• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERHITUNGAN GAYA-GAYA PADA STRUKTUR BOX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PERHITUNGAN GAYA-GAYA PADA STRUKTUR BOX"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

28

PADA STRUKTUR BOX

Perhitungan konstruksi dilakukan dengan metode kesetaraan yaitu analisa dilakukan pada konstruksi yang sudah ada dengan mengasumsikan sebagai beban merata pada masing – masing box akibat berat konstruksi. Beban konstruksi yang diasumsikan pada box 1 adalah 300 kg, box 2 500 kg dan box 3 700 kg. Pada bab ini penulis akan membahas perhitungan kekuatan konstruksi frame tegak depan dan belakang yang menyatu pada dinding samping di tiap – tiap box, karena dibagian inilah beban terbesar diterima. Defleksi yang diizinkan adalah 1 mm.

4.1 Perhitungan Layout Box

Sebelum menghitung kekuatan pada masing – masing frame maka perlu dilakukan perhitungan bentangan material yang mengalami proses pembentukan . Untuk bentangan dapat dicari dengan menggunakan rumus seperti gambar 4.1 :

(2)

Gambar 4.1 Pembengkokan (Khurmi, RS. 2005 : 130 [2])

Rumus yang digunakan untuk menghitung bentangan adalah : =

360. 2. ( + . )

Keterangan : = Panjang busur pada sumbu netral (mm) = Sudut bending (0)

Rd = Radius dalam (mm) T = Tebal plat (mm)

K = Konstanta untuk letak sumbu netral

Untuk Rd ≤ 2t, maka K = 0,33, Untuk Rd ≥ 2t, K = 0,5

4.1.1 Layout Box 1

Gambar 4.2 Tampak Depan Assembling Box 2 (Data pribadi)

(3)

Gambar 4.3 Penampang Frame Tegak Depan dan Belakang (dinding samping) Box 1

(Data pribadi)

Diketahui :

t = 2 (mm) Ukuran lebar bentangan :

L = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 Dimana, L1 = 15 – t = 13 mm L2 = 20 – t = 18 mm L3 = 52 – (2t) = 48 mm L4 = 400 – (2t) = 396 L5 = 40 – t = 38 mm L = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

(4)

= 13 + 18 + 48 + 396 +38 = 513 mm

Ukuran panjang bentangan, H = 776 mm

Jadi untuk ukuran potongan plat frame tegak depan dan belakang (dinding samping) Box 1 adalah :

L = 513 mm dan H = 776 mm 4.1.2 Layout Box 2

Gambar 4.4 Tampak Depan Assembling Box 2 (Data pribadi)

(5)

Gambar 4.5 Penampang Frame Tegak Depan dan Belakang (dinding samping) Box 2

(Data pribadi)

Diketahui :

t = 2 (mm) Ukuran lebar bentangan :

L = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 Dimana, L1 = 15 – t = 13 mm L2 = 20 – t = 18 mm L3 = 52 – (2t) = 48 mm L4 = 1025 – (2t) = 1021 L5 = 40 – t = 38 mm L = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 = 13 + 18 + 48 + 1021 +38 = 1138 mm

(6)

Ukuran panjang bentangan, H = 1592 mm

Jadi untuk ukuran potongan plat frame tegak depan dan belakang (dinding samping) pada box 2 adalah :

L = 1138 mm dan H = 1520 mm

4.1.3 Layout Box 3

Gambar 4.6 Tampak Depan Assembling Box 3 (Data pribadi)

(7)

Gambar 4.7 Penampang Frame Tegak Depan dan Belakang (dinding samping) Box 3

(Data pribadi)

Diketahui :

t = 2 (mm) Ukuran lebar bentangan :

L = L1 + L2 + L3 + L4 Dimana, L1 = 40 – t = 38 mm L2 = 850 – (2t) = 846 mm L3 = 40 – (2t) = 36 mm L4 = 40 – t = 38 L = L1 + L2 + L3 + L4 = 38 + 846 + 36 + 38 = 958 mm

