• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2015, 1-10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2015, 1-10"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN MEDIA FOTO PEMBELAJARAN SUB MATERI POKOK NAMA-NAMA

SAYURAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA KELAS 2 DI

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NURUL ISLAM KREMBUNG SIDOARJO

Vebby Gadis Permatasari

1

. Drs.Sutrisno Widodo M.Pd

2 Progra m Studi Te knologi Pendid ikan, Fa kultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Surabaya, 1

phebzvydhie@yahoo.com

Abstrak

Pada perke mbangan teknologi dan e ra g lobalisasi seperti sekarang in i Bahasa Inggris ada lah bahasa yang wajib dikuasai. Perke mbangan teknologi yang semakin pesat ini menjadikan alasan untuk pelajar atau siswa perlu menguasai pelajaran Bahasa Inggris sejak di tingkat sekolah dasar (SD). Berdasarkan pada studi pendahuluan di Sekolah Dasar Isla m Te rpad u (SDIT) Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo pada siswa ke las 2 mendapatkan hasil bahwa dala m keg iatan pembe laja ran Bahasa Inggris sub materi pokok na ma-na ma sayuran masih belu m ma ksima l d isebabkan oleh kurangnya media pembela jaran yang sesuai dengan tujuan dan kegiatan pembela jaran, serta guru dala m mengajar hanya menggunakan LKS dan buku teks yang didala mnya terdapat gambar yang kualitasnya buruk dan kurang jelas. Sela in itu adanya keterbatasan siswa dala m kosakata, bahasa dan ima jinasi men jadi ha mbatan dala m proses pembela jaran. Berdasarkan a lasan tersebut tujuan dari penelit ian ini untuk menge mbangkan media foto pembala jaran yang layak dan efe ktif untuk siswa kelas 2 di SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo.

Pengembangan ini menggunakan model pengembangan Research and Development (R&D) Brog and Ga ll da la m Sugiyono. Pengembangan ini menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil u ji validasi kelaya kan media foto pe mbela jaran o leh ahli materi I dengan nila i p rosentase 85% termasuk kategori ba ik seka li, ah li materi II dengan nilai prosentase 92,5% termasuk kategori ba ik seka li, ah li med ia I dengan nila i prosentase 85% termasuk kategori baik sekali, ahli med ia II dengan nilai presontase 80% termasuk kategori baik sekali, uji coba perorangan dengan nilai preso ntase 88,7% termasuk kategori baik seka li, uji coba kelo mpok kec il dengan nilai prosentase 90,6% termasuk kategori baik seka li, u ji coba pemaka ian dengan nilai prosentase 92,1% termasuk kategori baik seka li. Be rdasarkan data hasil test pada penggunaan media foto pembela jaran dipero leh d.b = N-1 = 29-1 =28 sehingga diperoleh ttabel = 2,05 dan thitung = 24,95. Maka dapat diketahui bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel 24,95 > 2,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media foto pembela jaran sangat efektif apabila digunakan dala m kegiatan pembe laja ran Bahasa Inggris sub materi pokok na ma-na ma sayuran.

Kata Kunci: Pengembangan, Media Foto Pembelajaran, Bahasa Inggris

Abstract

For the technology development and globalisation which are people face, English La nguage is a must to be mastered language. The technology development which imp roves rapidly beco me a reason for students to master English fro m e le mentary level. Depend on a fo rmer study at Sekolah Dasar Isla m Terpadu (SDIT) Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo o n second graders, come by a result of un ma xima l using of available material for English learning activity about vegetable’s names. Because of the lackness of matched media for the learn ing purpose and subject activity, also the teachers who only though using worksheet and te xt books with bad quality and unclea r. Beside those cause the visible limitation of the students’ vocabulary, language using, and imagination become obstacles in learning process. Depend on those reasons, this study’s purpose is to imp roving the effectiveness of learning activ ity with p roper picture media for second graders of SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo.

In this developing methode, Research and Development (R&D) methode by Brog and Ga ll which re wrote by Sugiyono. This methode use both qualitative and quantitative methode. Va lidation test of the picture med ia reach 85% which is very good by first materia l e xpert and 92,5% which is a lso very good by second materia l e xpert. For first med ia e xpe rt, this picture med ia is given by 85% an d second med ia e xpe rt by 80% which a re very good too. Very good results are also gotten from each individual test 88,7% , s mall group test 90,6% , and imp le mentation test 92,1%. By those results, db = N – 1 = 29 – 1 = 28. So the ttable= 2,05 and thitung = 24,95. Thus the thitung is larger than ttable (24,95 > 2,05). It e xp la ins that this pictures media method is very effective for being imp le mented to English lesson activity about vegetable’s names.

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dala m rangka meningkat kan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan me rupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dala m ke luarga, masyarakat, dan Negara. Seko lah sebagai salah satu pendidikan forma l me miliki peranan yang sangat penting dalam me wujudkan tu juan pendidikan me la lui proses belajar mengaja r. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan -perubahan tingkah laku baik intelektual, mora l, maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai indiv idu dan ma khlu k sosial (Sudjana dan Rivai, 2010:1).

