• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Jaringan Komunikasi VOIP (Voice Over Internet Protokol) Menggunakan Asterisk SIP (Session Initiation Protocol)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Jaringan Komunikasi VOIP (Voice Over Internet Protokol) Menggunakan Asterisk SIP (Session Initiation Protocol)"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP (Voice

Over Internet Protocol) MENGGUNAKAN ASTERISK SIP

(Session Initiation Protocol)

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

OLEH :

NAMA : NOVRI LAZUARDI

NIM : 02 04020 64

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro

Disetujui Oleh, Pembimbing

Soeharwinto ST, MT NIP 132 258 001

Diketahui oleh,

Ketua Departemen Teknik Elektro

Ir. Nasrul Abdi, MT NIP: 131 459 555

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

ABSTRAK

Protokol TCP\IP dapat dikoneksikan dalam jaringan data berbagai komputer didunia. Protokol ini semakin eksis dan dibutuhkan sehingga banyak pihak yang mengembangkannya untuk menumpangkan suara (voice) melalui protokol ini.

Teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) merupakan jawaban atas keinginan itu. Teknologi ini mampu mengubah suara analog (suara manusia) menjadi paket data kemudian melalui jaringan data public internet maupun private intranet paket data dilewatkan, sehingga komunikasipun dapat terjadi. Dengan adanya VoIP biaya komunikasi dapat dikurangi sehingga dapat mereduksi biaya investasi dan percakapan (cost saving) atau bahkan sampai 100% gratis.

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, dan tak lupa juga penulis ucapkan Shalawat beriring salam kepada Baginda Rasullullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang berjalan di atas petunjukNya.

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada yang teristimewa yaitu ayahanda, Syaiful Bahri, dan ibunda tercinta, Emi Gusmiaty yang selalu mendoakan dan menyayangi sejak lahir hingga sekarang, dan tak lupa juga kepada kedua adik-adikku Dedi kurniawan dan Lidya Febrina yang ku sayangi yang senantiasa mendukung penulis hingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini merupakan bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. Adapun selama masa perkuliahan berlangsung sampai masa penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan setulus hati penulis menyampaikan ucapan terima-kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Soeharwinto ST, MT, selaku dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas segala bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(5)

3. Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT selaku Ketua Departemen Teknik Elektro FT-USU dan Bapak Rahmat Fauzi ST, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro.

4. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Teknik Elektro USU dan seluruh Karyawan di Departemen Teknik Elektro USU.

5. Rekan-rekan penulis stambuk 02 ketua Rahmat, Regar, Hasim, Dedi, Echo dan semua yang tidak dapat disebutkan namanya.

6. Teman-teman penulis di kos2an dr.Hemi, bang boy Ihsan, duta ASEAN Wawan, David jambi, Imran (semuanya).

7. Buat bang Liston, bang Ewin dan Rian thank’x bahan2 VoIPnya.

Berbagai usaha penulis lakukan agar Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik, namun penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan agar Tugas Akhir ini menjadi sempurna.

Akhir kata, Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kesalahan dan kekurangannya, namun penulis tetap berharap kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada akhirnya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna.

Medan, Maret 2008 Penulis

(6)
(7)

2.5.2 Topologi Cincin……….17

2.7.3 Kartu Jaringan (Network Interface Card)………..21

2.7.4 Kabel dan Konektor………...21

2.7.5 Hub………21

2.7.6 Bridge………22

2.7.7 Switch……….22

2.7.8 Router……….23

(8)

3.3.1.3 Proses Registrasi dan Panggilan Protokol SIP…...30

3.3.1.4 Pesan SIP………32

3.3.2 Protokol H.323………...36

3.3.2.1 Komponen H.323………...37

3.3.2.2 Perbandingan Protokol SIP Dengan H.323……...38

3.4 Asterisk VoIP Server………....39

3.4.1 Arsitektur Asterisk………...40

3.4.2 Komponen Dasar VoIP Server………...40

3.4.2.1 Data Account………...40

3.4.2.2 Dial Plan………...41

BAB IV PERENCANAAN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP 4.1 Umum………..42

4.2 Perencanaan Jaringan VoIP……….43

4.2.1 Analisis Kebutuhan Jaringan VoIP………44

4.2.2 Analisis Lokasi………...44

4.2.3 Analisis Perangkat Yang Digunakan………...46

4.2.3.1 Komputer Server………....47

(9)

4.2.4.3 Pengaturan Parameter di Server dan Client...58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………..73 5.2 Saran……….73

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jaringan Internet Yang Mengkoneksikan Berbagai Jaringan

Komputer………6

Gambar 2.2 Susunan Protokol TCP/IP………...7

Gambar 2.3 Datagram IP Header………...9

Gambar 2.4 Header TCP……….……..11

Gambar 2.5 Header UDP………..14

Gambar 2.6 Topologi Jaringan BUS………16

Gambar 2.7 Topologi Jaringan CINCIN………..17

Gambar 2.8 Topologi Jaringan BINTANG………..18

Gambar 2.9 Hubungan Referensi OSI dengan IEEE 802………19

Gambar 3.1 Proses Registrasi SIP User Client………...31

Gambar 3.2 Respon SIP………...35

Gambar 4.1 Layout Kabel Jaringan VoIP Teknik Elektro...46

Gambar 4.2. Spesifikasi Hub yang digunakan dalam jaringan VoIP...49

Gambar 4.3 Spesifikasi Kabel dan Konektor...50

Gambar 4.4 Download Software di http://www.3cx.com/ip-pbx/index.html..52

Gambar 4.5 Tampilan Proses Setup.exe 3CX PhoneSystem...53

Gambar 4.6 Tampilan Ekstensi Number Pengalamatan...53

Gambar 4.7 Tampilan Spesifikasi Administrator...54

Gambar 4.8 Tampilan Extract 3CX PhoneSystem...54

Gambar 4.9 Tampilan Akhir Proses Instalasi 3CX PhoneSystem.. ...55

Gambar 4.10 Tampilan Setup.exe X-Lite...55

(11)

Gambar 4.12 Tampilan Akhir Proses Instalasi X-LITE...56

Gambar 4.13 Tampilan awal instalasi X-LITE ...57

Gambar 4.14 Tampilan akhir instalasiX-LITE...57

Gambar 4.15 Tampilan X-LITE sebelum konfigurasi...58

Gambar 4.16 Tampilan username server...59

Gambar 4.17 Tampilan awal 3CXPhoneSystem...60

Gambar 4.18 Tampilan Exstension Server...60

Gambar 4.19 Tampilan Manage Exstension...61

Gambar 4.20 Tampilan Registri...61

Gambar 4.21 Tampilan 2 Nomor yang telah teregistrasi...62

Gambar 4.22 Tampilan Line Status Yang belum koneksi dengan X-LITE...62

Gambar 4.23 Tampilan Server Status yang belum terkoneksi...63

Gambar 4.24 Tampilan Pilihan Settingan SIP Account ...63

Gambar 4.25 Tampilan Propertis SIP Account... ...64

Gambar 4.25 Tampilan SIP Account...64

Gambar 4.26 Tampilan line status yang sedang koneksi (standby) ...65

Gambar 4.27 Tampilan nomor koneksi...66

Gambar 4.28 Tampilan sedang koneksi...66

Gambar 4.29 Tampilan saat sedang koneksi...67

Gambar 4.30 Tampilan Line Status yang telah terkoneksi...67

Gambar 4.31 Tampilan Server Status yang telah terkoneksi...68

Gambar 4.32 Settingan SIP Account...69

(12)

Gambar 4.35 Phone siap digunakan...70

Gambar 4.36 Proses Dial number...71

Gambar 4.37 Proses sedang koneksi...71

(13)

DAFTAR TABEL

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara merupakan satu hal yang akan menjadi bagian yang sangat penting, karena saat ini komunikasi suara dianggap komunikasi yang paling praktis. Hal ini menyebabkan hadirnya teknologi pemrosesan sinyal digital yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet Protocol) yang di integrasikan antara komunikasi data dan suara.

