• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN JUDUL PRASYARAT... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iv

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... v

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 9 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 10 1.5 Sistematika Penulisan... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 12

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya... 12

2.2 Deskripsi Konsep... 17

2.2.1 Tinjauan Tentang Wisatawan... 17

2.2.2 Tinjauan Tentang Daya Tarik Wisata... 18

2.2.3 Tinjauan Tentang Karakteristik Wisatawan... 19

2.2.4 Tinjauan Tentang Motivasi Wisatawan... 20

2.2.5 Tinjauan Tentang Niat Wisatawan... 23

2.2.6 Tinjauan Tentang Surfing... 26

2.2.7 Tinjauan Tentang Wisata Minat Khusus... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 28

3.1 Lokasi Penelitian... 28

3.2 Definisi Operasional Variabel... 29

3.3 Jenis Dan Sumber Data... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 34

3.5 Teknik Penentuan Informan... 37

3.6 Teknik Penentuan Sampel... 38

3.7 Teknik Analisis Data... 39

(2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 43

4.1 Gambaran Umum... 43

4.1.1 Peta Kecamatan Kuta Utara... 43

4.1.2 Sejarah Desa Canggu... 45

4.1.3 Kondisi Geografis Desa Canggu... 46

4.1.4 Gambaran Umum Pantai Echo Beach... 46

4.1.5 Gambaran Umum Pantai Batu Bolong... 47

4.2 Karakteristik Wisatawan... 48

4.2.1 Karakteristik Wisatawan Surfing Berdasarkan Umur... 48

4.2.2 Karakteristik Wisatawan Surfing Berdasarkan Jenis Kelamin... 49

4.2.3 Karakteristik Wisatawan Surfing Berdasarkan Negara Asal... 50

4.2.4 Karakteristik Wisatawan Surfing Berdasarkan Jenis Pekerjaan... 51

4.2.5 Karakteristik Wisatawan Surfing Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 52

4.2.6 Karakteristik Wisatawan Surfing Berdasarkan Status Perkawinan... 53

4.3 Motivasi Wisatawan... 54

4.4 Niat Wisatawan... 61

4.5 Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana... 63

4.6 Pembahasan Dari Hasil Pengujian Regresi Linier... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 67

5.1 Simpulan... 67 5.2 Saran... 68 DAFTAR PUSTAKA... 69 DAFTAR INFORMAN... 73 DAFTAR RESPONDEN... 74 LAMPIRAN 10

(3)

ABSTRACT

Tour and Travel Industry Study Programme Tourism Faculty

Udayana University Final Report

A. Name : Ni Putu Windy Pramita

B. Title : Characteristic, Motivation And Intention Surfing Tourist

To Northen Kuta Beach C. Number of pages : xiv + 78 pages

D. Summary :

Black sandy beach tourist attraction of Northen Kuta region that is Batu Bolong Beach and Batu Mejan Beach which has potential a beautiful ocean, sunset, sun bathing and surfing the purpose of this study was to determine the characteristics, motivation, and intentions rating surfing at Kuta Northen beach.

The method used observation, questionnaires, interviews, literature study, and documentation. With 213 respondents rating surfing with quantitative descriptive and regression linier analysis.

The result obtained in this study are based on age characteristics surfing travelers will see the most travelers age between 18-29 years, male gender, country of origin Australia, and is a businessman, a master degree educational level, and marital status is not married. Surfing tourist motivation using push and pull factor with the highest scores on the social interaction. And Intention surfing tourist with the highest score there is positive world of mouth with variable tourist have the effect of 13,20% with a probability level of sig. 0,000, the motivation positive and significant effect on the intention tourist but in small quantities. Therefore to improve the intention tourist come to the beach district of North Kuta from the motivation pull and push should also improve the quality of beaches such as keeping the beach becomes the most important thing that will directly make tourist feel comfortable and advice for managers is to add a lifeguard to keep the beach.