Be laja r adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketera mpilan, atau sikapnya.

Interaksi yang terjadi sela ma proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pela jaran (buku, modul, atau selebaran, ma jalah, re ka man video atau audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belaja r dan fasilitas (proyektor overhead, pereka m p ita audio dan video, radio, televisi, ko mputer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber bela jar, dan la in-lain ).

Perke mbangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi da la m proses belajar. Para guru d ituntut agar ma mpu menggunakan alat -a lat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup ke mungkinan bahwa alat-a lat tersebut sesuai dengan perke mbangan dan tuntutan za man. Guru sekurang -kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Di sa mping ma mpu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat menge mbangkan ketera mp ilan me mbuat med ia pembela jaran yang digunakan apabila med ia tersebut belum tersedia (Arsyad, 2011:1-2).

Berd irinya sekolah dasar (SD) merupakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang me mberi bekal dala m menuju jenjang yang lebih tinggi dan yang akan menjad ikan manusia yang berkualitas. Da la m teori perke mbangan kognitif Jean

Piaget siswa sekolah dasar (SD) yang berusia 7-12 tahun ini termasuk dala m tahap operas ional konkret.

Pe mbela jaran merupakan proses perubahan tingkah laku siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak ma mpu menjadi ma mpu, da ri tidak bisa menjadi bisa. Pengajaran bahasa merupakan proses perubahan tingkah laku bahasa siswa dalam proses guru mengaja rkan bahasa sesuai dengan tujuan belajar bahasa serta hakikat bahasa yang dianjurkan.

Pada perke mbangan teknologi dan era g lobalisasi seperti sekarang ini Bahasa Inggris adalah bahasa yang wajib dikuasai. Perke mbangan teknologi yang semakin pesat ini men jadikan alasan untuk pela jar atau siswa perlu menguasai pela jaran Bahasa Inggris sejak d i t ingkat sekolah dasar.

Penelit i telah me laku kan studi pendahuluan di Sekolah Dasar Isla m Terpadu (SDIT) Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo pada siswa kelas 2 dan mend apatkan hasil bahwa dalam kegiatan pembe laja ran Bahasa Inggris sub materi pokok na ma-na ma sayuran di SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo pada siswa ke las 2 masih belum ma ksima l d isebabkan oleh kurangnya med ia pembela jaran yang sesuai dengan tujuan pembela jaran dan kegiatan pembela jaran, proses pembela jaran dikelas sebagaian besar hanya menggunakan sumber bela jar berupa LKS dan buku teks yang didalamnya terdapat gambar yang kualitasnya buruk dan kurang jelas. Sela in itu adanya keterbatasan siswa dalam kosakata, bahasa dan ima jinasi men jadi ha mbatan dalam p roses pembela jaran. SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo me rupakan sekolah yang telah me mpunyai sarana dan prasarana yang berpotensi mendukung pengembangan med ia pe mbe laja ran Bahasa Inggris yaitu 2 tape recorder yang dipergunakan secara bergantian dalam p roses pembela jaran dikelas, na mun sub materi pokok na ma-nama sayuran merupakan materi yang bersifat visual dan tidak dapat diaudiokan.

Dengan menggunakan media foto yang berupa 10 gambar foto sayuran sub materi poko k na ma -na ma sayuran antara lain bawang bombai, paprika, daun bawang, selada, daun seledri, jagung, lobak, cabai, labu kuning, kacang merah. Ga mbar foto sayuran tersebut masing-masing akan dicetak pada kertas Photo Paper

Glossy dengan ukuran A3 dan di bawah gambar foto

sayuran terdapat keterangan nama sayuran dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, sehingga siswa akan lebih tertarik untuk belaja r mengenai kosakata dan bahasa.

Adapun alasan peneliti me milih mengembangkan med ia foto pe mbela jaran adalah :

1. Media foto pe mbelaja ran dapat mena mpilkan bentuk riilnya dan mengubah konsep berpikir siswa yang abstrak men jadi konkret.

(3)

3 2. Media foto leb ih efe ktif digunakan pada proses

pembela jaran, karena guru t idak perlu me mba wa langsung sayuran dalam menyampaikan materi. 3. Media foto pe mbela jaran dapat digunakan secara

berulang-ulang pada pembelaja ran berikutnya. Tugas dan peran penting seorang pengajar adalah untuk mengatasi masalah diatas dengan mengubah suasana proses pembela jaran Bahasa Inggris menjadi lebih menarik dan me mbuat siswa termotivasi dala m belajar. Agar keg iatan pembela jaran Bahasa Inggris sub materi poko k na ma-na ma sayuran di SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo pada siswa ke las 2 menjadi ma ksimal ma ka d iperlu kan media foto berupa gambar yang menarik sehingga dapat mengatasi keterbatasan siswa dalam kosakata, bahasa, dan ima jinasi yang menjadi ha mbatan dala m proses pembelaja ran dan dapat mengubah konsep berpikir yang abstrak menjad i konkret sesuai dengan kara kteristik siswa ke las 2 d i SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo.