VoIP (Voice Over Internet Protocol) adalah teknologi yang mampu melewatkan “panggilan suara”, video dan data melalui jaringan IP. Bentuk panggilan analog dikonversikan menjadi bentuk digital dan dijalankan sebagai data oleh internet protokol. Jaringan IP sendiri merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packed-switch, sehingga kita bisa menelepon dengan menggunakan jaringan IP atau internet. Jaringan VoIP dapat dibangun dengan menggunakan jaringan nirkabel dan kabel. VoIP memungkinkan perutean, access server dan multiservice access concentrator membawa dan mengirim suara dan fax melintasi jaringan IP.

(15)

protokol komunikasi suara seperti: Session Initiation Protocol (SIP), H.323 atau Media Gateway Control Protocol (MGCP).

Penggunaan telepon berbasis VoIP memberi banyak keuntungan terutama dari segi biaya jelas lebih murah dari biaya telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang Ethernet dan IP address, tidak seperti telepon tradisional yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX.

Dalam merencanakan suatu jaringan VoIP kita harus memiliki suatu server yang berfungsi sebagai IP PBX, pada tugas akhir ini akan membahas Asterisk VoIP Server yang merupakan suatu software Open Source, dalam aplikasinya hanya membutuhkan satu perangkat PC Server dan beberapa PC Client (2 misalnya) yang terhubung satu sama lain.

Arsitektur Asterisk pada dasarnya adalah sederhana, tetapi sangat berbeda dengan PBX (telepon biasa). Pada dasarnya Asterisk digunakan sebagai perantara antara teknologi telepon, dimana teknologi protokol VoIP seperti, SIP, H.323 atau MGCP sama seperti teknologi tradisional yaitu telepon PBX (telepon biasa).

Dalam tugas akhir ini akan diimplementasikan aplikasi VoIP antara dua client dan satu VoIP Server yang menggunakan Asterisk sebagai VoIP Server.

1.2 Rumusan Masalah

(16)

kenyataannya, VoIP lebih terfokus pada penggunaan Internet jika dibandingkan dengan telepon tradisional yang infrastrukturnya dibangun lebih awal.

Implementasi ini dapat dilakukan dengan merancang suatu jaringan VoIP kabel (nirkabel) dengan menggunakan software Asterisk sebagai PBX. Dalam hal ini software asterisk yang digunakan adalah 3CX Phone System. Diharapkan rancangan ini pada akhirnya dapat digunakan dilingkungan USU.

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk merencanakan jaringan komunikasi VoIP menggunakan Asterisk SIP, sehingga dapat diimplementasikan di lingkungan kampus USU khususnya Teknik Elektro.

1.4 Batasan Masalah

Agar lebih terarah maka pembahasan ini akan dibatasi pada :

1. Hanya membahas konsep dasar Voice Over Internet Protocol. 2. Hanya membahas protokol-protokol internet (TCP/IP) yang berhubungan dengan teknologi VoIP.

3. Hanya melakukan perencanaan suatu jaringan VoIP dengan me- nggunakan Asterisk sebagai VoIP Server.

(17)

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam hal ini yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut : 1. Studi literature

Dalam hal ini berupa penelaahan terhadap buku-buku dan jurnal-jurnal referensi yang berhubungan dengan permasalahan.

2. Diskusi

Berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing dan teman-teman mengenai masalah yang timbul pada tugas akhir ini.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang , rumusan masalah, tujuan masalah, batasan masalah, metoda penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Internetworking TCP/IP

Bab ini berisi tentang teori pendukung meliputi standar TCP/IP, topologi LAN, wireless LAN, serta perangkat IP.

BAB III : Voice Over Internet Protocol.

(18)

BAB IV : Perencanaan Jaringan Komunikasi VOIP

Bab ini membahas tentang proses perancangan, instalasi, konfigurasi jaringan VoIP serta proses uji coba VoIP.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

(19)

BAB II

INTERNETWORKING TCP/IP

2.1 Pendahuluan

Jaringan internet saat ini menggunakan konsep internetworking dengan menghubungkan sejumlah gateway dalam komunikasi yang sama, dimana protokol internetworking TCP/IP disebut Protokol Internet.

Internet dipandang sebagai sekumpulan subnetwork yang dihubungkan bersama-sama. Berikut ini contoh jaringan internet :

(20)

Tugas IP adalah menyediakan cara terbaik untuk membawa datagram dari sumber ke tujuan . Protokol internetworking yang digunakan jaringan internet saat ini adalah TCP/IP versi 4 namun seiring perkembangan zaman untuk mengatasi dan memperbaiki jaringan internet maka telah muncul Protokol internetworking TCP/IP yaitu TCP/IP versi 6.

2.2 Protokol TCP/IP

Standar komunikasi protokol TCP/IP terdiri dari layer-layer (lapisan). Akan tetapi tidak seperti standart OSI yang mempunyai 7 layer, sedangkan standart TCP/IP hanya mempunyai 4 layer, namun tiap layer ini saling berkomunikasi. Berikut ini menggambarkan layer (lapisan) tersebut :

F

Ethernet Ethernet cepat Token cincin

Lapisan fisik

(21)

Berikut ini penjelasan masing-masing layer tersebut :

1. Lapisan Interface Jaringan (Network Interface Layer)

Lapisan ini bertugas mengirim dan menerima data dari media fisik. Media fisik dapat berupa kabel tembaga, fiber optik, gelombang radio, dll. Karena tugasnya ini protokol harus mampu menterjemahkan sinyal listrik data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

2. Lapisan Internet (Internet Layer)

Lapisan ini bertanggung jawab merealisasikan komunikasi antara berbagai jenis jaringan, dalam hal ini komunikasi antara topologi internet dengan media transmisi yang digunakan di tiap jaringan yang melewatkan informasi internet. Hal penting dalam lapisan ini adalah alamatIP dan proses perutean.

3. LapisanTransport (Transport Layer)

Lapisan ini bertanggung jawab terhadap penyediaan transfer data end-to-end untuk realisasi komunikasi data dua host. Hal penting dalam lapisan ini adalah TCP bersifat connection oriented dan UDP yang sifatnya connectionless.

4. Lapisan Aplikasi (Aplication Layer)

(22)

2.3 IP Header

IP menyediakan layanan pengiriman bersifat connectionless yang berarti bahwa data yang terkirim begitu saja tanpa ada pembentukan jalur terlebih dahulu (conection set-up), tetapi langsung dikirim dari jaringan.

Jika dalam perjalanan paket tersebut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (salah satu jalur putus, router mengalami kongesti/macet, atau host/network tujuan sedang down), protokol IP hanya memberitahukan pengiriman paket melalui protokol ICMP, bahwa terjadi masalah dalam pengiriman paket IP ke host pengiriman. Satuan dasar yang digunakan untuk transfer data adalah datagram.

IP juga bersifat Datagram delivery service yang berarti setiap paket data yang dikirim adalah independent terhadap data yang lain. Akibatnya, jalur yang ditempuh oleh masing-masing paket data IP ke tujuannya bisa jadi berbeda satu dengan lainnya, Karena jalur yang ditempuh berbeda, kedatangan paket pun jadi tidak berurutan (out of sequence). Setiap data yang dilewatkan selalu ditambahi header, seperti gambar berikut ini :

(23)

1. Version, berisi versi dari protokol IP yang dipakai. Saat ini protokol yang digunakan internet adalah IP versi 4 (Ip4).

