• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ABDIMAS UPMI VOL 1 No 1 e-issn :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ABDIMAS UPMI VOL 1 No 1 e-issn :"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PELATIHAN MENGHITUNG DAN MENGOREKSI SURAT

PERMINTAAN PEMBAYARAN TAMBAH UANG DAN GANTI UANG

UPT WORKSHOP DAN PERALATAN DINAS BINA MARGA DAN

BINA KONSTUKSI KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN

1Nurul Dalimunte, 2Dewi Suma 1,2 Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia

Email : 1[email protected], 2[email protected]

ABSTRAK

Laporan pelatihan pada UPT Workshop dan Peralatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia 2021 Laporan Pelatihan ini dibuat sebagai gambaran hasil pekerjan yang telah dilakukan selama kegiatan Pelatihan dengan tujuan memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan studi pada program studi Manajemen. Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia. UPT Workshop dan Peralatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumatera Utara, beralamat di Jl.Busi Dalam No 7 F Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, yang dilaksanakan kurang lebih satu bulan, terhitung dari Bulan Februari 2021 s.d. April 2021 dengan 5 hari kerja yang dimulai pada hari Senin s.d. Jumat pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan pada saat Pelatihan adalah menghitung dan mengoreksi Tambah uang (TU) dan Ganti uang (GU) pada SPP (Surat permintaan pembayaran) . Tujuan dilaksanakannya Pelatihan adalah untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan Dosen.

Kata Kunci: Menghitung, Mengoreksi, Pelatihan PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan professional dosen dapat diperoleh antara lain melalui pengalaman kerja di dunia praktek yakni dengan bentuk pelatihan. Oleh sebab itu, setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, dosen

biasanya memanfatkan ilmu dan

pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk menerapkannya didunia kerja yang sebenarnya, salah satu program yang dapat ditempuh untuk dapat mewujudkan hal terseut diatas adalah dengan melaksanakan Pelatihan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah praktek pelatihan dengan megikuti semua aktivitas di UPT Workshop dan Peralatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi.

Pelatihan dilaksanakan sesuai

dengan kebutuhan program studi atau konsentrasi setiap dosen. Dengan adanya pelaksanan Pelatihan ini diharapkan untuk

menambah kemampuan dosen untuk

mengkaji dan menilai antara teori dengan prakteknya dilapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas, kreativitas serta keterampilan dosen.

B. Rumusan Masalah

Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul Pelatihan Menghitung Dan Mengoreksi Surat Permintaan Pembayaran Tambah Uang Dan Ganti Uang di UPT Workshop dan peralatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pengabdian ini antara lai :

1. Apa yang dimaksud Menghitung Dan

Mengoreksi Surat Permintaan

Pembayaran Tambah Uang Dan Ganti Uang ?

2. Bagaimanakah Menghitung Dan

(2)

14 Pembayaran Tambah Uang Dan Ganti Uang ?

C. Tujuan Kegiatan

Universitas Pembinaan Masyarakat

Indonesia program studi manajemen

fakultas ekonomi memberikan program Pelatihan sebagai upaya agar dosen bisa beradaptasi dengan dunia kerja serta melihat secara nyata keadaan dunia kerja

yang sesungguhnya untuk mencoba

mengasah kemampuan dan keterampilan dosen nya.

Pelatihan dengan judul Menghitung

Dan Mengoreksi Surat Permintaan

Pembayaran Tambah Uang Dan Ganti

Uang. Adapun maksud dan tujuan

melaksanakan Pelatihan antara lain : 1. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh

selama masa mengajar dan

membandingkannya dengan kenyataan pada dunia saat pelatihan.

2. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman.

3. Meningkatkan keterampilan dalam

mengatasi kendala-kendala dalam

dunia mengajar. D. Manfaat

Pelatihan dengan judul Menghitung

Dan Mengoreksi Surat Permintaan

Pembayaran Tambah Uang Dan Ganti Uang. Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan Pelatihan ini oleh pihak dosen, bagi Fakultas, dan instansi atau

perusahaan tempat praktikan

melaksanakan kegiatan Pelatihan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Dosen

a. Menambah pengetahuan tentang

situasi dan kondisi di dunia

Pelatihan

b. Melatih dan mengembangkan

potensi diri, kemandirian dan

disiplin

c. Meningkatkan kemampuan dosen untuk langsung di dunia mengajar 2. Bagi Fakultas

a. Dapat menjalin kerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan dan

Asset pemerintah Kabupaten Deli Serdang

b. Untuk memperkenalkan jurusan

management fakultas Ekonomi

Universitas Pembinaan Masyarkat Indonesia kepada khalayak lebih luas

c. Merupakan salah satu indikator

penilaian kemampuan dan

kompetensi dosen dalam

menerapkan pengetahuan di dunia mengajar

3. Bagi instansi/perusahaan

a. Menjalin hubungan yang baik antara instansi/perusahaan dengan Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan.

