• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) T elp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, T romol Pos. 7019 / Jks KL Website: www.staklimpondokbetung.net ; E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com

PROPINSI

PROPINSI

PROPINSI

PROPINSI BANTEN

BANTEN

BANTEN

BANTEN DAN

DAN

DAN

DAN DKI

DKI

DKI JAKARTA

DKI

JAKARTA

JAKARTA

JAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Laporan rutin yang dikeluarkan oleh Stasiun klimatologi Pondok Betung periode ini mengevaluasi hujan bulanan J uni 2009 di wilayah Bant en dan DKI Jakarta disertai informasi intensitas hujan, cuaca ekstrim dan iklim mi kro yang terjadi pada saat itu.

Selain itu diinformasikan pula prakiraan hujan Bulan Agustus 2009 yang disusun berdasarkan hasil perhitungan statistik curah hujan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamis atmosf er di wilayah Banten dan DKI Jakarta.

Kami mengucapkan t erima kasih kepada instansi ter kait yang telah membant u dalam pengumpulan dat a. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

TANGERANG, JULI 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG – TANGERANG

URIP HARYOKO, MSi NIP. 195911191980021001

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...II DAFTAR ISI...III

1 TINJAUAN UMUM...1

1.1 Curah Huj an...1

1.2 Sifat Huj an...1

1.3 Intensitas Huj an...1

2 EVALUASI HUJAN BULAN JUNI 2009 ...2

2.1 Evaluasi Sifat Huj an Bulan Juni 2009...2

2.2 Evaluasi Curah Huj an Bulan Juni 2009...2

2.3 Informasi Cuaca / Iklim Ekstrem Bulan Juni 2009...3

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pond ok Betung B ulan Juni 2009 ...3

2.5 Data Iklim Bulan Juni 2009 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta ...7

2.6 Data Automatic Weather Station (AWS) Bulan Juni 2009 ...8

2.7 Data Automatic Rain Gau ge (ARG) Bulan Juni 2009...8

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2009...9

3.1 Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global ...9

3.2 Prakiraan Sifat Huj an Bulan Agustus 2009...11

3.3 Prakiraan Curah Huj an Bulan Agustus 2009...11

3.4 Informasi tentang SOI (So uthern Oscillation I ndex), El-Nino dan La-Nina ...11

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN AGUSTUS 2009...15

LAMPIRAN 1. DATA EVALUASI HUJAN W ILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JUNI 2009...16

LAMPIRAN 2. DATA PRAKIRAAN HUJAN W ILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2009...17

(4)

1 TINJAUAN UMUM

1.1 Curah Huj an

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan sat u met er persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau t ertampung air sebanyak satu liter.

1.2 Sifat Huj an

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan s elama rentang waktu yang ditet apkan dengan jumlah curah hujan normalnya.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Sifat Huj an Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.

b. Sifat Huj an Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya.

c. Sifat Huj an Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.

Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

Berikut adalah normal curah hujan bulan J uni dan Agustus.

1.3 Intensitas Huj an

Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam.

Gambar 1. Peta Normal Curah Hujan Bulan Juni Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 2. Peta Normal Curah Hujan Bulan Agustus Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(5)

2 EVALUASI HUJAN BULAN JUNI 2009

Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka evaluasi curah hujan bulan J uni 2009 dapat diinformasikan sebagai berikut:

2.1 Evaluasi Sifat Huj an Bulan Juni 2009

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal

(BN) -

Normal (N)

DKI Jakarta, Kota T angerang, Kab T angerang bagian Timur, Kab Serang bagian T enggara, Kab Lebak bagian Utara, Selatan dan Timur Atas Normal

(AN)

Kab Tangerang bagian Barat, Kab/Kota Serang, Kab Pandeglang, Kab Lebak bagian Barat

2.2 Evaluasi Curah Huj an Bulan Juni 2009

CURAH HUJAN WILAYAH

0 – 100 mm DKI Jakarta, Kab/Kot a Tangerang, Kota Serang, Kab Serang bagian Utara, Timur dan Tenggara, Kab Lebak bagian Timur Laut

101 – 200 mm Kab Serang bagian Barat dan Barat Daya, Kab Pandeglang dan Kab Lebak bagian Barat, Selatan dan Timur

201 – 300 mm - > 300 mm -

Gambar 3. Peta Evaluasi Sifat Hujan Bulan Juni 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 4. Peta Evaluasi Curah Hujan Bulan Juni 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(6)

