• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INTERWORKING ANTARA PROTOKOL MEGACO DENGAN SESSION INITIATION PROTOCOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS INTERWORKING ANTARA PROTOKOL MEGACO DENGAN SESSION INITIATION PROTOCOL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jati Kalingga Praja¹, Rendy Munadi ², Randi Permana .³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Dunia telekomunikasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Salah satu bukti dari

perkembangan ini adalah munculnya teknologi NGN (Next Generation Network). Teknologi ini berusaha menggabungkan sinyal suara, data, multimedia, dan internet dalam satu paket data. Jika teknologi NGN ini mampu diimplementasikan maka diharapkan teknologi ini bisa menjadi andalan di masa datang.

Di dalam teknologi NGN, ada dua protokol yang sering digunakan. Kedua protokol tersebut adalah Megaco (H.248) dan Session Initiation Protocol (SIP). Megaco merupakan protokol call control antara Media Gateway (MG) dan Media Gateway Controller (MGC) yang biasa digunakan untuk menangani komunikasi untuk PSTN. Sedangkan SIP merupakan protokol signalling yang biasa digunakan untuk VoIP atau sesi multimedia.

Permasalahan baru muncul ketika apabila pelanggan PSTN ingin berkomunikasi dengan pelanggan SIP Phone atau sebaliknya. Dalam pembangunan komunikasi di kasus ini 2 protokol tersebut terlibat. Dalam hal ini perlu kita lihat bagaimana kemampuan interworking antara kedua protokol tersebut yang akan dibahas dalam tugas akhir ini. Pembahasan dalam Tugas Akhir meliputi pembahasan tentang perintah-perintah yang digunakan dalam Megaco dan SIP, format pengiriman message dengan Megaco dan SIP, pemetaan perintah Megaco dengan SIP, serta kemampuan interworking jika dilihat dari proses koneksi antara SIP Phone, MG, dan MGC dan parameter delay, jitter yang menyertainya.

Hasil penelitian dan pengukuran menunjukkan bahwa delay proses yang diakibatkan pada panggilan yang berawal dari telepon analog, baik yang melibatkan proses interworking maupun tidak, selalu menghasilkan delay yang lebih lama dibandingkan dengan panggilan dari telepon IP. Sedangkan baik dalam panggilan yang berasal dari telepon analog ataupun IP, delay translasi pesan terbesar terjadi pada saat pembangunan hubungan dan pemutusan hubungan.

Kata Kunci : softswitch, megaco, sip, interworking

Abstract

Nowdays, the world of telecommunication are growing so fast. It is proved by the new technology that appear recently, called NGN (Next Generation Network). This technology try to combine the voice signal, data, multimedia, and internet in one paket of data. If this technology can be implemented, many people hope that this technology will be a great technology in the future. In NGN technology, there are two protocol which are commonly used. There are Megaco (H.248) and Session Initiation Protocol (SIP). Megaco is a call control protocol between Media Gateway (MG) and Media Gateway Controller (MGC) which is commonly used to handle communication to PSTN. Meanwhile, SIP is signaling protocol which is used for VoIP or multimedia session. A new problem arise when a PSTN want to communicate with a VoIP customer or SIP Phone or vice versa. In this communication, both of protocol above are used. In these case, we need to analyze interworking capability between both of above protocol which is discussed in this final project. This final project will discuss about the commands that are used in Megaco and SIP, the message format in Megaco and SIP, message mapping, and interworking capability.

In the end, the result of my research showed that the process delay which came from the communication which its caller was came from analog phone, with or without interworking process, was longer than others. And in translation process, delay in building communication and terminating communication was longer than others.

Keywords : softswitch, megaco, sip, interworking

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

BAB I : PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini ditandai dengan munculnya fitur-fitur baru yang mendorong setiap user untuk menggunakannya. Selain itu juga muncul berbagai macam alternatif alat komunikasi yang memudahkan user untuk berkomunikasi baik dalam bentuk suara, data, gambar, maupun video. Pada kenyataannya meskipun perkembangan volume trafik data melebihi trafik voice, tetapi layanan voice merupakan layanan yang masih memberikan kontribusi pendapatan yang tinggi terhadap bisnis telekomunikasi.