E. Keywords : Characteristic, Motivation, Intention, Tourist, Surfing

(4)

ABSTRAK

Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana Skripsi

A. Nama : Ni Putu Windy Pramita

B. Judul : Karakteristik, Motivasi Dan Niat Wisatawan Surfing Di Pantai Kecamatan Kuta Utara

C. Jumlah Halaman : xiv + 78 halaman D. Ringkasan :

Daya tarik wisata pantai berpasir hitam di kawasan Kuta Utara yaitu Pantai Batu Bolong dan Pantai Echo Beach yang memiliki potensi berupa pemandangan laut, sunsetnya, sarana berjemur juga untuk selancar (surfing), tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik, motivasi dan niat wisatawan surfing di pantai Kecamatan Kuta Utara.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Dan menggunakan 213 responden dengan teknik analisis data deskriptif kuantitatif dan analisis regresi sederhana.

Hasil yang diperoleh adalah karakteristik wisatawan surfing di pantai Kecamatan Kuta Utara dengan skor tertinggi adalah umur 18-29 tahun, berjenis kelamin laki-laki, negara asal Australia, dan berprofesi sebagai pengusaha, tingkat pendidikan magister, dan berdasarkan status perkawinan adalah berstatus belum kawin. Motivasi wisatawan menggunakan faktor pendorong dan faktor penarik dengan skor tertinggi pada interaksi sosial. Niat wisatawan surfing dengan skor tertinggi positive world of mouth. Hasil penghitungan regresi sederhana memiliki pengaruh sebesar 13,20% dengan tingkat probabilitas sig. 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, motivasi wisatawan perpengaruh positif dan signifikan terhadap niat wisatawan tetapi dengan jumlah yang sedikit. Maka dari itu untuk meningkatkan niat wisatawan datang ke pantai Kecamatan Kuta Utara selain dari motivasi penarik dan pendorong juga harus meningkatkan kualitas dari pantai, seperti: menjaga kebersihan pantai menjadi hal yang terpenting yang secara langsung akan membuat wisatawan merasa nyaman serta saran kepada pihak pengelola perlunya menambah lifeguard untuk mengawasi keamanan pantai.

E. Kata Kunci : Karakteristik, Motivasi, Niat, Wisatawan, Surfing

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tuntutan akan kebutuhan manusia yang semakin kompleks serta tekanan pangsa pasar global memaksa industri pariwisata untuk selalu berkembang mengikutinya. Faktanya, kini pariwisata bukan hanya aspek kebutuhan bagi orang-orang tertentu saja. Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi dunia serta kualitas hidup manusia yang semakin maju menjadikan pariwisata merupakan suatu kebutuhan bagi hampir setiap orang di dunia. Hal ini dipicu oleh adanya arus globalisasi yang menyebabkan perkembangan informasi sehingga proses pendistribusian informasi tersebut tidak terbatas ruang dan waktu. Globalisasi terjadi karena adanya perkembangan teknologi yang kemudian

berdampak pada kemajuan di bidang transportasi. Sehingga kini semua orang di dunia dapat melakukan perjalanan di seluruh permukaan bumi dengan mudah tanpa dibatasi oleh jarak. Ditunjang oleh akses informasi yang cepat dan mudah serta manajemen transportasi yang baik menjadikan kegiatan pariwisata mengalami perkembangan yang signifikan. Tak heran jika pariwisata di beberapa tahun terakhir ini menjadi trend dalam cakupan global.

Pengertian pariwisata secara umum dapat didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan seorang wisatawan yang berkunjung ke sebuah destinasi wisata dengan tujuan leisure, bisnis maupun tujuan-tujuan lainnya. UNWTO yakni organisasi berskala dunia yang bergerak di bidang pariwisata, melalui situs resmi dari UNWTO mengemukakan:

(6)

2

“Tourism is a social, cultural and economic phenomenon which entails the movement of people to countries or places outside their usual environment for personal or business/professional purposes. These people are called visitors (which may be either tourists or excursionists; residents or non-residents) and tourism has to do with their activities, some of which imply tourism expenditure.”