2. Header Length, berisi panjang dari header paket IP (dalam hitungan 32 bit).

3. Type Of Service, mengindikasikan bagaimana datagram diproses. 4. Total Length of datagram, mengindikasikan panjang total datagram

dalam byte, termasuk header IP dan header TCP/IP.

5. Identification, Flags, dan FragmentOffset, berisi beberapa data yang berhubungan dengan fragmentasi paket. Paket yang dilewatkan melalui berbagai jenis jalur akan mengalami fragmentasi (dipecah-pecah menjadi beberapa paket yang lebih kecil) sesuai dengan besar data maksimal yang biasa ditransmisikan melalui jalur tersebut.

6. Time to Live, berisi jumlah router maksimal yang boleh dilewati paket IP. Setiap kali paket IP melewati satu router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai tujuan, maka paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus-menerus berada didalam network.

7. Protocol, menunjukkan jenis protokol lapisan transport yang digunakan IP (isi data dari paket).

(24)

kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini

Strict source route, berisi daftar lengkap IP address dari router yang harus dilalui oleh paket ini dalam perjalanan ke host tujuan. Balasan dari host tujuan ke host pengirim diharuskan melalui router yang sama.

Loose source route, dengan mengeset option ini, paket yang dikirim harus singgah dibeberapa router. Jika diantara kedua router terdapat router yang lain, paket masih dapat melalui router tersebut.

2.4 TCP dan UDP Header

2.4.1 TCP Header

(25)

Masing-masing field Header TCP adalah seperti dijelaskan di bawah ini : Port sumber dan tujuan mengindikasikan aplikasi pengirim dan penerima segmen TCP. Daftar port ditampilkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Sumber dan Tujuan Port TCP

(26)

Kode (6 bit) berisi beberapa kode yang masing-masing 1 bit dan mengijinkan penerima untuk menentukan berapa banyak data urgent yang datang.

Option (variable) adalah pilihan untuk ukuran segment TCP maksimum yang didefinisikan di atas.

Untuk menjamin keandalannya, TCP melakukan hal berikut :

1. Aliran byte data dari aplikasi dipecah menjadi segmen-segmen yang menurut TCP paling sesuai untuk mengirimkan data. KetikaTCP menerima data dari mitranya, TCP mengirimkan ACKnowledgment (balasan bahwa ia telah menerima data).

(27)

3. Sebelum segmen data dikirim, TCP melakukan perhitungan checksum pada header dan datanya. Jika segmen yang diterima memiliki checksum yang tidak valid, TCP akan membuang segmen ini dan berharap sisi pengirim akan melakukan retransmisi.

4. Segmen TCP bisa saja mengalami penerimaan data yang tidak berurutan, sehingga sisi penerima TCP harus melakukan pengurutan kembali dan memberikan data yang urutannya benar kepada aplikasi pengguna.

5. Sisi penerima TCP hanya memperbolehkan sisi pengirim mengirimkan data sebesar yang ia miliki.

2.4.2 UDP Header

Merupakan protokol transport yang sederhana. UDP bersifat connectionless, no sequencing (tidak ada pengurutan kembali) no acknowlegment dan no retransmisi.

(28)

Tabel 2.2 Port Layanan dan Tujuan UDP

Service Port Keterangan

Echo 7 Echo datagram user kembali ke pengirim

Discard 9 Membuang datagram user

Daytime 13 Laporan waktu pada jalur pemakaian user

Quote 17 Kembali sebuah “mengutip hari”

Chargen 19 Generator Character

Name server 53 DNS

Bootps 67 Port server yang dipakai untuk download info konfigurasi

Bootpc 68 Port client yang dipakai menerima informasi konfigurasi

TFTP 22555 Port FTP biasa

SunRPC 111 Sun Remote Procedure Call

NTP 123 Protokol waktu jaringan

SNMP 161 Untuk menerima pernyataan managemen jaringan

SNMP-trap 162 Untuk menerima laporan masalah jaringan

VoIP 22555 Hubungan VoIP Internet Phone ke vendor Internet Phone Server’s directory service

(29)

2.5 Topologi Jaringan LAN

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Ada tiga jenis topologi yang biasa digunakan pada LAN yaitu : Bus, Cincin dan Bintang (Star).

2.5.1 Topologi Bus

Topologi bus termasuk konfigurasi multititik. Seluruh stasiun terhubung melalui suatu interface perangkat keras yang disebut tap yang langsung terhubung ke suatu jalur transmisi linier. Adapun bentuknya seperti gambar dibawah ini :

Tap Tap Tap Tap

Gambar 2.6 Topologi Jaringan BUS

(30)

2.5.2 Topologi Cincin

Hubungan yang terdapat pada topologi cincin adalah hubungan poin-to-point dalam suatu loop tertutup seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 2.7 Topologi Jaringan CINCIN

Suatu jaringan topologi cincin menggunakan port fisik dan kabel terpisah untuk mentransmisikan dan menerima data. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh stasiun yang dilewatinya jika bukan untuknya, informasi dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap stasiun dalam jaringan lokal yang terhubung dengan topologi cincin saling tergantung satu sama lain sehingga jika terjadi kerusakan pada suatu stasiun maka seluruh jaringan akan terganggu. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan cincin ganda dengan salah satu cincin back-up seperti yang dipakai pada jaringan cincin berteknologi FDDI .

2.5.3 Topologi Jaringan Bintang (Star)

(31)

antara dua stasiun yang akan berkomunikasi. Banyaknya stasiun yang dapat terhubung tergantung jumlah port yang tersedia pada stasiun pusat yang digunakan. Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik penambahan maupun pengurangan sistem. Adapun bentuk gambaran jaringan ini adalah :

Hub

Gambar 2.8 Topologi Jaringan BINTANG

2.6 Standar Wireless LAN

Wireless LAN dikembangkan pertama kalinya pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Sejumlah tipe jaringan yang berbeda diusulkan dan diimplementasikan. Namun karena adanya perbedaan itu, maka teknologinya hanya dapat diaplikasikan pada peralatan milik vendor yang merancang teknologi wireless LAN tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka disusunlah suatu standar untuk wireless LAN, sehingga ada kompatibilitas antara produk-produk dari vendor yang berbeda. Adapun standar dan organisasi tersebut adalah :

1. Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE ), menghasilkan standar 802.11.

(32)

Standar yang mempengaruhi dua layer dari model OSI yakni Physical Layer dan Data Link Layer. Didalam Data Link Layer dibagi lagi kedalam dua sublayer yang disebut Media Access Control (MAC ) dan Logical Link Layer.

Physical Layer meliputi jenis media transmisi, interface ke media yang di gunakan, tingkat tegangan listrik, dan kecepatan transmisi, sedangkan Data Link Layer berkaitan dengan bagaimana jaringan dibagi diantara node. Sublayer MAC bertanggung jawab menentukan aturan ketika masing-masing node dapat menguasai jaringan untuk mengirimkan pesannya. Sublayer LLC untuk menyediakan Link Logic diantara node, seperti interface menyatukan ke layer yang lebih tinggi (Network ).

Berikut gambar hubungan standar untuk komunikasi komputer yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu Model Referensi Open SystemInterconnection (MR-OSI) dengan MR-IEEE 802.11 (Standar Wireless LAN) :

(33)

2.7 Perangkat LAN

Untuk membangun suatu LAN ada dua jenis perangkat yang dibutuhkan, yaitu : 1. perangkat lunak (sistem operasi jaringan)

2. perangkat keras

Perangkat keras standar untuk membangun LAN sederhana adalah : - Server

- Terminal (workstation)

- Kartu Jaringan (Network Interface Card) - Kabel dan Konektor

- Hub

Sedangkan untuk LAN yang skalanya lebih luas, biasanya dibutuhkan perangkat tambahan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan tersebut yaitu :

- Bridge - Switch dan - Router

2.7.1 Server

(34)

2.7.2 Terminal (Workstation)

Dalam suatu rangkaian jaringan juga terdapat komputer-komputer yang berfungsi sebagai stasiun atau terminal akses (workstasiun). Komputer- komputer ini akan menjadi sarana untuk memasukkan data dan memperoleh hasil pengolahannya.