Pe milihan salah satu metode mengajar tertentu akan me mpengaruhi jen is media pe mbela jaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam me milih med ia, antara la in tujuan pembelaja ran, jenis tugas dan respon yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah pembela jaran berlangsung, dan konteks pembela jaran termasuk kara kteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama med ia pembela jaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut me mpengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Ha ma lik (1986) dala m Arsyad menge muka kan bahwa pema kaian med ia pe mbela jaran dala m p roses belajar mengajar dapat me mbangkitkan ke inginan dan minat baru serta dapat me mbangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Penggunaan med ia pembela jaran pada tahap orientasi pembelaja ran akan sangat me mbantu keefe ktifan proses pembelaja ran, penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Selain me mbangkitkan mot ivasi dan minat siswa, med ia pembela jaran juga dapat me mbantu siswa meningkatkan pemaha man, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, me mudahkan penafsiran data dan me madatkan informasi (Arsyad, 2011:15-16).

Berdasarkan fungsi utama media pe mbela jaran tersebut, maka peneliti mencoba me mberikan pe mecahan masalah tersebut dengan mengembangkan suatu media pembelaja ran yang berupa media foto. Dengan demikian peneliti akan mengangkat judul “Pengembangan Media Foto Pembela jaran Sub Materi Poko k Na ma-Na ma Sayuran Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Untuk Siswa Kelas 2 di Seko lah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Islam Krembung Sidoarjo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar be lakang di atas ma ka rumusan masalah yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Diperlukan penge mbangan media foto pembela jaran sub materi pokok na ma-na ma sayuran pada mata pelaja ran Bahasa Inggris yang layak dan efektif untuk siswa ke las 2 di SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo.

2. Apakah med ia foto pe mbela jaran layak digunakan pada sub materi pokok na ma-na ma sayuran pada mata pelaja ran Bahasa Inggris untuk siswa ke las 2 di SDIT Nu rul Isla m Kre mbung Sidoarjo?

3. Apakah media foto pembelaja ran efekt if digunakan pada sub materi pokok na ma-na ma sayuran pada mata pelaja ran Bahasa Inggris untuk siswa ke las 2 di SDIT Nu rul Isla m Kre mbung Sidoarjo?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan ru musan masalah di atas ma ka tujuan dari pengembangan adalah sebagai berikut : 1. Untuk menghasilkan suatu produk yang berupa

med ia foto pembela jaran sub materi pokok nama-na ma sayuran pada mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas 2 d i SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo yang layak dan efe ktif. 2. Untuk menguji ke layakan med ia foto

pembela jaran yang dike mbangkan o leh peneliti pada sub materi pokok na ma-na ma sayuran pada mata pela jaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas 2 di SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo. 3. Untuk menguji efe ktifitas media foto

pembela jaran yang dike mbangkan o leh peneliti pada sub materi pokok na ma-na ma sayuran pada mata pela jaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas 2 di SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo.

METODE

A. Model Pe ngembang an

Model pengembangan merupakan acuan atau patokan langkah-langkah dala m proses menge mbangkan suatu produk media . Da la m model pengembangan media foto pembela jaran yang dipilih dan digunakan untuk penelit ian adalah model pengembangan Research and Development (R&D) Borg and Ga ll dala m (Sugiyono 2012:298).

Alasan dipilih dan digunakannya model pengembangan Research and Development (R&D) Borg and Ga ll dala m Sugiyono, ka rena :

1. Model pengembangan ini digunakan untuk menghasilkan produk te rtentu dan menguji keefe ktifan produk te rtentu.

(4)

2. Model pengembangan ini leb ih sesuai untuk me mba kukan prosedur pemilihan media by design.

3. Model pengembangan yang sederhana dan mudah untuk dila kukan dala m penelitian lapangan.

4. Model pengembangan yang tersusun secara sistematis.

5. Untuk me mpermudah pengembang dala m setiap tahapan diadakan revisi.

Adapun langkah-langkah model pengembangan Research and Development (R&D) Borg and Ga ll dala m (Sugiyono, 2012:298) sebagai berikut :

Gambar 3.1 Model Pengembangan Research and Development (R&D) Borg and Gall dalam (Sugiyono, 2012:298)

B. Prosedur Pe ngembang an Me dia

Prosedur pengembangan media in i sesuai dengan model pengembangan med ia di atas yang me liputi langkah-langkah sebagai berikut :

1. Potensi dan masalah. Langkah yang dia mb il dala m mengembangkan med ia foto untuk pembela jaran sub materi pokok na ma-na ma sayuran adalah dengan mela kukan studi pendahuluan dengan mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa me la lui observasi dan wawancara yang dila kukan kepada guru mata pelajaran dan siswa. Mendapatkan hasil bahwa dala m kegiatan pe mbela jaran Bahasa Inggris sub materi po kok na ma -na ma sayuran di SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo pada siswa kelas 2 masih belu m ma ksimal d isebabkan oleh kurangnya media pe mbela jaran yang sesuai dengan kegiatan pembela jaran dan proses pembela jaran dike las sebagaian besar hanya menggunakan sumber bela jar berupa LKS dan buku teks yang didala mnya terdapat ga mbar yang kualitasnya buruk dan kurang jelas. Sela in itu adanya keterbatasan siswa dalam kosakata, bahasa dan ima jinasi men jadi ha mbatan dala m proses pembelaja ran. Untuk itu perlu adanya med ia foto dala m pe mbe laja ran sehingga dapat

mengatasi ha mbatan dala m proses pembela jaran dan dapat mengubah konsep berpikir yan g abstrak men jadi konkret.