2.3 Informasi Cuaca / Iklim Ekstrem Bulan Juni 2009

KRITERIA TERJADI TANGGAL

Angin dengan kecepatan > 45 km/jam Tidak Terjadi

Suhu Udara > 35 OC Tidak Terjadi

Suhu Udara < 17 O

C Tidak Terjadi

Kelembaban Udara < 40 % Tidak Terjadi

Curah Hujan Harian > 100 mm

DKI Jakarta:

- Kedoya; 125mm; 09 Juni 2009 Tangerang:

- BPP Sukamul ya; 182mm; 03 Juni 2009

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Juni 2009

Tabel / Gambar Keterangan

Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimat ologi Pondok Betung bulan Juni 2009 (mm)

Waktu men it 5 men it 30 men it 60 jam 2 jam 3 jam 6 jam 12

mm 8.0 15.0 15.5 17.5 18.5 18.5 18.5

Tanggal 11 11 11 9 9 9 9

Pada periode 5 menitan, c urah hujan maksimum yang tercatat sebesar 8mm terjadi pada tanggal 11, curah hujan maksimum periode 30 menit dan 60 menit tercatat pada tanggal yang sama, masing-masing sebesar 15 dan 15.5mm. Curah hujan maksimum yang terjadi pada bulan Juni, maksimal tercatat pada tanggal 9 sebesar 18.5mm.

Gambar 5. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009

Intensitas curah hujan yang terjadi pada bulan Juni 2009 sudah mengalami penurunan. Tercatat hujan dengan kriteria Enteng sebesar 10% dan Sedang sebesar 7%, sedangkan kriteria Lebat tidak terjadi (0%).

Untuk kejadian Tidak Ada Hujan sebesar 83%.

(7)

Gambar 6. Suhu Udara Rata-rata pada Area Pondok

Betung Bulan Juni 2009 Suhu udara pada bulan Juni 2009 rata-rata bernilai 28.00C.

Nilai maksimum rata-rata sebesar 28.90C tercatat pada

tanggal 1, minimum rata-rata sebesar 25.80

C pada tanggal 8. Suhu maksimum absolut terjadi pada t anggal 28 sebesar 34. 60

C sedangkan minimum absolut sebesar 23.20

C terjadi pada tanggal 28.

Gambar 7. Kelembaban Udara Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009

Nilai maksimum kelembaban udara rata-rata pada bulan Juni 2009 t ercatat pada t anggal 8 dan 10 yaitu sebesar 86%. Sedangkan nilai minimum tercatat pada tanggal 24 dan 28 sebesar 72%.

Gambar 8. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009

Penguapan yang terukur dalam ruangan (pitche) pada Juni 2009 bernilai maksimum pada tanggal 01 yaitu 6.8mm dan minimum terjadi pada tanggal 02 sebesar 0. 5mm.

Sedangkan penguapan

maksimum yang terukur di luar ruangan terjadi pada tanggal 24 sebesar 6.0mm dan nilai minimum terukur sebesar 2.0mm terjadi pada tanggal 11 dan 12.

(8)

Gambar 9. Kecepatan Angin Rata-rata pada Area

Pondok Betung Bulan Juni 2009 Kecepatan angin rata-rata bulan Juni 2009 bernilai maksimum pada pukul 14.00 WIB sebesar 4.4knots. Sedangkan bernilai minimum pada pukul 07.00 WIB sebesar 0.1knots.

Gambar 10. Windrose Area Pondok Betung Bulan Juni 2009

Arah angin terbanyak pada bulan Juni 2009 berasal dari arah Utara. Kecepatan angin rata-rata tercatat sebesar 7-11knots sebanyak 53.3%.

(9)

Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009

Suhu T anah Gundul (0C) Suhu T anah Gundul (0C) Waktu Pengamatan (WIB) 5 cm 10 cm 20 cm 5 cm 10 cm 20 cm 07.30 26.1 27.2 28.6 27.6 28.4 29.2 13.30 33.0 30.9 28.6 30.6 29.4 29.3 17.30 30.9 30.7 28.9 30.2 29.9 29.4

Gambar 12. Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009

Nilai maksimum penyinaran matahari bulan Juni 2009 sebesar 96% terukur pada tanggal 19 sedangkan nilai minimum t erukur pada tanggal 8 sebesar 5%.