2.7.3 Kartu Jaringan (Network Interface Card)

Agar sebuah komputer dapat terhubung ke suatu jaringan maka komputer tersebut harus dilengkapi dengan sebuah perangkat berupa kartu jaringan atau NIC (Network Interface Card). Kartu ini berupa kartu ekspansi yang dipasang pada salah satu slot ekspansi mainboard komputer.

2.7.4 Kabel dan Konektor

Kabel dan Konektor merupakan komponen penting dalam jaringan. Kabel berfungsi sebagai media transmisi yang menghubungkan antar komputer atau periferal. Konektor digunakan sebagai penghubung antar kabel atau antara kabel dengan perangkat. Konektor harus disesuaikan dengan jenis kabel, karena masing-masing kabel memiliki jenis konektor tertentu yang sesuai dengan kabel tersebut.

2.7.5 Hub

(35)

Hub aktif mempunyai kemampuan untuk menguatkan sinyal yang diterima, sehingga jarak jangkauan kabel dari hub bisa lebih panjang. Sedangkan Hub pasif tidak mempunyai fasilitas penguatan data sehingga data dibagi menjadi lemah dan akibatnya jarak jangkauan kabel dari hub menjadi pendek.

2.7.6 Bridge

Bridge adalah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan yang terpisah sehingga perangkat yang terdapat pada LAN yang berbeda dapat terkoneksi dan berkomunikasi didalam satu LAN.

Beberapa alasan penggunaan Bridge sebagai penghubung antara LAN adalah : 1. Keterbatasan LAN dalam jumlah terminal, panjang maksimum segmen

maupun rentang jaringan.

2. Memiliki keandalan dan keamanan lalu-lintas dimana bridge dapat menyaring lalu-lintas data antar dua segmen jaringan .

3. Menyatukan keterpisahan geografis, dimana dua sistem berbeda pada lokasi yang berjauhan akan dihubungkan.

2.7.7 Switch

Switch adalah perangkat yang mempunyai beberapa port yang

(36)

switch ini adalah pemasangannya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan jaringan (fleksibel).

2.7.8 Router

(37)

BAB III

VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP)

3.1 Pendahuluan

Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Perubahan tersebut akibat adanya evolusi dan konvergensi tiga kelompok teknologi yaitu teknologi komunikasi, informasi dan hiburan. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara merupakan satu hal yang akan menjadi bagian yang sangat penting, karena saat ini komunikasi suara dianggap sebagai komunikasi yang paling praktis. Dengan adanya teknologi pemrosesan sinyal digital integrasi antara komunikasi data dan suara menjadi mungkin. Hal ini menjadi salah satu alasan munculnya teknologi Voice over Internet Protokol (VoIP).

Selama ini komunikasi suara dan data dilakukan dengan teknologi switching dan peralatan yang berbeda. Teknologi suara berbasis Circuit Switching dan data berbasis Packet Switching.

Circuit Switching berarti ketika ingin berkomunikasi harus ada pembentukan hubungan terlebih dahulu. Jika kanal transmisi antara sumber dan tujuan sudah tersambung, maka komunikasi antara keduanya dilakukan terus menggunakan kanal tersebut hingga selesainya komunikasi.

(38)

selama waktu transmisi saja. Untuk waktu yang lain dipergunakan oleh paket-paket berikutnya yang boleh jadi tidak dari sumber/pengirim yang sama .

Dalam beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan penelitian untuk mengembangkan evolusi teknologi paketisasi untuk transmisi trafik suara melalui jaringan data. Sebagai hasilnya adalah suatu teknologi baru yang disebut teknologi Voice over Internet protokol (VoIP).

VoIP atau disebut juga telepon internet adalah teknologi yang menawarkan solusi telepon melalui jaringan paket. Teknologi ini dapat membawa percakapan melalui jaringan data TCP/IP baik jaringan public internet maupun private intranet. Percakapan yang dilakukan dapat berupa Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) maupun Sambungan Langsung Internasional (SLI).

3.2 Komponen Jaringan VoIP

Untuk dapat melaksanakan tugasnya menyalurkan sinyal suara, VoIP harus didukung oleh beberapa komponen yaitu Terminal, Gateway, Gatekeeper, Multipoint Control Unit (MCU) .

3.2.1 Terminal

(39)

3.2.2 Gateway VoIP

Gateway VoIP adalah interface antara telepon tradisional dengan network IP, memungkinkan interoperabilitas teknologi antara jaringan yang berbeda untuk dapat saling berkomunikasi. Gateway ini berupa komputer atau router yang dikonfigurasikan untuk menghubungkan panggilan telepon ke jaringan IP. Pada Gateway ini terjadi proses pengkodean dan pengkompresan panggilan serta paketisasi data suara digital.

VoIP Gateway mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Interface untuk Private Branch Exchange (PBX), public Switched Telephone Network (PSTN).

2. Interface bagi pesawat telepon digital dan pesawat telepon analog (POT) yang langsung ke Gateway.

3. Memproses panggilan awal (call set-up).

4. Jika Gateway IP dipakai untuk panggilan IP, nomor telepon yang diterimanya dikonversikan ke alamat IP gateway tujuan. Alamat-alamat ini dapat dicari pada label Look-up yang tersedia di Gateway.

5. Mengkompresi dan dekompresi sinyal (Compressing and Decompressing). 6. Sinyal suara dari PBX atau PSTN adalah PCM. Sinyal ini dikompresi

menggunakan algoritma coding standar G.723.1, G.729a dll. Pada sisi terima sinyal di-dekompresi.

7. Memaketkan sinyal dan membukanya kembali (packetizing dan unpacketizing)

(40)

9. Merutekan sinyal (Routing)

10. Mentransmisikan panggilan ke VoIP Gateway remote atau router atau server nomor tujuan

11. Managemen kualitas

12. Memiliki variasi teknik seperti buffer dan cadangan bandwidth untuk memperbaiki delay, mengganti loss packet dan kongesti yang dapat terjadi pada jaringan router.

13. Interactive Voice Response (IVR)

14. Diperlukan untuk beberapa aplikasi seperti memerintahkan pemanggil untuk memasukkan PIN atau nomor credit card dan sebagainya .

3.2.3 Network IP

Network IP adalah network (bisa internet atau intranet atau Virtual Private Network) yang telah menggunakan protokol TCP/IP sebagai aturan mentransfer data dari sumber ke tujuan. Jaringan IP sebenarnya adalah gabungan router-router yang saling berkomunikasi dengan bahasa yang sama yaitu TCP/IP. Komponen jaringan IP ini adalah router dan media transmisi.

(41)

3.3 Standard Protokol VoIP

Protokol pendukung VoIP sebenarnya masih banyak lagi, tetapi disini hanya protokol H.323 dan protokol SIP saja yang dijelaskan, karena protokol ini yang paling sering digunakan dalam mendukung perancangan jaringan VoIP, sedangkan dalam perancangan penulis menggunakan protokol SIP.

3.3.1 Protokol SIP

SIP (Session Initiation Protocol) merupakan standar protokol multimedia yang dikeluarkan oleh group yang tergabung dalam Multiparty Multimedia Session Control (MMUSIC) yang berada dalam organisasi Internet Engineering Task Force (IETF) yang didokumentasikan ke dalam dokumen request for command (RFC) 2543 pada bulan Maret 1999. SIP merupakan protokol yang berada pada lapisan aplikasi yang mendefinisikan proses awal, pengubahan, dan pengakhiran (pemutusan) suatu sesi komunikasi multimedia. Sesi komunikasi ini termasuk hubungan multimedia,distance learning, dan aplikasi lainnya .