b. Menjalin kerjasama yang akurat antara instansi pemerintah dengan

Universitas Pembinaaan

Masyarakat Indonesia Medan. METODE KEGIATAN

A. Khalayak Sasaran

Adapun khalayak sasaran dari pengabdian kepada mayarakat ini ialah mengarah kepada Pelaksanaan kegiatan

Pelatihan Kepada Masyarakat, yaitu

dimulai dari pukul 08.00 s/d 16.00 wib.

Bertempat di UPT. Workshop dan

Peralatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstuksi Provinsi Sumatera Utara. Jl. Busi dalam No. 7 F, Kecamatan Medan Maimun Kota Medan.

B. Metode Kegiatan

Metode pelaksanaan Pelatihan

Kepada Masyarakat Tahun 2021 dimulai pada bulan Februari 2021 sampai April 2015, Adapun proses kegiatan umum yang di lakukan di UPT workshop dan peralatan Dinas Bina marga dan Bina konstruksi yaitu:

a. Pengumpulan data b. Pengecekan data

c. Menghitung dana yang dikeluarkan untuk alat konstruksi

C. Jadwal Pelaksanaan

NO KEGIATAN BULAN

(3)

15 1 Usulan

2 Pelaksanaan 3 Pelaporan

PROFIL INSTANSI ATAU PERUSAHAAN

A. Deskripsi UPT workshop dan Peralatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi

Pelatihan Menghitung Dan

Mengoreksi Surat Permintaan Pembayaran Tambah Uang Dan Ganti Uang di UPT Workshop dan peralatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara. UPT Workshop dan Peralatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi adalah Unit pelaksanaan teknis yang mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam menyelenggarakan urusan

pemerintah dibidang ketatausahaan,

pemeliharaan, dan pengoperasian.

Visi dan Misi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi

Visi

Terwujudnya jaringan jalan dan jembatan provinsi yang mantap di Sumatera Utara

Misi

a. Melakukan pembangunan dan

peningkatan ruas jalan provinsi secara bertahap

b. Melakukan preservasi pemeliharaan rutin dan berkala ruas jalan provinsi c. Mengantisipasi kerusakan pada daerah

rawan bencana

d. Memberikn peran serta dunia swasta untuk pembangunan jalan tol pada ruas lintas timur disumatera uatara secara beratahap mulai tahun 2010

e. Meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dibidang perencanaan/

pelaksanaan/pengawasan/ jaringan

jalan provinsi di Sumatera Utara B. Sejarah berdirinya Dinas Bina

Marga dan Bina Konstruksi Sumatera Utara

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 3 Desember 1945 Kota Bandung pada waktu memuncaknya perjuangan fisik bangsa Indonesia melawan tentara sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah

diproklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945. Pada pertempuran yang dahsyat yang terjadi pada tanggal tersebut telah gugur 7 orang pemuda atau pegawai

Pekerjaan Umum ( PU) untuk

mempertahankan gedung “V & W”, ( terkenal dengan nama Gedung Sate ) yang terletak di Jl.Diponegoro No.22. Gedung dipertahankan mati-matian sampai titik darah penghabisan oleh para pemuda/ pegawai departemen PU, karena mereka sadar bahwa gedung tersebut pada waktu itu dipergunakan sebagai Kantor Pusat

Departemen Pemerintah Republik

Indonesia.

Setelah Kemerdekaan bangsa dan

Negara Republik Indonesia

diproklamasikan, para pemuda/pegawai departemen PU tida mau ketinggalan dari pemuda pemuda lainnya di kota Bandung.

Mereka mempersiapkan diri dalam

menghadapi segala kemungkinan yang

sekitarnya dapat merintang serta

menggangu kemerdekaan yang telah

diproklamasikan.