(10)

Gambar 13. Grafik Klimogram Stasiun Klimatologi

Pondok Betung Bulan Juni 2009 Kondisi dingin lembab yang terjadi pada bulan Juni 2009 terjadi pada pukul 07.00 – 09. 00 WIB dan pukul 19.00 WIB. Kondisi dingin kering terjadi pada pukul 10.00 – 11.00 WIB. Pukul 12. 00 – 16.00 WI B terjadi kondisi panas kering. Untuk kondisi panas lembab terjadi pada pukul 17.00 – 18.00 WIB.

2.5 Data Iklim Bulan Juni 2009 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Tempe ratur (0C) Hujan

No Pos Hujan

Rat a-r ata Mak s Min

Kele mbaban Udar a (%) Lama Penyinar an Matah ari (%) Jumlah (mm) Hari Hujan (hari) 1 Stasiu n Kl imato lo gi

Pon dok B etun g 28.0 33.7 24.2 78 61.9 44 9

2 Stasiu n Met eor olo gi

Cen gk are ng 27.6 32.4 24.0 81.2 - 69 8

3 Stasiu n Met eor olo gi

Cur ug 26.5 32.4 23.1 82 61 128 14

4 Stasiu n Geof isik a

Tang era ng 27.9 32.9 24.0 79 60 129 8

5 Stasiu n Met eor olo gi

(11)

2.6 Data Automatic Weather Station (AW S) Bulan Juni 2009

Tem peratur (0C)

Hujan

No Lokasi AWS Rat

a-rata Mak s Min

Kelembaban Udara (% )

Radiasi Matahari

(Kal/cm2/det) Jumlah (mm)

Hari Hujan (hari) 1 Leuwidamar - Lebak 26.4 33.1 22.3 81.4 56.6 142 15 2 Pandeglang Labuan – 26.5 31.8 22.7 81.6 37.9 151 9 3 Curug – T angerang 26.7 27.3 26.0 87.3 159 0 - Sumber: http://aws-online.bmg.go.id/bmg/index.php

2.7 Data Automatic Rain Gauge (ARG) Bulan Juni 2009 Das ari an No Lokasi A RG I II III Jumlah (mm) 1 Jakart a Pus at 77.4 51.4 0 128. 8

2 Jakart a Sel atan 44.2 38.6 0 82.8

3 Jakart a Utar a 22.4 1 0 23.4 4 Jakart a Barat 57.6 75 *) 132. 6 5 Jakart a Timur 19.2 11.2 0 30.4 6 Pan de gla ng 120. 2 63 3.6 186. 8 7 Cio mas 44.6 98 *) 142. 6 8 Pamar ay an 3 2.2 0.6 5.8 9 Cis ala k 0 0 0 0 Keterangan: *)

Data tidak terekam

(12)

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2009

3.1 Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global

Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan pertengahan bulan Juli 2009 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia dalam keadaan hangat, berada pada variasi kisaran 28-32°C, daerah perairan yang memiliki kisaran tinggi (>30°C) terjadi di perairan sekitar Samudera Hindia bagian tengah dan ut ara Sumatera s ampai Selat Malaka dan Kepulauan Riau (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian

Ocean Dipole) sampai bulan Mei berada pada nilai Positif, diprakirakan pada bulan Juli

memiliki kecenderungan penurunan dan bergerak ke arah 0 (nol) (Gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 memiliki nilai positif antara 0.5 s/d 1.0, menandakan akan terjadi penurunan terdapat konvektivitas yang cukup signifikan pada wilayah samudera pasifik bagian barat (Gambar 15-a), sehingga wilayah Indonesia pada umumnya mengalami kondisi kering dan sedi kit uap air.

Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Juni 2009 dan (b) Dipole Mode

Sumberhttp://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-090705.gif Sumber http://www.jamstec.go.jp/frsgc/research/d1/iod/ si ntex_f1_forecast.html.en

Pola angin di Indonesia sudah mulai terpola menjadi pola angin monsoon timuran, beberapa gangguan berupa pusat tekanan rendah yang terjadi di sekitar wilayah Samudera Hindia Sumatera bagian tengah sudah menghilang. Daerah pembelokan angin akan bergerak ke arah utara Indonesia, hal tersebut dapat terlihat pada gambar kondisi anomali MSLP (Mean Sea Level Pressure) (gambar 15-b). Kondisi anomali suhu permukaan 2m di atas permukaan laut memiliki anomali positif di seluruh wilayah Indonesia, dan memiliki anomali negatif yang meluas di sekitar Selatan Jawa, sehingga efektifitas konveksi yang terjadi menurun, tet api masih dalam keadaaan anomali positif di sekitar Utara Kalimantan (Gambar 16-a).