Ukuran panjang bentangan, H = 2372 mm

(8)

Jadi untuk ukuran potongan plat frame tegak depan dan belakang (dinding samping) pada box 2 adalah :

L = 958 mm H = 2372 mm

4.2 Perhitungan Gaya Yang Terjadi Pada frame

4.2.1 Perhitungan Gaya Pada Frame Tegak Depan dan Belakang (dinding samping) Pada Box 1

Beban terbesar yang diterima box terdapat pada konstruksi frame tegak depan dan belakang.

Gambar 4.8 Penampang Frame Depan Box 1 (Data pribadi)

 Titik berat pada masing – masing bidang :

x1 = 1 y1 = 44.5

x2 = 11 y2 = 51

x3 = 21 y3 = 26

(9)

 Titik Berat Bidang ̅ = ( . ) + ( . ) + ( . ) + ( . ) + + + ̅ = (1.30) + (11.36) + (21.104) + (41.76) 30 + 36 + 104 + 76 ̅ = 30 + 396 + 2184 + 3116 246 ̅ = 5726 246 = 23,27 = ( . ) + ( . ) + ( . ) + ( . ) + + + = (44,5.30) + (51.36) + (26.104) + (1.76) 30 + 36 + 104 + 76 = 1335 + 1836 + 2704 + 76 30 + 36 + 104 + 76 = 5951 246 = 24,19

(10)

 Momen Inersia = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] + [ 3 + 3( − 3) ] + [ 4 + 4( − 4) ] = 2 . 15 12 + 30 (24,19 − 44,5) + 18. 2 12 + 36 (24,19 − 51) + 2 . 52 12 + 104 (24,19 − 26) + 36 . 2 12 + 76 (24,19 − 1) = [562,5 + 12374,88] + [12 + 25875,94] + [23434,66 + 340,71] + [24 + 40870,98] = 12937,38 + 25887,94 + 23775,37 + 40894,98 = , mm4 = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] + [ 3 + 3( − 3) ] + [ 4 + 4( − 4) ] = 15 . 2 12 + 30 (23,27 − 1) + 2. 18 12 + 36 (23,27 − 11) + 52 . 2 12 + 104 (23,27 − 21) + 2 . 36 12 + 76 (23,27 − 41) = [10 + 14878,59] + [972 + 5419,9] + [34,66 + 535,9] + [7776 + 23890,82] = 14888,59 + 6391,9 + 570,65 + 31666,82 = , 4

(11)

Jadi momen Inersia untuk frame tegak depan adalah

I = Ix + Iy

I = 103495,67 + 53517,96 = 157013,63 mm4

Perhitungan defleksi pada konstruksi

= 5. . 384 . . = 5 .300 . 776 384 . 2,1 × 10 . 157013,63 = 7009328,64 × 10 126615791 × 10 . = , (aman)

Gambar 4.9 Penampang Frame Belakang Box 1 (Data pribadi)

(12)

 Titik berat pada masing – masing bidang :

x1 = 20 y1 = 1

x2 = 39 y2 = 27  Titik berat bidang

̅ = ( . ) + ( . ) + ̅ = (20 . 80) + (39.100) 80 + 100 ̅ = 1600 + 3900 180 ̅ = 5500 180 ̅ = 30,55 = ( . ) + ( . ) + = (1.80) + (27.100) 80 + 100 = 80 + 2700 180 = 2780 180 = 15,44  Momen Inersia = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] = 40 . 2 12 + 80 (15,44 − 1) + 2. 50 12 + 100 (15,44 − 27) = [26,67 + 16681] + [20833,33 + 13363,36] = 16707,67 + 34196,69 = , 4 = [ + ( − ) ] +[ 2 + 2( − 2) ] = 2 . 40 12 + 80 (30,55 − 20) + 50. 2 12 + 100 (30,55 − 39)

