20 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dan uji comparative. Penelitian ini dilakukan pada pasien rawat jalan yang datang ke Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler dan pasien yang sudah terjadwal untuk dilakukan terapi radioiodine di Kedokteran Nuklir dan Teragnostik Molekuler. Kriteria penerimaan pada penelitian ini yaitu pasien dengan diagnosis Kanker Tiroid post tiroidektomi yang dilihat dari formulir permintaan laboratorium yang akan melakukan terapi radioiodine dengan penghentian obat selama 2 – 3 minggu. Seluruh peserta penelitian dilengkapi data, nama, usia, berhenti obat sudah berapa lama. Lalu pasien di ambil darah 3 – 5 ml. Setelah di ambil darah sampel di olah menjadi serum dan dilakukan pemeriksaan TSH dan kolesterol total. Setelah pasien selesai dirawat di cek kembali kadar kolesterol total dalam darah.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini yaitu pasien dengan diagnosis kanker tiroid yang sudah dilakukan tiroidektomi dilihat dari formulir permintaan laboratorium yang sudah terjadwal untuk rawat.
Sampel penelitian adalah pasien kanker tiroid post tiroidektomi dan akan diterapi radioiodine. yang sudah terjadwal untuk terapi dan sudah menghentikan obat tiroid selama 2 – 3 minggu.
Teknik pegambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 30 pasien. Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah serum pasien sebelum dan sesudah terapi.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium RIA Kedokteran Nuklir dan Teragnostik Molekuler dan Laboratorium Klinik Labora.
3.4 Cara Pengumpulan Data
Teknik pegambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 30 pasien. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer untuk pemeriksaan kolesterol total sebelum terapi radioiodine dan setelah terapi radioiodine, dan data sekunder untuk pemeriksaan TSH serum pada pasien sebelum melakukan terapi radioiodine.
3.4.1 Observasi Lapangan
Pasien datang ke laboratorium membawa formulir laboratorium untuk melakukan pemeriksaan satu minggu sebelum melakukan terapi. Pada formulir laboratorium tersebut berisikan seperti data pasien, diagnosa dokter, dan rekomendasi dokter mengenai waktu dimana pasien sebaiknya berhenti mengkonsumsi obat. Data pasien merupakan data identitas yang diisi sesuai dengan data pribadi pasien, sedangkan diagnosa yang tertera pada lembar formulir pasien diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien, serta rekomendasi dokter
mengenai pengkonsumsian obat tiroid yang harus di tanyakan kembali kepada pasien sudah sesuai atau tidak. Jika sudah sesuai pasien di ambil darah sebanyak 3 – 5 mL, olah darah menjadi serum dan lakukan pemeriksaan kadar TSH dan kadar Kolesterol Total sebelum terapi. Sebelum pasien pulang rawat, pasien diambil darah kembali untuk di cek kadar Kolesterol Total sesudah terapi. Informasi pasien pulang di dapatkan dari tenaga medis yang merawat pasien dengan cara melihat pada data checklist pemberian radioiodine rawat inap.
3.4.2 Prosedur Pengambilan Darah Vena21
- Alat dan Bahan : Alat : - Torniquet
- Spuit dan Needle
- Tabung Vacum (Botol penampung darah) warna merah - Plester - Label - Rak tabung Bahan : - Alkohol 70% - Kapas - Cara Kerja :
- Disiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk pengambilan specimen darah vena.
- Mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan tissue untuk mengeringkannya.
- Menggunakan sarung tangan disposable. - Memposisikan pasien dengan posisi duduk.
- Memperkenalkan diri kepada pasien dan verifikasi indentitas pasien. - Memasangkan tourniquet pada lengan pasien dengan jarak 4 – 5 cm dari
lipatan siku dan menentukan pembuluh darah yang akan ditusuk. - Dilakukan desinfeksi pada daerah penusukan menggunakan kapas
alkohol 70%. Tunggu hingga kering.
- Disiapkan spuit dengan cara menarik pompa spuit untuk memastikan spuit tidak macet.
- Jarum ditusukan pada vena dengan sudut 15 - 30º. Pompa spuit ditarik, sehingga darah mengalir, lalu tourniquet dilepaskan.
- Meletakkan kapas di atas jarum, tahan dan lepaskan jarum dari lengan pasien, kemudian menutup bekas tusukan degan plester.
- Darah dimasukkan ke dalam tabung yang telah diberi identitas pasien. - Membuang limbah infeksius ke tempat yang telah tersedia.
- Mengucapkan terimakasih kepada pasien yang telah berkenan diambil specimen darahnya.
3.4.3 Prosedur Pemisahan Serum
Pisahkan serum dari sel darah jangan lebih dari 2 jam.