(UNWTO)

Artinya bahwa pariwisata merupakan sebuah fenomena sosial, budaya dan ekonomi yang memerlukan pergerakan orang-orang ke negara atau tempat di luar kebiasaan atau lingkungan mereka untuk tujuan pribadi (misalnya: bersenang-senang atau menghabiskan waktu luang) atau tujuan bisnis (berkaitan dengan kegiatan profesi).

Selain itu beberapa ahli juga mengemukakan tentang definisi pariwisata berdasarkan dari sudut pandang mereka masing-masing. Menurut Suwantoro (1997) pariwisata adalah suatu proses bepergian sementara dari seorang atau lebih menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya untuk suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang bertujuan menghasilkan uang. Sedangkan pengertian pariwisata menurut Meyers (2009) dalam Suwena dan Widyatmaja (2010) adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan yang dilandasi dengan alasan yang bukan untuk bersenang-senang melainkan untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau mengisi waktu libur serta tujuan-tujuan lainnya. Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat menarik. Keragaman budaya ini dilatari oleh adanya agama, adat istiadat yang unik, dan kesenian yang dimiliki oleh setiap suku yang ada di Indonesia. Di samping itu, alamnya yang

(7)

3

indah akan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan (pedesaan), alam bawah laut, maupun pantai. Bagi Indonesia, pariwisata telah banyak berperan dalam peningkatan devisa negara, sehingga sektor ini telah dijadikan sektor utama selain minyak bumi dan gas.

Di Indonesia, pariwisata telah dikembangkan di berbagai provinsi, termasuk salah satunya di Provinsi Bali. Provinsi Bali merupakan salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang terdiri dari Pulau Bali, Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, Ceningan, Menjangan dan Nusa Dua yang memiliki wilayah seluas 5.636,66 Km2 (Disparda Bali, 2008).

Bali sebagai bagian dari wilayah Indonesia juga mengembangkan pariwisata sebagai salah satu andalan pembangunan. Daya tarik utama adalah keunikan budaya Hindu yang telah berkembang berabad-abad di Bali, selain keindahan alamnya yang juga sangat memukau. Oleh karena itulah, konsep pengembangan pariwisata di Bali adalah pariwisata budaya, yaitu jenis pariwisata yang dalam perkembangan dan pengembangannya menggunakan kebudayaan daerah Bali yang dijiwai oleh Agama Hindu yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional sebagai potensi dasar yang paling dominan, yang di dalamnya tersirat satu cita-cita adanya hubungan timbal balik antara pariwisata dan kebudayaan sehingga keduanya meningkat secara serasi, selaras, dan seimbang (Peraturan Daerah Tingkat I Bali Nomor 3 Tahun 1991 Pasal 1 huruf j) tentang Pariwisata Budaya.

(8)

4

Bali mengalami peningkatan dalam jumlah kunjungan wisatawan sebesar 6,24% dari tahun 2014 hingga 2015. Data kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali selama 6 tahun terakhir dapat di lihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Bali Pada Tahun 2011-2016

Tahun Jumlah Kunjungan (Orang) Pertumbuhan (%)

2011 2.576.142 -2012 2.826.709 4,34 2013 3.278.598 11,16 2014 3.766.638 14,89 2015 4.001.835 6,24 2016 4.904.175 18,05

Rata – Rata Pertumbuhan 17,05

Sumber: Disparda Provinsi Bali, 2016

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali meningkat setiap tahun selama 6 (enam) tahun terakhir, yang bisa di lihat dari tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami peningkatan 4,34 persen, lalu dari tahun 2012 ke tahun 2013 meningkat 11,16 persen yang berarti jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya, selanjutnya dari tahun 2013 ke tahun 2014 meningkat 14,89 persen peningkatan yang cukup signifikan, sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami peningkatan lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu 6,24 persen dan terkahir dari tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami peningkatan tertinggi yaitu 18,05 persen peningkatan ini membuktikan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini juga menyebabkan meningkatnya kebutuhan suatu produk pariwisata oleh wisatawan. Berbagai potensi yang menunjang pertumbuhan kepariwisataan. Potensi-potensi tersebut mencangkup potensi alam, buatan dan kebudayaan.

