• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD Sta. THERESIA MALALAYANG

Andreas Sampouw*, Alexander S. L Bolang**, Anita Basuki*, * Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ** Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT

Background: Currently deficiency disease which is still the problem of nutrition in primary school children in Indonesia are anemic. Anemia due to iron deficiency include decreased iron stores due to reduced levels of hemoglobin in the body. Deficiency anemia in children interfere with their ability to learn in school. The purpose of this study to determine whether there is a relationship between anemia with student achievement grade 4 and 5 Catholic Elementary Sta. Theresia Malalayang.

Methods: This study is an observational research with cross sectional analytic study. The population in this study were all students in grade 4 and 5 Santa Teresa Catholic Elementary Malalayang. The samples in this study were students who met the study criteria were 60 people. Data research using primary data and secondary data. The primary data of measuring hemoglobin levels and secondary data from the second semester report card grades mathematics academic year 2012/2013.

Results: The results of Fisher's Exact test showed no association between anemia and the learning achievement with p = 0.541 (p> 0,05).

Conclusion: This shows that there is no significant relationship between anemia with student achievement grade 4 and 5 Santa Teresa Catholic Elementary Malalayang.

Keywords : Anemia, Study Achievement

ABSTRAK

Latar Belakang: Saat ini penyakit defisiensi yang masih merupakan masalah gizi pada anak sekolah dasar di Indonesia adalah anemia. Anemia karena defisiensi zat besi meliputi berkurangnya simpanan zat besi yang disebabkan menurunnya kadar hemoglobin dalam tubuh. Anemia karena defisiensi pada anak-anak menggangu kemampuan belajar mereka disekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara anemia dengan prestasi belajar siswa kelas 4 dan 5 SD Katolik Sta. Theresia Malalayang. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 SD Katolik Santa Theresia Malalayang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 60 orang. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa pengukuran kadar hemoglobin dan data sekunder hasil raport nilai matematika semester II tahun ajaran 2012/2013. Hasil Penelitian: Hasil uji Fisher Exact menunjukan tidak ada hubungan antara anemia dengan prestasi belajar dengan nilai p= 0,541(p>0,05).

Kesimpulan: Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara anemia dengan prestasi belajar siswa kelas 4 dan 5 SD Katolik Santa Theresia Malalayang.

(2)

PENDAHULUAN

Anak sekolah merupakan aset negara yang sangat penting sebagai sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang tercermin pada status gizi anak pada masa kini, antara lain pada anak sekolah dasar dengan prestasi belajarnya (Moehji, 2003).

Saat ini penyakit defisiensi yang masih merupakan masalah gizi pada anak sekolah dasar di Indonesia adalah anemia. Berdasarkan data riskesdas dan SK. Menkes 2007 prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 berturut-turut adalah sekitar 11,3% dan 19,7% untuk anemia perempuan dewasa perkotaan, 12,2% dan 13,1% untuk laki-laki dewasa perkotaan, serta 12,8% dan 9,8% untuk anak-anak. Prevalensi anemia Provinsi Sulawesi Utara data riskesdas dan SK. Menkes 2007 adalah berturut-turut adalah 2,5% dan 3,0% pada anak-anak, 5,0 dan 5,0 pada laki-laki, dan 8,7% dan 4,5% pada anak (DepKes, 2008).

Anemia karena defisiensi zat besi meliputi berkurangnya simpanan zat besi yang disebabkan menurunnya kadar hemoglobin dalam tubuh. Nilai hemoglobin yang rendah menggambarkan kekurangan besi yang sudah lanjut. Hemoglobin merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk melihat defisiensi besi karena murah, mudah untuk dilakukan, dan cepat Pengaruh defisiensi Fe terutama melalui kondisi gangguan fungsi hemoglobin yang merupakan alat transport O2 yang diperlukan banyak reaksi metabolik tubuh. Pada anak-anak sekolah telah ditunjukkan adanya korelasi erat antara hemoglobin dan kesanggupan anak untuk belajar. Dikatakan bahwa pada kondisi anemia daya konsentrasi

dalam belajar tampak menurun

(Sediaoetama, 2010).

Anemia karena defisiensi zat besi pada anak-anak menggangu kemampuan belajar mereka disekolah. Bukti yang tersedia menunjukkan gangguan pada perkembangan psikomotor dan kemampuan intelektual, serta perubahan perilaku setelah terjadi anemia defisiensi besi. Anemia karena defisiensi besi sangat menurunkan kapasitas kerja individual serta kemampuan berpikir.