Didasari oleh kondisi ini, maka PT. TELKOM berusaha untuk mengembangkan suatu teknologi terbaru yang dinamakan teknologi NGN (Next Generation Network). Teknologi NGN berusaha untuk menggabungkan sinyal suara, data, multimedia, dan internet dalam bentuk paket data. Dengan ini diharapkan mampu mendukung fitur-fitur baru yang memudahkan user untuk berkomunikasi.

Salah satu unsur dalam teknologi NGN adalah adalah penggunaan protokol dalam arsitekturnya. Protokol merupakan sebuah bahasa yang memungkinkan alat dapat berkomunikasi dengan baik. Dengan adanya protokol ini maka proses komunikasi dapat berlangsung.

Protokol pendukung teknologi NGN adalah protocol Megaco, Session Initiation

Protocol (SIP), H.323. Protokol-protokol ini memiliki fungsi masing-masing yang

berbeda. Contohnya protokol Megaco merupakan protokol call control atau lebih sering disebut sebagai protokol fungsional antara Media Gateway (MG) dan Media Gateway

Controller (MGC). Fungsi utama dari protokol Megaco adalah melakukan pengaturan

terhadap hubungan MG dan MGC.

Dalam Tugas Akhir ini dibahas tentang kemampuan interworking antara protokol Megaco dengan SIP. Kemampuan interworking meliputi pengiriman pesan untuk proses koneksi, perintah-perintah yang digunakan, format pesan yang dikirimkan, pemetaan pesan-pesan tiap protokol.

(3)

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2

I.2 Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang dikemukakan dalam Tugas Akhir ini adalah:

 Perintah-perintah apa saja yang digunakan pada proses komunikasi dengan menggunakan protokol Megaco dan SIP

 Bagaimana format pengiriman pesan dengan menggunakan protocol Megaco dan SIP beserta pemetaannya?

 Bagaimana proses komunikasi yang terjadi meliputi proses pembangunan serta pemutusan hubungan dengan menggunakan protocol Megaco dan SIP?  Bagaimana kemampuan perangkat berkomunikasi dilihat dari. parameter

statistik yang menyertainya?

I.3 Batasan Masalah

Pembahasan masalah dalam Tugas Akhir ini dibatasi oleh:

 Study kasus dilakukan di Research Development Center (RDC) Telkom.  Proses koneksi menggunakan Megaco dan SIP melewati 2 MG.

 Kemampuan interworking dilihat dari parameter statistik yang ada.

 Pengukuran menggunakan alat ukur Ethereal/ Wiresharks yang dapat berfungsi sebagai monitoring tool.

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah mengetahui cara kerja masing-masing protokol Megaco dan SIP, proses interworking-nya, bagaimana apabila terjadi proses

timeout, bagaimana hasil analisis proses interworking antara kedua protokol tersebut.

I.5 Metode Penelitian

Bentuk penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah analisis dengan melakukan uji coba dan pengambilan data di RDC Telkom. Metodologi yang dipakai dalam penyusunan Tugas Akhir ini meliputi:

1. Studi Literatur

Pencarian referensi mengenai protokol Megaco dan SIP melalui internet, maupun literatur-literatur pendukung lain.

(4)

BAB I : PENDAHULUAN 2. Studi Lapangan

Setelah studi literature dilakukan, selanjutnya dilakukan pengukuran dan mengambil data di RDC Telkom Bandung.

