• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA PELAYAN PEREMPUAN WARUNG KOPI BAGI MASYARAKAT DESA GEBANG KECAMATAN PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKNA PELAYAN PEREMPUAN WARUNG KOPI BAGI MASYARAKAT DESA GEBANG KECAMATAN PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MAKNA PELAYAN PEREMPUAN WARUNG KOPI BAGIMASYARAKAT

DESA GEBANG KECAMATAN PAKELKABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh: HENDRASTA NAROTAMA ( 03240034 )

Sociology

Dibuat: 2009-01-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: Makna, pelayan perempuan warung kopi

ABSTRAK

Disebuah desa yang bisa dibilang terpencil yang jauh dari kota tenyata menyimpan sebuah fenomena yang sangat menarik perhatian. Desa tersebut adalah desa Gebang kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung. Fenomena tersebut adalah adanya sebuah usaha warung kopi yang berbeda dari warung kopi-warung kopi yang ada di daerah lain pada umumnya. Perbedaan tersebut terletak pada adanya pelayan perempuannya yang bekerja untuk membantu kerja pemilik warung kopi tersebut. Warung kopi ini tergolong jenis usaha yang belum lama muncul di desa Gebang. Awal kemunculan warung kopi ini adalah di tahun 1997 sebagai efek dari krisis ekonomi di Indonesia yang sempat membuat masyarakat Indonesia mengalami masa-masa sulit dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi mereka sehingga mereka berlomba-lomba mendirikan warung kopi yang dalam kenyataannya usaha tersebut tidak pernah surut pengunjung di daerah tersebut. Keberadaan warung kopi dengan pelayan perempuan tersebut tetap ada hingga sekarang dan keberadaan pelayan tersebutlah yang membuat sebuah perubahan dan pergeseran besar tentang makna sebuah warung kopi bagi kebanyakan masyarakat desa Gebang.

Dalam penelitian ini peneliti bertujuan ingin mengetahui sejarah warung kopi tersebut, makna warung kopi tersebut bagi masyarakat dan perilaku pengunjung dan pelayan warung kopi tersebut. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Observasi langsung yaitu yang intinya peneliti melakukan pengamatan tentang lingkungan yang dijadikan obyek secara umum yaitu warung kopi dan masyarakat desa Gebang. Wawancara disini adalah wawancara tidak terstruktur yaitu dalam melakukan wawancara peneliti tidak menggunakan teks tertulis yang telah dipersiapkan tapi wawancara mengalir begitu saja pada saat berbincang-bincang dengan para responden yang telah peneliti tentukan dalam subyek penelitian. Dokumentasi disini adalah bukti foto tentang kegiatan yang terjadi diwarung kopi. Teknik analisa data disini peneliti menggunakan

deskriftif kualitatif karena disini peneliti menggambarkan dan mendiskripsikan fenomena yang muncul berkaitan dengan makna warung kopi pelayan perempuan. Teori yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah teori interksionisme Simbolik karena Secara umum interaksionisme simbolik memusatkan pada pada dampak dari makna dan simbol terhadap tindakan dan interaksi manusia dimana interaksi yang terjadi dalam masyarakat menjadikan individu satu dengan individu yang lain akan saling memaknai.

Dari hasil penelitian ini, diketahui sebuah pemaknaan warung kopi yang sangat berbeda telah diberikan oleh masyarakat desa Gebang kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung. Dahulu sebelum munculnya warung kopi yang memperkejakan pelayan perempuan masyarakat masih memaknai warung kopi sesuai fitrah sebuah warung kopi yaitu sebuah tempat untuk bersantai sambil mencari dan menikmati secangkir kopi yang memiliki rasa yang khas tapi sekarang dengan munculnya warung kopi yang menyediakan seorang pelayan perempuan masyarakat cenderung memaknai warung kopi adalah sebagai tempat untuk mencari seorang pelayan yang mau dipeluk, dicium bahkan dibocking untuk dikencani serta digunakan sebagai tempat ajang bisnis para calo bahkan digunakan oleh sebagian pengunjung sebagai tempat pesta miras dan narkoba. Jadi pemaknaan tersebut dapat tercipta tidak lain adalah karena perilaku para pelayan warung kopi itu sendiri yang sudah dapat dikatakan telah menyimpang dari norma-norma dan ada juga yang sudah mengarah pada sebuah praktek prostitusi terselubung. Hal inilah yang juga membuat beberapa golongan masyarakat tidak setuju dengan adanya warung kopi pelayan perempuan tersebut karena mereka memaknai warnung kopi tersebut sebagai tempat yang mengganggu ketentraman dan keharmonisan warga setempat. Jadi peran aktif dari berbagai golongan penting untuk mengontrol dan membatasi gerak warung kopi pelayan perempuan ini agar tetap dapat diterima dan dapat hidup beriringan denagn warga

(2)

ABSTRACT

A countryside which can be spelled out members by outlying which far from town of a very attractive phenomenon of attention. Countryside it is countryside of Gebang district of Pakel sub-province of Tulungagung. Phenomenon it is the existence of a different coffee shop effort of booth of coffee shop which in other area in general. The difference lay in the existence of the steward of woman of which work for assisted activity of is owner of coffee shop. This coffee shop pertained effort type which old not yet appear on countryside of Gebang. Early apparition of this coffee shop is in year 1998 as effect of economic crisis in Indonesia which have time to make natural Indonesia society a period to difficult in accomplishment of requirement of their economics so that they were found coffee shop which in the effort in reality have never withdrawn visitor in this area. Existence of coffee shop with steward of the woman immanent until now and existence of steward of making a big friction and change concerning meaning a coffee shop for most countryside societies of Gebang.

In this research [of] researcher aim to wish to know coffee shop history, the coffee shop meaning for society and behavior of visitor and steward of coffee shop. Researcher use technique data collecting of direct observation, documentation and interview. Direct observation that is which the was

nucleus;core of researcher conduct perception concerning environment taken as objec in general that is coffee shop and countryside society of Gebang. Interview here is structure interview do not that is in interview researcher do not use text written by which have been drawn up but interview to emit a stream of off hand at the time of discussing with all researcher responders which have determine in research subjec. Documentation here is evidence photograph concerning activity that happened coffee shop. Technique analyse data here researcher use deskriftif qualitative because here researcher depict and isn't it phenomenon which emerge related to coffee shop meaning steward of woman. Theory which is researcher wear in this research is theory of interactionism Symbolic because In general symbolic interactionisme concentrate on at impact of symbol and meaning to human being interaction and action where interaction that happened in society make individual one with other individual will each other meaning.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) Mengetahui potensi lahan pekarangan dalam rangka program RPL (2) Menganalisis sumbangan pendapatan dan nilai gizi

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah yang berisikan studi kasus komunikasi massa mengenai media massa dan kaitannya terhadap peran pencegahan tindak pidana

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif sangat mementingkan proses daripada produk, dan bermaksud mencari makna dengan menganalisis data secara

Di sektor lain yakni di perusahaan publik yang terdaftar di BEI hanya 62 persen perusahaan yang telah memiliki website untuk mempublikasikan beberapa

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian bahan organik ampas tahu dan dedak melalui proses fermentasi bakteri probiotik memberikan pengaruh yang

Kecuali perbedaan port yang spesifik, HTTPS menggunakan port 443 sedangkan HTTP menggunakan port 80 dalam berinteraksi dengan layer yang dibawahnya, TCP/IP/

(2003a), beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemandirian pangan adalah: (1) ketergantungan ketersediaan pangan nasional pada produksi pangan domestik;