2. Pengumpulan data. Langkah yang dia mb il selanjutnya mengumpulkan berbagai info rmasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk dan meru muskan tujuan intruksional (instructional objective), sebelum pembuatan sebuah media peneliti harus mengu mpulkan informasi dan me ru muskan tujuan terlebih dahulu. Dari tujuan ini d igunakan sebagai acuan untuk mengukur bahwa media foto untuk pembela jaran sub materi poko k nama-na ma sayuran menjadikan pe mbela jaran yang lebih efektif dari sebelu m menggunakan med ia foto.

3. Desain produk. Langkah ket iga in i yakn i me ru muskan butir-butir materi secara terperinc i dan spesifikasi produk yang dilaku kan untuk mengetahui materi, bahan, dan pengalaman belajar apa yang harus dipelajari siswa agar tujuan dapat tercapai. Da la m tahap ini pengembang me mbuat desain atau gambaran

storyboard dalam pe mbuatan media foto.

4. Validasi desain. Da la m tahap validasi desain in i me rupakan suatu kegiatan untuk menila i rancangan produk med ia foto pe mbela jaran. Validasi desain dila kukan kepada ahli media dan ahli materi dengan me laku kan penila ian atau uji coba berdasarkan kisi-kisi instrumen untuk mendapatkan masukan dan mengetahui kele mahan dan kekuatan produk.

5. Perbaikan desain. Langkah yang dila kukan dala m perbaikan desain ini peneliti mela kukan revisi atau perbaikan produk dari hasil va lidasi desain yang diperoleh dari ahli media dan ahli materi.

6. Uji coba produk. Penelit i mela kukan uji coba produk terhadap subjek uji coba yakni u ji coba perorangan terdiri dari 2 orang sis wa dan uji coba kelo mpok kec il terdiri dari 8 orang siswa kelas 2 d i SDIT Nu rul Isla m Kre mbung Sidoarjo yaitu siswa disuruh mencocokkan kata dan menulis na ma-na ma sayuran dala m Bahasa Inggris dengan benar dan sesuai gambar yang tepat mela lui med ia foto sayuran yang ditunjukan atau diperlihatkan.

7. Revisi produk. Setelah dilaku kan pengujian produk pada sampel yang terbatas yang digunakan untuk mengetahui kekurangan dan mendapatkan masukan maka peneliti perlu mengadakan rev isi produk guna perbaikan dala m uji coba pe maka ian atau ke lo mpok besar.

(5)

5 8. Uji coba pe maka ian. Setelah d ilakukan uji coba

produk dan revisi produk maka selanjutnya dila kukan uji coba pema kaian yaitu terhadap kelo mpok besar terdiri dari 29 orang siswa kelas 2 di SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo yang diterapkan dala m kondisi nyata dan diberikan

pre-test dan post-test. Da la m uji coba pe ma kaian

perlu din ila i ha mbatan yang muncul guna untuk perbaikan selanjutnya.

9. Revisi produk. Revisi produk ini d ila kukan apabila dala m uji coba pemaka ian ke lo mpok besar dalam kondisi nyata terdapat ke kurangan dan hambatan maka perlu dila kukan revisi produk untuk penyempurnaan produk.

10. Pe mbuatan produk masal. Penelitian pengembangan ini tidak sa mpai pada langkah pembuatan produk masal tetapi hanya sampai langkah revisi produk karena penelitian pengembangan ini tidak sa mpai mela kukan pembuatan produk secara masal untuk sekolah yang lain.

C. Jenis Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang me menuhi standar data yang ditetapkan.

Metode pengumpulan data adalah cara yang dipakai dala m pengumpulan data, sedangkan instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu :

1. Interview (Wawancara) yang digunakan adalah jenis wawancara terpimp in dan terstruktur dengan pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga responden tinggal me mberikan tanda check (√) pada jawaban yang dipilih. Wawancara ini digunakan sebagai instrumen pengumpul data yang diberikan kepada ahli materi, ahli media dan siswa untuk mendapatkan informasi dan masukan mengenai produk pengembangan. Wawancara kepada siswa dilakukan oleh 3 orang pewawancara (interviewer).