3. Melakukan konsultasi dengan orang-orang di RDC Telkom Bandung serta pembimbing akademik.

4. Analisis callflow yang terjadi pada proses interworking antara protokol Megaco dan SIP.

5. Analisis delay translation, delay process, jitter, delay conversation, timeout.

I.6 Sistematika Penulisan

Berikut adalah sistematika penulisan yang akan dibuat :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi kerangka analisa yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya meliputi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penyelesaian masalah dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini membahas mengenai teori yang mendukung proses analisa, meliputi teori tentang sistem Softswitch, Megaco, dan SIP.

BAB III KONFIGURASI SISTEM

Bab ini berisi konfigurasi sistem yang dianalisis di RDC Telkom, perangkat yang digunakan, dan fitur-fitur yang disediakan.

BAB IV ANALISIS INTERWORKING ANTARA PROTOKOL

MEGACO DENGAN SIP

Bab ini berisi tentang analisa interworking antara protocol Megaco dan SIP, serta meliputi kemampuan protokol dalam melakukan proses koneksi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang disampaikan dari Tugas Akhir ini untuk pengembangan selanjutnya.

(5)

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 72

BAB V

PENUTUP

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis maka disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil penelitian, pemetaan dari SIP ke Megaco berbeda dengan pemetaan Megaco ke SIP.

2. Dalam kasus panggilan dari telepon biasa ke SIP Phone, Add Response ditranslasikan ke INVITE; 183 Session Progress ditranslasikan ke Modify

(mode: recv only); 200 OK SDP ditranslasikan ke Modify (mode: sendrecv); BYE ditranslasikan ke Modify (signal:{cg/bt}); dan 486 Busy Here ditranslasikan ke Modify (signal:{cg/bt}).

3. Panggilan dari SIP Phone ke Telepon biasa, INVITE ditranslasikan ke

Add($, term p/1, eph p/1); modify response pasangan modify (signal:{al/ri}) ditranslasikan ke 180 ringing; modify response pasangan modify ditranslasikan ke 200 OK SDP; modify (signal:{cg/bt})

ditranslasikan ke BYE; dan notify onhook ditranslasikan ke INVITE. Pada kasus 3, tidak terjadi proses translasi pesan, dikarenakan pada saat telepon biasa tersebut sibuk, MGC menyimpan informasi tersebut, sehingga pada saat terjadi panggilan ke telepon biasa tersebut, tidak terjadi proses

signalling yang berkaitan dengan panggilan yang mau masuk dengan

telepon biasa tersebut.

4. Delay Proses pada panggilan yang dilakukan dari telepon analog, baik yang melibatkan proses interworking atau pun tidak, lebih lama dibandingkan dengan yang lainnya.

5. Proses interworking tidak memberikan kontribusi terhadap variasi waktu kedatangan RTP dibandingkan dengan panggilan yang tidak melalui proses interworking, karena aliran RTP tidak melalui MGC untuk sampai tujuan. Nilai jitter akan dipengaruhi oleh waktu yang diperlukan untuk pengiriman paket RTCP Sender Report sampai diterimanya RTCP

Receiver Report.

(6)

BAB V : PENUTUP

6. Di dalam pembangunan hubungan/ pemutusan hubungan komunikasi sangat kecil kemungkinan terjadinya salah translasi pesan ke protokol lainnya, dikarenakan perangkat softswitch-nya telah dibuat sedemikian rupa hingga pesan dapat ditranslasikan ke protokol lain dengan tepat. 7. Hal lain yang mungkin terjadi adalah tidak diresponnya pesan yang

diterima dikarenakan kesibukan dari MGC/MG-nya sendiri. Apabila waktu timeout terlewati, untuk panggilan Megaco – Megaco, akan dikirimkan Modify (cg/bt) kepada penelepon; untuk panggilan Megaco – SIP, akan dikirimkan Cancel kepada telepon yang dituju dan

Modify(cg/bt) ke penelepon; untuk panggilan SIP – SIP, akan dikirimkan Cancel kepada telepon yang dituju dan 481 Call Leg Failed ke penelepon;

untuk panggilan SIP – Megaco, akan dikirimkan Substract kepada telepon yang dituju dan 481 Call Leg Failed kepada penelepon.

