• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

23 3.1 Jenis Penelitian dan Setting Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang di lakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas yang kurang efektif dan di perbaiki menjadi lebih mudah di mengerti oleh siswa. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang di laksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Slameto, 2015:48).

Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Kebondowo 01 penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti. Peneliti sebagai pembuat dan penyusun RPP untuk mempersiapkan penelitian dan menyiapkan semua kebutuhan kegiatan pembelajaran siswa yang di perlukan, meliputi media pembelajaran dan semua fasilitasnya.

3.1.1 Setting Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Kebondowo 01 yang beralamat di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Jawa Tengah Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Sarana dan prasarana di SD Negeri Kebondowo 01 sudah cukup lengkap. Subyek penelitian adalah siswa kelas 4. Jumlah siswa 37 terdiri dari siswa laki-laki 20 dan 17 siswi perempuan. Bangunan SD Negeri Kebondowo 01 terdiri dari 6 ruang kelas 1-6, 1 ruang guru dan ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 kantin sekolah, 1 kamar mandi guru, 1 kamar mandi siswa dan laboratorium komputer. Jumlah siswa kelas 1-6 sebanyak 400 siswa. Peneliti mengambil penelitian di SD Negeri Kebondowo 01 karena peneliti mendapat masalah di SD tersebut untuk segera di perbaiki dengan menggunakan PTK.

3.1.2 Setting Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada semester II di SD Negeri Kebondowo 01 selama 3 minggu. Penentuan waktu penelitian di lakukan dengan mengacu kalender akademik sekolah dikarenakan Penelitian Tindakan Kelas ini membutuhkan dua siklus sedangkan setiap siklusnya masing-masing di lakukan minimal 3 kali pertemuan. Penelitian tidak hanya sekedar meneliti saja akan tetapi, juga disesuaikan dengan SK dan KD yang akan diajarkan yaitu tentang hubungan pokok bahasa menjelaskan luas dan keliling bangun datar

(2)

Tabel 1

Alokasi Waktu Penelitian

NO Uraian Kegiatan 2019 Januari Februari Maret April 1. Menyusun Proposal PTK √√ 2. Menyusun Instrumen Penelitian √√ 3. Pengumpulan Data a. Siklus 1 b. Siklus 2 √√ √√√√ 4. Analisis Data √√

5. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

√√

6. Penyusunan Artikel untuk jurnal

√√

7. Uploud Jurnal √

3.2Subyek Penelitian

Untuk subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Kebondowo 01 semester II tahun pelajaran 2018/2019. Pada dasarnya karakteristik perkembangan anak pada umur 9 sampai 10 tahun dengan jumlah 20 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Pada perkembangan mereka akan berminat pada pelajaran-pelajaran khusus dan anak akan memandang nilai sebagai ukuran yang tepat sebagai prestasi belajar disekolah.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut sugiyono (2012: 61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentuyang ditetapkan oleh peneliti unutk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, variable yang diteliti adalah model pembelajaran Problem-based Learning (PbL), hasil belajar matematika.

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah unsur variabel yang mempengaruhi munculnya unsur variabel lain yaitu pada faktor-faktor yang diukur, yang dimanipulasi, atau yang dipilih

(3)

peneliti yang di gunakan untuk menentukan sebuah hubungan antara fenomena atau kejadian yang diobservasi. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah model pembelajaran Problem Based Learning.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah unsur variabel yang dipengaruhi oleh adanya unsur variabel lainya. Jadi variabel terikat gejala yang muncul dari akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh dari variabel bebas. Dalam penelitian ini untuk mengamati pengaruh dari variabel bebasnya kita harus mengukur dan mengamati variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah hasil belajar kelas 4 pada mata pelajaran Matematika.

Deskripsi Langkah Pembelajaran *) Langkah

Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

Mengamati (observing) Mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat

Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati Menanya (questioning) Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai

klarifikasi.

Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik) Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting) Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan

(4)

buku teks, mengumpulkan data dari narasumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengem-bangkan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menalar/Mengasosias i(associating) Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi

argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua.