(13)

Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) memperlihat kan trend penurunan mulai Juli sampai pertengahan Juli untuk wilayah I ndonesia Bagian Barat dengan nilai energi maksimum menurun mulai antara 12-20 W/m² menjadi (-4)-(+4) W/m² dan diprakirakan akan memiliki kecenderungan menurun sampai bulan Agustus 2009 (Gambar 16-b). Predi ksi Probabilitas hujan untuk wilayah Indonesia memiliki nilai akumulasi anomali negatif (50 s/d -200 mm), hanya wilayah Papua yang masih memiliki anomali positif berada pada inter val 50 s/d 100 mm (Gambar 17).

Gambar 16. (a) Suhu Udara Permukaan ketinggian 2 m dan (b) OLR

Sumb er h ttp:/ /www.ec mwf.int/ pr oducts /fo recast s/d/c hart s/sea son al/for ecas Sum ber http ://www.b om. gov. au/b mrc/ clfor/ cfstaf f/m atw/m apr oo m/ t/se ason al_r ang e_fo reca st/g rou p_p ublic/se ason al_ch arts _pu blic_ RM M/fcsts/ m.t otan om. OLR.uv 850 .gif

2t m!me an% 20 sea% 2 0level% 20 pre ssur e!2% 2 0mo nths!Ea st% 20Asia! 20 0901 !ens embl e% 20 mean /

Berdasarkan kondisi dinamis tersebut di at as maka diprakirakan keadaan cuaca pada bulan Agustus unt uk Wilayah Indonesia pada umumnya sudah memasuki musim kemarau dan beberapa anomali cuaca yang kadang muncul sudah mulai menghilang, sehingga kemarau yang dihasilkan adalah masih dalam kemarau yang bersifat normal. Prakiraan Hujan Bulan Agustus 2009 peluang terjadinya hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta masih ada, t etapi curah hujan yang terjadi bersifat ringan dan lokal, diprakirakan sebagian besar akan bersifat Normal dan di Bawah Normal, sehingga apabila melihat normalnya hujan pada wilayah Bant en akan mengalami penurunan di beberapa wilayah yang diprakirakan akan berada disekitar Banten Bagian Tengah dan penjalarannnya makin meluas pada bulan Agustus 2009, tetapi di beberapa tempat seperti Lebak, wilayah tengah Pandeglang dan Lebak akan berada sedikit di Atas Normalnya.

(14)

3.2 Prakiraan Sifat Huj an Bulan Agustus 2009

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal Seluruh wilayah Banten dan DKI Jakarta Normal

(N) -

Atas Normal -

3.3 Prakiraan Curah Huj an Bulan Agustus 2009

CURAH HUJAN WILAYAH

0 - 100 mm Seluruh wilayah Banten dan DKI Jakarta

101 – 200 mm -

201 – 300 mm -

> 300 mm -

3.4 Informasi tentang SOI (Southern Oscillation Index), El-Nino dan La-Nina

Southern Oscillation Index (SOI) merupakan nilai perbedaan t ekanan udara di Wilayah

sepanjang Samudera pasifi k. Pengukuran perbedaan tekanan udara ini diukur dari parameter tekanan udara di Wilayah Tahiti (Amerika Selatan) dan Darwin (Australia). Apabila nilai SOI memiliki nilai positif menyebabkan kondisi konvektivitas yang cukup tinggi di daerah Pasifik Barat seperti Indonesia, sehingga akan menyebabkan curah hujan di wilayah tersebut akan meningkat sepanjang tahun. Sebali knya apabila nilai SOI memiliki nilai negatif, maka

Gambar 18. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 19. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(15)

sebaliknya apabila nilai SOI memiliki nilai konstan yang negatif sepanjang tahun mengindikasikan kondisi El-Nino di Indonesia. Apabila nilai negatif SOI lebih kecil dari -10, dinamakan El-Nino kuat atau ENSO (El-Nino Southern Oscillation).

Kondisi ENSO di Indonesia terakhir terjadi pada tahun 1997, dimana pada saat itu terjadi kemarau panjang di wilayah I ndonesia, khususnya wilayah Indonesia yang memiliki musim yang jelas.