SIP dapat dikatakan berkarakteristik client-server, ini berarti request diberikan oleh client dan request ini dikirimkan ke server. Kemudian, server mengolah request dan memberikan tanggapan terhadap request tersebut ke client. Request dan tanggapan terhadap request disebut transaksi SIP. SIP juga disebut protokol yang text-based (berbasis teks) .

3.3.1.1 Komponen SIP

(42)

1. User Agent

User Agent merupakan sistem akhir (end system) yang digunakan untuk berkomunikasi. User Agent terdiri atas 2 bagian, yaitu:

1. User Agent Client (UAC)

UAC merupakan aplikasi pada client yang didesain untuk memulai SIP request.

2. User Agent Server (UAS)

UAS merupakan aplikasi server yang memberikan user jika menerima re- quest dan memberikan respon terhadap request tersebut. Respon dapat berupa menerima atau menolak request.

2. Network Server

(43)

2. Redirect Server

Komponen ini merupakan server yang menerima pesan request serta memberikan respon terhadap request tersebut yang berisi alamat dari dari next hop server.

3.3.1.2 Pengalamatan Dalam Protokol SIP

Dalam protokol SIP, sistem pengalamatan diberi atribut SIP URL (SIP Uniform Resource Locator) yang menyerupai alamat email agar mudah dikenali . Adapun bentuk pengalamatannya adalah :

1. user@host, seperti yang tertulis berikut ini : novurie@vovida.com, novurie@192.168.10.2.com, 14083831088@vovida.com.

2. SIP:novurie@aurora.com. Dapat juga ditambahkan parameter seperti type(user=”phone”) atau protokol transport.

3. Bentuk lain pengalamatan SIP berupa telepon URL (RFC 2806)sebagai nomor telepon contohnya : tel:+12125551212 atau fax:+385.555.1234567.

3.3.1.3 Proses Registrasi dan Panggilan Protokol SIP

(44)

untuk kemudian disimpan di server location/redirect. Adapun proses registrasi tersebut adalah :

Gambar 3.1 Proses Registrasi SIP user client

Sedangkan berikut ini merupakan proses komunikasi (call establistment) dalam protokol SIP, adapun tahapannya adalah :

1. Proses registrasi user, pengenalan user dan penentuan lokasi user, kemudian User Agent A memulai panggilan ke User Agent B dengan mengirimkan sinyal INVITE melalui Proxy Server, kemudian Proxy Server meneruskan Invite ke Location/Redirect Server yang kemudian diteruskan ke Proxy Server di sisi User Agent B

2. Lalu User Agent B mengirim sinyal balasan ke User Agent A dan memberikan pesan menerima atau menolak panggilan.

3. User Agent A menerima sinyal balasan ACK dari User Agent B berupa pesan OK.

4. Kanal suara dua arah terbentuk pada protokol transport real-time (RTP) dan percakapan dilakukan antara User Agent A dan User Agent B.

(45)

6. User Agent A menerima pesan BYE dan memberikan sinyal berisi pesan OK ke User Agent B untuk mengakhiri proses komunikasi.

3.3.1.4 Pesan SIP

Komponen SIP secara keseluruhan berkomunikasi dengan cara bertukar pesan SIP antar User Agent. Pesan SIP terdiri atas dua bagian, yaitu : Request dan Respon. Ketika client mengirimkan pesan request, server akan memberikan tanggapan terhadap pesan ini melalui pesan respon. SIP merupakan protokol yang berbasis teks dimana pesan request dan respon menggunakan generic-message yang didefinisikan pada standar pesan berbasis teks dalam internet.

Pesan request dan respon terdiri atas start line, satu atau lebih header field (message header) dan empty line yang menunjukkan akhir dari header field, serta message body yang merupakan session yang dipakai untuk komunikasi, seperti yang terlihat di bawah ini :

Generic-message = Start line (dalam pesan request) Status line (dalam pesan respon) Message header

Empty line Message body

(46)

Kode pesan dalam SIP memiliki kriteria tertentu seperti field nama dan spasi kosong kecuali baris pertama diijinkan, field header yang memiliki banyak value dapat dikombinasikan sebagai comma-list.

Isi pesan SIP terdiri atas kelompok SIP Methods atau Request dan SIP Responses. Format isi keduanya yaitu request dan respons memiliki header dan message body yang sama.

Komponen dalam SIP Request terdiri dari :

INVITE : Memulai panggilan dengan meng-invite User Agent lain untuk berpartisipasi dalam session

ACK : Konfirmasi bahwa User Agent telah menerima respon akhir terhadap perrmintaan INVITE

BYE : Menandakan pemutusan panggilan

CANCEL : Membatalkan permintaan yang tertunda

REGISTER : Mendaftarkan User Agent

OPTION : Digunakan untuk melihat kemampuan/kapabilitas suatu server

INFO : Digunakan untuk membaw infromasi diluar panggilan seperti digit DTMF.

COMET : Syarat awal telah dipenuhi (Precondition Met)

PRACK : Provisional Acknowledgement

SUBSCRIBE : Mendaftar ke event

NOTIFY : Mengingatkan subscribers

REFER : Menanya penerima pesan untuk mengumumkan permintaan

(47)

Sedangkan isi dari SIP Responses berisi kode angka dengan garis besar aturan urutan berupa :

1xx : Pesan yang bersifat informasi 100 : Mencoba

180 : Menelpon (Diproses secara lokal) 181 : Panggilan diteruskan

182 : Mengantri/menunggu 183 : Keadaan session

2xx : Respon atau jawaban telah sukses 200 : Ok

4xx : Pesan kesalahan permintaan (Request) 400 : Permintaan salah (Bad Request) 401 : Tidak diijinkan (unauthorized) 403 : Terlarang

404 : Tidak ditemukan 405 : Metode salah

(48)

486 : Di sini sibuk

5xx : Pesan kesalahan pada Server 500 : Kesalahan pada internal server 501 : Tidak diterapkan di Protokol ini 503 : Tidak tersedia

504 : Waktu habis

6xx : Pesan kesalahan yang bersifat global 600 : Semua sibuk

601 : Menolak 604 : Tidak ada

605 : Tidak dapat diterima

kode pesan yang tertulis di atas adalah kode pesan yang paling sering muncul dalam komunikasi SIP. Respons SIP dapat ditunjukkan seperti dalam gambar di bawah ini :

(49)

3.3.2 Protokol H.323

Protokol H.323 menjadi standar protokol komunikasi VoIP. H.323 yaitu suatu standar yang menentukan komponen protokol, dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia, yakni komunikasi audio, video dan data realtime, melalui jaringan berbasis paket (packet-based network). Jaringan berbasis paket tersebut antara lain Internet Protocol (IP), Internet Packet eXchange (IPX), Local Area Network (LAN), Enterprise Network (EN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN).

H.323 adalah salah satu bagian dari rekomendasi International Telecomunications Union – Telecomunications (ITU-T) yang menyediakan layanan komunikasi multimedia melalui berbagai tipe jaringan. Standar H.323 dikerjakan oleh group study 16 ITU-T. Versi 1 dari H.323 adalah sistem telepon visual untuk LAN yang disahkan pada Oktober 1996. Versi 1 ini tidak menyediakan jaminan Quality of Service (QoS).