(9)

5

Badung merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang memiliki berbagai potensi pariwisata, dan hampir seluruh daerahnya telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata Kabupaten Badung terbagi menjadi 3 (tiga) wilayah pembangunan yaitu Badung Utara, Badung Tengah, dan Badung Selatan. Wilayah Badung Utara yang meliputi: Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal dengan dominasi aktivitas pada sektor perkebunan diarahkan pada komoditas ekspor dan penunjang pariwisata. Wilayah Badung Utara diarahkan pada Wisata Agro dan Wisata Peternakan. Wilayah pembangunan Badung Tengah meliputi Kecamatan Mengwi dengan dominasi aktivitas pertanian tanaman pangan, pariwisata, pengembangan fisik kota dan sebagainya. Pengembangan potensi kepariwisataan Badung Tengah diarahkan pada pariwisata budaya, Pariwisata yang berbasis budaya yang terkenal di Badung Tengah adalah Taman Ayun. Wilayah pembangunan Badung Selatan yang meliputi Kecamatan Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan didominasi oleh aktivitas pariwisata, perdagangan, pusat pendidikan dan lain-lain. Sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang dimiliki Kabupaten Badung. Hal ini terbukti lebih dari 90 % pendapatan daerah Badung diperoleh dari sektor Pariwisata. Pengembangan kepariwisataan selalu berpedoman pada pariwisata budaya, potensi alam, sarana rekreasi lainnya merupakan penunjang kepariwisataan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor: 7 Tahun 2005 tentang Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Badung, jumlah keseluruhan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Badung sebanyak tiga puluh tujuh buah Daya Tarik Wisata yang tersebar pada enam kecamatan yang terdiri dari dua puluh enam buah Daya

(10)

6

Tarik Wisata alam, tujuh buah Daya Tarik Wisata budaya, satu buah Daya Tarik Wisata remaja dan tiga buah Daya Tarik Wisata buatan (Disparda Badung, 2015).

Salah satu potensi wisata yang cukup signifikan untuk digali dan dikembangkan yang ada di Kabupaten Badung khususnya di Badung Selatan dan yang sering dikunjungi wisatawan namun belum berkembangkan secara maksimal adalah daya tarik wisata Pantai berpasir hitam di kawasan Kuta Utara yaitu Pantai Batu Bolong dan Pantai Batu Mejan (Echo Beach). Pantai- Pantai ini memiliki potensi berupa pemandangan laut yang indah, sunset, pasir hitam eksotis yang bisa dijadikan sarana berjemur untuk wisatawan, untuk olah raga selancar (surfing) di sekitar pantai. Selain sebagai tempat rekreasi pantai ini juga memberikan kontribusi pendapatan ekonomi bagi nelayan di sekitarnya, sudah dilengkapi dengan fasilitas umum berupa parkir untuk wisatawan, warung makanan dan tempat penyewaan board Surfing. Di sekitar tepi pantai juga sudah banyak tersedia sarana akomodasi tempat penginapan berupa Hotel dan Villa,serta Restoran yang disediakan untuk wisatawan. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Pantai ini adalah memanfaatkan potensi ombaknya untuk kegiatan berselancar dan mandi. Pantai ini sudah memenuhi empat (4) komponen penting dalam industri pariwisata yang dikenal dengan istilah empat A, yaitu Attraction (atraksi wisata), Accesibility (akses untuk mencapai daerah wisata), Amenity (fasilitas dan jasa wisata), dan Ancillary (kelembagaan dan sumber daya manusia pendukung kepariwisataan). Pantai ini merupakan tempat yang sangat strategis karena mudah dijangkau dari pusat pariwisata Kuta, Denpasar, Bandara Ngurah Rai, dan juga dari Tanah Lot. Dengan akses yang sangat mudah ini sangat memungkinkan Pantai ini bisa dikembangkan sebagai wisata alam sehingga bisa