2. Tes yang digunakan adalah tes prestasi atau

achievement test untuk mengukur tingkat

keefektifan media foto pembela jaran pada siswa kelas 2 di SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo. Tes ini dila kukan dua ka li yaitu

pre-test dan post-pre-test kepada siswa.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengelolah data yang berhubungan erat dengan rumusan masalah yang dianjurkan guna menarik kesimpulan dan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif dala m pengelolaan data hasil wawancara kepada ahli materi, ahli med ia dan siswa dan hasil tes.

1. Analisis Hasil Wawancara

Data hasil wawancara yang diperoleh dari ahli materi, ahli media dan siswa akan dihitung selanjutnya dengan menggunakan rumus prosentase :

Teknik perh itungan PSA (Prosentase Setiap Aspek) ini untuk menghitung skor prosentase dari semua aspek pada variabel yang terdapat pada media yang dievaluasi dengan rumus :

%

(Arikunto, dala m Arthana & Dewi, 2005:80) Kriteri a pe nilaian

PROS ENTAS E KRITERIA KET ERANGAN

76% - 100% Ba ik Se kali Media Layak Digunakan (tanpa revisi) 51% - 75% Ba ik Media Layak Digunakan (tanpa revisi) 26% - 50% Kurang Media Be lu m Layak Digunakan (Rev isi) 0% - 25% Kurang sekali Media Be lu m Layak Digunakan (Rev isi) Sumber : (Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Ce pi Safruddi n Abdul, 2010:35) yang telah di modifikasi

sesuai deng an ke perluan penge mbang an. 2. Analisis Data Hasil Tes

Data hasil tes yang diperoleh dari pre-test dan

post-test digunakan untuk mengukur tingkat

keefektifan media foto pe mbelaja ran selanjutnya akan di hitung dengan rumus :

Keterangan :

MD = Mean dari perbedaan pre test dengan post test (post test - pre test)

(6)

Xd = Deviasi masing-masing subjek (D - MD)

= Ju mlah kuadrat deviasi N = Subjek pada sampel. d.b. = Ditentukan dengan N – 1 (Arikunto, 2010:350).

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penge mbangan 1. Potensi dan Masalah

Persiapan dalam tahapan pengembangan media foto pembela jaran sub materi pokok nama-na ma sayuran pada mata pelaja ran Bahasa Inggris ini, dila ksanakan dengan mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa mela lui observasi dan wawancara secara langsung kepada guru mata pelajaran dan siswa di SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo yang berkaitan dengan menganalisis potensi dan masalah. Berdasarkan hasil dari observasi yang telah dilakukan, SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo me rupakan sekolah yang telah me mpunyai sarana dan prasarana yang berpotensi mendukung pengembangan media pembelaja ran Bahasa Inggris yaitu 2 tape

recorder yang dipergunakan secara bergantian

dalam proses pembelajaran dikelas, namun sub materi pokok na ma-na ma sayuran merupakan materi yang bersifat visual dan tidak dapat diaudiokan.

Hasil wa wancara yang telah dilakukan dengan guru mata pelajaran Bahasa Inggris kelas 2 dapat ditemukan beberapa masalah bahwa dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris sub materi pokok nama -nama sayuran masih belum ma ksimal d isebabkan oleh kurangnya media pembelaja ran yang sesuai dengan kegiatan pembelaja ran dan proses pembelajaran dikelas sebagaian besar hanya menggunakan sumber belajar berupa LKS dan buku teks yang didala mnya terdapat gambar yang kualitasnya buruk dan kurang jelas. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi maka d iperlukan jenis media pe mbelajaran v isual untuk menunjang proses pembelajaran sehingga dapat mengatasi hambatan dalam proses pembelajaran dan dapat mengubah konsep berpikir yang abstrak menjadi konkret yakni dengan menggunakan media foto pembelaja ran.

2. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data yang bertujuan sebagai acuan untuk merencanakan sebuah

produk pemecahan masalah belajar. Pengumpulan data diperoleh mela lui silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang diperoleh dari guru mata pelajaran Bahasa Inggris, kemudian RPP tersebut dikembangkan ke mbali oleh peneliti yang didala mnya terdapat tugas pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa, berupa :

a. Standart Kompetensi

Mengeja dan menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dala m konteks sekitar peserta didik.

b. Ko mpetensi Dasar

Menyalin kosakata bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima . c. Indikator

1) Siswa dapat menyalin dan mencocokkan kata dengan gambar yang sesuai.

2) Siswa dapat menulis na ma-na ma sayuran dengan benar dan sesuai gambar yang tepat.

Materi yang akan disajikan diperoleh dari beberapa sumber yaitu ka mus Bahasa Inggris dan internet, yang ke mudian d iru muskan men jadi butir-butir materi.

B. Pelaksanaan Pengembangan 1. Desain Produk

a. Desain Materi

Desain materi ini d ila kukan untuk me milih dan mengumpulkan materi yang sesuai dengan permasalahan bela jar yang terjad i d i SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo materi yang dijabarkan hanya terbatas pada 10 jenis sayuran yang jarang diju mpai o leh siswa dan tidak bisa dibawa langsung dalam proses pembela jaran. antara lain : 1) Bawang bo mbai. 2) Paprika. 3) Daun bawang. 4) Selada. 5) Daun Seledri. 6) Jagung. 7) Lobak. 8) Cabai. 9) Labu Kuning. 10) Kacang Merah.