3.4 Rencana Tindakan Penelitian

Pada desain penelitian tindakan kelas ini mengambil model spiral dari C.Kenmis dan Mc. Taggart. Model penelitian Tindakan dalam penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 komponen yaitu planning (perencanaan tindakan), acting (implmentasi tindakan) observasing (observasi), dan reflecting (refleksi). Kenmis dan Mc Targgart menggabungkan komponen tindakan dan pengamatan sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan dijadikan dasar langkah pelaksanaan berikutnya, yaitu refleksi. Prosedur dalam penilaian tersebut digambarkan melalui gambar 3.1 berikut;

(5)

Gambar 3.1 Tahap Pelaksanaan PTK

Berdasarkan gambar 3.1 Rancangan dalam penelitian ini mengacu pada model spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart. Prosedur dalam penelitian ini melalui 2 siklus, jika pada siklus 1 masih belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus berikutnya sampai tujuan yang diinginkan tercapai. Untuk tahapan-tahapannya setiap siklus akan dijelaskan di bawah ini.

a. Tahap (1): Perencanaan Tindakan

Kegiatan tahap ini dimulai dengan menyusun perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Kompetensi Dasar 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luasn daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga. Dalam penyusunan RPP siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan, membuat kisi-kisi penilaian, membuat alat evaluasi siswa, dan menyiapkan format lembar observasi untuk guru sebagai alat ukur untuk mengamati jalannya proses pembelajaran.

b. Tahap (2) dan (3): Implementasi Tindakan dan Pengamatan

Kegiatan dilakukan pada tahap 2 dan 3 adalah mengiplementasikan RPP yang telah di rancang dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik . Pada saat pembelajaran berlangsung, dilakukan kegiatan pengamatan pada siswa dan guru. Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan pengamatan pada guru dalam mengiplementasikan RPP dan pengamatan pada siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam pendekatan saintifik . Kemudian pelaksanaan pengamatan ini dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu oleh rekan sejawat di sekolah sebagai observer.

c. Tahap (4): Refleksi

Tahap ini menerapkan kegiatan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada tiap siklus . Refleksi ini diterapkan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan

(6)

dalam menyusun rencana kegiatan pada siklus berikutnya. Siklus selanjutnya akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

Pada perencaan siklus 1 yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi (pengamatan) dan yang terakhir adalah refleksi. Rencana tindakan siklus 1 yang di laksanakan di SD Negeri Kebondowo 01 akan di uraikan sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan

a. Membuat RPP pada mata pelajaran Matematika.

b. Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan di ajarkan hari itu.

c. Mempersiapkan alat peraga pembelajaran yang di perlukan untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

d. Membuat dan `menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Menyusun lembar observasi guru maupun siswa.

f. Membuat alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran Matematika dengan KD 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luasn daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga. Dengan menerapkan pendekatan saintifik , berikut ini rincian pelaksanaan tindakan:

Pertemuan Pertama

a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi.

b. Guru menyampaikan tujuan dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengawali pembelajaran.

c. Apersepsi, siswa diingatkan guru berkaitan dengan materi yang akan dilaksanakan hari itu.

d. Guru membentukan siswa menjadi 5 kelompok belajar

e. Guru menjelasan tentang materi mata pelajaran Matematika yang diberikan. f. Guru mengenalkan alat peraga kepada siswa.

g. Siswa menerima LKS dan mengerjakan tugas kelompok. h. Guru membimbing kegiatan diskusi tiap kelompok.

(7)

j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.

k. Guru mengadakan kuis secara individu.

l. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh skor yang paling tinggi.

Pertemuan Kedua

a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi.

b. Guru menyampaikan tujuan dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengawali pembelajaran.

c. Apersepsi, siswa diingatkan oleh guru berkaitan dengan materi yang terlah di pelajari sebelumnya.

d. Guru membentukan siswa menjadi 5 kelompok belajar

e. Guru menjelasan tentang materi mata pelajaran Matematika yang diberikan. f. Guru mengenalkan alat peraga kepada siswa.

g. Siswa menerima LKS dan mengerjakan tugas kelompok. h. Guru membimbing kegiatan diskusi tiap kelompok.

i. Siswa menjelaskan hasil diskusi kelompok di depan kelompok lain.

j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.

k. Guru mengadakan kuis secara individu.

l. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh skor yang paling tinggi.