(11)

7

menjadi alternatif bagi wiasatawan yang ingin menikmati suasana pantai yang masih alami, terhindar dari berbagai pencemaran dan kerumunan pedagang acung.

Kegiatan selancar (surfing) dewasa ini banyak dilakukan oleh wisatawan di Pantai di kawasan Kecamatan Kuta Utara ini. Potensi ombak yang dimiliki Pantai Batu Bolong dan Pantai Batu Mejan (Echo Beach) menjadi sebuah daya tarik bagi wisatawan, khususnya bagi peselancar. Hal ini disebabkan oleh tantangan yang ditawarkan berbeda dengan pantai lainnya di Bali, dimana ombak di pantai ini tidak bisa ditemukan setiap hari dan sangat beragam, mulai dari ombak kecil yang diperuntukkan bagi pemula, sampai dengan ombak besar yang diperuntukan bagi para peselancar profesional. Selain itu pantai ini juga biasa digunakan sebagai tempat untuk penyelenggaraan perlombaan selancar baik tingkat nasional maupun internasional. Pantai Batu Bolong dan Pantai Batu Mejan (Echo

Beach) yang biasa di setiap 6 bulan selalu ada penyelenggaraan

perlombaan selancar yang biasa di adakan beberapa perusahaan luar ternama seperti Ripcurl, Quicksilver, Roxy dan lain-lain.

Pantai yang ada di Kecamatan Kuta Utara ini mulai ramai di datangi oleh wisatawan khususnya wisatawan yang ingin melakukan aktivitas surfing, maka dari itu penting bagi peneliti untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang melakukan surfing, motivasi yang mendorong untuk surfing di Pantai Kecamatan Kuta Utara, serta niat wisatawan untuk datang kembali, seperti yang kita ketahui banyak pantai di Bali yang bisa di gunakan untuk melakukan aktivitas surfing seperti

(12)

8

Pantai Kuta. Namun pergerseran gerak wisatawan yang mulanya melakukan surfing di pantai Kuta di karenakan pantai kuta sudah mulai padat makan banyak wisatawan surfing berpindah ke pantai di Kuta Utara selain pantainya yang belum terlalu ramai juga karena jenis ombak yang di anggap lebih aman. Karakteristik yang di gunakan dalam penelitian ini mencakup jenis kelamin, umur, status, tingkat pendidikan, pekerjaan, Negara asal, wisatawan peminat surfing di Kuta Utara, Selain itu motivasi juga merupakan faktor penting bagi calon wisatawan yang di dalam mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Calon wisata akan mempersepsi daerah tujuan wisata yang memungkinkan, di mana persepsi ini dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan informasi yang didapatkannya setelah memutuskan tujuan wisata dan datang barulah memiliki keputusan untuk niat datang kembali atau tidak. motivasi wisatawan berkunjung ke pantai-pantai ini karena Pantai Batu Bolong dan Pantai Batu Mejan (Echo

Beach) sudah mulai di kenal dengan keindahan ombaknya bagi para

peselancar/surfer. Bahkan ada beberapa wisatawan yang datang hanya untuk belajar surfing dan menyewa surfing guide local selain dari ombak yang bagus pantai-pantai ini juga terkenal bersih serta banyak café atau restoran yang cocok untuk bersantai seperti di The Lawn Canggu, Echo

Beach Café, Sand Bar, Old Man dan lain-lain. Motivasi wisatawan juga

sangat berpengaruh dengan niat wisatawan untuk kembali lagi berkunjung ke pantai-pantai ini. Seperti wisatawan yang sudah menikmati aktivitas