Pada tanggal 4 Oktober 1945 kota Bandung dimasuki tentara sekutu yang diikuti oleh serdadu Belandan dan NICA. Semenjak itu kota bandung semakin tidak aman, semakin itu pula perjuangan gerakan-gerakan pemuda disatu pihak dihadapkan kepada tentara Jepang dan tentara Sekutu/Belanda/NICA dipihak lain dengan persenjataan yang serba kurang

dan serba sederhana tetapi dengan

semangat perjuangan yang tinggi para pemuda tidak gentar menghadapi kekuatan musuh yang persenjataannya jauh lebih lengkap dan modern. Dari hari kehari suasana kota Bandung menjadi semakin tegang, pertempuran-pertempuran mula

meletus, mula-mula kecil-kecilan

kemudian menghebat, propokasi-propokasi musuh semakin menjadi.

Demikian peristiwa 3 Desember

1945 telah tercatat dalam sejarah

perjuangan kemerdekaan Republik

Indonesia dan sejarah perkembangan Pekerjaan Umum pada khususnya, dan telah mempersembahkan “ Sapta Taruna

(4)

16 Kesatrianya” keharibaan Ibu Pertiwi.

Peristiwa 3 Desember 1945 telah

melahirkan satu korps pemuda/pegawai

pekerjaan umum yang mempunyai

kesadaran social, jiwa kesatuan (kop:geest) rasa kesetiawanan (Solidaritas), serta kebanggaan akan tugasnya sebagai abdi

masyarakat khususnya dalam bidang

pekerjan umum.

Peristiwa 3 Desember 1945 akan dikenang dan diperingati sebagai hari kebangkitan Pekerjaan Umum dan dengan

kebulatan tekad untuk meneruskan

perjuangan dan pengabdian “ Sapta Taruna Kesatriannya”, warga Pekerjaan Umum berjuang dan bekerja mengabdikan diri untuk mengisi Kemerdekaan R.I.

C.Tata Kelola

UPT Workshop dan Peralatan Pasal 13

1) UPT Workshop dan Peralatan

mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas dalam menyelenggarakan

urusan pemerintahan dibidang

ketatausahaan, Operasional, dan

Pemeliharaan Peralatan ;

2) Unit pelaksana Teknis Workshop Dan Peralatan menyelenggarakan fungsi ;

a. Penyelenggaraan pembinaan,

bimbingan, arahan dan persiapan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Unit Pelaksana Teknis;

b. Penyelenggaraan penyusunan

rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Unit Pelaksana Teknis peralatan;

c. Penyelenggaraan rencana strategis

dan dokumen pelaksanaan

anggaran Unit Pelaksana Teknis;

d. Penyelenggaraan kebijakan,

pedoman, standar teknis,

pelaksanaan, pengawasan,

monitoring, an pengendalian

kegiatan Unit Pelaksana Teknis;

e. Penyelenggaraan pengembangan

dan evaluasi sistem pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Bidang Peralatan Konstruksi;

f. Penyelenggaraan monitoring dan

evaluasi terhadap pencapaian

sasaran kegiatan Bidang Peralatan Konstruksi;

g. Penyelenggaraan penyusunan dan

evaluasi pengelolaan

kepegawaian, keuangan, tata

persuratan, tata kearsipan,

perlengkapan, pengelolaan barang

/aset Unit Pelaksana Teknis

Peralatan dan pengelolaan

penerimaan pendapatan asli

daerah;

h. Penyelenggaraan pengadaan,

pemeliharaan, dan pengoperasian peralatan konstruksi;

i. Penyelenggaraan penyusunan

standar administrasi pemeliharaan dan pengoperasian;

j. Penyelenggaraan standar teknis

pengelolaan Unit Pelaksana

Teknis;

k. Penyelenggaraan koordinasi

penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan, dan akuntabilitas Bidang Peralatan;

l. Penyelenggaraan penyusunan

pelaporan, pertanggungjawaban

pelaksanaan tugasnya sesuai

standar yang ditetapkan;

m. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang Tugasnya;