- Darah yang sudah di ambil di diamkan selama 30 menit hingga beku - Setelah beku, darah diputar pada sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm
- Serum yang terpisah dipindahkan ke dalam aliquote tube dan beri identitas pasien
3.4.4 Prosedur Transportasi Sampel22
- Wadah (coolbox) yang digunakan untuk pengiriman adalah wadah steril dan anti bocor.
- Sampel dimasukan ke dalam wadah (coolbox) pengiriman yang tertutup rapat dan diberi label biohazard serta telah berisi ice pack.
- Sampel siap dikirim.
3.4.5 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini menggunakan alat gamma counter untuk TSH dan alat fotometer untuk kolesterol total
3.4.5.1 Pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone23
Metode : immunoradiometric assay (IRMA) Alat : - Gamma Counter - Tabung polystyrene - Micropipette - Tip biru - Pipet Otomatis - Combitips plus
- Rak tabung - Tissue - Aliquote - Label Bahan : Serum Kontrol :
Kontrol menggunakan kontrol serum yang sudah tersedia di dalam kit. Nilai rujukan kontrol serum yaitu:
C1 : 2,5 – 3.5 µIU/mL C2 : 9,0 – 14,0 µIU/mL Prinsip Kerja :
RIAKEY TSH IRMA Tube II adalah metode satu langkah non kompetitif immunoradiometric (IRMA), metode sandwich. Metode ini menggunakan dua antibodi anti TSH monoklonal yang sangat spesifik dalam mengenali dua epitop molekul berbeda. Satu antibodi dilapisi pada fase padat (pelapisan tabung), dan lainnya khusus untuk TSH dan diberi label dengan Iodine-125, digunakan sebagai tracer. Tabung polystyrene yang dilapisi antibodi berfungsi sebagai fase padat. Antibodi tracer dan antibodi yang terlapis bereaksi secara simultan dengan antigen TSH yang ada di dalam standar, kontrol serum, dan sampel. Bahan yang tidak terikat dihilangkan dengan cara dicuci. Jumlah tracer yang terikat akan berbanding lurus dengan konsentrasi antigen TSH dan sisa radioaktivitas yang mengikat tabung diukur dalam gamma counter.
Sebelum melakukan pemeriksaan siapkan dan beri label tabung untuk standar, kontrol serum dan sampel. Kemudian dipipet standar, kontrol, dan sampel ke dalam tabung :
Tabel 3.1 Pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone Standar, Kontrol , Sampel 200 µL
125I Tracer 50 µL
30 menit Suhu Ruangan (18-25ºC) 200 – 300 RPM 2 – 3 mL x 2 – 3 kali dicuci (Larutan pencuci) Hitung radioactivity dalam tiap tabung selama 1 menit
Nilai rujukan kadar Thyroid Stimulating Hormone serum adalah 0,3 – 5,0 µIU/mL
3.4.5.2 Pemeriksaan Kolesterol Total24
Metode : CHOD–PAP (Cholesterol Oxidase – Peroxsidase Aminoantypirin) Alat : - Fotometer - Tabung reaksi - Tip kuning - Tip biru - Aliquote tube - Rak tabung - Label Bahan : Serum Kontrol :
Kontrol yang digunakan adalah PreciControl ClinChem Multi Nilai rujukan kontrol serum yaitu :
PreciControl ClinChem Multi 1 : 75,3 – 101,7 mg/dL PreciControl ClinChem Multi 2 : 149 – 203 mg/dL Prinsip :
Ester kolesterol dengan adanya enzim kolesterol esterase diubah menjadi kolesterol dan asam lemak bebas. Kolesterol yang terbentuk, dioksidasi dengan bantuan kolesterol oksidase menghasilkan kolestenon dan H2O2. H2O2 yang terjadi
bereaksi dengan dengan phenol dan para amino fenazon dengan bantuan enzim peroksidase membentuk kinoneimin yang berwarna merah muda. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar kolesterol di dalam darah yang dapat diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 500 nm.
Cara kerja :
Sebelum melakukan pemeriksaan siapkan dan beri label tabung untuk blanko, standar, kontrol serum dan sampel. Kemudian dipipet blanko,standar, kontrol, dan sampel ke dalam tabung :
3.2 Tabel Pemeriksaan Kolesterol Total
Blanko Standar Kontrol Sampel
Standar - 10 µL - -
Kontrol - - 10 µL -
Serum - - - 10 µL
Reagen Kolesterol 1000 µL 1000 µL 1000 µL 1000 µL Campur sampai homogen, inkubasi selama 5 menit pada suhu 37ºC atau 10
menit pada suhu ruangan, baca absorbansi pada fotometer dengan panjang gelombang 500 nm. Warna stabil selama 1 jam.
3.5 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Peneliti Pemeriksaan kadar kolestrol total
setelah terapi radioiodine
Pada Pasien post tiroidektomi dan akan diterapi radioiodine
Pencatatan hasil pemeriksaan dan analisa hasil
Pemeriksaan TSH dan kadar kolestrol total sebelum terapi radioiodine