(13)

= [10666,67 + 8904,2] + [33,33 + 7140,25] = 19570,87 + 7173,58

= , 4

Jadi momen inersia untuk frame tegak belakang adalah

I = Ix + Iy

I = 50904,36 + 26744,45 = 77648,81 mm4

Perhitungan defleksi yang konstruksi

= 5. . 384 . . = 5 .300 . 776 384 . 2,1 × 10 . 77648,81 = 7009328,64 × 10 62616000,38 × 10 . = , (kurang aman)

4.2.2 Perhitungan Gaya Pada Frame Tegak Depan dan Belakang (dinding samping) Pada Box 2

Secara konstruksi box 2 sama dengan box 1, yang membedakan hanyalah panjang atau tinggi framenya. Untuk box 1 panjang frame adalah 776 mm, sedangkan box 2 adalah 1520 mm. jadi Perhitungan gaya yang diizinkan konstruksi adalah,

(14)

Gambar 4.10 Penampang Frame Depan Box 2 (Data pribadi)

Perhitungan defleksi pada konstruksi

= 5. . 384 . . = 5 .500 . 1520 384 . 2,1 × 10 . 157013,63 = 87795200 × 10 126615791,2 × 10 . = , (aman)

(15)

Gambar 4.11 Penampang Frame Belakang Box 2 (Data pribadi)

Titik berat pada masing – masing bidang : x1 = 75 y1 = 1

x2 = 151 y2 = 20 Titik berat bidang

̅ = ( . ) + ( . ) + ̅ = (75 .300) + (151.80) 300 + 80 ̅ = 22500 + 12080 380 ̅ = 34580 380 ̅ = 91 = ( . ) + ( . ) + = (1.300) + (20.80) 300 + 80 = 300 + 1600 380 = 1900 380 = 5

(16)

 Momen Inersia = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] = 150 . 2 12 + 300 (5 − 1) + 2. 40 12 + 80 (5 − 20) = [100 + 4800] + [10666,67 + 18000] = 4900 + 28666,67 = , 4 = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] = 2 . 150 12 + 300 (91 − 75) + 40. 2 12 + 80 (91 − 151) = [562500 + 76800] + [26,67 + 288000] = 639300 + 288026,67 = , 4

Jadi momen inersia untuk frame tegak belakang adalah

I = Ix + Iy

I = , + , = , mm4

Perhitungan defleksi pada konstruksi

= 5. . 384 . . = 5 .500 . 1520 384 . 2,1 × 10 . 960893,34 = 87795200 × 10 774864389,4 × 10 . = , (aman)

(17)

4.2.3 Perhitungan Gaya Pada Frame Tegak Depan dan Belakang (dinding samping) Pada Box 3

Gambar 4.12 Penampang Frame Depan Box 3 (Data pribadi)

 Titik berat pada masing – masing bidang :

x1 = 1 y1 = 20

x2 = 77 y2 = 1

 Titik berat bidang

̅ = ( . ) + ( . ) + ̅ = (1 .80) + (77.300) 80 + 300 ̅ = 80 + 23100 380 ̅ = 23180 380 = ( . ) + ( . ) + = (20.80) + (1.300) 80 + 300 = 1600 + 300 380 = 1900 380

(18)

̅ = 61 = 5  Momen Inersia = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] = 2 . 40 12 + 80 (5 − 20) + 150 . 2 12 + 300 (5 − 1) = [10666,67 + 18000] + [100 + 4800] = 28666,67 + 4900 = , 4 = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] = 40 . 2 12 + 80 (61 − 1) + 2. 150 12 + 300 (61 − 77) = [26,67 + 288000] + [562500 + 76800] = 288026,67 + 639300 = , 4

Jadi momen inersia untuk frame tegak belakang adalah

I = Ix + Iy

I = , + , = , mm4

Perhitungan defleksi pada konstruksi

= 5. . 384 . .

