• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Page | 1

Modul #4

Sistem Representasi

Darmawan Aji

Kita berhubungan dengan dunia luar melalui:  Apa yang kita LIHAT

 Apa yang kita DENGAR  Apa yang kita SENTUH  Apa yang kita BAUI  Apa yang kita KECAP

Di dalam NLP kita mengistilahkan kelima indera ini sebagai Sistem Representasi (Rep System) karena lima indera ini berfungsi lebih dari sekedar corong informasi. Lima indera ini kita gunakan untuk merepresentasikan dunia luar kita di dalam pikiran kita. Representasi internal ini merupakan dasar dari semua proses mental kita seperti berpikir, mengingat, membayangkan, dll. Proses mental ini kemudian menghasilkan perilaku tertentu.

Ketika kita menyebut PIKIRAN maka yang kita maksud adalah representasi internal dalam benak kita. Karena kita berhubungan dengan dunia luar melalui lima indera maka kita pun berpikir (baca: merepresentasikan dunia luar ini dalam benak kita) melalui lima cara:

 Gambar (Visual)  Suara (Auditori)

 Rasa: tekstur, suhu (Kinestetik)  Bau (Olfaktori)

 Rasa: manis, asin (Gustatori)

Predikat

Terkait dengan lima cara (modalitas) yang digunakan oleh manusia menariknya kita pun lalu

merepresentasikan apa yang ada di dalam benak kita melalui bahasa kita menggunakan lima cara pula.  Visual: Terang, jelas, melihat, menunjukkan, cantik, fokus, warna-warni

 Auditory: Diskusi, mendengarkan, bercakap, teriakan, suara, hening, panggilan  Kinesthetic: Getaran, rileks, kasar, pedih, merasa, menangkap, pedih, empuk

(2)

Page | 2  Olfactory: Bau, wangi, tengik, busuk, aroma, menyengat

 Gustatory: Pahit, pedas, manis, kecut, hambar, masam

Kata-kata berbasis indera seperti di atas diistilahkan dengan predikat. Karena penggunaan sistem representasi yang berbeda menghasilkan predikat yang berbeda maka seringkali kita menggunakan

kata-kata yang berbeda untuk mengungkapkan maksud yang sama:

Tidak Spesifik Visual Auditory Kinesthetic “Saya mengerti

maksud Anda.”

“Saya bisa melihat maksud Anda dengan jernih.” “Saya bisa mendengar dengan jelas maksud Anda.”

“Saya kira, saya bisa menyerap maksud Anda dengan baik” “Saya pikir…” “Menurut

pandangan saya…”

“Saya pernah dengar kalau…”

“Saya rasa…”

“Saya bingung.” “Hal ini sangat kabur.”

“Ini kedengarannya sangat kacau”

“Saya seperti tidak punya pegangan.”

Berikut contoh menarik dari buku Understanding NLP karya guru saya RH. Wiwoho:

 “Aku merasa kesal dengan suamiku, setiap berdekatan dengannya hatiku terasa begitu pedih. Entahlah, aku tak dapat menangani perasaan ini.”

 “Nampaknya pernikahan kami tak dapat dipertahankan lagi. Setiap kali aku melihatnya, bayangan tentang indahnya berkeluarga menjadi kabur. Kelihatannya, hidupku akan menjadi lebih indah tanpa kehadirannya.”

 “Ada ketidakharmonisan dalam perkawinanku. Ketika suami pulang ke rumah dan aku mendengar suaranya yang menyebalkan itu, rasanya aku ingin menjerit. Dan setiap kali aku ingin berbicara dengannya, dia tak pernah mau mendengarkannya.”

 “Perhikahanku kini jauh dari aroma bahagia, semuanya kini sudah basi. Sebenarnya aku sudah bisa mencium kebusukannya sebelum kami menikah, tapi sayang…”

 “Pernikahanku yang awalnya manis, kini menjadi pahit. Tinggal kegetiran yang terasa di antara hubungan kami.”

Kelima kalimat di atas bermaksud sama bukan?

Maka, agar kita memahami sistem representasi yang sedang dimunculkan dalam benak seseorang, kita perlu menyimak kata-kata (predikat) yang digunakan seseorang ketika sedang berbicara.

Predikat Tidak Spesifik

Bagiamana bila kita bertemu dengan predikat yang tidak spesifik seperti:  Menyadari  Memahami  Mengerti  Memikirkan  Memutuskan  Meragukan

(3)

Page | 3  Baik

 Yakin

Kita dapat mengajukan pertanyaan berikut: “Bagaimana persisnya cara Anda ____?”

Ajukan pertanyaan di atas sampai muncul predikat yang spesifik (kata-kata yang inderawi) dari kawan bicara kita.

Petunjuk Akses Mata

Selain dengan menyimak predikat yang digunakan, kita pun dapat memahami sistem representasi yang sedang digunakan seseorang dengan mengamati pola gerak mata seseorang saat sedang berpikir.