8. Belum semua pesan Megaco dan SIP dapat dipetakan satu sama lain, karena adanya keterbatasan perangkat dan resources yang mendukung penelitian ini.

II. Saran

Saran yang disampaikan penulis antara lain:

1. Perlu adanya studi lebih lanjut tentang protokol Megaco dan SIP terutama jika Megaco dan SIP digunakan dengan jaringan yang melibatkan MGC lebih dari satu.

2. Perlu adanya studi implementasi Megaco dan SIP dalam jaringan sehingga dapat diketahui kemampuan interworking-nya secara nyata.

3. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan alat ukur yang seharusnya dan juga perlu dilakukan pengukuran di MGC supaya hasil pengukuran delay, jitter dan sebagainya menjadi lebih akurat.

4. Hendaknya dilakukan perencanaan jaringan softswitch termasuk perhitungan bandwidth signalling yang diperlukan dengan Megaco dan SIP disesuaikan dengan banyaknya pelanggan.\

(7)

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 74

DAFTAR PUSTAKA

[1] Permana, Randi , “Planning Jaringan Softswitch Menuju Konvergensi

Network’, TELKOMRisTi – DIVLAT – DIVRE-II – DIVRE-I, PT.

Telekomunikasi Indonesia, 24 Maret 2004.

[2] Internetional Softswitch Consortium Wireless Working Group, ”Reference

Architecture”, Version: 1.2, June 2002

[3] Access Network Laboratory, “VoIP Gateway training’, Modul Short Course

STT Telkom Bandung 2003

[4] Purbo, W. O, “TCP/IP Standart, Desain dan Implementasi’, Gramedia:

Jakarta, 2002.

[5] RFC 1889, “RTP: A Transport Protocol for Real Time Application”, IETF:

Standards Track, Januari 1996.

[6] RFC 2327, “SDP: Session Description Protocol’, IETF: Standards Track,

April 1998.

[7] RFC 3015, “Megaco Protocol Version 1”, IETF: Standards Track, November

2000.

[8] RFC 3054, “Megaco/H 248 Call Flow Examples”, IETF: Internet Draft,

November 2004.

[9] RFC 3261, “Session Initiation Protocol”, IETF: Standards Track.

[10] Ohrtman, F, “Softswitch Architecture for VoIP, excerpts from a fofthcoming

book from McGraw-Hill Professional Telecom Series”.

[11] Ohrtman, F, “Softswitch Architecture for VoIP’, McGraw-Hill International:

2002.

[12] http://www.networksorcery.com, “ Megaco”.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan penelitian dalam tugas akhir ini dimulai dengan membuat format file yang digunakan sebagai input data pada program inversi 2D Occam hingga melakukan

Bab Metodologi akan membahas mengenai metode yang akan digunakan untuk analisis dalam Tugas Akhir ini yang meliputi metode pengumpulan data serta metode analisis jaringan kerja

Tujuan akhir dari dilaksanakannya Tugas Akhir ini adalah membandingkan tiga metode yang digunakan dalam implementasi multihoming, yaitu balance, master-slace, uplink-downlink, dan

Metode yang digunakan dalam pembahasan tugas akhir ini adalah metode deskriptif dimana penulis menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya terkait topik

Bab II merupakan teori penunjang yang digunakan dalam pembahasan tugas akhir ini meliputi graf, teori bilangan, fungsi dan permutasi, serta pelabelan antipodal

Skenario simulasi yang dipakai pada Tugas Akhir ini meliputi ada atau tidaknya hidden node , dipakai atau tidaknya mekanisme RTS/CTS, dan mobilitas node1. Simulator yang

Ibu Dian Mursyitah, ST.,MT Selaku Koordinator Tugas Akhir Juruasan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau yang telah membantu.. Bapak Muhammad Affandes, ST.,MT

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala kemudahan dalam rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesakan tugas akhir yang