• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci : daun kasturi (Mangifera casturi), fagositosis, makrofag.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci : daun kasturi (Mangifera casturi), fagositosis, makrofag."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Berkembangnya pemahaman mengenai respon imun tubuh dalam menghadapi infeksi mikroorganisme maka makin berkembang juga penelitian mengenai komponen yang dapat mempengaruhi respon imun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat daun kasturi yang digunakan sebagai imunostimulator untuk meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag mencit. Penelitian menggunakan mencit, dibagi ke dalam tiga kelompok A, B, C. Masing-masing kelompok terdiri atas 12 ekor. Kelompok A sebagai perlakuan kontrol diberikan aquades, kelompok B diberikan ekstrak daun kasturi konsentrasi 5% dan kelompok C diberikan ekstrak daun kasturi 10%. Aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag dihitung (menit ke- 15, 30, 45, 60). Aktivitas fagositosis sel makrofag dihitung dari 100 sel fagosit. Kapasitas fagositosis sel makrofag dihitung dari 50 sel makrofag yang aktif memfagosit bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fagositosis sel makrofag pada kelompok kontrol (10,67±5,24), pemberian ekstrak konsentrasi 5% (25,25±5,06), dan pemberian ekstrak konsentrasi 10% (39,58±5,45). Kapasitas fagositosis sel makrofag pada kelompok kontrol (578,08±186,94), pemberian ekstrak konsentrasi 5% (700,58±199,58), dan pemberian ekstrak konsentrasi 10% (832,83±182,16). Ekstrak daun kasturi (Mangifera casturi) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap peningkatan aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag. Aktivitas dan kapasitas fagositosis meningkat sejalan dengan peningkatan konsentrasi ekstrak daun kasturi (Mangifera casturi) yang diberikan, dan lama waktu kontak makrofag dengan bakteri. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa daun kasturi (Mangifera casturi) dapat digunakan sebagai imunostimulator.

(2)

ABSTRACT

Developing an understanding of the body's immune response in the face of the growing microorganism infection also research into components that can affect the immune response. This study aims to determine the benefits of leaves of musk used as imunostimulatory to increase the activity and phagocytic capacity of macrophages in mice. Studies using mice, were divided into three groups A, B, C. Each group consisted of 12 individuals. A group given distilled water as a control treatment, group B was given musk leaf extract concentrations of 5% and group C was given the leaf extract kasturi 10%. Activity and macrophage phagocytic capacity is calculated (minutes of the 15th, 30, 45, 60). Phagocytic activity of macrophages phagocyte count of 100 cells. Phagocytic capacity of macrophages counted 50 active macrophage cells fagocyt bacteria. The results showed that the phagocytic activity of macrophages in the control group (10.67 ± 5.24), the extract concentration of 5% (25.25 ± 5.06), and the extract concentration of 10% (39.58 ± 5.45 ). Phagocytic capacity of macrophage cells in the control group (578.08 ± 186.94), the extract concentration of 5% (700.58 ± 199.58), and the extract concentration of 10% (832.83 ± 182.16). Leaf extract Kasturi (Mangifera casturi) was highly significant (P <0.01) against the increase in activity and the capacity of macrophage phagocytosis. Activity and phagocytosis capacity increases with increased concentration of leaf extract Kasturi (Mangifera casturi) is given, and the contact time with the bacteria macrophages. Summed up musk leaves (Mangifera casturi) can be used as an immunostimulatory.

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Ungkapan rasa syukur dan penghargaan serta terima kasih penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian skripsi yang berjudul efek imunostimulator ekstrak daun kasturi (Mangifera casturi) yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

2. Bapak drh. Pudji Rahardjo, MS., selaku pembimbing akademik yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, membantu, dan memberikan motivasi kepada penulis dalam bidang akademik selama menempuh program S1 di Fakultas Kedokteran Hewan.

3. Bapak Dr. drh. I Nyoman Suartha, M.Si., selaku pembimbing I, dan ibu drh. Luh Made Sudimartini, M.Sc., selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya membimbing, membantu, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada penulis selama penelitian maupun penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dr. drh. IB Kade Suardana, M.Si., bapak drh. I Gusti Ketut Suarjana, MP., dan bapak drh. AA Oka Dharmayudha, MP., yang telah bersedia menjadi penguji dan memberikan saran maupun kritik pada penulisan skripsi ini.