Berdasarkan penelitian yang terdahulu di SD Negeri 1 dan 2 Mudal, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara anemia gizi besi dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV, V, dan VI di desa Mudal (Oktaviana, 2012). Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 11 Manado, diketahui bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian anemia dengan hasil belajar siswa (Maarial dkk, 2011).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan antara anemia dengan prestasi belajar pada anak kelas 4 dan 5 SD di SD Katolik Sta. Theresia Malalayang Manado.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari sampai Mei 2013 di SD Sta Theresia Malalayang yang terletak di Kecamatan Malalayang Kota Manado.

Populasi dalam penelitian ini adalah selurus siswa kelas 4 dan 5 SD Sta Theresia Malalayang.

Sampel dalam penelitian ini adalah 60 siswa yang memenuhi kriteria.

Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Anemia (variabel bebas)

2. Prestasi belajar (variabel terikat) Instrument penelitian :

1. Kuesioner.

2. Standar baku kadar hemoglobin

berdasarkan SK Menkes RI No.736a/Menkes/XI/1989. 3. Torniquet 4. Plesterin 5. Jarum Suntik 6. Kapas Alkohol 7. Tabung EDTA 8. Buku raport siswa 9. Alat tulis menulis.

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data yang didapatkan melalui pengukuran kadar Hemoglobin dan pengisian kuisioner identitas responden. Data sekunder adalah

(3)

hasil prestasi belajar siswa yang didapat nilai raport siswa.

Gambaran anemia diperoleh dari pemeriksaan kadar hemoglobin dengan menggunakan metode cyanmethemoglobin. Kemudian dibandingkan dengan standar

berdasarkan SK Menkes RI

No.736a/Menkes/XI/1989. Sedangkan, gambaran prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai mata pelajaran matematika hasil evaluasi semester terakhir. Data diolah menggunakan komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.

Data yang telah dikumpul kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tebel distribusi frekuensi, dan untuk melihat hubungan status gizi dengan prestasi belajar digunakan analisis bivariat dengan menggunakan uji Fisher Exact karena syarat uji Chi-square tidak terpenuhi, Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan (α) = 0,05. Hasil uji statistik dikatakan bermakna apabila nilai p value < 0,05 dan tidak bermakna apabila p value > 0,05.

HASIL

Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 38 orang (61,67%).

Tingkat pendidikan orang tua responden untuk ayah paling banyak pada tingkat SMA yaitu sebanyak 31 orang

(51,7%) dan untuk ibu paling banyak pada tingkat S1 yaitu sebanyak 28 orang (46,7%). Pekerjaan orang tua responden untuk ayah paling banyak sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 30 orang (50%) dan untuk ibu paling banyak sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu sebanyak 27 orang (45%).

Tabel 1. Distribusi Anemia Kejadian Anemia Frekuensi Persentase (%) Anemia 7 11,7 Tidak Anemia 53 83,3 Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa jumlah responden yang mengalami anemia berjumlah 7 siswa (11,7%) sedangkan yang tidak anemia berjumlah 53 siswa (83,3%).

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Prestasi Belajar Matematika

Prestasi Belajar N %

Baik 54 90

Kurang 6 10

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa prestasi belajar responden pada kategori baik (90%).

(4)

Tabel 3. Hubungan Anemia dengan Prestasi Belajar

Kejadian Anemia

Nilai Raport

P

Kurang Baik Total

n % n % n %

Anemia 5 9,4 48 90,6 53 100

0,541

Tidak Anemia 1 14,3 6 85,7 7 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil yaitu responden yang mengalami anemia dengan prestasi kurang sebanyak 5 siswa (9,4%) dan responden dengan prestasi baik sebanyak 48 siswa (90,6%). Sedangkan responden yang tidak anemia dengan prestasi kurang sebanyak 1 siswa (14,3%) dan responden dengan prestasi baik sebanyak 6 siswa (85,7%). Berdasarkan analisis bivariat Fisher’s Exact antara variabel kejadian anemia dengan prestasi belajar diperoleh p= 0,541 (p < 0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara variabel anemia dengan prestasi belajar.

PEMBAHASAN

Dalam penelitian yang dilakukan di SD Katolik Sta. Theresia Malalayang Kota Manado terdapat 60 sampel siswa yang bersedia menjadi responden. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh 7 responsden (11,7%) mengalami anemia dan 53 responden (83,3%) tidak anemia dan. Seseorang dikatakan anemia jika kadar Hb nya kurang dari nilai baku yang ditentukan. Nilai baku ini mengacu pada SK Menkes RI No.736a/Menkes/XI/1989, yaitu 11 g/dl.