(50)

3.3.2.1 Komponen H.323

Standar H.323 terdiri atas empat komponen yaitu terminal, gateway, gatekeeper, dan multipoint control unit, yang jika disatukan dalam jaringan akan memberikan layanan komunikasi multimedia point to point dan multipoint. Berikut ini adalah penjelasan dari komponen-komponen tersebut :

1. Terminal

Terminal digunakan untuk berkomunikasi multimedia yang realtime bidirectional (dua arah). Terminal H.323 dapat berupa personal komputer atau sebuah peralatan yang menjalankan aplikasi multimedia H.323. Peralatan-peralatan tersebut harus mendukung komunikasi suara (audio) dan sebagai tambahan bisa mendukung juga komunikasi data dan video.

2. Gateway

(51)

3. Gatekeeper

Sebuah gatekeeper dapat dipertimbangkan sebagai pusat dari jaringan H.323. Gatekeeper merupakan titik fokus dari semua call yang terjadi pada network H.323. Gatekeeper menyediakan pelayanan-pelayanan yang penting seperti call routing, pengalamatan, otorisasi dan otentifikasi dari terminal dan gateway, manajemen bandwidth, accounting, pembiayaan dan rekening. Gatekeeper juga bisa menyediakan layanan call-routing. Gatekeeper merupakan komponen logika H.323 tetapi dapat diaplikasikan sebagai bagian dari gateway atau MCU.

4. Multipoint Control Unit (MCU)

Multipoint Control Unit (MCU) memberikan dukungan untuk konferensi tiga atau lebih terminal H.323. Semua terminal yang akan berpartisipasi dalam konferensi melakukan koneksi terlebih dahulu dengan Multipoint Control Unit. Multipoint Control Unit mengatur konferensi resource, negosiasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio atau video coder/decoder (CODEC) yang digunakan, dan memungkinkan menangani media stream. Gatekeeper, gateway dan Multipoint Control Unit merupakan komponen standar H.323 yang secara logika terpisah, tetapi dapat diimplementasikan sebagai single physical device.

3.3.2.2 Perbandingan Protokol SIP dengan H.323

(52)

berjalan tanpa server, fungsinya bisa diperluas, mudah diterapkan, dan mudah diatur-atur sesuai dengan kemauan kita. Selain itu protokol SIP juga mendukung mobilitas user, pengaturan call dapat dijalankan dari luar dan juga memiliki kemampuan meneruskan panggilan ke banyak user sekaligus (call forking).

Perbandingan kedua protokol ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

SIP H.323

Arsitektur Jaringan Elemen Stack

Asal Protokol IETF ITU

Transport Protokol Kebanyakan UDP Kebanyakan TCP

Encoding Mirip HTTP ASN.1

Emphasis Multimedia, Multicast Telephony

Pengalamatan URL SIP Menggunakan Alias

Tabel 3.1 Perbandingan Protokol SIP dan H.323

3.4 Asterisk VoIP Server

Dalam merencanakan suatu jaringan VoIP kita harus memiliki suatu server yang berfungsi sebagai IP PBX. Pada Tugas Akhir ini akan membahas Asterisk VoIP Server yang merupakan suatu Software Open Source, dimana dalam aplikasinya membutuhkan satu buah PC server dan beberapa PC Client (2 misalnya) yang terhubung satu sama lain.

(53)

teknologi telepon, dimana protokol VoIP seperti SIP, H.323, IAX atau MGCP sama seperti teknologi tradisional TDM, seperti T1, PSTN dan lain sebagainya .

3.4.1 Arsitektur Asterisk

Inti dari Aplikasi Asterisk memiliki beberapa peran penting dalam sistem operasi. Ketika Asterisk dijalankan, Dynamic Module Loader dijalankan dan diinisialisasikan oleh driver masing-masing, yang disediakan oleh channel drivers, file formats, call detail record back-ends, codec aplikasi dan lainnya, dan menghubungkannya dengan internal APls yang tepat. Lalu Asterisk PBX Switch Core akan menerima panggilan dari interface dan menanganinya sesuai dengan panggilan, dengan mengirimkan nada dering telepon, menghubungkan ke voicemail panggilan keluar, dan lainnya, Asterisk juga menyediakan standar penjadwalan, pengaturan masukan dan keluaran (I/O Management).

3.4.2 Komponen Dasar Asterisk VoIP Server

Asterisk VoIP server memiliki beberapa komponen dasar yaitu :

1 Data Account, terdiri dari dua komponen yaitu : Ekstension dan Trunk

2 Dial Plan

3.4.2.1 Data Account

Data account terdiri atas dua komponen dasar yaitu :

(54)

merupakan sebuah nama atau nomor yang mempresentasikan user dari IP PBX ini .

2 Trunk, merupakan data account yang digunakan IP PBX untuk meng- menghubungi trunk. Trunk adalah nama atau nomor yang mempresentasikan server lain atau IP PBX lain yang akan dihubungkan IP PBX ini.

3.4.2.2 Dial Plan

Dial Plan merupakan aturan dial yang dimanfaatkan oleh ekstension untuk menghubungi ekstension atau trunk atau sebaliknya.

(55)

BAB IV

PERENCANAAN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP

4.1 Umum

Perkembangan Teknologi yang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini memberi banyak hal-hal baru dalam dunia IT. Salah satunya adalah teknologi VoIP, atau ada yang menyebutnya Internet Telephony, atau IP Telephony yang merupakan Konvergensi dari beberapa teknologi, antara lain telepon dan komputer (komunikasi data). Dengan berbagai kelemahan pada awal pembentukannya, teknologi ini akhirnya dapat muncul ke permukaan. Negara-negara di dunia juga mulai mengimplementasikan teknologi ini guna perbaikan tarif telekomunikasi. Bagaimana tidak, teknologi ini mampu mereduksi biaya telekomunikasi konvensional sampai 50-70 %, suatu angka yang sangat fantastis. Tak pelak lagi Indonesia yang mengaku siap memasuki era perdagangan bebas (ketika batas-batas negara sudah tidak ada), mau tidak mau harus mengimplementasikan teknologi ini. Ada beberapa alasan yang melatar belakangi teknologi ini harus mulai diimplementasikan secara luas. Pertama, tarif telekomunikasi di negara kita yang memang sudah terbilang tinggi. Kedua, lebih disebabkan akses informasi, maksudnya agar semua kegiatan, baik itu berupa kegiatan bisnis, pendidikan, kepemerintahan, dan lainnya tidak harus dibatasi lagi hanya karena biaya sambungan komunikasi yang relatif tinggi.

(56)

dan memahami mengenai teknologi yang sedang pesat berkembang dan dapat benar-benar menguntungkan dari segala bidang.

4.2 Perencanaan Jaringan VoIP

Perencanaan jaringan VoIP dengan menggunakan Asterisk sebagai VoIP server dapat dilaksanakan dengan melalui langkah sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perlu tidaknya pemasangan jaringan nirkabel VoIP. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan analisis ini adalah penentuan kemampuan (layanan) jaringan VoIP.

2. Analisis Lokasi

Analisis lokasi dilakukan untuk menentukan lokasi pemasangan kabel LAN yang akan menghubungkan PC (Personal Computer) serta panjang kabel yang dibutuhkan untuk menghubungkan PC to PC .

3. Analisis Perangkat yang digunakan

(57)

4. Rancangan Konfigurasi

Rancangan konfigurasi ini meliputi metode penomoran, Instalasi software di Server dan Client (user), dan Pengaturan parameter di Server dan di Client.

4.2.1 Analisis Kebutuhan Jaringan VoIP

Rancangan jaringan VoIP memiliki kemampuan dan keterbatasan dalam implementasinya. Kemampuan jaringan VoIP ini adalah sebagai berikut:

1. Menghemat biaya telepon hingga sebesar 70%, karena IP bersifat global. Untuk Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) maupun Sambungan Langsung Internasional (SLI).

2. Dapat menekan biaya perawatan, karena voice dan data network terpisah sehingga IP phone dapat ditambah, dipindah atau diubah.

