• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

43

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga

KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga masuk dalam lingkup Kanwil DJP Jakarta Selatan dan merupakan pecahan dari KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu. KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga yang beralamat di Jl. K.H Ahmad Dahlan No.14A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mulai beroperasi terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2007. Sejak mulai beroperasi pada 2007, KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga terus melakukan berbagai upaya peningkatan kinerja.

Pada tahun 2008 KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga mengadakan renovasi gedung guna meningkatkan kenyamanan bagi pegawai KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga dan Wajib Pajak. Selain untuk meingkatkan kenyamanan, renovasi gedung juga dilakukan untuk menata ulang ruangan yang ada agar sesuai dengan struktur organisasi yang baru yang merupakan konsep modernisasi dari Direktorat Jenderal Pajak.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga merupakan salah satu instansi vertikal di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang telah menerapkan sistem administrasi perpajakan modern sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Salah satu perubahan yang terjadi pada penerapan sistem administrasi perpajakan moderen adalah penggabungan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) serta Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (KARIKPA) menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama.

3.1.2 Visi, Misi, dan Tupoksi KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga

KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga memiliki visi dan misi yang sama dengan Direktorat Jenderal Pajak. Visi dari KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga adalah:

(2)

Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.

Misi dari KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga adalah:

Menghimpun penerimaan pajak Negara berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

Tugas Pokok dari KPP Jakarta Kebayoran Baru Tiga adalah melaksanakan pelayanan, pengawasan administratif, dan pemeriksaan di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak tidak langsung lainnya, dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga menjalankan fungsi:

a. Mengumpulkan, mencari dan mengolah data, mengamati potensi perpajakan; b. Menyajikan informasi perpajakan;

c. Menetapkan dan menerbitkan produk hukum perpajakan; d. Mengadministrasikan dokumen dan berkas perpajakan;

e. Menerima dan mengolah surat pemberitahuan, serta menerima surat lainnya; f. Melakukan penyuluhan perpajakan;

g. Melaksanakan registrasi Wajib Pajak; h. Melaksanakan ekstensifikasi;

i. Menatausahakan piutang dan melaksanakan penagihan pajak; j. Melaksanakan pemeriksaan pajak

3.1.3 Wilayah Kerja KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga

Wilayah kerja KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga meliputi tiga kelurahan di kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, yaitu meliputi:

a. Kelurahan Gunung

Kelurahan Gunung merupakan kawasan yang memiliki potensi pajak paling banyak di sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi. Kelurahan Gunung ditangani oleh Seksi Pengawasan dan Konsultasi III

(3)

b. Kelurahan Melawai

Kelurahan Melawai merupakan kawasan yang memiliki paling banyak Wajib Pajak Badan dibandingkan dengan kelurahan Gunung dan Petogogan. Hal ini dikarenakan kawasan Melawai merupakan kawasan niaga yang banyak bergerak pada sektor industri pengolahan. Itulah salah satu alasan mengapa kawasan Melawai ditangani oleh dua Seksi Pengawasan dan Konsultasi. Kelurahan Melawai blok 1, 2, 3, 5, 6, dan 7 ditangani oleh Seksi Pengawasan dan Konsultasi II dan untuk kelurahan Melawai blok 4, 8, 9, 10, 11, dan 12 ditangani oleh Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV.

c. Kelurahan Petogogan

Kelurahan Petogogan merupakan kawasan yang memiliki Wajib Pajak Orang Pribadi terbanyak dibandingkan dengan Kelurahan Melawai dan Gunung. Kawasan ini didominasi oleh sektor usaha real estate, usaha persewaan, dan pasar perusahaan karena di wilayah ini terdapat apartemen dan pemukiman mewah. Kelurahan Petogogan ditangani oleh Seksi Pengawasan dan Konsultasi I.

3.1.4 Struktur Organisasi KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga

Salah satu perubahan mendasar pada penerapan sistem administrasi perpajakan modern yaitu pembangunan struktur organisasi dibangun berdasarkan fungsi, tidak lagi menurut seksi-seksi berdasarkan jenis pajak. Struktur organisasi yang baru dirancang berdasarkan fungsi, yaitu :

a. Fungsi pelayanan (Seksi Pelayanan serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi) b. Fungsi penegakan hukum (Seksi Pemeriksaan, Seksi Penagihan, Fungsional

Pemeriksa)

c. Fungsi pendukung (Sub Bagian Umum serta Seksi Pengolahan Data dan Informasi).

(4)

Gambar 3.1

Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

Struktur Organisasi pada KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Kepala Kantor : M. Agus Budisantoso

Kasubbag Umum : Sujono

Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi : Joko Purnomo Raharjo

Kepala Seksi Pelayanan : Wisnu Groho

Kepala Seksi Penagihan : Leonald Rosa Sidabutar Kepala Seksi Pemeriksaan : Christian Luther Papa

Kepala Seksi Waskon I : Sukar Naibaho

Kepala Seksi Waskon II : Hendrarto Oetomo Kepala Seksi Waskon III : Lusi Yuliani Kepala Seksi Waskon IV : Firdaus Zubaidi Kepala Seksi Ekstensifikasi : Emy Sofia Kelompok Fungsional Pemeriksa

Supervisor : Herry Setiadji

Fungsional : Sumirat Adi Suryanto

Imam Teguh Prihatin Fredy Sunaryo Sitompul Slamet Riyadi

Indarto Catur Nugraha Komarudin

(5)

Andri Sihar Budiman Roy Kristanto Mahdi Setiawan Imam Santoso Bastyan

Kristanto Ari Wahyudi

3.1.5 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab dari masing-masing seksi adalah sebagai berikut:

1. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum memliki tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi bertugas untuk melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, serta penyiapan laporan kinerja. 3. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan memiliki tugas untuk melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerjasama perpajakan.

