaran periode pendek.

FV = faktor amplikasi percepatan getaran perioda 1 detik

fs’ = tegangan baja daerah desak fy = mutu baja atau tegangan leleh baja h = tinggi

I = faktor kepentingan Ip = momen inersia tiang

Ka = koefisien tekanan tanah aktif Kh = koefisien beban gempa horizontal Kp = koefisien tekanan tanah pasif

Ks = modulus subgrade tanah dalam arah horizontal L = panjang

m’ = jumlah baris tiang M = massa batang kayu Mn = kapasitas lentur nominal Mx = momen arah X

My = momen arah Y Mu = momen ultimate

n = jumlah tulangan, jumlah tiang bor n’ = jumlah tiang dalam satu baris

Nb = nilai N-SPT pada elevasi dasar tiang

Nc = parameter kekuatan tanah di ujung tanah (end bearing) Nq = parameter kekuatan tanah di ujung tanah (end bearing) Nu = gaya aksial ultimate kolom

(21)

xxviii P = gaya desak/aksial

Pn = gaya aksial nominal

Pi = beban yang diterima tiap tiang Pijin = daya dukung ijin

Pu = gaya desak ultimate q = beban

qd = beban mati qu = beban ultimate

Qa = beban maksimum tiang tunggal Qp = kapasitas dukung ujung tiang Qpg = kapasitas dukung kelompok tiang Qs = kapasitas dukung selimut tiang Qult = daya dukung tiang ultimate R = kriteria jenis tiang pondasi Rijin = kapasitas dukung ijin tiang

Rn = koefisien tahanan untuk perencanaan kuat s = jarak tulangan geser

S = faktor tipe bangunan

SM1 = parameter spektrum respons percepatan pada perioda 1 detik

SMS = parameter spektrum respons percepatan pada perioda pendek

SD1 = parameter respons spektral percepatan desain untuk perioda 1 detik

SDS = parameter respons spektral percepatan desain untuk perioda pendek

S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa MCER untuk perioda 1,0

detik

SS = Parameter respons spektral percepatan gempa MCE untuk perioda pendek

SF = safety factor

T0 = periode getar pada detik 0

TS = periode getar pada periode pendek

TEF = gaya akibat tumbukan dengan batang kayu

(22)

xxix TEW = beban angin

Va = kecepatan air permukaan

Vc = gaya geser yang ditahan oleh beton Vs = kecepatan air rata-rata

Vs = perbesaran gaya geser

Vu = gaya geser ultimate kolom pada daerah tumpuan (sendi plastis) Vw = kecepatan angin rencana

WT = berat total nominal bangunan yang mempengaruhi percepatan gempa diambil sebagai beban mati tambahan

x = jarak antar tiang arah x y = jarak antar tiang arah y

β1 = faktor yang menghubungkan tinggi blok tegangan tekan persegi ekivalen

dengan tinggi sumbu netral

ƩH = Jumlah gaya dari beban horizontal ƩMH = Jumlah momen dari beban horizontal

ƩMV = Jumlah momen dari beban vertikal

ƩV = Jumlah gaya dari beban vertikal

ηh = konstanta modulus subgrade tanah atau constant of horizontal

ρ = rasio tulangan

ρ min = rasio tulangan minimum

ρ pakai = rasio tulangan pakai

= sudut geser tanah

ø = faktor kuat lebih gaya geser (0,75) θ = arc tg d/s, dalam derajat

υ = parameter tanah dasar pile-cap γ = parameter tanah dasar pile-cap

Gambar

Tabel 5. 156 Beban Ultimate Kolom Pier Kombinasi 3  384 Tabel 5. 157 Beban Ultimate Kolom Pier Kombinasi 4  385 Tabel 5

Referensi

Dokumen terkait

kompetensi dasar konsep pemasaran online disajikan sebagai berikut: Dalam proses pengembangan media, diawali dengan tahap pendefinisian Di tahap pendefinisian peneliti

Sertifikasi halal tidak hanya untuk melindungi konsumen muslim dari produk produk yang tidak halal, namun juga berperan sebagai saringan bagi produk impor dan sarana untuk

Five English language textbooks used in the intensive language programme at the International Islamic University Malaysia are analysed based on the conceptual

Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan yang tepat bagi klien dengan tindakan sectio caesarea dengan preeklamsi. Penyusunan karya tulis

Uji Anava Nilai Daya Kunyah dan Fungsi Kognitif Berdasarkan Tingkat Kekerasan Makanan (Keras, Sedang, Lunak) Antara Kelompok Premature Loss Dua Gigi Molar Desidui Rahang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL j HALAMAN PENGESAHAN , jj HALAMAN PERSEMBAHAN in KATA PENGANTAR jv DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR x. DAFTAR

Tipologi Permukiman di Wilayah Kelurahan Berdasarkan Variasi Kondisi Daya Dukung Wilayah Permukiman Terhadap Kondisi Ketersediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Permukima

V-32 Gambar V.11 Flowchart Proses Pengambilan Beras Dari Gudang Bahan