Richard Bandler dan John Grinder mengamati bahwa ketika seseorang sedang mengakses informasi tertentu mereka menggerakkan matanya ke arah tertentu. Misalnya, saat seseorang mencari informasi visual (membayangkan sesuatu) maka kecenderungan seseorang akan menggerakkan matanya ke atas. Saat seseorang mengingat suara bos-nya matanya cenderung bergerak ke samping kiri. Saat seseorang merasakan sesuatu matanya melihat ke bawah (biasanya diiringi dengan menundukkan kepala). Hasil observasi Bandler dan Grinder kemudian dirangkum dalam diagram berikut:

Sumber gambar: www.nlpu.com

Gambar di atas adalah panduan yang disederhanakan. Tentu ketika Anda berkomunikasi dengan orang lain, yang Anda lakukan bukan mencocokkan gerak mata orang tersebut dengan gambar di atas. Setiap orang unik. Maka, yang perlu Anda lakukan adalah mengamati dan mengkalibrasi keunikan setiap orang. Satu hal yang pasti adalah, saat seseorang melakukan proses mental tertentu

(membayangkan, mengingat, berimajinasi) maka bola matanya akan bergerak ke arah tertentu. Vr Visual Remembered Mata bergerak ke atas kiri artinya seseorang sedang

mengingat informasi visual; membayangkan (mengingat) hal yang pernah dilihat sebelumnya dengan cara yang sama.

Vc Visual Constructed Mata bergerak ke atas kanan artinya seseorang sedang menciptakan gambaran baru di dalam benaknya;

membayangkan; memvisualisasikan (visual constructed); membayangkan hal-hal yang belum pernah dilihat

(4)

Page | 4 sebelumnya atau membayangkan sesuatu secara berbeda

dibandingkan yang pernah mereka lihat sebelumnya. Ar Auditory Remembered Mata bergerak ke samping kiri artinya seseorang sedang

mengingat informasi auditori; mengingat suara yang pernah didengar sebelumnya.

Ac Auditory Constructed Mata bergerak ke samping kanan artinya seseorang sedang menciptakan suara-suara baru di dalam

benaknya; mendengar suara yang belum pernah didengar sebelumnya.

Ad Auditory Digital Mata bergerak ke bawah kiri artinya seseorang sedang berbicara dengan dirinya sendiri (self-talk; auditory digital).

K Kinesthetic Mata bergerak ke bawah kanan artinya seseorang sedang merasakan emosi, sentuhan, atau merasakan otot yang bergerak.

V Visual Pandangan mata lurus ke depan adalah ciri akses visual, entah mengingat ataupun mengkreasikan.

Untuk memunculkan gerak mata seperti di atas, kita dapat “merangsangnya” dengan mengajukan pertanyaan yang membuat seseorang berpikir atau melakukan proses internal kemudian kita memperhatikan gerak mata-nya. Berikut saya contohkan beberapa bentuk pertanyaannya:

 Visual remembered:

o “Saat Anda masih kecil, apa warna tembok rumah di sebelah rumah Anda?” o “Apa warna baju kesukaan ibu Anda?”

o “Bayangkan orang yang paling ganteng/cantik sewaktu Anda SMA.”  Visual constructed:

o “Bayangkan di depan Anda ada seekor gajah bersayap berwarna hijau” o “Bayangkan tembok ruangan ini dicat dengan warna pink”

o “Seperti apakah diri Anda jika memiliki tanduk?”  Auditory remembered:

o “Pikirkan lagu favorit Anda”

o “Munculkan suara kucing di dalam kepala Anda” o “Ingat kembali suara ibu Anda”

 Auditory constructed:

o “Dengarkan nenek Anda sedang menyanyikan lagu favorit Anda.” o “Dengarkan suara saya berubah seperti suara Spongesbob” o “Imajinasikan ada suara lebah mengelilingi kepala Anda.”  Auditory Digital:

o “Bacakan lima sila pancasila di dalam hati”

o “Apa arti kebahagiaan menurut Anda? Jawab dalam hati” o “Katakan pada diri Anda: apa yang hebat dari diri Anda?”  Kinesthetic

o “Rasakan ada angin yang menerpa wajah Anda”

o “Rasakan dinginnya menggenggam es batu di tangan Anda” o “Seperti apa rasanya jika kaki Anda berendam di air hangat?”

(5)

Page | 5

Mencocokkan Sistem Representasi

Lalu, kira-kira apa manfaat kita memahami sistem representasi yang sedang diakses seseorang? Memahami sistem representasi yang digunakan seseorang membuat kita mampu mencocokkan sistem representasi yang sama sehingga terjalin hubungan kedekatan dan rasa saling percaya antara kita dengan kawan bicara kita. Bukankan dua orang yang dekat dan saling percaya menggunakan bahasa yang sama dalam berkomunikasi?

Bayangkan skenario berikut:

Kasus 1

Wiraniaga: “Ada yang bisa saya bantu bu?”

Konsumen: “Oh, saya cuma mau lihat-lihat saja dulu..” Wiraniaga: “Baik bu, produk ini bla…bla…bla Konsumen: ?#%&*!!?

Kasus 2

Klien: Saya melihat masa depan saya begitu kabur Terapis: oke. Lalu, apa yang kamu rasakan?