Pertemuan Ketiga

a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi.

b. Apersepsi oleh guru berkaitan dengan materi yang dipelajari sebelumnya c. Mengulas pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua.

d. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

(8)

Tahap observasi ini dilakukan oleh peneliti selama penelitian berlangsung. Observasi mencakup aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan menggunakan lembar pengamat yang di lakukan di kelas. Peneliti sebagai fasilitator yaitu mengamati belajar siswa pada saat belajar di kelas saat pembelajaran berlangsung. Pada saat pengamatan berlangsung tidak hanya menggunakan lembar observasi lebih lengkapnya dengan disertakan dokumentasi berupa foto. Hal ini digunakan sebagai bukti nyata dari hasil penelitian, yang meliputi proses belajar siswa di kelas secara berkelompok.

4) Refleksi

Peneliti dan guru secara bersama-sama membahas dan menyimpulkan hasil pembelajaran hari itu. Menganalisis ulang tentang kelemahan dan keberhasilan pada siklus I saat menerapkan . Selanjutnya peningkatan pada siklus I akan diperbaiki di siklus II.

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

Untuk melakukan penelitian tindakan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan tindakan siklus I. Karena disiklus II ini akan dibahas lebih mendalam mengenai pelajaran jenis-jenis gaya . Akan tetapi dalam melakukan tindakan siklus II ini harus memperhatikan kelemahan dari hasil siklus I sebagai perbaikan pada siklus II. Untuk melakukan siklus II ini harus ditambah dengan permasalahan disiklus I, karena untuk menyelesaikan permasalahan dan kekurangan disiklus I.

Tahap-tahap siklus II ini meliputi: 1) Tahap Perencanaan

a. Membuat RPP yang sesuai dengan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika.

b. Mempersiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. c. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran yaitu lingkungan sekolah dan

fasilitas lainnya yang di perlukan.

d. Membuat dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Menyusun lembar observasi guru maupun siswa.

f. Membuat alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

(9)

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran Matematika dengan KD 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luasn daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga. Dengan menerapkan pendekataan saintifik , berikut ini rincian pelaksanaan tindakan: Pertemuan Pertama

a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi.

b. Guru menyampaikan tujuan dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengawali.

c. Apersepsi, siswa diingatkan guru berkaitan dengan materi pembelajaran saat itu. d. Guru membentukan siswa menjadi 5 kelompok belajar.

e. Guru menjelasan tentang materi mata pelajaran Matematika yang diberikan. f. Guru mengenalkan alat peraga kepada siswa.

g. Siswa menerima LKS dan mengerjakan tugas kelompok. h. Guru membimbing kegiatan diskusi tiap kelompok. i. Siswa menjelaskan hasil diskusi kelompok kelompok.

j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.

k. Guru mengadakan kuis secara individu.

l. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh skor yang paling tinggi.

Pertemuan Kedua

a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi.

b. Guru menyampaikan tujuan dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengawali pembelajaran.

c. Apersepsi, siswa diingatkan guru berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah di pelajari sebelumnya.

d. Guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok belajar.

e. Guru menjelasan tentang materi mata pelajaran Matematika yang diberikan. f. Guru mengenalkan alat peraga kepada siswa.

g. Siswa menerima LKS dan mengerjakan tugas kelompok. h. Guru membimbing kegiatan diskusi tiap kelompok.

(10)

i. Siswa menjelaskan hasil diskusi kelompok.

j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.

k. Guru mengadakan kuis secara individu.

l. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh skor yang paling tinggi.

Pertemuan Ketiga

a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi.

b. Apersepsi oleh guru berkaitan dengan materi yang dipelajari sebelumnya. c. Mengulas pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua.

d. Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3) Tahap Observasi

Tahap observasi ini dilakukan oleh peneliti selama penelitian berlangsung. Observasi mencakup aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan menggunakan lembar pengamat yang di lakukan di kelas. Peneliti sebagai fasilitator yaitu mengamati belajar siswa pada saat belajar di kelas dengan penerapan pendekataan saintifik pada saat pembelajaran berlangsung. Pada saat pengamatan berlangsung tidak hanya menggunakan lembar observasi lebih lengkapnya dengan disertakan dokumentasi berupa foto. Hal ini digunakan sebagai bukti nyata dari hasil penelitian, yang meliputi proses belajar siswa di kelas secara berkelompok.