4. Seksi Penagihan

Seksi Penagihan bertugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

5. Seksi pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan

(6)

dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta penyusunan rekomendasi perbaikan proses bisnis.

6. Seksi Ekstensifikasi

Seksi Ekstensifikasi bertugas untuk melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi.

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III dan IV

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, dan usulan pembetulan ketetapan pajak.

8. Kelompok Fungsional Pemeriksa

Kelompok fungsional pemeriksa memiliki tugas untuk menyusun rencana pemeriksaan berdasarkan nota dinas dari kepala UP2, melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak sesuai dengan SP2, dan melakukan pelaporan terhadap hasil pemeriksaan.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Pajak di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

Kegiatan pemeriksaan pajak di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga berpedoman pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-23/PJ/2013 tentang Standar Pemeriksaan. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga dilakukan dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

(7)

1. Tahap Persiapan

a. KPP mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan wajib pajak yang akan diperiksa.

b. KPP mempelajari data-data yang berkaitan dengan wajib pajak yang akan diperiksa.

c. KPP menyusun rencana pemeriksaan. d. KPP menyusun program pemeriksaan. e. KPP menerbitkan surat perintah pemeriksaan. 2. Tahap Pelaksanaan

a. KPP menyampaikan surat perintah pemeriksaan kepada wajib pajak.

b. KPP meminta dokumen yang diperlukan dalam proses pemeriksaan kepada wajib pajak.

c. KPP melakukan kegiatan pengujian berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-65/PJ/2013 tentang Pedoman Penggunaan Metode dan Teknik Pemeriksaan.

d. KPP mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan dalam pemeriksaan di Kertas Kerja Pemeriksaan.

e. KPP memberikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada wajib pajak.

f. KPP bersama wajib pajak melakukan pembahasan hasil pemeriksaan.

3. Tahap Pelaporan

Pada tahap ini KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga menyusun LHP berdasarkan pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-23/PJ/2013 tentang Standar Pemeriksaan.

3.2.1 Hambatan-hambatan yang ditemui KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga dalam Melakukan Kegiatan Pemeriksaan Pajak.

Dalam melakukan kegiatan pemeriksaan, KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga selalu berusaha untuk mengikuti prosedur dan tata cara yang ada, tetapi tetap ada hambatan yang ditemui dalam perjalanannya. Hambatan tersebut adalah:

(8)

1. Jumlah SDM (fungsional pemeriksa) yang ada tidak sebanding dengan banyaknya tugas yang harus dilaksanakan di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga.

2. Kurangnya kesadaran wajib pajak sehingga dalam proses pemeriksaan kurang kooperatif.

3. Data yang diberikan wajib pajak tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

4. Data dan profil wajib pajak yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan pajak sulit didapatkan.

5. Alamat wajib pajak tidak ditemukan sehingga tim pemeriksa tidak bisa menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan.

3.2.2 Upaya-upaya yang Dilakukan KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga untuk Mengatasi Hambatan dalam Kegiatan Pemeriksaan Pajak.

Untuk mengatasi hambatan yang ditemui pada proses pemeriksaan, KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga melakukan beberapa upaya. Upaya tersebut antara lain adalah:

1. Mengoptimalkan SDM pemeriksa yang ada dan meningkatkan pelatihan bagi SDM pemeriksa yang ada.

2. Memberikan edukasi tentang pentingnya pajak dan memberi tahu sanksi yang mungkin diterima jika tidak memenuhi kewajiban perpajakan. 3. Memanfaatkan informasi eksternal untuk mendapatkan data dan profil

wajib pajak

3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Metodologi Penelitian

Jenis metodologi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, dengan jenis riset eksploratoria dan menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dari berbagai sumber terkait, lalu peneliti mendeskripsikan dan menganalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan yang sesuai dengan teori perpajakan.

(9)

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan menggunakan teknik antara lain:

1. Studi kepustakaan

Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan pembahasan dalam skripsi ini.

2. Studi lapangan

Pengumpulan data dilakukan dengan langsung datang ke KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga, guna mendapatkan informasi dan gambaran jelas mengenai objek penelitian, yang dilakukan dengan cara:

a. Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan pemeriksaan pajak, dalam hal ini pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini adalah seksi-seksi yang ada di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga, khususnya seksi pemeriksaan.

b. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi data dari KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Učni načrt iz leta 2011 kot cilj poučevanja slovenščine pri književnem pouku opredeljuje razvijanje sporazumevalne zmožnosti, ki vključuje bralno, literarno, kulturno in

Dalam kasus closed globe eye injury, zona I meliputi luka yang hanya melibatkan konjungtiva , sklera atau kornea , cedera zona II meliputi kerusakan pada bilik mata

Instalasi CSSD melayani semua unit di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, mulai dari proses perencanaan, penerimaan barang, pencucian, pengemasan &

7 Praktikum Peradilan Semu Mampu menyusun draft kontrak dan dokumen-dokumen litigasi, Mampu menyelesaikan permasalahan hukum baik secara litigasi maupun non litigasi.. 8

selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas jasa penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan

Pada modul pengirim sinyal terdiri dari beberapa komponen antara lain Load Cell yang digunakan untuk sensor berat cairan intravena, sensor Photodiode yang

Pada penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari dana pihak ketiga, financing to deposit ratio dan tingkat bagi hasil, sedangkan variabel terikatnya adalah pembiayaan