Kondisi nilai SOI dalam 2 tahun terakhir (2008-2009) pada umumnya memiliki nilai konstan yang positif, hanya memiliki nilai negatif pada bulan Mei 2008 (-4.3) (Tabel 2). Kecenderungan kondisi nilai SOI mulai tahun 2004 sampai 2007 pada umumnya didominasi oleh nilai negatif, hanya diselingi oleh nilai positif pada pertengahan 2006 sampai awal 2007, dapat dikatakan bahwa selama tahun t ersebut memiliki nilai yang lemah unt uk mempengaruhi musim di Indonesia (Gambar 20).

Tabel 2. Nilai SOI (Southern Oscillation Index)

Year Jan Feb Mar Apr Ma y Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2000 5.1 12.9 9.4 16.8 3.6 -5.5 -3.7 5.3 9.9 9.7 22.4 7.7 2001 8.9 11.9 6.7 0.3 -9.0 1.8 -3.0 -8.9 1.4 -1.9 7.2 -9.1 2002 2.7 7.7 -5.2 -3.8 -14.5 -6.3 -7.6 -14.6 -7.6 -7.4 -6.0 -10.6 2003 -2.0 -7.4 -6.8 -5.5 -7.4 -12.0 2.9 -1.8 -2.2 -1.9 -3.4 9.8 2004 -11.6 8.6 0.2 -15.4 13.1 -14.4 -6.9 -7.6 -2.8 -3.7 -9.3 -8.0 2005 1.8 -29.1 0.2 -11.2 -14.5 2.6 0.9 -6.9 3.9 10.9 -2.7 0.6 2006 12.7 0.1 13.8 15.2 -9.8 -5.5 -8.9 -15.9 -5.1 -15.3 -1.4 -3.0 2007 -7.3 -2.7 -1.4 -3.0 -2.7 5.0 -4.3 2.7 1.5 5.4 9.8 14.4 2008 14.1 21.3 12.2 4.5 -4.3 5.0 2.2 9.1 14.1 13.4 17.1 13.3 2009 9.4 14.8 0.2 8.6 -5.1 -2.3

S um ber : ww w.b om.go v.au

Gambar 20 Grafi k SOI (Sout hern Oscillation Index)

Sumber:w ww.b om.g ov.au

(16)

Normal terjadinya musim kemarau di Bant en dan DKI Jakarta terjadi mulai periode AMJ (April, Mei Juni), sedangkan pada tahun 2009 mengalami kemunduran yang cukup signifikan. Memasuki bulan Juli, kondisi Banten dan DKI Jakarta masih memasuki musim peralihan dan belum memasuki musim kemarau, sehingga pada tahun ini kondisi dikatakan dalam kondisi kemarau basah. Curah hujan di Wilayah Bant en dan DKI Jakarta sampai Bulan Juni 2009 pada umumnya masih cukup tinggi dan memiliki nilai di Atas Normal (AN), rata-rata nilai curah hujan di wilayah DKI Jakarta selama bulan Maret-April masih konstan berada di atas 100 mm/bulan, memas uki bulan Juni sudah mengalami kondisi kecenderungan menurun di bawah 100 mm/bulan. Sedang kan di Wilayah Banten pada umumnya kecenderungannya masih konstan di atas 100 mm/bulan (gambar 21).

Gambar 21. Grafik Curah Hujan wilayah DKI Jakarta dan Bant en Bulan Januari-Juni 2009

S umb er : Stasiu n Kl imato lo gi p on dok B etu ng

Untuk menghitung Suhu Muka Laut di wilayah Pasifik terbagi menjadi beberapa bagian wilayah yang antara lain disebut dengan wilayah Nino. Ada beberapa wilayah Nino yaitu, Nino 4, Nino 3.4, Nino 3 dan Nino 1+2 (Gambar 22).

Gambar 22. Pembagian kawasan Nino 4, Nino 3.4, Nino 3, Nino 1+2

(17)

Pembagian kawasan Nino ini dilakukan berdasarkan hasil penelitian jangka panjang para ilmuwan mengenai kondisi El-Nino dan SST di Samudra Pasifik. Menurut penelitian tersebut pula, disimpul kan bahwa Nino 3. 4 merupakan kawas an yang paling dominan berperan membangkitkan El-Nino. Sehingga, nilai anomali SST dan indeks El-Nino di kawasan Nino 3.4 sangat penting untuk di ketahui.