4) Refleksi

Pada tahap refleksi ini dilaksanakan setelah peneliti menerapkan tahap tindakan dan tahap observasi, dan siswa melakukan tahap refleksi. Pada kegiatan refleksi ini digunakan untuk melihat hasil pembelajaran berdasarkan dokumentasi pembelajaran, lembar observasi, dan tes evaluasi yang telah di lakukan. Tahap-tahap refleksi ini adalah (1) mengkaji semua hasil pengamatan yang sudah di lakukan oleh observer, (2) menganalisis keberhasilan dan kekurangan siswa saat proses kegiatan pembelajaran dengan melalui pendekataan saintifik , (3) mencatat permasalahan yang terjadi pada saat siklus 1, (4) melakukan siklus II untuk memperbaiki hasil siklus 1.

(11)

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara menggunakan beberapa teknik yaitu pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Untuk tehnik pengumpulan data yaitu teknik peneliti dalam mengumpulkan semua data-data yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. Pada sub judul instrumen penelitian ini akan di jelaskan dalam hal alat-alat instrumen pengumpulan data yang di pakai untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Data Teknik

Pengumpulan Data

Instrumen 1. Profil Sekolah - Dokumentasi

sekolah - Kepala Sekolah - Kondisi Sekolah - Studi dokumen - Wawancara - Observasi - Pedoman wawancara - Lembar observasi 2. Kondisi awal prestasi siswa - Nilai UH/UTS - Guru kelas - Studi dokumentasi - wawancara Pedoman wawancara 3. Tindakan Siklus I - Peneliti

- Siswa kelas 4 - Observasi - Observasi/tes Lembar observasi guru Lembar observasi + soal tes

4. Tindakan Siklus II - Peneliti - Siswa kelas 4 - Observasi - Observasi/tes Lembar observasi guru Lembar observasi + soal tes

Pada tehnik pengumpulan data yang di gunakan untuk penelitian ini di uraikan menjadi teknik tes dan teknik non tes. Penjelasannya yaitu sebagai berikut:

1) Teknik tes

Tes adalah instrumen pengumpulan data yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran (Wina Sanjaya, 2011:99).

Jadi tes yang di gunakan untuk mengetahui atau mengukur seberapa jauh hasil kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru serta siswa menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari dengan pendekataan saintifik. Tes ini di laksanakan pada siklus I pertemuan

(12)

ketiga dan pada siklus II pertemuan ke tiga. Tes ini berbentuk instrumen tes yang terdiri dari beberapa soal yang berupa pilihan ganda.

2) Teknik Non Tes

Pada tehnik non tes ini di lakukan untuk mengukur penampilan maksimal siswa, misalnya untuk memperoleh gambaran terutama pada karakteristik, sikap, atau kepribadian. Menurut Purwanto (2013:63) berpendapat teknik nontes adalah teknik penngumpulan data yang sifatnya untuk mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang di lakukan. Pada penelitian ini peneliti menerapkan teknik non tes yaitu observasi dan dokumentasi.

a. Observasi

Untuk mengetahui perkembangan dalam aktivitas belajar siswa dilakukan tekinik Observasi dengan membandingkan kuisioner dan wawancara. Sugiono (2012:45) menyatakan bahwa observasi atau pengamatan merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua hal yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan. Pada penelitian ini observasi pada kegiatan pembelajaran di lakukan dengan pendekataan saintifik yang diamati yaitu hasil belajar siswa.

b. Dokumentasi

Sugiono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah terjadi atau berlalu. Dokumen bisa berbentuk catatan lapangan, transkrip, majalah, prasasti, tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi dalam penelitian ini berguna untuk mendapatkan data-data siswa, guna untuk memperoleh nilai hasil ulangan siswa kelas 4 SDN Kebondowo 01 dan foto-foto pada saat pembelajaran berlangsung di kelas dengan pendekataan saintifik .