Jenis sayuran yang dipilih untuk dijadikan sebagai materi in i d iru muskan bersa ma dengan ahli materi. Keterangan nama-na ma sayuran dala m Bahasa Inggris ini juga sudah disesuaikan dengan kamus Bahasa Inggris.

(7)

7 b. Desain produk media foto pembela jaran

1) Pra produksi

Tahap pra produksi ini dilaksanakan dengan membuat storyboard terlebih dahulu (pada lampiran). Dimana

storyboard yang digunakan dalam

menge mbangkan media foto pe mbelaja ran ini bertujuan sebagai ga mbaran a wal sebelum me laksanakan produksi med ia foto pembe laja ran, sehingga dapat me mudahkan da la m proses pelaksanaan produksi.

2) Pela ksanaan produksi

a) Menentukan ukuran med ia foto. Uku ran panjang x lebar (p x l) pada media foto pembela jaran adalah 42 c m x 30 c m. ukuran ka rtu tersebut cukup besar jika digunakan didala m ke las yang berukuran 5 x 6 mete r dengan jumlah 29 siswa. Bentuk dan ukuran media foto cukup nyaman dan mudah untuk digunakan dala m pe mbela jaran d idala m kelas. Ukuran media foto tersebut mudah untuk disimpan kedala m kotak ke masan.

b) Mempersiapkan 10 jenis sayuran yang telah ditentukan. Sayuran yang digunakan dalam proses produksi telah dipilih sayuran yang masih segar, sehingga dapat menghasilkan foto yang menarik.

c) Melakukan pengambilan foto atau pemotretan 10 jenis sayuran. Pe motretan dila kukan di studio indoor dengan menggunakan kame ra Canon EOS 60D dan dibantu pencahayaan dengan 3 la mpu lighting. Sete lah me la kukan pe motretan selanjutnya menentukan foto yang akan digunakan dala m med ia foto pe mbela jaran. Foto-foto sayuran tersebut diseleksi dan dipilih sesuai dengan teknik pengambilan foto dan ko mposisi yang baik.

d) Mendesain med ia foto pe mbela jaran. Desain med ia foto ini menggunakan software Adobe Lightroom 4 untuk penyempurnaan warna dan Adobe

Photoshop CS6 untuk pengeditan

gambar dan penulisan nama sayuran. Media foto ini menggunakan kertas

Photo Paper Glossy dengan laminasi

agar tidak mudah rusak dan warnanya tidak mudah pudar.

e) Menentukan ukuran dan bahan kotak ke masan media foto. Kotak ke masan ini digunakan sebagai tempat penyimpanan med ia foto. Ukuran panjang x lebar x tinggi (p x l x t) pada kotak kemasan med ia foto ada lah 45 c m x 35 c m x 5 cm. Kotak ke masan ini berbahan das ar dari papan kayu tipis dilapisi dengan wallcover dan didepan kotak ke masan terdapat cover media foto. Dan mendesain cover kotak ke masan media foto menggunakan software Adobe

Photoshop CS6. 3) Pasca Produksi

Setelah me laku kan proses produksi med ia foto pembela jaran, maka selanjutnya adalah menyusun bahan penyerta.

a) Menyiapkan isi bahan penyerta. Isi dala m bahan penyerta ini ya kni petunjuk penggunaan media dan peme liharaan med ia, identifikasi produk, silabus, RPP, Lat ihan soal dan kunci jawaban. Isi da la m bahan penyerta ini a kan me mbantu guru dala m penggunaan dan perawatan media. b) Menentukan ukuran dan bentuk bahan

penyerta. Bahan penyerta ini beruku ran A5 menggunakan jen is font -JS Arisa,

Catriel, Comic Sans MS dll dengan

ukuran font 12 pt. bahan penyerta ini menggunakan ukuran A5 agar me mpe rmudah dala m penyimpanan c) Setelah semua ditentukan maka

selanjutnya adalah mendesain cover dan me layout isi bahan penyerta dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS6.

2. Vali dasi Desain a. Va lidasi Ahli Materi

1) Ahli Materi I

Berdasarkan hasil wawancara ahli materi I dengan sub variabel comprehention/

pengertian yang menyeluruh, motivation/ motivasi, age appropriatness/kesesuaian usia, contect accuracy/keakuratan isi, dan

effectiveness/efektivitas mendapat nilai prosentase 85%, dala m hal ini hasil wawancara kepada ahli materi I jika dikonsultasikan pada kriteria penila ian media foto pe mbelajaran ini termasuk dalam kategori baik sekali.