3. Mampu menyimpan informasi mengenai tiap-tiap user

4. Menyimpan database konversi dari nomor telepon menjadi nomor IP atau sebaliknya agar data paket suara yang ditransmisikan akan mencapai tujuan yang benar.

5. Menerjemahkan penomoran standar jaringan telepon ataupun penomoran private ke alamat IP tersebut.

Sedangkan keterbatasan jaringan VoIP ini adalah :

1. Delay yang terjadi pada jaringan internet yang besar mencapai 500 milidetik, sedangkan pada PSTN hanya mencapai 50 sampai 70 milidetik. 2. Memiliki kemungkinan kehilangan paket (Loss Packet) yang besar.

(58)

Selain itu sesuai dengan karakteristiknya, jaringan VoIP ini kemungkinan akan mengalami error atau pengurangan lebar pita apabila :

1. Banyak penambahan user pada jaringan.

2. Meningkatnya aplikasi yang dijalankan oleh user. 3. Trafik data pada LAN yang telah ada meningkat

4. Banyak pemasangan fasilitas komputasi tambahan untuk client dan server. 5. Aplikasi intensif layanan grafis meningkat.

6. Ada beberapa LAN baru yang dihubungkan.

4.2.2 Analisis Lokasi

Hub utama dan Server sebagai node pusat jaringan VoIP yang dirancang akan memanfaatkan lokasi Hub yang telah ada yang ditempatkan di salah satu ruangan, misalnya: Laboratorium Komputer. Dari Hub yang telah terpasang di ruang tersebut inilah akan ditarik titik-titik distribusi menggunakan kabel LAN ke setiap client dan server jaringan VoIP. Adapun ruangan yang dihubungkan dengan Hub tersebut adalah:

- Ruangan Ketua Jurusan - Ruangan Pegawai - Ruangan Dosen

- Ruangan Lab. Pengukuran Listrik - Ruangan Lab. Konversi

- Ruangan Lab. Sistem Tenaga - Ruangan IMTE

(59)

Adapun layout kabel LAN pada rancangan jaringan VoIP dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 4.1 Layout Kabel Jaringan VoIP Teknik Elektro

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat ada 8 PC (Personal komputer) yang terhubung ke Hub jaringan VoIP menggunakan kabel LAN .

4.2.3 Analisis Perangkat yang Digunakan

(60)

4.2.3.1 Komputer Server

Server merupakan komputer yang berfungsi sebagai penyedia layanan untuk semua pemakai (client/user). Komputer ini memiliki spesifikasi yang lebih tinggi daripada komputer workstation yang terhubung padanya.

Spesifikasi komputer server minimal: 1. Processor Intel Pentium III 2. RAM 256 MB

3. Harddisk 40 GB (disesuaikan dengan data yang akan disimpan di server).

4. Monitor yang mendukung resolusi 1024 x 768 5. CD-ROM 56 x Speed

6. LAN Card disesuaikan dengan kebutuhan .

4.2.3.2 Komputer Workstation/User

Dalam suatu jaringan terdapat beberapa komputer yang berfungsi sebagai stasiun atau terminal akses (workstation). Komputer-komputer ini digunakan oleh pemakai (client/user) untuk mengirim dan menerima data dari jaringan.

Spesifikasi komputer client minimal: 1. Processor Intel Pentium III 2. RAM 128 MB

3. Harddisk 20 GB (disesuaikan dengan data yang akan disimpan di workstation).

(61)

4.2.3.2 Hub

4.2.3.3

Hub merupakan perangkat penghubung dalam jaringan yang berfungsi mengatur jalannya komunikasi dan transfer data dalam jaringan tersebut. Ada dua jenis Hub, yaitu Hub aktif dan Hub pasif. Hub aktif merupakan Hub yang mempunyai kemampuan untuk menguatkan sinyal yang diterima, sehingga jarak atau jangkauan kabel dari Hub ini bisa lebih panjang. Sedangkan Hub pasif tidak mempunyai fasilitas penguatan data sehingga data yang dibagi menjadi lebih lemah dan akibatnya jarak atau jangkauan kabel dari Hub jadi lebih pendek .

Ukuran Hub ditentukan oleh jumlah port jaringan yang tersedia, ada Hub yang yang memiliki 4 port, 8 port, dan seterusnya. Penggunaan jumlah port tersebut tergantung pada besar kecilnya jaringan. Semakin besarnya jaringan, maka dibutuhkan Hub dengan jumlah besar .

Hub yang digunakan yaitu D-Link DES 1024D 24-Port Ethernet Switch (DES-1024D), seperti yang terlihat pada gambar 4.2 berikut ini :

Product Details

(62)

OSI Lapisan Lapisan 2

Managed Device Unmanaged

Interfaces

Ports 24 x 10Base-T/100Base-TX (RJ-45)

Performance

IEEE 802.3 CSMA/CD or Ethernet • IEEE 802.3u 100 Mbps (Fast

Ethernet)

Gambar 4.2. Spesifikasi Hub yang digunakan dalam jaringan VoIP

4.2.3.4 Kabel dan Konektor

Kabel dan Konektor meupakan komponen penting dalam jaringan. Kabel berfungsi sebagai media transmisi yang menghubungkan komputer dengan komputer atau periferal lainnya. Ada tiga jenis kabel yaitu serat optik, koaksial, twisted pair. Untuk implementasi saat ini, kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair.

(63)

Beberapa jenis konektor untuk kabel serat optik adalh media media interface connector (MIC), dan stick and click (SC). Sementara jenis konektor untuk kabel twisted pair adalah konektor RJ-45. Sadangkan jenis kabel yang digunakan adalah kabel UTP dengan konektor RJ45 seperti gambar dibawah ini:

Key Features

Gambar 4.3. spesifikasi kabel dan konekto

4.2.4 Rancangan Konfigurasi

(64)

Karena keterbatasan penulis dan kemudahan pemahaman maka dalam tugas akhir ini penulis menggunakan program 3cxphonesystem yang berjalan di sistem operasi Window serta program di sisi Proxy server dan X-lite di sisi Client.

4.2.4.1 Metoda Penomoran

Berdasarkan kebijakan terhadap manajemen jaringan yang berlaku di lingkungan universitas, dimana alokasi bandwidth untuk komunikasi VoIP keluar dari lingkungan jaringan universitas ditiadakan, maka komunikasi VoIP yang akan dilakukan dalam skala universitas.

Pengalamatan yang digunakan dalam tugas akhir ini berupa penggunaan nomor dengan 3 digit yang disusun berbentuk :

YYY@IP_user

YYY adalah angka yang diberikan kepada user berdasarkan kesepakatan dan pengaturan yang bertujuan untuk kemudahan identifikasi.

IP_user adalah IP komputer pengguna disekitar lingkungan departemen teknik elektro baik itu yang terkoneksi dengan media akses nirkabel maupun kabel LAN

4.2.4.2 Instalasi Software di Server dan Client

1. Proxy Server

(65)

Gambar 4.4 Download Software di http://www.3cx.com/ip-pbx/index.html Pada URL tersebut, terdapat link yaitu software yang berlisensi free dan coorporate. Untuk penggunaan dalam tugas akhir ini digunakan yang berlisensi free. Fitur yang dimiliki oleh program yang berlisensi free sama dengan fitur yang ada di lisensi coorporate, perbedaannya adalah untuk coorporate dukungan update dan software debugging yang selalu tersedia. Setelah selesai didownload, kita akan masuk ke tahap-tahap instalasi software 3cxphone system

(66)

Gambar 4.5 Tampilan Proses Setup.exe 3CX PhoneSystem

Gambar 4.6 Tampilan Ekstensi Number Pengalamatan

(67)

Gambar 4.7 Tampilan Spesifikasi Administrator

(68)

Gambar 4.9 Tampilan Akhir Proses Instalasi 3CX PhoneSystem Setelah 3CX PhoneSystem selesai diinstal langkah selanjutnya adalah proses instalasi X-Lite di server. Cara yang digunakan sama seperti pada saat kita menginstal program 3CX PhoneSystem, jalankan perintah setup.exe, selanjutnya akan tampil menu welcome, lalu tekan tombol next maka proses instalasi akan berjalan dengan sendirinya hingga selesai.