Berdasarkan penelitian ini didapatkan kadar maksimum responden dengan 13,8 g/dl yang mencerminkan kadar hemoglobin normal dan tidak mengalami anemia Hal ini terjadi jika konsumsi zat besi terpenuhi yang membuat produksi sel darah merah meningkat. Berdasarkan penelitian di di SMA N 1 Panarukan Kecamatan

Panarukan Kabupaten Situbondo

menunjukan ada hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin.

Nilai minimum kadar hemoglobin dari responden adalah 8,3 g/dl yang mencerminkan bahwa kadar hemoglobin siswa responden tersebut kurang dan mengalami anemia. Apabila konsumsi zat

besi dalam tubuh tidak seimbang atau kurang, maka kadar hemoglobin dalam darah akan berkurang (Notoatmodjo, 2007). Semakin rendah asupan zat besi, semakin rendah juga kadar hemoglobin dalam darah. Zat besi yang ada di dalam hemoglobin, dimana hemoglobin berfungsi sebagai transpoter oksigen.

Prestasi belajar dalam penelitian ini dinilai berdasakan evaluasi hasil belajar siswa kelas IV dan V SD Katolik Sta. Theresia Manado melalui nilai semester matematika. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa resonden yang memiliki prestasi belajar yang baik berjumlah 54 responden (90%) sedangkan yang memiliki prestasi belajar kurang berjumlah 6 responden (10%).

Prestasi belajar anak bisa dipengaruhi oleh perhatian dan motivasi orang tua terhadap proses belajar anak di rumah dan kebutuhan gizi anak. Pada periode anak menjalani pendidikan dasar merupakan titik awal anak mengenal sekolah dan anak mengalami perkembangan kognitif (perkembangan memori, perkembangan pemikiran kritis, perkembangan kreativitas dan perkembangan bahasa). Karena itu, saat ini anak benar-benar membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang tua dalam menghadapi perkembangan yang pesat. Anak

(5)

memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang agar proses berpikir, belajar dan beraktivitas tidak terhambat (Almatsier, 2009).

Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil yaitu responden yang mengalami anemia dengan prestasi kurang sebanyak 5 siswa (9,4%) dan responden dengan prestasi baik sebanyak 48 siswa (90,6%). Sedangkan responden yang tidak anemia dengan prestasi kurang sebanyak 1 siswa (14,3%) dan responden dengan prestasi baik sebanyak 6 siswa (85,7%).

Berdasarkan hasil uji statistik dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara anemia dengan prestasi belajar. Kejadian Anemia bukan satu-satunya penentu prestasi belajar siswa. Faktor lain juga mempengaruhi kadar hemoglobin yaitu motivasi siswa. Motivasi siswa yang tinggi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang baik. Hasil analisa statistik dalam penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian anemia dengan prestasi belajar pada anak kelas 4 dan 5 SD di SD Katolik Sta. Theresia Manado (p=0,541).

Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang terdahulu di SD Negeri 1 dan 2 Mudal, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara anemia gizi besi dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV, V, dan VI di desa Mudal (Oktaviana, 2012). Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan teori-teori yang menunjukkan bukti bahwa rendahnya kadar hemoglobin atau anemia berpengaruh luas terhadap kemampuan belajar dan produktivitas kerja (Almatsier, 2009). Dikatakan bahwa pada kondisi anemia daya konsentrasi dalam belajar tampak menurun (Sediaoetama, 2010). Anemia karena defisiensi zat besi pada anak-anak akan mengganggu kemampuan belajar mereka disekolah. Bukti yang tersedia menunjukkan gangguan pada perkembangan psikomotor dan kemampuan intelektual serta perubahan perilaku setelah terjadi anemia defisiensi zat besi (Gibney dkk, 2009). Kekurangan zat besi pada anak juga dapat menyebabkan penurunan nilai tes psikologi, tes konsentrasi, mengurangi kemampuan belajar konsep dan menurunkan

daya ingat. Pada anak-anak kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung,

menurunnya kemampuan untuk

berkonsentrasi dan belajar (Almatsier, 2009).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Proporsi anak yang mengalami anemia pada anak kelas 4 dan 5 SD Katolik Sta. Theresia dberjumlah 7 siswa (11,7%). 2 Prestasi belajar pada anak kelas 4 dan 5 SD Katolik Sta. Theresia Malalayang Kota Manado sebagian besar pada kategori baik (90%).