(8)

2) Ahli Materi II

Berdasarkan hasil wa wancara ahli materi II dengan sub variabel comprehention

/pengertian yang menyeluruh, motivation/ motivasi, age appropriatness/kesesuaian usia, contect accuracy/keakuratan isi, dan

effectiveness/efektivitas mendapat nilai prosentase 92,5%, dala m hal in i hasil wawancara kepada ahli materi II jika dikonsultasikan pada kriteria penila ian media foto pe mbelajaran ini termasuk dalam kategori baik sekali.

b. Va lidasi Ahli Media 1) Ahli Media I

Berdasarkan hasil wawancara ahli med ia I dengan sub variabel daya tarik, age

appropriatness/kesesuaian usia, standard

technis/standar teknis, dan

motivation/motivasi mendapat nilai

prosentase 85%, dala m hal ini hasil wawancara kepada ahli media I jika dikonsultasikan pada kriteria penila ian media foto pe mbelajaran ini termasuk dalam kategori baik sekali

.

2) Ahli Media II

Berdasarkan hasil wawancara ahli media II dengan sub variabel daya tarik, age

appropriatness/kesesuaian usia, standard

technis/standar teknis, dan

motivation/motivasi mendapat nilai

prosentase 80%, dala m hal ini hasil wawancara kepada ahli media II jika dikonsultasikan pada kriteria penila ian media foto pe mbelajaran ini termasuk dalam kategori baik sekali.

C. Uji Coba Pr oduk 1. Uji Coba Perorangan

Berdasarkan hasil wa wancara uji coba perorangan yang berjumlah 2 orang siswa dengan sub variabel daya tarik, motivation/motivasi,

comprehention/pengertian yang menyeluruh, dan

manfaat progra m mendapat nilai prosentase 88,7%, dala m hal ini hasil uji coba perorangan jika dikonsultasikan pada kriteria penila ian media foto pembelajaran ini termasuk dala m kategori baik sekali.

2. Uji Coba Kelo mpok Kecil

Berdasarkan hasil wawancara uji coba kelo mpok kecil yang berjumlah 8 orang siswa dengan sub variabel daya tarik, motivation/motivasi, comprehention/pengertian yang menyeluruh, dan

manfaat progra m mendapat nilai prosentase 90,6%, dala m hal in i hasil uji coba kelo mpok

kecil jika dikonsultasikan pada kriteria penilaian media foto pe mbelaja ran in i termasuk dala m kategori baik sekali.

3. Uji Coba Pe maka ian

Berdasarkan hasil wawancara uji coba pema kaian yang berjumlah 29 orang siswa dengan sub variabel daya tarik, motivation/motivasi, comprehention/pengertian yang menyeluruh, dan

manfaat progra m mendapat nilai prosentase 92,1%, da la m hal ini hasil uji coba pemakaian jika dikonsultasikan pada kriteria penila ian media foto pembelajaran ini termasuk dala m kategori baik sekali.

D. Analisis Data Hasil Tes Pre-Test : 1740 Post-Test : 2625

D : 890

xd : -0,3 xd2 : 1236,21

Data tersebut kemudian dianalisis sebagai berikut :

Ke mudian dimasukkan kedala m ru mus t-test sebagai berikut :

d.b = N-1 = 29-1 =28 (d ikonsultasikan dengan tabel nila i t) dengan nilai t0,05 harga ttabel = 2,05

Berdasarkan pada perhitungan diatas, ma ka dapat diketahui bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel dengan perbandingan angka thitung = 24,95 > ttabel = 2,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

(9)

9 pembelaja ran dengan menggunakan media foto pembelaja ran dibandingkan pembelajaran yang tidak menggunakan media foto pembelajaran terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kema mpuan siswa dalam me mahami dan menguasai sub materi pokok nama-na ma sayuran kelas 2 SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo. Hal ini dapat diartikan bahwa media foto pembela jaran sangat efektif apabila digunakan dalam kegiatan pembela jaran Bahasa Inggris sub materi pokok na ma-na ma sayuran.

PENUTUP

A. Kaji an Pr oduk yang Dikembangkan

Berdasarkan kajian teoritik dan ka jian e mpirik dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Pengembangan media foto pembe laja ran termasuk keda la m kawasan teknologi pembela jaran yakn i do ma in pengembangan sub domain te knologi cetak.

b. Media foto pe mbela jaran ini dike mbangkan dengan menggunakan model penge mbangan

Research and Development (R&D) Bo rg and

Gall da la m (Sugiyono, 2012:298).

c. Dari hasil wa wancara yang diperoleh, media foto pembela jaran ini dikategorikan baik sekali dan layak digunakan dala m kegiatan pembela jaran pada mata pela jaran Bahasa Inggris sub materi pokok na ma-na ma sayuran di kelas 2 SDIT Nuru l Isla m Kre mbung Sidoarjo. d. Dari analisis data hasil tes siswa, med ia foto

pembela jaran sangat efektif apabila digunakan dala m kegiatan pe mbela jaran Bahasa Inggris sub materi poko k na ma-na ma sayuran

.