3.5.2 Instrumen Penelitian Data

Instrumen penelitian data ini didapatkan dari hasil penelitian yang menghasilkan data berupa angka (data kuantitatif). Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang didapatkan dari hasil wawancara,

(13)

angket, catatan lapangan serta bahan-bahan lain, sehingga mudah dimengerti (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).

Tabel 3.9

Kisi-kisi InstrumenSoal

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal

3.8 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas pesegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua. 1. Menentukan sifat bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. 21,36,38 2. Menghitung keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga. 2, 3, 6, 7, 16, 18, 19, 30, 31, 32, 33 3. Menghitung luas persegi, persegi panjang, dan segitiga. 1, 4, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 29 4. Mengidentifikasi bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. 35, 38, 39 5. Memecahkan masalah tentang keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga. 25, 40 6. Memecahkan masalah tentang luas persegi, persegi panjang, dan segitiga. 20, 22, 23, 24, 27 7. Menganalisis bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. 34, 37 4.9 Menyelesaikan maslaah berkaitan dengan keliling dan luas pesegi, persegi panjang, dan segitiga termasuk melibatkan 8. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga.

(14)

pangkat dua dengan akar pangkat dua.

Valliditas soal di buat sebanyak 40 butir soal, namun hanya akan diambil 20 soal yang layak setelah di lakukan uji kevalidan supaya dalam penelitian layak di gunakan. Pengujian instrumen soal akan di lakukan SD Negeri Kebondowo 01 dengan jumlah 37 siswa. Untuk menguji kelayakan soal menggunakan aplikasi Anates V4 for Windows.

3.6 Analisis Kualitas Instrumen Penelitian 3.6.1 Validitas

Priyatno (2010: 90) mengatakan validitas adalah ketepatan dan kecermatan sebuah instrumen untuk mengukur apa yang ingin diukur. Valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas instrumen yaitu pengujian terhadap kualitas instrumen yang akan digunakan apakah instrumen itu sudah sesuai dengan faktor yang ingin diteliti.

Menurut Ali seperti dikutip dalam Evreta (2010:42) berpendapat bahwa kriteria untuk menentukan validitas item instrumen adalah:

0,00 < 0,19 : Tidak ada validitas 0,20 ≤ 0,39 : Validitas rendah 0,40 ≤ 0,59 : Validitas sedang 0,60 ≤ 0,79 : Validitas tinggi 0,80 ≤ 1,00 : Validitas sangat tinggi

3.6.2 Reliabilitas

Priyatno (2010: 97) mengatakan bahwa uji reliabilitas dapat digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur apakah alat ukur yang digunakan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsisten instrumen. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan aplikasi Anates V4 for Windows.

Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana instrumen dapat dilakukan. Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha, menurut Djemari Mardapi (2011: 25) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

(15)

0,7 < a < 0,8 : Reliabilitas dapat diterima 0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

Gambar

Gambar 3.1 Tahap Pelaksanaan PTK

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini upaya penurunan logam dilakukan dengan menggunakan panas melalui proses pemasakan (perebusan dan penggorengan) untuk menurunkan kandungan logam berat (Cu dan

• Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memprediksi pertumbuhan industri ritel pada tahun 2019 sebesar 11% sampai 12%, lebih baik dari tahun ini sebesar 10%.. Hal ini

Yang dimaksud dengan gejala pleonasme dalam kalimat adalah penggunaan unsur kata atau bahasa yang berlebihan.

Perkembangan pada bidang ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh para ahli konstruksi, tetapi pada waktu sebelumnya masyarakat belum mengenal atau belum memperdalam

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran nilai budaya siri’ na pacce dalam novel Silariang Cinta Yang (Tak) Direstui karya Oka

Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap

Hasil klasifikasi ulang ke dalam empat kelompok umur panen buah melon menggunakan fungsi diskriminan kuadratik menunjukkan sejumlah 67.27% sampel buah dapat

Hasil penelitian menunjukkan kelompok telur yang dilakukan pembungkusan sebelum dilakukan penyimpanan nilai Haugh unit, nilai indeks kuning telur, pH telur,