3) Kepala Unit Pelaksana Teknis

Workshop dan Peralatan, mempunyai uraian tugas :

a. Menyelenggarakan pembinaan,

bimbingan, arahan, dan persiapan penegakan disiplin pegawai pada limgkup unit pelaksana teknis;

b. Menyelenggarakan penyusunan

rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran unit pelaksana teknis peralatan;

c. Menyelenggrakan rencana strategis

dan dokumen pelaksanaan

anggaran unit pelaksana teknis peralatan;

d. Menyelenggarakan kebijakan,

pedoman, standar teknis,

pelaksanaan, pengawasan,

(5)

17 kegiatan unit pelaksana teknis peralatan;

e. Menyelenggarakan pengembangan dan evaluasi sistem pelaksanaan dan pengawasan kegiatan bidang peralatan konstruksi;

f. Menyelenggarakan monitoring dan

evaluasi terhadap pencapaian

sasaran kegiatan bidang peralatan konstruksi;

g. Menyelenggarakan penyusunan

dan evaluasi pengelolaan

kepegawaian, keuangan, tata

persuratan, tata kearsiapan,

perlengkapan, pengelolaan

barang/aset Unit Pelaksana Teknis

Peralatan dan pengelolaan

penerimaan pendapatan asli

daerah;

h. Menyelenggarakan pengadaan,

pemeliharaan, dan pengoperasian peralatan konstruksi;

i. Menyelenggarakan penyusunan

standar administrasi pemeliharaan dan pengoperasian

j. Menyelenggarakan standar teknis pengelolaan unit pelaksana teknis;

k. Menyelenggarakan koordinasi

penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan, dan akuntabilitas Bidang Peralatan;

l. Menyelenggarakan penyusunan

pelaporan, pertanggungjawaban

pelaksanaan tugasnya, sesuai

standar yang ditetapkan;

m. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya;

4) Untuk melaksanakan tugas, fungsi,

dan uraian tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Kepala Unit Pelaksana Teknis Workshop dan Peralatan, dibantu :

a. Sub Bagian Tata Usaha; b. Seksi Operasional; c. Seksi Pemeliharaan;

Pasal 14

1) Kepala Sub Tata Usaha, mempunyai uraian tugas :

a. Melaksanakan pembinaan,

bimbingan, arahan, dan persiapan

penegakan disiplin kepada

pegawai lingkup Sub Bagian Tata Usaha;

b. Melaksanakan pengumpulan,

pengolahan, data/bahan dan

referensi untuk pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Tata Usaha;

c. Melaksanakan penyusunan dan

penyempurnaan standar, norma, dan kriteria dalam pengelolaan ketatausahaan dan administrasi;

d. Melaksanakan penyusunan

perencanaan dan program kegiatan Bagian Tata Usaha;

e. Melaksanakan penyusunan

pengelolaan kepegawaian,

keuangan, tata persuratan, tata

kearsiapan, perlengkapan,

pengelolaan aset, pengelolaan

penerimaan pendapatan asli daerah pada bidang Laboratorium Bahan Konstruksi;

f. Melaksanakan

admistrasi/penatausahaan

penerimaan dan pendistribusian surat-surat, naskah, dinas, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Melaksanakan penggandaan

naskah dinas, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Melaksanakan fasilitasi

pengelolaan pelayanan umum dan minimal serta pelayanan hubungan masyarakat;

i. Melaksanakan evaluasi

pelaksanaan ketatausahaan Unit Pelaksana Teknis;

j. Melaksanakan urusan

perbendaharaan dan rumah tangga; k. Melaksanakan inventarisasi dan administrasi perlengkapan barang bergerak dan tidak bergerak;

l. Melaksanakan pemeliharaan

kebersihan, kenyamanan, dan

keamanan kantor;

m. Melaksanakan koordinasi

(6)

18 penyusunan laporan pada lingkup Unit Pelaksana Teknis;

n. Melaksanakan fasilitas persiapan dan penyelenggaraan rapat-rapat

internal dan eksternal unit

pelaksana teknis dan komunikasi publik;

o. Melaksanakan evaluasi

penyusunan pengelolaan

kepegawaian, keuangan, tata

persuratan, tata kearsipan,

perlengkapan, pengelolaan aset, pengelolaan-pengelolaan penerima

pendapatan asli daerah pada

bidang laboratorium bahan

konstruksi;

p. Melaksanakan pemberian masukan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis, sesuai dengan tugasnya;

q. Melaksanakan laporan,

pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan;

r. Melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh Kepala Unit

Pelaksana Teknis sesuai bidang tugasnya;