B. Saran

1. Saran Pe manfaatan

Dala m pe manfaatan media foto pembela jaran yang telah dikembangkan, diharapkan guru ma mpu me mperhatikan beberapa hal penting, diantaranya sebagai berikut :

a. Produk yang dike mbangkan dapat dimanfaatkan dala m kegiatan pembela jaran sub materi poko k na ma -na ma sayuran mata pelajaran Bahasa Inggris.

b. Untuk mendapatkan hasil yang baik, guru dapat memberikan permainan kepada siswa setelah pembelajaran berlangsung dengan cara menunjukkan med ia foto dan menutup nama keterangan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

2. Saran Desiminasi

Pengembangan ini menghasilkan media foto pembelaja ran dengan sub materi pokok

nama-nama sayuran mata pelaja ran Bahasa Inggris kelas 2 SDIT Nurul Isla m Kre mbung Sidoarjo. Apabila media foto pembelaja ran ini d igunakan untuk siswa/sekolah lain maka harus dilakukan identifikasi ke mbali terutama analisis kebutuhan, karakteristik siswa, kondisi lingkungan, kurikulu m yang digunakan, waktu yang dibutuhkan serta dana yang dibutuhkan.

3. Saran Pengembangan Lebih Lanjut

Untuk mela kukan sebuah pengembangan media foto pembelajaran sebaiknya me mperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Terleb ih dahulu perlu dila kukan analisis kebutuhan terhadap permasalahan yang terjadi d i lapangan.

b. Mencari materi yang cocok dan sesuai untuk digunakan sebagai media foto pembela jaran. c. Lebih me mperhatikan kua litas media foto

pembela jaran agar lebih menarik bagi sasaran.

d. Memilih cara yang praktis dan sesuai untuk penyampaian media foto pembela jaran. e. Lebih banyak berkonsultasi dengan ahli

materi dan ahli med ia untuk kesempurnaan produk yang akan dike mbangkan.

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1986. De finisi Tek nologi Pendidik an: Satuan

Tugas De finisi Terminologi AECT: Seri Pustaka Tek nologi Pendidik an No. 7. Jakarta : Ra jawa li

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendek atan Prak tek . Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Sa fruddin Abdul. 2010. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bu mi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidik an. Jakarta: Bu mi A ksara

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Ja karta: Ra jawa li Pe rs

Arthana, I Ketut Pegig dan De wi, Da majanti Kusuma. 2005. Evaluasi Media Pembelajaran. Surabaya: Unesa Press

Ihcsan. 2011. Metode Pembelajaran Bahasa Inggris.

http://digilib.sunan-ampe l.ac.id/files/disk1/196/ jiptiain--din iisla mi-9776-5-babii.pdf d iakses pada 11 Maret 2013 ja m 14:34

(10)

Mustaji dan Susarno, La mijan Hadi. 2010. Panduan

Seminar Bidang Teknologi Pendidik an. Surabaya:

Unesa University Press

Sadiman, Arief S, dkk. 2008. Media Pendidik an. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Santrock, John W. 2010. Psik ologi Pendidik an. Jakarta: Kencana

Seels, Ba rbara B dan Richey, Rita C. 1994. Tek nologi

Pembelajaran: De finisi dan Kawasannya.

Washington DC: Association for Educational Communications and Technology

Sudjana, Nana dan Rivai, Ah mad. 2010. Media

Pengajaran. Bandung: Sinar Ba ru Pengajaran

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sihes, Ah mad Johari. 2011. Konsep Pembelajaran. http://eprints.utm.my/10357/1/bab10.pdf dia kses pada 13 Maret 2013 ja m 11:00

Suparno, Paul. 2001. Teori Perk embangan Kognitif Jean

Piaget. Yogyakarta: Kan isius

Warsita, Ba mbang. 2008. Tek nologi Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada.. DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PPSE

Suatu agent tidak menular dapat menimbulkan tingkat keparahan yang berbeda-beda (dinyatakan dalam skala pathogenitas) Pathogenitas Agent : kemampuan /

ANAK KANDUNG (ak) ANAK TIRI (at) ANAK ANGKAT (aa) Yang Masih Menjadi Tanggungan Belum mempunyai penghasilan sendiri dan yang masuk di daftar

Penelitian bertujuan memberikan data dan informasi potensi keanekaragaman jamur yang ada di kawasan hutan lindung KPHP Sorong Selatan yang diharapkan dapat dijadikan

supaya membeli produk dari An Nahl. Menurut Wendra Hartono bahwa, salah satu keuntungan dari celebrity endorsement adalah mass appealing. 186 Pada kenyataannya, An

Tulis istilah yang bersesuaian dengan pernyatan berikut pada ruangan yang disediakan berdasarkan pilihan jawapan yang diberikan. 21 Ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap

saja melakukan itu sesuai dengan kehendak-Nya; Bahkan ada yang ingin menjadi Kristen hanya untuk mendapat uang, menjadi kaya karena mereka tidak mengerti

Sebenarnya untuk membandingkan dengan Jakarta maupun Surabaya sangat tidak mungkin karena Jatinangor hanya berada pada level kecamatan sedangkan