3. Tidak terdapat hubungan antara Kejadian Anemia dan Prestasi belajar anak sekolah di SD Katolik Sta. Theresia Malalayang Kota Manado

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran terkait dengan tujuan dan manfaat penelitian, antara lain: 1. Perlu adanya kerjasama lintas sektor antara pihak sekolah, masyarakat dan Dinas Kesehatan atau Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama penilaian status gizi dan kadar hemoglobin agar siswa yang memiliki kadar hemopglobin rendah atau anemia bisa cepat ditanggulangi.

2. Pemberian motivasi belajar kepada siswa perlu ditingkatkan terus, baik dari orang tua maupun dari pihak sekolah agar hasil belajar siswa bisa mencapai pada kategori yang baik.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M, dan Wirjatmadi, B. 2012a. Pengantar Gizi Masyarakat. Kencana: Jakarta.

Adriani, M, dan Wirjatmadi, B. 2012b. Peran Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Kencana: Jakarta.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Arisman, MB. 2009. Buju Ajar Ilmu Gizi – Gizi dalam Daur Kehidupan Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2008. RISKESDAS. Jakarta: Depkes RI.

Gibney, MJ, Margetts, BM, Kearney, JM & Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. EGC: Jakarta.

Indrawati, V. 2004. Jurnal. Pengaruh anemia terhadap konsentrasi belajar anak sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.5, No.1, 2004, hal 43-50.

Khomsan, A. 2012. Ekologi Masalah Gizi, Pangan, dan Kemiskinan. Bandung: Alfabeta.

Malonda, NSH, Kapantow, NH, Basuki, A, & Maarial, N. 2012. Jurnal. Hubungan antara kejadian anemia dengan prestasi belajar di

SMP Negeri 11 Manado.

Buletin IDI Manado, ISSN: 9772301608001, Vol. I, No. 1, Juli 2012, hlm. 39- 46.

Masrizal. 2007. Studi Literatur: Anemia Gizi Besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol

2.No1.(online)(http://www.jurnal kesmas.com/index.php/kesmas/articl e/view/ 66/55 diakses 9 April 2013). Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2:

Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Bhratara Niaga.

Muchtadi, D. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Alfabeta: Bandung.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta.

Oktaviana. 2012. Jurnal. Hubungan

kejadian gizi kurang, anemia gizi

besi dan

GAKY

dengan

prestasi belajar di SDN 1 dan 2

Mudal. Unnes Jurnal of Public

Health,

ISSN: 225 -6781.

(online)(

http://journal.unnes.ac.id/

sju/index.php/ujph

diakses 20

juli 2013)

Sandjaja, Budiman, B, Herarti, R, Afriansyah N, Soekatri, M, Sofia, G, Suharyati,

Sediaoetama, A, D. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat

Supariasa, IDN, Bakri, B & Fajar, I. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC: Jakarta.

Sudoyo, 2006. Hubungan kadar hemoglobin dengan prestasi belajar. (online)

(jurnal.usu.ac.id/index.php/jkh/art icle/view/137 diakses 19 April 2013)

Saadah, N dan Santosa BJ. 2010. Jurnal. Hubungan kadar hemoglobin dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Magetan. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, Vol. I No.4, Oktober 2010.

Referensi

Dokumen terkait

!@iEq4iikor&amp; tsruqr!rquhq.'*pL jutr &amp;rtuiy*obq!a@. jr.h rtldn@r

To help you develop your own winning program, we have included three case studies related to the vital issue of awareness and education, and several information protection

pemerintah Filipina bertanggung jawab atas pembunuhan yang terjadi dalam upaya pemberantasan terorisme yang pada akhirnya menjadikan Filipina sebagai salah satu negara yang

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu aplikasi yang dapat membantu pihak manajemen dalam memantau data penjualan yang kami tuangkan dalam bentuk skripsi

(1) Apabila wajib retribusi tidak membayar atau kurang membayar retribusi yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2), Bupati atau Pejabat yang

dapat beradaptasi dengan baik dan rapat terhadap jaringan pendukung gigi tiruan lepas, sehingga dapat meningkatkan daya kunyah pasien dan menambah kenyamanan pemakai gigi

Dan dalam penelitian yang dilakukan Henry Miller (2009) tentang penggunaan limbah plastik sebagai pengganti bahan baku beton, dapat diketahui bahwa limbah plastik dapat

Sehubungan dengan Berita Acara Evaluasi Administrasi dan Teknis Nomor : 10/POKJA- ULP/SID.ABRASI.PANTAI.NNK/IV/2015 Tanggal 1 April 2015 beserta dokumen pendukungnya, dengan