= 5 .700 . 2300

(19)

= 425845000 × 10 774864389,4 × 10 .

= , (aman)

Gambar 4.13 Penampang Frame Belakang Box 3 (Data pribadi)

 Titik berat pada masing – masing bidang : x1 = 250 y1 = 1

x2 = 251 y2 = 20 x3 = 231 y3 = 39  Titik Berat Bidang

̅ = ( . ) + ( . ) + ( . )

+ + =

( . ) + ( . ) + ( . )

(20)

̅ = (250.500) + (251.80) + (231.76) 500 + 80 + 76 = (1.500) + (20.80) + (39.76) 500 + 80 + 76 ̅ = 125000 + 20080 + 17556 656 = 500 + 1600 + 2964 656 ̅ = 162636 656 = 247,92 = 5064 656 = 7,72  Momen Inersia = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] + [ 3 + 3( − 3) ] = 250. 2 12 + 500 (7,72 − 1) + 2. 40 12 + 80 (7,72 − 20) + 38. 2 12 + 76 (7,72 − 39) = [166,67 + 3360] + [10666,67 + 12063,87] + [25,33 + 74361,32] = 3526,67 + 22730,54 + 74386,64 = , mm4 = [ 1 + 1( − 1) ] + [ 2 + 2( − 2) ] + [ 3 + 3( − 3) ] = 2. 250 12 + 500 (247,92 − 250) + 40. 2 12 + 80 (247,92 − 251) + 2 . 38 12 + 76 (247,92 − 231)

(21)

= [2604166,67 + 2163,2] + [26,67 + 758,91] + [9145,33 + 21757,77]

= 2606329,87 + 785,58 + 30903.1

= , 4

Jadi momen Inersia untuk frame tegak depan adalah

I = Ix + Iy

I = , + , = 2738662,4 mm4

Perhitungan defleksi pada konstruksi

= 5. . 384 . . = 5 .700 . 2300 384 . 2,1 × 10 . 2738662,4 = 425845000 × 10 2208457359 × 10 . = , (aman)

Setelah dilakukan perhitungan defleksi terhadap semua frame pada konstruksi box panel ternyata frame box 1 bagian belakang kurang aman, sehingga harus dilakukan analisa lebih lanjut.

Gambar

Gambar 4.1 Pembengkokan  (Khurmi, RS. 2005 : 130 [2])
Gambar 4.3 Penampang Frame Tegak Depan dan Belakang  (dinding samping) Box 1
Gambar 4.4 Tampak Depan Assembling Box 2  (Data pribadi)
Gambar 4.5 Penampang Frame Tegak Depan dan Belakang  (dinding samping) Box 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan system pencahayaan alami (matahari) dan buatan pada suatu ruangan harus di pertimbangkan karena berkaitan erat dengan kegiatan yang di

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa intervensi Mulligan Mobilization dan Infrared sama baik dengan Myofascial Release Technique dan Infrared

Mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat rahmat dan bimbingan-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Ketidakpastian

Skema OWL-Time memiliki penyimpanan informasi waktu dalam bentuk xsd:dateTime. Bentuk penyimpanan ini memungkinkan untuk dilakukan operasi perbandingan secara matematis dengan

Tetapi kalau kasih ALLAH dicurahkan (punya hati yang rendah hati dan lemah lembut), kita hanya dapat mengulurkan tangan kepada TUHAN 'terserah Engkau TUHAN' dan TUHAN, Gembala

Pada penyelidikan ini, berita yang didokumentasikan ialah berita-berita dari media dalam talian yang ditentukan iaitu mediaindonesia.com dan voa-islam.com dengan topik

(1) Setelah Wajib Bayar yang diperiksa memberikan tanggapan atas temuan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) atau tidak menyampaikan

Tumor otak mulai dikenal sebagai salah satu penyebab kematian dan kecacatan pada masyarakat disamping penyakit-penyakit seperti; stroke, dan lain-lain. Dengan kemajuan