2) Kepala Seksi Operasional,

mempunyai uraian tugas :

a. Melaksanakan pembinaan,

bimbingan, arahan dan persiapan

penegakan disiplin kepada

pegawai pada lingkup Seksi

Operasional;

b. Melaksanakan koordinasi

penyusunan bahan rencana

strategis dan rencana kerja dan anggaran Unit Pelaksana Teknis Peralatan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Melaksanakan rencana strategis

dan dokumen pelaksanaan

anggaran Unit Pelaksana Teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Melaksanakan penyusunan bahan

kebijakan, pedoman, dan standar

teknis pelaksanaan kegiatan

operasional peralatan konstruksi; e. Melaksanakan koordinasi kegiatan

pengendalian dan pengawasan

pemeliharaan peralatan guna

beroperasinya peralatan dengan baik;

f. Melaksanakan koordinasi

penyusunan laporan keungan,

kinerja, kegiatan, dan akuntabilitas

Bidang Operasional Peralatan

Konstruksi;

g. Melaksanakan kegiatan

pengendalian, pengawasan,

monitoring, dan evaluasi terhadap

pencapaian sasaran kegiatan

Operasional Peralatan;

h. Melaksanakan pengoperasian

pengelolaan terhadap peralatan,

sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

i. Melaksanakan pengendalian,

evaluasi, dan pelaporan pemakaian

peralatan, sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan;

j. Melaksanakan pembinaan,

pengoperasian, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; k. Melaksanakan pelayanan tindak

lanjut hasil pemeliharaan / audit dibidang pengoperasian;

l. Melaksanakan pengujian mutu fisik

peralatan konstruksi, sesuai

ketentuan perundang-undangan; m. Melaksanakan inventarisasi barang

bergerak dan barang tidak

bergerak sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan; n. Melaksanakan pembinaan fungsi

peralatan, sesuai ketentuan

perundang-undangan;

o. Melaksanakan pengadaan alat-alat

dan peralatan pengoperasian,

sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

p. Melaksanakan pengawasan alat-alat dan peralat-alatan pengoperasian,

sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

q. Melaksanakan pembinaan,

pelatihan aparatur Sumber Daya

Manusia (SDM) untuk

(7)

19

r. Melaksanakan laporan,

pertanggungjawaban pelaksanaan

tugasnya, sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan; s. Melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh Kepala Unit

Pelaksana Teknis sesuai bidang tugasnya;

3) Kepala Seksi Pemeliharaan,

mempunyai uraian tugas :

a. Melaksanakan pembinaan,

bimbingan, arahan dan persiapan

penegakkan disiplin kepada

pegawai pada lingkup seksi

pemeliharaan;

b. Melaksanakan koordinasi

penyusunan bahan rencana

strategis dan rencana kerja dan anggaran Unit Pelaksana Teknis Peralatan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Melaksanakan rencana strategis

dan dokumen pelaksanaan

anggaran Unit Pelaksana Teknis sesuai dengan Lingkup tugasnya; d. Melaksanakan penyusunan bahan

kebijkan, pedoman, dan standar

teknis pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan peralatan;

e. Melaksanakan kegiatan

pengendalian dan pengawasan

pemeliharaan peralatan guna

beroperasinya peralatan dengan baik;

f. Melaksanakan koordinasi

penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan dan akuntabilitas bidang pemeliharaan peralatan;

g. Melaksanakan kegiatan

pengendalian, pengawasan,

monitoring dan evaluasi terhadap

pencapaian sasaran kegiatan

pemeliharaan peralatan;

h. Melaksanakan pemeliharaan

terhadap peralatan, sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. Melaksanakan pengumpulan,

pengolahan data/bahan dan

referensi dalam bidang

pemeliharaan;

j. Melaksanakan penyusunan dan

penyempurnaan standar, norma,

dan kriteria dalam bidang

pemeliharaan;

k. Melaksanakan penyusunan

perencanaan dan program kegiatan dalam bidang pemeliharaan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. Melaksanakan pelayanan tindak lanjut hasil pemeliharaan/audit dibidang pemeliharaan;

m. Melaksanakan inventarisasi

peralatan yang dipelihara, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan ;

n. Melaksanakan pengadaan alat-alat

dan peralatan pengoperasian,

sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

o. Melaksanakan pengawasan alat-alat dan peralat-alatan pengoperasian,

sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

p. Melaksanakan pembinaan,

pelatihan aparatur sumber daya manusia (SDM), sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

q. Melaksanakan laporan,

pertanggungjawaban pelaksanaan

tugasnya, sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan; r. Melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh Kepala Unit