Nilai anomali SST di kawasan Nino 3.4 t erlihat pada Gambar 22. Tampak bahwa nilai anomali SST di kawasan Nino 3. 4 pada Bulan Juni masih negatif, sekit ar -0.5. Anomali SST negatif ini menunjukkan bahwa SST di kawasan itu tidak mengalami kenaikan. Dengan kata lain, suhu permukaan laut di sana lebih dingin dari suhu normal (data jangka panjang 30 tahun).

Lantas apa kaitannya dengan kekeringan di Indonesia? Jelas, jika suhu laut di kawasan Nino 3.4 mengalami kenaikan maka Indonesia akan mengalami kekeringan yang cukup panjang. Sebaliknya, jika suhu laut di kawasan t ersebut berada di bawah normal, maka angin yang terjadi di Indonesia masih bersifat basah. Sehingga, kemungkinan hujan masih akan turun di Indonesia pada musim kemarau. Hal inilah yang menjadikan kondisi wilayah Indonesia dalam kondisi Kemarau Basah di tahun 2009, karena Nilai Indek Nino 3.4 sampai bulan Juni masih memiliki nilai negatif sehingga massa udara basah masih mengumpul di wilayah samudera pasifi k barat seperti wilayah Indonesia (gambar 23).

Gambar 23. Grafik Indek Nino 3.4

S umb er : ww w.ja mstec.g o.jp

Dari gambar 23 di atas pada Nino 3.4 diprakirakan akan mulai konstan bernilai positif pada Bulan Juni 2009, dan dari nilai SOI pada tabel 2 nilai negatif mulai masuk pada bulan Mei dengan nilai – 5.1 dan Juni – 2. 3. Diprakirakan nilai negatif ini akan konstan dan akan semakin bernilai negatif sampai sepanjang tahun 2009. Sehingga diprakirakan wilayah Indonesia diprakirakan akan mengalami musim kemarau yang cukup lama dibandingkan biasanya, sehingga awal musim hujan tahun 2009 akan mundur, khususnya wilayah DKI Jakarta dan Banten. Kondisi nilai negatif ini oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) masih diprakirakan sebagai El-Nino lemah. Sehingga Musim Kemarau yang terjadi diprakirakan tidak akan separah yang terjadi pada t ahun 1997.

(18)

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN AGUSTUS 2009

Prakiraan potensi banjir bulan Agustus 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir.

Gambar 24. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2009 Propinsi DKI Jakarta

Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2009 Propinsi Banten

Pada bulan Agustus 2009 s ecar a umum sel uruh wilayah Banten dan DKI J akarta dipr akirakan berpot ensi banjir dengan ti ng kat aman.

(19)

Lampiran 1. Data Evaluasi Huj an W ilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juni 2009

I. DKI JAKARTA 1. BMG 61 52 - 70 75 AN

2. Pondok Betung 107 91 - 123 44 BN

3. Tanjung P riok 51 43 - 59 46 N

4. Cengkareng 60 51 - 69 69 N

5. Hal im 102 87 - 117 58 BN

II. TANGERA NG 6. Curug (BMG) 107 91 - 123 128 AN

7. Tangerang 111 94 - 128 98 N 8. Mauk 51 43 - 59 111 AN 9. Kresek 53 45 - 61 114 AN 10. Bal araja 61 52 - 70 79 AN III. S E R A N G 11. Serang (BMG) 68 58 - 78 19 BN 12. C i o m a s 117 99 - 135 202 AN 13. Ci nangka 79 67 - 91 65 BN 14. Ci ruas (Singamerta) 62 53 - 71 95 AN 15. Kram at Watu 47 40 - 54 26 BN 16. Pam arayan 93 79 - 107 49 BN 17. Kasemen 39 33 - 45 63 AN 18. Carenang 19 16 22 80 AN 19. Padari ncang 65 55 75 194 AN

IV. PANDEGLANG 20. Pandegl ang 184 156 - 212 275 AN

21. Labuan 50 43 - 58 212 AN 22. Menes 119 101 - 137 180 AN 23. Ci baliung 104 88 - 120 237 AN 24. Munjul 36 31 - 41 172 AN 25. Ci keusik 257 218 - 296 *) 26. Banjarsari (Bd. Ci lemer) 32 27 37 92 AN V. L E B A K 27. Rangkasbitung 126 107 - 145 84 BN