(69)

Gambar 4.11 Proses Instalasi Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.12 Tampilan Akhir Proses Instalasi X-LITE

2. Client

(70)

http://www.xten.com/index.php?menu=download

Gambar 4.13 Tampilan Awal Instalasi X-LITE

Proses ini akan berjalan terus hingga selesai. Adapun tampilan akhir instalasi software X-Lite ini adalah:

Gambar 4.14 Tampilan Akhir Instalasi X-LITE

(71)

Gambar 4.15 Tampilan X-LITE Sebelum Konfigurasi

Diatas adalah gambar program X-LITE yang akan kita gunakan untuk VoIP. Pada program ini masih banyak yang perlu kita ubah dari settingan yang sudah ada atau default.

4.2.4.3 Pengaturan Konfigurasi di Server dan Client

Karena terbatas pada kebijakan dilingkungan kampus, maka pengaturan pada sisi server dan client hanya diatur untuk melakukan komunikasi dalam kampus saja. Pengaturan yang dilakukan pada server hanya pada sub menu ekstensi saja.

(72)

kita tuliskan nama serta password yang menerangkan tentang server. Adapun gambar sebagai berikut:

Gambar 4.16 Tampilan Username Server

Selanjutnya akan tampak tampilan awal 3CX PhoneSystem. Dari gambar ini maka kita akan masuk ke tahap konfigurasi. Pada submenu yang tampak di sebelah kiri dapat diakses untuk pengaturan koneksi dan manajemen VoIP yang diperlukan.

(73)

yang menampilkan proses konfigurasi hingga proses pada saat kita sedang berkomunikasi menggunakan VoIP. Adapun proses tersebut adalah:

Gambar 4.17. Tampilan awal 3CX PhoneSystem

(74)

Gambar 4.19 Tampilan Manage Exstension

Gambar 4.20 Tampilan Registri

(75)

Gambar 4.21 Tampilan 2 Nomor yang telah teregistrasi

(76)

Gambar 4.23 Tampilan Server Status yang belum terkoneksi

Untuk itu maka kita akan masuk ke menu X-Lite agar dapat saling terkoneksi.

(77)

Selanjutnya kliklah tanda add maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Gambar 4.24 Tampilan Propertis SIP Account

(78)

Proses selanjutnya sama seperti diatas untuk ekstensi yang berikutnya. Jika ini sudah dilakukan maka kita lihat lagi dibagian line status. Jika lampu menyala hijau berarti ada proses terkoneksi antara komputer server dan client. Dari komputer server ini dapat kita lihat proses koneksi server dan client.

Gambar 4.26 Tampilan line status yang sedang koneksi (standby)

4.2.4.4 Proses Ujicoba VoIP

(79)
(80)

Gambar 4.28 sedang mengkoneksi

Gambar 4.29 Tampilan saat sedang koneksi

(81)

Gambar 4.31 Tampilan Server Status yang telah koneksi

Agar VoIP kita dapat terhubung dengan sesama pengguna VoIP (komunitas VoIP) seperti VoIP Rakyat, maka kita harus mempunyai account terlebih dahulu dengan cara mendaftar ke VoIP Rakyat. Apabila ini telah dilakukan maka kita akan memiliki nomer telepon dan password. Selanjutnya kita masuk ke X-Lite. Proses yang dilakukan sama seperti proses yang sebelumnya, hanya saja domain yang digunakan langsung dari VoIP Rakyat .Adapun Prosesnya sebagai berikut :

(82)

Gambar 4.32 Settingan SIP Account

(83)

Gambar 4.34 SIP Account yang telah teregistri

(84)

Selanjutnya kita diallah nomer yang ingin kita hubungi. Dalam hal ini saya meng- hubungi Anton Raharja yang mempunyai nomer phone 20001. Selanjutnya ketiklah nomer tersebut maka akan terlihat proses sedang terhubung tersebut.

Gambar 4.36 Proses Dial number

(85)
(86)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk perancangan yang digunakan adalah PC ke PC dengan meng- gunakan sistem Wireless LAN dengan memanfaatkan protokol yang ada di

USU.

2. 3CXPhoneSystem tidak akan terkoneksi jika pada X-Lite tidak diteregis- trasi dahulu.

3. Pastikan firewall dalam keadaan enabled (tidak aktif) pada saat kita ingin Berkomunikasi.

5.2 Saran

1. Untuk mengurangi Interferensi speaker dan microphone sebaiknya di- gunakan telepon VoIP.

2. Implementasi dari Asterisk SIP ini dapat diterapkan dilingkungan Uni- versitas Sumatera Utara dengan memanfaatkan jaringan Wide Area Network (WAN) yang tersedia di USU, sehingga biaya komunikasi antar Fakultas dan Departemen dapat ditekan.

(87)

DAFTAR PUSTAKA

1. Onno W. Purbo ;1998; TCP/IP, Standart, Desain, dan Implementasi; PT ELEX Media komputindo.

2. William Stallings; 2002; Jaringan Komputer, Edisi Bahasa Indonesia, Edisi Pertama; Salemba Teknika.

3. Internet Telephony -- Exhaustive collection of Links and References http://www.fokus.gmd.de/glone/projects/ipt/

4. Tabratas Tharom; 2002; Teknis dan Bisnis VoIP; Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia; Jakarta.

5. Mc Graw,Hill; Hacking, Exposed, VoIP, IP, Security, Secret & Solution, eBook-spy.

6. VoIP as A Bussiness Oppurtunity; An introduction for Service Providers; ISPhone, Inc, www,isphone.com

7. Understanding SIP, www.voip-info.org.

8. Softphone x-lite download, www.exten.com/index.php?menu =download 9. Digium,The Asterisk Company, http://www.digium.com

10. Onno W . Purbo; 2007; VoIP, Cikal Bakal Telkom Rakyat; Info Komputer.

Gambar

Gambar 4.38  Panggilan tak terjawab..................................................................72
Tabel 3.1 Perbandingan Protokol SIP dan H.323…………………………...39
Gambar 2.2  Susunan Protokol TCP/IP
Tabel 2.1 Sumber dan Tujuan Port TCP
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skema yang akan digunakan untuk pemodelan ini adalah skema bintang (star schema). Alasan menggunakan skema bintang adalah agar proses query lebih ringan dan

Abstrak: Ushul fiqh dan qawaid al-fiqhiyyah merupakan dua disiplin ilmu yang sangat urgen bagi para ahli hukumIslam dalam pengembangan produk perbankan syri’ah,

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan tindakan dari dua atau lebih pilihan alernatif

Dalam perancangan dan simulasi yang dilakukan untuk antena susun versi 2 yang dilakukan mempunyai hasil yang sangat mendekati dengan spesifikasi radar yang dibutuhkan,

Hasil analisis individu dengan kontrol diri tinggi tidak signifikan dalam meredam pengaruh pelanggaran kontrak psikologis terhadap perilaku kerja kontraproduktif, namun

di Kota Baubau Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kota Baubau sebanyak 6.199 dikelola oleh rumah

Tingginya penerapan pengelolaan tanaman terpadu berhubungan dengan dukungan ketersediaan sarana produksi yang sudah terfasilitasi dengan baik, dukungan kelompok tani sudah sangat

Tujuan pendataan dan evaluasi pada wilayah bekas tambang dan PETI adalah untuk mengetahui adanya cadangan atau sumber daya tertinggal, bahan galian lain serta mineral ikutan