5. Keluarga tercinta Abdy Rahim, S.Pt. (Ayah), Isti Lestari (Ibu), dan Ditya Rizka Rahim (Adik) atas doa, dukungan, dan semangat yang diberikan.

6. Teman spesial penulis Ninis Novitasari yang telah sangat membantu, memberikan semangat, dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

(4)

7. Teman-teman angkatan 2011, senior, dan junior, serta teman-teman kontrakan terkhusus teman seperjuangan penulis Agar Sektiono Widodo, Muhammad Pahri Amirullah, dan Yoga Pratama Nuradi serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan serta motivasi bagi penulis selama penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran akan penulis terima dengan kerendahan hati. Penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Denpasar, November 2015

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Sistem Imun ... 4

2.2 Respon Imun ... 5

2.3 Makrofag ... 6

2.4 Imunomodulator ... 6

2.5 Kasturi (Mangifera casturi) ... 7

2.6 Bakteri Staphylococcus aureus ... 11

2.7 Kerangka Konsep ... 14

2.8 Hipotesis ... 15

BAB III MATERI DAN METODE... 16

3.1 Objek Penelitian ... 16

3.2 Bahan-bahan yang digunakan ... 16

3.3 Peralatan yang digunakan ... 16

3.4 Rancangan Penelitian... 16

3.5 Variabel Penelitian ... 17

3.6 Cara Pengumpulan Data/Cara Sampling ... 18

3.7 Prosedur Penelitian ... 18

3.7.1 Ekstraksi daun kasturi ... 18

3.7.2 Pembuatan konsentrasi 5% ekstrak daun kasturi ... 19

3.7.3 Pembuatan konsentrasi 10% ekstrak daun kasturi ... 19

3.7.4 Perlakuan ... 19

3.8 Analisis Data ... 21

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

4.1 Hasil ... 22

4.2 Aktivitas Fagositosis Sel Makrofag... 23

4.3 Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag ... 23

4.4 Pembahasan ... 24

4.5 Pengujian Hipotesis ... 28

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 29

(6)

5.2 Saran ... 29 DAFTAR PUSTAKA ... 30 LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Aktivitas fagositosis sel makrofag yang dihitung per 100 sel

fagosit yang muncul... 23 Tabel 4.2 Kapasitas fagositosis sel makrofag yang dihitung per 50 sel

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Daun Kasturi... 8

Gambar 2.2 Bentuk Mikroskopis Bakteri Staphylococcus aureus... 12

Gambar 2.3 Kerangka Konsep... 15

Gambar 3.1 Skema Perlakuan... 20

Gambar 4.1 Perbedaan Bentuk Sel Makrofag... 22

Gambar 4.2 Grafik garis aktivitas fagositosis sel makrofag terhadap konsentrasi ekstrak daun kasturi (Mangifera casturi) dan pengaruh waktu... 25

Gambar 4.3 Grafik garis kapasitas fagositosis sel makrofag terhadap konsentrasi ekstrak daun kasturi (Mangifera casturi) dan pengaruh waktu... 26

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya pemahaman mengenai respon imun tubuh dalam menghadapi infeksi mikroorganisme maka makin berkembang pula penelitian mengenai komponen yang dapat mempengaruhi respon imun tersebut (Handayani, 2010). Pengetahuan mengenai bagaimana cara sel berinteraksi memungkinkan untuk mengembangkan cara memanipulasi jalur interaksi tersebut. Bahan-bahan yang dapat memodulasi sistem imun tubuh tersebut dikenal sebagai imunomodulator. Secara klinis imunomodulator digunakan pada pasien dengan gangguan imunitas seperti alergi dan lain-lain (Handayani, 2010).

Imunomodulator adalah suatu senyawa yang dapat mempengaruhi sistem imun humoral maupun seluler. Ada dua tipe imunomodulator, yaitu imunostimulator (meningkatkan sistem imun) dan imunosupresor (menekan sistem imun). Beberapa senyawa yang terkandung dalam tumbuhan mempunyai efek imunostimulator dan imunosupresor (Sasmito et al., 2007). Imunomodulator berkaitan dengan aktivitas dan kapasitas makrofag.