Pelaksana Teknis sesuai bidang tugasnya;

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Kegiatan Pelatihan ini adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat

dimana dosen akan terjun dalam

masyarakat dan membantu memperbaiki masalah yang dialami masyarakat secara nyata.

Kegiatan Pelatihan kepada masyarakat yang dilakukan adalah :

(8)

20 1. Pengetikan surat perjanjian kinerja

pegawai untuk tahun 2016

Perjanjian kinerja adalah

lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang

lebih rendah untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja. Pengetikan perjanjian

kinerja ini dilakukan dalam beberapa hari karena ada lebih dari 50 halaman. Surat perjanjian kinerja ini berisi perjanjian pegawai untuk melakukan tugas tugas yang telah diberikan oleh pemerintah. 2. Menghitung nilai tambah uang dan

ganti uang.

Menghitung nilai tambah uang dan ganti uang ini adalah penghitungan nilai tambahan atau ganti uang yang digunakan untuk alat konstruksi yang akan disalurkan ke masyarakat.

Pengajuan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) yang dilakukan

bendahara pengeluaran pembantu meliputi: 1. Tambah Uang (TU)

2. Ganti uang (GU)

Bendahara pengeluaran pembantu hanya bisa mengajukan SPP TU dan SPP LS pengadaan Barang dan Jasa karena untuk UP/GU dan LS gaji hanya boleh dilakukan oleh bendahara pengeluaran.

Disamping membuat SPP bendahara

pengeluaran pembantu juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara pengeluaran pembantu.

1. SPP Tambahan Uang (TU)

TU adalah dokumen yang diajukan

oleh bendahara pengeluaran untuk

permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD yang

bersifat mendesak dan tidak dapat

digunakan untuk pembayaran Iangsung dan uang persediaan. Apabila selama tahun anggaran berjalan ada kebutuhan belanja yang mendesak namun uang persediaan tidak mencukupi karena sudah direncanakan untuk kegiatanyang lain

maka bendehara pengeluaran

dapatmengajukan SPP-TU.

2. SPP Ganti Uang

dokumen yang diajukan oleh

bendaharan pengeluaran untuk permintaan pengganti uang persediaan yang tidak

dapat dilakukan dengan pembayaran

Iangsung. Saat uang persedian telah digunakan, bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP GU sejumlah Surat Pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan uang persediaan pada periode waktu tertentu.

Ganti Uang adalah penatausahaan untuk mengganti sejumlah uang ketika uang persediaan telah digunakan oleh bendahara pengeluaran. Pada saat UP telah terpakai minimal sebesar 75% (atau sesuai kebijakan masing-masing BLUD) dari

nilai uang persediaan, bendahara

pengeluaran dapat mengajukan SPP Ganti Uang Persediaan (GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan uang persediaan yang telah disahkan pada periode waktu tertentu. Kemudian diajukan ke Pejabat Keuangan dan setelah disetujui akan dibuatkan SPM-GU. Setelah itu, SPM-GU diajukan ke Pemimpin BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dan ketika disetujui akan dibuatkan SP2D-GU (Surat Perintah pencairan Dana- Ganti Uang). 3. Mengcrosschek pembiayaan keluar.

Mengecek ulang dokumen agar tidak ada kesalahan dalam penulisan huruf ataupun angka dan dalam dokumen tersebut lebih banyak berisi angka oleh karena itu dilakukan pengecekan ulang pada dokumen tersebut agar pada saat penandatanganan oleh kepala UPT tidak ada kesalahan lagi.