28. Ci panas (B anjar Iri gas i) 130 111 - 150 73 BN

29. Bayah 213 181 - 245 154 BN

30. Leuwidamar 136 116 - 156 194 AN

31. Mal ingpi ng (Bd. Ci langkahan) 98 83 - 113 7 BN

32. Ci beber 200 170 - 230 *)

EVALUASI HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA

BULAN : JUNI 2009

RR SIF AT

WILAYAH STASIUN PENGAMAT AN X

(mm ) N

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm) N : Normal curah hujan (ant ara 0.85 X – 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm)

(20)

Lampiran 2. Data Prakiraan Huj an Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Agustus 2009 I. DKI JAKARTA 1. BMG 50 43 - 58 55 N 2. Pondok Betung 65 55 - 75 73 N 3. Tanjung P riok 39 33 - 45 43 N 4. Cengkareng 31 26 - 36 33 N 5. Hal im 50 43 - 58 68 N

II. TANGERA NG 6. Curug (BMG) 77 65 - 89 87 N

7. Tangerang 43 37 - 49 48 N 8. Mauk 23 20 - 26 22 N 9. Kresek 25 21 - 29 23 N 10. Bal araja 41 35 - 47 45 N III. S E R A N G 11. Serang (BMG) 38 32 - 44 41 N 12. C i o m a s 54 46 - 62 60 N 13. Ci nangka 57 48 - 66 57 N 14. Ci ruas (Singamerta) 27 23 - 31 31 N 15. Kram at Watu 23 20 - 26 23 N 16. Pam arayan 74 63 - 85 83 N 17. Kasemen 16 14 - 18 17 N 18. Carenang 25 21 29 23 N 19. Padari ncang 73 62 84 83 N

IV. PANDEGLANG 20. Pandegl ang 137 116 - 158 116 N

21. Labuan 56 48 - 64 52 N 22. Menes 73 62 - 84 80 N 23. Ci baliung 64 54 - 74 64 N 24. Munjul 76 65 - 87 85 N 25. Ci keusik 85 72 - 98 92 N 26. Banjarsari (Bd. Ci lemer) 85 72 98 92 N V. L E B A K 27. Rangkasbitung 98 83 - 113 90 N

28. Ci panas (B anjar Iri gas i) 78 66 - 90 89 N

29. Bayah 168 143 - 193 143 N

30. Leuwidamar 59 50 - 68 56 N

31. Mal ingpi ng (Bd. Ci langkahan) 78 66 - 90 80 N

32. Ci beber 215 183 - 247 183 N

RR SIF AT

WILAYAH STASIUN PENGAMAT AN X

(mm ) N

PRAKIRAAN HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA

BULAN : AGUSTUS 2009

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm) N : Normal curah hujan (antara 0. 85 X – 1.15 X)

(21)

Lampiran 3. Peta Sebaran Pos Huj an untuk Evaluasi Bulanan

Gambar

Gambar 1. Peta Normal Curah Hujan Bulan Juni  Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar 4. Peta Evaluasi Curah Hujan Bulan Juni 2009  Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar  5.  Intensitas  Hujan  Harian  pada  Area  Pondok  Betung Bulan Juni 2009
Gambar  6.  Suhu  Udara  Rata-rata  pada  Area  Pondok
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konsultasi makanan sehat bagi penderita diabetes merupakan hal penting yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi tubuh sehingga dapat menentukan pengaturan makanan yang

Peneilitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.. Copyright ©2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. Variabel penelitian dalam penelitian ini

Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan keterampilan masyarakat tentang pemilihan obat secara tepat dan rasional dalam melakukan swamedikasi melalui

Kembangkan aplikasi menjadi lebih lengkap, yaitu dengan menambahkan image bangun yang secara otomatis akan muncul, beserta data yang diinputkan saat

Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian tugas akhir kali ini, peneliti akan membuat aplikasi pengiriman pesan dengan menggunakan algoritma AES dengan panjang

NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENULISAN VISI PEMBANGUNAN INDONESIA TAHUN 2045... Membentuk Tim Koordinasi

1. Menghasilkan sistem steganografi dengan metode Discrete Haar Wavelet Transformation dan kriptografi dengan metode Vigenere Cipher untuk menjaga keamanan

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah bagaimana membuat Aplikasi Pengiriman Teks via Email yang Aman