Klien: saya tidak merasakan apapun. Saya hanya melihat segala sesuatunya sepertinya tidak pada tempatnya sehingga masa depan saya nampak begitu gelap.

Terapis: Ya, saya paham. Jadi apa yang kamu rasakan? Klien ?@#$%!!?

(6)

Page | 6 Ketiga kasus di atas adalah contoh miskomunikasi ekstrim yang terjadi saat kita dan kawan bicara kita

menggunakan bahasa yang berbeda. Perhatikan skenario berikut:

Kasus 1

Wiraniaga: “Ada yang bisa saya bantu bu?”

Konsumen: “Oh, saya cuma mau lihat-lihat saja dulu..”

Wiraniaga: “Baik mbak, silahkan melihat-lihat dan ini brosur yang bisa ibu lihat-lihat juga, setelah selesai melihat-lihat ibu boleh bertemu saya untuk menanyakan apapun yang ingin ibu tanyakan” Konsumen: “Baik. Terima kasih mbak”

Kasus 2

Klien: “Saya melihat masa depan saya begitu kabur”

Terapis: “Baik. Jadi Anda melihat masa depan Anda begitu kabur. Apa persisnya yang Anda lihat di masa depan?”

Klien: “Saya melihat sepertinya karir saya tidak akan semulus yang saya inginkan.”

Terapis: “Baik. Jadi Anda melihat karir Anda tidak semulus yang Anda inginkan. Saat Anda melihat hal itu adakah sesuatu yang Anda rasakan?”

Klien: “Ya. Saya merasa khawatir”

Menggunakan bahasa yang sama membuat kawan bicara Anda merasa dipahami dan dimengerti. Saya pun menemukan contoh pemanfaatan pemahaman tentang sistem representasi ini di buku Understanding NLP-nya RH Wiwoho:

 Saat seseorang melirik ke kanan atas dan berkata: “Ini menarik”, Anda dapat merespon dengan bertanya: “Bagaimana hal itu TAMPAK menarik bagi Anda?”

 Saat seseorang berkata: “Saya tidak tahu apa sebabnya” lalu dia melirik ke kanan atas dan berkata “saya merasa tegang dan takut” Anda dapat meresponnya dengan:”Lihat ke kanan atas lagi, rasakan kembali perasaan tegang dan takut itu, dan ceritakan gambaran apa yang Anda lihat di dalam benak Anda?”

 Saat seseorang melihat ke kanan atas, lalu ke kiri bawah, kemudian ke kanan bawah sebelum memutuskan sesuatu, Anda dapat memotivasi mereka pergi ke bioskop dengan berkata: “Kalau kamu pergi ke bioskop, mungkin kamu akan mengatakan pada dirimu sendiri betapa enaknya berada di sana.”

(7)

Page | 7

Being Present

Tentu saja agar kita dapat dengan tepat memahami sistem representasi apa yang digunakan kawan bicara kita maka kita perlu hadir secara penuh dan membuka seluruh indera kita di depan kawan bicara kita. Dalam istilah NLP, kita perlu being present: hadir 100% di hadapan kawan bicara kita, mencurahkan perhatian kita ke mereka, dan menghilangkan semua hal yang dapat mendistraksi perhatian kita.

Tugas #04

Lakukan obrolan ringan dengan kawan Anda. Berusahalah untuk being present, matikan handphone dan BB Anda. Fokuskan perhatian Anda ke kawan Anda. Buka seluruh indera, lalu simak predikat yang mereka gunakan. Beri respon dengan menggunakan predikat dari sistem representasi yang sama. Bila memungkinkan, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap sistem representasi tertentu dan amati pola gerak matanya.

Gambar

Gambar di atas adalah panduan yang disederhanakan. Tentu ketika Anda berkomunikasi dengan orang  lain, yang Anda lakukan bukan mencocokkan gerak mata orang tersebut dengan gambar di atas

Referensi

Dokumen terkait

Peserta juga akan dibekali dengan editing video secara smartphone dengan aplikasi yang cukup memadai sebagai media edit untuk konten Instagram resmi Kepolisian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam menulis cerita fantasi dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran menulis mempunyai potensi yang baik dalam

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Rambah Tengah Hulu pada Kawasan Objek Wisata Air Panas Sauman didapatkan 3 famili 7 sub famili 8 genus 10

Pendampingan kemitraan PTK SMP dengan Komite Sekolah (SMPN 1 Kota Cimahi): Sebagai Nara Sumber Utama (Salah satu materinya adalah DDR).. P2TK-SMP

Cara menggambungkan konsonan dan vokal menjadi suku kata adalah sebagai berikut yang merupakan bentuk-bentuk dasar suku kata untuk satu tulisan yang lengkap... Susunan kalimat

Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napasa yang menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai

Wheezing yang terdengar menyeluruh di lapangan paru disebabkan oleh asma, bronkitis kronik, penyakit Paru Obstruksi Kronik dan penyakit jantung kongestif ( cardiac

Kondisi kulit yang normal, tidak ada luka maupun lesi yang menurut Hoppman dan Barron (2007) menjadi tanda infeksi fungi seperti hiperkeratosis, nekrosis,