(13)

9

surfing yang merasa ombak di pantai sangat bagus dan cocok untuk

peselancar professional maupun pemula serta kebersihan dari pantai juga menjadi nilai plus untuk wisatawan kembali lagi berkunjung ke pantai-pantai ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas menjadi sebuah pandangan awal dari hal yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian ini. Adapun permasalahan yang menjadi poin utama dalam penelitian ini ialah:

1. Bagaimanakah karakteristik wisatawan surfing ke pantai di Kecamatan Kuta Utara?

2. Bagaimanakah motivasi wisatawan surfing ke pantai di Kecamatan Kuta Utara?

3. Bagaimanakah niat wisatawan surfing berkunjung kembali ke pantai di Kecamatan Kuta Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, adapun tujuan penelitian ini ialah: 1. Untuk mengetahui karakteristik wisatawan surfing berkunjung ke pantai di

Kecamatan Kuta Utara.

2. Untuk mengetahui motivasi wisatawan surfing berkunjung ke pantai di Kecamatan Kuta Utara.

3. Untuk mengetahui niat wisatawan berkunjung kembali untuk surfing ke pantai di Kecamatan Kuta Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(14)

10

Secara akademis penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu, konsep dan teori yang diperoleh di bangku kuliah, khususnya pada bidang kajian psikologi pariwisata. Menambah wawasan pengetahuan mahasiswa tentang masalah yang dikaji, dan memberikan sumbangan pemikiran bagi para akademis lainnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam pengambilan kebijakan bagi masyarakat, pihak swasta, dan pemerintah untuk mengambil keputusan yang bermanfaat bagi perkembangan wisata surfing di pantai Kecamatan Kuta Utara.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini sistematika penulisan akan di susun menjadi lima bab dan masing-masing akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian sebelumnya dan beberapa tinjauan konsep mengenai karakteristik dan motivasi wisatawan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi penelitian, DOV, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan, dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum pantai-pantai di Kecamatan Kuta Utara yaitu: Pantai Nelayan, Batu Bolong, Batu Mejan dan Pererenan, karakteristik wisatawan surfing dan motivasi wisatawan surfing.

(15)

11

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian yang di peroleh serta pembahasan masalah yang dikaji dan saran yang diberikan terkait penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah pendekatan sistematis dalam pembangunan model pengembangan prasarana usahatani tingkat tersier di lahan beririgasi adalah analisis kebutuhan, formulasi

User membuka aplikasi SPK pemilihan makanan maag, kemudian menampilkan halaman utama, setelah itu memilih menu hasil rekomendasi, kemudian pilih form cari data

Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul, dipilih, dan dikelompokan dalam bentuk database (kumpulan data) berdasarkan kriteria data yang sesuai dengan Politik

Buku ini memuat data tentang potensi yang ada di wilayah Kecamatan Depok, sehingga dapat memberikan gambaran umum dan keadaan tentang berbagai hal, yang dapat dimanfaatkan

Permasalahan eksternal IKM Mebel Ekspor Jepara yang dapat diamati di lapangan adalah kelangkaan bahan baku khususnya kayu jati, efektivitas interaksi kelembagaan dan pola

Sebagai saran, bagi konselor atau guru BK di sekolah untuk memahami format kegiatan pendukung Home Visit dengan baik sehingga dapat memaksimalkan kegiatan Home Visit untuk

Diamati bahwa pemberian Pigstrum dosis 2 ml/ekor anak babi umur 2 hari dapat menurunkan kejadian diare sampai 26,7% dan pertambahan berat badan menjadi 6,7 kg pada umur 30

Tradisi mairiak yang merupakan tradisi masyarakat Minangkabau pada masa tidak padi dalam rangka memisahkan bulir padi dari tangkainya dengan menggunakan telapak kaki manusia,