B. Faktor Penghambat Dan Pendukung 1. Faktor penghambat bagi penulis a. Pada awal kegiata Pelatihan

Pengabdian Kepada Masyarakat, masyarakat mengalami kesulitan karena belum memahami apa kegiatan yang dilakukan di UPT workshop dan peralatan

b. Ada rasa canggung pada saat pertama kali masuk keruangan bagian Bendahara pengeluaran pembantu tersebut karena harus

(9)

21 beradaptasi dengan ibu Bendahara dan rekannya

2. Faktor Pendukung

a. Adanya ibu pembimbing yang

ramah dan baik dan siap

membimbing dalam

melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat

b. Adanya bahan dan alat yang dibutuhkan

c. Pegawai dan masyarakat yang ramah kepada tim pelatihan

d. Lokasi PKM yang stategis dan juga tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

PENUTUP A. Kesimpulan

Kegiatan Pengabdian Kepada

Masyarakat Tahun 2015 merupakan

wahana bagi dosen untuk menerapakan ilmu dan keterampilan-keterampilannya secara langsung serta ikut merasakan, menjalankan aktivitas-aktivitas yang ada

dilingkungan masyarakat. Melalui

Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2015, dosen dapat belajar bersosialisasi

dan mengabdikan dirinya kepada

masyarakat serta beradaptasi yang baik

sehingga kedatangan tim pelatihan

diterima dengan lapang dada oleh

perusahaan ataupun masyarakat sekitar.

Program yang dilaksanakan dalam

Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2015 telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi instansi setempat berdasarkan

observasi. Seluruh program yang

direncanakan telah dilaksanakan

semaksimal mungkin, semua program kerja telah

direncanakan dapat dilaksanakan semua.

Penyusunan program kegiatan

Pengabdian Kepada Masyarakat, yakni

menjadi 3 bidang, yaitu bidang

Kebendaharaan, Ketatausahaan, dan

peralatan. Dalam penyajian BAB terakhir ini penulis mengambil kesimpulannya adalah UPT worksop dan Peralatan Dinas

Bina Marga dan Bina Konstruksi

merupakan sebuah unit pelaksanaan teknis yang bekerja dibidang peralatan jalan yang

akan disalurkan kepada masyrakat,

Mengetahui sejarah singkat dari UPT

worksoh dan peralatan, kemudian

mengetahui perkembangan dari era ke era UPT worksoh dan peralatan, dapat mengetahui tugas-tugas dari pegawai yang ada di UPT workshop dan Peralatan Dinas

Bina Marga dan Bina Konstruksi

Kecamatan Maimun Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

B. Saran

Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca adalah sebagai dosen sebaiknya lebih teliti dalam melakukan kegiatan atau tugas yang diberikan di lapangan seperti menghadapi masyarakat, guna dapat menghindari kesalahan dalam melakukan tugas dan wewenang yang telah di tetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi:

Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi 5,

BPFE Yogyakarta.2002

Bastian, Indra dan Gatot Soepriyanto.,

2002. Sistem Akuntansi Sektor

Publik. Konsep Untuk Pemerintah Daerah. Buku Satu. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan ketiga atau terakhir ini terdiri dari 2 proses yaitu 1). Guru memahami desain model pembelajaran yang akan digunakan untuk pembelajaran inspiratif lalu mengaplikasikan

Metode kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah: sosialisasi menggunakan booklet dengan materi sosialisasi yang berisi tentang konsep dasar

Langkah selanjutnya yang diambil Langkah selanjutnya yang diambil oleh Bimas Islam Kementerian Agama Kota Padang sebagai upaya melakukan penggerakan adalah

Tumiran pada masa remaja pernah merantau untuk menjadi kuli bangunan di Pulau Bali, penghasilan yang sangat sedikit membuat Tumiran tidak memiliki cukup uang untuk biaya

Rekapan jawaban form soal kuis yang ditunjukkan pada Gambar 4 menunjukkan bahwa rata – rata mahasiswa mengikuti dan menjawab dengan benar dari pelatihan pertama

struktur kristal senyawa ion mengandung ion-ion positif dan negatif yang terikat oleh gaya elekstrostatis yang sangat le- mah. Padahal struktur kristal senyawa ion

Pada dasarnya didesain untuk piranti bergerak (Mobile devices) dengan teknologi layar sentuh seperti handphone dan komputer tablet yang menjadikannya memiliki kelebihan dari

Kegiatan pelatihan yang didahului dengan tahap persiapan dimana tim pengabdian bertemu dengan Kepala Sekolah SMPS Katolik Aurora pada tanggal 27 Mei 2021 dimana