Makrofag merupakan salah satu sel yang berperan penting dalam respon imun, baik berperan fungsional dalam fagositosis maupun perannya sebagai

antigen presenting cells (APC). Dalam melakukan kedua peran tersebut, bantuan

mediator endogen seperti sitokin, sudah pasti dibutuhkan. Sedangkan kebutuhan akan mediator eksogen seperti karoten dan flavonoid masih perlu penelitian mendalam (Kusmadi et al., 2007)

Flavonoid berpotensi sebagai antioksidan pada pertumbuhan tumor serta mampu meningkatkan respon imun (Kusmadi et al., 2007). Flavonoid banyak terdapat pada kasturi (Mangifera casturi) (Fakhrudin, 2013). Kasturi (Mangifera

casturi) atau mangga Kalimantan merupakan tumbuhan khas Kalimantan Selatan

(Rosyidah et al., 2010). Kasturi tersebar di daerah Kalimantan Selatan seperti Banjarbaru, Martapura, Kandangan dan Tanjung. Selain itu kasturi tersebar juga

(10)

di daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur seperti Kutai dan Tenggarong Sebrang. Dilihat dari ekologinya, tumbuhan ini hidup di daerah rawa (Fakhrudin, 2013).

Uji fitokimia pendahuluan dari kasturi yang dilakukan, mengindikasikan bahwa tumbuhan kasturi (Mangifera casturi) merupakan tanaman khas Kalimantan Selatan yang diketahui dapat digunakan sebagai obat tradisional karena adanya senyawa flavonoid (Tanaya et al., 2015). Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Senyawa-senyawa ini dapat ditemukan pada batang, daun, bunga, dan buah. Manfaat flavonoid antara lain untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antiinflamasi, sebagai antibiotik dan meningkatkan imunitas (Waji et al., 2009)

Penelitian terhadap bagian daun Mangifera indica atau yang biasa disebut mangga, menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid seperti epikatekin, taksifolin, dan kuersetin. Pada bagian daun Mangifera indica juga terdapat senyawa mangiferin yang merupakan senyawa flavonoid utama pada genus

Mangifera. Kekerabatan secara kimia dari genus Mangifera dapat dilihat dari

senyawa flavonoidnya, sehingga diduga pada mangga kasturi (Mangifera casturi) juga terdapat senyawa mangiferin seperti Mangifera indica karena berasal dari genus yang sama (Tanaya et al., 2015).

Penelitian terhadap daun kasturi (Mangifera casturi) dilakukan karena belum banyak diteliti. Selain itu, daun kasturi (Mangifera casturi) mudah didapatkan dan tidak menyebabkan kerusakan terhadap individu maupun populasi kasturi (Mangifera casturi) yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya ialah :

1. Apakah daun kasturi (Mangifera casturi) bersifat sebagai imunostimulator.

2. Bagaimana aktivitas dan kapasitas makrofag akibat pemberian ekstrak daun kasturi (Mangifera casturi) pada mencit.

(11)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah daun kasturi dapat bersifat sebagai imunostimulator untuk meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag pada mencit.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memberikan informasi tentang tumbuhan plasma nutfah khas Kalimantan Selatan, yaitu kasturi (Mangifera casturi) sebagai imunostimulator.

Referensi

Dokumen terkait

dari hasil simulasi pada bagian depan dan atas model mobil tidak terjadi perubahan signifikan dengan perubahan variasi sehingga tidak dianalisis, sedangkan pada bagian

Bila keputusan yang dibuat mendukung tujuan yang dimiliki sang pemimpin, dia tidak akan punya waktu untuk melakukan kegiatan lain karena harus menentukan keputusan mana yang

Berdasarkan hal yang dipaparkan diatas, maka akan dilakukan penelitian tentang pembuatan sabun dan penentuan karakteristik sabun terbaik dari limbah CPO dan

(4) Untuk Standar Satuan biaya pelaksanaan tugas yang dilakukan diluar jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan Peraturan Walikota

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh senyawa organik dan pergantian kondisi aerobik menjadi anaerobik-aerobik terhadap populasi bakteri bentuk filamen yang

Seluruh anggota tahu Sebagian besar anggota tahu Sebagian kecil anggota tahu.. 3) Pengetahuan anggota tentang rencana kerja kelompok tani: (Pilih salah satu dan beri tanda √

Kesimpulan yang dapat di tarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa untuk mendapatkan penghawaan alami yang optimal bagi ruangan hunian apartment perlu

Ketua Panitia,